Disusun Oleh
Rizky Aprillia (2243.07.034)
TUGAS I
Manajemen mutu merupakan sebuah filsafat dan budaya organisasi yang menekankan
kepada upaya menciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan
organisasi. Manajemen mutu membutuhkan pemahaman mengenai sifat mutu dan sifat
sistem mutu serta komitmen manajemen untuk bekerja dalm berbagai cara. Manajemen
mutu sangat memerlukan figure pemimpin yang mampu memotivasi agar seluruh
anggota dalam organisai dapat memberikan konstribusi semaksimal mungkin kepada
organisasi. Hal tersebut dapat dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan secara
sadar bahwa mutu suatu produk atau jasa tidak hanya menjadi tanggung jawab
pimpinan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh anggota dalam organisasi.
Pengertian Mutu
Dugaan dan penafsiran yang sering timbul bahwa "mutu" diartikan sebagai sesuatu
yang :
- Unggul dan bermutu tinggi
- Mahal harganya
- Kelas, tingkat atau bernilai tinggi
Dugaan dan penafsiran tersebut di atas kurang tepat untuk dijadikan dasar dalam
menganalisa dan menilai mutu suatu produk atau pelayanan. Tidak jauh berbeda
dengan kebiasan mendefinisikan "mutu" dengan cara membandingkan satu produk
dengan produklainnya. Misalnya jam tangan Seiko lebih baik dari jam tangan Alba.
Kedua pengertian mutu tersebut pada dasarnya mengartikan tingkat keseragaman yang
dapat diramalkan dan diandalkan, disesuaikan dengan kebutuhan serta dapat diterima
oleh pelanggan (custumer).
Secara singkat mutu dapat diartikan: kesesuaian penggunaan atau kesesuaian tujuan
atau kepuasan pelanggan atau pemenuhan terhadap persyaratan.
Mutu Harus Berfokus pada Kebutuhan Pelanggan
Prinsip mutu, yaitu memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam
manajemen mutu, pelanggan dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Pelanggan internal (di dalam organisasi)
- Pelanggan eksternak (di luar organisasi)
Pada pengertian manajemen tradisional, yang dimaksud pelanggan adalah pelanggan
eksternal (di luar organisasi). Mengapa pelanggan internal menjadi perhatian
manajemen mutu? Jawabnya, adalah apabila pribadi yang ada di dalam organisasi
tersebut dilayani dengan baik, otomatis mereka akan melayani pelanggan eksternal
secara baik pula.
Organisasi dikatakan bermutu apabila kebutuhan pelanggan bisa dipenuhi dengan baik.
Dalam arti bahwa pelanggan internal, missal guru, selalu mendapat pelayanan yang
memuaskan dari petugas TU, Kepala Sekolah selalu puas terhadap hasil kerja guru dan
guru selalu menanggapi keinginan siswa.
Sasaran Mutu yang telah dibuat ini pastinya harus diukur / dianalisa dalam suatu
laporan Analisa Data sesuai waktu yang ditetukan dalam pencapaiannya
Pengertian ISO 9000 Sistem Standar Manajamen Mutu
ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen Mutu /
kualitas. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan - persyaratan dan rekomendasi untuk
desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu.
ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan
persyaratan - persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau jasa).
ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas.
Namun, bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu
sistem manajemen kualitas internasional, akan berkualitas baik (standar).
7. Menghemat biaya dan mengurangi duplikasi audit sistem kualitas oleh pelanggan.
8. Terjadi perubahan positif dalam budaya kerja. dll
ISO 9001 : 2000 berisi standard / elemen yang memungkinkan organisasi / industry
dalam melakukan perbaikan yang berkesinambungan ( Continual Improvement ) pada :
1. Proses yang terkait dengan pelangan
2. Sistem Kepemimpinan / Leadership
3. Manajemen sumber daya
4. Perbaikan dan peningkatan proses
5. Sistem manajemen
6. Sistem perbaikan yang berkesinambungan
7. Pengambilan keputusan yang Factual
8. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok
PENGERTIAN MUTU: gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang/jasa, yang
menunjukan kemampuannya dalam memuaskan konsumen sesuai dengan kebutuhan
yang ditentukan.
Memenuhi persyaratan konsumen/pelanggan
Sesuai dengan kegunaan
Memuaskan pelanggan pada biaya kompetitif
Resultante dari karakteristik produk dan jasa pemasaran,
Rekayasa, pembuatan dan pemeliharaan yang membuat produk
Dan jasa yang digunakan memenuhi harapan konsumen/
Pelanggan
MANAJEMEN MUTU (QUALITY MANAGEMENT): Untuk mengantisipasi persaingan,
aspek mutu perlu selalu di evaluasi dan direncanakan (perbaikan/peningkatan) melalui
penerapan fungsi-fungsi manajemen mutu
MANAJEMEN MUTU TERPADU (TOTAL QUALITY MANAGEMENT) / TQM: bukan
hanya fungsi produksi yang mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap mutu tetapi
tanggung jawab terhadap mutu tidak cukup dibebankan kepada bagian tertentu saja,
tetapi sudah menjadi tanggung jawab seluruh individu di perusahaan .
MANAJEMEN MUTU:
semua aktifitas dari keseluruhan fungsi manajemen yang menetapkan kebijakan mutu,
tujuan dan tanggung jawab perusahaan, serta melaksanakannya dengan cara seperti
perencanaan mutu, pengendalian mutu, pemastian mutu dan peningkatan mutu di
dalam sistem mutu.
SISTEM MUTU:
Struktur organisasi, prosedur, proses dan sumberdaya yang diperlukan untuk
menerapkan manajemen mutu.
health caused by their working conditions; the protection of workers in their employment
from risks resulting from factors adverse to health; the placing and maintenance of the
worker in an occupational environment adapted to his physiological and psychological
capabilities; and, to summarize, the adaptation of work to man and of each man to his
job."
Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja internasional untuk membantu organisasi mengendalikan resiko
terhadap kesehatan dan keselamatan personilnya.
Standar ini diterbitkan oleh komite teknis yang terdiri dari badan standardisasi nasional,
lembaga sertifikasi dan para konsultan, diantaranya adalah: National Standards
Authority of Ireland, Standards Australia, South African Bureau of Standards, British
Standards Institution, Bureau Veritas Quality International, Det Norske Veritas, Lloyds
Register Quality Assurance, National Quality Assurance, SFS Certification, SGS Yarsley
International Certification Services, dan lain sebagainya.
Spesifikasi dan persyaratan diatur dalam OHSAS 18001 dan pedomannya diberikan
pada OHSAS 18002. Revisi terakhir adalah tahun 2007. Standar ini juga kompatibel
dengan ISO 9000 dan ISO 14000. Umumnya, ke-3 standar ini diaplikasikan sebagai
integrated system.
Iso 9000
ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000
yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang
standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International
Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176.[1] ISO/TC inilah
yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu.[1] ISO/TC 176
menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standarstandar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi.[1] Revisi
terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.[1]
adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis;
adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem
menghasilkan produk-produk berkualitas;
tersimpannya data dan arsip penting dengan baik;
adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang
rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan;
secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.
Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai
perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan
label "ISO 9001 Certified" atau "ISO 9001 Registered".
Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang
dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang
berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut.
Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah
untuk secara pro-aktif mengelola lingkungan. Oleh karena itu, KLH mendorong dan
memfasilitasi penerapan standar ISO 14000 di Indonesia. Berbagai seminar, lokakarya,
pelatihan tentang ISO 14000 telah dilaksanakan sejak tahun 1995, yang dimaksudkan
menjadi motor penggerak penerapan standar ISO 14000 di Indonesia. Seiring dengan
pertumbuhan populasi para praktisi dalam bidang tersebut serta dengan pendekatan
pemberdayaan pihak swasta yang kompeten, maka KLH mengharapkan agar peran
motor penggerak penerapan standar ISO 14000 tersebut dilanjutkan oleh pihak swasta.
Hal ini konsisten dengan latar belakang pengembangan standar ISO 14000 yang
dimotori oleh dunia usaha dan didukung oleh para praktisi berpengalaman.
Terkait dengan komitmen memfasilitasi penerapan standar ISO 14000 tersebut, KLH
pada saat ini mempunyai unit kerja Asisten Deputi Urusan Standarisasi dan Teknologi.
Fokus perhatian yang diberikan adalah efektifitas penerapan SML, baik yang dengan
sertifikasi ISO 14001 maupun yang tidak.
Bagaimana kedudukan dan kaitan ISO 14000 dengan peraturan perundang-undangan
lingkungan hidup ?
Penerapan ISO 14000 tidak menggantikan peraturan perundang-undangan
pengelolaan lingkungan. Walaupun bersifat sukarela, penerapan ISO 14000 diharapkan
dapat melengkapi pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan
lingkungan oleh organisasi pelaksana kegiatan/usaha. KLH senantiasa membuka dialog
dengan berbagai pihak berkepentingan, khususnya para praktisi yang terlibat langsung
dalam penerapan standar ISO 14000, untuk meningkatkan sinergi dari penerapan
standar ISO 14000 dan pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan
pengelolaan lingkungan
Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak (dunia usaha, Pemerintah, masyarakat) di
Indonesia terhadap sertifikasi ISO 14001 ?
Pada saat ini, diperkirakan terdapat lebih dari 230 sertifikat ISO 14001 yang diberikan
oleh berbagai Lembaga Sertifikasi kepada beragam organisasi di Indonesia. Di
bandingkan dengan negara lain, jumlah ini masih relatif kecil. Salah satu kendala yang
dikemukakan oleh dunia usaha adalah biaya sertifikasi. Terkait dengan hal ini, banyak
organisasi usaha yang tertarik untuk mengembangkan Sistem Manajemen Lingkungan
namun tidak melakukan sertifikasi. Sementara itu, dari pihak Pemerintah dan
masyarakat pada umumnya masih belum memahami standar ISO 14000 dan sertifikasi
ISO 14001. Oleh karena itu, program sosialisasi perlu semakin ditingkatkan.
Sejauhmana penerapan standar ISO 14000 dapat memberikan kontribusi terhadap isuisu lingkungan populer yang sedang kita hadapi saat ini atau terhadap upaya
pelestarian LH pada umumnya?
Kita perlu memahami bahwa penerapan standar ISO 14000 tidak akan secara langsung
dan segera memberikan hasil nyata perbaikan kinerja lingkungan dan pelestarian
lingkungan hidup. Potensi perbaikan bersifat bertahap, namun sistematis dan
berkelanjutan, serta efisien. Proses bertahap inilah yang diharapkan dapat mewujudkan
Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development).
Terkait dengan isu lingkungan populer saat ini, pihak-pihak terkait dapat menerapkan
standar ISO 14000 yang relevan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan
lingkungannya.
Standar ISO 14000 merupakan investasi bersama, yang merupakan hasil rumusan para
pakar dan praktisi berpengalaman di seluruh dunia. Seyogyanya kita di Indonesia dapat
memanfaatkan standar tersebut dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan
bersama.
Isu-isu penting apa saja yang dihadapi dalam penerapan Sistem Manajemen
Lingkungan (SML) ?
Standar ISO 14001 adalah satu-satunya standar dalam ISO seri 14000 yang dapat
dijadikan persyaratan sertifikasi, namun penerapan standar ISO 14001 tidak secara
otomatis harus mendapatkan sertifikasi. Standar ISO 14001 memuat komponen dan
proses berjalannya sistem manajemen terhadap aspek lingkungan dari kegiatan,
produk atau jasa suatu organisasi. Suatu organisasi yang menerapkan SML mengikuti
standar ISO 14001 dapat mengajukan permohonan sertifikasi ISO 14001 kepada
Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi. Lembaga Sertifikasi selanjutnya akan
mengevaluasi kesesuaian SML organisasi yang bersangkutan dengan standar ISO
14001 dan juga efektivitas SML tersebut.
1. Banyak pihak mempunyai persepsi yang kurang tepat terhadap SML dan
sertifikasinya, a.l. sbb: Standar SML menggunakan pendekatan proses perbaikan
secara sistematis dan berkelanjutan. Standar tersebut tidak memuat tingkat kinerja
lingkungan tertentu. Oleh karena itu, sertifikasi ISO 14001 tidak senantiasa bermakna
bahwa kinerja lingkungan organisasi yang bersangkutan. lebih baik daripada organisasi
lain yang tidak mempunyai sertifikat ISO 14001.
2. Sertifikasi ISO 14001 tidak diberikan oleh pihak Pemerintah, tetapi oleh Lembaga
Sertifikasi yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi yang berwenang, mengikuti aturan
main yang disepakati secara internasional. Oleh karena itu, Lembaga Sertifikasi-lah
yang bertanggungjawab langsung menjamin ketepatan pemberian sertifikat ISO 14001.
3. Apabila ada situasi ketidaktaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan
pengelolaan lingkungan, sertifikat ISO 14001 tidak secara otomatis dicabut oleh
Lembaga Sertifikasi yang memberikan. Namun, berdasarkan SML organisasi yang
bersangkutan. harus segera melakukan tindakan perbaikan dan mencegah terulangnya
ketidaktaatan tersebut. Lembaga Sertifikasi akan mengevaluasi efektivitas proses
perbaikan tersebut.
4. Perolehan sertifikat ISO 14001 bukan merupakan tujuan akhir penerapan SML,
namun merupakan salah satu tahap awal dalam mewujudkan proses perbaikan secara
sistematis dan berkelanjutan. Organisasi yang menerapkan SML tanpa sertifikasi pun
dapat juga mewujudkan proses yang sama.
8 PRINSIP MANAJEMEN MUTU versi ISO
Prinsip ini berasal dari para ahli Internasional di dalam Technical Committee 176
Quality Management and Quality Assuransce
Sebagai dasar dalam merevisi standar ISO 9000:2000
Dapat digunakan sebagai kerangka kerja ( framework untuk Pedoman Peningkatan
Organisasi )
- Beri semangat kebesaran hati dan pengakuan terhadap konstribusi setiap orang
Prinsip 3 : INVOLVEMENT OF PEOPLE
( Keterlibatan sumberdaya manusia )
Sumberdaya manusia pada semua level ( tingkatan ) adalah faktor penting dari suatu
organisasi, dan keterlibatan sepenuhnya dari mereka memungkinkan kemampuan
mereka digunakan untuk keuntungan organisasi.
( People at all levels are the essence of an organization and their full involvement
enables their abilities to be used for the organizations benefit )
Penerapan khusus Prinsip 3 :
- Upayakan setiap orang memahami pentingnya konstribusi dan peran mereka
- Upayakan setiap orang mengenali batasan kinerja serta lingkup tanggung-jawab
mereka
- Upayakan setiap orang mengetahui permasalahan kerja mereka dan termotivasi untuk
menyelesaikannya
- Ajak setiap orang aktif melihat peluang untuk meningkatkan kompetensi, pengetahuan
dan pengalaman mereka
- Fasilitasi agar setiap orang bebas berbagi pengetahuan / pengalaman dan berinovasi
- Budayakan agar setiap orang secara terbuka mendiskusikan permasalahan
Prinsip 4 : PROCESS APPROACH
( Pendekatan Proses )
Hasil yang diinginkan tercapai dengan lebih efisien bila aktivitas dan sumber-sumber
yang terkait diatur dengan baik sebagai sebuah proses.
( A desire result is achieved more efficiently when related resources and activities are
managed as a process )
Penerapan khusus Prinsip 4 :
- Secara sistematis menentukan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai
hasil yang diinginkan
- Menganalisa dan mengukur kapabilitas aktivitas-aktivitas kunci .
- Mengidentifikasi interface aktivitas-aktivitas kunci di dalam dan di antara fungsi-fungsi
organisasi
- Upayakan agar proses lebih singkat dan efektif , tidak berbelit-belit
- Menekankan pada faktor-faktor seperti sumberdaya, metode dan material untuk
memperbaiki aktivitas kunci pada organisasi
- Hilangkan birokrasi , serta eliminir fungsi-fungsi organisasi yang tugasnya saling
tumpang tindih
- Mengevaluasi resiko, konsekwensi, dan dampak aktivitas pada pelanggan / pemasok
ataupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
Prinsip 5 : SYSTEM APPROACH TO MANAGEMENT
( Pendekatan Sistem pada Manajemen )
Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan suatu system dari proses-proses
yang saling terkait, untuk menghasilkan perbaikan-perbaikan yang objektif pada
perusahaan dengan efektif dan efisien.
( Identifying, understanding and managing system of interrelated processes for a given
objective improves the organizations effectiveness and efficiency )
Penerapan khusus Prinsip 5 :
- Penyusunan system untuk mencapai sasaran organisasi dengan lebih efektif dan
efisien
- Memahami keadaan saling ketergantungan diantara proses-proses pada sistem
- Pendekatan struktur yang harmonis dan integrasi proses-proses , dengan tugas yang
tidak saling tumpang tindih
- Memberi pemahaman terbaik pada tugas-tugas / tanggung-jawab yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan bersama, serta mengurangi hambatan lintas fungsional
- Menargetkan dan menentukan bagaimana aktivitas khusus dalam suatu sistem akan
beroperasi
Prinsip 6 : CONTINUAL IMPROVEMENT
( Perbaikan yang kontinu )
Perbaikan yang berkesinambungan harus menjadi pekerjaan yang permanen dari
organisasi
( Continual Improvement should be a permanent objective of the organization )
Penerapan khusus Prinsip 6 :
- Laksanakan secara konsisten pendekatan organisasi untuk kontinuitas perbaikan
performansi
- Sediakan dan kirim SDM untuk pelatihan terhadap metode dan alat perbaikan
berkesinambungan
- Laksanakan perbaikan yang kontinu pada produk, proses dan sasaran system
- Tetapkan tujuan dan sasaran sebagai pedoman, dan ukur pencapaian untuk perbaikan
yang berkesinambungan
- Beri penghargaan dan pengakuan terhadap perbaikan
Prinsip 7 : FACTUAL APPROACH TO DECISION MAKING
( Pendekatan factual untuk pengambilan keputusan )
Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan analisa data dan informasi
( Effective decisions are based on the analysis of data and information )
Penerapan khusus Prinsip 7 :
- Pastikan bahwa data dan informasi cukup akurat dan dapat dipercaya
- Sediakan data yang dapat diakses oleh yang membutuhkan
- Analisa data dan informasi dengan menggunakan metode yang valid
- Buat keputusan dan ambil tindakan berdasarkan analisis factual, seimbang dengan
pengalaman intuisi
Prinsip 8 : MUTUALLY BENEFICAL SUPPLIER RELATIONSHIPS
( Hubungan kerjasama yang saling membutuhkan dengan Supplier )
Perusahaan dan Pemasok nya ( Supplier / Vendor ) adalah saling membutuhkan.
Mempunyai kerjasama yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan
kedua belah pihak untuk menciptakan nilai keberhasilan.
( An organization and its supplier are interdependent, and a mutually beneficial
relationship enhance the ability of both to create value )
Penerapan khusus Prinsip 8 :
- Tetapkan hubungan yang seimbang antara keuntungan jangka pendek dengan
mempertimbangkan jangka panjang
- Sinergikan keahlian dan sumberdaya secara berpasangan dengan pemasok
- Identifikasi dan pilih pemasok-pemasok kunci
- Susun pengembangan bersama , untuk fleksibilitas dan kecepatan merespon
perubahan kebutuhan pasar
- Berikan semangat, dorongan dan penghargaan atas peingkatan dan prestasi pemasok
Siklus demings
PDCA, singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check, Act" (Indonesia:Rencanakan,
Kerjakan, Cek, Tindak lanjuti), adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah
iteratif yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas. Metode ini dipopulerkan
oleh W. Edwards Deming, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas
modern sehingga sering juga disebut dengan siklus Deming. Deming sendiri selalu
merujuk metode ini sebagai siklus Shewhart, dari nama Walter A. Shewhart, yang
sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas statistis. Belakangan, Deming
memodifikasi PDCA menjadi PDSA ("Plan, Do, Study, Act") untuk lebih menggambarkan
rekomendasinya.
Diposkan oleh penjaga kedamaian di 00.54 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Minggu, 13 Februari 2011
Rizky Rachman Wismawansyah (224307002)
Pengertian Mutu
Dugaan dan penafsiran yang sering timbul bahwa "mutu" diartikan sebagai sesuatu
yang :
- Unggul dan bermutu tinggi
- Mahal harganya
- Kelas, tingkat atau bernilai tinggi
Dugaan dan penafsiran tersebut di atas kurang tepat untuk dijadikan dasar dalam
menganalisa dan menilai mutu suatu produk atau pelayanan. Tidak jauh berbeda
dengan kebiasan mendefinisikan "mutu" dengan cara membandingkan satu produk
dengan produklainnya. Misalnya jam tangan Seiko lebih baik dari jam tangan Alba.
Kedua pengertian mutu tersebut pada dasarnya mengartikan tingkat keseragaman yang
dapat diramalkan dan diandalkan, disesuaikan dengan kebutuhan serta dapat diterima
oleh pelanggan (custumer).
Secara singkat mutu dapat diartikan: kesesuaian penggunaan atau kesesuaian tujuan
atau kepuasan pelanggan atau pemenuhan terhadap persyaratan.
Mutu Harus Berfokus pada Kebutuhan Pelanggan
Prinsip mutu, yaitu memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam
manajemen mutu, pelanggan dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Pelanggan internal (di dalam organisasi)
- Pelanggan eksternak (di luar organisasi)
Pada pengertian manajemen tradisional, yang dimaksud pelanggan adalah pelanggan
eksternal (di luar organisasi). Mengapa pelanggan internal menjadi perhatian
manajemen mutu? Jawabnya, adalah apabila pribadi yang ada di dalam organisasi
tersebut dilayani dengan baik, otomatis mereka akan melayani pelanggan eksternal
secara baik pula.
Organisasi dikatakan bermutu apabila kebutuhan pelanggan bisa dipenuhi dengan baik.
Dalam arti bahwa pelanggan internal, missal guru, selalu mendapat pelayanan yang
memuaskan dari petugas TU, Kepala Sekolah selalu puas terhadap hasil kerja guru dan
guru selalu menanggapi keinginan siswa.
global.
3. Meningkatkan kualitas dan produktivitas dari manajemen melalui kerjasama dan
komunikasi yang lebih baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan
dan pencegahan pemborosan karena operasi internal menjadi lebih baik.
4. Sistem terdokumentasi dengan baik
5. Sebagai sarana pelatihan - pelatihan secara sistematik kepada seluruh karyawan
dan manajer organisasi melalui prosedur - prosedur dan instruksi - instruksi yang
terdefinisi secara baik.
6. Meningkatkan Kinerja karyawan
7. Menghemat biaya dan mengurangi duplikasi audit sistem kualitas oleh pelanggan.
8. Terjadi perubahan positif dalam budaya kerja. dll
ISO 9001 : 2000 berisi standard / elemen yang memungkinkan organisasi / industry
dalam melakukan perbaikan yang berkesinambungan ( Continual Improvement ) pada :
1. Proses yang terkait dengan pelangan
2. Sistem Kepemimpinan / Leadership
3. Manajemen sumber daya
4. Perbaikan dan peningkatan proses
5. Sistem manajemen
6. Sistem perbaikan yang berkesinambungan
7. Pengambilan keputusan yang Factual
8. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok
OHSAS 18000
Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja internasional untuk membantu organisasi mengendalikan resiko
terhadap kesehatan dan keselamatan personilnya.
Standar ini diterbitkan oleh komite teknis yang terdiri dari badan standardisasi nasional,
lembaga sertifikasi dan para konsultan, diantaranya adalah: National Standards
Authority of Ireland, Standards Australia, South African Bureau of Standards, British
Standards Institution, Bureau Veritas Quality International, Det Norske Veritas, Lloyds
Register Quality Assurance, National Quality Assurance, SFS Certification, SGS Yarsley
International Certification Services, dan lain sebagainya.
Spesifikasi dan persyaratan diatur dalam OHSAS 18001 dan pedomannya diberikan
pada OHSAS 18002. Revisi terakhir adalah tahun 2007. Standar ini juga kompatibel
dengan ISO 9000 dan ISO 14000. Umumnya, ke-3 standar ini diaplikasikan sebagai
integrated system.
bawah (bottom-up) atau cara - cara lainnya. Semua cara - cara tersebut setidaknya
harus sesuai dengan fokus kepada pelanggan dan dikomunikasikan ke semua
tingkatan dalam Perusahaan / Organisasi.
Pembuatan Sasaran Mutu ini terbagi menjadi dua yaitu Sasaran Mutu untuk tingkatan
Perusahaan / Organisasi dan Sasaran Mutu untuk tingkatan / fungsi terkait.
Metode Pembuatan Sasaran Mutu dalam ISO 9001 mempunyai prinsip SMART yaitu
harus Specific (Spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant
(relevan), Time-Bound (Batas waktu).
Specific : target yang ditentukan haruslah spesifik / jelas, misal: Produk NG Untuk
Pengecatan.
Measurable : harus terukur, ex: Produk NG untuk Pengecatan 3 %
Achievable: Target yang ditentukan haruslah yang masuk akal bisa dicapai, ex:
Standar kapasitas produksi sesuai hasil analisa yang telah ditetapkan untuk bagian
Pengecatan adalah 1400 / bulan. Dalam hal ini tidaklah mungkin menetapkan sampai
2000 / bulan dengan waktu normal yang telah ditetapkan.
Relevant: Sasaran mutu yang ditetapkan harus relevan/sesuai dengan proses / fungsi
terkait. Ex: Bagian PPC setidaknya mempunyai Sasaran Mutu "Ketepatan Waktu
Pembuatan Rencana Produksi" bukannya mempunyai sasaran mutu "Tidak ada
Kesalahan Pengujian".
Time Bound : harus mempunyai batas waktu yang jelas, ex: Produk NG untuk
Pengecatan 3 % / bulan
Sasaran Mutu yang telah dibuat ini pastinya harus diukur / dianalisa dalam suatu
laporan Analisa Data sesuai waktu yang ditetukan dalam pencapaiannya
PENGERTIAN ISO
Organisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang terdiri dari
badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak kurang dari 140 negara.
ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-Government
Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari ISO adalah untuk
mendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya dengan
harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga untuk membantu
pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan
kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatan-kesepakatan
internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai standar internasional.
ASAL MULA NAMA ISO
Banyak pihak melihat adanya suatu ketidakcocokan antara nama lengkap International
Organization for Standardization dengan kependekannya ISO, dimana IOS dianggap
lebih tepat. Anggapan itu benar bila penetapan nama didasarkan pada kependekannya.
Yang sebenarnya, istilah ISO bukan merupakan kependekan, tapi merupakan nama
dari organisasi internasional tersebut. ISO berasal dari Bahasa Latin (Greek) isos
yang mempaunyai arti sama (equal). Awalan kata iso- juga banyak dijumpai
misalnya pada kata isometric, isomer, isonomy, dan sebagainya.
Dari kata sama (equal) menjadi standar inilah ISO dipilih sebagai nama organisasi
yang mudah untuk dipahami. ISO sebagai nama organisasi juga dalam rangka
menghindari penyingkatan kependekannya bila diterjemahkan ke dalam bahasa lain
dari negara anggota, misalnya IOS dalam bahasa Inggris, atau OIN (Organisation
Internationale de Normalisation) dalam bahasa Perancis, atau OSI (Organsiasi
Standardisasi Internasional) dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian apapun
bahasa yang digunakan, organisasi ini namanya tetap ISO.
KEBUTUHAN STANDAR INTERNASIONAL
Dengan adanya standar-standar yang belum diharmonisasikan terhadap teknologi yang
sama dari beberapa negara atau wilayah yang berbeda, kiranya dapat berakibat
timbulnya semacam technical barriers to trade (TBT) atau hambatan teknis
perdagangan. Industri-industri pengekspor telah lama merasakan perlunya persetujuan
terhadap standar dunia yang dapat membantu mengatasi hambatan-hambatan tersebut
dalam proses perdagangan internasional. Dari timbulnya permasalahan inilah awalnya
organisasi ISO didirikan.
Standardisasi internasional dibentuk untuk berbagai teknologi yang mencakup berbagai
bidang, antara lain bidang informasi dan telekomunikasi, tekstil, pengemasan, distribusi
barang, pembangkit energi dan pemanfaatannya, pembuatan kapal, perbankan dan
jasa keuangan, dan masih banyak lagi. Hal ini akan terus berkembang untuk
kepentingan berbagai sektor kegiatan industri pada masa-masa yang akan datang.
Perkembangan ini diperkirakan semakin pesat antara lain karena hal-hal sebagai
berikut :
1. Kemajuan dalam perdagangan bebas di seluruh dunia
2. Penetrasi teknologi antar sektor
3. Sistem komunikasi di seluruh dunia
4. Standar global untuk pengembangan teknologi
5. Pembangunan di negara-negara berkembang
Standardisasi industri adalah suatu kenyataan yang diperlukan di dalam suatu sektor
industri tertentu bila mayoritas barang dan jasa yang dihasilkan harus memenuhi suatu
standar yang telah dikenal. Standar seperti ini perlu disusun dari kesepakatankesepakatan melalui konsensus dari semua pihak yang berperan dalam sektor tersebut,
terutama dari pihak produsen, konsumen, dan seringkali juga pihak pemerintah. Mereka
menyepakati berbagai spesifikasi dan kriteria untuk diaplikasikan secara konsisten
dalam memilih dan mengklasifikasikan barang, sarana produksi, dan persyaratan dari
jasa yang ditawarkan.
Tujuan penyusunan standar adalah untuk memfasilitasi perdagangan, pertukaran, dan
alih teknologi melalui :
1. Peningkatan mutu dan kesesuaian produksi pada tingkat harga yang layak
2. Peningkatan kesehatan, keamanan dan perlindungan lingkungan, dan pengurangan
limbah
3. Kesesuaian dan keandalan inter-operasi yang lebih baik dari berbagai komponen
untuk menghasilkan barang maupun jasa yang lebih baik
4. Penyederhanaan perancangan produk untuk peningkatan keandalan kegunaan
barang dan jasa
5. Peningkatan efisiensi distribusi produk dan kemudahan pemeliharaannya
6. Pengguna (konsumen) lebih percaya pada barang dan jasa yang telah mendapatkan
jaminan sesuai dengan standar internasional. Jaminan terhadap kesesuaian tersebut
dapat diperoleh baik dari pernyataan penghasil barang maupun melalui pemeriksaan
oleh lembaga independen.
Prosedur Wajib dalam ISO 9001
Di dalam klausul 4.2.1 Standar ISO 9001 : 2008 berisi :
4.2.1 General
a) The quality management system documentation shall include
b) documented statements of a quality policy and quality objectives,
c) a quality manual,
d) documented procedures and records required by this International Standard, and
e) documents, including records, determined by the organization to be necessary to
ensure the effective
f) planning, operation and control of its processes.
Terdapat beberapa prosedur wajib yang dipersyaratkan oleh ISO 9001, yang dapat
terlihat melalui kata-kata documented procedures dalam Standar ISO 9001 tersebut
Prosedur-prosedur wajib apa sajakah itu?
Berikut adalah prosedur wajib dalam ISO 9001 : 2008 :
1. Prosedur pengendalian dokumen (please see 4.2.3)
2. Prosedur pengendalian rekaman (please see 4.2.4)
3. Prosedur Internal Audit (please see 8.2.2)
4. Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai (please see 8.3)
5. Prosedur Tindakan Perbaikan (please see 8.5.2)
6. Prosedur Tindakan Pencegahan (please see 8.5.3)
6 prosedur tersebut merupakan prosedur yang wajib ada dan dipersyaratkan dalam
penerapan Sistem Manajemen Mutu di suatu organisasi.
Selain 6 prosedur wajib tersebut, diperlukan prosedur-prosedur lainnya untuk
memastikan proses yang berjalan di dalam organisasi berjaland engan baik, terutama
untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Untuk menyediakan prosedur wajib yang berkaitan dengan kegiatan organisasi,
diperlukan penyusunan bussiness map yang tepat, sehingga dokumen yang ada
bersifat tepat guna.
organisasi dapat menjamin bahwa tanpa adanya prosedur, kegiatan yang ada dapat
tetap dijalankan dengan terarah dan terkontrol. Perlu dicatat, untuk kegiatan selain
enam kegiatan di atas yang wajib dimiliki prosedurnya, ada beberapa kegiatan yang
memang tidak diwajibkan adanya prosedur kerja, namun diwajibkan adanya rekaman
mutu (baca standar ISO 9001).
5. Instruksi Kerja
Instruksi kerja ISO 9001 dibuat untuk menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang lebih
detail daripada prosedur kerja atau bisa jadi menjelaskan detail kegiatan untuk tiap
tahapan kegiatan yang disebutkan di prosedur kerja. Instruksi kerja hanyalah dokumen
untuk membantu memahami prosedur kerja ISO 9001 dengan baik. Tidak ada
ketentuan dari ISO 9001 untuk membuat instruksi kerja.
6. Rekaman Mutu
Rekaman mutu adalah dokumen yang dapat menunjukkan bukti dilaksanakannya suatu
pekerjaan. Rekaman mutu dapat berupa formulir (form), foto, video, atau rekaman data
computer (softcopy). Namun lazimnya adalah berupa form. Contohnya form surat
permohonan pembelian, form checkseet pemeriksaan mesin, dan sebagainya.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa ada beberapa kegiatan yang diwajibkan memiliki
rekaman mutu seperti kegiatan seleksi dan evaluasi supplier, evaluasi kepuasan
pelanggan, dan sebagainya.
Demikianlah beberapa dokumen yang wajib dimiliki oleh suatu organisasi. Jika
perusahaan anda butuh bantuan dalam mengembangkan dokumen serta
mengimplementasikan ISO 9001, maka jangan sungkan untuk menghubungi kami,
Konsultan ISO 9001 independen termurah dan terpercaya.
STANDAR ISO 9001.
ISO 9001 kini telah mencapai versi tahun 2008. Tidak lama lagi, ISO 9001:2000 tidak
berlaku lagi. Tepatnya pada 15 November 2010. Artinya, semua perushaan yang kini
memegang sertifikat ISO 9001:2000 diwajibkan melakukan upgrade ke ISO 9001:2008.
Sebenarnya, ISO 9001:2008 dan ISO 9001:2000 menggunakan sistem penomoran
yang sama untuk mengatur standar. Akibatnya, standar baru terlihat sama persis seperti
standar lama. Namun, beberapa klarifikasi dan modifikasi yang penting telah dilakukan.
Perubahan ini dirangkum di bawah ini.
PROSES OUTSOURCING / SUBKONTRAKTOR / SUPPLIER
Pendekatan proses terus menjadi pusat penting ISO 9001. Dikarenakan outsourcing
telah menjadi semakin umum selama beberapa tahun terakhir, ISO 9001 standar baru
telah memperluas pembahasannya untuk proses outsourcing (lihat ISO 9001 Bagian
4.1).
Standar baru mempertegas bahwa proses outsourcing adalah masih merupakan bagian
dari Sistem Manajemen Mutu perusahaan anda meskipun itu dilakukan oleh pihak yang
berada di luar organisasi Anda. Standar baru ini menekankan kebutuhan untuk
memastikan bahwa proses outsourcing mematuhi semua persyaratan dan kebutuhan
pelanggan dan persyaratan hukum. Meskipun tanggung jawab untuk proses mungkin
telah dilakukan oleh pihak luar namun demikian, perusahaan anda tetap bertanggung
jawab untuk memastikan bahwa semuanya sesuai dengan kebutuhan pelanggan,
peraturan dan persayaratan undang-undang yang berlaku.
Dalam ISO 9001:2000, disebutkan bahwa proses outsourcing harus dikendalikan. ISO
9001:2008 tidak cukup sampai di situ. Melainkan anda juga harus menjelaskan jenis,
sifat dan tingkat kontrol yang dilakukan. ISO 9001: 2008 juga ingin Anda berpikir hatihati tentang bagaimana Anda akan mengontrol proses outsourcing . Bagaimana Anda
memilih untuk mengendalikan proses outsourcing harus dipengaruhi oleh dampak
potensial yang bisa terjadi pada produk Anda, baik hal itu dilakukan sendiri ataupun
melibatkan pemasok (supplier), baik itu tidak tertulis dalam dokumen kontrak atau anda
masukkan ketentuan tersebut dalam kontrak.
DOKUMENTASI
ISO 9001:2008, Klausul 4.2.1, memperjelas bahwa dokumensatasi sistem manajemen
mutu (SMM) tidak hanya berupa catatan / rekaman mutu yang diperlukan oleh standar
ISO tetapi juga semua catatan / rekaman mutu yang harus dimiliki oleh perusahaan
Anda untuk dapat merencanakan, mengoperasikan, dan mengontrol proses sistem
manajemen mutu. Jadi standar terbaru telah memperluas definisi dokumentasi
mencakup semua rekaman proses sistem manajemen mutu.
Bagian 4.2.1 menjelaskan bahwa dokumen tunggal dapat berisi beberapa prosedur
atau beberapa dokumen dapat digunakan untuk menggambarkan satu prosedur.
Meskipun ini selalu menjadi pilihan, standar baru menjelaskan kemungkinan ini secara
eksplisit.
ISO 9001:2000 Bagian 4.2.3 memberi kesan bahwa semua dokumen eksternal harus
diidentifikasi dan dikendalikan. Ini sekarang telah diklarifikasi. ISO 9001:2008
mengatakan bahwa Anda hanya perlu mengidentifikasi dan mengontrol dokumen
eksternal yang memang dibutuhkan dalam merencanakan dan mengoperasikan sistem
manajemen mutu. Dengan kata lain, hanya dokumen eksternal yang relevan yang perlu
dikendalikan, bukan semuanya.
PERWAKILAN MANAJEMEN (MANAGEMENT REPRESENTATIVE)
ISO 9001: 2000, Bagian 5.5.2, memungkinkan Anda untuk menunjuk setiap anggota
manajemen untuk mengawasi Sistem Manajemen Mutu. Sejak lama standar tidak
secara eksplisit mengatakan bahwa wakil manajemen harus menjadi anggota
perusahaan Anda sendiri, sehingga kadang-kadang ada beberapa perusahaan yang
mengangkat orang luar sebagai perwakilan manajemen ISO. kelemahan ini sekarang
telah ditutup.
ISO 9001 2008 sekarang mempertegas bahwa wakil manajemen harus menjadi
anggota perusahaan atau merupakan orang dalam perusahaan, bukan outsourcing.
KOMPETENSI
Meskipun kedua standar lama dan baru menekankan pentingnya kompetensi, ISO
9001:2000 tidak secara jelas mengatakan siapa yang dibicarakan. ISO 9001:2008
memperjelas bahwa personel Sistem Manajemen Mutu harus memiliki kompetensi. ISO
9001:2008, dalam klausul 6.2.1, menjelaskan bahwa tugas apapun yang terkait sistem
manajemen mutu baik secara langsung atau tidak langsung yang mempengaruhi
kemampuan organisasi untuk memenuhi persyaratan dan mutu produk harus dilakukan
oleh orang yang memiliki kompetensi yang sesuai.
INFRASTRUKTUR
Untuk ISO 9001 : 2000 (Klausul 6.3) istilah infrastruktur termasuk bangunan, ruang
kerja, peralatan, perangkat lunak, utilitas, dan dukungan layanan seperti transportasi
dan komunikasi. ISO 9001:2008
telah menambahkan sistem informasi ke daftar dukungan layanan. Kedua standar lama
dan baru mengharapkan Anda untuk menyediakan infrastruktur (termasuk sistem
informasi) yang Anda butuhkan untuk memastikan persyaratan produk terpenuhi.
LINGKUNGAN KERJA
Menurut ISO 9001: 2000, Klausul 6.4, Anda diharapkan mengelola lingkungan kerja
yang dibutuhkan organisasi Anda dalam rangka untuk dapat memastikan bahwa semua
persyaratan produk terpenuhi. Namun, klausul ini gagal untuk menunjukkan dengan
tepat apa maksud dari yang mereka bicarakan. Masalah ini sekarang telah
diselesaikan. ISO 9001 2008 mengatakan bahwa istilah "lingkungan kerja" mengacu
pada kondisi kerja. Kondisi kerja di sini meliputi kondisi fisik dan kondisi lingkungan
seperti kebisingan, suhu, kelembaban, pencahayaan, dan cuaca. Menurut standar baru,
semua kondisi tersebut perlu dikelola untuk membantu memastikan bahwa persyaratan
produk terpenuhi.
PERSYARATAN PELANGGAN
Menurut ISO 9001 2000, Klausul 7.2.1, Anda diharapkan untuk mengidentifikasi
persyaratan pengiriman dan pasca pengiriman dari pelanggan. Dikarenakan
beberapaorang, tidak yakin tentang apa yang dimaksud pasca pengiriman. Standar
baru telah berusaha untuk mengklarifikasi ini. Menurut ISO 9001:2008, pasca
pengiriman termasuk hal-hal seperti jaminan asuransi, kewajiban kontrak (seperti
pemeliharaan), dan jasa tambahan (seperti daur ulang dan pembuangan akhir).
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN DESIGN
Kedua standar lama dan baru berharap organisasi untuk merencanakan dan melakukan
kegiatan review perencanaan dan pengembangan desain produk, verifikasi, dan
validasi (Bagian 7.3.1). Sementara masing-masing dari tiga kegiatan melayani tujuan
yang berbeda. ISO 9001 2008 membuat jelas bahwa ketiga kegiatan tersebut dapat
dilakukan dan dicatat secara terpisah atau digabung selama itu bisa dilakukan untuk
produk dan perusahaan anda.
KELUARAN DESAIN DAN PENGEMBANGAN
Klausul 7.3.3 ISO 9001 2000 menginginkan Anda untuk memastikan bahwa proses
desain dan pengembangan menghasilkan informasi (Output) untuk bagian pembelian,
produksi dan pelayanan. ISO 9001:2008 sekarang juga mengatakan bahwa keluaran
dimaksud. Ini sekarang telah diklarifikasi. ISO 9001:2008 sekarang memperjelas bahwa
produk yang dimaksud adalah produk yang dikeluarkan untukpengiriman ke pelanggan.
Catatan Mutu sekarang harus menunjukkan siapa yang melepaskan produk untuk
pengiriman ke pelanggan.
Demikianlah beberapa perubahan yang terjadi dari versi ISO 9001:2000 ke ISO
9001:2008. Secara umum, tidak terjadi perubahan yang sangat signifikan selain
klarifikasi dan penegasan. Jangan pernah sungkan untuk menghubungi kami untuk
bertanya tentang ISO 9001:2008.
Macam-macam ISO 9000:
1. ISO 9000 Sistem manajemen mutu di lingkungan produksi
2. ISO 9001 manajemen mutu
3. ISO 9069 SGML fasilitas pendukung - SGML Document Interchange Format (SDIF)
4. ISO / IEC 9075 SQL
5. ISO / IEC 9126 Rekayasa perangkat lunak - Kualitas produk
6. ISO 9141 Jaringan interkoneksi komputer di dalam kendaraan
7. ISO 9141-2 OBD-II standar, alias 9141 carb standar
8. ISO 9241 Ergonomi persyaratan untuk pekerjaan kantor dengan terminal tampilan
visual
9. ISO 9362 Bank Identifier Code atau sistem BIC
10. ISO 9407 ukuran Sepatu
11. ISO / IEC 9541 Teknologi informasi - pertukaran informasi Font
12. ISO / IEC 9541-1:1991 Teknologi informasi - pertukaran informasi Font - Bagian 1:
Arsitektur
13. ISO / IEC 9541-2:1991 Teknologi informasi - informasi pertukaran Font - Bagian 2:
Interchange Format
14. ISO / IEC 9541-3:1994 Teknologi informasi - informasi pertukaran Font - Bagian 3:
representasi bentuk Glyph
15. ISO 9564 Perbankan - Personal Identification Number manajemen dan keamanan
16. ISO / IEC 9579 Remote akses database SQL
17. ISO 9592 , ISO 9593 PHIGS (Hirarkis Interaktif Programmer Graphics System)
18. ISO / IEC 9594 Teknologi Informasi - Open System Interconnection - The Directory
19. ISO 9660 Informasi pengolahan - Volume dan struktur file CD-ROM untuk
pertukaran informasi
20. ISO / IEC 9796 Teknologi informasi - Teknik keamanan - skema tanda tangan digital
memberikan pemulihan pesan
21. ISO / IEC 9797 Teknologi Informasi - Teknik keamanan - Message Authentication
Codes (MACS)
22. ISO / IEC 9798 Teknologi informasi - Teknik keamanan - otentikasi Entitas
23. ISO / IEC 9834 Teknologi informasi - Interkoneksi Sistem Terbuka - Prosedur untuk
pengoperasian OSI Pendaftaran Otoritas
24. ISO 9869 isolasi termal - Bangunan unsur --situ pengukuran Dalam ketahanan
termal dan transmitansi termal
25. ISO 9899 bahasa pemrograman C
26. ISO / IEC 9945 Portable Operating System Interface ( POSIX )
27. ISO 9984 Konversi karakter Georgia ke Romawi karakter
28. ISO 9985 Konversi karakter Armenia ke Romawi karakter
29. ISO 9992:1999 kartu transaksi Keuangan - Keamanan arsitektur sistem transaksi
keuangan menggunakan kartu sirkuit terpadu
30. ISO 9999 bantuan teknis bagi para penyandang cacat. Klasifikasi dan terminology
Macam-macam ISO 14000:
1. ISO 14000 Standar Manajemen Lingkungan di lingkungan produksi
2. ISO 14001 Manajemen Lingkungan
3. ISO 14064 Greenhouse Gases
4. ISO 14223 Radiofrequency [ sic identifikasi] hewan - Advanced transponder
5. ISO 14230 Jalan kendaraan - Sistem Diagnostik - Kata Kunci Protokol 2000
6. ISO 14230-1 Lapisan fisik
7. ISO 14230-2 Data link layer
8. ISO 14230-3 lapisan Aplikasi
9. ISO 14230-4 Persyaratan untuk sistem emisi terkait
10. ISO / IEC 14443 Identifikasi kartu - Contactless sirkuit terpadu (s) kartu - kartu
Kedekatan
11. ISO / IEC 14496 MPEG-4
12. ISO 14644 Standar Cleanrooms dan lingkungan terkendali terkait
13. ISO 14644-1:1999 Klasifikasi Kebersihan Udara
14. ISO 14644-2:2000 Pengujian dan Monitoring untuk membuktikan Kepatuhan
15. ISO 14644-3:2005 Metrologi & Test Metode
16. ISO 14644-4:2001 Desain, Konstruksi dan Start-up
17. ISO 14644-5:2004 Operasi
18. ISO 14644-6:2007 Kosakata
19. ISO 14644-7:2004 separatis Devices
20. ISO 14644-8:2006 Klasifikasi Pencemaran Udara Molekular
21. ISO 14644-9 Bersihkan Permukaan
22. ISO 14651 Teknologi informasi: International string pemesanan dan perbandingan
23. ISO 14698 Standar
24. ISO-14698-1 Bio-kontaminasi Control - Prinsip-prinsip Umum
25. ISO-14698-2 Evaluasi & Interpretasi Bio-kontaminasi Data
26. ISO 14750 Teknologi informasi - Open Distributed Processing - Interface Definition
Language
27. ISO / IEC 14755 Input metode untuk memasukkan karakter unicode dari ISO / IEC
10646
28. ISO 14855-1:2005 Biodegradasi Aerobik dalam kondisi komposting terkendali
29. ISO 14855-2:2007 Biodegradasi Aerobik di bawah kondisi pengomposan
dikendalikan dengan pengukuran gravimetri karbon dioxid
30. ISO / IEC 14882 Bahasa Pemrograman - C + +
31. ISO 14915 Software ergonomi untuk pengguna multimedia interface
32. ISO 14915-1:2002 Bagian 1: Prinsip Desain dan kerangka
33. ISO 14915-2:2003 Bagian 2: Multimedia navigasi dan kontrol
34. ISO 14915-3:2002 Bagian 3: Media seleksi dan kombinasi
35. ISO 14971:2007 Medical Devices - Penerapan Manajemen Risiko Untuk Alat
Kesehatan
36. ISO / IEC 14977 Extended Backus-Naur Form ( EBNF )
Macam-macam ISO 18000:
Frequency Identification)
32. ISO 18245 standar mengenai penugasan Kategori Merchant Codes (PKS) di bidang
jasa keuangan ritel
33. ISO 18529:2000 Ergonomi interaksi manusia-sistem, Manusia yang berpusat pada
proses deskripsi siklus hidup (tersedia dalam bahasa Inggris saja)
34. ISO 18629 standar Proses Spesifikasi Bahasa (PSL).
Macam-macam ISO 24000
1. ISO / IEC 24727 Identifikasi kartu - kartu sirkuit terpadu interface pemrograman
2. ISO / IEC 24727-1 - Bagian 1: Arsitektur
3. ISO / IEC 24727-2 - Bagian 2: kartu antarmuka Generik
4. ISO / IEC 24727-3 - Bagian 3: Antarmuka Aplikasi
5. ISO / IEC 24727-4 - Bagian 4: Application programming interface (API) administrasi
6. ISO / IEC 24727-5 CD - Bagian 5: Pengujian
7. ISO / IEC 24727-6 FCD - Bagian 6: Prosedur Pendaftaran wewenang untuk protokol
otentikasi untuk interoperabilitas
8. ISO / IEC 24744 : 2007 Rekayasa Perangkat Lunak - Metamodel untuk Metodologi
Pengembangan
9. ISO / IEC 24762:2008 Teknologi informasi - Teknik keamanan - Pedoman untuk
informasi
10. dan komunikasi layanan pemulihan bencana teknologi
ISO 31000 manajemen risiko.
OHSAS 18000 DAN 18001
OHSAS 18000 adalah kesehatan dan keselamatan kerja internasional spesifikasi
sistem manajemen. Ini terdiri dari dua bagian, 18001 dan 18002 dan mencakup
sejumlah publikasi lainnya.
Sebagai catatan, dokumen-dokumen lain berikut, antara lain, digunakan dalam proses
pembuatan:
1. BS8800: 1996 Panduan untuk kesehatan dan sistem manajemen keselamatan
2. DNV Standar Sertifikasi Kesehatan Kerja dan Sistem Manajemen Keselamatan
(OHSMS): 1997
3. Laporan Teknis NPR 5001: 1997 Panduan untuk sebuah kesehatan kerja dan sistem
manajemen keselamatan
4. Draft LRQA SMS 8800 Health & manajemen sistem keselamatan kriteria penilaian
5. SGS & ISMOL ISA 2000:1997 Persyaratan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan
6. BVQI SafetyCert: Keselamatan dan Standard Manajemen Kesehatan
7. Draft AS / NZ 4801 kesehatan keselamatan kerja sistem manajemen Spesifikasi
dengan panduan untuk penggunaan
8. Draft BSI PAS 088 Occupational kesehatan dan sistem manajemen keselamatan
9. UNE 81900 seri pra-standar tentang Pencegahan risiko kerja
10. Draft NSAI SR 320 Rekomendasi untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja (OH dan
S) Sistem Manajemen
OHSAS 18001 adalah Pekerjaan Kesehatan dan Keselamatan Penilaian Series untuk
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu
sebuah organisasi untuk mengontrol kesehatan dan resiko keselamatan. Itu devloped
dalam menanggapi permintaan luas untuk standar yang diakui terhadap yang akan
disertifikasi dan dinilai.
International Workshop Agreement (IWA)
Dalam sebuah langkah yang terkait, Dewan ISO telah memutuskan untuk menambah
mekanisme lain untuk gudang senjata ISO untuk memberikan dokumen normatif yang
tidak akan bergantung pada struktur komite adat teknis. Pada dasarnya ini akan melalui
mekanisme workshop terbuka dimana pelaku pasar akan dapat bernegosiasi dalam
sebuah workshop pengaturan isi dokumen normatif tertentu. Hasil lokakarya tersebut
akan mengakibatkan publikasi dokumen ditunjuk sebagai International Workshop
Agreement (IWA). Sebuah IWA mewakili maka dokumen teknis yang dikembangkan
oleh sebuah workshop di luar struktur teknis ISO dengan dukungan administrasi dari
anggota tubuh yang ditunjuk. Penerbitan dokumen-dokumen ini akan mencakup
indikasi dari organisasi yang berpartisipasi terlibat dalam pengembangan IWA.
Manfaat utama dari mekanisme lokakarya adalah bahwa hal itu memungkinkan respon
yang lebih cepat persyaratan untuk standardisasi di wilayah dimana ISO tidak memiliki
struktur teknis yang ada atau ahli. The IWA dasarnya mendapat dokumen normatif ke
pasar relatif cepat dengan peluang yang akan segera membangun dirinya sebagai
standar de facto, pilihan kemudian ada yang mengubahnya menjadi Standar
Internasional penuh pada tahap berikutnya.
Sedangkan proses hukum tetap merupakan konsep dasar untuk semua kegiatan ISO,
diharapkan bahwa prosedur-prosedur baru dan kiriman akan menunjukkan kesediaan
ISO untuk menjadi fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan dunia untuk standar
teknis.
Tidak hanya harus ini gudang kiriman baru ini membantu untuk memastikan relevansi
dari Standar ISO Internasional di semua lini dengan menanggapi kebutuhan pasar saat
ini, jika jenis baru dokumen membantu mendapatkan difusi yang lebih luas dan
penyebaran informasi dan pengetahuan pada daerah baru atau mendatang teknologi ,
sehingga memperkuat hubungan antara standarisasi dan dunia penelitian, maka
mereka akan menyediakan tambahan - bonus - perwara.
SIKLUS DEMING
By Paul Arveson Dengan Arveson Paulus
W. Edwards Deming di tahun 1950 mengusulkan bahwa proses bisnis harus dianalisis
dan diukur untuk mengidentifikasi sumber dari variasi yang menyebabkan produk untuk
ISO/TS 16949:2002
TS 16949 adalah suatu standar manajemen mutu internasional yang secara spesifik
ditulis oleh industri otomotif dengan kesepakatan persetujuan bersama untuk
meningkatkan mutu dan jaminan integritas terhadap penyediaan material untuk industri
terkait. Para pengguna standar tersebut diantaranya BMW, Chrysler, Daimler, Fiat,
Ford, GM, PSA, Renault dan VW.
ISO 13485:2003
ISO 13485 berdasarkan model pendekatan proses ISO 9001:2000 dan standar sistem
manajemen yang dikembangkan secara khusus bagi pabrikan peralatan medis. Tujuan
utama adalah memberikan fasilitas keselarasan persyaratan mengenai peraturan
produksi peralatan medis.
AS 9100 / AS 9120
AS 9100 adalah suatu standar manajemen mutu internasional yang secara spesifik
ditulis oleh industri dirgantara dengan kesepakatan persetujuan bersama untuk
meningkatkan mutu dan jaminan integritas terhadap penyediaan material untuk industri
terkait. Standar tersebut diterbitkan di Eropa sebagai EN 9100, di Amerika Serikat
sebagai AS 9100 dan kawasan Timur Jauh sebagai SJAC 9100.
ISO 9001:2008
ISO 9001 adalah standar internasional yang diakui untuk sertifikasi Sistem Manajemen
Mutu (SMM). SMM menyediakan kerangka kerja bagi perusahaan anda dan
seperangkat prinsip-prinsip dasar dengan pendekatan manajemen secara nyata dalam
aktifitas rutin perusahaan untuk terciptanya konsistensi mencapai kepuasan pelanggan.