Anda di halaman 1dari 7

STRUKTUR TIM ISO 9001

ISO 9001:2008
CHAIRMAN

STEERING
COMMITTEE

MANAGEMENT
REPRESENTATIVE

DOCUMENT
CONTROLLER

WORKING WORKING GROUP WORKING GROUP


GROUP

Catatan : Working Group tergantung dari banyaknya unit kerja pada lingkup organisasi

ISO 9001;2008 CHAIRMAN (CAMAT)


 Memformulasikan Kebijakan Mutu (Quality Policy) Kecamatan dan Sasaran Mutu (Quality
Objectives) bersama-sama dengan Pimpinan unit kerja yang terkait.
 Menyetujui Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu yang dimiliki Kecamatan.
 Menyetujui Pedoman Mutu.
 Sebagai Ketua dari ‘Steering Committee’ dan Rapat Tinjauan Manajemen.
 Menyelesaikan setiap masalah-masalah utama yang berkaitan dengan proyek ISO 9000.
 Menjamin diperolehnya Sertifikat ISO 9000.
STEERING COMMITTEE (Panitia Pengarah)

 Terdiri dari beberapa anggota seperti berikut ini :


a. Camat (sebagai Ketua)
b. Sekretaris Kecamatan (Sekcam)
c. Para Kasubag
d. Para Kasi
e. Wakil Manajemen
f. Pengendali Dokumen
 Frekuensi pertemuan paling sedikit sekali dalam 2 minggu.
 Pertemuan untuk menjamin keefektifan penyusunan dan penerapan sistem manajemen mutu
yang memenuhi persyaratan ISO 9000 dan persyaratan Kecamatan.
 Meninjau kemajuan proyek ISO 9000 terhadap rencana yang telah ada.
 Menyelesaikan setiap masalah-masalah yang ada dan yang bersifat potensial berkaitan
dengan ISO 9000 seperti faktor keuangan, materiil, sumber daya, dll.
 Memecahkan segala masalah atau perbedaan antar unit kerja yang saling berhubungan.
 Merumuskan keterkaitan prosedur antar unit kerja.
 Menjamin pencapaian sertifikasi ISO 9000.
MANAGEMENT REPRESENTATIVE (MR)
WAKIL MANAJEMEN (Wamen)

 Memberikan laporan kepada ‘ISO 9001:2008 Chairman’ sehubungan dengan kemajuan


proyek ISO 9000.
 Mengorganisir pertemuan ‘Steering Committee’
 Mengatur pertemuan ‘Working Group’.
 Melaporkan kondisi Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 kepada ‘ISO 9001:2008
Chairman’.
 Menjamin bahwa organisasi proyek ISO 9000 berfungsi dengan efektif.
 Menjamin bahwa Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 ditetapkan, didokumentasikan dan
diterapkan secara efektif.
 Memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan Proyek ISO 9000.
 Meninjau / memeriksa Pedoman Mutu.
 Mengkoordinasi pembuatan prosedur ISO 9000 yang menjadi tanggung jawabnya.
 Meninjau prosedur dan Instruksi Kerja ISO 9000 yang menjadi tanggung jawabnya.
 Mengorganisasikan dalam pelaksanaan Audit Internal.
 Mengorganisasikan dalam pelaksanaan Rapat Tinjauan Manajemen.
 Menjamin dokumen yang terkendali didistribusikan ke personil yang berwenang.
 Menjamin diperolehnya Sertifikat ISO 9000.
PENGENDALI DOKUMEN (Document Controller)

 Memelihara ‘masterlist’ dokumen ISO 9000 berupa Pedoman Mutu, Prosedur, Instruksi
Kerja, Formulir yang digunakan dan Standar lain yang digunakan).
 Menjamin seluruh dokumen ISO 9000 didistribusikan ke personil yang berwenang.
 Memecahkan seluruh masalah dokumen ISO 9000 bersama dengan Wakil Manajemen.
 Sebagai administrasi terhadap tinjauan seluruh dokumen, pengesahan dan registrasi
dokumen.
 Melakukan pencatatan untuk setiap kegiatan Audit Internal, Hasil Laporan Temuan Audit
Internal, Pendaftaran Laporan Audit Internal, Risalah Rapat Tinjauan Manajemen.
WORKING GROUP LEADER

 Memberi laporan kepada Management Representative mengenai kemajuan ISO 9000 yang
berhubungan dengan unit kerjanya.
 Menyetujui Instruksi Kerja yang berhubungan dengan unit kerjanya.
 Meninjau dan memeriksa Prosedur Mutu ISO 9000 yang berhubungan dengan unit
kerjanya.
 Menjamin penetapan dan efektifnya penerapan dari prosedur mutu dan instruksi kerja ISO
9000.
 Mengatur dan melaksanakan ‘working group meetings’.
 Memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan Proyek ISO 9000 di unit
kerjanya.
 Bekerja sama dengan working group untuk mencapai Sertifikasi ISO 9000.
WORKING GROUP

 Melaksanakan rapat koordinasi minimal seminggu sekali.


 Menetapkan dan mengefektifkan penerapan yang berhubungan dengan prosedur dan
instruksi kerja ISO 9000 sesuai unit kerjanya.
 Meninjau dan memeriksa kemajuan seluruh pengalokasian tugas sesuai Proyek ISO 9000.
 Memastikan bahwa semua prosedur, instruksi kerja dan formulir maupun buku yang
digunakan telah diterapkan dan telah mendapat masukan dari unit kerja pengguna, sehingga
mengurangi terjadinya kesalahan dalam penerapan sistem manajemen mutu.
 Memecahkan masalah yang berhubungan dengan ISO 9000.
 Menjamin seluruh Dokumentasi Sistem Mutu dan penerapannya sesuai dengan persyaratan
ISO 9000 dan persyaratan Kecamatan di setiap unit kerjanya.

Anda mungkin juga menyukai