Empowering Coaching,
Leadership Self and Mentoring dan
Others Counseling
Terwujudnya Strategi
Terpetakannya
Kemenkeu Corporate
potensi/kompetensi
University dengan
pegawai sebagai salah
pembelajaran
satu alat perencanaan
terintegrasi yang efektif
pengembangan pegawai
dan efisien
“E-Learning Dasar-Dasar Coaching, Mentoring
16 dan Counseling”
Perbedaan Coaching,
Mentoring dan Counseling
Latar belakang
Appreciative Inquiry (AI) pertama kali diperkenalkan pada tahun 1987 oleh David
Cooperrider dan semakin berkembang dengan adanya pergerakan psikologi positif oleh
Martin Seligman presiden American Psychology Association (APA) pada tahun 2005
Definisi
Appreciative = memberikan penghargaan pada pencapaian masa lalu dan kini serta
potensi yang dimiliki, sedangkan Inquiry = eksplorasi/ penemuan potensi
Appreciative Inquiry (AI) adalah pendekatan perubahan secara transformational yang
menekankan pada area kekuatan/potensi yang dimiliki oleh individu/ organisasi
(Cooperrider et al, 2008)
Area penerapan AI
Pada mulanya AI banyak digunakan pada level organisasi, namun penerapannya
semakin berkembang dalam pengembangan personal, termasuk dalam melakukan
coaching
1. Cooperrider, Whitney, & Stavros (2008) , Appreciative Inquiry Handbook for Leader of Change2nd edition, Crown Custom
Publishing & Berrett-Koehler Publishers, Ohio & San Frasisco
2. www.davidcooperrider.com
Apakah pendekatan Appreciative Inquiry
dalam CMC?
Definisi
Appreciative = memberikan penghargaan pada pencapaian masa lalu dan kini serta
potensi yang dimiliki, sedangkan Inquiry = eksplorasi/ penemuan potensi
Appreciative Inquiry (AI) adalah pendekatan perubahan secara transformational yang
menekankan pada area kekuatan/potensi yang dimiliki oleh individu/ organisasi
(Cooperrider et al, 2008)
Discovery/ Penemuan
“Apa yg terbaik dari yang ada?”
Eksplorasi keunggulan/potensi yang dimiliki
Destiny/ Takdir
“Apa yang akan terjadi?
Topik Dream/ Impian
“Apa yang mungkin?”
Bagaimana memberdayakan, belajar dan
penyesuaian/improvisasi Positif Membayangkan hal apa yang dapat terjadi
Design/ perancangan
“apa yang seharusnya?”
Menentukan kondisi ideal, merancang pencapaian
Diadaptasi dari Cooperrider, Whitney, & Stavros (2008) , Appreciative Inquiry Handbook for Leader of Change2nd edition, Crown Custom
Publishing & Berrett-Koehler Publishers, Ohio & San Frasisco
Appreciative Inquiry mencoba menggunakan cara mengajukan pertanyaan dan
membayangkan masa depan untuk membina hubungan positif dan membangun potensi
saat ini dari orang, organisasi, atau situasi tertentu.
Model yang paling umum menggunakan siklus empat proses, yang berfokus pada apa yang
disebutnya:
S O A R
STRENGHTS OPPORTUNITIES ASPIRATIONS RESULT
Hal-hal yang menjadi kekuatan Keadaan yang dapat Pencapaian yg diinginkan Hasil terukur yang diharapkan
atau asset terbesar yang dimanfaatkan untuk mencapai
dimiliki (internal) sukses (eksternal)
1. Apa 1. Siapa saja yang 1. Pencapaian apa yang 1. Ukuran apa yang
keunggulan/kemahir dapat membantu diinginkan dimasa digunakan untuk
an yang dimiliki 2. Tantangan apa yang depan menunjukkan
2. Apa pencapaian dimungkinkan 2. Perubahan apa yang keberhasilan
terbaikmu terjadi yang dapat diinginkan 2. Bagaimana
3. Hal apa yang paling dilihat sebagai 3. Hal apa yang menterjemahkan visi
dibanggakan peluang membuat menjadi outcome yg
4. Apa yang 3. Celah peluang apa bersemangat nyata
membuatmu unik saja yang dapat 3. Bagaimana cara
dimanfaatkan mengetahui tujuan
telah tercapai
Pendekatan Appreciative Inquiry (AI) lebih menekankan pada
potensi/kekuatan yang dimiliki individu/organisasi
(Cooperrider, 2007)
Pada perkembangan teori leadership saat ini, di mana telah terjadi
transformasi dalam berbagai bidang, banyak organisasi yang menerapkan
penilaian dan pengelolaan kinerja pegawai maupun organisasi dengan
pendekatan AI ini.