Prinsip Manajemen dalam kaitannya dengan Sistem Manajemen Mutu tertuang dalam
ISO 9001. Arti prinsip sendiri merupakan suatu kebenaran umum maupun individu
yang dijadikan seseorang atau kelompok sebagai pedoman dalam berpikir dan
bertindak.
Begitu juga halnya Prinsip Manajemen Mutu dalam ISO 9001 tahun 2015, yang
menjadi pedoman bagi siapa saja yang menerapkannya. Berbeda dengan ISO
9001:2008 yang memiliki 8 Prinsip Mutu, pada ISO 9001:2015 hanya terdapat 7
Prinsip Manajemen Mutu.
2 Leadership Leadership
Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas satu per satu, apa saja pengertian dari 7
Prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015.
1. Customer Focus
Fokus Customer adalah prioritas utama dari Sistem Manajemen Mutu. Bentuk
aplikasinya adalah dengan memberikan semua kebutuhan yang melebihi harapan
Customer untuk ketercapaian kepuasan pelanggan. Sehingga keberlangsungan hidup
perusahaan akan terjamin dalam jangka waktu yang panjang.
2. Leadership
Setiap pimpinan yang ada di perusahaan memiliki peran sebagai pelatih yang memiliki
target sesuai sasaran perusahaan melalui pemberdayaan karyawan, pembuat
keputusan berdasarkan data dan fakta (decision maker) serta membuat standard
sistem manajemen perusahaan yang diwariskan untuk genarasi berikutnya.
3. Engagement of People
Menciptakan dan memberikan nilai lebih kepada Customer akan lebih mudah bila
didukung oleh personal yang kompeten, mampu diberdayakan dan terlibat di semua
tingkatan di seluruh Perusahaan. Bentuk aplikasinya adalah dengan mempromosikan
pendekatan proses dan pentingnya kontribusi setiap tingkatan di Perusahaan.
4. Process Approach
Sistem manajemen mutu yang telah ditetapkan di perusahaan bukan dibuat
berdasarkan pendekatan departemen, akan tetapi berdasarkan proses murni yang
ada di perusahaan dengan melibatkan seluruh pihak yang terkait.
5. Improvement
Perusahaan yang sukses dan mampu bertahan dalam persaingan adalah Perusahaan
yang fokus dalam improvement (peningkatan). Bentuk aplikasinya adalah dengan
selalu melakukan perubahan melalui peningakatan berkelanjutan baik internal dan
eksternal yang disesuaikan dengan iklim perubahan terkini. Sehingga perusahaan
akan selalu siap menghadapi persaingan dengan para kompetitor.
7. Relationship Management
Untuk mempertahankan kesuksesan Perusahaan harus mengelola hubungannya
dengan pihak-pihak yang berkepentingan (interested parties) diantaranya adalah
para pemasoknya, mitra kerja, karyawan, pemerintah, masyarakat, dll.
\
10 Klausul Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
Published By Konsultan ISO On October 26th, 2015 10:51 PM | ISO
9001:2015, Konsultan ISO
1. SCOPE
Tidak banyak perubahan signifikan antara klausul 1 versi 2008 dengan 2015
selain menambahkan “Service” setelah “Product” karena pada versi ISO
9001:2015, Istilat produk dan jasa dibedakan dengan jelas untuk menghindari
kerancuan.
Satu perubahan yang sangat mencolok di klausul 1 ini adalah hilangnya klausul
1.2 tentang aplikasi di ISO 9001:2015. Artinya, ISO 9001:2015 pada
asalnya tidak mengizinkan adanya klausul yang dikecualikan atau tidak
diterapkan. Alasannya ada pada pernyataan klausul 1 – ISO 9001:2015:
All the requirements of this International Standard are generic and are intended
to be applicable to any
organization, regardless of its type or size, or the products and services it
provides.
2. NORMATIVE REFERENCE
5. LEADERSHIP
Secara umum, isi dari klausul 5 ISO 9001:2015 tidak berbeda dengan ISO
9001:2008 yang membicarakan seputar kewajiban yang harus dijalankan oleh
top management
Persyaratan lama seperti kebijakan mutu dan sasaran mutu tetap wajib
dibuat. Hanya manual mutu yang tidak lagi menjadi wajib pada versi ISO
9001:2015.
Hal yang berbeda dari ISO 9001:2015 adalah tidak ada lagi kewajiban
menunjuk management representative (say good bye to MR) meskipun
keberadaannya tentu tidak melanggar klausul ISO 9001:2015
6. PLANNING
7. SUPPORT
8. OPERATION
Semua hal yang berkaitan dengan operasional organisasi dibahas pada klausul
8 ISO 9001:2015 ini
Klausul 8 ISO 9001:2015 seperti klausul 7 ISO 9001:2008 yang
disempurnakan karena membahas seluruh aspek operasional mulai dari
perencanaan produk atau jasa, pelaksanaan produksi atau penyediaan jasa,
hubungan dengan pelanggan dan pihak ketiga, penyimpanan dan perlindungan
produk atau jasa sampai penanganan masalah selama proses operasional.
9. PERFORMANCE EVALUATION
10. IMPROVEMENT
Demikian review singkat kami tentang 10 Klausul ISO 9001:2015. Sebagai Konsultan
ISO 9001:2015 terdepan, kami akan terus mengabari anda seputar perubahan ISO
9001:2015. Pada artikel berikutnya, kami akan membahas tetang apa saja dokumen
(documented information) yang diminta oleh ISO 9001:2015.
Perbedaan ISO 9001:2008 vs ISO 9001:2015 dalam Audit Stage I
Perbedaan ISO 9001:2008 vs ISO 9001:2015, membuat banyak perusahaan yang
bertanya-tanya seperti apakah bentuk audit yang dilakukan oleh Badan Sertifikasi
khususnya mengenai Audit Stage I.
Berikut ini tabel perbedaan ISO 9001:2008 vs ISO 9001:2015 dalam audit stage I.
Bila kita perhatikan secara seksama mandatory dokumen yang diperlukan untuk
Stage I antara versi ISO 9001:2008 dengan ISO 9001:2015 hampir sama.
Perbedaan terletak pada versi ISO 9001:2015, perusahaan diminta untuk membuat
documented information mengenai Context of Organisation yaitu External and
Internal Issues, Needs and Expectations of Interested Parties. Bahkan Manual
Mutu masih dipergunakan di ISO 9001:2015 sebagai Documented Information yang
menjelaskan Ruang Lingkup Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015.
Salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh perusahaan yang belum
mengetahui ISO 9001: “Apa sih gunanya ISO 9001? Customer kami tidak minta
ISO 9001, lalu buat apa kita ISO 9001? Dengan adanya ISO 9001 cost jadi naik,
jadi tambah repot”.
Menerapkan ISO 9001 artinya membuat standar yang menjadi pedoman dalam
operasional perusahaan. Perusahaan yang baik akan lebih bergantung pada sistem,
bukan orang. Kenapa harus bergantung pada Sistem? Karena orang pada saatnya
akan berganti, baik karena regenerasi, pensiun, atau pindah ke perusahaan lain. Jika
perusahaan tidak memiliki pedoman operasional yang baku, maka cara kerja akan
berubah-ubah tergantung pada mandornya. Saat mendapat mandor yang baik, maka
hasilnya akan baik, namun saat mandornya tidak baik, hasilnya juga akan menjadi
tidak baik.
ISO 9001 tidak berisi aturan yang harus diikuti, namun berisi pedoman bagi
perusahaan yang ingin memiliki sistem operasional yang baik. Bagi pemimpin atau
perusahaan yang masih mencari petunjuk bagaimana mengelola operasional yang
baik, perusahaan dapat menggunakan ISO 9001 sebagai referensi. Terlepas
perusahaan akan disertifikasi atau tidak, ISO 9001 bisa menjadi referensi pedoman
yang cukup lengkap dalam mengelola operasional perusahaan.
Dalam menjelaskan ISO 9001, kami tidak menaruh fokus pada penjelasan pasal-
pasal seperti layaknya belajar Undang-undang. Tetapi kami lebih berfokus
pada “Reason Behind”, yakni alasan yang melatar belakangi adanya pasal tersebut.
Sebagai contoh, persyaratan ISO 9001 menuntut adanya management review. Kami
menjelaskan bahwa management review adalah mereview pencapaian kinerja. Semua
perusahaan tentunya harus memiliki meeting rutin membahas pencapaian kinerja dan
melakukan tindakan aksi saat kinerja yang telah ditetapkan tidak tercapai. Business
plan meeting yang biasa dilakukan oleh perusahaan bisa diclaim sebagai management
review.
10 Perubahan Utama Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
Bulan ini, September 2015, menjadi bulan yang sangat dinanti bagi pegiat sistem
manajemen mutu ISO 9001 mulai dari Konsultan ISO 9001:2015 sampai
perusahaan-perusahaan yang selama ini telah menerapkan ISO 9001:2008.
Dikarenakan pada bulan September 2015 ini, akan keluar versi ISO 9001 terbaru
yaitu versi ISO 9001:2015 dengan beberapa perubahan yang sangat signifikan
dibanding versi ISO 9001:2008. Meski versi final belum diterbitkan secara resmi,
namun dengan melihat versi FDIS (Final Draft International Standard) ISO
9001:2015 yang diterbitkan bulan Juli 2015, ada beberapa perubahan utama yang
biasanya tidak akan jauh berbeda dengan versi final yang direncakan terbit bulan
ini. Apa saja perubahan utamanya? Kami telah merangkum 10 perubahan utama di
FDIS ISO 9001:2015:
1. Klausul Bertambah
Pada ISO 9001:2008, dibedakan antara dokumen mutu (documents) dan rekaman
mutu (records). Pada ISO 9001:2015 keduanya disebut sebagai informasi
terdokumentasi (documented informati0n). Dengan penggabungan istilah ini,
organisasi diberikan kebebasan dalam menentukan informasi terdokumentasi yang
dibutuhkan. Tidak lagi dipersyaratkan harus dalam bentuk prosedur (seperti 6
prosedur wajib).
ISO 9001:2008 membolehkan pengecualian salah satu dari klausul atau subklausul 7
bila ada peraturan yang tidak relevan. Tidak ada satupun klausul ISO 9001:2015
yang secara tegas menjelaskan tentang kebolehan mengecualikan salah satu klausul
ISO 9001:2015.
Ini salah satu unsur perubahan yang paling signifikan dari ISO 9001:2015. Istilah
tindakan pencegahan kini diganti dengan cakupan yang lebih luas, yaitu manajemen
resiko. Baca selengkapnya hubungan antara ISO 9001:20015 dengan manajemen
resiko di artikel kami sebelumnya.
Produk menurut ISO 9001:2008 bisa berupa barang dan jasa sebagaimana yang
tercantum pada klausul 3 Istilah dan Definisi:
Pada versi ISO 9001:2015, keduanya dibedakan untuk memberikan batasan yang
jelas antara barang dengan jasa.
Bila dilihat, perubahan istilah tersebut bertujuan agar istilah yang digunakan tidak
terkesan hanya berkaitan dengan barang saja tetapi juga termasuk jasa. Perubahan
istilah ini bukan berarti perusahaan yang telah menerapkan ISO 9001:2008 wajib
mengganti istilah yang ada. Istilah yang sudah ada masih bisa digunakan sesuai
kebutuhan.
Demikian review singkat dari kami tentang 10 perubahan utama ISO 9001:2015.
Sebagai Konsultan ISO 9001:2015 terdepan di Indonesia, kami akan terus memberi
anda informasi bermanfaat seputar ISO 9001:2015 yang direncanakan keluar bulan
ini. Nantikan pembahasan tentang “10 Klausul ISO 9001:2015” dan “7 Prinsip ISO
9001:2015” di artikel kami selanjutnya.
PERUBAHAN PENTING STANDAR BARU ISO 9001: 2015, SUDAHKAH ANDA
MEMAHAMINYA?
Versi baru dari ISO 9001 yang terbit 23 September 2015 ini memiliki banyak
Seperti kita ketahui, ISO 9001 merupakan standar yang paling banyak diterapkan
di seluruh dunia, salah satunya negara-negara di ASEAN. Di ASEAN, jumlah
organisasi/ perusahaan yang sudah tersertifikasi ISO 9001 sebanyak 42.655. Lihat
tabel berikut:
Source: konsultaniso.web.id
ISO 9001 merupakan standarisasi ISO seri 9000 yang berorientasi pada layanan
pelanggan dan standar manajemen mutu (SMM), yang diadopsi pada tahun 2000 oleh
International Organization for Standardization (ISO). Tujuan ISO 9001 ini tidak
hanya berfokus agar produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan menjadi lebih
bermutu, tetapi juga agar perusahaan dapat lebih baik dalam menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif dan produktif. Standar ISO ini dirancang untuk
semua tingkatan perusahaan, mulai dari usaha mikro hingga perusahaan besar.
Source: universal-adria.hr
Apa manfaat ISO 9001 untuk perusahaan? Tentu saja ISO 9001 bermanfaat untuk
membantu perusahaan dalam menghasilkan produk/ jasa yang bermutu
tinggi, meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan, meningkatkan reputasi
perusahaan, dan membantu menanamkan kepercayaan partner bisnis, terutama
dalam situasi yang melibatkan hubungan bisnis baru (joint venture).
Pada 23 September 2015 lalu, ISO 9001 mengeluarkan versi teranyar dengan
banyak perubahan yang signifikan dibanding versi sebelumnya ISO 9001:2008.
Mengapa standar ISO 9001 mengalami revisi? Seperti dilansir iso.org, standar ISO
ditinjau setiap lima tahun sekali dan tim yang berwenang akan melakukan revisi
apabila diperlukan.
Ternyata situasi dan tantangan dalam bisnis selalu mengalami perubahan dari tahun
ke tahunnya. Hal ini tentu sangat berpengaruh pada manajemen mutu suatu
perusahaan. Untuk menyesuaikan situasi pasar terkini, ISO 9001 perlu diperbarui.
Beberapa persyaratan ditambahkan pada versi 2015 untuk menyempurnakan sistem
yang diterapkan sebelumnya pada ISO 9001:2008.
Source: cvgstrategy.com
Mulai dari bab dan sub-bab, serta urutan klausul benar-benar terstruktur dan
dikelompokkan dengan baik. Klausul yang dibuat rapi ini bertujuan memudahkan
perusahaan untuk memasukkan komponen standar ISO lain yang dianggap relevan,
seperti ISO 14001:2015, ISO 55001, dan ISO 45001. Tak hanya itu, jumlah klausul
pada ISO 9001:2015 pun bertambah. ISO 9001:2008 memiliki 8 klausul sedangkan
ISO 9001:2015 memiliki 10 klausul.
Source: empowerment-gateway.com
Pada ISO 9001:2015, risiko dianggap sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dari sistem. Oleh karena itulah, dengan pendekatan pemikiran berbasis
risiko, diharapkan perusahaan lebih proaktif dalam mencegah dan mengurangi efek
yang tidak dikehendaki dan selalu memperbaiki sistem secara berkelanjutan
(continual improvement). Ketika manajemen risiko diterapkan dengan serius, secara
otomatis tindakan pencegahan pun akan dilakukan.
Secara umum, klausul kepemimpinan ini tidak berbeda dengan ISO 9001:2008 yang
membahas seputar kewajiban yang harus dilaksanakan oleh top management. Dimana
kekuatan kepemimpinan yang maksimal sangat penting untuk memastikan seluruh
bagian perusahaan memahami visi yang hendak dicapai.
Perihal kebijakan mutu dan sasaran mutu pun tetap wajib dibuat. Hanya saja, pada
ISO 9001:2015, perusahaan tidak wajib menjalankan manual mutu.
Namun, ada satu hal yang berbeda dari ISO 9001:2015. Standar ini tidak
mewajibkan keberadaan management representative yang harus ditunjuk secara
resmi. Setiap orang, khususnya penanggung jawab dari setiap divisi/ departemen
perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dalam menerapkan sistem
manajemen mutu ISO 9001:2015.
Perubahan yang sangat menonjol dari klausul 1 (scope) ini adalah hilangnya klausul
1.2 tentang aplikasi di ISO 9001:2015. Artinya, semua persyaratan standar atau
semua klausul di ISO 9001:2015 ini bersifat umum dan bisa diterapkan oleh
organisasi/ perusahaan apapun, serta tidak memandang tipe dan ukuran
organisasi/perusahaan atau bidang organisasi/ perusahaan tersebut.
6. Konteks Organisasi
Dalam hal ini, ISO 9001:2015 memberi kebebasan kepada perusahaan dalam
menentukan informasi terdokumentasi yang dibutuhkan, apakah akan menggunakan
SOP/prosedur atau form saja. Tidak lagi dipersyaratkan harus dalam bentuk
prosedur, seperti 6 prosedur wajib. Istilah "document" dan "record" pada ISO
9001:2015 diganti menjadi "documented information".
Dalam standar terbaru, tidak ada lagi istilah "product". ISO 9001:2015
menggantinya dengan istilah "barang (goods)" dan "jasa (services)" untuk
menghindari kerancuan. Sebab, kebanyakan pengguna ISO 9001 sering kali salah
mengartikan "produk" sebagai barang yang berbentuk fisik saja, padahal produk
juga termasuk jasa.
Perubahan istilah tersebut berlaku tidak hanya untuk barang, tetapi juga jasa. Bila
perusahaan Anda sudah menerapkan istilah lama pada ISO 9001:2008, istilah
tersebut masih bisa digunakan sesuai kebutuhan.
Semua hal yang berkaitan dengan operasional organisasi/ perusahaan dibahas pada
klausul 8 ISO 9001:2015. Seluruh aspek operasional mulai dari perencanaan barang
atau jasa, produksi atau penyediaan jasa, hubungan dengan pelanggan dan pihak
ketiga penyimpanan dan perlindungan produk atau jasa hingga penanganan masalah
selama proses operasional dibahas lebih jelas dibanding ISO 9001:2008.
Perusahaan kami masih tersertifikasi ISO 9001:2008, apa yang sebaiknya kami
lakukan?
Bila dilihat secara menyeluruh, dampak revisi ini sangat mirip dengan versi ISO
9001:2000, perubahan yang terjadi berdampak bagi sistem yang ada di perusahaan.
Bila perusahaan Anda masih tersertifikasi ISO 9001:2008, perusahaan harus
menyesuaikan sistem manajemen mutu sesuai klausul yang telah direvisi.
Bila perusahaan Anda ingin meng-update sertifikasi ISO 9001, Anda memiliki
batasan waktu transisi selama tiga tahun dari tanggal diterbitkannya ISO
9001:2015 (September 2015). Artinya, pada September 2018, sertifikat ISO
9001:2008 yang perusahaan Anda miliki tidak berlaku lagi.
Itulah sekilas tentang perubahan yang terdapat pada ISO 9001:2015 dengan klausul
yang lebih jelas, detail, dan lebih baik dari versi sebelumnya. Diharapkan ISO
9001:2015 ini dapat dijadikan pedoman bagi perusahaan dalam meningkatkan sistem
secara keseluruhan, khususnya sistem manajemen mutu.
Apa Keuntungan Dari Sistem Manajemen Mutu?
Apa itu sistem manajemen mutu, dan bagaimana kita dapat menuai manfaat dari sistem
manajemen mutu?
Mutu pada dasarnya mendefinisikan apa saja diperlukan, dan bagaimana hal itu dapat
dicapai. Hal itu juga mengimplikasikan sesuai dengan kebutuhan, dan kesesuaian yang
digunakan. Bidang mutu telah berubah tidak hanya pada bidang produksi, melainkan ke
berbagai bidang lain seperti keuangan, teknologi informasi dan sumber daya manusia.
Banyak keuntungan yang didapat dalam menerapkan sistem manajemen mutu, salah
satunya termasuk penciptaan produk yang berkualitas dan kualitas sistem. Software
(perangkat lunak) sistem manajemen mutu sangat berguna untuk menerapkan sistem
manajemen mutu dan kontrol kualitas yang sangat baik, sehingga dapat menciptakan total
manajemen mutu. Prosedur pengujian perangkat lunak yang digunakan secara luas,
berfungsi untuk memastikan bahwa hanya produk-produk berkualitas yang diproduksi,
sementara orang-orang yang tidak memenuhi standar mutu akan ditolak.
Kecenderungan manajemen mutu adalah prosedur yang berlaku yang semakin populer di
semua organisasi, karena terdapat manfaat yang luar biasa dalam menggunakan sebuah
sistem manajemen mutu. Beberapa manfaat tersebut dijelaskan di bawah ini:
Prestasi di Lingkup Pekerjaan
Sistem ini memfasilitasi bisnis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam strategi
organisasi. Hal ini memastikan pencapaian stabilitas dan kehandalan mengenai teknik,
peralatan, dan sumber daya yang digunakan dalam bisnis. Semua kegiatan bisnis yang
terintegrasi dan selaras terhadap pencapaian kualitas produk. Upaya ini dimulai dengan
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan harapan pelanggan dan berujung pada
kepuasan pelanggan.
Kepuasan Pelanggan
Sebuah sistem manajemen mutu yang diakui secara penuh dan diimplementasikan, akan
memastikan bahwa pelanggan puas dengan memenuhi kebutuhan pelanggan, dan dengan
demikian akan meningkatkan kepercayaan pelanggan. Mencapai kepuasan pelanggan
adalah prestasi besar bagi suatu organisasi, yang akan membantu dalam menambah
jumlah pelanggan atau meningkatkan konsumsi pelanggan.
Produk Konsisten
Menerapkan sistem manajemen mutu dapat membantu untuk mencapai konsistensi dalam
kegiatan bisnis, dan meningkatkan efektivitas peningkatan sumber daya dan waktu
penggunaan.
Disiplin kualitas meliputi upaya pada peningkatan proses, yang digunakan untuk menjaga
konsistensi, mengurangi pengeluaran, dan memastikan produksi sesuai dengan jadwal dan
permintaan pelanggan. Sistem, produk, dan proses terus ditingkatkan dengan
melaksanakan praktik terbaik, seperti penggunaan teknik manufaktur modern, penggunaan
perangkat lunak manajemen proyek primavera termasuk Primavera P6 dan penggunaan
teknik kontrol mutu yang tepat.
Peningkatan produksi ini dicapai karena menerapkan teknik evaluasi yang tepat dan
melaksanakan pelatihan untuk para karyawan. Dengan adanya pelatihan kemampuan
karyawan akan meningkat dan akan mengurangi kesalahan dalam melakukan proses
produksi. Teknik evaluasi dilakukan untuk mengurangi kesalahan, mengantisipasi adanya
kesalahan yang terulang sehingga poduksi tidak banyak menghasilkan produk yang tidak
sesuai dengan permintaan pelanggan. Kepuasan pelanggan akan tercapai dan
kemungkinan akan meningkatkan permintaan pelanggan.
ISO 9001 mewajibkan perusahaan untuk melakukan survey kepuasan pelanggan secara
berkala demi mengetahui kualitas produk atau pelayanan kita di mata pelanggan. Dengan
mengadakan survey, perusahaan bisa mengetahui strength dan weakness point
perusahaan sehingga perusahaan bisa berbenah. Dengan membandingkan hasil survey
tiap tahunnya, tentu perusahaan dapat membandingkan kinerja dari tahun ke tahun.
2. Keluhan Pelanggan
3. Audit Internal
ISO 9001 mewajibkan perusahaan melakukan kegiatan audit internal sebagai bentuk
pelaksanaan “Check” dari konsep PDCA. Dengan melakukan audit internal, akan diketahui
masalah apa yang sering dialami oleh masing-masing divisi termasuk divisi mana yang
paling banyak bermasalah. Dengan demikian, perbaikan sistem dapat dilakukan secara
menyeluruh.
ISO 9001 mewajibkan perusahaan membuat standar mutu produk untuk kemudian
dibuatkan standar pemeriksaan produk. Ini harus dilakukan untuk memastikan produk yang
dihasilkan benar-benar telah sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan baik oleh
perusahaan, regulasi, maupun pelanggan. Dengan menetapkan standar ini, pelaksana di
lapangan dapat dengan mudah menetapkan mana produk yang lulus pemeriksaan dan
yang ditolak. Selain itu, ISO 9001 juga mewajibkan untuk mencatat dan melaporkan semua
jenis ketidaksesuaian produk untuk kemudian direkapitulasi dan dianalisis agar bisa
diketahui berapa persen efesiensi produksi.
Sasaran mutu adalah target kerja yang ditetapkan untuk setiap divisi. ISO 9001 mewajibkan
pimpinan puncak untuk menetapkan target untuk seluruh divisi. Karena perusahaan wajib
memandang seluruh divisi yang ada sebagai satu kesatuan yang semuanya memiliki peran
dalam memajukan perusahaan. For Further Information, Please