August 3, 2013
Selain itu perusahaan juga harus memelihara catatan dan dokumen seperti tersebut
diatas.
Leave a comment
August 2, 2013
Leave a comment
Jadi jelas disebutkan diatas bahwa penyediaan sumberdaya manusia dalam konteks
penerapan Sistem Manajemen mutu adalah mutlak adanya, dengan Sumberdaya yang
terpenuhi dengan baik maka diharapkan sistem manajemen mutu dapat berjalan
dengan efektif sekaligus peningkatan kinerjanya.
Terpenuhi Sumberdaya manusia bukan hanya melingkupi jumlah pekerja namun juga
termasuk pengetahuan/kapabilitas pekerja akan pekerjaannya.
Leave a comment
diangkat/ditugaskan
untuk
menjadi
wakil
manajemen
(Management
atau
bahkan
direktur
perusahaan
dengan
maksud
agar
selalu
5.4 Perencanaan
5.4 Perencanaan
5.4.1 Sasaran Mutu
Manajemen puncak harus menjamin bahwa sasaran mutu, termasuk hal-hal yang
dibutuhkan unutk memenuhi persyaratan produk, ditetapkan pada fungsi dan tingkatan
yang sesuai dalam organisasi. Sasaran mutu harus dapat diukur dan konsisten dengan
kebijakan mutu.
5.4.2 Perencanaan Sistem Manajemen Mutu
Manajemen puncak harus menjamin bahwa :
1. Perencanaan sistem manajemen mutu dilaksanakan agar memenuhi
persyaratan yang diberikan pada Persyaratan umum, demikian juga sasaran
mutu, dan
2. Integritas sistem manajemen mutu dipelihara ketika perubahan terhadap
sistem manajemen mutu direncanakna dan dipelihara.
Jadi harus dilihat kembali kesiapan dari prusahaan dalam merencakan sistem
manajemen mutu mulai dari persyaratan umum hingga adanya sasaran mutu
perusahaan dan sasaran mutu hendaknya sejalan dengan kebijkana mutu perusahaan.
karyawan. Akan tetapi dengan dukungan dari manajemen terhadap sistem manajemen
mutu ini seakan memberikan jalan/guideline arti pentingnya penerapan sistem
manajemen mutu dalam perusahaan. Adapun seperti yang sudah disebutkan diatas
bahwa output peran dari manajemen puncak adalah menjamin adanya Kebijakan mutu,
sasaran mutu, tinjauan manajemen, tersedianya sumberdaya dan komunikasi aktif
tentang pentingnya sistem manajemen mutu serta pemenuhan persyaratan pelanggan.
Bahkan manajemen harus mampu mengkomunikasikan persyaratan pelanggan kepada
masing-masing elemen sehingga dapat bertujuan untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan.
Sedangkan poin-poin tentang kebijakan mutu sudah terangkum jelas dalam persyaratan
diatas.
Bahkan dalam suatu perusahaan yang telah berkembang dibutuhkan semacam bank
data atau record centre untuk menyimpan semua bukti dan arsip-arsip perusahaan.
Tentunya juga perlu adanya pengendalian terhadap metode penyimpanannya sehingga
rekaman tersebut dapat dengan mudah unutk di telusuri dan dicari apabila sewaktuwaktu dibutuhkan kembali.
Tagged control, control of records, iso 9001, pengendalian rekaman, record, rekaman
Leave a comment
June 7, 2013
pengendalian dokumen adalah salah termasuk salah satu prosedur wajib dalam lingkup
ISO 9001:2008, keberadaan prosedur pengendalian dokumen ini di maksudkan agar
dokumen yang beredar berada pada tempatnya, mudah ditelusuri dan merupakan
dokumen dengan revisi terbaru atau sesuai dengan point-point di atas.
umumnya pada pengendalian dokumen ini mencakup beberapa hal antara lain ;
kewenangan dalam pengesahan dokumen, tata-cara penomoran dokumen, cara
penggandaan dan pendistribusian dokumen, cara penyimpanan dokumen, serta
pemusnahan dokumen.
Untuk distribusi dokumen perlu dilakukan penandaan terkait dengan status dokumen.
Dokumen bisa dicap/stampel dengan label MASTER, controlled, uncontrolled, obsolete.
sesuai dengan status dokumen yang distempel tersebut. stampel Obsolete digunakan
untuk dokumen yang sudah kadaluarsa ini dimaksudkan agar dokumen yang sudah
kadaluarsa tidak lagi digunakan sebagai referensi dan pelaksanaan.
Didalam pengendalian dokumen ini juga perlu ada identifikasi terkait dengan dokumen
eksternal perusahaan. dokumen eksternal sendiri adalah dokumen yang dibuat oleh
pihak luar perusahaan namun digunakan sebagai acuan dalam sistem perusahaan.
selain itu juga diperlukan informasi tentang masa simpan dan cara pemusnahannya.
Leave a comment
Dari klausul diatas maka sebuah organisasi/perusahaan yang menerapkan SMM harus
memiliki pedoman mutu. Pedoman mutu yang lazim di pergunakan dalam sebuah
organisasi adalah terdiri dari
Manual Mutu
Dalam manual mutu terdapat antara lain gambaran umum perusahaan, tujuan
perusahaan, matriks penerapan SMM dalam perusahaan, pemetaan bisnis
perusahaan, pengecualian dan alasannya . dan lain-lain
Prosedur terdokumentasi
penetapan prosedur sesuai proses dan interaksi yang ada dalam perusahaan atau di
beberapa perusahaan sering disebut dengan SOP. prosedur ini dibuat oleh masingmasing departemen sesuai dengan prosedur atau proses yang dilakukan oleh
departemen tersebut. Prosedur sebaiknya ditinjau berkala dan di setujui oleh top
manajemen dan di sosialisasikan kepada seluruh karyawan yang terlibat. contoh :
departemen HR biasanya memiliki prosedur penerimaan karyawan, pelatihan
karyawan dll.
Leave a comment
Pedoman mutu
menekankan persyaratan untuk satu atau lebih prosedur. Suatu persyaratan unutk
prosedur terdokumentasi daapt dicakup dengan lebih dari satu dokumen.
Catatan 2 cakupan dari dokumentasi sistem amanjemen mutu dapat berada antara satu
organisasi dengan organisasi lainnya karena :
Kompetensi karyawan.
Dari persyaratan dokumentasi diatas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa langkah
awal untuk menerapkan sistem maanjemen mutu dalam perusahaan harus memenuhi
antara lain adanya
1.
kebijakan mutu,
2.
sasaran mutu,
3.
4.
5.
Leave a comment
klausul
diatas
dapat
ditarik
kesimpulan
bahwa
apabila
suatu
organisasi
suatu
organisasi
akan
membuat
sebuah
bisnis
mapping
yang
Salah satu hal yang membedakan dalam ISO 9001 versi 2008 ini adalah pengendalian
proses yang dikerjakan oleh pihak luar atau yang biasa disebut dengan outsourcing.
Apalagi proses outsource tersebut menyentuh pada persyaratan dan kepuasan
pelanggan, tentunya proses ini harus di kendalikan dengan benar.
1 Comment
Catatan 1. Dalam standar iso 9001 istilah produk hanya diterapkan untuk:
Jika ada standar yang tidak dapat diterapkan maka dapat dipertimbangkan dalam
pengecualian, pengecualian ini dapat diterima jika terbatas pada persyaratan pasal 7,
dan pengecualian ini tidak berpengaruh pada kemampuan atau tanggung jawab dalam
penyediaan produk yang sesuai kebutuhan pelanggan dan peraturan.
Sebagai contoh dalam perusahaan Jasa Penyewaan alat berat, dimungkinkan tidak
diperlukan klausul tentang rancangan dan pengembangan dikarenakan setiap alat berat
yang dimiliki sudah sesuai dengan standar manufaktur yang ada dan apabila terjadi
kerusakan maka akan dilakukan perbaikan sesuai dengan standar manufaktur tersebut
maka dalam kasus ini klausul rancangan dan pengembangan boleh di kategorikan
dalam pengecualian.
Dalam istilah dan definisi juga disebutkan bahwa bila terdapat istilah produk maka
dapat juga diartikan sebagai Jasa. Sehingga perusahaan yang tidak menghasilkan
output berupa produk (seperti contoh perusahaan diatas) tetapi memberikan pelayanan
jasa masih dapat menerapkan standar ISO 9001:2008 .
1 Comment
Fokus Pada Pelanggan (Customer Focused) Salah satu tujuan dari penerapan ISO
ini memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan kepada pelanggan yang
menjadi rekanan suatu organisasi. Oleh karena itu secara umum bila suatu
perusahaan fokus pada pelanggan maka ada beberapa tindajkan-tindakan yang
diambil oleh perusahaan seperti menetapkan kebutuhan pelanggan, memenuhi
kebutuhan pelanggan, berusaha melebihi kebutuhan pelanggan, dan menetapkan
tingkat kepuasan pelanggan.
2.
4.
5.
6.
7.
8.
Leave a comment
Plan (Rencana) : menetapkan sasaran dan proses yang diperlukan untuk memberikan
hasil-hasil sesuai dengan persyaratan-persyaratan pelanggan dan kebijakan-kebijakan
organisasi.
DO (Lakukan) : menerapkan proses-proses.
Check (Periksa) : memantau mengukur proses-proses dan produk dibandingkan dengan
kebijakan, sasaran-sasaran dan persyaratan-persyaratan untuk produk dan melaporkan
hasilnya.
Act (Tindakan) : mengambil tindakan untuk meningkatkan secara berkelanjutan kinerja
proses.
Leave a comment
Pendekatan Proses
Di dalam ISO 9001 dikenal istilah pendekatan proses, pendekatan ini efektif digunakan
pada saat organisasi mengembangkan, menerapkan dan meningkatkan efektifitas suatu
sistem manajemen mutu, untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan memenuhi
persyaratan pelanggan. Keefektifan dari suatu organisasi dapat dinilai dari keterkaitan
antara satu proses dengan proses lainnya. bahkan keluaran (output) dari suatu proses
dapat dijadikan sebagai masukan (input) untuk proses lainnya.
penerapan sistem dari suatu proses-proses dalam suatu organisasi, ditambah dengan
identifikasi dan interaksi proses tsb dapat disebut sebagai pendekatan proses.
keuntungannya adalah pengendalian yang terus menerus dan memastikan
kelangsungan dari masing-masing proses. Inti dari pendekatan proses tersebut adalah :
1.
2.
3.
4.
1 Comment
2.
3.
Sasaran-sasaran tertentu.
4.
5.
6.
Standarisasi Internasional ini atau yang kita sebut dengan ISO ini tidak dimaksudkan
untuk menyeragamkan struktur sistem manajemen mutu atau menyeragamkam
dokumentasinya, tetapi persyaratan-persyaratan dalam sistem manajemn mutu yang
telah ditetapkan ini adalah untuk melengkapi persyaratan-persyaratan produk.
Dan penggunaan ISO ini dapat digunakan oleh berbagai macam pihak baik itu pihak
internal maupun eksternal. Bahkan badan sertifikasi pun dapat menerapkan SMM ini
dengan maksud untuk menilai kemampuan organisasi dalam memenuhi persyaratan
pelanggan, peraturan, persyaratan perundangan yang terkait dengan produk dan
persyaratan organisasi itu sendiri.
membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja. Standar yang sudah
kita kenal antara lain standar jenis film fotografi, ukuran kartu telepon, kartu ATM Bank, ukuran
dan ketebalan kertas dan lainnya. Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang
wakil anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan
Kelompok Kerja (WG).
Meski ISO adalah organisasi nonpemerintah, kemampuannya untuk menetapkan standar yang
sering menjadi hukum melalui persetujuan atau standar nasional membuatnya lebih berpengaruh
daripada kebanyakan organisasi non-pemerintah lainnya, dan dalam prakteknya ISO menjadi
konsorsium dengan hubungan yang kuat dengan pihak-pihak pemerintah. Peserta ISO termasuk
satu badan standar nasional dari setiap negara dan perusahaan-perusahaan besar.
ISO bekerja sama dengan Komisi Elektroteknik Internasional (IEC) yang bertanggung jawab
terhadap standardisasi peralatan elektronik.
Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna untuk:
menerapkan
perencanaan,
dengan
Pendekatan Proses
1 Comment
Di dalam ISO 9001 dikenal istilah pendekatan proses, pendekatan ini efektif digunakan
pada saat organisasi mengembangkan, menerapkan dan meningkatkan efektifitas suatu
sistem manajemen mutu, untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan memenuhi
persyaratan pelanggan. Keefektifan dari suatu organisasi dapat dinilai dari keterkaitan
antara satu proses dengan proses lainnya. bahkan keluaran (output) dari suatu proses
dapat dijadikan sebagai masukan (input) untuk proses lainnya.
penerapan sistem dari suatu proses-proses dalam suatu organisasi, ditambah dengan
identifikasi dan interaksi proses tsb dapat disebut sebagai pendekatan proses.
keuntungannya adalah pengendalian yang terus menerus dan memastikan
kelangsungan dari masing-masing proses. Inti dari pendekatan proses tersebut adalah :
1.
2.
3.
4.
Leave a comment
Didalam ISO 9001 mengenal istilah 8 prinsip dasar antara lain :
1.
Fokus Pada Pelanggan (Customer Focused) Salah satu tujuan dari penerapan ISO
ini memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan kepada pelanggan yang
menjadi rekanan suatu organisasi. Oleh karena itu secara umum bila suatu
perusahaan fokus pada pelanggan maka ada beberapa tindajkan-tindakan yang
diambil oleh perusahaan seperti menetapkan kebutuhan pelanggan, memenuhi
kebutuhan pelanggan, berusaha melebihi kebutuhan pelanggan, dan menetapkan
tingkat kepuasan pelanggan.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Jadi jelas disebutkan diatas bahwa penyediaan sumberdaya manusia dalam konteks
penerapan Sistem Manajemen mutu adalah mutlak adanya, dengan Sumberdaya yang
terpenuhi dengan baik maka diharapkan sistem manajemen mutu dapat berjalan
dengan efektif sekaligus peningkatan kinerjanya.
Leave a comment
Manajemen puncak harus memastikan bahwa proses komunikasi yang sesuai ditetapkan dalam
organisasi dan komunikasi tersebut juga mengambil tempat berkenaan dengan keefektifan sistem
manajemen mutu.
Penjelasan:
Pasal ini merupakan pelengkap untuk pasal 5.1a, yang mana memuat tanggungjawab Manajemen
Puncak untuk memastikan adanya komunikasi internal yang memadai di dalam organisasi. Komunikasi
tersebut mencakup komunikasi antar karyawan dalam suatu fungsi (departemen) dan komunikasi antar
fungsi-fungsi dalam organisasi. Dalam bentuk kongkrit komunikasi itu berupa pertemuan-pertemuan
(rapat) yang dilakukan untuk membahas dan meninjau kinerja proses-proses, informasi-informasi baru,
perubahan persyaratan pelanggan, evaluasi tindakan perbaikan dan pencegahan, dsb.
5.6 Tinjauan Manajemen
5.6.1 Umum
Manajemen puncak harus meninjau sistem manajemen mutu organisasinya, dalam selang waktu yang
direncanakan, untuk memastikan kelanjutan kesesuaiannya, kecukupan dan efektivitasnya. Tinjauan ini
harus mencakup penilaian kesempatan untuk peningkatan dan kebutuhan perubahan sistem manajemen
mutu, termasuk kebijakan mutu dan sasaran mutu.
Rekaman dari tinjauan manajemen harus dipelihara (lihat 4.2.4).
Penjelasan:
Pasal ini menegaskan bahwa Manajemen Puncak bertanggungjawab untuk meninjau (mengevaluasi)
pelaksanaan sistem manajemen mutu organisasinya. Dalam persyaratan ISO 9001:2000 tidak dinyatakan
secara rinci bentuk aktifitas tinjauan manajemen tersebut. Kebanyakan perusahaan-perusahaan
melakukan rapat tinjauan manajemen (management review meeting) sebagai upaya untuk memenuhi
persyaratan ini. Selain dalam bentuk rapat, sebenarnya tinjauan manajemen juga dapat dilakukan
dengan cara mengumpulkan semua catatan-catatan (records) tentang pemenuhan persyaratan sistem
manajemen mutu ISO 9001:2000, kemudian menyusunnya sedemikian rupa menjadi semacam laporan
dan menyerahkannya kepada Manajemen Puncak untuk ditinjau dan ditindaklanjuti. Beberapa
perusahaan bahkan menggunakan sarana email (electronic mail) untuk berkomunikasi tentang
efektifitas pelaksanaan sistem manajemen mutu pada waktu yang telah disepakati, mela! kukan
evaluasi, dan saling memberikan masukan untuk peningkatan kinerja sistem manajemen mutu. Hasil
komunikasi via email tersebut kemudian dirangkum dan didokumentasikan, selanjutnya dapat dijadikan
sebagai bukti telah dilakukannya tinjauan manajemen. Jadi tidak ada keharusan tinjauan manajemen
harus dalam bentuk pertemuan (rapat), namun demikian, menurut penulis metode pertemuan adalah
cara paling efektif untuk melakukan tinjauan terhadap efektifitas pelaksanaan sistem manajemen
mutu.
5.6.2 Masukan Tinjauan
Masukan tinjauan manajemen harus mencakup informasi akan:
a) hasil-hasil audit,
b) umpan balik pelanggan,
c) kinerja proses dan kesesuaian produk,
d) status tindakan-tindakan pencegahan dan perbaikan,
e) tindak lanjut dari tinjauan manajemen terdahulu,
f) perubahan yang dapat mempengaruhi sistem manajemen mutu, dan
g) rekomendasi untuk peningkatan.
Penjelasan:
Pasal ini memuat bentuk-bentuk masukan (input) yang diperlukan sebagai bahan dasar dalam suatu
tinjauan manajemen. Bentuk-bentuk masukan tersebut yaitu:
- Hasil-hasil audit yang memuat temuan-temuan selama audit mutu internal (internal quality audit)
terhadap proses-proses dalam sistem manajemen mutu.
- Umpan balik pelanggan yang mencakup; data keluhan pelanggan (customer complaint), hasil
penelitian kepuasan pelanggan (customer satisfaction survey), dan informasi-informasi lainnya dari
pihak-pihak yang memiliki kepentingan seperti halnya pelanggan.
- Kinerja proses yang mencakup; hasil analisa kecenderungan proses (process trend) dan kemampuan
proses (process capability). Kemampuan proses merupakan kinerja dari proses dalam menghasilkan
produk yang sesuai persyaratan, secara kontinu. Kemampuan proses bisa didapat dari pemantauan dan
analisa terhadap variasi dan penyebaran dari karakteristik proses (process characteristic) dengan
menggunakan metode statistik (statistical process control/SPC). Penggunaan SPC dalam menganalisa
kinerja proses lebih cocok digunakan pada organisasi manufaktur, tetapi tidak begitu sesuai digunakan
pada organsiasi jasa (service) karena data penyebaran karakteristik proses pada industri jasa sulit
diperoleh. Pengukuran kemampuan proses pada industri jasa salah satunya bisa dilakukan dengan
mengukur kemampuan melakukan pelayanan yang sesuai dalam target waktu penyelesaian yang telah
ditetapkan. Selain data p! enyebaran karakteristik proses, data kesesuaian produk yang dihasilkan
merupakan bagian penting yang dibutuhkan dalam menganalisa kemampuan proses. Kesesuaian produk
adalah data hasil inspeksi produk/pelayanan (outgoing inspection) sebelum diserahkan kepada
pelanggan, termasuk pengelompokkan kategori ketidaksesuaian produk berdasarkan kekritisannya
(major/minor/recommedation).
- Status tindakan-tindakan pencegahan dan perbaikan yang telah, sedang, atau akan dilakukan,