Anda di halaman 1dari 14

SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI

ISO 9001: 2015; ISO 45001: 2018; ISO 14001: 2015;


SMK3 PP 50/2012

PT. SANTOSA ASIH JAYA

STANDARD OPERATING PROCEDURE


MANAJEMEN RESIKO
SOP-MR-02-00

DIBUAT DIPERIKSA DISETUJUI

Rina Giovani Yanthi Sepriana Siagian David Hasibuan Bunbunan


Dokumen Kontrol Management Representative Direktur Utama
2 Juli 2020 2 Juli 2020 2 Juli 2020
Head Office:
GRAHA ZIMA BLOK C No. 5
Jl. Raya TB Simatupang, Kel. Gedong Kec. Pasar Rebo,
Jakarta Timur 13760, Indonesia
Phone: (+62-21) Telp. 87793247 – 87797061
Fax. 021-87798689
Email saj_jkt@yahoo.com
Website: www.santosaasih.com

Terbitan dokumen ini tidak dapat digandakan, disimpan dalam sistem, dipindahkan dalam bentuk
dengan cara apapun baik elektronik, mekanik, fotokopi, dicatat atau lainnya tanpa izin dari
PT. SANTOSA ASIH JAYA
PT. SANTOSA ASIH JAYA Nomor Dok. SOP-MR-02-00
Tgl Dibuat 2 Juli 2020

MANAJEMEN RESIKO Revisi ke 00


Halaman 2 dari 15

STATUS PERUBAHAN DOKUMEN

No. Direvisi Tanggal


Divisi/Department Alasan Perubahan
Revisi Oleh Revisi

Terbitan dokumen ini tidak dapat digandakan, disimpan dalam sistem, dipindahkan dalam bentuk
dengan cara apapun baik elektronik, mekanik, fotokopi, dicatat atau lainnya tanpa izin dari
PT. SANTOSA ASIH JAYA
PT. SANTOSA ASIH JAYA Nomor Dok. SOP-MR-02-00
Tgl Dibuat 2 Juli 2020

MANAJEMEN RESIKO Revisi ke 00


Halaman 3 dari 15

1. UMUM
Prosedur manajemen resiko PT. Santosa Asih Jaya telah dibuat, diimplementasikan,
dan dikelola bagi kepentingan PT. Santosa Asih Jaya dengan tujuan untuk memenuhi
persyaratan sistem manajemen terintengrasi dan persyaratan lainnya demi
peningkatan terus menerus dan menjaga keefektifannya.

2. TUJUAN
Tujuan prosedur ini ialah untuk menerapkan sistem manajemen terintegrasi PT.
Santosa Asih Jaya, terkait dengan kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan,
lingkup sistem manajemen terintegrasi serta proses-prosesnya.

3. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk dokumentasi sistem manajemen terintegrasi PT. Santosa
Asih Jaya dalam mencapai sasaran, memenuhi persyaratan dan sesuai dengan
persyaratan ISO 9001:2015, ISO 45001:2018, ISO 14001:2015, SMK3 PP 50/2012.

4. REFERENSI DOKUMENTASI
A. ISO 9001:2015
B. ISO 45001:2018
C. ISO 14001:2015
D. SMK3 PP 50/2012
E. UU No 1 tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja

5. TANGGUNG JAWAB
A. Manajemen Puncak
Manajemen puncak harus menyetujui dan menandatangani seluruh dokumen
sistem manajamen terintegrasi termasuk didalamnya kebijakan sistem
manajamen terintegrasi, manual sistem manajemen terintegrasi, prosedur,
instruksi kerja, rekaman, sasaran dan dokumen lainnya. Adanya ketidakhadiran
Manajemen Puncak, Perwakilan Manajemen (MR) harus menyetujui dan
menandatangani dokumen sistem manajemen terintegrasi
B. Perwakilan Manajemen
MR harus bekerjasama dengan department lainnya untuk menyiapkan dan
merevisi seluruh dokumen sistem manajemen terintegrasi.
C. Kepala Bagian atau Manager Department
Manager Department harus meninjau dokumen sistem manajemen terintegrasi
yang relevan, memastikan staf bawahannya mengetahui adanya perubahan atau
pembaharuan pada dokumen sistem manajemen terintegrasi.

Terbitan dokumen ini tidak dapat digandakan, disimpan dalam sistem, dipindahkan dalam bentuk
dengan cara apapun baik elektronik, mekanik, fotokopi, dicatat atau lainnya tanpa izin dari
PT. SANTOSA ASIH JAYA
PT. SANTOSA ASIH JAYA Nomor Dok. SOP-MR-02-00
Tgl Dibuat 2 Juli 2020

MANAJEMEN RESIKO Revisi ke 00


Halaman 4 dari 15

6. PROSEDUR
6.1 Tindakan Perencanaan Resiko dan Peluang
Merupakan tanggungjawab dari Manajemen Puncak PT. Santosa Asih Jaya untuk
memberikan arahan, wewenang dan sumber daya dan meninjau rencana sistem
manajemen terintegrasi. Manajemen Puncak PT. Santosa Asih Jaya telah
menerapkan dan mempromosikan budaya pemikiran berbasis resiko terkait aktivitas
PT. Santosa Asih Jaya dalam menentukan resiko dan peluang. Perencanaan juga
memerukan pemantauan dan pengukuran, tindakan analisa dan evaluasi dengan
data dan informasi yang sesuai untuk menentukan keefektifan dari sistem
manajemen terintegrasi. Perencanaan ini harus ditinjau dan diperbaharui secara
periodik seperlunya ketika mengambil tindakan korektif atau pada saat tinjauan
manajemen. PT. Santosa Asih Jaya menentukan resiko dan peluang yang berasal
dari isu internal dan eksternal sebagaimana kebutuhan dan harapan dari pihak
berkepentingan, berkaitan dengan tujuan dan arahan strategis. Manajemen resiko
seharusnya diterapkan pada seluruh tingkatan level, hasil dari asesmen resiko
seharusnya didokumentasikan bagi proses operasi dan pengendalian resiko.

Gambar 1 Proses Perencanaan

Gambar 1 Proses Perencanaan

6.2 Manajemen Resiko

Terbitan dokumen ini tidak dapat digandakan, disimpan dalam sistem, dipindahkan dalam bentuk
dengan cara apapun baik elektronik, mekanik, fotokopi, dicatat atau lainnya tanpa izin dari
PT. SANTOSA ASIH JAYA
PT. SANTOSA ASIH JAYA Nomor Dok. SOP-MR-02-00
Tgl Dibuat 2 Juli 2020

MANAJEMEN RESIKO Revisi ke 00


Halaman 5 dari 15

Identifikasi bahaya ini meliputi pekerjaan rutin maupun non-rutin. Identifikasi bahaya
dilakukan disetiap awal proyek dengan menilai bahaya dan dampak yang mungkin
terjadi pada setiap aktivitas proyek. Metode identifikasi bahaya dengan observasi
(pengamatan), interview (wawancara) dan review dokumen terkait (misal; laporan
insiden kecelakaan kerja). Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
Identifikasi bahaya:
1) Kegiatan rutin dan non-rutin
2) Kegiatan semua orang yang mempunyai akses ke tempat kerja (termasuk
kontraktor dan pengunjung)
3) Perilaku manusia, kemampuan dan faktor manusia lainnya
4) Bahaya diidentifikasi berasal dari luar atau dalam tempat kerja yang mampu
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan orang di bawah kendali organisasi
di tempat kerja
5) Infrastruktur, peralatan dan bahan-bahan di tempat kerja, baik yang
disediakan oleh organisasi atau orang lain.
6) Perubahan yang telah dilakukan pada layout mesin/ produksi, material,mesin
atau sistem manajemen

6.2.1 Identifikasi dan Evaluasi Resiko K3 dan Lingkungan


Penilaian risiko harus dilaksanakan terhadap bahaya yang teridentifikasi meliputi
penilaian terhadap frekuensi kemungkinan terjadi dan tingkat keparahan pada setiap
bahaya, untuk melihat tingkat keberterimaan atas resiko tersebut. Penilaian resiko
mengacu pada tabel HIRADC PT. Santosa Asih Jaya dan petunjuk pengisiannya.
Pengendalian Risiko dilakukan dengan mengacu pada Hirarki Prinsip Pengendalian
Risiko sebagai berikut:
1) Eliminasi
Penghilangan suatu bahan/alat/tahapan proses yang berbahaya.
2) Subtitusi
Penggantian suatu bahan/alat/tahapan proses dengan bahan/tahapan
proses lain yang tidak berbahaya atau tingkat bahayanya terkendali.
3) Rekayasa Engineering
Pengurangan risiko dengan pemisahan sumber bahaya dengan personil
yang berada di sekitarnya. Pengendalian ini terpasang pada unit sistem
mesin atau peralatan.
4) Pengendalian Administratif
Pengendalian dari sisi personil yang akan melakukan pekerjaan misal
membuat metode kerja yang sesuai, membuat campaign berupa poster,
memberikan briefing/pemahaman kepada personil dan mengingatkannya
agar berhati hati bekerja di area yang memiliki bahaya tinggi

Terbitan dokumen ini tidak dapat digandakan, disimpan dalam sistem, dipindahkan dalam bentuk
dengan cara apapun baik elektronik, mekanik, fotokopi, dicatat atau lainnya tanpa izin dari
PT. SANTOSA ASIH JAYA
PT. SANTOSA ASIH JAYA Nomor Dok. SOP-MR-02-00
Tgl Dibuat 2 Juli 2020

MANAJEMEN RESIKO Revisi ke 00


Halaman 6 dari 15

5) Alat Pelindung Diri


Memberikan kepada personil yang melakukan pekerjaan alat pelindung diri,
untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja/insiden atau mengurangi
resiko yang ditimbulkan akibat terjadinya kecelakaan kerja.

6.2.2 Peninjauan Dokumentasi


Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko harus dipertimbangkan
pada:
1) Tahapan Perencanaan dan Perancangan proyek
2) Tahapan tinjauan sebelum menerima sebuah kontrak
3) Tahapan pengadaan barang
4) Tahapan pelaksanaan proyek
Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko akan ditinjau minimal
setahun sekali kecuali bila:
1) Terjadi insiden/kecelakaan kerja
2) Perubahan / modifikasi pada mesin atau layoutnya
3) Perubahan metode kerja atau sistem manajemen
4) Perubahan material
5) Perubahan peraturan terkait
Seluruh hasil Tinjauan resiko didokumentasikan, dipelihara dan disosialisasikan ke
pihak terkait. Personil yang melakukan Identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendalian resiko harus orang yang berkompeten sesuai peraturan perundangan
yang berlaku.

6.2.3 Peluang
Peluang merupakan hal-hal yang mungkin dilakukan secara positif seperti:
1) Mengembangkan jasa baru
2) Mengembangkan pasar baru atau meningkatkan market share
3) Meningkatkan lingkungan kerja
4) Meningkatkan produktivitas
5) Meningkatkan efisiensi operasi
6) Meningkatkan sistem manajemen terintegrasi, dll
7) Peluang telah diidentifikasi sebagai dampak positif dari resiko.

6.3 Tindakan Perencanaan, Kewajiban Penataan dan Aspek Lingkungan

Terbitan dokumen ini tidak dapat digandakan, disimpan dalam sistem, dipindahkan dalam bentuk
dengan cara apapun baik elektronik, mekanik, fotokopi, dicatat atau lainnya tanpa izin dari
PT. SANTOSA ASIH JAYA
PT. SANTOSA ASIH JAYA Nomor Dok. SOP-MR-02-00
Tgl Dibuat 2 Juli 2020

MANAJEMEN RESIKO Revisi ke 00


Halaman 7 dari 15

PT. Santosa Asih Jaya telah merencanakan dan menentukan kewajiban penataan,
aspek lingkungan dari kegiatan produksi yang dapat dikendalikan, dan dipengaruhi
oleh PT. Santosa Asih Jaya.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Memilah dan membuang benda-benda 1.1 Perlengkapan, perangkat yang masih


yang tidak perlu dapat dipergunakan dan dapat didaur
ulang dipilah.

1.2 Benda yang tidak diperlukan/tidak dapat


digunakan lagi disisihkan dan
ditempatkan sesuai dengan ketentuan
perusahaan dan Standar operating
procedure (SOP) perusahaan.

2. Mengatur benda-benda dan peralatan 2.1 Benda-benda diatur sesuai dengan


ketentuan pemeliharaan lingkungan
kerja perusahaan.

2.2 Lingkungan/area kerja diatur sesuai


dengan persyaratan kerja.

2.3 Benda-benda dan peralatan diberi tanda


identifikasi yang jelas mudah dilihat
sesuai dengan prosedur

3. Memelihara lingkungan /area 3.1 Kebersihan dan kerapian dari


kerja, peralatan dan perlengkapan lingkungan/area kerja baik di dalam
kendaraan maupun di luar kendaraan
dipelihara sesuai dengan prosedur
perusahaan.

3.2 Peralatan dan perlengkapan kerja


dibersihkan ditempatkan sesuai dengan
manual pabrik pembuat.

3.3 Perbaikan kecil/ringan peralatan dan


perlengkapan kerja dilaksanakan sesuai
dengan manual pabrik pembuat.

3.4 Peralatan dan perlengkapan kerja yang

Terbitan dokumen ini tidak dapat digandakan, disimpan dalam sistem, dipindahkan dalam bentuk
dengan cara apapun baik elektronik, mekanik, fotokopi, dicatat atau lainnya tanpa izin dari
PT. SANTOSA ASIH JAYA
PT. SANTOSA ASIH JAYA Nomor Dok. SOP-MR-02-00
Tgl Dibuat 2 Juli 2020

MANAJEMEN RESIKO Revisi ke 00


Halaman 8 dari 15

rusak segera dilaporkan kepada atasan


langsung.

6.4 Persyaratan Legal dan Persyaratan Lainnya


6.4.1 Kepatuhan Peraturan
1. Akses dan Perolehan Peraturan
a. Sekretaris P2K3L akan mengakses ke instansi – instansi terkait untuk
memperoleh peraturan perundangan dan persyaratan lain.
b. Akses dapat dilakukan melalui telepon, faksimili, email, website atau
kunjungan ke instansi tersebut. Hubungan minimal dilakukan tiap satu
tahun sekali, untuk mengetahui adanya perubahan atau peraturan baru.
c. Informasi terbaru mengenai isu-isu keselamatan & kesehatan kerja (K3)
dapat diperoleh dari Badan-Badan Pemerintah, Surat Kabar, Internet
dan lain sebagainya. Peraturan yang dibutuhkan mencakup peraturan
yang dikeluarkan oleh Pemerintah daerah kabupaten/kota, nasional atau
internasional bila ada.

2. Identifikasi Peraturan
a. Ketua /Wakil Ketua P2K3L melakukan identifikasi apakah peraturan
perundangan dan persyaratan keselamatan & kesehatan kerja (HSE)
yang diakses oleh Sekretaris P2K3L berlaku bagi aspek keselamatan &
kesehatan kerja (HSE) .
b. Peraturan perundangan dan persyaratan keselamatan & kesehatan
kerja (HSE) yang berlaku bagi aspek keselamatan & kesehatan kerja
(HSE) dimasukan ke dalam Daftar Peraturan Keselamatan &
Kesehatan Kerja (HSE).
c. Salinan atau copy dari peraturan-peraturan tersebut disimpan oleh
Sekretaris P2K3L.

3. Sosialisasi Peraturan
a. Ketua /Wakil Ketua P2K3L mempelajari dan memahami isi peraturan
yang berkaitan dengan kegiatan.
b. Bila diperlukan peraturan dibuat ringkasannya untuk mempermudah
sosialisasi dan pentaatan peraturan.
c. Sekretaris P2K3L menyampaikan Daftar atau Ringkasan peraturan ke
koordinator HSE di masing-masing unit kerja untuk disosialisasikan.

Terbitan dokumen ini tidak dapat digandakan, disimpan dalam sistem, dipindahkan dalam bentuk
dengan cara apapun baik elektronik, mekanik, fotokopi, dicatat atau lainnya tanpa izin dari
PT. SANTOSA ASIH JAYA
PT. SANTOSA ASIH JAYA Nomor Dok. SOP-MR-02-00
Tgl Dibuat 2 Juli 2020

MANAJEMEN RESIKO Revisi ke 00


Halaman 9 dari 15

d. Sosialisasi dapat dilakukan dengan cara mengadakan pertemuan


dengan karyawan yang dalam kegiatannya dapat menyebabkan dampak
keselamatan & kesehatan kerja (HSE), atau ditempelkan di papan
pengumuman.
e. Masing-masing kepala unit kerja bertanggung jawab untuk mematuhi
peraturan-perundangan dan persyaratan lingkungan yang berlaku dan
berkaitan dengan aspek Keselamatan & Kesehatan Kerja (HSE) di
bagiannya.

4. Evaluasi Peraturan
a. Jika ada kesulitan dalam menginterpretasi Peraturan Perundangan dan
Persyaratan HSE, Sekretaris P2K3L akan menghubungi instansi terkait
untuk menginterpretasikan peraturan tersebut.
b. Apabila ada aspek Keselamatan & Kesehatan Kerja baru yang timbul
akibat adanya perubahan proses, desain engineering, dan penerapan
konsep teknologi baru yang belum teridentifikasi, maka harus
disesuaikan dengan peraturan dan persyaratan Keselamatan &
Kesehatan Kerja.
c. Evaluasi pelaksanaan prosedur ini akan ditinjau secara berkala oleh
Ketua P2K3L dalam rapat tinjauan manajemen.
d. Daftar Peraturan Keselamatan & Kesehatan Kerja ini harus direview
setiap 2 (dua) tahun sekali atau setiap ada perubahan / revisi /
penambahan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
kegiatan

6.4.2 Persyaratan Lainnya


1. Pengelolaan dan Pengendalian K3 & Lingkungan Kerja
a. Teknik Memelihara Kebersihan dan Kerapian dari Lingkungan/ Area
Kerja Baik di dalam Kendaraan Maupun di Luar Kendaraan Sesuai
dengan Prosedur Perusahaan

Terbitan dokumen ini tidak dapat digandakan, disimpan dalam sistem, dipindahkan dalam bentuk
dengan cara apapun baik elektronik, mekanik, fotokopi, dicatat atau lainnya tanpa izin dari
PT. SANTOSA ASIH JAYA
PT. SANTOSA ASIH JAYA Nomor Dok. SOP-MR-02-00
Tgl Dibuat 2 Juli 2020

MANAJEMEN RESIKO Revisi ke 00


Halaman 10 dari 15

Gambar 2 Slogan Kebersihan

Kebersihan dan kerapihan lingkungan kerja merupakan faktor yang


sangat penting. Lingkungan yang bersih dan rapi selain terlihat indah
oleh mata tentu akan membawa dampak positif bagi kesehatan
efektivitas dalam bekerja. Cara memelihara kebersihan dan kerapian
dari lingkungan/ area kerja baik di dalam kendaraan maupun di luar
kendaraan:
 Memisahkan barang yang diperlukan dan tidak diperlukan lagi
 Menentukan tata letak dengan rapi, sehingga dapat dengan mudah
menemukan barang yang diperlukan
 Tidak menimbun sampah di sekitar lingkungan kerja
 Memelihara barang agar tetap bersih dan jauh dari debu
 Menyiapkan informasi yang telah ditetapkan sebagai dasar
kebersihan dan kerapian dari lingkungan/area kerja baik di dalam
kendaraan maupun di luar kendaraan dipelihara sesuai dengan
prosedur perusahaan

Untuk menjamin kebersihan dan kerapian dari lingkungan/area kerja


baik di dalam kendaraan maupun di luar kendaraan sebaik mungkin,
usahakan dengan kooperatif antara perusahaan/majikan dan karyawan
yang membantu dalam membangun dan memelihara lingkungan kerja
yang aman dan sehat.

Terbitan dokumen ini tidak dapat digandakan, disimpan dalam sistem, dipindahkan dalam bentuk
dengan cara apapun baik elektronik, mekanik, fotokopi, dicatat atau lainnya tanpa izin dari
PT. SANTOSA ASIH JAYA
PT. SANTOSA ASIH JAYA Nomor Dok. SOP-MR-02-00
Tgl Dibuat 2 Juli 2020

MANAJEMEN RESIKO Revisi ke 00


Halaman 11 dari 15

Gambar 3 Peralatan Kerja

b. Teknik Membersihkan dan Menempatkan Peralatan, Perlengkapan


Kerja Sesuai Dengan Manual Pabrik Pembuat
Apakah anda merasa bangga terhadap tempat kerja anda? Anda
dituntut untuk menyediakan waktu extra untuk membersihkan dan
merawatnya. Berikut ini adalah hal-hal yang bisa anda lakukan untuk
menjaga tempat kerja anda agar tetap bersih dan rapi :
 Segeralah membersihkan sampah atau kotoran , baik itu
berupa potongan besi atau kayu, bubuk gosok, kertas atau
kardus yang bisa membuat orang tersandung, ataupun yang
bisa menimbulkan kebakaran
 Tempat kerja itu dikatakan teratur apabila barang-barang yang
tidak diperlukan tidak berserakan disembarang tempat dan
barang-barang lain yang perlu disimpan dengan baik pada
tempatnya .
 Biasakan diri anda untuk merapikan tempat kerja anda segera,
setelah anda menyelesaikan pekerjaan atau sebelum istirahat
dan atau sebelum pergantian shift. Hal ini jauh lebih baik atau
lebih menghemat waktu , ketimbang kita harus membuang
waktu untuk mencari bila ada barang- barang yang hilang atau
bekerja di tempat yang berantakan dan atau membiarkan dulu
dan membersihkannya pada satu waktu sehingga pekerjaan
yang tadinya kecil / ringan menjadi besar.
 Tutuplah pintu filling cabinet atau laci untuk mencegah agar
orang jangan sampai tersandung atau jangan sampai
membentur kepala orang.
 Usahakan agar jalan atau lorong harus bebas hambatan .
Sampah, alat- alat lain, kabel listrik atau selang udara agar
disingkirkan, sehingga orang tidak tersandung .
 Usahakan agar barang-barang tidak ditumpuk di jalan.

Terbitan dokumen ini tidak dapat digandakan, disimpan dalam sistem, dipindahkan dalam bentuk
dengan cara apapun baik elektronik, mekanik, fotokopi, dicatat atau lainnya tanpa izin dari
PT. SANTOSA ASIH JAYA
PT. SANTOSA ASIH JAYA Nomor Dok. SOP-MR-02-00
Tgl Dibuat 2 Juli 2020

MANAJEMEN RESIKO Revisi ke 00


Halaman 12 dari 15

Periksalah kondisi berbahaya lain yang bisa melukai orang,


apabila melewati jalan tersebut seperti paku menonjol keluar
ataupun potongan besi
c. Lantai harus selalu dibersihkan sehingga tidak licin. Periksalah oli,
pelumas atau air yang bisa menimbulkan lantai menjadi licin. Jalan
masuk dan ram akan mudah sekali licin sehingga harus diperhatikan
betul-betul. Jika memang keadaan licin tersebut tidak bisa dihindari
maka aturlah sedemikian rupa sehingga tidak akan mendatangkan
bahaya .
d. Buanglah sampah pada tempat yang telah ditentukan. Untuk kain-kain
yang berminyak atau tercemar B3 hendaklah dibuang dalam tempat
tersendiri yang telah ditentukan. Kosongkan tempat sampah secara
teratur untuk menghindari akumulasi dari kotoran yang bisa
menimbulkan kebakaran.
e. Jangan menumpuk bahan-bahan yang mudah terbakar di tempat kerja
anda. Jangan menyimpan barang-barang di bawah tangga atau di
jalan emergensi sebab bila terjadi kebakaran dapat menghalangi jalan
keluar yang anda lewati.
f. Gunakan metode penyimpanan yang baik seperti menyimpan material
yang berbahaya atau cairan yang mudah terbakar. Pastikan bahwa
pemasangan ventilasinya sudah benar. Bila menyimpan barang-
barang kecil semacam cairan pelarut, maka usahakan untuk selalu
mengganti / memperhatikan tutupnya untuk mencegah adanya
tumpahan yang bisa menimbulkan kecelakaan .
g. Waspadalah terhadap setiap cacat atau kekurangan dari alat yang bisa
menimbulkan kecelakaan. Bila menemukan adanya kabel
yang berjumbai atau rusak, selang yang bocor, keretakan ataupun alat-
alat lain yang robek maka diusahakan untuk segera diperbaiki atau
diganti . Mungkin pekerjaan anda tidak meliputi pemeliharaan tempat
kerja atau tugas pembersihan lain, namun apa yang bisa anda lakukan
adalah peduli terhadap masalah housekeeping (pemeliharaan) dan
segera melapor bila menemukan hal-hal yang bisa membahayakan.
Dengan berbuat demikian maka anda sudah menunjukkan
kebanggaan anda terhadap tempat kerja anda.

6.5 Sasaran Sistem Manajemen Terintegrasi


Manajemen puncak telah menyediakan kepemimpinan, organisasi, dan sumber
daya untuk menetapkan dan mencapai sasaran sistem manajemen terintegrasi yang
direncanakan. Proses dan personel yang bertanggung jawab yang diperlukan untuk

Terbitan dokumen ini tidak dapat digandakan, disimpan dalam sistem, dipindahkan dalam bentuk
dengan cara apapun baik elektronik, mekanik, fotokopi, dicatat atau lainnya tanpa izin dari
PT. SANTOSA ASIH JAYA
PT. SANTOSA ASIH JAYA Nomor Dok. SOP-MR-02-00
Tgl Dibuat 2 Juli 2020

MANAJEMEN RESIKO Revisi ke 00


Halaman 13 dari 15

mencapai sasaran harus ditentukan. Kebijakan sistem manajemen terintegrasi


menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan sasaran sistem manajemen
terintegrasi agar konsisten. PT. Santosa Asih Jaya telah memastikan bahwa
sasaran telah ditetapkan pada fungsi, tingkat, dan proses yang relevan yang
diperlukan untuk sistem manajemen terintegrasi. Sasaran harus relevan untuk
memenuhi persyaratan produk dan layanan pelanggan serta pihak berkepentingan
dan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Sasaran sistem manajemen
terintegrasi digunakan untuk mengukur kinerja produk, proses, layanan, kepuasan
pelanggan, pemasok, K3L, penggunaan sumber daya dan kinerja serta efektivitas
keseluruhan dari sistem manajemen terintegrasi. Karyawan di semua level ini harus
sadar akan pentingnya dan bagaimana mereka harus berkontribusi untuk
pencapaian tujuan-tujuan ini.
Sasaran akan dipantau dan dievaluasi setiap bulan (periode 1 tahun), jika
departemen tidak dapat mencapai sasaran sasaran, maka departemen terkait harus
membuat laporan ketidaksesuaian dan membuat tindakan korektif, termasuk
perencanaan perbaikan.

6.6 Perubahan Perencanaan


Perubahan telah direncanakan dengan cermat agar tidak mengganggu kemampuan
dan tanggung jawab organisasi yang sedang berlangsung untuk secara efektif
memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku. Dalam kasus seperti
itu, kontrol perubahan akan membutuhkan:
1) Perencanaan yang cermat dari sifat dan waktu untuk perubahan;
2) Menentukan dampak atau hasil dari perubahan tersebut;
3) Memastikan sumber daya yang memadai tersedia untuk
mengimplementasikan perubahan;
4) Otorisasi manajemen puncak
5) Perubahan dan tindak lanjut
6) Tinjauan sistem manajemen terintegrasi oleh manajemen puncak setelah
perubahan dilakukan.
7) Jika terjadi kecelakaan kerja, perubahan spesifikasi alat kerja maka akan
dilakukan perubahan terhadap evaluasi manajemen resiko QHSE (HIRADC,
Aspek Dampak Lingkungan, dll)
Perubahan ini dapat terkait dengan elemen proses apa pun, seperti input, sumber
daya, orang, kegiatan, kontrol, pengukuran, output, dll. Untuk mencapai manfaat
yang terkait dengan perubahan, PT. Santosa Asih Jaya telah mempertimbangkan
semua jenis perubahan yang mungkin perlu dilakukan. Untuk menentukan prioritas,
PT. Santosa Asih Jaya telah mempertimbangkan metodologi yang memungkinkan
untuk mempertimbangkan:

Terbitan dokumen ini tidak dapat digandakan, disimpan dalam sistem, dipindahkan dalam bentuk
dengan cara apapun baik elektronik, mekanik, fotokopi, dicatat atau lainnya tanpa izin dari
PT. SANTOSA ASIH JAYA
PT. SANTOSA ASIH JAYA Nomor Dok. SOP-MR-02-00
Tgl Dibuat 2 Juli 2020

MANAJEMEN RESIKO Revisi ke 00


Halaman 14 dari 15

1) Konsekuensi dari perubahan


2) Kemungkinan konsekuensinya
3) Dampaknya terhadap pelanggan
4) Dampaknya pada pihak yang berkepentingan
5) Dampak pada sasaran
6) Efektivitas proses yang merupakan bagian dari sistem manajemen
terintegrasi
Langkah-langkah untuk mengimplementasikan perubahan:
1) Tentukan spesifik dari apa yang harus diubah
2) Memiliki rencana (tugas, garis waktu, tanggung jawab, wewenang,
anggaran, sumber daya, informasi yang diperlukan, orang lain)
3) Libatkan orang lain yang sesuai dalam proses perubahan
4) Mengembangkan rencana komunikasi (orang yang tepat dalam organisasi,
pelanggan, pemasok, pihak yang berkepentingan, dll. mungkin perlu diberi
tahu)
5) Gunakan tim lintas fungsional meninjau rencana untuk memberikan umpan
balik terkait dengan rencana dan risiko yang terkait
6) Latih orang
7) Ukur efektivitas
Sebelum melakukan perubahan, PT. Santosa Asih Jaya mempertimbangkan
konsekuensi yang dianggap tidak diinginkan. Setelah melakukan perubahan, PT.
Santosa Asih Jaya memantau perubahan untuk menentukan efektivitasnya dan
untuk mengidentifikasi masalah tambahan yang mungkin terjadi. Rekaman
beberapa perubahan mungkin diperlukan sebagai bagian dari sistem manajemen
terintegrasi.

7. LAMPIRAN
1. Struktur P2K3
2. KPI

Terbitan dokumen ini tidak dapat digandakan, disimpan dalam sistem, dipindahkan dalam bentuk
dengan cara apapun baik elektronik, mekanik, fotokopi, dicatat atau lainnya tanpa izin dari
PT. SANTOSA ASIH JAYA

Anda mungkin juga menyukai