DAN
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
KELOMPOK 5
1. NURHALISA 46121044
2. PUTRI ANGGRIANINGSI 46121045
4. RESKI AMALIAH PUTRI 46121076
JURUSAN AKUNTANSI
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aktifitas sebuah entitas, baik entitas yang berorientasi pada laba (profit) maupun non-
laba (profit), tidak dapat dipisahkan dari beban. Di dalam suatu perusahaan. Beban adalah
suatu elemen penting dalam aktivitas operasional. investasi, maupun pendanaan perusahaan
tersebut. Hal ini dikarenaka beban merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
mejalankan operasi sehingga mencerminkan kinerja perusahaan. Di samping itu, Beban
adalah perkiraan perusahaan yang cukup mudah untuk diselewengkan termasuk beban beban
yang dibayar dimuka.
Untuk menghindari terjadinya berbagai macam penyelewengan terhadap Beban, maka
diperlukan adanya sistem pengendalian (pengawasan) yang cukup terhadap Beban Sistem
pengendalian intern (SPI) yang baik akan mengurangi potensi penyelewengan terhadap
Beban perusahaan.
Pemeriksaan pada Beban yang dibayar dimuka menjadi salah fokus utama auditor dalam
tugasnya melakukan audit kepada perusahaan entitas. Apabila auditor tidak mendapatkan
temuan temuan yang janggal pada saat pemeriksaan Beban dan penilaian yang baik terhadap
pengendalian internal Beban perusahaan. auditor akan lebih mudah untuk melanjutkan
pemeriksaan pada elemen keuangan perusahaan yang lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sifat dan contoh biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar dimuka?
2. Apa saja tujuan pemeriksaan biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar dimuka?
3. Apa saja prosedur pemeriksaan biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar dimuka?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui sifat dan contoh biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar dimuka?
2. Untuk mengetahui tujuan pemeriksaan biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar dimuka?
3. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar
dimuka?
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh dari perkiraan-perkiraan yang biasa digolongkan sebagai Biaya dibayar Di Muka
adalah:
a. Premi asuransi (prepaid insurance).
b. Sewa Dibayar di Muka untuk masa rent) satu tahun yang akan datang (prepaid
insurance)
c. Biaya Lain-lain Dibayar di Muka (Prepaid Others), misalnya: biaya iklan di radio,
televisi yang berdasarkan kontrak, barang-barang untuk promosi (hadiah berupa
gantungan kunci, payung).
Pajak Dibayar di Muka adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bulan
dipotong/dipungut oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit pajak di
akhir tahun (untuk pajak penghasilan) atau di akhir bulan (untuk PPN). Contoh dari
Pajak Dibayar di Muka adalah:
a. PPh 22 (dari impor barang)
b. PPh 23 (dari bunga, dividen, royalty, management fee).
c. PPh 25 (setoran masa pajak penghasilan)
d. PPN Masukan (Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut oleh pengusaha kena pajak
pada waktu perusahaan membeli barang atau jasa kena pajak).
Yang dimaksud sewa dibayar di muka dalam buku ini adalah sewa operasi Menurut
SAK ETAP (IAI, 2009:86);
Pembayaran sewa merupakan beban sewa yang diakui berdasarkan metode garis
lurus selama masa sewa, meskipun pembayaran sewa dilakukan dalam jumlah yang tidak
sama setiap periode.
Untuk bisa diperhitungkan sebagai kredit pajak. perusahaan harus mempunyai bukti
pendukung sebagai berikut:
PPh 22 : Bukti pemungutan dari bank devisa dan PIUD (Pemberitahuan Impor Untuk
dipakai)
PPh 23: Bukti pemotongan dari perusahaan yang membayar dividen, sewa. royalty atau
bank yang membayar bunga deposito/jasa giro.
PPh 25 SSP PPN Masukan: Faktur pajak dari pengusaha kena pajak.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar di muka dalam laporan
keuangan sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia
(SAK/ETAP/IFRS).
Biasanya biaya dibayar di muka yang mempunyai masa manfaat kurang dari atau sama
dengan satu tahun disajikan sebagai harta lancar, sodangkan yang masa manfaatnya lebih
dari satu tahun disajikan sebagai aset tak lancar. Sedangkan pajak dibayar di muka bisa
disajikan sebagai harta lancar.
C. Prosedur pemeriksaan biaya dan pajak dibayar dimuka
Prosedur pemeriksaan dibagi atas prosedur compliance test dan prosedur substantive.
Pembahasan prosedur pemeriksaan untuk substantive test akan dibagi dalam beben bagian,
yaitu sewa dibayar di muka, premi asuransi dibayar di muka, biaya advertensi di muka dan
pajak dibayar di muka.
Dalam praktiknya, prosedur pemeriksaan yang dibahas disini harus disesuaikan dengan
kondisi perusahaan yang diaudit.
Di dalam top schedule biasanya si auditor harus mencantumkan kesimpulan dari hasil
pemeriksaan atas perkiraan tersebut, apakah menurut pendapat auditor. perkira tersebut disajikan
secara wajar atau tidak.
A. Kesimpulan
Biaya dibayar dimuka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang akan
digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan dating Pajak dibayar dimuka adalah
pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bulan atau dipotong dipungut oleh pihak
ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit pajak diakhir tahun (untuk pajak
penghasilan) atau di akhir bulan (untuk PPN).
Disamping itu, perusahaan tetap harus melakukan pemeriksaan terhadap biaya
dibayar dimuka sesuai dengan prosedur pemeriksaan biaya dibayar dimuka dan pajak
dibayar dimuka yang berlaku. Hal ini untuk menghindari adanya penggelapan pajak
ataupun beban yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.