Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENGAUDITAN 2

“AUDIT BIAYA DIBAYAR DI MUKA (PREPAID EXPENSE) DAN PAJAK DIBAYAR


DI MUKA (PREPAID TAXES)”

DOSEN PENGAMPU:

SARLIN P. NAWA PAU, SE., M.Sc., CFrA

DISUSUN OLEH :

INGRID IVANA WILLA (1910020013)

ELFIRA T. R. D. PARERA (1910020007)

KLEMENTINO DANGGUR (1910020021)

KELAS/JURUSAN :

6A/AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pengauditan 2 yang berjudul “Audit Biaya
Dibayar Di Muka (Prepaid Expense) Dan Pajak Dibayar Di Muka (Prepaid Taxes)”

Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Sarlin P. Nawa Pau SE.,
M.Sc., CRrA selaku dosen mata kuliah Pengauditan 2 yang telah memberikan kepercayaan kepada kami
untuk menyelesaikan tugas ini. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan materi maupun pikirannya.

Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah, agar lebih baik lagi mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan
juga wawasan bagi para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-
kata yang kurang berkenan.

Kupang, Maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1


2.1 Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
3.1 Tujuan ........................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sifat dan Contoh Biaya Dibayar Di Muka dan Pajak Dibayar Di Muka………….. 2

2.2 Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Biaya dan Pajak Dibayar Di Muka…......3

2.3 Prosedur Pemeriksaan Biaya dan Pajak Dibayar Di Muka yang Disarankan..........5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................................. 13
B. Saran ........................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Biaya dibayar dimuka atau prepaid expense adalah biaya yang sudah dikeluarkan oleh
perusahaan sebelum memperoleh manfaat dari barang atau jasa tersebut. Manfaat tersebut akan
diperoleh pada saat yang akan datang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pos ini tidak
bisa langsung diakui sebagai biaya, tapi harus dicatat terlebih dahulu sebagai unsur kelompok
aktiva.
Biaya yang dibayarkan dimuka sebagai biaya yang telah terjadi, yang akan
digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang. Pajak dibayar dimuka
adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bulan atau dipotong/dipungut
oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit pajak di akhir tahun
(untuk pajak penghasilan) atau di akhir bulan (untuk PPN).
Pemeriksaan biaya yang dibayar dimuka dan pajak yang dibayar dimuka juga
memiliki tujuan dan prosedur pemeriksaan yang dilakukan secara tersendiri. Oleh
karena itu, penulis membuat makalah ini yang berjudul "Audit Biaya Dibayar
Dimuka dan Pajak Dibayar Dimuka, dengan harapan agar dapat dipahami dan
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang yang telah diuraikan, adapun rumusan masalahnya yakni:
1. Bagaimana sifat dan contoh biaya dibayar di muka dan pajak dibayar di muka?
2. Apa saja tujuan pemeriksaan (audit objectives) biaya dan pajak dibayar di muka?
3. Bagaimana prosedur pemeriksaan biaya dan pajak dibayar di muka yang disarankan?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:


1. Mengetahui dan memahami sifat dan contoh biaya dibayar di muka dan pajak dibayar di
muka.
2. Mengetahui dan memahami tujuan dilakukannya pemeriksaan biaya dan pajak dibayar di
muka.
3. Mengetahui dan memahami prosedur pemeriksaan biaya dan pajak dibayar di muka yang
disarankan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sifat dan Contoh Biaya Dibayar Di Muka dan Pajak Dibayar Di Muka

Keduanya mempunyai manfaat kurang atau sama dengan satu tahun, sehingga dikelompokkan
sebagai aset lancar (current asset). Menurut Standar Akuntansi Keuangan :

a. Biaya dibayar muka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang akan digunakan
untuk aktivitas perusahaan yang akan datang.
b. Bagian dari biaya dibayar di muka yang akan memberikan manfaat untuk beberapa
periode kegiatan diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar.

Contoh dari perkiraan-perkiraan yang biasa digolongkan sebagai biaya dibayar di muka adalah:

a. Premi asuransi (prepaid insurance)


b. Sewa dibayar di muka untuk masa satu tahun yang akan datang (prepaid rent)
c. Biaya lain-lain dibayar di muka (prepaid others), misalnya: biaya iklan di radio, televise
yang berdasarkan kontrak, barang-barang untuk promosi (hadiah berupa gantungan
kunci, payung).

Pajak dibayar di muka adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bulan atau
dipotong/dipungut oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit pajak di akhir tahun
(untuk pajak penghasilan) atau di akhir bulan (untuk PPN).
Contoh dari pajak dibayar di Muka adalah:
a. PPh 22 (dari import barang).
b. PPh 23 (dari bunga, dividen, royalty, mamagement fee).
c. PPh 25 (setoran masa pajak penghasilan).
d. PPN Masukan (Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut oleh pengguna kena pajak pada
waktu perusahaan membeli barang atau jasa kena pajak).
Yang dimaksud sewa dibayar di muka dalam buku ini adalah sewa operasi. Menurut SAK
ETAP (IAI, 2009:86);

Pembayaran sewa merupakan beban sewa yang diakui berdasarkan metode garis lurus selama
masa sewa, meskipun pembayaran sewa dilakukan dalam jumlah yang tidak sama setiap periode.

2.2 Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Biaya dan Pajak Dibayar Di Muka
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas biaya dan pajak
dibayar di muka.
2. Untuk memeriksa apakah biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun berikutnya sudah
dicatat sebagai biaya dibayar di muka.
3. Untuk memeriksa apakah biaya dibayar di muka yang mempunyai kegunaan untuk tahun
berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai biaya tahun berjalan.
4. Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh bukti setoran/ pemungutan
pajak yang sah dan lengkap sehingga bisa diperhitungkan sebagai kredit pajak pada akhir
periode.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar di muka dalam laporan
keuangan sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia (SAK/
ETAP/IFRS).

Penjelasan atas Tujuan Pemeriksaan

1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas biaya dan pajak
dibayar di muka.
Jika akuntan publik dapat meyakinkan dirinya bahwa internal control atas biaya dan pajak
dibayar di muka berjalan efektif, maka luasnya pemeriksaan dalam melakukan substantive
test dapat dipersempit.

Beberapa ciri internal control yang baik atas biaya dan pajak dibayar dimuka adalah:
a. Setiap pengeluaran untuk biaya dan pajak dibayar di muka diotorisasi oleh pejabat
perusahaan yang berwenang.
b. Setiap pengeluaran untuk biaya dan pajak dibayar di muka didukung oleh bukti bukti
yang sah dan lengkap. Misalnya: polis asuransi, perjanjian sewa menyewa (lease
agreement), kontrak untuk advertensi, surat setoran pajak (SSP), faktur pajak masukan,
bukti pemotongan PPh 22, 23 dan lain-lain.

2. Untuk memeriksa apakah biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun berikutnya sudah
dicatat sebagai biaya dibayar dimuka.
Maksudnya adalah auditor harus memeriksa apakah bagian yang belum expired (mempunyai
kegunaan untuk periode yang akan datang) tidak dibebankan sebagai biaya, tetapi dicatat
sebagai biaya dibayar di muka.

3. Untuk memeriksa apakah biaya dibayar di muka yang mempunyai kegunaan untuk tahun
berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai biaya tahun berjalan.
Maksudnya adalah auditor harus memeriksa apakah bagian yang expired (masa manfaatnya
sudah berlalu) sudah dibebankan sebagai biaya tahun berjalan.

4. Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh bukti setoran/ pemungutan
pajak yang sah dan lengkap sehingga bisa diperhitungkan sebagai kredit pajak akhir periode.

Untuk bisa diperhitungkan sebagai kredit pajak, perusahaan harus mempunyai bukti
pendukung sebagai berikut:
PPh 22 : Bukti pemungutan dari bank devisa dan PIUD (Pemberitahuan Impor Untuk
Dipakai).
PPh 23 : Bukti pemotongan dari perusahaan yang membayar dividen, sewa, royalti,
atau bank yang membayar bunga deposito/jasa giro.
PPh 25 : SSP
PPN Masukan : Faktur pajak dari pengusaha kena pajak.

5. Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar di muka dalam laporan
keuangan sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia (SAK/ ETAP
IFRS).
Biasanya biaya dibayar di muka yang mempunyai masa manfaat kurang dari atau sama
dengan satu tahun disajikan sebagai aset lancar, sedangkan yang masa manfaatnya lebih dari satu
tahun disajikan sebagai aset tak lancar.

Sedangkan pajak dibayar di muka bisa disajikan sebagai aset lancar atau di offset dengan
utang pajak yang sejenis (pajak penghasilan badan atau pajak pertambahan nilai).

2.3 Prosedur Pemeriksaan Biaya dan Pajak Dibayar Di Muka yang Disarankan

Prosedur pemeriksaan dibagi atas prosedur compliance test dan prosedur substantive test.
Pembahasan prosedur pemeriksaan untuk substantive test akan dibagi dalam beberapa bagian,
yaitu sewa dibayar di muka, premi asuransi dibayar di muka, biaya advertensi dibayar di muka
dar pajak dibayar di muka.

Dalam praktiknya, prosedur pemeriksaan yang dibahas disini harus disesuaikan dengan
kondisi perusahaan yang diaudit.

Prosedur Pemeriksaan untuk Compliance Test

1. Pelajari dan evaluasi internal control atas Biaya dan Pajak Dibayar di Muka:
a. Dalam hal ini internal control questionnaires yang digunakan tercakup dalam internal
control questionnaires atas pengeluaran kas dan setara kas:
i. Apakah setiap pembayaran yang menyangkut biaya dan pajak dibayar dimuka
didukung oleh bukti-bukti yang sah dan lengkap.
ii. Apakah pembayaran tersebut diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang.
iii. Apakah bukti setoran pajak, faktur pajak masukan bukti pemotongan pajak oleh
pihak ketiga di file dengan baik dan rapih.
iv. Apakah lease agreement, insurance policy di file dengan baik dan rapih.

b. Lakukan tes transaksi (compliance test) atas biaya dan pajak dibayar di muka. Yang
digunakan sebagai sampel biasanya adalah bukti pengeluaran kas dan bank den sampel
cukup dipilih secara random.
Contoh kertas kerja pemeriksaan untuk compliance test

2. Tarik kesimpulan mengenai internal control atas Biaya dan Pajak Dibayar di Muka.
Jika cari tes transaksi auditor tidak menemukan sesuatu kesalahan, maka auditor bisa
menyimpulkan bahwa internal control aras biaya dan pajak dibayar di muka berjalan
efektif. Karena itu substantive test atas perkiraan biaya dan pajak dibayar dimuka bisa
dipersempit.
Contoh Top Schedule – Prepaid Taxes and Expenses

Prosedur Pemeriksaan Substantive Sewa Dibayar di Muka (Prepaid Rent)

1. Minta rincian (schedule) prepaid rent per tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
2. Check ketelitian perhitungan matematis (mathematical accuracy).
3. Cocokkan saldo prepaid rent per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dengan saldo
buku besar (general ledger) prepaid rent.
4. Cocokkan saldo awal prepaid rent dengan kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.
5. Lakukan vouching untuk pembayaran prepaid rent di tahun berjalan dan periksa lease
agreement (jika sudah dilakukan di compliance test, refer ke kertas kerja compliance
test).
6. Tie up/tie in (cocokkan) total yang dibebankan sebagai biaya sewa ke buku besar. biaya
sewa.
Dalam hal ada biaya sewa yang langsung dibebankan ke perkiraan biaya sewa (tanpa
melalui prepaid rent), jumlah biaya sewa di buku besar akan terlihat lebih besar.
7. Buat usulan audit adjustment jika diperlukan.

Contoh kertas pemeriksaan sewa dibayar di muka

Prosedur Pemeriksaan Substantive Premi Asuransi Dibayar diMuka (Prepaid Insurance)

1. Minta rincian prepaid insurance per tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
2. Check mathematical accuracy
3. Cocokkan saldo prepaid insurance per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dengan
saldo buku besar (general ledger) prepaid insurance.
4. Cocokkan saldo awal prepaid insurance dengan kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.
5. Lakukan vouching untuk pembayaran premi asuransi di tahun berjalan, perhatikan
apakah ada discount untuk pembayaran tersebut.
6. Periksa polis asuransi dan cocokkan data dalam polis asuransi dengan rincian prepaid
insurance.
7. Tie-up total yang dibebankan sebagai biaya asuransi ke buku besar biaya asuransi.
8. Periksa apakah nilai pertanggungan (insurance coverage) cukup atau tidak dalam arti
tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
9. Perhatikan apakah di dalam polis asuransi terdapat BANKER'S CLAUSE, maksudnya
apakah dalam polis asuransi tersebut ada salah satu pasal yang menyebutkan bahwa kalau
terjadi klaim, karena yang diasuransikan terbakar atau hilang, maka ganti rugi harus
dibayarkan kepada bank.
10. Buat usulan audit adjustment jika diperlukan.

Contoh kertas kerja pemeriksaan premi asuransi dibayar di muka


Prosedur Pemeriksaan Substantive Prepaid Advertising

1. Minta rincian prepaid advertising per tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
2. Check footing dan cocokkan saldo akhir prepaid advertising ke buku besar dan saldo
awal ke kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.
3. Periksa bukti pembayaran dan surat perjanjian (untuk iklan di TV/Radio/Bill Board) dan
bukti pembelian (untuk barang-barang suvenir).
4. Periksa kebenaran pembebanan ke biaya; untuk barang-barang souvenir harus dilakukan
stock opname (perhitungan fisik) pada akhir tahun.

Prosedur Pemeriksaan Substantive Prepaid Taxes

1. Minta rincian prepaid taxes per tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
(rincian bisa per jenis pajak atau dicampur).
2. Check footing dan cocokkan saldonya dengan buku besar.
3. Untuk pajak penghasilan, bandingkan angka prepaid taxes di rincian dengan SPT PPh
Badan.
4. Untuk pajak pertambahan nilai (PPN Masukan), bandingkan angka prepaid taxes di
rincian dengan SPT Masa (SPM).
Contoh kertas kerja pemeriksaan prepaid taxes

Didalam top schedule biasanya auditor harus mencantumkan kesimpulan dari hasil
pemeriksaaan atas perkiraan tersebut, apakah menurut pendapat auditor, perkiraan tersebut
disajikan secara wajar atau tidak.

Menurut SAK ETAP (IAI, 2009: 86, 87):

Untuk sewa operasi, lease mengungkapkan hal-hal berikut:

a. jumlah pembayaran sewa yang harus dibayar selama masa sewa,


b. jumlah pembayaran sewa selama periode berjalan yang diakui sebagai beban sewa.
c. jaminan yang diberikan sehubungan dengan transaksi sewa.
d. keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan beserta amortisasinya sehubungan dengan
transaksi jual dan sewa balik.
e. ikatan-ikatan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian sewa.

Sedangkan bagi lessor, pembayaran sewa selama tahun berjalan dari lease harus diakui
sebagai pendapatan sewa. Pendapatan sewa harus diakui dan diukur berdasarkan metode garis
lurus sepanjang masa sewa, meskipun pembayaran sewa guna usaha mungkin dilakukan dalam
jumlah yang tidak sama setiap periode.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Biaya dibayar dimuka atau prepaid expense adalah biaya yang sudah dikeluarkan oleh
perusahaan sebelum memperoleh manfaat dari barang atau jasa tersebut. Manfaat tersebut akan
diperoleh pada saat yang akan datang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pos ini tidak
bisa langsung diakui sebagai biaya, tapi harus dicatat terlebih dahulu sebagai unsur kelompok
aktiva. Pajak dibayar di muka adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bulan atau
dipotong/dipungut oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit pajak di akhir tahun
(untuk pajak penghasilan) atau di akhir bulan (untuk PPN).
Pemeriksaan atau audit atas biaya dan pajak dibayar di muka diperlukan untuk
memastikan apakah penegendalian yang dijalankan sudah efektif atau belum, hingga
penyajiannya dalam laporan keuangan apakah sudah sesuai dengan SAK yang berlaku di
Indonesia. Prosedur pemeriksaan dibagi atas prosedur compliance test dan prosedur substantive
test. Pembahasan prosedur pemeriksaan untuk substantive test akan dibagi dalam beberapa
bagian, yaitu sewa dibayar di muka, premi asuransi dibayar di muka, biaya advertensi dibayar di
muka dan pajak dibayar di muka.

3.2 Saran

Sebaiknya perusahaan dapat melakukan pengendalian yang intensif terhadap biaya dan
pajak dibayar di muka agar meminimalisir segala kerentanan-kerentanan yang mungkin bisa
terjadi
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno, 2019. Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik,
Buku 1, Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai