PEMBAHASAN
2.1
melakukan pemeriksaan harus terlebih dahulu mempelajari kertas kerja pemeriksaan tahun
lalu. Pihak klien biasanya memiliki beragam jenis beban dibayar di muka seperti asuransi,
sewa pajak dan biaya lain-lain yang dibayar di muka.
1.
2.
3.
Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas biaya dan pajak
dibayar di muka. Jika akuntan publik dapat meyakinkan dirinya bahwa internal control
atas biaya dan pajak dibayar di muka berjalan efektif maka luasnya pemeriksaan dalam
melakukan substantive test dapat dipersempit.
Beberapa ciri internal control yang baik atas biaya dan pajak dibayar di muka adalah :
a) Setiap pengeluaran untuk biaya dan pajak dibayar di muka diotorisasi oleh pejabat
perusahaan yang berwenang.
3
b) Setiap pengeluaran untuk biaya dan pajak dibayar di muka didukung oleh buktibukti yang sah dan lengkap. Misalnya : polis asuransi, perjanjian sewa menyewa
(lease agreement), kontrak untuk advertensi Surat Setoran Pajak (SSP), faktur
pajak masukan, bukti pemotongan PPh 22, 23, dll.
.2
Untuk memeriksa apakah biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun berikutnya sudah
dicatat sebagai biaya dibayar di muka. Auditor harus memeriksa apakah bagian yang
belum expired (mempunyai kegunaan untuk periode yang akan datang) tidak dibebankan
sebagai biaya, tetapi dicatat sebagai biaya dibayar di muka.
.3
Untuk memeriksa apakah biaya dibayar di muka yang mempunyai kegunaan untuk tahun
berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai biaya tahun berjalan. Auditor harus memeriksa
apakah bagian yang expired (masa manfaatnya sudah berlalu) sudah dibebankan sebagai
biaya tahun berjalan.
.4
Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh bukti setoran/pemungutan
pajak yang sah dan lengkap sehingga bisa diperhitungkan sebagai kredit pajak pada akhir
periode. Auditor perlu melakukan pemeriksaan atas bukti-bukti pendukung pembayaran
pajak, memeriksa keabsahan dari bukti tersebut.
.5
Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar di muka dalam laporan
keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
(paybudi)/ PSAK.
Biasanya biaya dibayar di muka yang mempunyai masa manfaat kurang dari atau sama
dengan satu tahun disajikan sebagai harta lancar, sedangkan yang masa manfaatnya lebih
dari satu tahun disajikan sebagai aktiva tak lancar. Sedangkan pajak dibayar di muka bisa
disajikan sebagai harta lancar atau di offset dengan utang pajak yang sejenis (pajak
penghasilan badan atau pajak pertambahan nilai).
a) Minta daftar asuransi yang dibayar di muka, dan cocokkan dengan saldo buku besar
b) Periksa polis asuransi dan bukti pembayaran premi asuransi, bila polis tersebut
disimpan oleh bank, lakukan konfirmasi kepada bank yang bersangkutan
c) Periksa kebenaran perhitungan premi asuransi yang dibayar di muka dan biaya
asuransi untuk tahun berjalan dengan memerhatikan periode berlakunya polis asuransi
tersebut
d) Pisahkan antara biaya yang mempunyai masa manfaat jangka pendek dengan yang
jangka panjang
e) Perhatikan kecukupan jumlah asuransi atas segala macam kerugian yang timbul.
.2
.3
a) Minta daftar Pajak Pertambahan Nilai Masukan yang meliputi informasi tanggal faktur
pajak, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Nomor Pengusaha Kena Pajak (NPKP),
Dasar Pengenaan Pajak (DPP) dan besarnya PPN yang dipungut
b) Yakinkan bahwa semua pajak sesuai pajak masukan telah didukung dengan bukti
pajak, yang semuanya merupakan pajak masukan yang dapat dikreditkan sesuai
dengan peraturan perpajakan
c) Pastikan bahwa pajak masukan telah dilaporkan / dikreditkan secara teratur dalam SPT
Masa, dan dikompensasikan dengan pajak pengeluaran
d) Apabila pajak keluaran lebih besar dari pajak masukan, pastikan bahwa kekurangan
pembayaran tersebut telah dilunasi sesuai batas waktunya
e) Apabila ada perbedaan saldo bersih (pajak masukan dikurangi pajak keluaran) antara
buku besar dengan SPT Masa, pelajarilah sebab-sebabnya (terutama untuk saldo per
tanggal neraca)
f) Pelajari semua surat koresponden dengan kantor pajak, terutama untuk permohonan
restitusi karena kelebihan pembayaran pajak masukan.
g) Pastikan apakah semua permohonan tersebut disetujui, dan bila ada faktur pajak yang
tidak disetujui oleh kantor pajak, pelajari sebab-sebabnya.
2.2
usaha.
Dicatat sebagai aktiva lancer.
Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik terhadap
perlengkapan kantor. Jika akuntan publik dapat meyakinkan dirinya bahwa internal
control atas perlengkapan kantor berjalan efektif maka luasnya pemeriksaan dalam
.2
.3
.4
.5
.6
sewa gedung tersebut terhitung mulai tanggal 1 November 2009 dan akan berakhir pada
tanggal 31 Oktober 2011. PT Asuransi Jiwa Nusantara mencatat transaksi tersebut dengan
jurnal:
28 Okt 2009 Sewa dibayar di muka
Kas
Rp 160.000.000
Rp 160.000.000
Pada akhir periode pencatatan, pelaporan perusahaan tidak mengakui beban sewa yang sudah
berjalan, sehingga pihak auditor perlu melakukan penyesuaian terhadap akun sewa dibayar di
muka untuk mengakui beban sewa yang sudah berjalan selama 2 bulan ( 1 November 2009 s.d
31 Desember 2009 ).
Penyesuaian yang dicatat adalah sebagai berikut:
31 Des 2009 Beban sewa gedung
Sewa dibayar di muka
Rp 13.333.333
Rp 13.333.333
Berikut gambar kertas kerja auditor dalam melakukan pemeriksaan atas beban dibayar di
muka :
Gambar 2.1