Anda di halaman 1dari 83

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA

PT BUMI SAWINDIO PERMAI

Skripsi Oleh :

Amalia Ranita Puteri

01031381320042

Akuntansi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana

Ekonomi

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

FAKULTAS EKONOMI

2017

i
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN KOMPREHENSIF

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA

PT BUMI SAWINDO PERMAI

Disusun oleh :
Nama : Amalia Ranita Puteri
NIM : 01031381320042
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Akuntansi
Bidang Kajian : Pengauditan Manajemen
Disetujui untuk digunakan dalam ujian komprehensif

Tanggal Persetujuan Dosen Pembimbing

Tanggal: 20 Februari 2017 Ketua:


Drs. H. Harun Delamat, M.Si., Ak
NIP. 195501131990031002

Tanggal: 28 Januari 2017 Anggota:


Drs. H. Ubaidillah, M.M., Ak
NIP. 195708281987031002

ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA

PT BUMI SAWINDO PERMAI

Disusun Oleh :
Nama : Amalia Ranita Puteri
NIM : 01031381320042
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Akuntansi
Bidang Kajian : Pengauditan Manajemen
Telah diuji dalam ujian komprehensif pada tanggal 9 Maret 2017 dan telah
memenuhi syarat untuk diterima.
Panitia Ujian Komprehensif
Palembang, 9 Maret 2017

Ketua Anggota Anggota

Drs. H. Harun Delamat, M.Si., Ak Drs. H. Ubaidillah, M.M., Ak Hj. Rina Tjandrakirana DP, S.E, M.M, Ak
NIP: 195501131990031002 NIP: 195708281987031002 NIP: 196503111992032002

Mengetahui,
Ketua Jurusan Akuntansi

Arista Hakiki,S.E.,M.Acc.,Ak
NIP: 197303171997031002

iii
SURAT PERNYATAAN INTEGRITAS KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Amalia Ranita Puteri
Nim : 01031381320042
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Akuntansi
Bidang Kajian : Pengauditan Manajemen

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul :


Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran Pada PT Bumi Sawindo Permai

Pembimbing :
Ketua : Drs. H. Harun Delamat, M.Si., Ak
Anggota : Drs. H. Ubaidillah, M.M., Ak
Tanggal Ujian : 9 Maret 2017

Adalah benar hasil karya saya sendiri. Dalam skripsi ini tidak ada kutipan hasil
karya orang lain yang tidak disebutkan sumbernya.
Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan apabila pernyataan
saya ini tidak benar dikemudian hari, saya bersedia dicabut predikat kelulusan dan
gelar kesarjanaan.
Palembang, 9 Maret 2017
Yang Memberi Pernyataan,

Amalia Ranita Puteri


NIM : 01031381320042

iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan menunjukkan


kepadanya jalan keluar dari kesusahan, dan diberikanNya rezeki dari
jalan yang tidak disangka-sangka, dan barangsiapa yang bertawakal
kepada Allah, niscaya Allah mencukupkan keperluannya.”
(QS. At-Talaq ayat 2-3)

“It ain’t over until it’s over”


(Yogi Berra)

“If something destined for you, never in million way belongs to


somebody else”
(Anonymous)

Kupersembahkan untuk:

Papa, Mama, dan Adikku tercinta

Semua keluargaku

Sahabat-sahabatku tersayang

Almamaterku Universitas Sriwijaya

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allat SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga

saya dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi yang berjudul “Audit

Manajemen Atas Fungsi Pemasaran Pada PT Bumi Sawindo Permai”. Skripsi

ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih derajat

Sarjana Ekonomi Strata Satu (S-1) Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.

Selama penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis tidak luput dari

berbagai kendala. Kendala tersebut dapat diatasi berkat bantuan, bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak. Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

kepada:

1. Mama, Papa, Kiki, Nyai, Yai, dan Comel yang tersayang beserta seluruh

keluarga besarku yang banyak memberikan doa, semangat, perhatian, dan

saran disaat penulis mulai lelah dan menyerah sehingga akhirnya penulis

dapat bangkit kembali dan dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaf, MSCE., sebagai Rektor Universitas

Sriwijaya.

3. Bapak Prof. Dr. Taufik, S.E., M.Si., sebagai Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sriwijaya.

4. Bapak Arista Hakiki, S.E., M.Acc., Ak sebagai Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.

vi
5. Ibu Umi Kalsum, S.E., M.Si., Ak., CA sebagai Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.

6. Ibu Ermadiani, S.E., M.M., Ak sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberikan bimbingan dan konsultasi akademik selama masa

perkuliahan.

7. Bapak Drs. H. Harun Delamat, M.Si., Ak sebagai Dosen Pembimbing I yang

telah mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing serta

memberikan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak Drs. H. Ubaidillah, M.M., Ak sebagai Dosen Pembimbing II yang

telah mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing serta

memberikan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Ibu Rina Tjandrakirana DP, S.E, M.M, Ak, sebagai Pengelola Akademik

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Kampus

Palembang.

10. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan

selama penulis mengikuti perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas

Sriwijaya Kampus Palembang.

11. Staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Kampus

Palembang.

12. Pimpinan dan karyawan PT Bumi Sawindo Permai Palembang yang telah

membantu penulis dalam memberikan data dan informasi.

vii
13. Sahabat-sahabatku yang terbaik Abey dan Atul yang telah banyak

memberikan doa, dukungan, dan motivasi agar penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

14. Teman – teman seperjuangan di dunia perkuliahan, FC Joss dan Gengs 9:

Bella Rizkhyana, Dea Kennia, Dewani Syifa, Dwi Suciati, Ellein, Febi Dwi,

Feby Cecilia, Heni Hafizah, Indah Oktasari, Miftahgul Nuraini, Nabilah

Ayu, Teza Novia, dan Witri Khoiratul.

15. My long distance best friends, Nadya Anindita, Shabrina Suci Hannia, dan

Febry Ramadhani.

16. Teman-teman angkatan 2013 di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sriwijaya.

17. Semua pihak-pihak lain yang baik secara langsung atau tidak langsung telah

ikut membantu dalam proses pembelajaran penulis selama ini.

Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga Tuhan selalu

melindungi dan memberikan kasih karunia-Nya kepada kita semua.

Palembang, 9 Maret 2017

Penulis,

Amalia Ranita Puteri

01031381320042

viii
RIWAYAT HIDUP

Nama Mahasiswa : Amalia Ranita Puteri

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Palembang, 2 Januari 1996

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat Rumah : Jl. M.P. Mangkunegara, Lrg. Slamet Riadi, Komp.

Griya Kebun Sirih Blok B1

Alamat Email : amaliaranita1996@gmail.com

Pendidikan Formal :

Tahun Ajaran Nama Sekolah Jurusan

2001 - 2007 SD Negeri 10 Tanjung Enim

2007 – 2010 SMP Negeri 1 Lawang Kidul, Tanjung Enim

2010 – 2013 SMA Kusuma Bangsa Palembang IPA

Pendidikan Non Formal :

- LBPP LIA

- Kursus Akuntansi Prospek

- Pelatihan Pajak Terapan Brevet A dan B Ikatan Akuntansi Indonesia

ix
ABSTRAK

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA


PT BUMI SAWINDO PERMAI

Oleh:
Amalia Ranita Puteri

Audit operasional merupakan suatu alat yang tepat bagi manajemen untuk
melakukan evaluasi dan menilai tingkat ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas atas
kegiatan perusahaan. Penelitian ini dilakukan di PT Bumi Sawindo Permai Palembang
yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri perkebunan
sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas atas fungsi pemasaran
perusahaan dengan tahapan audit yang ada. Peneliti juga memberikan saran dan
rekomendasi kepada perusahaan untuk perbaikan masa mendatang berdasarkan keadaan
yang ada. Fokus pada penelitian ini adalah tahapan audit manajemen atas fungsi
pemasaran dengan mencakup enam komponen yang ada pada linkup pemasaran
meliputi: lingkungan pemasaran, strategi pemasaran, organisasi pemasaran, sistem
pemasaran, produktivitas pemasaran, dan fungsi pemasaran lainnya. Sumber data dalam
penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder diperoleh dari buku-buku, jurnal
ilmiah, dan lain-lain. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa PT Bumi Sawindo
Permai efektif dan efisien dalam menjalankan aktivitas pemasaran, akan tetapi masih
terdapat beberapa kekurangan. Setelah dilakukan analisis secara menyeluruh, hasil dari
analisis tersebut menemukan inefektif dan inefisien seperti: tidak ada struktur organisasi
dan penugasan kerja yang baku pada bagian pemasaran, tidak tercapainya target
penjualan yang telah ditetapkan, tidak melakukan kegiatan promosi secara aktif.
Kata kunci: Audit Manajemen, Fungsi Pemasaran

Ketua Anggota

Drs. H. Harun Delamat, M.Si., Ak Drs. Ubaidillah, M.M., Ak


NIP:195501131990031002 NIP:195708281987031002

Mengetahui,
Ketua Jurusan Akuntansi

Arista Hakiki,S.E.,M.Acc.,Ak
NIP:197303171997031002

x
ABSTRACT

MANAGEMENT AUDIT OF MARKETING FUNCTIONS IN


PT BUMI SAWINDO PERMAI

By:
Amalia Ranita Puteri

Management audit is an appropriate tool for management to evaluate and assess


the level of economizing, effectiveness, and efficiency on the company’s operations.
The study was conducted in PT Bumi Sawindo Permai Palembang which is one of the
companies engaged in oil palm plantation industry. This study aims to identify and
analyze the suitability of operational audits carried out by the company on the
marketing function with the existing audit trials. The researchers provide advice and
recommendations to the company for future improvement based on existing situation.
The focus in this study is the stage of management audit on the marketing function with
includes six components in the scope of marketing includes: marketing environment,
marketing strategy, marketing organization, marketing systems, marketing productivity,
and another marketing functions. Source of data in this study are primary data and
secondary data obtained. The analysis technique used in this research is qualitative
descriptive analysis technique.
Based on the result of study, researchers conclude that PT Bumi Sawindo
Permai has been quite effective and efficient in carrying out marketing activities, but
there are still some flaws found in the company’s production activities such as there’s
no written structure of its organizations and work task on marketing department, not
achieving the sales targets that have been set, does the promotion inactively.
Keyword: Management audit, marketing function

Chairman Member

Drs. H. Harun Delamat, M.Si., Ak Drs. H. Ubaidillah, M.M., Ak


NIP:195501131990031002 NIP:195708281987031002

Acknowledged,
Program Chair

Arista Hakiki,S.E.,M.Acc.,Ak
NIP:197303171997031002

xi
SURAT PERNYATAAN

Kami dosen pembimbing skripsi menyatakan bahwa abstrak skripsi dari


mahasiswa :
Nama : Amalia Ranita Puteri
NIM : 01031381320042
Jurusan : Akuntansi
Judul : Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran Pada PT Bumi
Sawindo Permai

Telah kami periksa cara penulisan, grammar, maupun susunan tenses-nya dan
kami setujui untuk ditempatkan pada lembar abstrak.

Palembang, 9 Maret 2017

Ketua Anggota

Drs. H. Harun Delamat, M.Si., Ak Drs. H. Ubaidillah, M.M., Ak


NIP:195501131990031002 NIP: 195708281987031002

Mengetahui,
Ketua Jurusan Akuntansi

Arista Hakiki,S.E.,M.Acc.,Ak
NIP:197303171997031002

xii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN KOMPREHENSIF .................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN INTEGRASI KARYA ILMIAH ........... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ v

KATA PENGANTAR ............................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP ................................................................................... ix

ABSTRAK ................................................................................................. x

ABSTRACT ............................................................................................... xi

SURAT PERNYATAAN GRAMMAR .................................................... xii

DAFTAR ISI .............................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

1.1 Latar Belakang............................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................. 7

xiii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 9

2.1 Audit ........................................................................................... 9


2.1.1 Pengertian Audit ............................................................. 9
2.1.2 Jenis Audit ...................................................................... 10
2.2 Audit Manajemen ....................................................................... 12
2.2.1 Pengertian Audit Manajemen ......................................... 12
2.2.2 Tujuan dan Manfaat Audit Manajemen .......................... 13
2.3 Konsep Ekonomisasi, Efisiensi, dan Efektivitas ........................ 20
2.4 Fungsi Pemasaran ....................................................................... 21
2.4.1 Pengertian Pemasaran ..................................................... 21
2.4.2 Fungsi Pemasaran ........................................................... 21
2.5 Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran ................................. 23
2.5.1 Pengertian Audit Manajemen Pemasaran ....................... 23
2.5.2 Tujuan dan Manfaat Audit Manajemen Pemasaran ........ 23
2.5.3 Tipe Audit Pemasaran ..................................................... 24
2.5.4 Ruang Lingkup Audit Manajemen Pemasaran ............... 24
2.5.5 Tahap – tahap Audit ManajemennPemasaran ................. 26
2.6 Penelitian Terdahulu ................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 29

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................... 29


3.2 Tempat Penelitian ....................................................................... 29
3.3 Jenis dan Sumber Data ............................................................... 29
3.4 Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 30
3.5 Teknik Analisis ........................................................................... 31

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................. 32

4.1 Sejarah singkat PT Bumi Sawindo Permai ................................. 32


4.2 Visi dan Misi PT Bumi Sawindo Permai .................................... 33

xiv
4.3 Struktur Organisasi PT Bumi Sawindo Permai .......................... 34
4.3.1 Deskripsi Jabatan ............................................................ 37
4.4 Produk PT Bumi Sawindo Permai .............................................. 47

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 51

5.1 Survey Pendahuluan ................................................................... 51


5.2 Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen Atas Fungsi
Pemasaran ................................................................................... 52
5.3 Audit Lanjutan ............................................................................ 57
5.4 Pelaporan Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran PT Bumi
Sawindo Permai ......................................................................... 58

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 63

6.1 Kesimpulan ................................................................................. 63


6.2 Saran ........................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 65

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Target Penjualan dan Realiasi Penjualan .................................... 4

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.3. Struktur Organisasi PT Bumi Sawindo Permai ...................... 35

Gambar 4.4.1 Crude Palm Oil ..................................................................... 48

Gambar 4.4.2 Palm Kernel .......................................................................... 49

Gambar 4.4.3 Cangkang.............................................................................. 50

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dunia usaha pada sekarang ini semakin berkembang dengan sangat cepat.

Pasar dipenuhi oleh berbagai jenis produk barang dan jasa yang memberikan

banyak pilihan kepada konsumen. Hal ini dapat menimbulkan persaingan yang

ketat kepada perusahaan yang sejenis. Tuntutan akan kualitas pelayanan dan

produk menjadikan semakin kompetitifnya tingkat persaingan dalam dunia usaha.

Sehingga perusahaan harus mampu membaca peluang pasar dengan memenuhi

keinginan para konsumen.

Dalam menjalankan usahanya, pada umumnya semua perusahaan bertujuan

untuk memperoleh laba yang optimal yang sesuai dengan kemampuan perusahaan

itu sendiri. Hal tersebut merupakan suatu jaminan untuk tetap mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan

harus memaksimalkan laba dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonominya

secara efektif dan efisien. Sehingga diperlukan adanya suatu alat yang berfungsi

dalam mendeteksi kelemahan-kelemahan yang bersifat menghambat maupun yang

dapat digunakan untuk mencari peluang-peluang bagi pengembangan kegiatan

operasional perusahaan.

Alat yang dapat membantu perusahaan tersebut adalah pemeriksaan

operasional. Dengan adanya pemeriksaan operasional ini, manajemen dapat

memperoleh informasi mengenai pelaksanaan kerja dan peningkatan prosedur

serta peningkatan hasil agar terciptanya efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan

1
operasional perusahaan khususnya fungsi pemasaran. Pemeriksaan operasional

yang dimaksud adalah audit manajemen fungsi pemasaran. Audit manajemen

fungsi pemasaran digunakan untuk memantau dan menentukan area masalah dan

peluang yang sedang atau yang akan dihadapi serta mampu membuat langkah

rekomendasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan sehingga menciptakan suatu

pemasaran yang efektif dan efisien yang dapat mendukung fungsi-fungsi terkait di

dalam perusahaan.

Dalam penelitian ini, audit manajemen difokuskan pada fungsi pemasaran

di PT. Bumi Sawindo Permai. PT. Bumi Sawindo Permai merupakan perusahaan

yang diakuisisi 100% oleh PT. Bukit Asam Tbk. Perusahaan yang berlokasi di

Tanjung Enim ini memiliki luas lahan mencapai 8.346 hektare (ha) dan juga

memiliki pabrik pengolahan sawit dengan kapasitas 45 ton per jam tandan buah

segar dan pembangkit listrik milik sendiri berbahan bakar limbah kelapa sawit

dengan kapasitas 5 megawatt (MW) untuk menunjang operasi pabrik.

Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan Yoshi Suryo Dhanti (2015)

yang berjudul Analisis Audit Operasional Fungsi Pemasaran (Studi Kasus pada PT

Pardic Jaya Chemical), mengatakan bahwa fungsi pemasaran pada PT Pardic Jaya

telah berjalan baik. Hal ini ditunjukan dengan 8 indikator penilaian terinci

terhadap PT Pardic Jaya, dimana 6 indikator menunjukkan penilaian yang baik,

sedangkan 2 indikator lainnya dinilai sudah cukup baik. Selain itu peneliti juga

melakukan analisis terhadap aktivitas penjualannya. Berdasarkan pada data

perusahaan yang diperoleh, pencapaian target quantity dari tahun 2010-2014

selalu mengalami kenaikan. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan telah

2
menjalankan fungsi pemasarannya secara efisien. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian, sensus dan lokasi penelitian.

PT Bumi Sawindo Permai merupakan industri perkebunan sawit yang

memiliki pola pemasaran B2B (business to business) yang berada pada kondisi

pasar dengan persaingan yang cukup ketat, dimana penjualan belum tentu menjadi

hasil dari adanya suatu hubungan atau Relationship. Hubungan atau relationship

adalah bentuk aktivitas marketing yang paling banyak dilakukan untuk

menjalankan bisnis pola ini. Menjual produk industri cukup sulit jika hanya

mengandalkan kualitas produk saja karena pesaing PT Bumi Sawindo Permai juga

mampu memproduksi produk yang sejenis. Pendekatan yang lebih personal dan

customized lebih kuat dari pada pendekatan massal seperti B2C (business to

consumer) kepada para pelanggan, dengan tetap menjaga etika perusahaan.

Jumlah pesaing PT Bumi Sawindo Permai terbilang cukup banyak. Beberapa

pesaing menawarkan produk sejenis dengan harga yang lebih murah, sehingga

membuat konsumen berpikir ulang untuk memilih produk yang dijual oleh PT

Bumi Sawindo Permai. Berdasarkan itu pula, target quantity penjualan yang

ditentukan oleh PT Bumi Sawindo Permai tidak dapat digapai secara maksimal.

Berikut target quantity dan pencapaian target quantity rentan waktu bulan Januari–

Oktober tahun 2016 :

3
TARGET
BULAN REALISASI PERSEN
QUANTITY

JANUARI 3.175 ton 2.300 ton 72%

FEBRUARI 2.964 ton 1.300 ton 44%

MARET 3.175 ton 1.100 ton 35%

APRIL 3.387 ton 1.350 ton 40%

MEI 3.387 ton 1.200 ton 35%

JUNI 3.175 ton 800 ton 25%

JULI 2.752 ton 650 ton 24%

AGUSTUS 3.810 ton 1.500 ton 39%

SEPTEMBER 4.234 ton 3.500 ton 83%

OKTOBER 4.234 ton 3.800 ton 90%

Tabel 1.1 : Target Penjualan dan Realisasi Penjualan

Dapat dilihat bahwa pencapaian penjualan produk pada sepuluh bulan pada

tahun ini tidak pernah mencapai target quantity. Hal-hal yang menyebabkan

kurang maksimalnya perwujudan visi dan misi ini perlu segera diketahui dan

diatasi. Oleh karena itu, perlu diadakan pemeriksaan atas fungsi pemasaran jika

perusahaan memiliki dapartemen atau fungsi pemasaran secara khusus dalam

kegiatan menjual atau memasarkan produknya.

Dengan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti tertarik

untuk mengambil topik mengenai bidang audit manajemen khususnya audit

manajemen fungsi pemasaran pada industri perkebunan sawit yang memiliki

karakteristik beda dengan industri lainnya. Objek penelitian yang penulis kaji

4
adalah PT Bumi Sawindo Permai yang bergerak dalam industri perkebunan sawit.

Maka judul penelitian yang penulis ambil adalah Audit Manajemen Atas Fungsi

Pemasaran Pada PT Bumi Sawindo Permai.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang

dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah aktivitas fungsi pemasaran pada PT Bumi Sawindo Permai telah

berjalan secara efektif dan efisien?

2. Saran dan rekomendasi apa yang dapat diberikan untuk perbaikan yang

tepat guna meningkatkan ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas PT Bumi

Sawindo Permai?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian terhadap fungsi pemasaran pada PT Bumi

Sawindo Permai yaitu:

1. Mengevaluasi aktivitas atas fungsi pemasaran pada PT Bumi Sawindo

Permai.

2. Mengevaluasi efisiensi dan efektivitas atas fungsi pemasaran pada PT

Bumi Sawindo Permai.

3. Memberikan saran atau rekomendasi perbaikan untuk membantu

perusahaan dalam melakukan peningkatan pada aktivitas pemasaran yang

dilakukan perusahaan.

5
1.4. Manfaat Penelitian

Penulis berharap bahwa dengan penelitian yang dilakukan, dapat

memberikan manfaat – manfaat antara lain:

1. Bagi Penulis

Diharapkan hasil penelitian ini memberikan pengetahuan dan

pemahaman mengenai Audit Manajemen, dan selain itu penelitian ini

juga dapat dipakai sebagai bahan kajian terhadap pentingnya pelaksanaan

evaluasi terhadap audit menajemen untuk menilai tingkat ekonomisasi,

efiektivitas, dan efisiensi dalam hal pemasaran bagi suatu organisasi.

2. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi para

pembaca dalam melakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan

topik ini.

3. Bagi Perusahaan

Melalui penilaian ini, diharapkan dapat memberikan masukan berupa

saran kepada pihak perusahaan mengenai hal-hal apa saja yang masih

harus lebih diperhatikan berkaitan dengan aktivitas pemasaran agar dapat

berjalan dengan ekonomis, efektif, dan efisien.

6
1.5. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penyusunan skripsi ini

maka akan diuraikan secara garis besar mengenai pembahasan isi skripsi ini

yang terbagi menjadi enam bab yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan mengenai latar belakang penelitian, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika

penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang seluruh teori yang penulis anggap relevan

dan mendukung yang diteliti. Teori-teori tersebut meliputi

Auditing, Konsep Audit Manajemen, Audit Manajemen Fungsi

Pemasaran, Konsep Ekonomisasi, Efisiensi, dan Efektifitas,

penelitian sebelumnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, tempat penelitian,

jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik

analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini diuraikan bagaimana gambaran umum mengenai

objek penelitian yaitu PT Bumi Sawindo Permai. Bab ini

menjelaskan tentang sejarah perusahaan, Visi dan Misi perusahaan

struktur organisasi perusahaan dan produk yang dihasilkan

7
perusahaan.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis data yang

berhubungan dengan objek yang diteliti, yaitu data yang

berhubungan dengan pengelolaan terhadap pemasaran dalam

perusahaan berdasarkan tahap pelaksanaan audit pada fungsi

pemasaran pada PT Bumi Sawindo Permai.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini akan dikemukakan kesimpulan yang diperoleh atas

analisis yang dilakukan terhadap permasalahan yang diteliti

berdasarkan dari uraian teori dan pembahasan pada bab-bab

sebelumnya, kemudian dari kesimpulan tersebut penulis mencoba

memberikan saran-saran yang diharapkan dapat berguna bagi

perusahaan yang bersangkutan.

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Audit

2.1.1. Pengertian Audit

Menurut Mulyadi (2002), Auditing adalah proses yang sistematis

untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif atas tuduhan

kegiatan ekonomi dan kegiatan dengan tujuan untuk menetapkan tingkat

kesesauaian antara laporan dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta

penyampaian hasil kepada pengguna yang bersangkutan.

Menurut Arens dan Loebbecke (2003), Auditing sebagai proses

pengumpulan dan evaluasi bukti informasi yang dapat diukur pada suatu

entitas ekonomi yang membuat kompeten dan iindependen untuk dapat

menentukan dan melaporkan informasi sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh independen dan kompeten.

Menurut Sukrisno Agoes (2004), Audit adalah pemeriksaan yang

dilakukan untuk secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen

terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta

catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan

tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan

keuangan tersebut.

Dari berbagai pendapat para ahli diatas mengenai pengertian Audit

dapat disimpulkan bahawa pengertian audit adalah proses penilaian atau

pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang apat diukur mengenai

9
suatu entitas ekonomi yang dilakukan secara kompeten dan independen.

Kemudian mengkomunikasikan hasil yang diperoleh kepada pihak-pihak

terkait.

2.1.2. Jenis Audit

Menurut Sukrisno Agoes (2012) jenis - jenis audit terdiri dari:

a. Ditinjau dari luasnya pemeriksaan, audit bisa dibedakan atas:

1. Pemeriksaan Umum (General Audit)

Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang

dilakukan oleh KAP yang independen dengan tujuan untuk bisa

memberikan pendapat mengenai kewajaaran laporan keuangan

tersebut secara keseluruhan.

2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit)

Suatu pemeriksaan terbatas (sesuai dengan permintaan auditee)

yang dilakukan oleh KAP yang independen, dan pada akhir

pemeriksaannya auditor tidak perlu memberikan pendapat

terhadap kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

Pendapat yang diberikan terbatas pada pos atau masalah

tertentu yang diperiksa, karena prosedur yang dilakukan juga

terbatas.

10
b. Ditinjau dari jenis pemeriksaan, audit bias dibedakan atas:

1. Audit Manajemen (Management Audit)

Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan,

termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang

telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah

kegiatan operasional tersebut sudah dilakukan secara efektif,

efisien, dan ekonomis.

2. Pemeriksaan Ketaatan (Compliance Audit)

Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah

perusahaan sudah menaati peraturan-peraturan dan kebijaka-

kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern

perusahaan (manajemen, dewan komisaris) maupun pihak

eksternal (Pemerintah, Bapepam LK, Bank Indonesia,

Direktorat Pajak, dan lain-lain). Pemeriksaan bisa dilakukan

oleh KAP maupun bagian Internal Audit.

3. Pemeriksaan Intern (Internal Audit)

Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit

perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan

akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan

manajemen yang telah ditentukan.

4. Computer Audit

Pemeriksaan oleh KAP terhadap perusahaan yang memproses

data akuntansinya dengan menggunakan Electronic Data

11
Processing (EDP) System. Metode yang bisa dilakukan auditor

adalah Audit Around The Computer dan Audit Through The

Computer.

2.2. Audit Manajemen

2.2.1. Pengertian Audit Manajemen

Menurut Arens dan Loebbecke (2003), Audit Manajemen adalah

evaluasi terhadap seluruh prosedur dan metode organisasi perusahaan,

dalam tujuan untuk mengevaluasi tingkat efisiensi dan efektivitas

perusahaan.

Menurut IBK Bhayangkara (2008), Audit Manajemen adalah

pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan.

Dalam konteks manajemen, manajemen meliputi seluruh operasi internal

perusahaan yang harus dipertanggung jawabkan kepadaberbagai pihak

yang memiliki wewenang yang lebih tinggi.

Menurut Sondang Siagian (2013), Audit Manajemen adalah suatu

pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilaksanakan untuk menjamin

bahwa kegiatan-kegiatan tersebut terselenggara berdasarkan berbagai

prinsip seperti efisiensi, efektivitas, produktivitas, koordinasi, dan lain

sebagainya.

Dari pendapat para ahli diatas mengenai pengertian Audit

Manajemen dapat disimpulkan bahwa Audit Manajemen merupakan

pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas atas objek yang

12
diperiksa dalam perusahaan yang memberikan informasi operasi

perusahaan dengan memberikan rekomendasi kepada manajemen atau

pihak yang memiliki wewenang untuk melakukan perbaikan.

2.2.2. Tujuan dan Manfaat Audit Manajemen

IBK Bayangkara (2008:3) menyatakan tujuan dari audit manajemen

adalah untuk mengidentifikasi kegiatan, program dan aktivitas yang

masih memerlukan perbaikan sehingga dengan rekomendasi yang

diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai

program dan aktivitas pada perusahaan tersebut. Berkaitan dengan tujuan

ini maka audit diarahkan pada berbagai objek audit yang diperkirakan

dapat diperbaiki di masa yang akan datang, disamping juga mencegah

terjadinya kerugian. Ada 3 (tiga) elemen pokok dalam tujuan audit yaitu:

1. Kriteria (criteria)

Kriteria merupakan standar (pedoman, norma) bagi setiap

individu/kelompok di dalam perusahaan dalam melakukan

aktivitasnya sebagai pelaksanaan atas wewenang dan tanggung

jawab yang diberikan padanya. Standar atau norma ini dipergunakan

untuk menilai aktivitas atau hasil aktivitas dari setiap individu atau

kelompok pada objek audit. Kriteria dapat berupa standard

operating procedure (SOP), job description, peraturan perusahaan,

rencana bisnis atau petunjuk pelaksanaan suatu aktivitas dan standar

evaluasinya, serta bentuk-bentuk lain yang mungkin sesuai dengan

13
karakteristik objek audit.

2. Sebab (causes)

Penyebab merupakan tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh

setiap individu/kelompok di dalam perusahaan.

3. Akibat (effects)

Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengankriteria

yang berhubungan dengan penyebab tersebut.

Manfaat dari pemeriksaan manajemen atau management auditing

mengutip dari Amin Wijaya Tunggal (2008:42) adalah:

1. Memberi informasi operasi yang relevan dan tepat waktu untuk

pengambilan keputusan.

2. Membantu manajemen dalam mengevaluasi catatan, laporan-laporan

dan pengendalian.

3. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang ditetapkan,

rencana-rencana, prosedur serta persyaratan peraturan pemerintah.

4. Mengidentifikasi area potensial pada tahap dini untuk menentukan

tindakan preventif yang akan diambil.

5. Menilai ekonomisasi dan efisiensi penggunaan sumber daya

termasuk memperkecil pemborosan.

6. Menilai efektivitas dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan

yang telah ditetapkan.

7. Menyediakan tempat pelatihan untuk personil dalam seluruh fase

operasi.

14
2.2.3. Ruang Lingkup Audit Manajemen

Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk

meningkatkan ekonomisasi, efisiensi pengelolaan sumber daya, serta

efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, audit

manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan

operasional objek audit, baik fungsi menajerial maupun fungsi-fungsi

bisnis perusahaan yang secara keseluruhan ditujukan untuk mencapai

tujuan perusahaan.

Menurut IBK Bayangkara (2015), Audit Manajemen pada berbagai

fungsi perusahaan dan ruang lingkupnya sebagai berikut:

A. Fungsi Manajerial

1. Perencanaan (planning)

Perencanaan merupakan tahap yang paling krusial dalam

keberhasilan perusahaan. Pada tahap ini, komitmen manajemen

dalam mengaktualisasikan profesionalismenya diuji. Apakah

rencana telah mencerminkan: a) komitmen manajemen untuk

membawa perusahaan kearah yang lebih baik, b) tingkat

produktivitas yang maksimal dari pengelolaan sumber daya

yang dimiliki perusahaan, dan c) rencana-rencana peningkatan

berkelanjutan yang dicanangkan manajemen untuk mencapai

kinerja terbaik perusahaan. Ketiga hal ini merupakan hal penting

yang harus diperhatikan dalam menilai perencanaan.

2. Pengorganisasian (organizing)

15
Pengorganisasian menyangkut bagaimana pengaturan

sumber daya dilakukan termasuk penempatan personel pada

pekerjaan yang tepat sesuai dengan kompetensinya. Disamping

itu, pengorganisasian juga berkaitan dengan pengalokasian

sumber daya yang proporsional untuk mendukung penerapan

strategi perncapaian tujuan perusahaan.

3. Pengarahan (actuating)

Pengarahan berkaitan dengan implementasi rencana,

didukung oleh perangkat organisasi dan sumber daya yang

memadai.

4. Pengendalian (controlling)

Audit atas pengendalian menekankan pada penelitian

terhadap efektivitas sistem pengendalian dalam memandu proses

operasional agar mampu berjalan secara ekonomis, efisien, dan

efektif dalam pencapaian tujuannya.

B. Fungsi Bisnis

1. Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran

Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai

bagaimana setiap program/aktivitas pemasaran yang dilakukan

mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang

ekonomis dan efisien.

Ruang lingkup fungsi audit ini merupakan:

a. Lingkungan pemasaran

16
b. Strategi pemasaran

c. Organisasi pemasaran

d. Sistem Pemasaran

e. Produktivitas pemasaran

f. Fungsi pemasaran

2. Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi

Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk

melakukan pengujian terhadap ketaatan perusahaan dalam

menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan

dalam operasi perusahaan.

Ruang lingkup fungsi audit ini meliputi:

a. Perencanaan produksi

b. Pengendalian kualitas (quality control)

c. Produktivitas dan efisiensi

d. Metode dan standar kerja

e. Pemeliharaan peralatan

f. Organisasi manajemen produksi dan operasi

g. Plant dan layout

3. Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia

Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai

apakah kebutuhan SDM suatu perusahaan sudah terpenuhi

dengan cara yang hemat, efektif, dan efisien.

Ruang lingkup audit ini meliputi:

17
a. Perencanaan tenaga kerja

b. Penerimaan (rekrutmen) karyawan

c. Seleksi

d. Orientasi dan penempatan

e. Pelatihan dan pengembangan

f. Penilaian kerja

g. Pengembangan karier

h. Sistem imbalan dan kompensasi

i. Perlindungan karyawan

j. Hubungan karywan

k. Pemutusan hubungan kerja (PHK)

4. Audit Manajemen pada Fungsi Sistem Informasi

Audit manajemen pada fungsi sistem informasi

menekankan pada penelitian terhadap keandalan sistem

informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghsilkan berbagai

informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu.

Ruang lingkup audit ini meliputi:

a. Dukungan satuan pengolah data

b. Perencanaan pengolahan data

c. Organisasi pengolahan data

d. Pengendalian pengolahan data

5. Audit Manajemen pada Fungsi Sistem Kepastian Kualitas

Audit sistem kepastian kualitas bertujuan untuk menilai

18
apakah sistem kepastian kualitas yang diterapkan perusahaan

telah mampu memandu proses operasi perusahaan untuk dapat

mencapai kualitas produk sesuai standar yang telah ditetapkan.

6. Audit Manajemen pada Fungsi Lingkungan

Tujuan utama audit manajemen pada fungsi ini adalah untuk

menilai sejauh mana perusahaan telah melaksanakan tanggung

jawab lingkungannya.

Ruang lingkup audit ini meliputi:

a. Audit tanggung jawab lingkungan (environment

liabilities audit).

b. Audit manajemen lingkungan (environment management

audit).

c. Audit aktivitas lingkungan (enviroment activities audit).

7. Audit Manajemen pada Fungsi Perpajakan

Pelaksanaan audit perpajakan dapat membantu perusahaan

dalam mengelola kewajiban perpajakannya dengan efektif dan

efisien, sehingga perusahaan dapat meminimalkan kewajiban

perpajakannya tanpa melanggar aturan dan ketentuan perpajakan

yang berlaku.

19
2.3. Konsep Ekonomisai, Efisiensi, dan Efektivitas

1. Ekonomisasi

Keekonomisan berhubungan dengan bagaimana perusahaan

dalam mendapatkan sumber daya yang akan digunakan dalam setiap

aktivitas. Keekonomisan merupakan ukuran input yang digunakan

dalam berbagai program yang dikelola.

2. Efisiensi

Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan melakukan

operasinya, sehingga dicapai optimalisasi penggunaan sumber daya

yang dimiliki. Efisiensi berhubungan dengan metode kerja (operasi).

Efisiensi merupakan ukuran proses yang menghubungkan antara input

dan output dalam operasional perusahaan.

3. Efektivitas

Efektif yaitu dilihat pada pencapaian tujuan program dan kegiatan

yang sudah ditetapkan, pemanfaatn hasil program, dan pengaruh

pemanfaatan hasil program atau kegiatan terhadap pencapaian

tujuanperusahaan secara keseluruhan.

20
2.4. Fungsi Pemasaran

2.4.1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran (marketing) menurut Kotler dan Armstrong (2008:6)

yaitu “sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi

pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan

dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai

imbalannya”.

Pemasaran menurut Daryanto (2011:1) adalah “suatu proses sosial

dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan

dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar

sesuatu yang bernilai satu sama lain”.

Dari definisi pemasaran yang dikemukakan para ahli tersebut dapat

disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu sistem dan kegiatan

bisnis yang saling berhubungan dan ditujukan untuk merencanakan,

mendistribusikan, dan mempromosikan barang dan jasa yang dilakukan

oleh perusahaan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

2.4.2. Fungsi Pemasaran

Berikut ini adalah fungsi-fungsi manajemen pemasaran menurut

Gultinal Dan Gordon (Dadang Sunyotoi; 2014: 4):

1. Pembelian (Buying)

Ialah fungsi yang mengikuti aktivitas-aktivitas mencari dan

mengumpulkan barang-barang yang di perlukan sebagai persediaan

21
memenuhi kebutuhan konsumen. Fungsi ini pada dasarnya merupakan

proses atau kegiatan mencari penjual dan merupakan timbal balik dari

kegiatan penjualan (Selling). Untuk itu maka, sangat perlu dipahami

kegiatan apa saja yang dapat mengakibatkan orang melakukan

pembelian.

2. Penjualan (Selling)

Mencakup aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk mencari calon

pembeli produk yang ditawarkan dengan harapan dapat

menguntungkan. Kegiatan penjualan merupakan lawan dari

pembelian. Pembelian (buying) tidak akan terjadi

tanpa penjualan demikian pun sebaliknya.

3. Transportasi

Adalah proses pendistribusian atau pemindahan barang dari suatu

tempat ke tempat yang lain.

4. Penggudangan/ penyimpanan

Ialah fungsi penyimpanan produk yang dibeli sebagai persediaan

agar terhindar dari resiko kerusakan maupun resiko lainnya.

5. Informasi Pasar

Poin ini merupakan fungsi pemasaran yang luas dan penting,

karena fungsi ini memberikan informasi tentang

situasi perdagangan pada umumnya yang berhubungan dengan

produk, harga yang inginkan konsumen dan situasi pasar secara

menyeluruh.

22
2.5. Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran

2.5.1. Pengertian Audit Manajemen Pemasaran

Audit pemasaran adalah pengujian yang komprehensif, sistematis,

independen, dan dilakukan secara periodik terhadap lingkungan

pemasaran, tujuan, strategi, dan aktivitas perusahaan atau unit bisnis,

untuk menentukan peluang dan area permasalahan yang terjadi, serta

merekomendasikan rencana tindakan untuk meningkatkan kinerja

pemasaran perusahaan.

2.5.2. Tujuan dan Manfaat Audit Manajemen Pemasaran

Tujuan utama dari audit pemasaran adalah untuk mengidentifikasi

ancaman-ancaman pemasaran yang dihadapi perusahaan dan

merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk mengeliminasi ancaman

tersebut. Sementara manfaat yang diperoleh dari audit ini, hasil audit

dapat memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran

perusahaan dan berbagai kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan

upaya pemasaran yang masih memerlukan perbaikan. Rekomendasi yang

diberikan auditor dapat menjadi alternatif solusi atas kekurangan yang

terjadi sehingga perbaikan-perbaikan yang diperlukan segera dapat

dilakukan.

23
2.5.3. Tipe Audit Pemasaran

Ada dua tipe audit pemasaran, yaitu:

1. Audit Fungsional (vertikal), merupakan audit yang dilakukan

terhadap beberapa aktivitas dari departemen pemasaran seperti

periklanan atau penjualan dan memuat analisis terhadap bagian-

bagian yang diaudit tersebut.

2. Audit Menyeluruh (horizontal), yang melakukan audit terhadap

keseluruhan dari fungsi pemasaran perusahaan.

2.5.4. Ruang Lingkup Audit Pemasaran

Audit pemasaran dapat mencakup enam wilayah utama dalam

pemasaran sebagai berikut:

1. Audit Lingkungan Pemasaran

Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian

terhadap pelanggan, pesaing, dan berbagai faktor lain yang memiliki

pengaruh terhadap perusahaan. Audit ini meliputi aspek lingkungan

makro seperti ekonomi, teknologi, sosial dan politik.

2. Audit Strategi Pemasaran

Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah

menetapkan strategi yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan

lingkungan yang dihadapi. Sering terjadi bahwa tujuan dan strategi

perusahaan tidak secara jelas dinyatakan dan kemudian auditor harus

menentukan pernyataan tujuan untuk pengevaluasiannya.

24
3. Audit Organisasi Pemasaran

Audit ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam

mencapai tujuan perusahaan. Audit ini menentukan kemampuan tim

pemasaran untuk secara efektif berinteraksi dengan bagian-bagian lain

seperti litbang, keuangan, pembelian, dan sebagainya.

4. Audit Sistem Pemasaran

Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan

untuk memperoleh informasi perencanaan dan pengendalian operasi

pemasaran. Hal ini berhubungan dengan penilaian apakah perusahaan

telah memiliki metode yang memadai atau tidak, untuk digunakan

mengerjakan tugas-tugas rutin di bidang pemasaran.

5. Audit Produktivitas Pemasaran

Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk,

kelompok pelanggan, atau unit analisis yang lain di dalam pemasaran.

Analisis biaya pemasaran adalah salah satu metode untuk

menganalisis profitabilitas dan produktivitas pemasaran.

6. Audit Fungsi Pemasaran

Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam

terhadap setiap elemen bauran pemasaran seperti produk, harga,

distribusi, tenaga penjual, periklanan, promosi, dan lain-lain.

25
2.5.5. Tahap – tahap Audit Manajemen Pemasaran

Pada dasarnya pelaksanaan audit pemasaran bisa mengikuti tahapan

audit secara umum, yaitu:

1. Audit pendahuluan

2. Review dan pengujian pengendalian manajemen perusahaan

3. Audit lanjutan

4. Pelaporan

Pada perusahaan yang baru pertama kali diaudit, keputusan tentang

siapa yang akan melakukan audit dan kapan audit dilaksanakan merupakan

hal yang sangat penting untuk ditetapkan sebelumnya., karena hal ini

berpengaruh pada efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan audit.

Pelaksana audit bisa berasal dari dalam perusahaan (spesialis atau manajer

departemen/divisi yang dimiliki perusahaan) atau juga berasal dari luar

perusahaan (konsultan/auditor eksternal). Dalam penetapan pelaksana ini,

analisis biaya-manfaat dari audit harus menjadi pertimbangan utama yang

mendasari keputusan yang diambil. Sementara berkaitan dengan waktu

pelaksanaan audit tergantung dari bagaimana komitmen manajemen dalam

mengantisipasi berbagai masalah pemasaran yang mungkin terjadi.

Setelah keputusan dibuat, proses audit memasuki tahap perencanaan

audit. Perencanaan ini menyangkut penentuan apakah audit dilakukan

secara menyeluruh (audit horizontal) atau hanya terhadap beberapa

program/aktivitas pemasaran (audit vertikal). Disamping itu, penetapan

personalia audit lengkap dengan berbagai kualifikasi (keahlian) yang harus

26
dimiliki, juga harus dilakukan pada tahap ini. Audit harus dilakukan secara

komprehensif maupun yang hanya menyangkut beberapa aktivitas

pemasaran. Agar dapat menjalankan penugasan dengan baik, seorang

auditor pemasaran harus memahami dan mendalami proses pemasaran.

2.6. Penelitian Terdahulu

Berikut ini beberapa penelitian terdahulu yang digunakan untuk

mrendukung penulisan penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Lidya Waty Lioe dan Siti Khairani

(2013) dengan judul “Audit Manajemen Fungsi Pemasaran Pada PT

Graha Mitra Sukarami Palembang”

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perusahaan sudah

mempunyai struktur organisasi, pembagian tugas, dan tanggung jawab

yang jelas dan memadai. Adapun kekurangan yang ada pada

perusahaan ini adalah terjadinya rangkap jabatan yang setiap fungsi

hanya dilakukan oleh satu manajer, tidak adanya pelatihan karyawan,

tidak adanya rotasi karyawan, belum memiliki pedoman buku secara

tertulis, dan perusahaan tidak memiliki auditor internal.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Dania Anggarininta pada tahun 2016

dengan judul “Audit Manajemen Untuk Menilai Efisiensi dan

Efektifitas Fungsi Pemasaran Pada Restoran Cepat Saji McDonald’s

Plaza Marina Surabaya”

27
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa fungsi pemasaran

Restoran Cepat Saji McDonald’s Plaza Marina Surabaya telah berjalan

cukup efektif untuk empat fungsi, yaitu: lingkungan pemasaran,

strategi pemasaran, organisasi pemasaran, produktivitas pemasaran,

serta masih belum efektif pada sistem pemasaran dan produktivitas

pemasarannya .

3. Penelitian yang dilakuan oleh Hani Am Maria pada tahun 2016

dengan judul “Analisis Audit Operasional Untuk Menilai Efektivitas,

Efisiensi, dan Ekonomisasi Fungsi Pemasaran (Studi Kasus pada PT

Padmatirta Wisesa Depo Karangploso-Kabupaten Malang)”

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa audit yang

dilakukan telah sesuai dengan tahap audit yang ada, akan tetapi tidak

mencakup semua komponen yang ada pada lingkup pemasaran, yaitu

hanya mencakup strategi pemasaran dan sistem pemasaran. Setelah

dilakukan analisis secara menyeluruh, hasil dari analisis tersebut

menemukan inefisien dan inefektif pada tahun 2014, seperti:

menurunnya penjualan yang mengakibatkan tidak tercapainya target

penjualan yang telah ditetapkan, menurunnya perolehan profit, dan

tidak dimilikinya metode yang memadai dalam melakukan survei atas

kepuasan pelanggan.

28
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian

yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis tentang

informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelitian.

3.2. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada kantor pemasaran PT Bumi Sawindo Permai

yang terletak di Jl. MP. Mangkunegara No. 1-2, Kenten Palembang,

Sumatera Selatan.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Proses pengumpulan data yang dilakukan menggunakan data sekunder. Data

sekunder adalah data yang digunakan dalam bentuk yang telah dikumpulkan

oleh pihak-pihak atau instansi tertentu dan dapat langsung digunakan. Data

sekunder yang digunakan untuk penelitian ini adalah:

1. Dokumen sejarah terbentuknya PT Bumi Sawindo Permai.

2. Visi dan Misi PT. Bumi Sawindo Permai.

3. Struktur Organisasi PT. Bumi Sawindo Permai.

4. Pembagian tugas dan aktivitas PT Bumi Sawindo Permai.

5. Data-data mengenai pelaksanaan fungsi pemasaran PT Bumi Sawindo

Permai.

29
3.4. Teknik Pengumpulan Data

1. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku

yang memiliki hubungan dengan pokok bahasan yang berhubungan

dengan penelitian yang dijalankan. Penulis membaca buku-buku dan

referensi yang berkaitan dengan topik persoalan pembuatan proposal

skripsi.

2. Studi Lapangan

a. Wawancara

Wawancara (interview) adalah pengumpulan data yang dilakukan

dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada subjek

penelitian.

b. Observasi

Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan cara

mendatangi dan melakukan pengamatan secara langsung pada objek

penelitian dan mencatat kejadian sistematik tanpa adanya pertanyaan

atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan

melihat dan mengamati dokumen-dokumen sumber yang terjadi

dimasa lalu yang dibuat oleh pihak manajemen perusahaan.

30
3.5. Teknik Analisis

Pada penelitian ini akan dilakukan analisa dengan menggunakan teknik

analisa deskriptif kualitatif.Melalui teknik ini penulis mencatat, menuturkan,

mengklarifikasikan, serta menganalisa data dan informasi sesuai dengan apa

yang terjadi di PT Bumi Sawindo Permai, kemudian melalui teknik ini pula

penulis menarik kesimpulan dan saran yang terapkan pada perusahaan

tersebut.

31
BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Sejarah singkat PT Bumi Sawindo Permai

PT Bumi Sawindo Permai memiliki satu unit pabrik pengelolahan kelapa

sawit (PKS) yang berada di JL. Lintas Sumatera, Desa Penyandingan, Kecamatan

Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim dengan kapasitas produksi 45 ton

TBS/Jam. Sedangkan sumber bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) untuk

keperluan PKS PT Bumi Sawindo Permai adalah kebun sendiri yang memiliki

luas lahan 8.380,5 ha, serta dari para petani-petani sawit maupun para supplier

buah yang berada di luar daerah Muara Enim, sehingga untuk menjamin adanya

ketersediaan bahan baku maka strategi yang ditetapkan adalah dengan

mempertahankan tingkat harga beli yang kompetitif dibandingkan PKS sejenisnya

serta meningkatkan produksi perkebunan PT Bumi Sawindo Permai agar dapat

memenuhi sendiri kebutuhan pabriknya secara mandiri.

PKS PT Bumi Sawindo Permai kembali beroperasi pada bulan Juli tahun

2007 (yang sebelumnya mengalami penghentian kegiatan selama 2 tahun karena

krisis Manajemen di PT Bosowa) pada tanggal 12 Agustus 2013 PKS PT Bumi

Sawindo Permai mengalami kerusakan pada Boiler yang lama selama 5 bulan

sehingga dengan terpasangnya Boiler yang baru maka pada awal bulan Januari

2014 PKS PT Bumi Sawindo Permai sudah bisa beroperasi kembali. Pada tanggal

17 Oktober 2014 PT Bumi Sawindo Permai beralih Manajemen, yang sekarang

berada dibawah Manajemen PT Bukit Multi Investama yaitu anak perusahaan PT

Bukit Asam dengan masih memakai nama PT Bumi Sawindo Permai.

32
Selama Januari – Desember 2015 PT Bumi Sawindo Permai telah menerima

TBS olah dari perkebunan milik sendiri 34.098.237 dan lokal sebanyak

105.533.854 g dan menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) sebanyak 26.932.431 kg

dengan OER 19,58% dengan masa olah selama 20 jam/hari.

4.2. Visi dan Misi PT Bumi Sawindo Permai

 Visi Perusahaan

1. Menjadi perusahaan yang mengutamakan mutu, ramah lingkungan

dan kepuasan pelanggan yang bertaraf Internasional.

2. Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan

kompeten.

3. Meningkatkan kesejahteraan para stakeholder.

 Misi Perusahaan

1. Melakukan pengembangan sistem manajemen mutu, lingkungan,

pelayanan dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) secara

berkesinambungan.

2. Terus melakukan pengembangan Sistem Informasi dan Teknologi

Informasi.

3. Memberi pelatihan kepada Sumber Daya Manusia secara

berkesinambungan.

4. Melakukan perbaikan dan penambahan fasilitas perumahan dan

fasilitas kerja.

33
4.3. Struktur Organisasi PT Bumi Sawindo Permai

Struktur organisasi merupakan alat terpenting bagi perusahaan dalam

mencancapai tujuannya, dengan adanya struktur organisasi yang jelas, maka dapat

mengambarakan kedudukan atau bagian yang dilibatkan dalam kegiatan

perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi, maka akan ada pemisahan bagian,

tanggung jawab, dan wewenang masing-masing di bagian yang jelas dengan

tujuan agar tidak menimbulkan penumpukan pekerjaan atau tugas. Setiap

perusahaan atau organisasi memerlukan suatu sususnan atau struktur tertentu

untuk fungsi wewenang dan tanggung jawab bagi setiap induvidu yang terlibat

dalam organisasi tersebut.

Dengan adanya struktur organisasi diharapkan kegiatan-kegiatan yang

dilakukan oleh setiap bagian yang ada di dalam organisasi dapat diarahkan secara

terpadu untuk mencapai tujuan organisasi. Struktur organisasi menurut pola

hubungan kerja dan tanggung jawab dari pimpinan sampai pada satuan-satuan

terbawah. Struktur organisasi PT Bumi Sawindo Permai yaitu sebagai berikut:

34
Gambar 4.3: Struktur Organisasi Operasional PT Bumi Sawindo Permai

Direktur
Operasi

Marketing

Mutu, Lingkungan, dan K3

Pabrik dan Perkebunan


(General Manajer)

Kepala Tata Usaha

Kebun Pabrik
(Manajer) (Manajer)

Asisten
Kepala

Kerani Asisten Asisten Asisten Asisten Asisten


Afdeling Afdeling Perawatan Proses Kompos Laboraturium

Kerani
Produksi Kerani Kerani Kerani

Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor


Perawatan Panen Perawatan Proses Kompos

Sumber: PT Bumi Sawindo Permai

35
Gambar 4.3: Struktur Organisasi Umum, SDM dan Keuangan

PT Bumi Sawindo Permai

Direktur Umum, SDM dan


Keuangan

TI

Manajer Umum, SDM dan


Keuangan

Akuntansi dan Keuangan dan Umum dan Legal


Anggaran Perpajakan SDM

Sumber: PT Bumi Sawindo Permai

36
4.3.1. Deskripsi Jabatan

1. Direktur Umum, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia

1.1. Direktur Umum

a. Bertanggung jawab atas segala kegiatan di perusahaan.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas para anggota direksi dan

mengawasi secara umum.

c. Bersama dengan anggota direktur lainnya mewakili perusahaan

didalam dan diluar pengadilan.

d. Menetapkan langkah-;amgkah pokok dalam melaksanakan kebijakan

pemerintah.

1.2. Direktur Sumber Daya Manusia

Merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi di

bidang pengelolaan dan pengembangan SDM, termasuk perekrutan dan

pemilihan kebijakan / practices, disiplin, keluhan, konseling, upah dan

peryaratannya, kontrak-kontrak, pelatihan dan pengembangan,

perencanaan suksesi, moril dan motivasi, kultur dan pengembangan sikap

dan moral kerja, manajemen penimbangan prestasi dan hal seputar

manajemen mutu – dan lain-lain (ditambahakan selama masih relvean).

1.3. Direktur Keuangan

Merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan

akuntansidi perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara

komprehensif dantepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses

pengambilan keputusanyang mendukung pencapaian target financial

37
perusahaan.

2. Manajer Umum, SDM dan Keuangan

2.1. Manajer Umum

a. Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya.

b. Mengelola operasional harian perusahaan.

c. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan

mengalisis semua aktivitas bisnis perusahaan.

d. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

e. Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran di

perusahaan.

f. Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat

berjalan degan maksimal.

g. Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan dengan

efektif dan optimal.

h. Mengelola anggaran keuangan perusahaan.

i. Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusaahan.

j. Membuat prosedur dan standar perusahaan.

k. Membuat keputusan penting dalam hal investasi, integrasi, aliansi dan

divestasi.

l. Merencanakan dan mengeksekusi rencana startegis perusahaan jangka

menengah dan jangka panjang untuk kemajuan perusahaan.

m. Menghadiri pertemuan, seminar, konferensi maupun pelatihan.

2.2. Manajer Sumber Daya Manusia

38
a. Merencanakan dan mengkordinasikan tenaga kerja perusahaan yang

hanya mempekerjakan karyawan yang berbakat.

b. Menjadi penghubung antara Manajemen dengan karyawannya.

c. Melakukan pelayanan karyawan.

d. Mengkordinir dan mengawasi pekerjaan para pegawai khusus dan staf

pendukung.

e. Mengawasi proses perekrutan, wawancara kerja, seleksi, dan

penempatan karyawan baru.

f. Menangani isu-isu ketenagakerjaan, seperti memediasi pertikaian dan

mengarahkan prosedurkedisiplinan.

2.3. Manajer Keuangan

a. Menyusun, menyiapkan dan menafsirkan laporan, anggaran dan

laporan keuangan.

b. Menafsirkan arus kas dan memprediksi tren masa depan.

c. Mengelola anggaran dan melakukan analisis strategis.

d. Menganalisis pesaing dan tren pasar.

e. Mengikuti perkembangan serta perubahan peraturan-peraturan

keuangandan undang-undang yang terkait bisnis perusahaan.

3. TI

a. Merumuskan rencana induk pengolahan data dan sistem informasi

perusahaan.

39
b. Menyusun laporan manajemen bersama bagian-bagian terkait dalam

terbentuk basis internet sesuai tugas pokok manajemen produk, operasi,

keuangan, pemasaran dan sumber daya manusia.

c. Memberi masukan kepada direksi dalam bentuk kerangka sistem informasi

ekslusif dan sistem pendukung keputusan.

4. Bagian Akuntansi dan Anggaran

a. Menyelenggarakan akuntansi keuangan dan akuntansi biaya, serta

membuat laporan keuangan.

b. Menyelenggarakan pembuatan informasi manajemen, penyusunan laporan

keuangan, analisa laporan keuangan, dan analisa biaya.

c. Mengkoordinasi perencanaan anggaran.

5. Bagian Keuangan dan Perpajakan

a. Membuat laporan mengenai realisasi keuangan serta menyelenggarakan

administrasi keuangan dan barang-barang kebutuhan masyarakat.

b. Mengurus hal-hal yang berhubungan dengan asuransi perusahaan.

c. Bekerjasama dengan bagian pemasaran hasil dan pemasukan uang dan

pengendalian.

6. Bagian Umum dan Sumber Daya Manusia

a. Menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek pendidikan

keselamatan dan kesehatan kerja dan pelayanan keselamatan.

b. Merumuskan kebijakan program pengembangan SDM (pendidikan dan

pelatihan).

40
7. Legal

a. Mensupport dan mengelolah dokumen perusahaan khususnya yang

berhubungan dengan perjanjian kerjasama maupun legal kontrak.

b. Mereview legal contract, perjanjian kerjasama dan dokumen legal lain

yang berhubungan dengan proyek perusahaan dimana ditempatkan.

c. Membuat surat permintaan, penawaran dan negosiasi harga.

d. Mengelola administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan yang telah

dilakukan.

e. Melakukan tugas clerical secara umum termasuk, tetapi tidak terbatas pada

fotocopy, faks, surat menyurat dan filling dokumen.

f. Menguasai pembuatan dan review surat perjanjian beserta monitoring

validitasnya.

8. Direktur Operasi

a. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi seluruh pelaksanaan

operasional perusahaan.

b. Membuat standar perusahaan mengenai semua proses operasional,

produksi, proyek dan kualitas hasil produksi.

c. Membuat stategi dalam pemenuhan target perusahaan dan cara mencapai

target tersebut.

d. Membantu tugas-tugas direktur utama.

e. Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam proses

operasional perusahaan

41
f. Merencanakan, menentukan, mengawasi, mengambil keputusan dan

mengkoordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan operasional

perusahaan

g. Mengawasi seluruh karyawan apakah tugas yang dilakukan sesuai dengan

standar operasional perusahaan

h. Bertanggung jawab pada pengembangan kualitas produk ataupun

karyawan.

i. Membuat laporan kegiatan untuk diberikan kepada direktur utama.

j. Bertanggung jawab pada proses operasional, produksi, proyek dan kualitas

hasil produksi.

9. Marketing

a. Menyusun rencana penjualan, melakukan proses penjualan, serta

menyiapkan administrasi penjualan sebagaimana ketentuan dan peraturan

yang berlaku.

b. Menentukan monitoring persediaan komoditi dan produk, baik

digudang/kebun, pabrik industri hilir, atau tangki penyimpanan kebun atau

instansi perantara serta membuat laporan penjualan secara periodik sesuai

kebutuhan.

10. General Manajer Pabrik dan Perkebunan

a. Menyusun dan mengevaluasi rencana kerja dan budget operasional kebun

dan pabrik.

b. Mengendalikan seluruh kegiatan kultur teknis kebun.

c. Meningkatkan efisiensi biaya operasional kebun dan pabrik.

42
d. Mengendalikan pemeliharaan sarana dan prasarana kebun dan pabrik.

e. Membina hubungan yang baik dan harmonis dengan masyarakat setempat

maupun instansi-instansi.

f. Bertanggung jawab atas hasil kerja seluruh bawahannya.

g. Menyampaikan laporan periodik maupun insidentil perihal operasional

kebun dan pabrik kepada manajemen pusat.

11. Kepala Tata Usaha

Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi dipabrik, baik yang

menyangkut tentang karyawan, pembukuan, dan lain-lain untuk kemudian

dilaporkan kepada kantor pusat.

12. Manajer Kebun

a. Mengatur kegiatan perkebunan (estate) dan memastikannya terpelihara

dengan baik.

b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan program anggaran untuk perkebunan.

c. Memastikan alokasi tenaga kerja yang tepat, kendaraan perkebunan dan

peralatan lainnya antara divisi yang berbeda dan kegiatan yang berbeda

sehingga tingkat produktivitas yang optimum tercapai dari pemanfaatan

sumber daya yang tersedia secara maksimal.

d. Memastikan kebutuhan bahan perkebunan, pemesanan tepat waktu &

memastikan penggunaan yang tepat dan pemeliharaan catatan yang

berkaitan dengan pemanfaatan material.

43
13. Manajer Pabrik

a. Manajer pabrik bertanggung jawab terhadap penyusunan rencana kerja

proses produksi Minyak Kelapa Sawit (MKS).

b. Melakukan pengawasan agar rencana kerja proses produksi dapat

terlaksana dengan efektif dan efisien.

14. Asisten Kepala

a. Bertanggung jawab membuat estate manger dalam menjalankan tugasnya

serta langsung mengawasi staf kebun lainnya.

b. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan kegiatan bidang tanaman diunit

kerjanya yang meliputi perencanaan produksi, pengelolaan teknis di

lapangan, serta pengawasan sehingga tercapai produktivitas yang optimal

dengan berpedoman pada Standard Operating Procedure (SOP).

15. Asisten Afdeling

a. Mendata jumlah tenaga kerja pada hari tersebut untuk menentukan target

minimal seluruh mandor.

b. Memastikan bahan yang dibawa sesuai dengan jumlah tenaga kerja,

lengkap dengan peralatan.

c. Mempersiapkan transportasi yang cukup untuk angkut karyawan dan

panen.

d. Memperagakan cara kerja yang benar (penyemprotan dan aplikasi

pemupukan).

e. Periksa hasil kerja yang kemarin (kualitas & prestasi) dan bila ada

penyimpangan, segera panggil mandor dan dan beri sanksi.

44
f. Memerika kebenaran data yang telah diinput oleh krani pada pagi hari dan

melanjutkan sisa pekerjaan yang belum selesai diperiksa pada pagi

harinya.

16. Asisten Perawatan

a. Menyusun Schedule Preventive Maintenance per mesin.

b. Menyusun historical card setiap unit mesin, menyusun rencana kerja

harian, mingguan dan bulanan untuk perbaikan mesin.

c. Memeriksa langsung mesin-mesin yang telah di lakukan

perawatan/perbaikan.

d. Melakukan perbaikan mesin di luar jadual dan rencana kerja yang telah di

buat, menginformasikan kepada asisten proses hasil perbaikan mesin

untuk di lakukan pengoperasian kembali.

e. Memeriksa hasil processing untuk mengetahui hasil kinerja mesin.

17. Asisten Proses

a. Memonitor penerimaan Tandan Buah Segar (TBS) yang di kirim dari

kebun.

b. Merekomendasikan untuk dimulainya start process ke atasan dengan

mengacu pada ketersediaan & kontinuitas TBS, kecukupan water supply,

kecukupan tenaga kerja serta kesiapan maintenance peralatanan.

c. Memeriksa losses dan kualitas produk ( CPO dan Kernel ) dan di

crosscheck dengan hasil analisa dari laboratorium, memeriksa dan

memastikan kelangsungan pengolahan TBS sesuai dengan Standard

45
Operating Procedure ( SOP ) untuk mendapatkan hasil pengolahan yang

optimal dan kapasitas yang sesuai.

18. Asisten Laboraturium

a. Memeriksa pengambilan sample CPO dan Kernel yang di lakukan oleh

petugas sample untuk memastikan bahwa sampale yang di ambil sesuai

dengan : titik pengambilan, waktu pengambilan dan jumlahnya.

b. Memonitor pelaksanaan pencampuran/quartering dari sample yang di

ambil untuk mendapatkan sample yang representatif untuk di analisa.

c. Memonitor pelaksanaan sortering & analisa sample untuk memastikan

bahwa proses sorter dan analisa berjalan sesuai ketentuan.

d. Memonitor pemberitahuan hasil analisa kehilangan (losses) dan mutu hasil

produksi (product quality) ke setiap station.

e. Memonitor pemeriksaan hasil analisa oil dan kernel yang di kirim.

f. Memonitor kadar air dalam tangki minyakµ Memonitor kualitas CPO

(moisture, impurities,FFA, DOBI ) dan kernel ( moisture, impurities,

broken kernel ).

19. Mandor

a. Bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap semua

kegiatan yang dilaksanakan karyawan dilapangan agar dapat berjalan

secara lancar.

b. Memberikan atau menyampaikan setiap informasi yang dating dari asisten

kepada karyawan lapangan secara jelas, serta bertanggung jawab terhadap

semua pekerjaan yang berada dibawah pengawasannya kepada asisten.

46
20. Kerani

a. Kerani bertanggung jawab mengumpulkan Tandan Buah Segar (TBS) yang

berada di bawah pengawasan mandor.

b. Bertanggung jawab menyampaikan informasi di lapangan kepada mandor

secara jelas.

4.4. Produk PT Bumi Sawindo Permai

1. Crude Palm Oil (CPO)

Crude Palm Oil biasa disebut CPO adalah minyak kelapa sawit mentah

yang berwarna kemerah-merahan yang diperoleh dari hasil ekstraksi atau

dari proses pengempaan daging buah kelapa sawit. Minyak ini

merupakan produk level pertama yang dapat memberikan nilai tambah

dan nilai tandan buah segar. CPO dapat digunakan sebagai bahan baku

industri minyak goreng, industri sabun, dan industri margarin. Dilihat

dari proporsinya, industri yang selama ini menyerap CPO paling besar

adalah industri minyak goring (79%), kemudian industri oleokimia

(14%), industri sabun (4%) dan sisanya industri margarin (3%).

47
Gambar 4.4.1 : Crude Palm Oil

2. Palm Kernel (PK)

Palm Kernel atau inti sawit adalah biji yang merupakan Endosperma

(cangkang pelindung inti) dan Embrio (inti) dengan kandungan minyak

inti berkualitas tinggi. Kernel ini dihasilkan dari pemisahan daging buah

selama proses pengolahan di Pabrik Kelapa Sawit dengan menggunakan

mesin kernel crushing.

48
Gambar 4.4.2 : Palm Kernel

3. Cangkang

Cangkang Kelapa sawitmerupakan produk sampingan dari Crude Palm

Oil yang banyak dipakai oleh industri sebagai bahan bakar pengganti

batubara. Tidak hanya itu saja, cangkang kelapa sawit ini memiliki

kelebihan dibandingkan bahan bakar industri lainnya, yakni lebih ramah

kepada lingkungan, dan tidak mencemarkan lingkungan sehingga

masyarakat sekitar industri bebas dari infeksi saluran pernapasan akut.

49
Gambar 4.4.3 : Cangkang

50
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Survey pendahuluan

Tahap pertama dalam melaksanakan audit manajemen adalah dengan

melakukan survey pendahuluan, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi

umum dari perusahaan, seperti latar belakang perusahaan, kegiatan, program dan

sistem yang akan diperiksa agar peneliti dapat memperoleh pemahaman yang

menyeluruh atau gambaran yang memadai mengenai perusahaan dan semua aspek

penting dari perusahaan yang berkaitan dengan audit manajemen yang akan

dilakukan.

Ruang lingkup audit manajemen atas fungsi pemasaran pada PT Bumi

Sawindo Permai meliputi lingkungan pemasaran, strategi pemasaran, organisasi

pemasaran, sistem pemasaran, produktivitas pemasaran, dan fungsi pemasaran

lainnya. Pelaksanaan survey pendahuluan yang telah dilakukan peneliti pada PT

Bumi Sawindo Permai dengan fungsi pemasaran, yaitu :

a. Melakukan pembicaraan awal dengan kepala bagian umum perusahaan

untuk mendapatkan informasi umum mengenai perusahaan seperti tujuan

umum, profil perusahaan dan menjelaskan secara garis besar penelitian

yang akan dilaksanakan di PT Bumi Sawindo Permai.

b. Melakukan pembicaraan awal dengan bagian produksi yang diwakili dari

deputy of marketing bagian pemasaran, diharapkan dapat memberikan

informasi yang dibutuhkan peneliti dan menjelaskan cara pelaksanaan

pemeriksaan.

51
c. Mengumpulkan data dan informasi meiputi :

1. Sejarah perusahaan

2. Visi dan misi perusahaan

3. Struktur organisasi

4. Kualifikasi tugas umum dan lingkup tugas masing-masing personel

5. Proses pemasaran

6. Data lain yang berkaitan langsung dengan fungsi produksi

d. Melakukam kegiatan observasi untuk memahami mengenai aktivitas

pemasaran dan prosedur kerja bagian pemasaran.

e. Melakukan wawancara lisan kepada kepala bagian pemasaran, dan

karyawan-karyawan yang terkait langsung dengan kegiatan pemasaran

perusahaan.

f. Mengevaluasi hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan.

5.2. Review dan pengujian pengendalian manajemen atas fungsi pemasaran

Setelah melakukan survey pendahuluan yang bertujuan mendapatkan

informasi dan bukti-bukti, untuk tahap selanjutnya yaitu nelakukan review dan

pengujian terhadap pengendalian manajemen objek audit dengan tujuan untuk

menilai efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan

perusahaan dan mencakup keseluruhan sistem dari perusahaan termasuk

perencanaan, kebijakan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan serta praktik yang

dijalankan dalam pengelolaan kegiatan perusahaan. Dari hasil pengujian ini,

peneliti dapat lebih memahami pengendalian yang berlaku dalam objek audit

52
sehingga dapat diketahui potensi-potensi terjadinya kelemahan pada aktivitas

pemasaran dalam PT Bumi Sawindo Permai.

Berdasarkan hasil dari observasi dan wawancara yang dilakukan, diperoleh

informasi dan hasil evaluasi atas lingkungan pemasaran, strategi pemasaran,

organisasi pemasaran, sistem pemasaran, produktivitas pemasran, dan fungsi

pemasaran lainnya sebagai berikut:

5.2.1. Lingkungan Pemasaran

Lingkungan pemasaran terdiri atas kekuatan-kekuatan di sekitar

perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya dalam melakukan

kegiatannya.

1. Pemasok/Supplier

Produk – produk yang dipasarkan oleh PT Bumi Sawindo Permai

merupakan produk yang berasal dari kebun sendiri serta dari para

petani-petani sawit maupun para supplier buah yang berada di luar

daerah Muara Enim.

2. Palanggan/Konsumen

Penjualan sebagian besar produk minyak kelapa sawit ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan empat pelanggan, meliputi:

PT Sinar Alam Permai, PT Indo Karya Internusa, PT Tunas Baru

Lampung Tbk, dan PT Suryatama Kencana Jaya. PT Bumi Sawindo

Permai tidak mampu memperluas jangkauan wilayah pemasarannya

sendiri karena keterbatasan tempat produksi CPO dengan tangki

konsumen.

53
3. Pesaing

PT Bumi Sawindo Permai dalam menjalankan pemasarannya

berhadapan dengan perusahaaan-perusahaan yang mengusahakan pada

bidang yang sama atau lebih dari itu. Para pesaing tentunya datang dari

pihak-pihak/perusahaan-perusahaan lain yang juga menjalankan

kegiatannya pada usaha/bisnis yang sejenis. Diketahui manajemen

perusahaan juga membuat daftar pesaing berdasarkan tingkat kekuatan,

kelemahan, dan reputasi pesaing.

5.2.2. Strategi Pemasaran

Berdasarkan prosedur penjualan dan pemasaran perusahaan, strategi

pemasaran yang dilakukan oleh PT Bumi Sawindo Permai telah berjalan

dengan baik. Kegiatan pemasaran dilakukan dengan cara melakukan

pengiriman barang yang tepat waktu untuk mendapatkan loyalitas

konsumen. Perusahaan juga memiliki kriteria yang jelas untuk menetapkan

strategi pemasaran sehingga dapat dikatakan fungsi strategi pemasaran

sudah efektif dan efisien.

5.2.3. Organisasi Pemasaran

Pada bagian pemasaran PT Bumi Sawindo Permai masih belum

mempunyai struktur organisasi baku yang mempunyai masing-masing job

description. Hal tersebut mengakibatkan pembagian tugas, wewenang, dan

tanggung jawab belum dilaksanakan dengan baik oleh masing-masing

tenaga kerja.

54
5.2.4. Sistem Pemasaran

Kegiatan pemasaran CPO yang diterapkan oleh PT Bumi Sawindo

Permai adalah sistem lelang terbuka (tender). Lelang terbuka (tender)

untuk CPO biasanya diadakan setiap hari, sesuai dengan kegiatan

produksi, mulai pukul 16.30 WIB, setelah harga dari PT Kharisma

Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPB Nusantara) ditetapkan, sampai

mencapai kesepakatan yang dibuat bersama dengan calon pembeli.

Penawaran untuk lelang disampaikan melalui social media seperti Bbm

atau WhatsApp.

Adakalanya harga yang ditawar calon pembeli dibawah harga yang

telah ditetapkan PT KPB Nusantara. Bila hal ini terjadi, maka manajer

pemasaran terpaksa belum merealisasikan transaksi pembelian. Untuk itu

panitia masih memberikan kesempatan kepada calon pembeli untuk

mengajukan penawaran lagi.

5.2.5. Produktivitas Pemasaran

Produktivitas pemasaran pada PT Bumi Sawindo Permai masih belum

berjalan secara baik. Tidak tercapainya target penjualan yang telah

ditetapkan perusahaan pada bulan Januari – Oktober tahun 2016 dapat

mengakibatkan penurunan laba. Hal tersebut disebabkan karena kurang

efektifnya kegiatan yang dilakukan bagian pemasaran. Selain itu, faktor

ekonomi pangsa pasar yang sering berubah juga mempengaruhi besar -

kecilnya volume penjualan.

55
5.2.6. Fungsi Pemasaran

Faktor pemasaran PT Bumi Sawindo Permai oleh penulis dianalisis

dengan pendekatan analisis bauran pemasaran (marketing mix) yang

meliputi 4P, yaitu: product/produk, price/harga, place/distribusi, dan

promotion/promosi. Hasil analisis bauran pemasaran ini juga digunakan

sebagai dasar dalam merumuskan pemasaran yang tepat.

1. Product/Produk

Produk utama yang dikelola dan dipasarkan PT Bumi Sawindo Permai

merupakan produk minyak kelapa sawit dimana produk yang

dihasilkan dalam bentuk Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel (PK),

dan Cangkang (Shell).

2. Price/Harga

Penetapan harga CPO yang ditetapkan oleh PT Bumi Sawindo Permai

berada pada tingkat yang sesuai dengan harga yang ditentukan dalam

perdagangan CPO domestik, yaitu mengacu pada harga PT Kharisma

Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPB Nusantara). Penetapan harga

dasar CPO sesuai dengan perubahan akan permintaan dan penawaran.

Harga rata-rata tender CPO minyak sawit bulan Januari - Oktober

tahun 2016 tercatat sebesar Rp 8.322/kg.

3. Place/Distribusi

PT Bumi Sawindo Permai melakukan sistem pendistribusian Franco

dan Loko. Pada syarat jual beli franco, penjual menanggung biaya

pengiriman barang sampai ke gudang pembeli. Sedangkan pada syarat

56
jual beli Loko, pembeli yang harus menanggung biaya pengiriman

barang dari gudang penjual ke gudang pembeli.

4. Promotion/Promosi

Promosi yang dilakukan oleh PT Bumi Sawindo Permai bertujuan

untuk menginformasikan dan mempromosikan produk-produk yang

dimiliki perusahaan. Segmentasi PT Bumi Sawindo Permai adalah

pasar industri, untuk itu dalam mengenalkan produknya perusahaan

tidak menggunakan alat promosi seperti media-media promosi:

spanduk, iklan cetak, iklan elektronik, dan lainnya, tetapi perusahaan

lebih memfokuskan kegiatan promosinya dengan bergabung dalam

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), dengan

harapan calon konsumen dapat dengan mudah mengetahui informasi

mengenai perusahaan.

5.3. Audit lanjutan

Audit terinci merupakan penyajian informasi kepada pihak manajemen

mengenai masalah-masalah yang ada dalam temuan perusahaan dan memberikan

masukan-masukan yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan yang diperlukan

guna mencegah terjadinya kerugian dimasa yang akan datang. Tahap ini meliputi

pengamatan dan analisa atas seluruh informasi dan data yang penting yang relevan

untuk dipertimbang, mendukung serta mengajukan temuan-temuan dan

rekomendasi tersebut. Data-data yang diperoleh kemudian digolongkan kedalam

unsur temuan audit, kondisi, kriteria, penyebab dan akibat. Informasi yang

57
diperoleh dari data-data tersebut selanjutnya dianalisis untuk dipahami

permasalahan yang terjadi. Hingga akhirnya diperoleh suatu kesimpulan audit,

dan auditor menyusun suatu rekomendasi atas kelemahan-kelemahan yang

ditemukan.

5.4. Pelaporan audit manajemen atas fungsi pemasaran PT Bumi Sawindo

Permai

Pada tahap ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit termasuk

rekomendasi berdasarkan evaluasi dan penilaian terhadap proses produksi

perusahaan. Berikut laporan atas temuan audit yang terdiri dari kondisi, kriteria,

sebab, akibat, dan rekomendasi peneliti atas kondisi perusahaan yang didapat.

Laporan hasil audit manajemen adalah sebagai berikut:

Temuan Pertama

1. Kondisi:

Di dalam kegiatan operasional PT Bumi Sawindo Permai, yang

berhubungan dengan organisasi pemasaran, seringkali ditemukan

ketidakjelasan prosedur, tugas, dan tanggung jawab bagi tiap personil.

Kegiatan yang berlangsung sehari-hari di dalam perusahaan dapat berjalan

berdasarkan kebiasaan yang sudah terjadi. Pada saat karyawan baru masuk

ke perusahaan, tidak diberikan suatu panduan atau tugas dan kepada siapa

saja karyawan tersebut bertanggung jawab.

58
2. Kriteria:

Organiasasi fungsi pemasaran harus mempunyai bentuk baku dalam susunan

organisasi perusahaan. Struktur organisasi harus dibuat dengan detail dan

mudah dipahami serta diaplikasikan oleh anggota organisasi yang diberikan

jabatan. Kemudian manajemen harus sudah menetapkan pembagian tugas

dengan jelas, sehingga setiap karyawan mampu untuk fokus dalam

melakukan tugasnya sehingga efektivitas perusahaan dapat meningkat.

3. Sebab:

Struktur organisasi dan penugasan kerja pada bagian pemasaran PT Bumi

Sawindo Permai secara baku tidak ada.

4. Akibat:

Pembagian tugas dan tanggung jawab pada bagian penjualan dan pemasaran

masih belum dilaksanakan dengan baik. Ditemukan adanya perangkapan

tugas yang akan mengakibatkan terjadi kesalahan dan membuat beban kerja

yang berlebihan.

5. Rekomendasi:

Manajemen perusahaan sebaiknya mulai memperbaiki panduan manual bagi

tugas dan tanggung jawab untuk setiap jabatan, khususnya pada bagian

marketing, agar tidak terjadi tumpang tindih dan kebingungan dalam

bekerja.

Temuan Kedua

59
1. Kondisi:

Penjualan bulan Januari – Oktober pada tahun 2016 yang dilakukan PT

Bumi Sawindo Permai tidak pernah mencapai target. Hal tersebut

membuktikan bahwa produktivitas pemasaran pada tahun 2016 dapat

dikatakan belum efisien.

2. Kriteria:

PT Bumi Sawindo Permai harus memenuhi target yang telah ditetapkan

dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Analisis

profitabilitas pemasaran dikatakan efektif jika memenuhi target yang

ditetapkan perusahaan dengan asumsi > 100% dan dikatakan tidak efektif

jika target yang ditetapkan tidak tercapai, pengukuran yang digunakan yaitu:

𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 = 𝑥 100%
𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

3. Sebab:

PT Bumi Sawindo Permai menetapkan target yang terlalu tinggi dalam

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

4. Akibat:

Tidak tercapainya target penjualan pada tahun 2016 mengakibatkan

perusahaan harus bekerja lebih keras lagi pada periode berikutnya.

5. Rekomendasi:

Target penjualan ada baiknya jika ditinjau ulang dan disesuaikan dengan

kondisi dan kemampuan perusahaan, khususnya bagian penjualan dan

pemasaran. Apabila ada perubahan kebijakan yang dapat mempengaruhi

pencapaian penjualan ada baiknya jika dilakukan perubahan pula.

60
Temuan Ketiga

1. Kondisi:

Kegiatan promosi yang dilakukan PT Bumi Sawindo Permai dikatakan

belumberjalan secara efektif dikarenakan masih terdapat beberapa

kekurangan.

2. Kriteria:

Dalam mengenalkan produknya perusahaan harus memanfaatkan alat

promosi seperti media internet, melakukan pameran-pameran dalam negeri,

melakukan kegiatan sponsorship untuk kegitan-kegiatan yang kiranya masih

terkait dengan kompetensi perusahaan, seperti seminar-seminar, penerbitan

buku, dan lainnya.

3. Sebab:

PT Bumi Sawindo Permai tidak menggunakan madia internet untuk strategi

pemasarannya. Perusahaan juga tidak melakukan seminar seminar, kegiatan

sponsorship, maupun mengadakan pameran dikarenakan tidak adanya

anggaran untuk kegiatan tersebut. Promosi yang dilakukan perusahaan

selama ini masih sebatas promosi pasif yang menunggu datangnya

pelanggan untuk membeli produk CPO.

4. Akibat:

Terhambatnya pemasaran dan lingkungan pemasaran menjadi terbatas,

sehingga pola penjualan CPO PT Bumi Sawindo Permaimasih didominasi

oleh beberapa perusahaan saja.

61
5. Rekomendasi:

Perlu adanya terobosan promosi yang lebih aktif dan variatif sehingga para

konsumen tertarik untuk bekerja sama denga perusahaan. Melalui promosi

yang efektif pula maka akan berdampak pada penetapan harga yang

optimal. Selain itu juga dapat menambah peserta-peserta baru dalam

keikutsertaan tender/lelang sehingga penawaran harga pun berjalan lebih

ketat dan kompetitif.

62
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Kesimpulan ini dapat dilihat dari permasalahan yang telah diurai pada bab

sebelumnya yakni untuk menilai seberapa efektif kegiatan pemasaran pada PT

Bumi Sawindo Permai. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka

peneliti menuliskan kesimpulan sebagai berikut:

1. Perusahaan masih belum mempunyai struktur organisasi dan penugasan

kerja pada bagian pemasaran secara baku. Hal tersebut menyebabkan

terjadinya rangkap tugas dan tanggung jawab, sehingga ada personil yang

memiliki beban kerja yang berlebih.

2. Penjualan bulan Januari – Oktober pada tahun 2016 yang dilakukan PT

Bumi Sawindo Permai tidak pernah mencapai target yang telah ditetapkan.

3. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan masih tergolong pasif,

akibatnya kegiatan pemasaran menjadi terhambat, lingkungan pemasaran

jadi terbatas, dan pola penjualan hanya didominasi oleh beberapa

perusahaan saja.

6.2. Saran

Berdasarkan pada rekomendasi yang disajikan pada bab V, peneliti dapat

memberikan saran-saran kepada menajemen perusahaan untuk melakukan

perbaikan di masa yang akan datang sebagai berikut:

63
1. Manajemen perusahaan sebaiknya mulai memperbaiki panduan manual

bagi tugas dan tanggung jawab untuk setiap jabatan, khususnya pada

bagian marketing, agar tidak terjadi tumpang tindih dan kebingungan

dalam bekerja.

2. Target penjualan ada baiknya jika ditinjau ulang dan disesuaikan dengan

kondisi dan kemampuan perusahaan, khususnya bagian penjualan dan

pemasaran. Apabila ada perubahan kebijakan yang dapat mempengaruhi

pencapaian penjualan ada baiknya jika dilakukan perubahan pula.

3. Sebaiknya PT Bumi Sawindo perlu membuat terobosan promosi yang

lebih aktif dan variatif sehingga para konsumen tertarik untuk bekerja

sama dengan perusahaan. Melalui promosi yang efektif pula maka akan

berdampak pada penetapan harga yang optimal. Selain itu juga dapat

menambah peserta-peserta baru dalam keikutsertaan tender/lelang

sehingga penawaran harga pun berjalan lebih ketat dan kompetitif.

64
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh

Kantor Akuntan Publik. Jakarta : Salemba Empat.

Anggarininta, Dania, 2016, “Audit Manajemen Untuk Menilai Efisiensi dan

Efektivitas Fungsi Pemasaran Pada Restoran Cepat Saji McDonald’s

Plaza Marina Surabaya”, Vol. 4, No 2,

http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/download/2669/2416, 12

September 2016.

Arens dan Loebbecke. 2003. Auditing Pendekatan Terpadu. Edisi Indonesia.

Jakarta: Salemba Empat.

Arens, Alvin A. et al. (2008). Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan

Terintegrasi, Jilid Satu. Edisi 12, diterjemahkan oleh Herman Wibowo.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Bayangkara, IBK. 2015. Audit Manajmen : Prosedur dan Implementasi, edisi

2/IBK Bayangkara. Jakarta: Salemba Empat.

Dhanti, Yoshi Suryo, Dwi Atmanto, dan Jaswardi, 2015, “Analisis Audit

Operasional Fungsi Pemasaran (Studi Kasus pada PT. Pardic Jaya

Chemicals)”, Jurnal Administrasi Bisnis,Vol. 23, No.1,

http://adminstrasibinis.studentjournal.ub.ac.id./index.php/jab/article/dow

nload/915/1098, 4 Agustus 2016.

Kotler dan Armstrong. 2008. Prinsip – prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Edisi 12.

Jakarta: Erlangga.

65
Maria, Hani Am, 2016, “Analisis Audit Operasional Untuk Menilai Efektifitas,

Efisiensi, dan Ekonomisasi Fungsi Pemasaran (Studi pada PT Padmatirta

Wisesa Depo Karangploso-Kabupaten Malang)”, Jurnal Administrasi

Bisnis, Vol. 33, No.1,

http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/dow

nload/1291/1555, 12 September 2016.

Mulyadi. 2002. Auditing. Buku 1, Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat.

Waty Lioe, Lidya dan Siti Khairani, 2013, “Audit Manajemen Fungsi Pemasaran

Pada PT. Graha Mitra Sukarami Palembang”,

http://eprints.mdp.ac.id/731/1/1/JURNAL_2009210032_LIDYA%20WA

TY%20LIOE.pdf, 1 Agustus 2016.

66

Anda mungkin juga menyukai