DESKRIPSI
Pengertian Manajemen
Sarana Manajemen
Proses Manajemen
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Total Qulity Manajemen (TQM) merujuk pada penekanan kualitas yang meliputi
organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan
komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang terus menerus
ingin mencapai keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa yang kesemuanya
penting bagi pelanggan.
TQM penting karena keputusan kualitas mempengaruhi setiap satu dari 10 keputusan
yang dibuat oleh manajer operasi. Tiap 10 keputusan berhadapan dengan beberapa
aspek pengidentifikasian dan pemenuhan harapan tersebut membutuhkan penekanan
TQM saat suatu perusahaan bersaing untuk menjadi pemimpin pasar dunia.
Pakar Kualitas W. Edwards Deming menggunakan 14 poin. Untuk menandai
penerapan TQM. Hal ini dikembangkan menjadi enam konsep program TQM yang
efektif.:
Perbaikan yang terus menerus
Pemberdayaan karyawan
Benchmarking
Just in-Time
Konsep Taguchi
Pengetahuan alat TQM.
10
TUJUAN PERUSAHAAN
Kebutuhan
(Permintaan)
Profit
Laba
(Laba)
Financial reward
Competitive
Power
(Kemampuan
bersaing)
Corporate
Growth
(Pertumbuhan
Perusahaan)
Social
Contribution
(Kontribusi
Sosial)
Quality of
work life
Competition (Kualitas Kehidupan
Kerja)
(Kompetisi)
Satisfaction (Kepuasan)
(Penghargaan Finansial)
Pendekatan Tradisional :
Harga Jual
= Biaya +
Untung
(2) Filosofi sunaga Production
System
Untung
Biaya
= Harga Jual -
Profit
Selling
Price
Cost
Cost
Metode untuk
Meningkatkan
Profit
Selling
Price
Profit
Cost
Cost
Profit
Cost
Turunkan biaya
Selling
Price
14
Selling
Price
Profit
Profit
Selling
Price
Naik
Cost
Cost
Reduction
Profit
Selling
Price
Tetap
Alt.1 :
Alt.2 :
Alt.3 :
Pertahankan
profit
Dipertahankan
Selling Pricenya
tetapi Profitnya
menurun
Cost Reduction,
Untuk pertahankan
profit & sell price
15
Komponen Biaya
ALIRAN BARANG
SEBELUM
KAIZEN
( Membuat
Rencana)
OTHERS
RAW
MATERIAL
PURCHASE
ENERGY
LABOR
PART
EXPENSES PURCHASE
MESIN
MESIN
MESIN
MESIN
No. 1
No. 2
No. 3
No. 4
1
SETELAH
KAIZEN
( Membuat
dengan
Takt Time )
MESIN
MESIN
MESIN
MESIN
No. 1
No. 1
No. 1
No. 1
4 1
HASIL :
PEKERJA 50 %
QUALITY
(Labor Productivity)
MATERIAL
(Material Productivity)
MACHINERY
(Machine Productivity)
QUANTITY
METHODS
(TQM)
17
Jidoka
Sistem
konveyor
Takt Time
Sistem tarik
Heijunka
Standarisasi kerja
Respect for
Customer
Stop
ketidaknormal
an
Hilangkan
Waste :
Muda,
Mura, Muri
Memisahkan
kerja manusia
dan kerja
mesin
Kaizen
18
19
MUDA/Waste/Mubazi
Wo
rk
Ne
t
Pola Pikir
TQM
MOTION
Work
Incidental Work
(Kerja pelengkap)
[ Bagian dari
MUDA]
Gerakan yang
dibutuhkan tetapi
tidak memberi nilai
tambah pada produk
atau pekerjaan yang 2020
sedang dilakukan.
MUDA/Waste/Mubazi
Wo
rk
Ne
t
Pola Pikir
Konvensional
MOTION
Work
Incidental Work
(Kerja pelengkap)
[ Bagian dari
KERJA]
Gerakan yang
dibutuhkan tetapi
tidak memberi nilai
tambah pada produk
atau pekerjaan yang
21
sedang dilakukan.
22
Over Production
(Produksi Berlebih)
5. Inventory
(Inventori/Stok)
2. Waiting
(Menunggu)
3. Conveyance
(Pengankutan)
4. Processing
(Proses)
( 8. Muda Unawareness
thd masukan bawahan)
6. Motion
(Gerakan)
7. Repair / Correction
(Perbaikan)
23
24
Batasan
maksimum
produksi
25
Persiapan
Start
Tunggu
Persiapan
Start
Operator
Mesin
Stop
Operasi
Stop
26
Sunter II
Sunter I
Stamping
Welding
Antar Plant
Next:
KARAWANG
PLANT
Meminimasi
MUDA
Stamping
Welding
27
c.
e
p
S
er
v
O
Sebelumnya
Sesudahnya
Tidak dicat (hanyaOver
Karena letaknya
didalam
Spray).
(tertutup)
28
Stok berlebihan
Parts
Spare Part Mesin
Uang di peti Cash
Man Power
Dokumen, Materi Training
Alat-alat tulis
etc
29
Problem tersembunyi
akibat stok ( persediaan barang )
Adanya Stok
PROBLEM
LAIN
Stok minim
KERUSAKAN
ALAT
PROBLEM
LAIN
KERUSAKAN
ALAT
KARAT
KARAT
Contoh : jika ada masalah mesin (Line Stop) tidak akan terlihat
karena kebutuhan masih bisa dipenuhi oleh stok yang ada
30
31
Memindahkan scrap
(Seharusnya scrap otomatis
jatuh ke tempatnya, sehingga
tidak perlu dipindahkan).
32
Repair
Tidak menambah nilai dari suatu
produk
Hanya menyia-nyiakan man-hour
33
MURA ( Ketidakteraturan )
Volume produksi, beban
pekerjaan yang selalu berubah,
Pemakaian/hasil bervariasi
dari hari ke hari
Sehingga:
1. Peralatan
2. Material
3. Pekerja
- dan lain-lain
disesuaikan dengan kondisi puncak,
walaupun kondisi tsb hanya terjadi
sewaktu-waktu .
Mr. A
Mr. B
Mr. C
34
MURI
# Beban yang melebihi kapasitasnya (mesin, peralatan, pekerja)
MURI terhadap peralatan
3 TON
2 TON
35
Contoh Muda-Mura-Muri
Bagaimana ya
mengangkutnya ?
4 tons
No MUDA
No MURA
No MURI
Capacity : 4 tons
36
37
MANAGER
TOP
MANAGEMENT
Basic Thinking
Kebutuhan akan Pengembangan LH
Nilai LH :
1. Kemampuan
~ Keahlian
~ Pengetahuan
~ Pengalaman
A P
C D
2. Motivasi
A P
C D
3. Kepribadian
Pemimpin
Garis depan
Target
Perusahaan
Persyaratan
lain
Jaman/
Globalisasi
1.
2.
3.
Re
s
Tea pect
mW &
ork
Ka
ize
G
Ge ench
nb i
uts
u
The Way
Respect
to People
~ Respect
~ Team Work
Continuous
Improvement
~ Challenge
~ Kaizen
~ Genchi Genbutsu
PROCESS
PHILOSOPHY
(Long-Term Thinking)
Ch
a
lle
ng
e
(Eliminate waste)
40
Pelatihan PWPK
Peran-LH
Persyaratan Peran-LH
Diperlukan
Sinkronisasi
dan level up
Antara
LH & TMC
Penilaian LH
(Kriteria TMC)
dan
CR-J
(Gentan-I)
Category 1 :
Pengenalan Peran LH & Motivasi(Peran LH,
motivasi, Perhatian fisik dan mental))
Category 2 :
Untuk menjaga pesyaratan minimum
Yang dibutuhkan untuk
kondisi produksi ( menjamin safety,
penyakit, anggota, material, mesin,metode,
4S)
Category 3 :
Implementasi Standarisasi Kerja
(Skill dasar , Standarisasi Kerja,
Persiapan Standarisasi Kerja)
Category 4 :
Manajemen abnormal
(Visualisasi, Kontrol Abnormal)
41
Category 1
Pengenalan peran LH & Motivation
Fix Time
Kartu sehat
Ass 42
Sheet
Category 2
Menjaga persyaratan minimal yang
dibutuhkan untuk kondisi produksi
ManPower
Mengatur ManPower di linenya
*Visualisasi absen
*Melaksanakan dan merencanakan pelatihannya anggotanya ( Multi Func. )
Melakukan kontrol kerja dengan intruksi kerja ( keberadaan )
*Mempunyai sistem observasi line dan anggota yang mematuhi aturan standard
*Anggota membackup ketika ybs meninggalkan line
43
Category 2
Menjaga persyaratan minimal yang
dibutuhkan untuk kondisi produksi
Membuat rencana ManPower sehubungan dengan Jumlah Produksi
*Mempersiapkan Yamazumi chart sesuai dengan jumlah pekerjaan dan
perubahan Takt Time
Yamazumi chart
Mengendalikan kehadiran anggota 97 %
Mengembangkan SDM anggotanya
*Mengirim dan mempersiapkan pelatihan untuk karir anggotanya
*Komunikasi secara berkala tentang anggotanya
WLP
material.
44
Ass Sheet
Category 2
Menjaga persyaratan minimal yang
dibutuhkan untuk kondisi produksi
Machine
Merawat dan mengecheck mesin secara harian
*Memperjelas langkah langkah item TPM yan berkaitan dng produk.
*Memahami dan mendata informasi abnormal mesin
Metode
Konfirmasi kondisi shift dan menjamin QCDSMPE
*Memvisualisasi informasi penting dan perubahan route korespondensi
Mengenal item item standardized kerja yang dibutuhkan
*Memvisualisasi STD chart dan konfirmasi perubahan-perubahan pada
anggota
5S
Menjaga secara ketat 5S di linenya
*Menjaga kebersihan lantai dan line kerja serta menjaga penempatan alat &
tool
*Membuat, melaksanakan dan mempromosikan kegiatan 5S pada anggota
45
Category 3
Melakukan Standardized Kerja
Fundamental Skill
Melakukan 100% skill dasar sesuai dengan linenya
*Pernah mengikuti pelatihan FS ala GPC dan mampu menjelaskan key point
kerjanya
di proses
Fund. Skill
Standardized Work
Melakukan STD Work di proses kerjanya
*Menjamin Qualitas dan Safety serta mempunyai rencana pelatihan
3 item
Category 3
Melakukan Standardized Kerja
Persiapan Produksi
Memahami dan melaksanakan metode dasar produksi
*Melaksanakan pengaturan berkaitan dengan adanya perubahan proses atau
menggunakan henkanten board.
layout dengan
Kaizen
Mengenal problem dan melakukan kaizen di proses kerjanya
*Mempunyai pengalaman praktek TQM dan mampu mevisualisai dan
*Melakukan Improvement STD Work di linenya
menghilangkan Muda
47
Category 4
Abnormal Control
Visualisasi
Visualisasi KPI dan proses kerja
*Perjelas hal hal yang akan divisualisasikan dan kondisi abnormal pada Board control
LH
*Melakukan hand over pekerjaan dengan GH
Abnormal Kontrol
Melakukan kontrol produksi
*Gunakan papan kontrol produksi untuk pendataan sebab sebab masalah /
delay sekaligus analisa dan folow up nya.
Melakukan kontrol biaya
*Perjelas Standard penggunaan material dan lakukan penanggulangan
problem berulang
preventif untuk
Note :
KPI Key Performance Indicator (Sasaran / Target)
48
Category 4
Abnormal Control
Mengendalikan kondisi abnormal dengan tindakan yang tepat
*Perjelas sistem informasi selama ada problem kualitas dan follow up
penyelesaian masalah dengan cepat.
Menganalisa, menanggulangi dan melakukan pencegahan terhadap penyebab dan problem
abnormal
*Mencatat, memvisualisasi dan follow up masalah abnormal
*Konfirmasi hasil penanggulangan dengan data yang ada
Ass Sheet
49
63
Just-In-Time
Sistem
konveyor
Takt Time
Sistem tarik
Heijunka
Standardized
Work
Jidoka
Stop
ketidaknormalan
Memisahkan
kerja manusia
dan kerja mesin
Kaizen
64
65
66
5. Kaizen Concept
67
Semangat Kaizen
Continuous Improvement
Semangat untuk secara terus menerus melakukan
perbaikan kondisi yang ada kearah yang lebih baik
diri sendiri
keluarga, rumah tangga
lingkungan masyarakat
ditempat kerja, diperusahaan
68
69
Hasil
71
Contoh :
Lakukan improvement :
Cara kerja yang dilakukan
Agar bekerja lebih aman, tidak membuat cacat,
bekerja lebih ringan, dst
Peralatan yang digunakan
Agar lebih aman dan lebih mudah dioperasikan, tidak
sering mengalami gangguan, tidak membuat cacat,
dst
72
alat(Menaikkan
batas
kemampuan)
Standarisasi
Sinkronisasi
73
3. Harus
meningkat
2. Ada yang
meningkat
Problem solving
Kaizen
74
Kemajuan
Jepang
en
z
i
a
K
Breakthrough
( Terobosan )
Breakthrough
( Terobosan )
Maintain
en
Kaiz
Breakthrough
( Terobosan )
n
Kaize
Selisih
Kemajuan
Re
Engineering
(Eropa)
Breakthrough
( Terobosan )
Maintain
Waktu
75
1. Pengamatan .
2. Menentukan problem yang akan diatasi
.
3. Analisa penyebab .
4. Rencana dan penanggulangan .
5. Konfirmasi hasil .
6. Standardarisasi dan monitoring .
76
KAIZEN
METODE QCC
1. Pemilihan Thema
2. Menetapkan Target
5. Rencana penanggulangan
6. Penanggulangan
C
A
Konfirmasi pelaksanaan
proses & hasil
7. Evaluasi hasil
8. Standarisasi & Tindak lanjut
77
Tidak
Kenyataan sesuai
dengan
Keinginan
Harapan
Target
= PROBLEM
Sasaran
Standar
78
Kotor
3 th sudah rusak
Hasil Produk
Problem
Unit
Problem
Target 300 ppm
80
B. Setting Type
Problem yang timbul karena adanya penerapan standar
baru atau tuntutan dari pihak lain yang mengharap lebih
baik dan masalah yang belum terlihat
Target lama
Target baru
Problem
Hasil Produk
Unit
Proble
m
Target baru
Target lama
81
2.1
pengamatan
Melakukan
Kapan dilakukan
Pengamatan dapat dilakukan kapan saja
Bagaimana dilakukan
Menggunakan data data yang ada / papan
kontrol produksi
Dengan pengamatan langsung
Menggunakan alat perekam, dll
Dimana dilakukan
Menentukan dimana problem tersebut akan diamati
secara lebih rinci
83
3. Mengeluarkan Ide
84
85
86
88
89
90
93
clip
94
95
97
output
98
(10) Judgement
Mempertimbangkan untuk memutuskan / memilih
diantara pilihan yang ada, sehingga keluar hanya
satu alternatif pilihan
Syarat syarat pilihan dalam kaizen, diantaranya
adalah persyaratan kaizen ( Mempermudah,
biaya murah, berpengaruh positif terhadap faktor
lain / tidak berpengaruh negatif terhadap faktor
lain, dll )
Didalam menentukan pilihan, pola pikir Analis
tetap digunakan
99
adalah
2. Shitsubi Kaizen
Kaizen / perbaikan, dengan cara membuat /
menambahkan alat maupun sarana yang
diperlukan.
Kelemahan Shitsubi Kaizen
Biaya lebih mahal .
Perlu persiapan yang lebih baik ( Perencanaan,
pengoperasian, perawatan, dll )
Tidak bisa dengan mudah dilakukan ulang
Hasilnya alat kadang2 tidak seperti apa yang
diharapkan / rencanakan.
Pembuatan memakan waktu lama.
Tidak bisa melibatkan partisipasi seluruh karyawan.
101
103
104
Sasaran
A P
C D
A S
C D
105
Kesimpulan
Kualitas adalah sebuah istilah yang mempunyai arti
berbeda bagi orang yang berbeda. Kualitas yang
ditetapkan dalam bahasan ini adalah fitur dan
karateristik total dari sebuah produk atau jasa
yang dikaitkan dengan kemampuannya
memuaskan kebutuhan yang terlihat atau
tersamar. Menetapkan harapan kualitas sangat
penting bagi operasi yang efektif dan efisien.
Daftar Pustaka