Anda di halaman 1dari 28

*****

SISTEM PENGANGGARAN
SEKTOR PUBLIK

Performance Based Budgeting

APRIANI KEDAH (120110219046)


PENGERTIAN PERFORMANCE BASED BUDGETING

Menurut Undang-Undang No. 17 Tahun 2003, pengertian anggaran berbasis kinerja adalah suatu
pendekatan dalam penyusunan anggaran yang didasarkan pada kinerja atau prestasi kerja yang ingin
dicapai. Anggaran berbasis kinerja (Performance Based Budgeting) merupakan sistem penganggaran
yang berorientasi pada output organisasi dan berkaitan sangat erat dengan visi, misi, dan rencana
strategis organisasi. Anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja akan dapat
menggagalkan perencanaan yang telah disusun. Pengukuran kinerja secara berkelanjutan akan
memberikan umpan balik, sehingga upaya perbaikan secara terus menerus akan mencapai keberhasilan di
masa mendatang. Mardiasmo (2002) menyatakan bahwa pendekatan penyusunan anggaran berbasis
kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat dalam anggaran tradisional,
khususnya kelemahan yang disebabkan oleh tidak adanya tolak ukur yang dapat digunakan untuk
mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran pelayanan publik. Anggaran dengan pendekatan
kinerja sangat menekankan konsep value for money dan pengawasan atas kinerja output.

2
Tujuan Performance Based Budgeting

Menunjukan keterkaitan antara


pendanaan dan prestasi kinerja Meningkatkan efisiensi dan
01 yang akan dicapai (directly 02 transparansi dalam penganggaran
linkages between performance and (operational efficiency)
budget);

Meningkatkan fleksibilitas dan


akuntabilitas unit dalam
03 melaksanakan tugas dan
pengelolaan anggaran (more
flexibility and accountability).
3
Landasan Konseptual Performance Based Budgeting

Fleksibilitas pengelolaan anggaran


Alokasi anggaran berorientasi
01 pada kinerja (output and outcome 02 dengan tetap menjaga prinsip
akuntabilitas (let the manager
oriented); manages);

Alokasi anggaran program/kegiatan


03 didasarkan pada tugas-fungsi Unit Kerja
yang dilekatkan pada stuktur organisasi
(Money follow function).
4
Komponen Performance Based Budgeting
Indikator Kinerja :
a. Indikator yang mencerminkan tolok ukur untuk mencapai sasaran program (outcome);
b. Pendekatan yang digunakan dapat berfokus terhadap efektivitas, efisiensi, outcome atau kepuasan pelanggan;
c. Sebagai instrumen evaluasi kinerja.

Standar Biaya :
a. Mencerminkan kebutuhan dana untuk menghasilkan sebuah output atas pelaksanaan sebuah kegiatan;
b. Menunjukan seluruh komponen/item yang harus dibiayai;
c. Penetapan unit cost untuk setiap komponen/item, menggunakan harga yang paling ekonomis namun tetap
memperhatikan kualitas produk.

Evaluasi Kinerja :
a. Membandingkan antara rencana kinerja dan realisasinya berdasarkan indikator yang telah ditetapkan;
b. Menganalisis perbedaan (gap) yang terjadi dan merumuskan alternatif solusinya;
c. Menyempurnakan indikator kinerja untuk tahap selanjutnya;
d. Rekomendasi kelangsungan kebijakan.

5
Tatacara Penerapan PBK

6
Tahap Kegiatan Performance Based Budgeting

Renstra K/L artinya rencana strategis kementrian/lembaga.


7
Restrukturisasi Program dan Kegiatan

8
IMPLEMENTASI REFORMASI
PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN BERBASIS
PERFORMANCE BASED
BUDGETING/PENGANGGARAN
BERBASIS KINERJA DI
KEMDIKBUD

9
Penerapan Performance-Based Budgeting (PBB)

10
Siklus Penyusunan Rencana Kerja Anggaran
Berbasis Performance-Based Budgeting (PBB)

11
Keterkaitan Struktur Organisasi dan Struktur RKA
Kemdikbud

12
Sasaran Strategis Kemdikbud

RPJMN = Rencana pembangunan janka menengah 13


RENSTRA = Rencana strategis
Contoh Hirarki Sasaran Strategis – IKU – IKK pada
Unit Utama

IKU = Indikator kinerja utama 14


IKK = Indikator kinerja kegiatan
Fokus Efisiensi Strategi Perbaikan RKA

RKA = Rencana kerja dan anggaran 15


Hasil yang Akan Dicapai
1. Peningkatan Efektivitas :
a. Ketepatan sasaran dengan tugas dan fungsi masing-masing unit utama.
b. Fokus pada pencapaian indikator yang telah ditetapkan.
c. Menghindari duplikasi / tumpang tindih kegiatan antar satker.
2. Peningkatan Efisiensi :
a. Standarisasi satuan biaya.
b. Standarisasi mekanisme kerja kegiatan sejenis.
c. Standarisasi kualitas Output.

1. Keterkaitan pendanaan dengan kinerja yang dicapai


2. Meningkatkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas
3. Mencapai sasaran menggunakan sumberdaya minimal dengan kualitas tinggi
Indeks Efisiensi Rancangan RKA 2013 Kemdikbud

17
Review Direktorat Jenderal Pendidikan DasarDetail Hasil

18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Terima
Kasih
Incredible 28

Anda mungkin juga menyukai