Disusun Oleh:
JUORO LARASTOMO
PPCP 70
Mentor:
FARID NUR AIDY
MKHC PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL BALIKPAPAN-
SAMARINDA SEKSI 2,3, DAN 4
i
HALAMAN PERSETUJUAN MAKALAH
ii
HALAMAN PENGESAHAN
MAKALAH AKHIR
Disusun oleh:
Juoro Larastomo
Tim Penguji:
( ) ( ) ( )
Mentor:
iii
PERENCANAAN SISTEM DATABASE GUDANG SEBAGAI
PENUNJANG EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI
ADMINISTRASI GUDANG
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Penulisan skripsi ini dapat berjalan lancar karena bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang tiada henti melimpahkan nikmat-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Jumiyatin, Bapak Umar Rohmadi dan Herbudi Masgumelar yang
selalu berdoa dan mendukungku disegala situasi.
3. Bapak I Ketut Suarbawa selaku MP Proyek Pembangunan Jalan Tol
Balikpapan-Samarinda dan segenap jajaran manajemen proyek.
4. Bapak Farid Nur Aidy selaku MKHC Proyek Pembangunan Jalan Tol
Balikpapan-Samarinda dan sekaligus mentor yang dengan sabar
membimbing dan memberikan dorongan.
5. Bapak Taufik Mutaqin selaku DMP area Seksi 3 dan 4 yang selalu
meluangkan waktunya.
6. Bapak Randy Meivishar selaku MK Seksi 3 yang tidak bosan memberikan
arahan.
7. Segenap Tim Proyek Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda
Seksi 2,3,dan 4.
8. M. Agus Zaini yang selalu meluangkan waktunya.
9. Handi Yuniar yang selalu membantu penulis dalam menyelesaikan
makalah dan dalam berbagai hal serta membagikan ilmunya.
10. Gembong, Habib dan segenap teman seperjuangan PPCP Angkatan 70.
11. Saudara-saudaraku NOCAZTA SMA N 2 Yogyakarta yang telah
menempa jiwa dan ragaku.
12. Keluarga besar Urban Cagak Ting yang selalu memberi kegembiraan dan
meluangkan waktunya untuk.
13. Keluarga besar Purna Paskibraka Indonesia yang dulu berjuang bersama
untuk mengibarkan sang Merah Putih.
14. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini.
v
Penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna sehingga penulis
memahami bahwa kalah ini masih terdapat berbagai kekurangan dan keterbatasan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak sebagai evaluasi. Penulis berharap semoga makalah ini
memberikan manfaat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.. i
ABSTRAK..... iv
KATA PENGANTAR .. v
DAFTAR TABEL . ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN.. xi
BAB I PENDAHULUAN . 1
1.1.Latar Belakang .. 1
1.2.Rumusan Masalah ..... 3
1.3.Tujuan Penulisan ... 3
1.4.Batasan Makalah ... 3
1.5.Manfaat Penulisan.. 3
1.6.Sistematika Penelitian 4
BAB II. Tinjauan Pustaka ..... 5
2.1.Prosedur Sistem Manajemen Wika Terkait... 5
3.1.Kerangka Kerja..10
3.2.Pandangan Umum..11
vii
3.5.Perbandingan Administrasi Gudang Manual dengan Sistem Database
LAMPIRAN .. 35
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
menetapkan visi tahun 2020 untuk menjadi salah satu perusahaan EPC
di Asia Tenggara. Visi tersebut dapat tercapai dengan kinerja yang optimal dari
semua fungsi.
pada laporan dari tiap fungsi. Laporan yang informatif sangat dibutuhkan untuk
menjelaskan kondisi sebenarnya. Oleh karena itu, administrasi yang tertib dan
Wijaya Karya. Fungsi keuangan dan administrasi umum sangat dituntut untuk
dan tenaga adalah berkas-berkas dari fungsi gudang. Berita Acara Penerimaan
1
Persediaan Gudang (APG) seringkali terlambat diserahkan ke bagian keuangan.
Hal tersebut terjadi karena selama ini administrasi gudang dibuat secara manual
mengimbanginya.
material proyek.
administrasi dan laporan keuangan yang akurat menuntut fungsi gudang untuk
administrasi gudang secara manual kurang efektif dan efisien. Tuntutan tersebut
Hal tersebut menjadi motivasi penulis untuk membuat suatu rancangan sistem
2
1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
1.3.Tujuan Penulisan
1.4.Batasan Makalah
Berkas-berkas yang dibahas dalam makalah ini terbatas pada BAPB, BPM, dan
APG.
1.5.Manfaat Penulisan
backup berkas jika terjadi kehilangan dan data yang tersedia terhindar dari bias.
3
1.6.Sistematika Penulisan
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan,
Bab ini berisi tentang literature yang digunakan dan menjadi dasar teori dalam
makalah ini.
Bab ini berisi tentang penjabaran dari rumusan masalah dan inti dari makalah.
Bab ini berisi tentang analisis resiko yang dijabarkan dengan tabel beserta
klasifikasi dan probabilitas tingkat resiko yang mungkin terjadi serta rencana
tindak lanjut secara proaktif dan reaktif terhadap resiko yang telah dianalisis.
BAB V: PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari makalah dan saran yang diperlukan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Prosedur Sistem Manajemen Wika yang terkait dengan makalah ini adalah
bersangkutan.
5
jalan) atau kolektif (meliputi beberapa surat jalan), namun tetap harus
lainnya dan memiliki tujuan tertentu. Sistem terdiri dari beberapa subsistem
mencapai tujuan yang sama. Pernyataan ini didukung oleh Hall (2001) yang
menyatakan bahwa sebuah sistem merupakan kumpulan dari dua atau lebih
6
a. Informasi merupakan suatu data yang diolah
menerimanya.
bebas dari kesalahan atau memiliki tingkat kesalahan yang kecil, lengkap
sehingga menghindari ambiguitas dan bias. Hal ini sejalan dengan Hall (2001)
berikut:
a. Relevan
administrasi.
b. Tepat waktu
c. Akurat
7
informasi yang disajikan berguna harus ada suatu system yang mampu
d. Lengkap
lengkap.
e. Rangkuman
mulai dari input, proses, dan output. Peneliti menambahkan manfaat dan
a. Input Sistem
b. Output Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari data yang diolah dan diklasifikan
c. Proses Sistem
8
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
d. Manfaat
e. Dampak (Impact)
lebih baik.
9
BAB III
pembuatan makalah ini untuk mencapai sasaran atau tujuan. Kerangka kerja
Mulai
Identifikasi Masalah
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Perencanaan Sistem
Simulasi Sistem
Analisis Resiko
Selesai
Gambar 3.1
Kerangka Kerja
10
3.2.Pandangan Umum
satu proyek mega yang peroleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Proyek ini
mencapai 6,5 triliun rupiah. Proyek ini terbagi menjadi tiga seksi, yaitu Seksi
2,3, dan 4 dengan satu kantor induk. Panjang area proyek adalah 65,7 km
Besaran nilai kontrak, panjang area dan waktu pengerjaan yang singkat
yang berkaitan erat dengan arus material adalah Gudang. Arus material yang
tinggi menuntut Fungsi Gudang bekerja keras dan cepat untuk menangani
resiko tersebut sangat mungkin terjadi bahkan semakin parah. Tindak lanjut
administrasi gudang.
11
3.3.Sistem Administrasi Gudang Manual
Karya. Form BAPB, BPM dan APG selama ini diisi secara manual dengan
tulisan tangan. Hal ini tidak menjadi kendala apabila perputaran material di
gudang masih dalam taraf normal. Fungsi Gudang masih memiliki waktu yang
terbilang praktis karena dapat dilakukan oleh siapa saja dengan syarat
berjalan cepat. Hal ini membuat sistem administrasi gudang manual menemui
dari banyaknya form BAPB dan BPM serta terlambatnya pelaporan APG dari
kehilangan berkas semakin besar. Ditambah lagi kondisi di kantor induk yang
tangan dalam administrasi gudang manual seringkali sulit terbaca terutama pada
form salinannya.
12
Di antara dampak-dampak tersebut, dampak paling buruk adalah
bahwa fungsi gudang harus membuat laporan APG mingguan belum dapat
berjalan. Hal ini menjadi tuntutan mutlak bagi fungsi gudang untuk bekerja
BAPB, BPM, dan APG dapat dilakukan kapan saja. Sistem Database Gudang
Balikpapan-Samarinda.
administrasi gudang. Output dari sistem ini adalah Form BAPB, BPM, dan
APG. Form APG dalam sistem ini terbagi menjadi 2 (dua) berdasarkan user
yang mengaksesnya. Form APG yang dapat diakses oleh user Gudang sama
seperti form APG biasa, terbatas sampai volume dan saldo volumenya.
13
menyajikan informasi harga dan saldo persediaan. Informasi tersebut
Tabel 3.1
Diagram Alir Sistem Database Gudang
Melengkapi
5. Cetak Form BPM tandatangan
otorisasi
Mengedarkan ke
fungsi Produksi,
7. Cetak APG Akuntansi,
Komersial dan Arsip
gudang
- Komersial:
Monitoring
persediaan
8. Mencetak APG beserta harganya - Keuangan:membuat
Laporan APK dan
Jurnal
Keterangan:
KOM : Komersial GDG : Gudang
KEU : Keuangan
14
Alur Kerja Sistem
username dan password untuk memberikan sekat akses fungsi di antara kedua
user.
Gambar 3.2
Jendela Login
Gudang adalah Besi. Input material dilakukan dengan masuk ke menu manage
barang.
15
Gambar 3.3
Menu Utama Komersial&Keuangan
Gambar 3.4
Daftar Barang Komersial&Keuangan
16
pengisian material di sistem ini karena fungsi komersial yang memegang RAB
fungsi gudang dapat segera mengoperasikan sistem ini. Pertama yang harus
Jendela tampilan menu utama untuk user gudang terbatas pada Barang
Masuk dan Barang Keluar. Tampilan untuk user Gudang adalah sebagai
berikut.
Gambar 3.5
Menu Utama Gudang
Ketika material datang dan diterima di Gudang setelah ada pemeriksaan dari
QA, Admin Gudang harus menginput BAPB dengan cara memilih menu
Barang Masuk. Data yang diinput dalam menu ini sama dengan data pada form
17
Gambar 3.6
Input BAPB Gudang
Setelah BAPB diinput, data tersebut akan masuk ke dalam database BAPB.
Form BAPB akan muncul dan diharapkan segera diprint-out dan dilengkapi
tanda tangan otorisasinya. Form BAPB terinput yang dihasilkan site mini adalah
sebagai berikut.
Gambar 3.7
Form BAPB Gudang
18
Ketika ada aktivitas pemakaian material, gudang menginput data-data
material yang keluar dalam input BPM. Kembali ke menu utama, admin Gudang
Gambar 3.8
Input BPM Gudang
Gambar 3.9
Form BPM Gudang
19
Sama dengan input BAPB, data-data yang diinput ke BPM sama dengan
data dalam form BPM manual. Setelahnya akan muncul form BPM seperti di
bawah ini dan diharapkan segera diprint-out untuk dilengkapi tanda tangan
otorisasinya.
BAPB dan BPM yang sudah diinput dalam sistem ini dapat langsung ter-
record dan dapat dimonitor oleh gudang, komersial dan keuangan. Setelah print-
out bertanda tangan lengkap telah masuk ke bagian Komersial dan Keuangan,
Komersial dapat segera menginput harga material (jika proses input harga diawal
terkendala) untuk data bagian keuangan dalam membuat jurnal persediaan. Data-
data input BAPB dan BPM secara otomatis masuk ke form APG seperti gambar
berikut.
Gambar 3.10
Daftar APG Gudang
20
Gambar 3.11
Form APG Gudang
Gambar 3.12
Daftar APG Komersial&Keuangan
21
Gambar 3.13
Form APG Komersial&Keuangan
penulis adalah Sistem Database Gudang seperti yang telah dijelaskan di bagian
22
Tabel 3.2
Analisis Biaya Administrasi Gudang Manual
No Analisis Biaya Administrasi Gudang Manual Keterangan
Form BAPB 4
1 Biaya Cetak 50 eksemplar Rp 57.500
rangkap
Biaya 1 eks= Rp 57.500 : 50
= Rp 1.150
Form BPM 3
2 Biaya cetak 50 eksemplar Rp 52.000
rangkap
Biaya 1 eks=Rp 52.000
=Rp 1.040
Asumsikan aktivitas
gudang menghasilkan
Biaya Total=Rp 2.190x5000
BAPB dan BPM
@5000 eks
=Rp 10.950.000
23
Tabel 3.3
Analisis Biaya Sistem Database Gudang
Form BPM 3
2 Harga 1 Rim Kertas HVS= Rp 36.000 3 lbr BPM membutuh-
rangkap
Harga 2 lbr Kertas HVS = Rp 36.000:500x1,5 kan 1,5 lembar HVS
= Rp 108
1 btl tinta bisa
Biaya Tinta print 2 lbr =Rp 85.000 : 3000 x 1,5 digunakan untuk 3000-
4000 lembar
=Rp 43
Asumsikan aktivitas
Biaya =Rp (200+151)x5000
gudang menghasilkan
BAPB dan BPM
=Rp 1.755.000
@5000 eks
24
Berdasarkan tabel analisis biaya tersebut dapat dilihat bahwa sitem database
gudang lebih efisien dibandingkan administrasi gudang secara manual. Hal ini
tertulis pada media kertas yang rentan terhadap kerusakan. Lembar rangkap
BAPB dan BPM dibuat menggunakan kertas karbon yang memiliki resiko
pudar sehingga sulit terbaca. Selain itu, kadang admin gudang kurang jelas
dalam menulis data-data BAPB dan BPM sehingga sulit dibaca. Hal-hal
tersimpan dalam database sistem dan dapat disimpan dalam format pdf sehingga
resiko kerusakan dan hilang kecil. File pdf yang dihasilkan dapat menjadi back
up. Tulisan yang dihasilkan sudah jelas mudah terbaca karena terkomputerisasi.
satu persatu. Sedangkan pada sistem database gudang, form BAPB dan BPM
25
dengan data BAPB dan BPM yang diinput. Hal tersebut diharapkan mampu
setiap minggu. Pelaporan APG bahkan dapat dilakukan setiap hari oleh fungsi
26
BAB IV
MANAJEMEN RESIKO
PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk tentang sistem manajemen resiko, adalah proses
mengenali resiko yang mungkin akan terjadi dan menentukan tingkat resiko beserta
prioritas resiko. Proses analisis risiko terdiri dari identifikasi resiko untuk
kerangka kerja mengintegrasikannya dengan tata kelola WIKA untuk mencapai key
untuk:
pada hasil
27
c. Mengurangi ketergantungan pada crisis management
Menyusun Konteks
Mengaudit
Komunikasi
Konsultasi
Menyusun Dokumen
Mengevaluasi SMR
Suatu resiko diukur dari besaran yang namanya level resiko. Level resiko
merupakan tinggi rendahnya resiko yang diukur berdasarkan dua hal berikut.
28
Tabel 4.1
Tabel Analisa Resiko
Akibat / Consequence
Matriks Analisa Resiko Ringan Sedang Berat Malapetaka
1 2 3 4
Kecil 1 1 R 2 R 3 M 4 E
Probability
Sedang 2 2 R 4 M 6 T 8 E
Besar 3 3 M 6 T 9 E 12 E
Sangat Besar 4 4 T 8 T 12 E 16 E
Tabel 4.2
Kriteria Probabilitas
1 2 3 4
Kecil Sedang Besar Sangat Besar
Probabilitas Resiko
29
4.2 Identifikasi Resiko
Tabel 4.3
Tabel Daftar Resiko dan Analisa Resiko
NILAI
ANALISIS EVALUASI
RESIKO
NO AREA KATEGORI RESIKO PENYEBAB AKIBAT PRI PRI PRIO
SEBELUM PROBABI
AKIBAT SCORE ORIT ORIT RITAS
RTL LITAS
AS 1 AS 2 3
Gudang, Sistem
Tidak adanya
Keuangan, Terhambatnya Administrasi
Sarana/Fasi sarana untuk
1 Komersial administrasi Gudang tidak Kualitatif 2 Sedang 4 Berat 8 2 2
litas pengoperasian
gudang berjalan
administrasi
Input
Pengenalan Administrasi
Gudang, Ketidaktahuan Peralihan dari
Sistem Gudang
2 Keuangan, cara system manual ke Kualitatif 2 Besar 4 Berat 8 3 3
Informasi terhambat atau
Komersial pengoperasian komputerisasi
baru terjadi salah
input
30
Tabel 4.4
Tabel Rencana Tindak Lanjut Resiko
Rencana Tindak Lanjut Proaktif Rencana Tindak Lanjut Reaktif (Apabila Resiko Terjadi) Penanggungjawab
Sumber Batas Waktu
Tingkat Tingkat Daya Untuk dalam
No Kontrol Sisa Kontrol Sisa Responsible Accountable
Efektifitas RTL Biaya Efektifitas RTL Biaya Melakukan Melakukan RTL
Existing Resiko Existing Resiko Person Person
Kontrol Kontrol RTL Proaktif Proaktif
Kebijakan Tim
Form Membuat
pengadaan Keuangan,
Pengadaan Tidak BAPB, administrasi Tidak
1 fasilitas Baik Rp. 7.000.000 Baik 0 Proyek 1 bulan Tim MP
laptop Berat BPM, gudang secara Berat
peralatan Komersial
APG manual
kantor Proyek
Tata cara
Tata cara Menjelaskan Tidak Melakukan Tidak Tim
2 Baik 0 pengope Baik 0 Proyek 1 bulan MP
pengoperasian pengoperasian Berat pendampingan Berat Keuangan
rasian
31
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Sistem administrasi gudang yang berjalan hingga saat ini masih dilakukan secara
manual. Berkas-berkas gudang dibuat dengan tulisan tangan. Sistem tersebut menemui
kendala pada proyek-proyek yang memiliki arus material tinggi. Resiko yang terjadi
adalah keterlambatan berkas dan laporan gudang (APG) sehingga prosedur yang ada
tidak berjalan, kehilangan berkas dan biaya yang tergolong besar untuk mencetak form
yang dibutuhkan. Berdasarkan kendala dan resiko yang berdampak negatif tersebut,
gudang memiliki keuanggulan berdasarkan analisis biaya, mutu dan waktu. Efektivitas
dan efisiensi administrasi gudang diharapkan meningkat derastis dengan adanya sistem
ini.
gudang sehingga prosedur yang ada dapat dijalankan. Selain itu, mutu atau kualitas
dan komersial dalam melakukan tugasnya serta monitoring BAPB, BPM dan APG
dapat berjalan.
32
5.2. Saran
Saran yang penulis berkaitan dengan Sistem Database Gudang adalah sebagai
berikut.
sistem ini dapat diterapkan dan berjalan baik di berbagai kondisi proyek.
model sistem database induk sehingga efektifitas dan efisiensi sistem pada
33
DAFTAR PUSTAKA
Gunadarma.
Hall, James A, alih bahasa Amir Abadi Jusuf. 2005. Sistem Informasi Akuntansi.
Jogiyanto. 2000. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal Edisi I. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
Prosedur Sistem Manajemen Resiko No. Dok: WIKA-SMR-PM-01.01. No. Rev: 02.
No. Dok: WIKA-KON-PM-06.01. No. Rev: 03 (Amd 01). PT. Wijaya Karya
(Persero), Tbk.
34