Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN RESIKO USAHA MANUFAKTUR BATA MERAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Resiko
Dosen : Bapa Arif Rachman, SE., AK., MM

Disusun Oleh :
Aneu Irawan

13.110.0138

Imam Ginanjar

13.110.0454

Maolana Abdal Alim

14.110.0370

Mochamad Rendi

13.110.0435

Nurul Hasanah

13.110.0251

Reisaz Uma Wiguna

13.110.0444

Siti Ulfanita

13.110.0297

Yudi Septriana Irawan

13.110.0394

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1 / REG B


STIE YASA ANGGANA GARUT
2017
1

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan
berkatnya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul berjudul " Manajemen
Resiko Terhadap Usaha Manufaktur Bata Merah ". Atas dukungan moral dan materi yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada Bp. Adin selaku pemilik dari usaha manufaktur batu bata yang bersedia memberikan
informasi data yang kami perlukan dalam proses pembuatan makalah ini. Makalah ini kami
susun untuk melengkapi kolesi atau referensi yang dapat digunakan oleh mahasiswa dalam
menambah koleksi buku untuk menambah wawasan tentang Manajemen Keuangan
khususnya yang berkaitan dengan Manajemen Persediaan.

Penulisan ini diharapkan mahasiswa lebih memahami secara detail tentang pentingnya
Persediaan persediaan, jenis-jenis dan cara menentukan persediaan yang optimal. Dalam
penulisan ini kami mencari referensi dari berbagai buku, jurnal dan informasi-inforasi lain
sehingga lebih menambah wawasan dalam penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca untuk perbaikan penulis dimasa yang akan datang. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi semua pihak.

Garut, 21 Januari 2017

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI. ....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4
1.1. Latar Belakang...............................................................................................................4
1.2. Kerangka Pemikiran........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................6
2.1. Gambaran Umum............................................................................................................6
2.2 Pembahasan Manajemen Resiko Manufaktur Batu Bata.12
Bab III PENUTUP ................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan. .. 17

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manajemen resiko adalah suatu system pengawasan risiko dan perlindungan harta
benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya
kerugian karena adanya suatu risiko.
Proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko
yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan. Suatu pendekatan
terstruktur / metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman
suatu rangkaian aktivita smanusia termasuk Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan / pengelolaan sumber
daya
Pembangunan yang berkelanjutan banyak memberikan peluang bagi banyak
orang.Apalagi di tunjang pendapatan yang semakin meningkat sehingga memberikan
kesempatan untuk memenuhikebutuhan, utamaseperti property, yaitu batu bata. Mesikpun
dewasa ini sudah di temukan inovasi bahan pengganti batu bata dalam membuat dinding
bangunan tetapi sebagian besar masyarakat masih menggunakan batu bata
Dalam setiap kegiatan usaha pasti mengandung resiko, baik dalam segi intern usaha
maupun eksteren. Dalam setiap elemen usaha pasti mengandung resiko baik sekala besar
maupun kecil.Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai manajemen resiko dalam
Usaha Manufaktur batu bata..
Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu
bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah-merahan. Seiring
perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun. Munculnya materialmaterial baru seperti gipsum, bambu yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena
memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih indah.

1.2 KERANGKA PEMIKIRAN

Risiko adalah menyangkut situasi dimana terdapat suatu kemungkinan terjadinya hasil
yang tidak menguntungkan,dalam hal ini bagaimana risiko tersebut diolah atau ditangani
dengan pengelolaan pengelolaan manajemen risiko.
Maka dari itu berdasarkan informasi yang beredar,bahwa daerah garut adalah
penyupply sekaligus pemproduksi bata merah, maka disini kami tertantang untuk melakukan
penelitian tentang bata merah tersebut dan membuktikan tentang teori teori manajemen risiko
di bidang manufaktur dalam penerapannya di lapangan.
Dengan begitu kami langsung melakukan survei ke salah satu lokasi / pabrik
manufaktur bata merah.Penelitian dilakukan dengan cara wawancara dengan pemilik tentang
proses produksi ,keuangan,pemasaran dan risiko risiko yang ada pada usaha manufaktur
tersebut.
Dengan itu kami mendapatkan wawasan informasi - informasi mengenai produksi,
laporan keuangan,gambaran lingkungan pabrik dan resiko resiko yang ada pada usaha
manufaktur tersebut.
Kami melakukan penelitian ini untuk mengetahui sekaligus menginformasikan kepada
umum tentang risiko-risiko yang ada pada usaha manufaktur bata merah dan Bagaimana
penanganan atau pengelolaan risiko yang timbul dari berbagai aspek yang telah diidentifikasi.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 GAMBARAN UMUM MANUFAKTUR BATA MERAH

(lokasi pabrik bata milik Bapa Adin)

Salah satu pabrik bata merah yang berada di daerah Wanaraja Garut yang dikelola
oleh bapak Adin yang menjadi produsen bata merah sejak tahun 1996, memulai dengan
membuat bata goler, kemudian beralih kepada bata banting yang semua prosesnya dilakukan
secara manual. Seiring dengan kemjuan teknologi , di tahun 2006 pembuatan bata merah pun
sudah menggunakan mesin modern sehingga produktifitasnya pun meningkat tajam .

Lokasi pabrik pembuatan bata berada di daerahWanaraja tepatnya di Jl.Talaga Bodas


dengan posisi pabrik berada di pinggir jalan raya Talaga Bodas sehingga memudahkan bagi
konsumen yang akan berkunjung atau melakukan transaksi.
7

(posisipabrik yang disampingjalanraya)

Proses produksi pembuatan bata merah dalam kapasitas satu kali pembakaran
sebanyak 30ribu pcs bata merah yang dilakukan dalam jangka waktu 2 kali dalam 1 bulan.
Lamanya pembakaran ditentukan oleh cuaca, ketersediaan kayu bakar, dan jumlah pegawai.
Pemasaran bata langsung diambil kelokasi pabrik oleh beberapa matrial / konsumen langsung
yang sudah menjadi langganan atau pelangganan baru , bisa juga dikirim ke lokasi dengan
tambahan biaya transportasi tergantung jarak jauh dekatnya lokasi pengiriman bata merah.

(prosesproduksibata)
Dalam proses produksi bata membutuhkan minimal 6 orang tenaga kerja di antaranya
mencangkul, operator mesin, penjemuran dan pembakaran. Proses pembakaran dilakukan

selama 2 hari tergantung banyaknya kapasitas bata yang dibakar.Setelah bata mealui proses
pembakaran dan berubah warna menjadi merah barulah bata siap di pasarkan.

(proses pembakaran)

Harga per satu bata merah Rp.550,00 harga tersebut termasuk jasapengakutan bata ke
dalam truk. Harga tersebut merupakan harga paling tinggi mengingat sekarang memasuki
musim hujan ,harga normal bata Rp.400,00.Apabila pembelian dilakukan dalam kapasitas
yang cukup besar akan mendapatkan potongan harga sesuai kesepakatan.

10

(bata yang sudahdibakar)

2.2 PEMBAHASAN
11

Manajemen Risiko
1. Indentifikasi Risiko

Proses Produksi

Bata merah dalam proses produksinya melalui beberapa tahap yang memerlukan waktu yang
cukup panjang dan memerlukan tenaga kerja yang ulet dan bertanggung jawab, serta
memperhatikan faktor-faktor lainnya seperti:
1.
2.
3.
4.

Cuaca
Kualitas tanah
tenaga kerja
Mesin Produksi

Produsen mengungkapkan bahwa Faktor faktor di atas menunjukan hal hal yang dapat
mempengaruhi proses produksi dan dapat di katakan sebagai risiko yang timbul dari proses
produksi.

Metode Laporan Keuangan

Keuangan dari suatu perusahaan haruslah diperhatikan jangan sampai terjadi banyaknya
utang dari pada pemasukan/laba yang diterima yang nantinya akan berpengaruh terhadap
kesehatan keuangan perusahaan.
Pemilik mengemukakan bahwa metode laporan keuangan yang dilakukan yaitu metode
tradisional dengan mencatat hasil produksi yang dijual dan mencatat bahan baku yang habis
di produksi guna melakukan persediaan bahan baku untuk produksi.

Analisis Lingkungan

Lokasi pabrik bata ini cukup jauh dari pemukiman masyarakat umum,dengan lingkungan
yang masih alami yang bedekatan pula dengan sawah serta kebun yang secara tidak langsung
komunikasi pun terjadi dengan orang disekitarnya,tetapi lingkungan disekitarnya pula
terdapat beberapa pabrik bata serupa yang dapat menjadi pesaing,dengan cukup banyaknya
pesaing di lingkungan pabrik maka persaingan dalam berbagai aspek pun akan terjadi
tentunya tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan konflik.

2.Analisis Risiko

12

Analisis risiko pada proses produksi :

1.Cuaca
Dalam hal ini proses produksi membutuhkan kegiatan pengeringan yang melibatkan
cahaya matahari, untuk itu dari pengakuan pemilik setelah di wawancara atau survei lapangan
pemilik mengakui bahwa jika cuaca cerah proses produksi akan cepat. Dan jika cuaca buruk
akan memperlambat proses produksi bahkan mengganggu kualitas bata merah tersebut.
2.Kualitas Tanah
Dalam hal ini proses produksi membutuhkan bahan baku yang mana itu adalah tanah,
untuk itu tanah yang di jadikan bahan baku harus kualitas tanah yang baik karena
mempengaruhi hasil tekstur dan kekuatan dan ketahanan bata tersebut.
3.Tenaga kerja
Dalam hal ini perekrutan tenaga kerja yang ulet dan bertanggung jawab sangatlah
berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan karena sistem kerja di sini kebanyakan
menggunakan tenaga ekstra.
4.Mesin Produksi
Mesin produksi yang digunakan haruslah dalam kondisi yang baik dan sehat karena dapat
mempengaruhi efektifitas dan produktivitas proses produksi,pemilik mengemukakan bahwa
mesin yang digunakan tidak begitu baik dan cukup berumur tetapi masih dapat digunakan
dengan selalu memperhatikan dan merawat mesin tersebut,pemilik pun mengatakan apabila
ada suntikan dana yang cukup besar akan dialokasikan untuk pembelian mesin mesin baru.

Analisis Risiko pada Metode Laporan Keuangan

Metode laporan keuangan yang dilakukan cukuplah sederhana karena masih


menggunakan metode tradisional,tetapi dengan menggunakan metode laporan keuangan yang
modern tentunya dapat memaksimalkan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan dengan
mencatat semua kegiatan keuangan yang masuk dan keluar.
Dengan menggunakan metode tradisional pemilik mengemukakan selalu terjadinya kesalahan
dalam pencatatan hal ini dapat mengganggu dan memunculkan risiko dalam hal keuangan
perusahaan.

Analisis Risiko pada Lingkungan

Dengan banyak nya pesaing disekitaran lingkungan pabrik maka persaingan pun akan terjadi
melalui beberapa aspek dan tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan konflik dengan
para pesaing yang dikhwatirkan terjadi konflik yang tidak baik atau tidak sehat.
3.Pengelolaan Risiko
13

Pengeloaan risiko pada proses produksi

1.Cuaca
Dalam penanganan atau pengelolaan risiko yang terrjadi dalam hal nya cuaca pemilik
melakukan antisipasi dengan cara menutupi bata-bata dalam proses produksi dengan plastik
bening elastis. Dan mengurangi kapasitas produksi dalam hal ini dengan tujuan mengurangi
efek negatif risiko tersebut.
2.Kualitas Tanah
Dalam penanganan atau pengelolaan yang terjadi dalam kualitas tanah pemilik
melalukan antisipasi dengan cara memilih tanah yang baik untuk di jadikan bahan baku
dalam hal ini di sebut menghindari risiko tersebut.
3.Tenaga kerja
Dalam penangan atau pengelolaan yang terjadi dalam masalah tenaga kerja pemilik
melakukan penyaringan terhadap tenaga kerja yang akan dipekerjakan dengan
mempertimbangkan beberapa aspek yang harus dimiliki oleh calon pegawai tersebut,tenaga
kerja haruslah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan untuk menunjang proses
produksi,dalam hal ini dengan melakukan penyaringan atau seleksi terhadap calon pekerja
dapat disebut mengurangi efek negatif tersebut.
4.Mesin Produksi
Dalam penanganan atau pengelolaan yang terjadi dalam masalah tenaga kerja pemilik
selalu melakukan perawatan terhadap mesin mesin produksi yang digunakan berarti dalam
hal ini risiko mesin produksi harus dihindari karena dapat mengganggu proses produksi.

Pengelolaan Risiko pada Metode Laporan Keuangan

Dalam penanganan dan pengelolaan yang terjadi dalam hal metode laporan keuangan
sebaiknya perusahaan mengganti metode laporan keuangan yang digunakan dengan
komputerisasi untuk memperkecil risiko terjadinya kesalahan,tetapi pemilik mengemukakan
bahwa metode laporan keuangan tradisional lebih dimengerti karena apabila dengan metode
komputerisasi perusahaan haruslah mengeluarkan biaya upah tenaga kerja untuk pegawai
yang menguasai metode laporan keuangan dengan komputerisasi.sebaiknya kesalahan dalam
pencatatan metode laporan keuangan tidak terjadi tetapi seorang karyawan tidaklah selalu
dalam performance terbaiknya akan selalu ada kesalahan dengan memperhatikan serta teliti
dalam pencatatan akan mengurangi dari sebuah kesalahan tersebut,dalam hal ini disebut
mengurangi efek negatif risiko tersebut.

Pengelolaan Risiko pada Analisis Lingkungan

14

Dalam penanganan atau pengelolaan yang terjadi dalam hal analisis lingkungan,ternyata
banyaknya pesaing disekitaran lingkungan pabrik kemungkinan untuk terjadinya persaingan
dari berbagai aspek besar dan tidak menutup kemungkinan pula akan menimbulkan konflik
yang dikhwatirkan akan terjadi konflik yang tidak baik atau tidak sehat yang nantinya akan
menimbulkan pula risiko dari konflik tersebut yang dapat berpengaruh terhadap oprasional
pabrik tersebut.dalam hal ini risiko konflik tersebut haruslah dihindari.

4.Implementasi Pengelolaan Risiko

mplementasi risiko pada Proses Produksi:

1.Cuaca
Pengelolaan risiko di atas cukup membantu mengurangi efek negatif risiko yang timbul dari
ketidakpastian cuaca dalam proses produksi .
2.Kualitas Tanah
Pengeloaan risiko di atas membantu pemilik dalam pengambilan keputusan dalam proses
produksi dengan memilih strategi menghindari risiko tersebut.
3.Tenaga Kerja
Pengelolaan risiko dengan cara mengurangi efek negatif dari risiko tersebut dalam hal tenaga
kerja dengan cara melakukan penyaringan atau seleksi terhadap calon pegawai dapat
dikatakan pengelolaan risiko yang cukup membantu dalam menghadapi risiko dalam proses
produksi.
4.Mesin Produksi
Pengelolaan Risiko dengan menghindari terjadinya kerusakan mesin atau keusangan mesin
dapat menhindari pula risiko dalam proses produksi.

Implementasi risiko pada Metode laporan keungan

Pengelolaan risiko dalam metode laporan keuangan dengan cara tradisnional tersebut
haruslah diminimalisir dan sebaiknya kesalahan dalam pencatatan metode laporan keuangan
tidak terjadi tetapi seorang karyawan tidaklah selalu dalam performance terbaiknya akan
selalu ada kesalahan dengan memperhatikan serta teliti dalam pencatatan akan mengurangi
dari sebuah kesalahan tersebut.

Implementasi risiko pada Analisis Lingkungan


15

Pengelolaan risiko dengan menghindari konflik yang tidak sehat dengan para pesaing
sangatlah tepat untuk dilakukan karena apabila terlalu banyak konflik terjadi risiko dari
konflik tersebut akan besar dan akan berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan
tersebut.

5.Monitoring Risiko

Monitoring risiko pada proses produksi

1.Cuaca
Dengan memperhatikan kapasitas produksi yang akan di lakukan dalam kegiatan poduksi
serta memprediksi cuaca yang akan terjadi.
2.Kualitas Tanah
Dengan selalu mencari dan memilih bahan baku terbaik untuk proses produksi tentunya dapat
mempengaruhi terhadap kualitas dari output produk yang dihasilkan.
3.Tenaga Kerja
Dengan selalu meperhatikan dan menilai hasil kinerja yang dihasilkan oleh tenaga kerja yang
telah didapat serta selalu mengevaluasi hasil kerja tiap tiap tenaga kerja.
4.Mesin Produksi
Dengan selalu melakukan perawatan serta memperhatikan kinerja dari mesin produksi yang
digunakan,apabila penggunaan mesin melebihi kemampuan kinerjanya maka mesin akan
cepat rusak dan dapat mempengaruhi proses produksi.

Monitoring risiko pada Metode laporan keuangan

Dengan selalu memperhatikan dan bekerja teliti dalam pencatatan hasil produksi yang
dijual dan mencatat bahan baku yang habis di produksi guna melakukan persediaan bahan
baku untuk produksi,tidak lupa pula mencatat laba perusahaan yang didapat dalam setiap
periode yang telah ditentukan.

Monitoring risiko pada lingkungan

Dengan selalu melakukan komunikasi yang baik antar pesaing serta kerja sama yang baik
untuk menciptakan suasana lingkungan manufaktur /industri di wilayah tersebut yang
kondusif dan selalu memperhatikan pula apabila terjadi persaingan yang dapat menimbulkan
konflik yang sifatnya negatif atau tidak sehat yang nantinya dapat menjadi risiko bagi
kelangsungan perusahaan sebaiknya dalam penanganan nya dalam hal ini menghindari risiko
tersebut.
BAB III
16

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

3.1.1 Berdasarkan Identifikasi diatas melalui beberapa aspek yaitu prosesproduksi,metode


laporan keuangan serta lingkungan sekitar pabrik terdapat beberapa risiko didalamnya,yakni:

Risiko dalam proses produksi

1. Cuaca
Cuaca yang tidak bisa di prediksi dengan tepat menjadi salah satu risiko dalam proses
produksi karena cuaca dapat mempengaruhi kualitas dari output produk yang dihasilkan.

2.Kualitas Tanah
Kualitas tanah yang dipilih pun tidak selalu memiliki kualitas yang tetap disetiap waktu
tertentu selalu berubah karena ketersediaan bahan baku dalam hal ini tanah tidak selalu
mendapatkan kualitas tanah yang sama selalu ada persaingan dalam mendapatkan kualitas
tanah terbaik dengan pesaing,karena Kualitas tanah juga dapat mempengaruhi kualitas dari
output produk yang dihasilkan.

3.Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang harus dimiliki haruslah tenaga kerja yang ulet dan bertangggung jawab
serta dapat bekerja ekstra karena dalam memproduksi bata merah itu membutuhkan tenaga
kerja yang dapat bekerja ekstra,maka dari itu untuk mendapatkan tenaga kerja seperti itu
cukuplah sulit,serta jumlah volume produksi haruslah sebanding dengan jumlah karyawan
yang dimiliki pemilik pun mengemukakan bahwa proses produksi tergantung dari kinerja
karyawan nya itu sendiri apabila kinerja karyawan menurun maka efektivitas dan
produktivitas produksi pun akan menurun karena kinerja dari semua karyawan yang dimiliki
itu tidak selalu stabil.

4.Mesin Produksi

17

Pemilik mengemukakan bahwa mesin produksi yang digunakan sudah cukup berumur dan
harus selalu dilakukan perawatan terhadap mesin tersebut,apabila perawatan mesin tidak
diperhatikan maka proses produksi pun akan terhambat dengan ngadatnya mesin produksi
tersebut.

Risiko dalam metode laporan keuangan

Metode laporan keuangan yang digunakan masih dengan metode tradisional dengan
pencatatan hasil produksi yang dijual dan mencatat bahan baku yang habis di produksi guna
melakukan persediaan bahan baku untuk produksi,kadang kala menggunakan metode
tradisional tersebut terjadi kesalahan seperti kesalahan pencatatan,lupa dalam pencatatan dan
lainnya yang bersangkutan dengan laporan keuangan pabrik tersebut.

Risiko lingkungan yang telah dianalisis

Setelah dilakukannya analisis lingkungan di lokasi pabrik ternyata di lokasi tersebut


mayoritas banyak pabrik bata pula yang dapat dikatakan banyak nya juga pesaing di lokasi
tersebut,banyaknya pesaing disekitaran lingkungan pabrik kemungkinan untuk terjadinya
persaingan dari berbagai aspek besar dan tidak menutup kemungkinan pula akan
menimbulkan konflik yang dikhwatirkan akan terjadi konflik yang tidak baik atau tidak sehat
yang nantinya akan menimbulkan pula risiko dari konflik tersebut yang dapat berpengaruh
terhadap oprasional pabrik tersebut.

3.1.2

Setelah melakukan identifikasi dan analisa dari berbagai aspek yaitu proses
produksi,metode laporan keuangan serta lingkungan sekitar pabrik masing masing
mempunyai risiko tersendiri,dan inilah pengelolaan atau penanganan risiko yang
timbul:

Risiko dalam proses produksi

1. Cuaca
Pemilik melakukan antisipasi dengan cara menutupi bata-bata dalam proses produksi dengan
plastik bening elastis dan mengurangi kapasitas produksi apabila cuaca yang terjadi tidak
baik dalam hal ini dengan tujuan mengurangi efek negatif risiko tersebut.

2. Kualitas Tanah

18

Kualitas tanah yang didapat tidaklah selalu memiliki kualitas yang diharapkan jadi Pemilik
melalukan antisipasi dengan cara memilih tanah yang baik untuk di jadikan bahan baku
dalam hal ini di sebut menghindari risiko tersebut.

3.Tenaga Kerja
Kemampuan/skill yang dimiliki oleh setiap calon karyawan itu berbeda beda di dalam
memproduksi bata ini haruslah melibatkan karyawan yang dapat bekerja dengan ekstra maka
dari itu Pemilik menungkapkan dengan melakukan penyaringan atau seleksi terhadap calon
pekerja yang hendak dibutuhkan dalam memproduksi bata merah ini dapat disebut
mengurangi efek negatif tersebut.

4. Mesin Produksi
Dengan penggunaan mesin yang terus menerus dapat membuat mesin tersebut mengalami
penurunan kinerja bahkan dapat rusak dalam hal ini pemilik selalu melakukan perawatan
terhadap mesin mesin produksi yang digunakan berarti dalam hal ini risiko penurunan dan
rusaknya mesin produksi harus dihindari karena dapat mengganggu proses produksi.

Risiko pada Metode Laporan Keuangan

Dengan selalu memperhatikan dan melakukan dengan teliti dalam pencatatan hasil produksi
yang dijual dan mencatat bahan baku yang habis di produksi guna melakukan persediaan
bahan baku untuk produksi,dalam hal ini berarti mengurangi efek negatif dari risiko tersebut.

Risiko lingkungan

Setelah melakukan identifikasi dan analisis lingkungan dengan banyaknya pesaing


disekitaran lingkungan pabrik yang telah dijelaskan sbelumnya akan menimbulkan konflik
yang tidak sehat yang nantinya akan menimbulkan pula risiko dari konflik tersebut yang
dapat berpengaruh terhadap oprasional pabrik tersebut.dalam hal ini risiko konflik tersebut
haruslah dihindari.

19

Anda mungkin juga menyukai