INDIKATOR UTAMA
DIREKTORAT KINERJA
3. MEMINIMALISIR KEGIATAN TAMBAHAN YANG TIDAK DIPERLUKAN
1
MASALAH DAN HAMBATAN DALAM
PENGUKURAN KINERJA
Stacey Baar (2020) 6.Organisasi kurang mengetahui
metode pengukuran IKU/KPI
1.Sulitnya menentukan IKU/KPI
yang tajam / berkualitas 7.Pegawai menolak untuk diukur
IKU/KPI
2.IKU/KPI masih bersifat
8.Organisasi mengalami kesulitan
teoritis / tidak implementatif
dalam membantu pegawai dalam
3.Keberhasilan strategi masih mengukur kinerja
sulit untuk diukur 9.Organisasi tidak mengetahui
4.Kurangnya pemahaman pegawai titik untuk memulai perbaikan
terkait IKU/KPI kinerjanya
DIREKTORAT KINERJA
5.Tidak menemukan contoh 10.Tidak tersedianya laporan yang
pengukuran IKU/KPI yang relevan untuk mengukur IKU/KPI
berkualitas
11.Tidak adanya peningkatan
kinerja secara nyata
2
PEMILIHAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA
DIREKTORAT KINERJA
3
PEMILIHAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA
4
PEDOMAN CASCADING
APA ITU
2
CASCADING?
Cascading dilakukan terhadap IKU dan
Sasaran Strategis (pada tataran organisasi).
Cascading dilakukan terhadap rencana
Kinerja Atasan pada tataran pegawai, dan
dilengkapi dengan IKI.
DIREKTORAT KINERJA
Cascading dengan berdasarkan Indikator
Kinerja Utama (IKU) yang terdapat pada
Rencana Strategis maupun Perjanjian Kinerja,
merupakan pendekatan praktik terbaik.
1
TEKNIK CASCADING
Cascading IKU pada level organisasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu Top Down Cascading dan
memperhatikan tupoksi.
Cascading IKU pada level fungsional dilakukan dengan tiga cara yaitu:
- Structural-Based Cascading
- Functional-Based Cascading
- Process-Based Cascading
Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam cascading IKU antar level jabatan untuk atasan dan
bawahan terdiri dari:
2
PENERAPAN CASCADING
TARGET KINERJA
Penjabaran kinerja dari atas ke SKP Pejabat Pimpinan Tinggi Penyusunan Matriks Pembagian
bawah (cascading top-down) menjadi acuan untuk menurunkan Peran dan Hasil merupakan
mengidentifikasi-kan indikator rencana kinerja kepada pegawai tahapan penting dalam
kinerja untuk individu mulai dari di unit kerja mulai dari tingkat melakukan cascading target
Pejabat Pimpinan Tinggi dan atas sampai ke bawah. Prinsip kinerja PNS dan matriks
diturunkan secara berjenjang ke utama dalam menurunkan tersebut merupakan alat bantu
unit kerja di bawahnya sampai rencana kinerja adalah seluruh krusial bagi Pejabat Pimpinan
pada jajaran pegawai. pegawai memiliki kontribusi pada Tinggi dan Pengelola Kinerja
pencapaian sasaran dan rencana untuk memastikan penyelarasan
kinerja atasannya, dan kontribusi kinerja telah dilakukan dengan
tersebut nyata, dapat diukur. tepat.
DIREKTORAT KINERJA
3
METODE
DIRECT CASCADING
1.PENDEKATAN ASPEK Pada pendekatan ini, individu dalam tim kerja akan mendapatkan
sasaran kinerja yang sama yaitu sasaran dan rencana kinerja dari
Pejabat Pimpinan Tinggi yang menaungi tim kerja. Pembagian
perannya dilakukan dengan melihat aspek/sub aspek, komponen,
unsur, kriteria dan/atau tahapan kunci, yang penentuannya sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan / SOP / panduan lainnya.
DIREKTORAT KINERJA
Pada pendekatan ini, masing-masing tim kerja akan
mendapatkan indikator kinerja yang sama, namu beban target
akan dibagi sesuai dengan jumlah tim kerja yang tersedia.
4
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM DIRECT CASCADING
DIREKTORAT KINERJA
5
METODE
NON-DIRECT CASCADING
1.PENDEKATAN LAYANAN 2.PENDEKATAN OUTPUT (OUTPUT MILESTONE)
Pendekatan layanan umumnya digunakan pada Pada suatu rangkaian pekerjaan untuk
tim kerja dengan fungsi supporting, misalnya menghasilkan suatu output utama, dapat
bagian-bagian di lingkup Sekretariat, seperti diidentifikasi output antara yang terdapat
unit SDM, unit pemeliharaan fasilitas, dsb. dalam rangkaian pekerjaan tersebut.
DIREKTORAT KINERJA
6.Mengidentifikasi penguatan internal apa yang dapat
dilakukan untuk mengembangkan kapasitas pemberi layanan
dan dukungan sumber daya dalam rangka menyelenggarakan
layanan.
6
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM NON-DIRECT CASCADING
DIREKTORAT KINERJA
atasan langsung
7
FREQUENTLY ASKED
QUESTION (FAQ)
1
ADA PEKERJAAN ATAU RENCANA KINERJA YANG MEMBUTUHKAN
KERJA SAMA LINTAS DIREKTORAT. BAGAIMANA MEMBUAT MATRIKS
PEMBAGIAN PERAN DAN HASILNYA? BAGAIMANA PROSEDURNYA?
Unit kerja pemilik rencana kinerja kemudian mengajukan permintaan ke unit kerja lain yang terkait
DIREKTORAT KINERJA
Unit kerja lain memberikan masukan dan persetujuan (dapat terjadi dialog kinerja)
2
BAGAIMANA CARA MENURUNKAN RENCANA KINERJA ATASAN
JIKA JUMLAH BAWAHANNYA SANGAT BANYAK?
01
03
Perhatikan masing-
DIREKTORAT KINERJA
masing jabatan bawahan,
apa peran spesifiknya
dalam tahapan pekerjaan,
wilayah atau area
tanggung jawab, dan
berikan IKU atau rencana
kerja yang sesuai
jabatannya
73
DARI 4 ASPEK INDIKATOR KINERJA
(KUANTITAS, KUALITAS, WAKTU DANBIAYA).
APAKAH HARUS SEMUANYA DIMUNCULKAN INDIKATORNYA?
DIREKTORAT KINERJA
banyak indikator untuk satu
rencana kinerja agar dapat
fokus pada pencapaiannya
74
BAGAIMANA MELAKUKAN CASCADING APABILA DALAM
RENSTRA, SATU SASARAN STRATEGIS HANYA SEDIKIT IKU-
NYA? DAN BAGAIMANA APABILA BANYAK IKU-NYA?
Setiap sasaran
strategis dan IKU
perlu dicek
relevansinya
dengan semua
satuan kerja yang
ada di bawahnya
DIREKTORAT KINERJA
dan tanggung kompleks
jawab jabatan
75
APA CAKUPAN DALAM MENGIDENTIFIKASIKAN
PERSPEKTIF BALANCED SCORE CARD UNTUK
MENGELOMPOKKAN RENCANA KINERJA?
Perspektif Penerima
Perspektif Proses
Layanan berkaitan
Bisnis berkaitan dengan
dengan kemampuan
perbaikan proses untuk
organisasi dalam
menghasilkan keluaran
memenuhi keinginan
yang memiliki nilai
dan harapan penerima
tambah bagi pemangku
layanan/stakeholder.
kepentingan.
Perspektif Penguatan
Internal berkaitan Perspektif Anggaran
dengan kemampuan berkaitan dengan
organisasi/ unit kerja kinerja dalam rangka
untuk mengembangkan efektivitas dan
sumber daya yang dimiliki efisiensi penggunaan
DIREKTORAT KINERJA
organisasi sebagai anggaran.
pengungkit untuk
pencapaian tujuan
organisasi.
76
BAGAIMANA MENYUSUN SKP PEGAWAI YANG
MENGALAMI ROTASI DAN PROMOSI?
DIREKTORAT KINERJA
7
Direktorat
Kinerja
ASN