Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN PENYUSUNAN

INDIKATOR UTAMA

KEY PERFORMANCE INDICATOR

PERUMDA PDAM TIRTAMARTA


KOTA YOGYAKARTA
TAHUN 2023
DEFINISI IKU
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU), ATAU KPI
APA ITU MERUPAKAN INDIKATOR ATAU UKURAN YANG

IKU? DIGUNAKAN UNTUK MENGENDALIKAN KINERJA


SUATU ORGANISASI, UNIT KERJA, ATAU
INDIVIDU, DALAM MENCAPAI TUJUAN
STRATEGIS YANG TELAH DITETAPKAN.

TUJUAN UTAMA DARI IKU YAITU :


1. MENGOPTIMALKAN KEGIATAN PERBAIKAN (IMPROVEMENT
ACTIVITIES)
2. MEMINIMALISIR KEGIATAN RUTIN
3. MEMINIMALISIR KEGIATAN TAMBAHAN YANG TIDAK DIPERLUKAN

1
MASALAH DAN HAMBATAN DALAM
PENGUKURAN KINERJA
Stacey Baar (2020) 6. Organisasi kurang mengetahui
metode pengukuran IKU/KPI
1. Sulitnya menentukan IKU/KPI
yang tajam / berkualitas 7. Pegawai menolak untuk diukur
IKU/KPI
2. IKU/KPI masih bersifat
8. Organisasi mengalami kesulitan
teoritis / tidak implementatif
dalam membantu pegawai dalam
3. Keberhasilan strategi masih mengukur kinerja
sulit untuk diukur 9. Organisasi tidak mengetahui
4. Kurangnya pemahaman pegawai titik untuk memulai perbaikan
terkait IKU/KPI kinerjanya

5. Tidak menemukan contoh 10. Tidak tersedianya laporan yang


pengukuran IKU/KPI yang relevan untuk mengukur IKU/KPI
berkualitas
11. Tidak adanya peningkatan
kinerja secara nyata 2
PEMILIHAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA

IKU ditentukan menggunakan


IKU selaras dengan tujuan utama
perspektif customer focus
organisasi
IKU dapat dibandingkan (benchmark)
IKU mampu mengukur perubahan dengan organisasi/bidang/industri
yang diharapkan sejenis
IKU dapat memberi nilai tambah IKU memiliki kemudahan pengelolaan
untuk organisasi atau pengadministrasian
IKU dapat meningkatkan kepuasan IKU memiliki ketersediaan data untuk
pihak-pihak yang dilayani pelaksanaan dan pengukurannya
IKU minim biaya (cost) dibandingkan
IKU memiliki kemudahan dalam
manfaat (benefit) yang diperoleh jika
pengambilan keputusan
diukur

3
PEMILIHAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA

IKU pada level Manajemen


Puncak berkaitan dengan
segala hal yang bersifat Manajemen IKU pada level Manajemen
inovasi dan kegiatan Puncak Menengah berkaitan dengan

perbaikan (improvement segala hal yang bersifat

activities) dengan proporsi kegiatan perbaikan


50:50
Manajemen
(improvement activities),
Menengah inovasi, dan rutin dengan
IKU pada level proporsi 50:25:25
Manajemen Muda
berkaitan dengan Manajemen Muda
segala hal yang bersifat

kegiatan perbaikan IKU pada level


(improvement Frontliner/Admin

activities) dan rutin berkaitan dengan segala


dengan proporsi 50:50 Frontliner/Admin
hal yang bersifat rutin
dan kegiatan perbaikan
(improvement
activities)
dengan proporsi 4
75:25
PEDOMAN CASCADING

PERUMDA PDAM TIRTAMARTA


KOTA YOGYAKARTA
TAHUN 2023
DEFINISI CASCADING
1

Cascading adalah proses penjabaran dan


penyelarasan Sasaran Strategis, IKU, dan/atau
target IKU secara vertikal (vertical alignment).
dari atas ke bawah dan memperhatikan tugas
dan tanggung jawab dari setiap jabatan.

APA ITU
2
CASCADING?
Cascading dilakukan terhadap IKU dan
Sasaran Strategis (pada tataran organisasi).
Cascading dilakukan terhadap rencana
Kinerja Atasan pada tataran pegawai, dan
dilengkapi dengan IKI.

3
Cascading dengan berdasarkan Indikator
Kinerja Utama (IKU) yang terdapat pada
Rencana Strategis maupun Perjanjian Kinerja,
merupakan pendekatan praktik terbaik.

1
TEKNIK CASCADING
Cascading IKU pada level organisasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu Top Down Cascading dan
memperhatikan tupoksi.
Cascading IKU pada level fungsional dilakukan dengan tiga cara yaitu:
- Structural-Based Cascading
- Functional-Based Cascading
- Process-Based Cascading
Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam cascading IKU antar level jabatan untuk atasan dan
bawahan terdiri dari:

IKU antara atasan dan bawahan disebut


IKU antara atasan dan bawahan
Duplicate apabila IKU dan target sama. IKU
TEKNIK disebut Cluster bila apabila IKU sama
Duplicate biasanya berlaku pada IKU yang
tetapi targetnya berbeda. IKU Cluster
memiliki target dengan satuan persentase. DUPLICATE biasanya berlaku pada IKU yang
memiliki target dengan satuan rupiah
atau mata uang lainnya.

TEKNIK TEKNIK TEKNIK


UNIQUE CASCADING CLUSTER

IKU antara atasan dan bawahan disebut


Unique apabila IKU dan target atasan dan
bawahan berbeda serta tidak memiliki TEKNIK IKU antara atasan dan bawahan disebut
hubungan. IKU Unique muncul karena Supportive bila IKU dan target atasan dan
SUPPORTIVE
disesuaikan dengan pekerjaan yang unik dan bawahan berbeda, namun IKU bawahan tersebut
tidak langsung mendukung KPI atasannya. harus mendukung IKU atasannya.

2
PENERAPAN CASCADING
TARGET KINERJA

Penjabaran kinerja dari atas ke Target Kinerja Direksi menjadi Penyusunan Matriks Pembagian
bawah (cascading top-down) acuan untuk menurunkan rencana Peran dan Hasil merupakan
mengidentifikasi-kan indikator kinerja kepada pegawai di Divisi, tahapan penting dalam
kinerja untuk individu mulai dari mulai dari tingkat atas sampai ke melakukan cascading target
Jajaran Direksi dan diturunkan bawah. Prinsip utama dalam kinerja pegawai dan matriks
secara berjenjang ke Divisi di menurunkan rencana kinerja tersebut merupakan alat bantu
bawahnya sampai pada jajaran adalah seluruh pegawai memiliki krusial bagi Direksi dan Pengelola
pegawai. kontribusi pada pencapaian Kinerja untuk memastikan
sasaran dan rencana kinerja penyelarasan kinerja telah
atasannya, dan kontribusi tersebut dilakukan dengan tepat.
nyata, dapat diukur.

3
METODE
DIRECT CASCADING
Pada pendekatan ini, individu dalam tim kerja akan mendapatkan
1. PENDEKATAN ASPEK
sasaran kinerja yang sama yaitu sasaran dan rencana kinerja dari
Pejabat Pimpinan Tinggi yang menaungi tim kerja. Pembagian perannya
dilakukan dengan melihat aspek/sub aspek, komponen, unsur, kriteria
dan/atau tahapan kunci, yang penentuannya sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan / SOP / panduan lainnya.

2. PENDEKATAN PEMBAGIAN WILAYAH

Pada pendekatan ini, individu dalam tim kerja akan


mendapatkan indikator kinerja yang sama, namun wilayah
pelaksanaan tugasnya berbeda. Dengan demikian pegawai
akan mengintervensi wilayah yang menjadi penugasannya.

3. PENDEKATAN BEBAN TARGET KUANTITATIF

Pada pendekatan ini, masing-masing tim kerja akan mendapatkan


indikator kinerja yang sama, namu beban target akan dibagi sesuai
dengan jumlah tim kerja yang tersedia.

4 4
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM DIRECT CASCADING

Rencana kinerja tim kerja Pencapaian rencana kinerja


akan menghasilkan tim kerja akan
outcome antara. Outcome merepresentasikan
akhir ada pada atasan pencapaian rencana kinerja
langsung dari tim kerja. atasan langsung

Rencana kinerja tim kerja Nilai capaian rencana kinerja


akan berkontribusi atasan langsung tidak ikut
langsung terhadap diperhitungkan dalam
keberhasilan rencana perhitungan penilaian kinerja
kinerja atasan langsung koordinator tim

5
METODE
1. PENDEKATAN LAYANAN 2. PENDEKATAN OUTPUT (OUTPUT MILESTONE)

Pendekatan layanan umumnya digunakan pada Pada suatu rangkaian pekerjaan untuk
tim kerja dengan fungsi supporting, misalnya menghasilkan suatu output utama, dapat
bagian-bagian di lingkup Direktur Umum, diidentifikasi output antara yang terdapat
seperti unit SDM, unit pemeliharaan fasilitas, dsb. dalam rangkaian pekerjaan tersebut.

Langkah-Langkah Pendekatan Layanan: Langkah-Langkah Pendekatan Output:


1.Mengidentifikasi bentuk korespondensi dan advokasi yang 1.Output utama yang akan dihasilkan tim
perlu dilakukan untuk mendukung pemberian. kerja

2.Mengidentifikasi layanan yang dihasilkan tim kerj a 2.Mengidentifikasi milestrone (rangkaian


pekerjaan) yang perlu dilakukan untuk
3. Mengidentifikasi target penerima layanan. menghasilkan output utama dan output dari
milestone tersebut
4.Mengidentifikasi permasalahan yang sebelumnya dihadapi
dalam proses pemberian layanan tersebut.
3.Mengidentifikasi ekspektasi dari setiap
output milestrone
5.Menentukan rencana kinerja tim kerja berdasarkan
permasalahan layanan, ekspektasi penerima layanan,
kebutuhan penguatan internal dan bentuk korespondensi
serta advokasi yang dibutuhkan.

6.Mengidentifikasi penguatan internal apa yang dapat


dilakukan untuk mengembangkan kapasitas pemberi layanan
dan dukungan sumber daya dalam rangka menyelenggarakan
layanan.
7.Mengidentifikasi ekspektasi penerima layanan terhadap
layanan yang akan dihasilkan.

6
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM NON-DIRECT CASCADING

Rencana kinerja tim kerja Nilai capaian rencana kinerja


atasan langsung ikut
belum berkontribusi
diperhitungkan dalam
langsung terhadap perhitungan penilaian kinerja
keberhasilan rencana koordinator/ketua
kinerja atasan langsung tim/kelompok kerja.

Pencapaian rencana kinerja


tim kerja belum mutlak
merepresentasikan
pencapaian rencana kinerja
atasan langsung

7
y
FREQUENTLY ASKED
QUESTION (FAQ)

PANDUAN KHUSUS DALAM


PENYUSUNAN TARGET KINERJA
BAGAIMANA CARA MUDAH MENJABARKAN (CASCADING)
RENCANA KINERJA ATASAN KE BAWAH DAN DITUANGKAN
KE DALAM MATRIKS PERAN DAN HASIL?

Tentukan tahapan proses


Identifikasi sasaran dan IKU bisnis atau kegiatan/program
strategis Renstra yang yang perlu dilakukan untuk
memayungi rencana kinerja 06 mencapai rencana kinerja
01 atasan
beserta targetnya

Tentukan indikator
Ambil satu rencana kinerja keberhasilan atau indikator
atasan yang akan dijabarkan kinerja dari setiap tahapan
proses/kegiatan/program 07
02

Identifikasi perspektif dari Hasil dari nomor 7 ini


rencana kinerja atasan dari 4 merupakan hasil antara
perspektif BSC instansi (intermediate outcome) dari
03 pemerintah 08 rencana kinerja atasan

Lakukan pembagian hasil


antara ke seluruh tim, mulai
dari koordinator sampai ke
anggota 09
Tuliskan indikator kinerja dan
target dari rencana kinerja
atasan yang akan dijabarkan
04 Periksa kembali matriks
pembagian peran dan hasil untuk
memastikan sudah mencakup
keseluruhan kegiatan yang perlu
Tentukan peran 10 dilakukan untuk mendukung
koordinator/ketua tim dan realisasi rencana kinerja atasan
anggota tim
05
1
y
ADA PEKERJAAN ATAU RENCANA KINERJA YANG MEMBUTUHKAN
KERJA SAMA LINTAS DIVISI. BAGAIMANA MEMBUAT MATRIKS
PEMBAGIAN PERAN DAN HASILNYA? BAGAIMANA PROSEDURNYA?

Mengidentifikasi proses kerja atau proses bisnis dari kegiatan/program

Mengidentifikasi indikator keberhasilan tahapan proses

Mengidentifikasi peran dan personil/unit kerja yang terlibat dalam


kegiatan/program pada setiap tahapan

Membuat matriks pembagian peran dan hasil untuk


memperjelas pembagian IKU yang sesuai antar lintas unit
kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan memasukkan unit kerja
lain dan personilnya yang mendapatkan peran dan
bertanggungjawab atas suatu hasil tertentu

Unit kerja pemilik rencana kinerja kemudian mengajukan permintaan ke unit kerja lain yang terkait

Unit kerja lain memberikan masukan dan persetujuan (dapat terjadi dialog kinerja)

Masukkan isi matriks peran dan hasil dalam target kinerja masing-masing

2
y
2
BAGAIMANA CARA MENURUNKAN RENCANA KINERJA ATASAN
JIKA JUMLAH BAWAHANNYA SANGAT BANYAK?

01

Teliti ada berapa


kelompok jabatan yang
sama/serupa.
Kelompokkan jabatan
yang sama/serupa dan
turunkan rencana kinerja
berdasarkan jabatan yang
sama/serupa.
02

Teliti juga perbedaan


tanggung jawab
antara jabatan yang
sama/serupa dengan
level jabatan yang
berbeda.

03

Perhatikan masing-
masing jabatan bawahan,
apa peran spesifiknya
dalam tahapan pekerjaan,
wilayah atau area
tanggung jawab, dan
berikan IKU atau rencana
kerja yang sesuai
jabatannya
3
y
7
DARI 4 ASPEK INDIKATOR KINERJA
(KUANTITAS, KUALITAS, WAKTU DANBIAYA).
APAKAH HARUS SEMUANYA DIMUNCULKAN INDIKATORNYA?

Gunakan minimal 1 aspek IKU,


kuantitas tidak wajib.

Indikator
Dapat ditambahkan aspek
Kinerja indikator lain, misalnya
Kualitas, Waktu atau Biaya
disesuaikan dengan Tupoksi
jabatan

Pilihlah aspek IKU yang paling


berdampak pada perbaikan
dan memunculkan nilai tambah
dalam pekerjaan di jabatan
tersebut.

Jaga jangan sampai terlalu


banyak indikator untuk satu
rencana kinerja agar dapat
fokus pada pencapaiannya

4
y
4
BAGAIMANA MELAKUKAN CASCADING APABILA DALAM
RENSTRA, SATU SASARAN STRATEGIS HANYA SEDIKIT IKU-
NYA? DAN BAGAIMANA APABILA BANYAK IKU-NYA?

Setiap sasaran
strategis dan IKU
perlu dicek
relevansinya
dengan semua
satuan kerja yang
ada di bawahnya

Satu IKU dapat


Cascading Renstra digunakan oleh
pada dasarnya beberapa satuan
disesuaikan kerja bila IKU
dengan Tupoksi tersebut luas dan
dan tanggung kompleks
jawab jabatan

5
y
APA CAKUPAN DALAM MENGIDENTIFIKASIKAN
PERSPEKTIF BALANCED SCORE CARD UNTUK
MENGELOMPOKKAN RENCANA KINERJA?

Perspektif Penerima
Perspektif Proses
Layanan berkaitan
Bisnis berkaitan dengan
dengan kemampuan
perbaikan proses untuk
organisasi dalam
menghasilkan keluaran
memenuhi keinginan
yang memiliki nilai
dan harapan penerima
tambah bagi pemangku
layanan/stakeholder.
kepentingan.

Perspektif Penguatan
Internal berkaitan Perspektif Anggaran
dengan kemampuan berkaitan dengan
organisasi/ unit kerja kinerja dalam rangka
untuk mengembangkan efektivitas dan
sumber daya yang dimiliki efisiensi penggunaan
organisasi sebagai anggaran.
pengungkit untuk
pencapaian tujuan
organisasi.

6
y
BAGAIMANA MENYUSUN TARGET KINERJA PEGAWAI
YANG MENGALAMI ROTASI DAN PROMOSI?

Jika ada pengalihan jabatan dari


struktural ke fungsional, mutasi, rotasi,
dan promosi, maka pegawai harus
membuat target kinerja baru yang
disesuaikan dengan target kinerja
jabatan dan/atau unit kerja baru yang
ditempati. Hal ini dilakukan setelah
penilaian target kinerja di periode
sebelumnya.

7
y
PERUMDA
PDAM
Tirtamarta
Kota
Yogyakarta

JL. Wolter Monginsidi No. 3, Yogyakarta 55233

Anda mungkin juga menyukai