Empiris
Dampak hubungan superior-bawahan
pada komitmen, kepuasan kerja, dan
kinerja pekerja virtual
Pendahuluan / Latar Belakang
Pentingnya, masalah, alasan, kesenjangan penelitian
Tujuan penelitian
Konteks penelitian
Pendahuluan dan Latar Belakang
Pada berbagai aspek dalam organisasi, manusia merupakan salah
satu sumber daya yang ada di setiap kegiatan organisasi.
Pengelolaan sumber daya manusia lain dalam organisasi sebagai penentu
keberhasilan organisasi, termasuk dalam hal ini mengenai kepemimpinan.
Kesuksesan seorang pemimpin sangat banyak dipengaruhi oleh model
kepemimpinannya, yang mencakup kemampuan memimpin dan interaksi
sesama pemimpin, bawahan-atasan, organisasi, serta lingkungan.
Dalam sebuah organisasi dimungkinkan adanya hubungan yang
berbeda antara pimpinan dengan karyawan yang merupakan anak
buahnya.Tingkat kedekatan hubungan ini biasa disebut Leader
Member Exchange (LMX)
Adanya perkembangan teknologi yang mendorong gaya bekerja
virtual job. Meningkatnya kesulitan yang terkait dengan
mempertahankan hubungan dalam konteks kerja virtual
Pentingnya masalah, alasan dan
kesenjangan penelitian
penelitian yang masih ada terutama berfokus pada individu yang bekerja
dalam mode kerja tradisional. Mengingat semakin populernya pengaturan
kerja virtual, terutama di antara karyawan tingkat profesional, perlu untuk
menggali sejauh mana bekerja dalam mode virtual memoderasi dampak
kualitas pertukaran pemimpin-anggota (LMX) pada tingkat komitmen,
kepuasan kerja dan kinerja
Model ini sedikit berbeda dari yang sebelumnya, karena model ini fokus
kepada kualitas hubugan antara para manajer dan bawahannya berlainan
dengan perilaku-perilaku atau ciri-ciri baik pemimpin maupun
pengikut.Umumnya teori sebelumnya menyatakan bahwa perlakukan
pimpinan kepada bawahan cenderung sama.
Model ini juga berbeda karena tidak berasumsi bahwa perilaku pemimpin
digambarkan dengan gaya kepemimpinan yang stabil.
akibat dari tekanan waktu, pemimpin menetapkan bahwa adanya
sebuah hubungan khusus dengan suatu group yang terdiri dari
beberapa pengikutnya
Tujuan dan konteks penelitian
Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Leader Member Exchange (LMX)
terhadap komitmen, kepuasan kerja dan kinerja pada pekerja virtual.
Kualitas hubungan pertukaran ini akan jauh lebih berperan dalam menentukan hasil kerja bagi mereka
yang bekerja secara luas dalam mode virtual ini, daripada bagi mereka yang tidak. Secara khusus,
tergantung pada kualitas hubungan pertukaran dengan pengawas individu, tingkat komitmen tertinggi,
terendah, kepuasan kerja, dan kinerja akan dialami oleh individu yang bekerja secara luas dalam mode
virtual.
Konteks penelitian
bahwa tingkat kerja virtual memoderasi hubungan antara kualitas LMX dan komitmen organisasi,
kepuasan kerja dan kinerja.
Definisi dan Teori
Hipotesis (Penelitian Sebelumnya, Logika, Teori)
Model Penelitian
Definisi dan Teori
1.1 Timbal balik dan pertukaran dalam LMX (Leader Member Exchange)
Manajer juga dapat berbagi atau tidak memberikan informasi berharga ketika berinteraksi
dengan bawahan, atau dapat memilih untuk terlibat dalam pendampingan atau interaksi
sosial-emosional lainnya (Graen, Liden, & Hoel, 1982a; Graen & Scandura, 1987)
Demikian pula, bawahan juga dapat menawarkan sumber daya yang dimiliki oleh manajer,
seperti dengan melakukan upaya ekstra, menampilkan dedikasi yang lebih tinggi untuk
mencapai tujuan mereka, atau dengan menunjukkan komitmen organisasi yang lebih
besar (Graen & Cashman, 1975; Graen & Uhl-Bien, 1995).
Individu dengan tingkat komitmen organisasi yang lebih tinggi memiliki rasa memiliki dan
identifikasi dengan organisasi yang meningkatkan keinginan mereka untuk mencapai tujuan
dan kegiatan organisasi, dan kesediaan mereka untuk tetap menjadi bagian dari organisasi
(Meyer & Allen, 1991; Mowday, Porter, & Steers, 1982).
individu dengan hubungan LMX kualitas tinggi, komitmen organisasi akan secara signifikan
lebih tinggi ketika mereka bekerja secara luas dalam mode virtual dibandingkan dengan
mereka yang pekerjaan virtualnya terbatas. Sebaliknya, untuk individu dengan hubungan
LMX berkualitas rendah, komitmen organisasi akan secara signifikan lebih rendah bagi
mereka yang bekerja secara luas dalam mode virtual dibandingkan dengan mereka yang
pekerjaan virtualnya terbatas.
Hipotesis 1. Tingkat kerja secara virtual memoderasi hubungan antara LMX dan komitmen organisasi.
Hipotesis 2. Tingkat kerja virtual memoderasi hubungan antara LMX dan kepuasan kerja.
Hipotesis 3. Tingkat pekerjaan virtual memoderasi hubungan antara LMX dan kinerja pekerjaan.
2. Metode Penelitian