Anda di halaman 1dari 12

CKD

gembong
A. Definisi
proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan
penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan umumnya berakhir
dengan gagal ginjal. Selanjutnya, gagal ginjal adalah suatu keadaan
klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel,
pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang
tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal. Dan ditandai dengan
adanya uremia ( retensi urea dan sampah nitrogen lainnya dalam
darah). (Sudoyo, 2009)
B. Etiologi

Malformasi didapat (e.g


Penyakit keturunan (e.g
Peradangan (e.g : : penyempitan aliran
: polycystic kidney
glomerulonephritis) urin normal aliran
disease)
balik urin ke ginjal)

Penyakit ginjal
Penyakit imun
obstruktif
C. Epidemiologi
Di Amerika Serikat (1995 199) insiden penyakit ginjal kronik 100
kasus perjuta penduduk/tahun,
Di negara negara berkembang 40 60 kasus perjuta penduduk
pertahun. (Sudoyo, 2009)
D. Patofisiologi
E. Penegakan diagnosis
1. Anamnesis dan PF
Hematuria
Flank pain
Edema
Hypertension
Tanda-tanda uremia
Lethargi and fatigue
Kehilangan napsu makan
Bila asimptomatik peningkatan konsentrasi kreatinin dan urinalysis
abnormal.
2. Pemeriksaan penunjang

Gambaran laboratorium Pemeriksaan radiologis


1. Sesuai dengan penyakit yang 1. Foto polos abdomen, bisa tampak batu
mendasarinya radio opak
2. Penurunan fungsi ginjal berupa 2. Pielografi intravena jarang dikerjakan karena
peningakatan kadar ureum dan kreatinin
serum, dan penurunan LFG kontras sering tidak bisa melewati filter
glomerulus, disamping kekhawatiran terjadinya
3. Kelainan biokimiawi darah meliputi pengaruh toksik oleh kontras terhadap ginjal
penurunan kadar hemoglobin, peningkatan
kadar asam urat, hiper atau hipokalemia, yang sudah mengalami kerusakan
hiponatremia, hiper atau hipokloremia, 3. Pielografi antegrad atau retrograd sesuai
hiperfosfatemia, hipokalsemia, asidosis indikasi
metabolik
4. Kelainan urinalisis meliputi proteinuria, 4. Ultrasonografi ginjal bisa memperlihatkan
hematuria, leukosuria, cast, isostenuria ukuran ginjal yang mengecil, korteks yang
menipis, adanya hidronefrosis atau batu ginjal,
kista, massa, kalsifikasi
5. Pemeriksaan pemindaian ginjal atau renografi
bila ada indikasi
F. Penatalaksanaan
1. Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya
Waktu yang tepat untuk terapi penyakit dasarnya adalah sebelum terjadinya
penurunan LFG. Bila LFG sudah menurun sampai 20-30% dari normal, terapi
terhadap penyakit dasar sudah tidak banyak bermanfaat.
2.Pencegahan dan terapi terhadap kondisi komorbid
Penting sekali untuk mengikuti dan mencatat kecepatan penurunan LFG
untuk mngetahui kondisi komorbid yang dapat memperburuk keadaan
pasien.
3. Memperlambat perburukan fungsi ginjal
Faktor utama penyebab perburukan fungsi ginjal adalah terjadinya
hiperfiltrasi glomerulus.
Contd
3. Memperlambat perburukan fungsi ginjal
Cara mengurangi :
- Pembatasan asupan protein
- Terapi farmakologi (Gol. ACE Inhibitor)
4. Pencegahan dan terapi terhadap penyakit kardiovaskular
Dengan cara pengendalian DM, pengendalian hipertensi, pengedalian dislipidemia,
pengedalian anemia, pengedalian hiperfosfatemia dan terapi terhadap kelebihan
cairan dan gangguan keseimbangan elektrolit.
5. Pencegahan dan terapi terhadap penyakit komplikasi
6. Terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal
Dilakukan pada penyakit ginjal kronik stadium 5, yaitu pada LFG < 15 ml/mnt.
Berupa hemodialisis, peritoneal dialisis atau transplantasi ginjal.
G. Komplikasi
Hiperkalemia
Asidosis metabolik
Komplikasi kardiovaskuler ( hipertensi dan CHF )
Kelainan hematologi (anemia)
Osteodistrofi renal
Gangguan neurologi ( neuropati perifer dan ensefalopati)
Tanpa pengobatan akan terjadi koma uremik
H. Prognosis
Tidak dapat disembuhkan sehingga prognosis jangka panjangnya buruk,
kecuali dilakukan transplantasi ginjal.
Daftar Pustaka
Sudoyo, A. W. 2009. Penyakit Ginjal Kronik. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid II. Edisi V. Jakarta : Pusat Penerbitan IPD FK UI. 1035
1040.
Kamaludin, A. 2010. Gagal Ginjal Kronik. Jakarta : Bagian Ilmu
Penyakit Dalam UPH.
Silbernagl, S dan Lang, F. 2007. Gagal Ginjal kronis. Teks & Atlas
Berwarna Patofisiologi. Cetakan I. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC. 110 115.

Anda mungkin juga menyukai