Anda di halaman 1dari 95

ERRY RIMAWAN

TQM STANDARDIZATION & KAIZEN

TQM STANDARDIZATION &


KAIZEN
1. Tinjauan Teori

2. BASIC THINKING TQM

3. ROLE LINE HEAD

4. BASIC Std. WORK


5. Kaizen Concept

2.1 Konsep Biaya


2.2. Fondasi TQM
2.3. Muda, Mura, Muri
3.1. Category 1
3.2. Category 2
3.3. Category 3
3.4. Category 4
4.1. S/W : pondasi TQM
4.2 Definisi Standar Kerja
4.3 Tujuan Standar Kerja
4.4. Mind Set
3

DESKRIPSI

Manajemen dalam pengertian umum adalah mengatur. Untuk


dapat memahami manajemen secara luas kita harus
mempelajari aktifitas manajemen yaitu ; perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian.
Disamping itu manajemen dalam mencapai tujuan
menggunakan sarana untuk mencapai tujuanya yaitu men,
money, matrial, methods, dan markets.

Pengertian Manajemen

Manajemen merupakan suatu istilah yang yang belum dapat


dibakukan dalam bahasa Indonesia. Namun, pengunaanya sudah
secara luas dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam lingkungan
niaga (bisnis). Secara awam orang banyak mengartikan bahwa
manajemen adalah pengaturan, tatalaksana, pengurusan, dan lainlain.
Bila kita mempelajari literature Manajemen, maka akan nampak bahwa
manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu pertama, manajemen
sebagai suatu proses, kedua, manajemen sebagai kolektivitas orangorang yang melakukan aktivitas manajmen dan ketiga, manajemen
sebagai suatu seni (suatu art) dan sebagai suatu ilmu.

Sarana Manajemen

Bila kita perhatikan ketiga definisi yang sudah


dikemukakan diatas, maka nampak seakan-akan satusatunya alat atau sarana manajemen untuk mencapai
tujuan adalah orang atau manusia saja. Hal ini tidak
demikian. Perhatikanlah definisi yang diberikan terahir.
Untuk mencapai tujuan maka para manajer
menggunakan Lima M. Dengan kata lain sarana
(tools) atau alat manajemen untuk mencapai tujuan
adalah : Men, Money, Matrial, Methods, dan Markets.
Kesemuanya itu disebut sumber daya

Proses Manajemen

Sejak ahir abad kesembilan belas, biasanya manajemen


didefinisikan dalam empat fungsi spesifik dari manajer, yaitu
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan
mengendalikan. Walaupun kerangka kerja ini masih harus diteliti,
pada umumnya masih diterima. Jadi kita dapat mengatakan bahwa
manajemen merupakan proses membuat perencanaan,
mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan berbagai usaha
dari anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan.
Proses adalah cara sistimatik yang sudah ditetapkan dalam
melakukan kegiatan. Kita merujuk pada manajemen sebagai suatu
proses untuk melakukan bahwa semua manajer, tidak peduli bakat
atau ketrampilan tertentu mereka, terlibat dalam aktivitas yang saling
terkait untuk mencapai sasaran yang diinginkan.

Mengapa Manajemen Dibutuhkan

Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen,


semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada tiga
alasan utama diperlukannya manajemen :

1.

Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan


organisasi dan pribadi.
Untuk menjaga kesimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara
tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang ssaling
bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti
pemilik dan karyawan, maupun kreditur, pelanggan, konsumen, supplier,
serikat kerja, asosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah.
Untuk mencapai efisensi dan ekfetivitas. Suatu kerja organisasi dapat
diukur dengan banyaknya cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum
adalah efisensi dan efektivitas.

2.

3.

Total Quality Manajemen (TQM)

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Total Qulity Manajemen (TQM) merujuk pada penekanan kualitas yang meliputi
organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan
komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang terus menerus
ingin mencapai keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa yang kesemuanya
penting bagi pelanggan.
TQM penting karena keputusan kualitas mempengaruhi setiap satu dari 10 keputusan
yang dibuat oleh manajer operasi. Tiap 10 keputusan berhadapan dengan beberapa
aspek pengidentifikasian dan pemenuhan harapan tersebut membutuhkan penekanan
TQM saat suatu perusahaan bersaing untuk menjadi pemimpin pasar dunia.
Pakar Kualitas W. Edwards Deming menggunakan 14 poin. Untuk menandai
penerapan TQM. Hal ini dikembangkan menjadi enam konsep program TQM yang
efektif.:
Perbaikan yang terus menerus
Pemberdayaan karyawan
Benchmarking
Just in-Time
Konsep Taguchi
Pengetahuan alat TQM.

2. Basic Thinking TQM


( Studi Kasus penerapan
TQM pada perusahaan )

10

TUJUAN PERUSAHAAN
Kebutuhan
(Permintaan)

Profit
Laba
(Laba)

Financial reward

Competitive
Power
(Kemampuan
bersaing)

Corporate
Growth
(Pertumbuhan
Perusahaan)
Social
Contribution
(Kontribusi
Sosial)
Quality of
work life
Competition (Kualitas Kehidupan
Kerja)
(Kompetisi)

Satisfaction (Kepuasan)

(Penghargaan Finansial)

Achievement and influence


(Prestasi dan pengaruh)

Value place in society


(Tempat terhormat di
Masyarakat)
Good human relationships
And personal growth
(Hubungan antar
anggota dan
pertumbuhan pribadi
yang baik)
11

Karakteristik Industri Otomotif dan


Implikasinya
Komoditas internasional dan komoditas mahal yang
tahan lama yang menghadapi kompetisi yang ketat baik
dalam maupun luar negeri.
Membutuhkan investasi yang sangat besar dan
pengembangan jangka panjag (long-term development)
Bisnis yang terkait meliputi area yang luas.
Dalam keadaan ini, perusahaan terbuka pada
kompetisi cost yang ketat untuk
mempertahankan pertumbuhan yang stabil.

Cost Management adalah tindakan nyata untuk


mencapai sukses di industri mobil.
12

2.1. Konsep Biaya


(1)

Pendekatan Tradisional :

Harga Jual
= Biaya +
Untung
(2) Filosofi sunaga Production
System
Untung
Biaya

= Harga Jual -

Konsumen menentukan Harga Jual (selling


price)
13

2.1. Konsep Biaya

Metode Meningkatkan Profit


(1) Naikkan Harga Jual

(2) Pengurangan Biaya (Cost


Reduction)

Profit
Selling
Price

Cost

Cost

Metode untuk
Meningkatkan
Profit

Selling
Price

Profit
Cost
Cost

Profit
Cost

Naikkan Harga Jual

Demand > Supply

Turunkan biaya

Demand < Supply

Selling
Price

14

2.1. Konsep Biaya

Mempertahankan profit karena ada perubahan lingkung


Profit

Selling
Price

Profit

Profit

Selling
Price
Naik

Cost

Cost
Reduction

Profit

Selling
Price
Tetap

Alt.1 :

Alt.2 :

Alt.3 :

Pertahankan
profit

Dipertahankan
Selling Pricenya
tetapi Profitnya
menurun

Cost Reduction,
Untuk pertahankan
profit & sell price
15

Biaya berubah berdasarkan cara pembuatannya


PERBEDAAN CARA PEMBUATAN

Komponen Biaya

ALIRAN BARANG
SEBELUM
KAIZEN
( Membuat
Rencana)

OTHERS

RAW
MATERIAL
PURCHASE

ENERGY
LABOR
PART
EXPENSES PURCHASE

MESIN

MESIN

MESIN

MESIN

No. 1

No. 2

No. 3

No. 4

1
SETELAH
KAIZEN
( Membuat
dengan
Takt Time )

MESIN

MESIN

MESIN

MESIN

No. 1

No. 1

No. 1

No. 1

4 1

PROSES KERJA (NOMOR URUTAN KERJA)


PEKERJA
BARANG

HASIL :
PEKERJA 50 %

STOCK BARANG 75%


16

PERAN TQM DALAM MANUFACTURING


MAN

QUALITY

(Labor Productivity)

(Must meet standards)

MATERIAL
(Material Productivity)
MACHINERY
(Machine Productivity)

QUANTITY

METHODS
(TQM)

(Must produce require


volume)
COST
(Able to lower as much
as possible)
SAFETY

Importance of labor Productivity in performing cost reduction


Bagaimana menerapkan metoda terbaik
Bagaimana memproduksi dengan cara efisien

17

2.2. Fondasi TQM, Standardized Work


and Kaizen
Goal: Kualitas terbaik, Harga pantas, Lead Time paling pendek
Just-In-Time

Jidoka

Sistem
konveyor
Takt Time
Sistem tarik
Heijunka

Standarisasi kerja

Respect for
Customer

Stop
ketidaknormal
an

Hilangkan
Waste :
Muda,
Mura, Muri

Memisahkan
kerja manusia
dan kerja
mesin

Kaizen
18

2.3. MUDA, MURA, MURI

19

KERJA dan MUDA

MUDA/Waste/Mubazi

Wo
rk

r : Gerakan yang tidak


memberi nilai
Muda
(Waste Work) tambah untuk kerja/
menjalankan produksi.

Ne
t

Net Work (Kerja


Pokok) Gerakan yang
memberi nilai
tambah pada produk.

Pola Pikir
TQM

MOTION

Work
Incidental Work
(Kerja pelengkap)

[ Bagian dari
MUDA]

Gerakan yang
dibutuhkan tetapi
tidak memberi nilai
tambah pada produk
atau pekerjaan yang 2020
sedang dilakukan.

KERJA dan MUDA

MUDA/Waste/Mubazi

Wo
rk

r : Gerakan yang tidak


memberi nilai
Muda
(Waste Work) tambah untuk kerja/
menjalankan produksi.

Ne
t

Net Work (Kerja


Pokok) Gerakan yang
memberi nilai
tambah pada produk.

Pola Pikir
Konvensional

MOTION

Work
Incidental Work
(Kerja pelengkap)

[ Bagian dari
KERJA]

Gerakan yang
dibutuhkan tetapi
tidak memberi nilai
tambah pada produk
atau pekerjaan yang
21
sedang dilakukan.

Konsep MUDA, MURA, MURI


MUDA : sesuatu yang tidak
menghasilkan Nilai Tambah
(Waste)

MURA : Tidak Merata/ ketidakteraturan


MURI : membebani mesin atau orang
melampaui batas kemampuan

22

Jenis MUDA (Mubazir/Waste)

Over Production
(Produksi Berlebih)

5. Inventory
(Inventori/Stok)

2. Waiting
(Menunggu)

3. Conveyance
(Pengankutan)

4. Processing
(Proses)

( 8. Muda Unawareness
thd masukan bawahan)
6. Motion
(Gerakan)

7. Repair / Correction
(Perbaikan)
23

1. MUDA karena Produksi Berlebih (Over Production)


Dua type Produksi berlebih
1. Memproduksi melebihi jumlah yang dibutuhkan
2. Memproduksi lebih cepat dari yang dibutuhkan
Produksi berlebih mengakibatkan MUDA lain
Part ( produk ) harus disimpan, membutuhkan :
space untuk penyimpanan
orang untuk menangani/
perawatan
uang mati
dsb. ????

24

Contoh MUDA Produksi Berlebih

Batasan
maksimum
produksi

25

2. MUDA dalam menunggu (Waiting)

Persiapan

Start

Tunggu

Persiapan

Start

Operator

Mesin

Stop

Operasi

Stop

26

3. MUDA dalam Pengangkutan (Conveyance)


# Memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain
Contoh :

Sunter II

Sunter I

Stamping

Welding

Antar Plant

Next:
KARAWANG
PLANT

Meminimasi

MUDA

Stamping

Welding

27

4. MUDA dalam Proses


Over spesifikasi
# Memproses sesuatu yang sebenarnya tidak diperlukan
Contoh : Support radiator ( Assy plant) over spec.

c.
e
p
S
er
v
O

Sebelumnya

Dicat Hitam (blackout).

Sesudahnya
Tidak dicat (hanyaOver
Karena letaknya
didalam
Spray).
(tertutup)

28

5. MUDA dalam Persediaan/Stok (Inventory)

Stok berlebihan
Parts
Spare Part Mesin
Uang di peti Cash
Man Power
Dokumen, Materi Training
Alat-alat tulis
etc

29

Problem tersembunyi
akibat stok ( persediaan barang )
Adanya Stok

PROBLEM
LAIN

Stok minim

KERUSAKAN
ALAT

PROBLEM
LAIN
KERUSAKAN
ALAT

KARAT
KARAT

Contoh : jika ada masalah mesin (Line Stop) tidak akan terlihat
karena kebutuhan masih bisa dipenuhi oleh stok yang ada
30

6. MUDA dalam Gerakan (Motion)


Gerakan yang tidak menghasilkan nilai tambah

Titik kerja tidak se-level

Ada gerakan untuk menaikkan


& menurunkan barang

Titik kerja se-level

Tidak ada gerakan untuk


menaikkan & menurunkan barang

31

Contoh Muda dalam Gerakan

Sering mengambil produk yang


jatuh dari conveyor.
(Seharusnya tidak perlu jatuh
sehingga tidak perlu mengambil)

Memindahkan scrap
(Seharusnya scrap otomatis
jatuh ke tempatnya, sehingga
tidak perlu dipindahkan).

Ciptakanlah sistem yang bisa


meminimasi muda

32

7. MUDA dalam Proses Berulang (Repair)


Repair part defect
Pekerjaan ulang service kendaraan
( return job )
Dan lain-lain

Repair
Tidak menambah nilai dari suatu
produk
Hanya menyia-nyiakan man-hour

33

MURA ( Ketidakteraturan )
Volume produksi, beban
pekerjaan yang selalu berubah,

Pemakaian/hasil bervariasi
dari hari ke hari

Sehingga:
1. Peralatan
2. Material
3. Pekerja
- dan lain-lain
disesuaikan dengan kondisi puncak,
walaupun kondisi tsb hanya terjadi
sewaktu-waktu .

Beban pekerjaan yang bervariasi

Mr. A

Mr. B

Mr. C

34

MURI
# Beban yang melebihi kapasitasnya (mesin, peralatan, pekerja)
MURI terhadap peralatan

MURI terhadap pekerja


Penempatan operator kurang mampu
dalam pekerjaan yang sangat sukar .

3 TON
2 TON

35

Contoh Muda-Mura-Muri

Bagaimana ya
mengangkutnya ?

4 tons

No MUDA
No MURA
No MURI

Capacity : 4 tons

36

37

Berkembang Menuju (Pimpinan) Profesional


OPERATOR

LINE HEAD/GRUP HEAD


Akan Terjadi ketidak
stabilan jika tidak
ada skill & support

MANAGER
TOP
MANAGEMENT

Struktur Jajaran tertinggi pemberi Dukungan &


instruksi ke Bawahan
38

Basic Thinking
Kebutuhan akan Pengembangan LH
Nilai LH :
1. Kemampuan
~ Keahlian
~ Pengetahuan
~ Pengalaman

A P
C D

2. Motivasi

A P
C D

3. Kepribadian

Pemimpin
Garis depan

Target
Perusahaan
Persyaratan
lain
Jaman/
Globalisasi

Etos Kerja (Global Requirement)


Pekerjaan Non-teknis : Peran & Fungsi
LH
Waktu
TQM : Standarisasi kerja &
Kaizen
Target Current Condition

Role Way (4P) :


~ Philosophy
~ Process
~ People & Partner
~ Problem Solving

To maintain production condition :


~ Quality
~ Cost
~ Delivery
~ Safety, Health & Environment
~ Moral, and
~ Productivity

1.
2.

3.

Mengenal peran LH & Motivasi


Menjaga persyaratan minimum
yang
dibutuhkan untuk kondisi 39
produksi
Implementasi Standarisasi Kerja

Re
s
Tea pect
mW &
ork

Ka
ize

G
Ge ench
nb i
uts
u

The 4P Model Way


PROBLEM
SOLVING
(Continuous
Improvement &
Learning)

PEOPLE & PARTNERS


(Respect and grow them)

The Way
Respect
to People
~ Respect
~ Team Work

Continuous
Improvement
~ Challenge
~ Kaizen
~ Genchi Genbutsu

PROCESS

PHILOSOPHY
(Long-Term Thinking)

Ch
a

lle
ng
e

(Eliminate waste)

40

Pengembangan peran LH & Program Milestone ..


Kebutuhan Pelatihan

Pelatihan PWPK

Peran-LH

Persyaratan Peran-LH

1. Melakukan aktivitas kerja berdasarkan


persyaratan kerja yang ada atau
mekanisme kerja
2. Proposal Peningkatan Kerja
(dikarenakan pekerjaan sehari - hari )

Diperlukan
Sinkronisasi
dan level up
Antara
LH & TMC

Penilaian LH
(Kriteria TMC)
dan
CR-J
(Gentan-I)

Category 1 :
Pengenalan Peran LH & Motivasi(Peran LH,
motivasi, Perhatian fisik dan mental))

Category 2 :
Untuk menjaga pesyaratan minimum
Yang dibutuhkan untuk
kondisi produksi ( menjamin safety,
penyakit, anggota, material, mesin,metode,
4S)

3. Menjaga Standarisasi Kerja


(SWS, SOP,dll)
4. Pemecahan Masalah, pengembangan
5. Peningkatan kapabilitas (skill up) dari
tiap member

Category 3 :
Implementasi Standarisasi Kerja
(Skill dasar , Standarisasi Kerja,
Persiapan Standarisasi Kerja)

Category 4 :
Manajemen abnormal
(Visualisasi, Kontrol Abnormal)

41

Category 1
Pengenalan peran LH & Motivation

Peran Line Head


Melaksanakan tugas sesuai perannya
*Mengenali dan melakukan revisi SOP aturan line kerja dan activity plannya
*Melakukan kebijakan Top MGT dalam kontrol LH Sebagai QCDSMPE dan
PDCA
Board LH

Fix Time

Motivasi & Sikap


Melaksanakan tugas dengan motivasi tinggi
*Melaksanakan tugas tanpa harus di follow up
*Menghadiri dan menyampaikan pendapat dalam meeting penting

Perhatian tentang fisik & mental


Memperhatikan kondisi fisik dan mentalnya
*Mengecheck kondisi fisik anggotanya
*Mengikuti dan hadir dalam senam dan briefing pagi
*Mengetahui keluarga, kampung halaman dan hobby anggotanya
*Memahami kelebihan dan kekurangan anggotanya

Kartu sehat

Ass 42
Sheet

Category 2
Menjaga persyaratan minimal yang
dibutuhkan untuk kondisi produksi

Menjamin keselamatan kerja dan pencegahan terhadap


penyakit
Mengintruksi aturan safety di line kerjanya
*Mengenali aturan line dan memberi nasehat tentang kondisi tidak aman
*Melakukan observasi dan follow up terhadap problem dalam line
Mengenal kondisi lingkungan dan melakukan kaizen
*Memahami kondisi ergonomi di lingkungan kerjanya dan lakukan
penanggulangan terhadap problem yang ada
*Mempunyai data kesehatan anggotanya

ManPower
Mengatur ManPower di linenya
*Visualisasi absen
*Melaksanakan dan merencanakan pelatihannya anggotanya ( Multi Func. )
Melakukan kontrol kerja dengan intruksi kerja ( keberadaan )
*Mempunyai sistem observasi line dan anggota yang mematuhi aturan standard
*Anggota membackup ketika ybs meninggalkan line

43

Category 2
Menjaga persyaratan minimal yang
dibutuhkan untuk kondisi produksi
Membuat rencana ManPower sehubungan dengan Jumlah Produksi
*Mempersiapkan Yamazumi chart sesuai dengan jumlah pekerjaan dan
perubahan Takt Time
Yamazumi chart
Mengendalikan kehadiran anggota 97 %
Mengembangkan SDM anggotanya
*Mengirim dan mempersiapkan pelatihan untuk karir anggotanya
*Komunikasi secara berkala tentang anggotanya

WLP

Mempersiapkan material Produksi


Memahami dan menjaga flow informasi material agar kondisi produksi tetap
lancar
*Adanya kejelasan data dan point order dari material direct & indirect
Kontrol
*Membuat flow informasi material pada linenya

material.
44

Ass Sheet

Category 2
Menjaga persyaratan minimal yang
dibutuhkan untuk kondisi produksi

Machine
Merawat dan mengecheck mesin secara harian
*Memperjelas langkah langkah item TPM yan berkaitan dng produk.
*Memahami dan mendata informasi abnormal mesin

Metode
Konfirmasi kondisi shift dan menjamin QCDSMPE
*Memvisualisasi informasi penting dan perubahan route korespondensi
Mengenal item item standardized kerja yang dibutuhkan
*Memvisualisasi STD chart dan konfirmasi perubahan-perubahan pada
anggota

5S
Menjaga secara ketat 5S di linenya
*Menjaga kebersihan lantai dan line kerja serta menjaga penempatan alat &
tool
*Membuat, melaksanakan dan mempromosikan kegiatan 5S pada anggota
45

Category 3
Melakukan Standardized Kerja

Fundamental Skill
Melakukan 100% skill dasar sesuai dengan linenya
*Pernah mengikuti pelatihan FS ala GPC dan mampu menjelaskan key point
kerjanya

di proses
Fund. Skill

Standardized Work
Melakukan STD Work di proses kerjanya
*Menjamin Qualitas dan Safety serta mempunyai rencana pelatihan

Persiapan STD Work


Mempersiapkan STD Work sesuai dengan 3 Item
*Pernah mengikuti pendidikan 3 item STD TQM dan mampu membuat dan menggunakan 3
item STD TQM terkait dengan perubahan Takt Time

Check apakah STD Work dilakukan dengan benar

3 item

Mengecheck anggota apakah STD Work dilakukan dengan baik


*Intruksikan anggota untuk mengikuti prosedur , keypoint Quality & safety
46

Category 3
Melakukan Standardized Kerja

Persiapan Produksi
Memahami dan melaksanakan metode dasar produksi
*Melaksanakan pengaturan berkaitan dengan adanya perubahan proses atau
menggunakan henkanten board.

layout dengan

Kaizen
Mengenal problem dan melakukan kaizen di proses kerjanya
*Mempunyai pengalaman praktek TQM dan mampu mevisualisai dan
*Melakukan Improvement STD Work di linenya

menghilangkan Muda

47

Category 4
Abnormal Control

Visualisasi
Visualisasi KPI dan proses kerja
*Perjelas hal hal yang akan divisualisasikan dan kondisi abnormal pada Board control
LH
*Melakukan hand over pekerjaan dengan GH

Abnormal Kontrol
Melakukan kontrol produksi
*Gunakan papan kontrol produksi untuk pendataan sebab sebab masalah /
delay sekaligus analisa dan folow up nya.
Melakukan kontrol biaya
*Perjelas Standard penggunaan material dan lakukan penanggulangan
problem berulang

preventif untuk

Menjamin dan mengecheck kualitas secara berkala


*Mempunyai informasi terkait dengan quality check

Note :
KPI Key Performance Indicator (Sasaran / Target)

48

Category 4
Abnormal Control
Mengendalikan kondisi abnormal dengan tindakan yang tepat
*Perjelas sistem informasi selama ada problem kualitas dan follow up
penyelesaian masalah dengan cepat.
Menganalisa, menanggulangi dan melakukan pencegahan terhadap penyebab dan problem
abnormal
*Mencatat, memvisualisasi dan follow up masalah abnormal
*Konfirmasi hasil penanggulangan dengan data yang ada

Ass Sheet
49

4. Basic Standardized Work

63

4.1. Standardized Work adalah pondasi dari TQM

Goal: Kualitas terbaik, Harga pantas, Lead Time sesingkat mungkin

Just-In-Time
Sistem
konveyor
Takt Time
Sistem tarik
Heijunka

Standardized
Work

Jidoka
Stop
ketidaknormalan
Memisahkan
kerja manusia
dan kerja mesin

Kaizen

64

4.2. Definisi Standar Kerja

Lembar petunjuk yang berupa instruksi atau cara


kerja yang wajib dilakukan oleh semua yang
terlibat dalam proses tersebut agar proses dan
hasil kerja sesuai yang diharapkan

65

4.3. Tujuan Standardisasi Kerja


Salah satu sarana untuk implementasi BIQ
Sebagai visualisasi untuk mendapatkan problem dan
melakukan kaizen
Petunjuk atau panduan kerja bagi yang melakukan
proses tersebut
Menghindari terjadinya penyimpangan proses
Sebagai Visual Control dari proses kerja
Menjaga agar proses yang dilakukan oleh siapapun
tetap sama

66

5. Kaizen Concept

67

5.1. Definisi Kaizen


Kaizen Continous Improvement
Perbaikan ( kai ) menjadi lebih baik ( zen )

Semangat Kaizen
Continuous Improvement
Semangat untuk secara terus menerus melakukan
perbaikan kondisi yang ada kearah yang lebih baik
diri sendiri
keluarga, rumah tangga
lingkungan masyarakat
ditempat kerja, diperusahaan
68

5.2. Falsafah Kaizen


Tidak ada yang terbaik, yang ada adalah lebih baik
Jangan tunda perubahan
Mulailah dari diri kita
Mulailah dari yang terkecil &
Mulailah dari sekarang
Hal ini dapat dicapai dengan cara:

69

5.3. Studi Kasus

Contoh Perbedaan Kaizen, Maintenance dan


Problem Solving :
Memperbaiki yang rusak,
Mengganti yang rusak dengan yang baru
Mengembalikan penyimpangan yang ada
ke kondisi yang sama dengan kondisi
sebelumnya
Tanpa ada perubahan kearah yang lebih baik
bukanlah improvement,
tetapi maintain ( perawatan )
70

5.4. Orientasi Kaizen


Kaizen berorientasi pada proses ( Process Oriented )
Hasil yang baik didapat dari proses yang baik
Proses

Hasil

Improve yang terkait dengan proses secara


terus menerus untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik dari waktu ke waktu

71

Contoh :
Lakukan improvement :
Cara kerja yang dilakukan
Agar bekerja lebih aman, tidak membuat cacat,
bekerja lebih ringan, dst
Peralatan yang digunakan
Agar lebih aman dan lebih mudah dioperasikan, tidak
sering mengalami gangguan, tidak membuat cacat,
dst

72

5.5. Contoh Aktivitas Kaizen


Kaizen
Optimasi
Eliminasi Waste/Muda mura muri
Rubah Kombinasi
Optimasi

alat(Menaikkan

batas

kemampuan)

Standarisasi
Sinkronisasi
73

5.6. Tingkatan Kaizen


Standar yang lebih tinggi
Meningkatkan
standar
Standar yang ada
1. Langkah
kembali ke

3. Harus
meningkat

2. Ada yang
meningkat

Problem solving

Kaizen
74

5.7. Analogi Kaizen dalam bisnis


Kaizen dan kemajuan perusahaan

Kemajuan

Jepang
en
z
i
a
K

Breakthrough
( Terobosan )
Breakthrough
( Terobosan )

Maintain
en
Kaiz

Breakthrough
( Terobosan )
n
Kaize

Selisih
Kemajuan

Re
Engineering
(Eropa)

Breakthrough
( Terobosan )

Maintain

Waktu

75

5.8 Tahapan Kaizen

1. Pengamatan .
2. Menentukan problem yang akan diatasi
.
3. Analisa penyebab .
4. Rencana dan penanggulangan .
5. Konfirmasi hasil .
6. Standardarisasi dan monitoring .
76

Tahapan Kaizen dan Metode QCC


TAHAP

KAIZEN

METODE QCC

Mencari point yang dapat


di kaizen

1. Pemilihan Thema
2. Menetapkan Target

Analisa kondisi yang ada

3. Analisa kondisi yang ada

Mencari solusi / ide untuk


perbaikan

4. Analisa sebab akibat

Membuat rencana kongkrit ide


perbaikan / rencana kaizen

5. Rencana penanggulangan

Melakukan rencana ide


perbaikan / kaizen

6. Penanggulangan

C
A

Konfirmasi pelaksanaan
proses & hasil

7. Evaluasi hasil
8. Standarisasi & Tindak lanjut

77

1. Mencari point yang dapat di kaizen

Sumber Sumber Masalah / Problem


Untuk dapat melakukan KAIZEN kita harus
memahami dan mengetahui problem
Apakah problem ?

Tidak
Kenyataan sesuai
dengan

Keinginan
Harapan
Target
= PROBLEM
Sasaran
Standar
78

Problem juga dapat di temukan dengan melihat


Faktor Muda, Mura, Muri
Muda = Mubazir
1. Repair
2. Kelebihan Produksi
3. Pengangkutan
4. Proses
5. Gerak
6. Kelebihan Stock
7. Menunggu
Mura
Sesuatu yang tidak beraturan
Muri
Sesuatu yang dipaksakan / berlebihan
79

Jenis Jenis Problem yang perlu kita ketahui


A. Generating Type
Problem yang timbul secara turun temurun dari dulu sampai
sekarang memang itu dianggap sebagai problem, yaitu
penyimpangan dari apa yang diharapkan

Std = Lokasi kerja bersih


Std = Pipa kuat sampai 5 th
Defect Produk
PPM

Kotor
3 th sudah rusak
Hasil Produk

Problem

Unit

Target 650 unit

Problem
Target 300 ppm

80

B. Setting Type
Problem yang timbul karena adanya penerapan standar
baru atau tuntutan dari pihak lain yang mengharap lebih
baik dan masalah yang belum terlihat

Std lama = Menabung 1 bulan Rp.200.000,- ternyata


bisa tercapai terus, Std tabungan dinaikkan menjadi
Rp. 400.000, akibatnya target tidak dapat tercapai
( Problem ) .
Defect Produk
PPM

Target lama
Target baru

Problem

Hasil Produk
Unit

Proble
m

Target baru

Target lama

81

2. Analisa kondisi yang ada

2.1
pengamatan

Melakukan

Apa yang diamati

Cara kerja ( Langkah, Proses, Ergonomi, dll )


Material ( Jumlah Stock, Ukuran, Jenis, dll )
Alat (Loading, Unloading Kerusakan, Penggunaan, dll )
Orang ( Sikap, Prilaku, Tindakan, dll )
Lingkungan ( Cuaca, Suhu, Kelembaban, dll )

Siapa yang melakukan


Secara kelompok / Teamwork
Secara individu / sendiri sendiri.
82

Kapan dilakukan
Pengamatan dapat dilakukan kapan saja

Bagaimana dilakukan
Menggunakan data data yang ada / papan
kontrol produksi
Dengan pengamatan langsung
Menggunakan alat perekam, dll

Dimana dilakukan
Menentukan dimana problem tersebut akan diamati
secara lebih rinci

83

3. Mengeluarkan Ide

Penemuan dihasilkan dari 99 % usaha dan 1 %


Kreatifitas
Contoh Thomas Alfa Edison Lampu pijar

Saya tidak berarti mempunyai daya cipta yang lebih


dari orang, semua ini adalah hasil usaha saya
Orang lain tidak menilai usaha saya, tetapi hanya
mengatakan bahwa saya genius
Sakici Toyoda

84

(1) Analisa penyebab


Menelusuri penyebab, mengapa problem itu terjadi, untuk
mencari akar penyebab ada beberapa cara yang dapat
digunakan seperti dengan Hipotesa, Uji Korelasi, dan lain lain,
masing masing tergantung dengan kerumitan problem yang
dihadapi.
Gunakan 5 why ( Mengapa. ), sehingga menemukan akar
penyebab yang sebenarnya
Problem yang tidak rumit dan nyata lebih mudah didalam
melakukan analisa penyebab

85

(2) Berfikir kreatif / Daya Cipta


Mengembangkan pola pikir , menghilangkan batas berfikir &
kejiwaan yang menghalangi / menghambat kreatifitas
Orang berfikir kreatif selalu mencari terobosan terobosan baru
sehingga tercipta hal-hal yang sebelumnya tidak terfikirkan
output
input
output
output

86

(3) Penghambat berfikir kreatif


Kritik yang distruktif
Kritik tidak membangun dan merusak semangat
Negatif thinking
Berprasangka tidak baik, selalu curiga
Menyalahkan orang lain
Melepas tanggung jawab, tidak instropeksi
Takut mengambil risiko
Takut gagal, takut disalahkan, dll
Pengaruh budaya
Dilarang adat, budaya, hukum, kebiasaan, dll
Menyerah pada keadaan
Pasrah, tidak ada usaha, dll
Membatasi Diri
merasa puas dgn kondisi sekarang
87

(4) Latihan berfikir bebas


1. Buatlah garis tanpa putus, dengan tiga kali
belokan yang dapat melewati semua
sisi.

88

2. Gelas dijajarkan berselang-seling (isi-kosong)

89

3. Daya khayal (gambar apa ini ?)

90

(5) Cara berfikir untuk mendapatkan inspirasi


Inspirasi berbeda dengan pertimbangan
Brain storming ( Sumbang saran )
Melihat dari segala aspek, tidak hanya dari satu sudut
pandang
Analisa dan break down menjadi persoalan persoalan
yang tunggal
Merangkum & menggabungkan ide ide yang sudah ada
Menggabungkan ide sendiri dengan ide orang lain
91

(5) Cara berfikir untuk mendapatkan inspirasi


Mempersempit masalah / target
Belajar konsentrasi / memusatkan pikiran
Tidak mengenal putus asa
Mencari peluang dari yang ada
Mengenali kelemahan
Meningkatkan yang sudah baik agar lebih baik
Catat sebuat persoalan / masalah ( Bank Ide )
Buatlah bank idea / Simpanan idea
92

Benda apakah ini ?

93

Kalau ada tiga orang, maka bisa


menggabungkan ide-ide

clip

94

(6) Memanfaatkan kemampuan berfikir


Cari sisi lain dari permasalahan
Cari alternatif lain dari yang biasa
Berfikir lebih luas
Jangan takut resiko, tetapi kurangi resiko
Ambil manfaat dari idea orang lain

95

(7) Kreatif bukan berarti jenius


Orang yang kreatif tidak harus jenius, orang jenius lebih
banyak menggunakan otak kiri ( Logika ), sedangkan
orang kreatif lebih banyak menggunakan otak sisi
kanan, untuk dapat berfikir kreatif dapat melakukan
latihan terus menerus
Pengertian kreatif
Kemampuan untuk mencari solusi baru, untuk
menyatukan gagasan & objek yang berbeda
Cara berfikir bebas untuk mengemukakan solusi
Dapat mengkonsentrasikan fikiran untuk mencari
imajinasi baru
96

(8) Idea gila


Kadang-kadang orang mengeluarkan idea yang aneh
dan tidak masuk akal, seakan keluar dari pikiran yang
tidak terkendali, sehingga mirip dengan ideanya orang
gila.
Cobalah untuk memahami pola pikir mereka, mungkin
ada sisi lain yang tersembunyi dari apa yang dipikirkan.

97

(9) Berfikir Analisis


Analisa untuk mempersempit permasalahan, dari
kondisi yang bermacam-macam kemudian menjadi
output tunggal
Pola pikir ini kebalikan dari cara berfikir kreatif
input
input
input

output

98

(10) Judgement
Mempertimbangkan untuk memutuskan / memilih
diantara pilihan yang ada, sehingga keluar hanya
satu alternatif pilihan
Syarat syarat pilihan dalam kaizen, diantaranya
adalah persyaratan kaizen ( Mempermudah,
biaya murah, berpengaruh positif terhadap faktor
lain / tidak berpengaruh negatif terhadap faktor
lain, dll )
Didalam menentukan pilihan, pola pikir Analis
tetap digunakan
99

Ada 2 Jenis kaizen


1. Sagyo Kaizen
Kaizen / perbaikan, yang diperbaiki
pekerjaan ( Cara kerjanya / sistemnya )

adalah

Kelemahan Sagyo Kaizen


Kontrol yang ketat untuk menjamin proses
dilaksanakan dengan benar.
Tanpa kesadaran dari pelaku, perbaikan ini tidak
akan berjalan dengan baik.
Kekuatan Sagyo Kaizen
Biaya biasanya lebih murah .
Untuk penerapan tidak perlu persiapan yang rumit .
100

2. Shitsubi Kaizen
Kaizen / perbaikan, dengan cara membuat /
menambahkan alat maupun sarana yang
diperlukan.
Kelemahan Shitsubi Kaizen
Biaya lebih mahal .
Perlu persiapan yang lebih baik ( Perencanaan,
pengoperasian, perawatan, dll )
Tidak bisa dengan mudah dilakukan ulang
Hasilnya alat kadang2 tidak seperti apa yang
diharapkan / rencanakan.
Pembuatan memakan waktu lama.
Tidak bisa melibatkan partisipasi seluruh karyawan.
101

4. Membuat rencana kongkrit perbaikan/rencana kaizen


Syarat-syarat membuat Ide / Kaizen yang lebih baik
1. Mempermudah pekerjaan
1. Tindakan adalah paling diinginkan terhadap tujuan
tujuan < tindakan = muda
tujuan > tindakan = muri
3. Tidak banyak memakan biaya
4. Produktivitas keseluruhan meningkat.
- Rasio pengoperasian.
5. Safety, Quality kerja & Lingkungan meningkat
serta tidak berpengaruh jelek kepada faktor lain
102

5. Melakukan ide perbaikan / kaizen


Filosofi : Lebih baik melakukan walaupun belum tentu berhasil,
daripada tidak melakukan sama sekali

Melakukan aktivitas sesuai dengan rencana

Membuat suasana perubahan yang menyenangkan

Koordinasi dengan pihak terkait

Harus dipahami bahwa setiap perubahan memerlukan adaptasi.

Gunakan instruksi yang jelas dan mudah dipahami.

Untuk membiasakan pekerjaan yang baru, agar efektif perlu


mencoba melakukan dengan benar

103

6. Konfirmasi pelaksanaan proses & hasil

a. Evaluasi hasil dari proses & output sesuai dengan


rencana.
b. Membandingkan faktor-faktor lain dengan faktor
sebelum dan sesudahnya.
c. Bila Kaizen sudah diimplementasikan, dan ternyata
hasilnya sesuai dengan yang ditetapkan, maka
dilakukan standardisasi.

104

Membuat dan memperbaiki Standar Kerja adalah


langkah pertama melakukan Kaizen
Kaizen Proses Kerja agar lebih
baik
Sehingga sasaran tercapai

Sasaran

A P
C D
A S
C D

105

Kesimpulan
Kualitas adalah sebuah istilah yang mempunyai arti
berbeda bagi orang yang berbeda. Kualitas yang
ditetapkan dalam bahasan ini adalah fitur dan
karateristik total dari sebuah produk atau jasa
yang dikaitkan dengan kemampuannya
memuaskan kebutuhan yang terlihat atau
tersamar. Menetapkan harapan kualitas sangat
penting bagi operasi yang efektif dan efisien.

Daftar Pustaka

Wignjosoebroto, Sritomo. Pengantar Teknik & Manajemen Industri, Jakarta:


Penerbit Guna Widya, 2003
Heizer, Jay dan Barry Render. Operations Management,Jakarta: Penerbit
Salemba Empat, 2004
Toyota. Slide INTRODUCTION TO TPS STANDARDIZATION & KAIZEN,jakarta.

Anda mungkin juga menyukai