I. SIFAT DAN CONTOH BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN PAJAK DIBAYAR DI MUKA
1. Biaya dibayar di muka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang akan
di gunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang.
2. Bagian dari biaya dibayar di muka yang akan memberikan manfaat untuk
beberapa periode kegiatan diklasifikasikan sebagai aset tak lancar.
Contoh dari perkiraan-perkiraan yang biasa digolongkan sebagai biaya dibayar di muka
adalah:
Pajak dibayar di muka adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiapbulan atau
dipotong/dipungut oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit pajak di
akhir tahun (untuk pajak penghasilan) atau di akhir bulan (untuk PPN).
Yang dimaksud sewa dibayar di muka dalam buku ini adalah sewa operasi. menurut
SAK ETAP (IAI, 2009:86); pembayaran sewa merupakan beban sewa yang diakui
berdasarkan metode garis lurus selama masa sewa, meskipun pembayaran sewa
dilakukan dalam jumlah yang tidak sama setiap periode.
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas Biaya dan Pajak Dibayar di Muka:
a. Dalam hal ini internal control questionnaires yang digunakan tercakup dalam
internal Control questionnaires atas pengeluaran kas dan setara kas:
Apakah setiap pembayaran yang menyangkut biaya dan pajak dibayar
di muka didukung oleh bukti-bukti yang sah dan lengkap.
Apakah pembayaran tersebut diotorisasi oleh pejabat perusahaan
yangb berwenang.
Apakah bukti setoran pajak, faktur pajak masukan, bukti pemotongan
pajak oleh pihak ketiga di file dengan baik dan rapih.
Apakah lease agreement, insurance policy di file dengan baik dan
rapih.
b. Lakukan tes transaksi (compliance test) atas biaya dan pajak dibayar di muka
yang digunakan sebagai sampel biasanya adalah buktin pengeluaran kas dan
bank dan sampel cukup dipilih secara random.
2. Tarik kesimpulan mengenai internal control atas biaya dan pajak dibayar di
muka. Jika dari tes transaksi auditor tidak menemukan sesuatu kesalahan, maka
auditor bisa menyimpulkan bahwa internal control atas biaya dan pajak dibayar
di muka berjalan efektif. Karena itu substantive test atas perkiraan biaya dan
pajak dibayar di muka bisa dipersempit.
1. Minta rincian (schedule) prepaid rent per tanggal laporan posisi keuangan
(neraca).
2. Check ketelitian perhitungan matematis (mathematical accurancy).
3. Cocokkan saldo prepaid rent per tanggal laporan posisi keuangan (neraca)
dengan saldo buku besar (general ledger) prepaid rent.
4. Cocokkan saldo awal prepaid rent dengan kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.
5. Lakukan vouching untuk pembayaran prepaid rent di tahun berjalan dan periksa
lease agrement (jika sudah dilakukan di compliance test, refer ke kertas kerja
compliance test).
6. Tie-up/tie-in (cocokkan) totalyang dibebankan sebagai biaya sewa ke buku
besar biaya sewa.
7. Buat usulan audit adjustment jika di perlukan.
1. Minta rincian prepaid insurance per tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
2. Check mathematical accurancy.
3. Cocokkan saldo prepaid insurance per tanggal laporan posisi keuangan (neraca)
dengan saldo buku besar (general ledger) prepaid insurance.
4. Cocokkan saldo awal prepaid insurance dengan kertas kerja pemeriksaan tahun
lalu.
5. Lakukan vouching untuk pembayaran premi asuransi di tahun berjalan,
perhatikan apakah ada discount untuk pembayaran tersebut.
6. Periksa polis asuransi dan cocokkan data dalam polis asuransi dengan rincian
prepaid insurance.
7. Tie-up total yang dibebankan sebagai biaya asuransi ke buku besar biaya
asuransi.
8. Periksa apakah nilai pertanggungan (insurance coverage) cukup atau tidak
dalam arti tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
9. Perhatikan apakah di dalam polis asuransi terdapat BANKER’S CLAUSE,
maksudnya apakah dalam polis asuransi tersebut ada salah satu pasal yang
menyebutkan bahwa kalau terjadi klaim, karena yang diasuransikan terbakar
atau hilang, maka ganti rugi harus dibayarkan kepada bank.
10. Buat usulan audit adjusment jika diperlukan.
1) minta rincian prepaid advertising per tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
2) check footing dan cocokkan saldo akhir prepaid advertising ke buku besar dan
saldo awal ke kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.
3) periksa bukti pembayaran dan surat perjanjian (untukiklan di TV/Radio/Bill
Board) dan bukti pembelian (untukbarang-barangsuvenir).
4) periksa kebenaran pembebanan ke biaya; untuk barang-barang souvenir harus
di lakukan stock opname (perhitunganfisik) pada akhir tahun.
1) minta rincian prepaid taxes per tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
2) check footing dan cocokkan saldonya dengan buku besar.
3) untuk pajak penghasilan, bandingkan angka prepaid taxes di rincian dengan SPT
PPh badan.
4) untuk pajakpertambahannilai (PPn masukkan), bandingkan angka prepaid taxes
di rincian dengan SPT masa (SPM).