MANAGEMENT
AND APPRAISAL
Human Resource Management
GROUP 1
Endah Cahyani Wulandari C2C019002
Nur Abadi C2C019003
Syaiful Imam C2C019004
Rani Nurnawati C2C019008
DIFFERENCE BETWEEN
PERFORMANCE MANAGEMENT & PERFORMANCE APPRAISAL
01 Model Akuntansi (TQM) Total Quality 03 Six Sigma (6σ) The European
Contoh dari model ini dalam
02 Management Fokus : pengendalian mutu
04 Foundation for
hal pengembalian investasi, suatu sistem manajemen dengan memahami struktur Quality Management
yang bertujuan untuk kualitas yang berfokus pada produksi industri dengan (EFQM)
mengidentifikasi pendorong Pelanggan , yang melibatkan cara totalitas, memiliki ‘excellence model’
nilai dalam organisasi (Scott, semua level karyawan dalam tujuan ntuk, menghapuskan
1998), seperti kepuasan dan melakukan peningkatan dan cacat produksi, memangkas
05 ‘New Managerialism’.
loyalitas pelanggan, karena perbaikan untuk mencapai waktu produksi produk,
tidak berwujud membuat keberhasilan jangka panjang serta mehilangkan biaya.
beberapa pendorong nilai melalui Kepuasan Pelanggan Melibatkan disiplin ilmu
sulit dikembangkan. (Customer Satisfaction). karena mengikuti bentuk
resmi, yakni DMAIC (Define,
Measure, Analyze, Improve,
Control).
04. MODEL KEUNGGULAN EFQM
‘NEW MANAGERIALISM’.
05 Kerangka kerja Nilai Terbaik diperkenalkan di Inggris pada
tahun 1997, diikuti oleh lima dimensi indikator kinerja :
1. Tujuan strategis - mengapa layanan itu ada dan apa yang ingin
dicapai
2. Biaya / efisiensi - sumber daya yang berkomitmen untuk layanan
dan efisiensi yang dengannya mereka diubah menjadi output
3. Hasil pengiriman layanan - seberapa baik layanan dioperasikan
untuk mencapai tujuan strategis
4. Kualitas - kualitas layanan yang diberikan, secara eksplisit
mencerminkan pengalaman pengguna layanan
5. Akses yang adil - kemudahan dan kesetaraan akses untuk layanan
Click add this section keywords detailed description of the contents of this paragraph
Personal
Development
Plan And Goal-
setting
Processes End-of-year
Performance
Review And
appraisal
OF Performance On going
Feedback 1
Feedback
Keputusan akan ditafsirkan oleh karyawan sebagai
umpan balik, yang didefinisikan sebagai ‘tindakan yang
diambil oleh (a) agen eksternal untuk memberikan
informasi mengenai beberapa aspek kinerja tugas
seseorang '(Kluger dan DeNisi, 1996
Feedback
respons terhadap umpan balik dapat menghasilkan dua
kemungkinan: validasi jika ada kesepakatan dengan
penilaian yang dibuat, atau postur defensif ketika ada
perbedaan pendapat.
4
“Faktor kontekstual seperti sikap manajer dan pemimpin dapat mempengaruhi pendekatan seseorang untuk
mencari umpan balik”
APPRAISAL INTERVIEWS
Meningkatkan motivasi dan moral 'penilaian' di sini sebagai proses yang menyediakan analisis
Mengklarifikasi harapan dan mengurangi ambiguitas terkait terhadap kemampuan dan potensi keseluruhan seseorang,
dengan kinerja memungkinkan pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang
Menentukan hadiah dibuat untuk tujuan tertentu.
Mengidentifikasi peluang pelatihan dan pengembangan
di mana data tentang perilaku dan kinerja kerja seseorang di masa
Meningkatkan komunikasi • Memilih orang untuk promosi
lalu dan saat ini dikumpulkan dan ditinjau.
Mengelola karier
Konseling Proses penilaian biasanya diselesaikan melalui wawancara, sekali
Disiplin atau dua kali setahun, antara karyawan dan manajer lini
Merencanakan tindakan perbaikan
Menentukan sasaran dan target.
www.yourwebsite.com 07
KELEMAHAN APPRAISAL INTERVIEW
• kenegatifan sering menjadi fitur utama dari percakapan penilaian, yang membuat interaksi menjadi sulit bagi para peserta
(Asmuß, 2008)
• catatan penilaian yang buruk dalam organisasi, itu adalah bagian yang diterima dari ortodoksi manajemen bahwa harus
ada beberapa cara dimana kinerja dapat diukur, dipantau dan dikendalikan (Barlow, 1989).
• sistem penilaian untuk beberapa waktu bertugas untuk membuktikan bahwa kinerja karyawan di bawah kendali.
• 'Sistem penilaian dan pengembangan manajemen yang dielaborasi secara kelembagaan adalah retorika yang signifikan
dalam aparatur kontrol birokrasi.'
Work Performance
Solusi
Menerapkan keadilan Prosedural (memoderasi
tanggapan karyawan terhadap penilaian)
Individu menerima feedback dari orang yang berbeda,
termasuk teman sebaya, staf bawahan, pelanggan dan
diri sendiri.
Pindah ke penilaian online.
PERFORMANCE AND DEVELOPMENT
• PMS dilihat sebagai pendorong kinerja organisasi, itu juga harus mencakup keselarasan dengan kebijakan
manajemen bakat organisasi berdasarkan pada orang pertama yang mengembangkan keterampilan dan kemudian
juga ditantang untuk mengembangkan diri mereka sendiri (Baron, 2009).
• Harper menyarankan untuk tidak menggunakan kata 'appraisal' karena itu membuat karyawan bersikap defensif, ia
merekomendasikan pergeseran ke arah tinjauan dan pengembangan yang berorientasi masa depan yang secara
aktif melibatkan karyawan dalam mengembangkan cara-cara meningkatkan kinerja yang sejalan dengan kebutuhan
28
Pola pikir pertumbuhan melihat kemampuan sebagai
PERFORMANCE AND DEVELOPMENT sesuatu yang berubah seiring waktu. Mereka yang
mendukung pandangan ini percaya bahwa, dengan
'pelatihan' yang tepat dan berkelanjutan, individu
dapat meningkatkan kinerja mereka pada setiap
tugas yang diberikan.
Cell 1 Cell 2
Figure 8.5 Performance as a Transformation Process
Measure Outputs
Behaviour Outputs
Or High Means Transformation Outcomes
Ability to
Outputs Process
•Skills •Behaviour •Results
•Knowledge applied to task •Measurements
•Attitudes in a context •Standards
Inputs •Attributes
•Competencies
Competencies Low
Behaviour Self
Multi-Sources
Cell 4 Cell 3
APPROACHES TO RATING PERFORMANCE
Berbagai pendekatan yang berbeda untuk pemeringkatan dapat
diklasifikasikan :
1. Input Penilaian Rating Input!
merupakan kategori luas dan berpotensi tidak jelas yang secara
tradisional berkaitan dengan daftar ciri atau atribut kepribadian. Atribut
khas adalah ketergantungan, loyalitas, ketegasan, akal dan stabilitas.
2. Ratings based on the results and outcomes
memberikan teknik yang paling objektif untuk mengumpulkan data
untuk penilaian. . Pengukuran tipikal ini berhubungan dengan produksi,
penjualan, jumlah pelanggan yang puas atau keluhan pelanggan. Serta
sering dijadikan sebagai sumber data objektif menjadikannya fitur dari
banyak PMS.
3. Behavior (perilaku)
Perhatian terhadap perilaku karyawan akan mengungkapkan bagaimana seorang individu telah menerapkan bakat, sikap dan kompetensi pada
work performance dan akan memberikan data yang kaya tentang efektivitas saat ini dan potensi untuk pengembangan lebih lanjut, dengan
mempertimbangkan data subjektif dan objektif. Pendekatan semacam itu membentuk dasar dari PMS yang peduli dengan arah kinerja dan
dukungan untuk pengembangan berkelanjutan karyawan.
Ada 2 jenis skala peringkat yang sering digunakan yakni Behaviour-anchored rating scales BARS and Behavioural observation scales BOS
Behaviourr-Anchored Rating Scales
[ BARS ]
Metode penilaian kinerja dengan model Behaviorally
Anchor Rating Scale (BARS) merupakan metode
penilaian yang menggabungkan pendekatan
perilaku kerja dengan sifat pribadi.
BARS terdiri dari atas suatu seri, 5-10 skala perilaku
vertical untuk setiap indikator kinerja. Anchor-anchor
tersebut disusun dari yang nilainya tinggi sampai
nilai yang rendah. Anchor tersebut dapat berupa
critical incident yang diperoleh melalui job analysis.
Di Indonesia, model ini digunakan dan dipakai
secara meluas di Lembaga pemerintah dan
perusahaan milik negara.
Metode ini pada umumnya disusun oleh suatu tim
yang terdiri atas spesialis Sumber Daya Manusia,
manajer, dan pegawai. Tim ini bertugas untuk
mengidentifikasi karakteristik dimensi kinerja dan
mengidentifikasi 5 hingga 10 kejadian khusus untuk
setiap dimensi. Kemudian, kejadian khusus tersebut
ditelaah dan dinilai oleh seluruh anggota tim.
Kejadian khusus yang terpilih kemudian ditempatkan
dalam skala yang paling tinggi sampai dengan
skala yang paling rendah.
BEHAVIOUR OBSERVATION SCALES [BOS]
Model system evaluasi kinerja BOS sama dengan BARS. Keduanya
didasarkan pada prilaku kerja. Perbedaannya, dalam BOS, penilaian
diminta untuk menyatakan berapa kali prilaku tersebut muncul.
Penilaian mengobservasi perilaku ternilai berdasarkan anchor
perilaku yang tersedia, kemudian memberikan cek pada skala
deskripsi level kinerja yang tersedia.
SELF APPRAISAL
PENILAIAN DIRI SENDIRI
Penilaian diri sendiri adalah penilaian yang dilakukan oleh karyawan sendiri
Informasi
dengan harapan karyawan tersebut dapat lebih mengenal kekuatan-kekuatan
ada ketidaksepakatan mengenai pekerjaan yang harus dilakukan, bagaimana
dan kelemahannya sehingga mampu mengidentifikasi aspek-aspek perilaku
hal itu dilakukan dan standar yang akan digunakan dalam menilai hasil
kerja yang perlu diperbaiki pada masa yang akan datang.
Pelaksanaannya, perusahaan atau penyedia mengemukakan harapan- Kognitif
harapan yang diinginkan dari karyawan, tujuan perusahaan, dan tantangan- perilaku dan kinerja sangat kompleks, dan penilai berupaya menyederhanakan
tantangan yang dihadapi perusahaan pada karyawan. Kemudian berdasarkan kompleksitas ini. Persepsi yang berbeda akan menghasilkan ketidaksepakatan
informasi tersebut karyawan dapat mengidentifikasi aspek-aspek perilaku yang antara penilai dan penilai.
perlu diperbaiki. Afektif
Karyawan dapat belajar menilai diri mereka sendiri dan akan memperlakukan sifat evaluatif dari penilaian kontrol kinerja mengancam untuk menilai dan
ini sebagai bagian dari pengembangan mereka sendiri jika mereka dapat memicu mekanisme pertahanan, yang mengarah ke bias dan distorsi dalam
menafsirkan informasi. Penilai juga dapat menemukan penilaian yang
melihat nilainya bagi diri mereka sendiri daripada melihatnya sebagai alat
mengancam.
manajemen manipulatif. 07
MULTISOURCE FEEDBACK
UMPAN BALIK MULTISUMBER Banyak organisasi berusaha meningkatkan jumlah umpan balik yang diterima dan
jumlah sumber umpan balik. Kettley (1997) mengklaim bahwa popularitas MSF
telah muncul dari sejumlah faktor:
• Ini adalah cara untuk memberdayakan karyawan dan mempromosikan kerja tim
dengan memungkinkan karyawan untuk menilai manajer mereka.
• Ini meningkatkan keandalan penilaian dan keseimbangan dalam organisasi 'lebih
datar' (yaitu, kurang hierarkis).
• Ini memperkuat perilaku manajemen yang baik dengan memungkinkan orang
melihat diri mereka sendiri seperti orang lain melihatnya.
Performance management
and Appraisal Chapter 8
di RumahSakit
Human Resource Management
UNSOED, 23 November 2019
Sataf kesehatan
Staf medis
profesi lainnya
Staf keperawatan
Question ???
tantangan besar bagi rumah sakit
dimana penilaian kinerja staf medis
masih belum terlaksana secara real dan
masih hanya sekedar dokumentasi
pemenuhan standar akreditasi, karena
pada dasarnya organisasi dalam rumah
sakit yang bisa diberikan kewenganan
atau tanggungjawab untuk menilai
kinerja staf medis masih belum berjalan
maksimal.
Contos
o
Pharmaceuticals
Permasalahan dalam penilaian kinerja dimana mayoritas SDM rumah sakit adalah staf keperawatan, sehingga sistem penilaian kinerja
yang harus dijalani membutuhkan waktu dan anggaran biaya yang tidak sedikit. Selain dari itu tingginya turnover SDM perawat dalam
rumah sakit mempengaruhi penilaian yang berkaitan dengan kompetensi pada staf perawat baru.
Replace this overlay with your picture and set transparency to 80%
Penilaian kinerja secara profesional staf kesehatan lainnya dilakukan oleh organisasi atau individu yang mempunyai kompetensi dan sudah
tersertifikasi untuk melakukan kredensial dan berasal dari eksternal rumah sakit. Sehingga pada prosesnya membutuhkan anggaran yang perlu
dikeluarkan oleh rumah sakit untuk memenuhi standar peilaian kinerja staf kesehatan lainnya tersebut.
Contos
o
Pharmaceuticals