Anda di halaman 1dari 28

MATERI 5

Konsep Dasar
Counseling dalam
Pembinaan Perilaku

“E-Learning Dasar-Dasar Coaching Mentoring dan Counseling”


Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan prinsip dasar melakukan counseling dalam
kaitannya dengan perilaku kerja pegawai yang mengakibatkan
terganggunya kinerja pegawai dan kinerja organisasi dengan
baik;
a.menjelaskan peran counseling untuk menciptakan
perbaikan kinerja dan perubahan perilaku kerja pegawai
dengan baik;
b.menjelaskan batasan kegiatan counseling yang dapat
dilakukan oleh pemimpin dan kegiatan yang memerlukan
bantuan tenaga ahli tertentu dengan tepat;
c.mencontohkan kasus-kasus yang membutuhkan
counseling dengan menggunakan tenaga ahli dengan baik.

2
Mengapa Konseling
perlu dilakukan oleh Atasan?

“E-Learning Dasar-Dasar Coaching Mentoring dan Counseling” 3


Berdasarkan faktanya perilaku seorang pegawai di
tempat kerja, berdampak terhadap kinerja
individu pegawai tersebut maupun citra
oraganisasi. Nah, perilaku kerja yang menjadi
kendala tersebut perlu penanganan yang terus
menerus dan sistematis yang dilakukan oleh
atasan langsung dalam membantu PNS agar
mengetahui dan mengembangkan kompetensi
PNS, dan mencegah terjadinya kegagalan kinerja.

“E-Learning Dasar-Dasar Coaching Mentoring dan Counseling” 4


Seperti apakah Konseling yang dilakukan dalam
pembinaan perilaku pegawai di Kemenkeu?

“E-Learning Dasar-Dasar Coaching Mentoring dan Counseling” 5


Counseling dalam Penilaian
Kinerja di Kemenkeu adalah
1. Dialog antara atasan dan bawahan yang terencana dan terstruktur
2. Proses kerjasama seorang atasan dan bawahan dalam menolong bawahan
mengidentifikasi kesulitan atau keresahan yang dialami saat itu yang
menghambat perilaku kerja
3. Bersama-sama mengembangkan cara menghadapi dan mengatasi
permasalahan sehingga bawahan mendapatkan keterampilan-
keterampilan baru dan meningkatkan pemahaman akan keadaan
dirinya dan orang lain
4. Menurut PP 30 Tahun 2019 konseling kinerja adalah proses untuk melakukan
identifikasi dan membantu penyelesaian masalah perilaku kinerja yang
dihadapi PNS dalam mencapai target kinerja.
“E-Learning Dasar-Dasar Coaching Mentoring dan Counseling”
5 Tujuan yang harus dipenuhi dalam melakukan
konseling kinerja

1. Menangkan kesepakatan bahwa konselee/karyawan membutuhkan


perubahan kinerja
2. Identifikasi penyebab permasalahan
3. Membuat rencana tindakan spesifik (SMART) untuk perbaikan kinerja
4. Melakukan follow-up secara berkala
5. Memberikan apresiasi terhadap keberhasilan yang dilakukan

Stone, Florence; (2007) Coaching Mentoring and Counseling ; How to Choose & Use the Right Technique to
Boost Employee Performance 2nd Ed, AMACOM, NY USA

“E-Learning Dasar-Dasar Coaching, Mentoring dan Counseling”


Lingkup kegiatan konseling kinerja
diantaranya
Lingkup dari konseling kinerja adalah apabila bawahan memiliki permasalah perilaku yang
diperkirakan akan mengganggu pencapaian target kinerja, misalnya permasalahan:

Self management (stres


kerja, time
kode etik dan kode
management, motivasi
perilaku
kerja, konflik
interpersonal)

Permasalahan personal
Kedisiplinan
lainnya

“E-Learning Dasar-Dasar Coaching, Mentoring dan Counseling”


Kita tidak memerlukan bantuan professional
apabila:

Permasalahan yang kita hadapi tidak mengganggu fungsi


dari setiap peran yang melekat pada diri kita

“E-Learning Dasar-Dasar Coaching, Mentoring dan Counseling”


Kapan sebaiknya melakukan eskalasi/ alih tangan
konseling kinerja ke profesional

Ketika konselee Sudah dilakukan


tidak memilki konseling oleh
sumber daya atasan, namun
untuk hasil monitoring
menyelesaikan dan evaluasi tidak
permasalahannya optimal

Profesional konselor

“E-Learning Dasar-Dasar Coaching, Mentoring dan Counseling”


Kapan pegawai membutuhkan konseling kinerja
ke profesional

1. Ketika pegawai memiliki gejala yang mengganggu, misalnya:


▪ Rasa cemas yang sulit dikendalikan
▪ Kebiasaan tidur menjadi lebih buruk
▪ Suasana hati berubah ekstrem
▪ Mengalami perubahan berat badan tanpa sebab yang jelas
▪ Kondisi psikologis mempengaruhi kesehatan fisik
2. Ketika pegawai menggunakan metode penanganan stress (coping stress) yang tidak
sehat, misalnya: makan berlebihan, minum alkohol atau melakukan hal2 negatif
3. Hubungan sosial pegawai terganggu oleh keadaan emosinya, misalnya hubungan kerja
dengan rekan/peer, atasan, bawahan atau dengan keluarga

Diadaptasi dari psychologicaltoday.com & halodoc

“E-Learning Dasar-Dasar Coaching, Mentoring dan Counseling”


Beda Konseling dan Psikoterapi?
KONSELING PSIKOTERAPI
❖ Kasus normal ❖ Kasus abnormal
❖ Membantu individu ❖ Terapis memiliki latar
membuat perubahan belakang dalam bidang
❖ Proses : jangka pendek klinis, dengan “jam
terbang” tertentu
❖ Fokus : pemecahan
masalah ❖ Proses : jangka panjang
❖ Fokus : kesembuhan klien

“E-Learning Dasar-Dasar Coaching Mentoring dan Counseling”


Aspek dalam Membangun Empati
• Tanggap (responsive)
• Menahan diri untuk tidak
menghakimi/menilai
• Tidak mengintimidasi
• Fasilitasi untuk menjadi tempat curahan hati
• Menahan diri untuk tidak memaksakan
harapan-harapan dan nilai-nilai kita sendiri
Sumber : Carl Rogers yang disusun Kembali oleh
Viera Adella, Psi. M.Psi. Psikolog

Being empathic –complex, demanding, strong, settle, in gentle way of being


13
PRINSIP DALAM KONSELING KINERJA

KERAHASIAAN TANGGUNGJAWAB

“E-Learning Dasar-Dasar Coaching, Mentoring dan Counseling”


PRINSIP DALAM KONSELING KINERJA

Kerahasiaan
Segala informasi yang didapatkan selama proses CMC akan dijaga kerahasiaannya kecuali untuk
kepentingan/keuntungan dari pegawai dan organisasi

Tanggungjawab
Setiap proses CMC dilakukan dengan sungguh-sungguh, dilakukan dengan seoptimal mungkin sesuai
dengan kewenangan dan kompetensi yang dimiliki.

“E-Learning Dasar-Dasar Coaching, Mentoring dan Counseling”


Tahapan Umum CMC

Persiapan Pelaksanaan Monitoring


& Evaluasi

1. Membekali diri dg kompetensi 1. Awal : Membangun dan 1. Monitoring diantaranya


CMC menjaga kepercayaan, feedback/follow up/recognition
2. Identifikasi kebutuhan C/M/C Membuat kontrak yang jelas 2. Evaluasi diantaranya Evaluasi
bawahan dan transparan (building pelaksanaan & Evaluasi efektivitas
3. Mempersiapkan data-data yg rapport) 3. Kesimpulan diantaranya:
dibutuhkan 2. Proses C/M/C dengan metode berakhirnya CMC, eskalasi atau
4. Persiapan ruangan/sarana dan teknik yang alih tangan kasus
(daring/tatap muka) dipilih/dikuasai 4. Pembuatan Laporan (ringkas/sesi
5. Penjadwalan 3. Akhir : Pembuatan & laporan akhir)
saran/rekomendasi/pembuata
n action plan
“E-Learning Dasar-Dasar Coaching Mentoring dan Counseling”
Tahap 1 : Relationship Building
o Memulai kontak dan fokus
pada isu/masalah yang
dirasakan Counselee “saat itu”
o Counselee membaca impresi lewat
interpretasinya terhadap
pesan-pesan verbal dan non-
verbal yang memengaruhi
konselor dan situasi konseling
o Apakah konselor dinilai
mampu berempati dengan
counselee? Apakah
counselee melihat
konselornya ”tulus”
“E-Learning Dasar-Dasar Coaching Mentoring dan Counseling”
Tahap 2 : Problem Assessment

o Proses menggali dan


mengklarifikasi masalah
Counselee dan apa alasan
mengapa perlu konseling
CONTOH KASUS KONSELING
• Seorang pegawai sering terlambat
menyelesaikan tugas. Dia tidak pernah
bercerita problem yang terjadi pada
dirinya. Akibatnya hubungannya dengan
rekan-rekan kerjanya menjadi terganggu.
Pegawai tersebut dicap sebagai pegawai
yang malas.
• Di sini pegawai dapat bercerita dari
versinya, ternyata dia sedang ada masalah
dengan keluarganya.

“E-Learning Dasar-Dasar Coaching Mentoring dan Counseling” 20


Tahap 3: Goal Setting
❖ Seperti aktivitas lain,
konseling harus fokus
❖ Goals adalah hasil yang
counselee ingin capai di
akhir konseling
❖ Pernah mendengar
pegawai mengeluh sesi
konseling tidak jelas
arahnya?
❖ Tahap ini menjadi
penentu arah konseling
anda
❖ Menentukan komitmen
Menetapkan Tujuan Konseling
Goals seharusnya dipilih dan ditentukan dengan seksama :
o Selaraskan dengan spirit/semangat C o u n s e l e e
o Dapat diukur
o Layak untuk dipenuhi
o Terjangkau oleh pemahaman dan keterampilan si Konselor
o Terminologinya positif atau bernuansa pengembangan
o Konsisten dengan visi-misi counselee dan organisasi
Tahap 4 : Intervention

Tergantung pendekatan yang diambil oleh Konselor


❖Person-centered → konselor berperan terlibat dengan cara
menguatkan relasi daripada mengintervensi keputusan counselee
❖Behavioral atau Direktif → konselor mengarahkan langkah-
langkah bagi Counselee
Tahap 5:
Evaluation, Follow-up, Termination or Referal
◉ Pembukaan > Terminasi
◉ Tujuan Konseling terpenuhi?
Cek saat Terminasi
◉ Terminasi dengan kepekaan
◉ Hindari ketergantungan counselee
◉ Persiapkan terminasi
◉ Pintu terbuka untuk rencana
selanjutnya
◉ Konseling Sukses? Konseling tidak
membantu? Dirujuk?
◉ Kuatkan counselee
◉ Mereviu kemajuan meningkatkan
kedekatan klien-konselor
Beberapa sikap atasan yang tidak membantu saat konseling
berlangsung:
•Memberikan arahan
•Mengajari
•Mengajukan pertanyaan yang berlebihan
•Bercerita terlalu banyak
•Bertanga “Mengapa”
•Bertanya “Bagaimana perasaanmu itu”

“E-Learning Dasar-Dasar Coaching Mentoring dan Counseling” 25


NAAAH….GUNAKAN TEKNIK MENDENGAR DAN TEKNIK BERTANYA
YANG SUDAH KITA PELAJARI SEBELUMNYA UNTUK MENJALANKAN
TAHAPAN DALAM COUNSELING

“E-Learning Dasar-Dasar Coaching Mentoring dan Counseling” 26


• UNTUK TEKNIK YANG DIGUNAKAN PADA SAAT MELAKUKAN
KONSELING PADA PRINSIPNYA SAMA SEPERTI SAAT ANDA
MELAKUKAN COACHING
• Okeeee….sobat pembelajar…kita lanjutkan ke materi terakhir
ya….yaitu bagaimana Teknik membaerikan Feedback baik untuk
Coaching, Mentoring dan Counseling
• Tapi sebelum itu….kita Latihan dulu ya…sudah paham belum tentang
materi ini?

“E-Learning Dasar-Dasar Coaching Mentoring dan Counseling” 27


1. Referensi Bacaan:
1. Adella, V. 2020. Counseling yang Efektif. Webinar on line
tanggal 24 April 2020.

2. Stone, F.M. 2007. Coaching Counseling and Mentoring: How to


Choose and Use Right Technique to Boost Emplotee Performance.
Washington D.C. Amacon.

3. Thompson, A.R.2003.Counseling Techniques. New York.


Routledge.

“E-Learning Dasar-Dasar Coaching Mentoring dan Counseling” 28

Anda mungkin juga menyukai