Anda di halaman 1dari 48

PEMERIKSAAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA

(PREPAID EXPENSES)
DAN PAJAK DIBAYAR DI MUKA
(PREPAID TAXES)
ASET TETAP
(FIX ASSET)
AUDITING
Anggi Putri Kusuma Wardini SE., M.Ak. PIA

UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP


BIAYA DAN PAJAK
DIBAYAR DIMUKA

2
SIFAT DAN CONTOH BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN PAJAK
DIBAYAR DIMUKA

Keduanya mempunyai manfaat kurang atau sama dengan


satu tahun, sehingga dikelompokkan sebagai harta lancar
(current asset).
Menurut Standar Akuntansi Keuangan:

• Biaya Dibayar di Muka dimaksudkan sebagai


biaya yang telah terjadi, yang akan di
gunakan untuk aktivitas perusahaan yang
akan datang.
• Bagian dari Biaya Dibayar di Muka yang
akan memberikan manfaat untuk beberapa
periode kegiatan diklasifikasikan sebagai
aset tak lancar. 3
Contoh dari perkiraan-perkiraan
yang biasa digolongkan sebagai
biaya dibayar di muka adalah:

1. Premi Asuransi
2. Sewa dibayar di muka untuk masa
satu tahun yang akan datang
3. Biaya lain – lain dibayar di muka,
misalnya biaya iklan di radio, televisi
yang berdasarkan kontrak, barang-
barang untuk promosi (hadiah
berupa gantungan kunci, payung).

4
Contoh dari Pajak Dibayar di Muka
adalah:
1. PPh 22 (dari impor barang)
2. PPh 23 (dari bunga, dividen, royalty,
management fee).
3. PPh 25 (setoran masa pajak
penghasilan)
4. PPN Masukan (Pajak Pertambahan Nilai
yang dipungut oleh pengusaha kena
pajak pada waktu perusahaan membeli
barang atau jasa kena pajak).

5
YANG DIMAKSUD SEWA DIBAYAR
DI MUKA DISINI ADALAH SEWA
OPERASI.

Menurut SAK ETAP (IAI, 2009:86)


Pembayaran sewa merupakan beban
sewa yang diakui berdasarkan metode
garis lurus selama masa sewa,
meskipun pembayaran sewa
dilakukan dalam jumlah yang tidak
sama setiap periode.

6
TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT OBJECTIVES)
BIAYA DAN PAJAK DIBAYAR DIMUKA

1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas
biaya dan pajak dibayar di muka.
2. Untuk memeriksa apakah biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun
berikutnya sudah dicatat sebagai biaya dibayar di muka.
3. Untuk memeriksa apakah biaya dibayar di muka yang mempunyai kegunaan
untuk tahun berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai biaya tahun berjalan.
4. Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh bukti
setoran/pemungutan pajak yang sah dan lengkap sehingga bisa
diperhitungkan sebagai kredit pajak pada akhir periode.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar di muka dalam
laporan keuangan sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di
Indonesia (SAK/ETAP/IFRS).

7
PROSEDUR PEMERIKSAAN BIAYA DAN PAJAK
DIBAYAR DIMUKA YANG DISARANKAN

Prosedur pemeriksaan dibagi atas prosedur compliance


test dan prosedur substantive test.
Pembahasan prosedur pemeriksaan untuk substantive
test akan dibagi dalam beberapa bagian, yaitu sewa
dibayar di muka, premi asuransi dibayar di muka, biaya
advertensi dibayar di muka dan pajak dibayar di muka.
Dalam praktiknya, prosedur pemeriksaan yang dibahas
disini harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan
yang diaudit.

8
PROSEDUR PEMERIKSAAN UNTUK
COMPLIANCE TEST
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas Biaya dan
Pajak Dibayar di Muka:
a. Dalam hal internal control questionnaires yang digunakan
tercakup dalam internal control questionnaires atsa
pengeluaran kas dan setarta kas, seperti;
• Apakah setiap pembayaran yang menyangkut biaya dibayar di
muka didukung oleh bukti – bukti yang sah dan lengkap?
• Apakah pembayaran yang dilakukan diotorisasi oleh pejabat
perusahaan yang berwenang?
• Apakah bukti setoran pajak, faktur pajak masukan, bukti
pemotongan pajak oleh pihak ketiga di file dengan baik dan rapih
• Apakah lease agreement, insurance pólice di file dengan baik dan
rapih
b. Lakukan tes transaksi (compliance test) atas biaya dan
pajak dibayar dimuka.

9
PROSEDUR PEMERIKSAAN UNTUK
COMPLIANCE TEST

2. Tarik kesimpulan mengenai internal control atas Biaya


dan Pajak Dibayar di Muka. Jika dari tes transaksi
auditor tidak menemukan sesuatu kesalahan, maka
auditor bisa menyimpulkan bahwa internal control atas
biaya dan pajak dibayar di muka berjalan efektif.
Karena itu substantive test atas perkiraan biaya dan
pajak dibayar di muka bisa dipersempit.

10
PROSEDUR PEMERIKSAAN SUBSTANTIVE SEWA DIBAYAR DI
MUKA (PREPAID RENT)

1. Minta rincian (Schedule) sewa dibayar di muka per tanggal laporan posisi
keuangan
2. Periksa ketelitian perhitungan matematis (mathematical accurancy)
3. Cocokkan saldo sewa dibayar di muka per tanggal laporan posisi
keuangan dengan saldo buku besar sewa dibayar di muka
4. Cocokkan saldo awal sewa dibayar di muka dengan kertas kerja
pemeriksaan tahun lalu

11
PROSEDUR PEMERIKSAAN SUBSTANTIVE SEWA DIBAYAR DI
MUKA (PREPAID RENT)

5. Lakukan vouching untuk pembayaran sewa dibayar di muka di tahun


berjalan dan periksa lease agreement ( jika sudah dilakukan di
complaiance test, refer ke kertas kerja compliance test)
6. Cocokkan total yang dibebankan sebagai beban sewa ke buku besar
beban sewa
Hati hati dalam memeriksa beban sewa, karena jika nilai di buku besar
beban sewa lebih besar dari nilai total maka kemungkinan ada beberapa
sewa yang langsung di bebankan tidak melalui akun biaya di bayar di
muka.
7. Buat usulan Audit Adjustment jika di perlukan.
12
PROSEDUR PEMERIKSAAN SUBSTANTIVE PREMI ASURANSI
DIBAYAR DI MUKA (PREPAID INSURANCE)

1. Minta rincian (Schedule) asuransi dibayar di muka per tanggal laporan


posisi keuangan
2. Cek mathematical accuracy
3. Cocokkan saldo asuransi dibayar di muka per tanggal laporan posisi
keuangan dengan saldo buku besar asuransi dibayar dimuka
4. Cocokkan saldo awal asuransi dibayar di muka dengan kertas kerja
pemeriksaan tahun lalu jika klien adalah klien continue
5. Lakukan vouching untuk pembayaran premi asuransi di tahun berjalan,
perhatikan apakah ada discount untuk pembayaran tersebut

13
PROSEDUR PEMERIKSAAN SUBSTANTIVE PREMI ASURANSI
DIBAYAR DI MUKA (PREPAID INSURANCE)

6. Periksa polis asuransi dan cocokkan data dalam polis dengan rincian
asuransi dibayar di muka
7. Tiu-up total yang dibebankan sebagai beban asuransi ke buku besar
beban asuransi
8. Periksa apakah nilai pertanggungan (insurance coverage) cukup atau
tidak dalam arti tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
9. Periksa apakah di dalam polis asuransi terdapat BANKER’S CLAUSE,
maksudnya apakah lama polis asuransi tersebut ada salah satu pasal
yang menyebutkan bahwa kalau terjadi klaim, karena yang diasuransikan
terbakar atau hilang, maka ganti rugi harus dibayarkan kepada bank.
10. Buat usulan Audit Adjustment jika di perlukan.
14
PROSEDUR PEMERIKSAAN SUBSTANTIVE
PREPAID ADVERTISING

1. Minta rincian prepaid advertising per tanggal neraca.


2. Check footing dan cocokkan saldo akhir prepaid advertising ke buku besar
dan saldo awal ke kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.
3. Periksa bukti pembayaran dan surat perjanjian (untuk iklan di
TV/Radio/Bill Board) dan bukti pembelian (untuk barang-barang suvenir).
4. Periksa kebenaran pembebanan ke biaya; untuk barang-barang souvenir
harus dilakukan stock opname (perhitungan fisik) pada akhir tahun.

15
PROSEDUR PEMERIKSAAN SUBSTANTIVE PREPAID TAXES

1. Minta rincian prepaid taxes per tanggal neraca. (rincian bisa per jenis
pajak atau dicampur).
2. Check footing dan cocokkan saldonya dengan buku besar.
3. Untuk pajak penghasilan, bandingkan angka prepaid taxes di rincian
dengan SPT PPh Badan.
4. Untuk pajak pertambahan nilai (PPN Masukan), bandingkan angka
prepaid taxes di rincian dengan SPT Masa (SPM).

16
Menurut SAK ETAP (IAI, 2009: 86, 87):
untuk sewa operasi, lesse mengungkapkan
hal-hal berikut:
a. Jumlah pembayaran sewa yang harus
dibayar selama masa sewa
b. Jumlah pembayaran sewa selama
periode berjalan yang diakui sebagai
beban sewa
c. Jaminan yang diberikan sehubungan
dengan transaksi sewa
d. Keuntungan atau kerugian yang
ditangguhkan beserta amortisasinya
sehubungan dengan transaksi jual dan
sewa balik
e. Ikatan-ikatan penting yang
dipersyaratkan dalam perjanjian sewa
17
18
19
20
21
22
ASET TETAP

23
APA ITU ASET TETAP?

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No 14)

Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam


bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu,
yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal
perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun.

24
APA ITU ASET TETAP?

Menurut SAK ETAP (IAI, 2009:68)

Aset tetap adalah aset berwujud yang :

a) Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau


penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan ke
pihak lain atau untuk tujuan administratif

b) Diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode

25
APA ITU ASET TETAP?

Suatu benda berwujud harus diakui sebagai suatu aset


dan dikelompokkan sebagai aset tetap bila:

a. besar kemungkinan (probable) bahwa manfaat


keekonomian di masa akan datang yang berkaitan
dengan aset tersebut akan mengalir ke dalam
perusahaan; dan

b. biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

26
SIFAT ASET TETAP

1. Tujuan dari pembeliannya bukan untuk dijual kembali atau


diperjualbelikan sebagai barang dagangan, tetapi untuk dipergunakan
dalam kegiatan operasional perusahaan
Sifat ini yang membedakan aset tetap dari persediaan barang dagang.
2. Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun
Sifat ini yang menjadi alasan mengapa aset tetap HARUS disusutkan.
Biaya penyusutan merupakan alokasi dari biaya penggunaan aset tetap selama masa
manfaat secara sistematis dan teratur (menggunakan metode tertentu yang diterapkan
secara konsisten)
3. Jumlahnya cukup material
Sifat ini yang merupakan salah satu alasan mengapa setiap perusahaan harus
mempunyai kebijakan kapitalisasi yang membedakan antara capital expenditure dan
revenue expenditure
27
PERBEDAAN

Capital Expenditure Revenue Expenditure

Suatu pengeluaran yang jumlahnya


Suatu pengeluaran yang jumlahnya tidak material
material dan mempunyai manfaat dari satu walaupun masa manfaatnya mungkin lebih dari
tahun satu tahun dan dilakukan perusahaan dalam
rangka menghasilkan pendapatan dan
dibebankan ke dalam laba rugi

Contoh : Pembelian meja tulis yang harganya Rp. 500.000,-

Bagi perusahaan yang besar seperti PT Pertamina pembelian meja tersebut bisa jadi merupakan revenue expenditure. Tapi
bagi perusahaan kecil, bisa jadi pembelian tersebut menjadi capital expenditure

28
JENIS ASET TETAP
Fixed Tangible Assets Fixed Intangible Assets
Aset tetap yang mempunyai wujud/ bentuk, bisa di lihat, Aset tetap yang tidak mempunyai wujud,
bisa di raba. Yang termasuk dalam Fixed Tangible Assets:
sehingga tidak bisa dilihat dan tidak bisa di raba.
❑ Tanah Yang termasuk ke dalam Fixed Intangible Assets:
Tanah bisa dimiliki dalam bentuk hak milik, hak guna ❑Hak paten
bangunan yang biasanya memiliki masa manfaat 20-
30 tahun ❑Hak cipta
❑ Gedung
❑Franchise
Termasuk di dalamnya pagar, lapangan parkir,
tanaman, mesin mesin, peralatan, furniture &
fixtures, delivery equipment / vehicles ❑Goodwill

❑ Sumber Alam ❑Pre-operating expenses (biaya biaya yang


Pertambangan minyak, batu bara, emas, marmer, dikeluarkan sebelum perusahaan beroperasi
dan hak pengusahaan hutan. Sumber alam ini di secara komersial)
deplesi, bukan disusutkan , pada saat sumber alam
tersebut mulai menghasilkan.

29
Aset tetap biasanya memiliki jumlah yang besar, tetapi waktu yang digunakan
untuk memeriksa aset tetap biasanya lebih sedikit dibandingkan akun akun
lainnya. Hal ini dikarenakan :
⮚ Harga perolehan per unit dari aset tetap biasanya relatif besar dan jumlah
transaksinya dalam setahun biasanya sedikit
⮚ Mutasi aset tetap (penambahan dan pengurangan) biasanya jauh lebih
sedikit dibandingkan mutasi piutang dan persediaan
⮚ Dalam pemeriksaan aset tetap, prosedur cut-off bukan merupakan bukan
hal yang penting seperti pada pemeriksaan cut-off transaction dalam
pembelian dan penjualan persediaan.

30
KOMPONEN HARGA PEROLEHAN

Ada beberapa biaya yang boleh masuk menjadi bagian dari komponen harga
perolehan di antaranya;
1. Biaya Bea impor dan pajak yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi
diskon pembelian dan potongan lainnya
2. Biaya biaya yang dapat didistribusikan secara langsung untuk membawa
aset tetap ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset tetap dapat
digunakan sesuai keinginan manajemen
3. Estimasi awal biaya biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan
restorasi lokal aset tetap. Kewajiban atas biaya yang timbul ketika aset
diperoleh atau karena perusahaan menggunakan aset tetap tersebut
selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan
persediaan

31
I NT ERA K SI A NTA R A K UN
⮚ Saat Pembelian Aset Tetap

Saat melakukan Pembelian aset tetap. Maka hanya ada 2 akun yang berinteraksi yaitu;

Aset Tetap dan Kas/Bank jika Pembelian dilakukan secara Tunai

Kas/ Bank Aset Tetap


Saldo Awal Saldo Awal

Penambahan Kas
Penambahan
Aset Tetap

Saldo Akhir Saldo Akhir

2. Saat Pembelian Aset Tetap


Dr. Aset Tetap xxx
Cr. Kas/Bank xxx
32
⮚ Saat Pembebanan Penyusutan

Saat melakukan pencatatan penyusutan aset tetap. Maka hanya ada 2 akun yang berinteraksi yaitu;

Beban Penyusutan dan Akumulasi Penyusutan

Akumulasi penyusutan Beban Penyusutan Aset Tetap

Saldo Awal

Penyusutan Penyusutan

Saldo Akhir

2. Saat pembebanan penyusutan aset tetap


Dr. Beban penyusutan aset tetap xxx
Cr. Akumulasi Penyusutan Aset tetap xxx
33
⮚ Saat Terjadi Disposal

Disposal ini terjadi, maka akan ada 3 kemungkinan, yaitu impas (tidak rugi tidak untung),
mendapat keuntungan dan mendapatkan kerugian. Sehingga saat disposal, akun yang
berinteraksi ada 4. Kas/bank, aset tetap, akumulasi penyusutan, dan laba/ rugi
penjualan aset tetap
1. Saat Terjadi Disposal tanpa keuntungan maupun kerugian
Kas/ Bank Aset Tetap
Saldo Awal Saldo Awal

Penambahan Kas Disposal 3. Saat penjualan aset tetap tanpa ada


Saldo Akhir Saldo Akhir
keuntungan ataupun kerugian
Dr. Kas
Akumulasi penyusutan Dr. Akumulasi Penyusutan Aset tetap
Cr. Aset tetap
Saldo Awal

Disposal

Saldo Akhir

34
2. Saat Terjadi Disposal dengan adanya keuntungan
Kas/ Bank Aset Tetap Laba/ Rugi Penjualan Aset Tetap

Saldo Awal Saldo Awal

Penambahan Kas Disposal Keuntungan

Saldo Akhir Saldo Akhir

Akumulasi penyusutan
Saldo Awal

Disposal

Saldo Akhir

4. Saat penjualan aset tetap dengan adanya keuntungan


Dr. Kas
Dr. Akumulasi Penyusutan Aset tetap
Cr. Aset tetap
Cr. Laba Penjualan Aset Tetap 35
3. Saat Terjadi Disposal dengan adanya kerugian
Kas/ Bank Aset Tetap Laba/ Rugi Penjualan Aset Tetap

Saldo Awal Saldo Awal

Penambahan Kas Disposal Kerugian

Saldo Akhir Saldo Akhir

Akumulasi penyusutan
Saldo Awal

Disposal

Saldo Akhir

5. Saat penjualan aset tetap dengan adanya keuntungan


Dr. Kas
Dr. Akumulasi Penyusutan Aset tetap
Dr. Rugi Penjualan Aset Tetap
Cr. Aset tetap 36
TUJUAN PEMERIKSAAN ASET TETAP

1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik


atas aset tetap
2. Untuk memeriksa apakah aset tetap yang tercantum pada laporan
posisi keuangan betul – betul ada, dan masih digunakan dan
dimiliki oleh perusahaan
3. Untuk memeriksa apakah penambahan aset tetap dalam tahun
berjalan betul betul merupakan capital expenditure, diotorisasi oleh
pejabat berwenang dan didukung oleh bukti – bukti yang lengkap
dan dicatat dengan benar
4. Untuk memeriksa apakah disposal aset tetap sudah dicatat dengan
benar di buku perusahaan dan telah diotorisasi oleh pejabat
berwenang
37
TUJUAN PEMERIKSAAN ASET TETAP

5. Untuk memeriksa apakah beban penyusutan dalam tahun berjalan


yang diperiksa dilakukan dengan cara yang sesuai dengan SAK,
konsisten dan apakah perhitungannya telah dilakukan dengan
benar (akurat)
6. Untuk memeriksa apakah ada aset tetap yang dijadikan sebagai
jaminan
7. Untuk memeriksa apakah penyajian aset tetap dalam laporan
keuangan, sesuai. dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia
(SAK ETAP/IFRS)

38
PROSEDUR AUDIT ASET TETAP

Untuk tahun pertama (Klien Baru)


⮚ Jika tahun sebelumnya perusahaan sudah diaudit oleh kantor akuntan lain,
saldo awal aset tetap bisa dicocokkan dengan laporan akuntansi terdahulu
dan kertas kerja pemeriksaan akuntansi tersebut
⮚ Jika tahun tahun sebelumnya perusahaan belum pernah diaudit, akuntan
publik harus memeriksa mutasi penambahan dan pengurangan aset tetap
dari awal berdirinya perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
apakah pencatatan yang dilakukan perusahaan untuk penambahan dan
pengurangan aset tetap serta metode dan perhitungan aset tetap
dilakukan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk nilai nilai yang material

39
PROSEDUR AUDIT ASET TETAP

Prosedur Audit untuk penugasan berulang yang di titik beratkan pada


transaksi tahun berjalan.
1. Pelajari dan evaluasi internal control aset tetap
2. Minta kepada klien Top Schedule serta Supporting Schedule aset tetap
yang berisikan saldo awal, penambahan serta pengurangan
pengurangannya dan saldo akhir baik untuk harga perolehan maupun
akumulasi penyusutannya.
3. Periksa footing dan cross footing dan cocokkan totalnya dengan General
ledger dan subledger, saldo awal dengan working paper tahun lalu
4. Vouching penambahan serta pengurangan dari aset tetap tersebut
Untuk penambahan lihat approval dan kelengkapan dokumen pendukungnya
Untuk pengurangan , lihat otorisasi dan jurnal apakah sudah dicatat, apakah ada
keuntungan atau kerugian penjualan
40
PROSEDUR AUDIT ASET TETAP

5. Periksa fisik dari aset tetap tersebut dan periksa kondisi dan kode dari
aset tetap
6. Periksa bukti kepemilikan aset tetap
Untuk tanah, bangunan, periksa sertifikat tanah, IMB, SIPB (surat izin penempatan
bangunan), Untuk Mobil, dan motor, periksa STNK dan BPKB
7. Pelajari dan periksa apakah Capitalization Policy dan Depreciation Policy
yang dijalankan konsisten dengan tahun sebelumnya
8. Buat analisis tentang perkiraan Repair and Maintenance, sehingga kita
dapat mengetahui apakah pengeluaran yang seharusnya masuk dalam
kelompok capital expenditure tetap dicatat sebagai revenue expenditure
9. Periksa apakah aset tetap tersebut sudah diasuransikan dan apakah
insurance coverage nya cukup atau tidak.
41
PROSEDUR AUDIT ASET TETAP

10. Tes perhitungan penyusutan cross reference angka penyusutan


dengan biaya penyusutan diperkirakan laba rugi dan periksa alokasi
/ distribusi biaya penyusutan
11. Periksa notulen rapat, perjanjian kredit dan jawaban konfirmasi dari
bank, untuk memastikan apakah ada aset tetap yang dijadikan
sebagai jaminan bank
12. Periksa apakah ada Commitment yang dibuat oleh perusahaan
untuk membeli atau menjual aset tetap
13. Untuk bangunan dalam proses, kita periksa penambahannya dan
apakah ada bangunan dalam proses yang harus di transfer ke aset
tetap 42
PROSEDUR AUDIT ASET TETAP

14. Jika ada aset tetap yang diperoleh melalui leasing, periksa lease
agreement dan periksa apakah accounting treatment nya sudah
sesuai dengan standar akuntansi leasing
15. Periksa atau tanyakan apakah ada aset tetap yang dijadikan agunan
kredit di bank
16. Periksa penyajiannya dalam laporan keuangan, apakah sesuai
dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia

43
44
45
46
Referensi
Agoes Sukrisno, 2016. Auditing Petunjuk
Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor
Akuntan Publik, Buku 1 Edisi 4,Jakarta :
Salemba Empat
THANK YOU

48

Anda mungkin juga menyukai