Anda di halaman 1dari 25

RENCANA KERJA JAMINAN MUTU

HACCP

Nama Unit Usaha : Pengalengan Ikan Sarden (Merk alfabet)

Alamat : PT. Maya Food Industries, Pekalongan Jawa


Tengah

Dimas Wahyu Prihantoro : 161710101117

Meida Cahyaning Putri : 161710101055

Wiwik Rahayu : 161710101032

Rahita Melysa : 161710101035

Divalaidasi Oleh:

Kelompok 3

Tanggal:

22 Oktober 2017
Nomor :1722102017
Rencana Kerja Jaminan
Revisi :-
Mutu
KEBIJAKAN MUTU Halaman : 2 dari 25

Kebijakan Mutu PT. Maya Food Industries


Seluruh karyawan PT. Maya Food Industries di tiap level berkomitmen
untuk kepuasan pelanggan. Untuk memenuhinya, kami menghasilkan produk
yang memenuhi harapan pelanggan dengan mutu yang lebih baik dari pesaing
kami. Perbaikan mutu dilakukan secara terus menerus agar tecipta produk olahan
yang terbaik.

Visi PT. Maya Food Industries


Menjadi perusahaan terdepan dalam pengolahan produk perikanan,
berbasis pengalengan dan surimi, berskala internasional dengan mengutamakan
keseimbangan pertumbuhan dan kesejahteraan yang berkelanjutan.

Misi PT. Maya Food Industries


1. Menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan menerapkan standar
HACCP dan ISO 9000
2. Menghasilkan produk surimi dengan volume 1.000 ton per tahun
3. Mengasilkan produk ikan kaleng dengan volume 168.000 karton per
tahun
4. Senantiasa menjamin kepuasan pelanggan.

Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :

Dimas Wahyu Prihantoro Ketua Tim 22 Oktober 2017


Nomor : 1722102017
Rencana Kerja Jaminan Mutu
Revisi :-
ORGANISASI HACCP Halaman : 3 dari 25
TIM HACCP

No. Nama Jabatan Latar Belakang Pelatihan yang


Pendidikan Pernah Diikuti
1. Dimas Wahyu P. Ketua Tim Master of 1. Pelatihan
Applied Science HACCP
2. Pelatihan
leadership
3. Pelatihan
kehalalan pangan
2. Meida Cahyaning Divisi Master of 1. Pelatihan
P. Quality Science HACCP
Control 2. Pelatihan
kehalalan pangan
3. Wiwik Rahayu W. Divisi Master of 1. Pelatihan
Production System leadership
Manager Industrial 2. Pelatihan
HACCP
Engineering
4. Rahita M. A Dept. Master of 1. Pelatihan
Gudang Science HACCP
2. Pelatihan
kehalalan pangan

Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :

Dimas Wahyu Prihantoro Ketua Tim 22 Oktober 2017


Nomor : 1722102017
Rencana Kerja Jaminan Mutu
Revisi :-
ORGANISASI Halaman : 4 dari 25
STRUKTUR ORGANISASI

Direktur Utama

General Manager

Kepala Bidang Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian


Adiminstrasi Personalia Quality Asurance Produksi

Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian Wakil Bagian


Finance Personal Quality Control Produksi

Kepala Bagian Managemen


Accounting Training

Kepala Bagian
Ware house

Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :

Dimas Wahyu Prihantoro Ketua Tim 22 Oktober 2017


Nomor : 1722102017
Rencana Kerja Jaminan
Revisi :-
Mutu
DESKRIPSI PRODUK Halaman : 5 dari 25

1. Nama Produk/Nama Dagang : Sarden merk alfabet

2. Komposisi Produk : sarden segar, saus sambal belibis, dan penguat rasa

monosodium glutamat (E621).

3. Physical/Chamical Structure : (including pH 4.1, Aw,etc.)

4. Microcidal static treatment : sterilisasi >100oC selama 30 menit

5. Cara penyiapan dan Penyajian : membuka tutup kaleng, tuangkan ke dalam

mangkuk

6. Tipe Pengemasan : Bahan kemasan berupa kaleng aluminium dengan dua

macam jenis, yaitu kaleng silinder besar (301 x 407) 425 gr dan kaleng

silinder kecil (202 x 308) 340 gr

7. Masa simpan dan Storage Condition : Masa simpan selama 10 bulan,

disimpan pada tempat yang sejuk, terhindar dari sinar matahari, dan tertutup

rapat

8. Label Kemasan: Dicantumkan sertifikat halal, komposisi bahan, informasi

nilai gizi, saran penyajian, exp (informasi kadaluwarsa), netto, berat kering,

BPOM, No.MD, produsen (PT. Maya Food)

9. Sasaran Konsumen yang Ingin Dicapai : Dapat dikonsumsi oleh semua

kalangan masyarakat kecuali anak dibawah 5 tahun dan orang yang alergi

dengan seafood

10. Method of Distribution : Didistribusikan untuk konsumsi lokal dan ekpor

menggunakan truk maupun container


Standart / SNI 8223:2016

Tabel 1.1. Syarat mutu dan keamanan pangan tuna dalam kemasan kaleng

Parameter Uji Satuan Persyaratan


1. Sensori Min. 7*
2. Kimia
a. Histamin Mg/kg Maks. 100
3. Fisik
a. Kadmium (Cd) Mg/kg Maks. 0,1
b. Merkuri (Hg) Mg/kg Maks. 1,0
c. Timah putih (Sn) Mg/kg Maks. 250
d. Timbal (Pb) Mg/kg Maks. 0,3
e. Arsen (As) Mg/kg Maks. 1,0
Mg/kg
Catatan *untuk setiap parameter sensori

Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :

Dimas Wahyu Prihantoro Ketua Tim 22 Oktober 2017

Nomor : 1722102017
Rencana Kerja Jaminan
Revisi :-
Mutu
DIAGRAM ALIR Halaman : 7 dari 25
PRODUK
Diagram alir Pengolahan Bahan Baku:

Penerimaan Bahan Baku

Ikan Sarden

Penerimaan kaleng Pemotongan Kepala

Penyimpanan Pembuangan Isi perut dan sisik

Sortasi Pencucian

Sterilisasi Pengisian dan penimbangan dalam kaleng

Ikan yang telah bersih

Exhausting

Penirisan Penerimaan bahan saus

Pengisian saus Penyimpanan

Double seaming

)
Sterilisasi >100oC selama 30 menit

Pendinginan selama 25 menitsampai suhu kaleng 20-25oC

Sortasi

Pelabelan dan pengepakan

Pelabelan dan pengepakan


Nomor : 1722102017
Rencana Kerja Jaminan
Revisi :-
Mutu
TABEL ANALISA Halaman : 9 dari 25
BAHAYA
Prinsip 1
Tahap/input Potensi bahaya Penyebab Risk Sev. Sign Tindakan pencegahan
1. Penerimaan bahan 1.Mikrobiologi : 1. Penanganan ikan sarden 1. Penetapan standard dan spesifikasi
baku ikan sarden (E.Coli) yang kurang baik bahan dengan supplier.
2. Kimia: kandungan
H H S
formalin 2. Ketidaktelitian dalam
Fisik: terikutnya ikan pemeriksaan bahan 2. Pemeriksaan bahan baku saat datang
kecil-kecil, kerang baku
2. Pemotongan 1. Fisik : Masih 1. Kesalahan saat 1. Pengamatan dan ketelilitian batas
kepala terdapat kotoran dari pemotongan pemotongan antara kepala dan tubuh
kepala ikan 2. Pisau berkarat dan sarden.
2. Kimia : residu lembab 2. Pembersihan pisau menggunakan batu
sanitizer 3. Sanitizer pada alat M L N-S apung atau amplas halus sampai
pemotong (pisau) karatnya menghilang atau jika karat
sudah tidak bisa dilhilangkan, maka
pisau harus diganti.
3. Pembuangan isi 1. Mikrobiologi: 1. Tidak bersih dalam 1. Penetapan standard dan spesifikasi
perut dan sisik (E.Coli) pembuangan isi perut M L N-S bahan ikan selesai pemotongan dan
dan sisik pembuangan sisik
4. Pencucian 1. Mikrobiologi : 1. Air yang digunakan 1. Perlakuan filtrasi pada air
H M S
Bakteri pathogen merupakan air tercemar 2. Water treatment (pengujian mutu air
(Vibrio cholerae), dengan mikrobiologi)
2. Fisik: Benda asing
(pasir, logam,), cacing
dan lumut
3. Kimia: Cemaran
timbal
5. Pengisian dan 1. Mikrobiologi 1. Kaleng yang berkarat 1. Penetapan standar dan spesifikasi
penimbangan (Salmonella typhi) kaleng dengan supplier
dalam kaleng 2. Fisik: adanya 2. Ketidaktelitian atau H L S 2. Timbangan harus dikalibrasi
bulu/rambut yang ketepatan dalam
terikut penimbangan
6. Exhausting 1.Mikrobiologi: Masih 1. Proses exhausting tidak 1. Penetapan standar waktu exhausting
terjadinya pertumbuhan sempurna agar kadar oksigen benar-benar berkurang
mikroorganisme aerobic M M S dan jaringan ikan sudah lunak
(Staphylococcus)

7. Penirisan 1. Fisik : banyaknya 1. Penirisan tidak 1. Penambahan waktu untuk penirisan


air yang tertinggal sempurna sehingga uap atau dilakukan penetapan standart waktu
air masih tertinggal penirisan dengan baik
L L N-S
sedangkan air adalah
media pertumbuhan
untuk mikroba sendiri
8. Pengisian saus 1. Fisik: Benda asing 1. Pengaliran saus 1. Penetapan standart suhu saat
(pasir, logam), suhu dibawah suhu 70- L L N-S pengisian saus ke dalam kaleng
saus 80oC ( melalui pipa
9. Double seamer 1. Kimia: transfer 1. Proses double seamer 1. Penerapan standard dan spesifikasi
senyawa dari luar tidak sempurna (tahap L H S kaleng
kaleng maupun ke pengepresan untuk 2. Penerapan standar dan spesifikasi head
dalam kaleng (O2) merapatkan lipatan) space
2. Proses double seamer 3. Pembersihan alat dengan bersih dan
tidak sempurna (tahap desinfektan
pelipatan dengan roll 4. Peletakan kaleng harus pas pada alat
pelipat )

10. Sterilisasi 1. Mikrobiologi: masih 1. suhu yang digunakan 1. Penerapan standar dan spesifikasi suhu
adanya spora yang <100o C > 100o C
M H S
tertinggal 1. Hygiene pekerja kurang 2. Penerapan hygiene pekerja
2. Kebersihan alat kurang 3.Pembersihan alat dengan desinfektan
11. Pendinginan 1. Mikrobiologi: 1. Pendinginan tidak 1. Proses pendinginan harus
adanya bakteri dilakukan secepatnya dilakukan secara cepat setelah
thermofilik setelah proses proses sterilisasi
(Thermus sterilisasi M M S 2. Suhu kaleng setelah pendinginan
aquaticus) 2. Suhu kaleng > 20-25o tidak boleh melebihi 20-25o
C menyebabkan
overcooking
12. Sortasi 1. Fisik : Kontaminan 1. Penyimpanan yang tidak 1. Penerapan standar dan spesifikasi
benda asing (rambut, terstandar dengan baik kaleng yang disortasi
L L N-S
bulu, dll)

13. Pelabelan dan 1. Fisik : kontaminan 1. pemasangan label tidak 1. Penerapan standar dan spesifikasi
pengepakan benda asing (debu pas/tidak sesuai karena pelabelan kaleng
pada lem label) tidak terekat dengan baik, L L N-S
sehingga debu pada udara
menempel
14. Penyimpanan 1. Mikrobiologi: 1. Suhu kurang tepat 1. Pengaturan suhu gudang berdasarkan
H H S
(Penggudangan) Pertumbuhan mikroba 2. Proses double seamer masa kadaluarsa produk
Clostridium botulinum tidak sempurna
15. Pendistribusian 1. Fisik: Kontaminasi 1. Kuranganya pengawasan 1. Pengaturan suhu pada mobil
benda asing dan kebersihan saat pendistribusian sesuai dengan suhu
(kerikil) yang proses pengemasan penyimpanan produk
terikut ke dalam sehingga debu atau
L L N-S
kardus kemasan kerikil dapat terikut.
2. Mikrobiologi: 2. Suhu pendistribusian
Pertumbuhan kurang tepat
mikroba
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor:
Revisi:
TABEL PEMERIKSAAN Halaman 13 dari 25
ANALISA BAHAYA

Tahap/input Potensi Bahaya P1 P2 P3 P4 P5 CCP/No CCP

1. Penerimaan bahan baku


ikan sarden
F terikutnya ikan kecil-kecil, kerang Y Y Y - - CCP

M (E.Coli) Y Y Y - - CCP

K kandungan formalin Y Y Y - - CCP

2. Pemotongan kepala F Masih terdapat kotoran dari kepala ikan Y Y T - - No CCP

K Residu Sanitizer Y Y T - - No CCP

3. Pembuangan isi perut dan M E.Coli Y T Y Y - No CCP


sisik
4. Pencucian F Benda asing (pasir, cacing dan lumut) Y T Y Y - No CCP
M Bakteri pathogen (Vibrio cholerae) Y Y - - - CCP

K Cemaran timbal Y T Y T - CCP

5. Pengisian dan penimbangan M Salmonella typhi Y Y - - - CCP


dalam kaleng
F adanya bulu/rambut yang terikut Y T Y Y - No CCP

6. Exhausting M Masih terjadinya pertumbuhan mikroorganisme Y Y - - - CCP


aerobic (Staphylococcus)

7. Penirisan F Banyaknya air yang tertinggal T T - - - No CCP

8. Pengisian saus F Benda asing (pasir, logam), suhu saus Y Y - - - CCP

F transfer senyawa dari luar kaleng maupun ke Y Y - - - CCP


9. Double seamer dalam kaleng (O2)

10. Sterilisasi M masih adanya spora yang tertinggal Y Y - - - CCP

11. Pendinginan M adanya bakteri thermofilik (Thermus aquaticus) Y Y - - - CCP

12. Sortasi F Kontaminan benda asing (rambut, bulu, dll) Y Y - - - CCP


13. Pelabelan dan F kontaminan benda asing (debu pada lem label) Y T T - - No CCP
pengepakan
14. Penyimpanan M Pertumbuhan mikroba Clostridium botulinum Y Y - - - CCP
(Penggudangan)
15. Pendistribusian F Kontaminasi benda asing (kerikil) yang terikut Y T T - - No CCP
ke dalam kardus kemasan
M Pertumbuhan mikroba Y Y - - - CCP

CCP dan Lokasi Batas Kritis Prosedur Monitoring Tindakan Koreksi Verifikasi Pencatatan
Prinsip 2 Prinsip 3 Prinsip 4 Prinsip 5 Prinsip 6 Prinsip 7
1. Penerimaan
bahan baku

Sarden Tidak ada What: kandungan kimia Dibuat surat retur Audit performance - Laporan hasil
Where: tempat barang dan supplier secara berkala pemeriksaan/ audit
penampungan sarden dikembalikan ke oleh QC dan secara QC
When: setiap penerimaan supplier (reject), rutin terhadap bahan COA dan supplier
bahan baku bila perlu ganti dan spesifikasinya
Who: QC supplier,
How: Pemeriksaan sesuai penanganan
dengan COA dan
disesuaikan dengan
spesifikasi bahan baku
2. Pembuangan Tidak ada What: masih adanya Pengecekan alat dan Audit performance Laporan hasil
isi perut dan sisik kandungan E.Coli bahan supplier secara berkala pemeriksaan/ audit
Where: Area pembuangan oleh QC dan secara QC
isi perut dan sisik rutin terhadap bahan COA dan supplier
When: setelah penerimaan dan spesifikasinya
bahan baku sarden dan
pemotongan kepala
Who: Operator dan QC
How: pemeriksaan sesuai
dengan COA dan
disesuaikan dengan
spesifikasi
3. Pencucian Maks 0,3 What: cemaran timbal, Pengecekan alat dan Audit performance - Laporan hasil
(timbal), Bakteri pathogen (Vibrio bahan supplier secara berkala pemeriksaan/ audit
Tidak ada cholerae), oleh QC dan secara QC
(Vibrio Where: tempat pencucian rutin terhadap bahan COA dan supplier
cholerae) When: terus menerus setiap dan spesifikasinya
proses
Who: Operator dan QC
How: pemeriksaan sesuai
dengan COA dan
disesuaikan dengan
spesifikasi

4. Pengisian dan Tidak ada What: kandungan Pengecekan alat dan Audit performance - Laporan hasil
penimbangan Salmonella typhi bahan supplier secara berkala pemeriksaan/ audit
dalam kaleng Where: tempat pengisian oleh QC dan secara QC
When: terus menerus setiap rutin terhadap bahan COA dan supplier
proses dan spesifikasinya -
Who: Operator dan QC
How: pemeriksaan sesuai
dengan COA dan
disesuaikan dengan
spesifikasi

5. Exhausting Tidak ada What: kandungan Pengecekan alat dan Audit performance - Laporan hasil
Staphylococcus bahan supplier secara berkala pemeriksaan/ audit
Where: tempat exhausting oleh QC dan secara QC
When: terus menerus setiap rutin terhadap bahan COA dan supplier
proses dan spesifikasinya
Who: Operator dan QC
How: pemeriksaan sesuai
dengan COA dan
disesuaikan dengan
spesifikasi

6. Pengisian saus Tidak ada What: kandungan Pengecekan alat dan Audit performance Laporan hasil
logam/pasir bahan supplier secara berkala pemeriksaan/ audit
Where: tempat pengisian oleh QC dan secara QC
saus rutin terhadap bahan COA dan supplier
When: terus menerus setiap dan spesifikasinya
proses
Who: Operator dan QC
How: pemeriksaan sesuai
dengan COA dan
disesuaikan dengan
spesifikasi

7. Double seamer Tidak ada What: transfer senyawa Pengecekan alat dan Audit performance - Laporan hasil
dari luar kaleng maupun ke bahan supplier secara berkala pemeriksaan/ audit
dalam kaleng (O2) oleh QC dan secara QC
Where: area tempat steam rutin terhadap bahan - COA dan supplier
When: terus menerus setiap dan spesifikasinya
proses
Who: QC
How: Pemeriksaan sesuai
dengan COA dan
disesuaikan dengan
spesifikasi bahan

8. Sterilisasi Tidak ada What: masih adanya spora Pengecekan alat dan Audit performance - Laporan hasil
yang tertinggal bahan supplier secara berkala pemeriksaan/ audit
Where: area tempat oleh QC, dan secara QC
sterilisasi rutin terhadap bahan - COA dan
When: terus menerus setiap dan spesifikasinya. supplier
proses
Who: QC
How: Pemeriksaan sesuai
dengan COA dan
disesuaikan dengan
spesifikasi bahan
9. Pendinginan Tidak ada What: kandungan bakteri Pengecekan alat dan Audit performance - Laporan hasil
thermofilik (Thermus bahan supplier secara berkala pemeriksaan/ audit
aquaticus) oleh QC, dan secara QC
Where: area tempat rutin terhadap bahan COA dan supplier
produksi dan spesifikasinya.
When: terus menerus setiap
proses
Who: QC
How: Pemeriksaan sesuai
dengan COA dan
disesuaikan dengan
spesifikasi bahan
10. Sortasi Tidak ada What: kandungan benda Pengecekan pada Pemeriksaan/ audit - Laporan hasil
asing (rambut, bulu, paku) alat dan bahan laporan operator filtrasi pemeriksaan/ audit
Where: area produksi sebelum digunakan yang bertugas per kode QC
sortasi dan bahan setelah produksi, oleh
When: terus menerus setiap proses supervisor produksi
proses berlangsung
Who: Operator dan QC
How: Pemeriksaan sesuai
dengan COA dan
disesuaikan dengan
spesifikasi bahan
11. Penyimpanan Tidak ada What: Pertumbuhan Pengecekan pada Pemeriksaan/ audit Laporan hasil
(Penggudangan) mikroba Clostridium alat dan bahan laporan operator filtrasi pemeriksaan/ audit
botulinum sebelum digunakan yang bertugas per kode QC
Where: area penyimpanan
dan bahan setelah produksi, oleh
When: terus menerus setiap
proses berlangsung proses supervisor produksi
Who: operator filling room/
teknisi mesin aseptic filling
How: pengujian mikroba
atau total cemaran mikroba

12. Pendistribusian Tidak ada What: Pertumbuhan Pengecekan pada Pemeriksaan/ audit
mikroba alat dan bahan laporan operator filtrasi
Where: area penyimpanan sebelum digunakan yang bertugas per kode Laporan hasil
saat distribusi pemeriksaan/ audit
dan bahan setelah produksi, oleh
When: terus menerus setiap QC
proses berlangsung proses supervisor produksi
Who: operator filling room/
teknisi mesin aseptic filling
How: pengujian mikroba
atau total cemaran mikroba

Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :

Dimas Wahyu Prihantoro Ketua Tim 22 Oktober 2017


Nomor : 1722102017
Rencana Kerja Jaminan
Revisi :-
Mutu
PROSEDUR VERIFIKASI Halaman : 21 dari 25
Pengembangan prosedur verifikasi pada perusahaan bertujuan agar dapat
menjamin bahwa keseluruhan rencana HACCP dapat berjalan efektif dan lancar.
Adanya system verifikasi prusahaan akan dapat menjamin bahwa rencana
HACCP telah berjaalan dalam kegiatan operasional dalam menghasilkan produk
yang aman.
Kegiatan yang tercakup dalam prosedur verifikasi ini terdiri atas :
1. Validasi HACCP Plan atau RKJM.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa Rencana HACCP telah
benar sebelum diimplementasikan. Hal tersebut dilakukan perusahaan
dengan cara antara lain:
a. Melakukan konfirmasi bahwa : (1). Semua bahaya telah diidentifikasi,
(2). Tindakan koreksi telah disiapkan untuk setiap bahaya, (3). Batas
kritis telah mencukupi untuk menghilangkan bahaya, dan (4). Semua
prosedur monitoring dan peralatan yang digunakan telah mencukupi
dan terkalibrasi.
b. Melakukan pengawasan independen terhadap pemasok untuk menjmin
bahwa bahan baku yang dipasok telah memenuhi standar.
2. Review hasil monitoring CCP.
Peninjauan atas hasil monitoring terhadap CCP dan tindakan koreksi yang
ada (jika ada tindakan koreksi) dilakukan setiap hari oleh operator,
supervisor dan manajer. Rekaman hasil pemantauan diidentifikasi dan
didokumentasikan.
3. Pengujian Produk
Dilakukan pengujian produk secara berkala terhadap bahan baku, produk
dalam proses dan produk akhir. Dalam pengujian ini dapat pula
dikonfrmasi bahwa batas kritis yang telah ditetapkan pada kenyataannya
memang dapat mengandalikan bahaya. Verifikasi terhadap produk akhir
harus dapat memperlihatkan bahwa produk telah memenuhi persyaratan
pelanggan dan/atau parameter keamanan pangan. Hal ini termasuk
pengujian produk terhadap mikroorganisme, residu kimia, kontaminasi
fisik, berat, ukuran, penampakan, pH, suhu, kadar air, berat tuntas, rasa
dan tekstur.
4. Audit
Audit terhadap semua elemen HACCP dalam HACCP Plan dilakukan baik
secara internal maupun eksternal dalam kurun waktu sekurang-kurangnya
2 kali setahun. Audit ini dilakukan oleh auditor audit internal yang telah
terlatih.

Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :

Dimas Wahyu Prihantoro Ketua Tim 22 Oktober 2017


Nomor : 1722102017
Rencana Kerja Jaminan
Revisi :-
Mutu
PROSEDUR RECALL Halaman : 23 dari 25
Untuk menjaga kepuasan pelanggan dan menghindari konsumen dari
mengkonsumsi produk yang tidak aman, maka perusahaan mempunyai kebijakan
untuk melakukan penarikan produk (produk recall). Informasi yang menjadi
alasan untuk melakukan penarikan produk terutama adalah keluhan atau komplain
dari pelanggan, dan adanya kesalahan bahan baku atau proses produksi. Produk
yang telah ditarik selanjutnya dikumpulkan pada tempat yang terpisah dan telah
ditentukan. Informasi dan data penarikan produk akan didokumentasikan dan
ditindaklanjuti. Tindak lanjut yang dilakukan dengan adanya penarikan produk
antara lain dapat berupa :
1. Penghentian proses produksi sampai diperoleh hasil perbaikan yang memenuhi
persyaratan konsumen.
2. Menyelidiki penyebab masalah dan menyusun tindakan koreksi agar tidak
terulang kembali.
3. Penanganan terhadap produk yang ditarik. Pelaksanaan penarikan produk ini
dilakukan dibawah tanggung jawab Plant

Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :


Dimas Wahyu Prihantoro Ketua Tim 22 Oktober 2017

Nomor : 1722102017
Rencana Kerja Jaminan Mutu
Revisi :-
PROSEDUR Halaman : 24 dari 25
PENGADUAN/
KELUHAN KONSUMEN
Setiap keluhan dari pelanggan baik lisan maupun tertulis akan ditangani
dengan baik. Keluhan atau pengaduan pelanggan atau konsumen tersebut dapat
berkaitan dengan produk yang dihasilkan maupun proses produksinya. Prosedur
penanganan keluhan pelanggan ini menjadi tanggung jawab manajer QA. Pada
setiap keluhan akan dicatat antara lain : tanggal keluhan/pengaduan, identitas
pelapor, isi keluhan, penerima keluhan, dan penanganan yang dilakukan terhadap
keluhan tersebut. Apabila keluha tersebut menyangkut produk, maka jika
memungkikan pelapor menyertakan sampel produk yang dikeluhkan dan kode
produksinya

Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :


Dimas Wahyu Prihantoro Ketua Tim 22 Oktober 2017

Nomor : 1722102017
Rencana Kerja Jaminan Mutu
Revisi :-
PERUBAHAN/REVISI/ Halaman : 25 dari 25
AMANDEMEN
DOKUMEN
Perusahaan menjamin bahwa semua dokumen dan data yang terkait
dengan HACCP Plan (termasuk HACCP Plan) telah mempunyai identitas, ditinjau
dan disahkan untuk menjamin kemutahirannya. Setiap perubahan terhadap
dokumen harus diperiksa dan disetujui oleh manajemen atau wakil manajemen
yang ditunjuk dan dilaporkan pada TIM HACCP agar dapat didokumentasikan.
Kegiatan perubahan/revisi/amandemen dokumen ini berada di bawah tanggung
jawab manajer QA selaku sekretaris TIM HACCP.

Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :

Dimas Wahyu Prihantoro Ketua Tim 28 Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai