Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PEMERIKSAAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA (PREPAID EXPENSE) DAN


PAJAK DIBAYAR DIMUKA (PREPAID TAXES)
&
PEMERIKSAAN ASET TETAP

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 13

ASRI RAMADHAN HALIM 201930031


PUTRI NADILA 201930074
FATMASARI MURSALINA 201930002

AUDITING 1
STIEM BONGAYA MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang Telah

memberikan kesehatan kepada kita. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah

kepada Baginda Rasulullah SAW beserta keluarga,para sahabat dan umatnya, Aamiin.

Alhamdulillah Penulis dapat menyelesaikan Pemeriksaan biaya dibayar dimuka,pajak

dibayar dimuka dan pemeriksaan aset tetap ,Namun demikian penulis menyadari jika adanya

kekurangan-kekurangan di dalam makalah ini dan oleh karena kekurangan itu untuk dapat

terlengkapi melalui diskusi serta bimbingan dan arahan Dari Dosen.Sekian yang dapat saya

ungkapkan dalam kata pengantar ini,Semoga dapat bermanfaat bagi para Pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar belakang Masalah................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
1. Pemeriksaan biaya dibayar dimuka (prepaid expense) dan pajak dibayar
dimuka (prepaid taxes).................................................................................5
2. Pemeriksaan aset tetap..................................................................................7

BAB III PENUTUP.................................................................................................12


A. Kesimpulan..................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Biaya dibayar dimuka merupakan biaya-biaya yang belum merupakan
kewajiban perusahaan untuk membayarnya pada periode yang bersangkutan tapi
perusahaan sudah membayarnya terlebih dahulu. Pajak dibayar dimuka merupakan
pembayaran pajak yang dilakukan pemotongan atau pemungutan oleh pihak lain
serta pembayaran pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak yang dapat
diperhitungkan dengan pajak terutang pph badan atau PPN keluaran wajib pajak
Dalam pemeriksaan akuntansi baik yang dilakukan oleh auditor intern ataupun
auditor ekstern harus diketahui terlebih dahulu tentang tujuan perusahaan dalam
melaksanakan pemeriksaan
Aktiva tetap sebagai salah satu akun yang mempunyai nilai material maka
adanya kesalahan pencatatan,perhitungan,penyajian dapat menimbulkan penafsiran
yang berbeda oleh pemakai laporan keuangan.hal ini sangat merugikan baik oleh
perusahaan sendiri maupun oleh pihak ekstern seperti kreditur,investor,pemegang
saham,publik.Untuk itu diperlukan audit untuk menghindari kesalahan dalam
pelaporan keuangan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pemeriksaan biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar dimuka itu?
2. Apakah pemeriksaan aset tetap itu?

C. TUJUAN
1. Mengetahui apa itu pemeriksaan biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar dimuka
2. Mengetahui apa itu pemeriksaan aset tetap

BAB II
PEMBAHASAN

1. PEMERIKSAAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA (PREPAID EXPENSE) DAN


PAJAK DIBAYAR DIMUKA (PREPAID TAXES)
A. Sifat Dan Contoh Biaya Dibayar Dimuka Dan Pajak Dibayar Dimuka
Keduanya mempunyai manfaat kurang atau sama dengan satu tahun,
sehinggadikelompokkan sebagai aset lancar (current aset).
Menurut penulis :
1. Biaya dibayar bayar dimuka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang
akandigunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang.
2. Bagian dari biaya dibayar dimuka yang akan memberikan manfaat untuk
beberapa periode kegiatan diklasifikasikan sebagai aset tak lancar.

Contoh dari perkiraan-perkiraan yang biasa digolongkan sebagai biaya dibayardimuka


adalah :
 Premi asuransi,
 Sewa dibayar dimuka untuk masa satu tahun yang akandatang,
 Biaya lain-lain dibayar dimuka (prepaid others)misalnya biaya iklan di radio,televisi
yang berdasarkan kontrak,barang-barang untuk promosi (hadiah berupa gantungan
kunci,payung,dll)

Pajak Dibayar di Muka adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan


setiapbulandipotong/dipungut oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit
akhir tahun(untuk pajak penghasilan) atau di akhir bulan (untuk PPN).

Contoh dari Pajak Dibayar diMuka adalah:


 PPh 22 (dari impor barang),
 PPh23 (dari bunga, dividen,royalty,management fee),
 PPh 25 (setoran masa pajak penghasilan),
 PPN Masukan (Pajak pertambahan nilai yang dipungut oleh pengusaha kena pajak
pada waktu perusahaan membeli barang atau jasa kena pajak).

Yang dimaksud sewa dibayar di muka dalam buku ini adalah sewa operasi. MenurutSAK
ETAP (IAI, 2009:86)Pembayaran sewa merupakan beban sewa yang diakui berdasarkan
metode garislurus selama masa sewa, meskipun pembayaran sewa dilakukan dalam
jumlah yang tidaksama setiap periode.

B. Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Biaya Dan Pajak Dibayar Di Muka


1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas biaya
danBiaya Dibayar pajak dibayar di muka.Jika akuntan publik dapat meyakinkan
dirinya bahwa internal control atas biayadan pajak dibayar di muka berjalan efektif,
maka luasnya pemeriksaan dalammelakukan substantive test dapat
dipersempit.Beberapa ciri internal control yang baik atas biaya dan pajak dibayar
dimuka adalah:
a. Setiap pengeluaran untuk biaya dan pajak dibayar di muka diotorisasi
oleh pejabat perusahaan yang berwenang
b. Setiap pengeluaran untuk biaya dan pajak dibayar di muka didukung oleh
buktiyang sah dan lengkap.
2. Untuk memeriksa apakah biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun
berikutnyasudah dicatat sebagai biaya dibayar dimuka.Maksudnya adalah auditor
harus memeriksa apakah bagian yang, belum expired (mempunyai kegunaan untuk
periode yang akan datang) tidak dibebankan sebagai biaya, tetapi dicatat sebagai
biaya dibayar di muka.
3. Untuk memeriksa apakah biaya dibayar di muka yang mempunyai kegunaan
untuktahun berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai biaya tahun berjalan.Maksudnya
adalah auditor harus memeriksa apakah bagian yang expired  (masamanfaatnya stidah
berlalu) sudah dibebankan sebagai biaya tahun berjalan.
4. Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh
buktisetoran/pemungutan pajak yang sah dan lengkap sehingga bisa diperhitungkan
sebagaikredit pajak akhir periode.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar dimuka dalam
laporankeuangan sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia
(SAK/ETAP/IFRS).

Biasanya biaya dibayar dimuka yang mempunyai masa manfaat kurang dari atau sama
dengan satu tahun disajikan sebagai aset lancar,sedangkan yang masa manfaatnya lebih
dari satu tahun disajikan sebagai aset tak lancar,sedangkan pajak dibayar dimuka bisa
disajikan sebagai aset lancar atau offset dengan utang pajak yang sejenis (pajak
penghasilan badan atau pajak pertambahan nilai).
C. Prosedur Pemeriksaan Biaya Dan Pajak Dibayar Di Muka Yang Disarankan
Prosedur Pemeriksaan untuk compliance test :
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas Biaya dan Pajak Dibayar di Muka:
a. Dalam hal ini internal control questionnaires yang digunakan tercakup dalam
internal control questionnaires atas pengeluaran kas dan setara kas
o Apakah setiap pembayaran yang menyangkut biaya dan pajak dibayar dimuka
didukung oleh bukti-bukti yang sah dan lengkap
o Apakah pembayaran tersebut diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang
berwenang
o Apakah bukti setoran pajak,faktur pajak masukan,bukti pemotongan pajak
oleh pihak ketiga di file dengan baik dan rapih
b. Lakukan tes transaksi (compliance test ) atas biaya dan pajak dibayar di
muka.Yang digunakan sebagai sampel biasanya adalah bukti pengeluaran kas
dan bank dan sampel cukup dipilih secara random. 
2. Tarik kesimpulan mengenai internal control atas Biaya dan Pajak Dibayar di
Muka.Jika dari tes transaksi auditor tidak menemukan sesuatu kesalahan, maka
auditor bisa menyimpulkanbahwa internal control atas biaya dan pajak dibayar di muk
a berjalan efektif. Karena itu substantive test atas perkiraan biaya dan pajak dibayardi
muka bisa dipersempit.
Prosedur Pemeriksaan Substantive Sewa Dibayar di Muka (Prepaid rent):
1) Minta rincian (schedule) prepaid rent per tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
2) Check ketelitian perhitungan matematis (mathematical accuracy)
3) Cocokkan saldo prepaid rent  per tanggal laporan posisi keuangan (neraca)
dengansaldo buku besar ( general ledger ) prepaid rent.
4) Cocokkan saldo awal prepaid rent dengan kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.
5) Lakukan vouching  untuk pembayaran  prepaid rent di tahun berjalan dan periksa
lease agreement  (jika sudah dilakukan di compliance test, refer ke kertas kerja
compliance test)
6) Tie-up/tie-in (cocokkan) total yang dibebankan sebagai biaya sewa ke buku
besar biaya sewa.
7) Buat usulan audit adjustment  jika diperlukan.
Prosedur Pemeriksaan Substantive Premi Asuransi Dibayar di Muka (Prepaid
insurance):

1. Minta rincian prepaid insurance per tanggal laporan posisi keuangan (neraca). 


2. Check mathematical accuracy
3. Cocokkansaldoprepaid insuranceper tanggal laporan posisi keuangan (neraca)denga
n saldo buku besar (general ledger) prepaid insurance
4. Cocokkan saldo awal prepaid insurance dengan kertas kerja pemeriksaan tahunlalu.
5. Lakukan vouching  untuk pembayaran premi asuransi di tahun berjalan,
perhatikanapakah ada discount  untuk pembayaran tersebut.
6. Periksa polis asuransi dan cocokkan data dalam polis asuransi dengan rincian
prepaid insurance
7. Tie-up total yang dibebankan sebagai biaya asuransi ke buku besar biaya asuransi.
8. Periksa apakah nilai pertanggungan (insurance coverage) cukup atau tidak dalamarti
tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
9. Perhatikan apakah di dalam polis asuransi terdapat BANKER'S
CLAUSE,maksudnya apakah dalam polis asuransi tersebut ada salah satu pasal yang
menyebutkan bahwa kalau terjadi klaim, karena yang diasuransikan terbakar
atauhilang, maka ganti rugi harus dibayarkan kepada bank.
10. Buat usulan audit adjustment  jika diperlukan.

Prosedur Pemeriksaan Substantive Prepaid Advertising:
1. Minta rincian prepaid advertising  per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) 
2. Check footing  dan cocokkan saldo akhir prepaid advertising  ke buku besar
dansaldo awal ke kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.
3. Periksa bukti pembayaran dan surat perjanjian (untuk iklan di TV/Radio/Bill
Board)dan bukti pembelian (untuk barang-barang suvenir).
4. Periksa kebenaran pembebanan ke biaya; untuk barang-barang souvenir
harusdilakukan stock opname (perhitungan fisik) pada akhir tahun.

Prosedur Pemeriksaan Substantive Prepaid Taxes :
1. Minta rincian prepaid taxes per tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
(rincian bisa per jenis pajak atau dicampur). 
2. Check footing dan cocokkan saldonya dengan buku besar.
3. Untuk pajak penghasilan, bandingkan angka prepaid taxes di rincian dengan SPIPPh
Badan.
4. Untuk pajak pertambahan nilai (PPN Masukan), bandingkan angka prepoid
taxes dirincian dengan SPT Masa (SPM).

2. PEMERIKSAAN ASET TETAP

A. Sifat Dan Contoh Aset Tetap


Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 16, hal. 16.1 & 16.2–  IAI 2015)
Aset tetap adalah aset berwujud yang:
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa,
untukdisewakan ke pihak lain, atau untuk tujuan administratif.
2. Diharapkan akan dapat digunakan lebih dari satu periode.

Menurut SAK ETAP (IAI, 2019:68) Aset tetap adalah aset berwujud yang:

1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan jasa atau jasa
untukdisewakan kepada pihak lain untuk tujuan administratif.
2. Diharapkan akan dapat digunakan lebih dari satu periode.

Ciri-ciri aset tetap:


1. Tujuan dari pembeliannya bukan untuk dijual kembali atau diperjual belikan
sebagai barang dagang, tetapi untuk dipergunakan dalam kegiatan operasi perusahaan.
2. Mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.
3. Jumlahnya cukup material.

Sifat aset tetap:


1. Yang membedakan dengan aset tetap dari persediaan barang dagang.
2. Aset tetap merupakan salah satu alasan mengapa aset tetap harus disusutkan.
3. Merupakan salah satu alasan mengapa mengapa setiap perusahaan harus
mempunyaikebijakan kapitalisasi.

Fixed Assets Atau Aset Yang Bisa Dibedakan Menjadi :

1. Fixed tangible assets (tanah, gedung, natura resources).


2. Fixed intangible assets (hak paten, hak cipta, goodwill, dll)

B.  Audit Objective (Tujuan Pemeriksaan) Aset Tetap


Tujuannya :
1. Untuk memeriksa apakah aset terdapat internal control  yang cukup baik atas aset
tetap.
2. Untuk memeriksa apakah aset tetap yang tercantum di laporan keuangan betul-
betulada, masih digunakan dan dimiliki perusahaan.
3. Untuk memeriksa apakah penambahan aset tetap dalam tahun berjalan
betulbetulmerupakan suatu capital expenditure, diotorisasi pejabat perusahaan yang
berwenangdidukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan dicatat dengan benar.
4. Untuk memeriksa apakah disposal aset tetap sudah dicatat dengan benar.
5. Untuk memeriksa apakah pembebanan penyusutan dalam tahun yang
diperiksadilakukan dengan cara yang sesuai.
6. Untuk memeriksa apakah ada aset tetap yang dijadikan jaminan.
7. Untuk memeriksa apakah penyajian aset tetap dalam laporan keuangan sesuai
denganstandar akuntansi keuangan(SAK/ETAP/IFRS)

C. Prosedur Pemeriksaan Aset Tetap


Prosedur yang disebutkan berikut berlaku untuk repead engagements
(penugasan berulang) sehingga dititikberatkan pada pemeriksaan transaksi tahun berjalan.
Untuk first audit bisa dibedakan sebagai berikut:
1. Jika tahun sebelumnya perusahaan sudah diaudit oleh kantor akuntan lain, saldo
awalaset tetap bisa dicocokkan dengan laporan akuntansi terdahulu dan kertas
kerja pemeriksaan akuntan tersebut.
2. Jika tahun-tahun sebelumnya belum pernah diaudit, akuntan publik harus
memeriksamutasi penambahan dan pengurangan aset tetap sejak awal berdirinya
perusahaan.

Prosedur audit:
1. Pelajari dan evaluasi internal control aset tetap.
2. Minta kepada klien top schedule serta supporting schedule  aset tetap.
3. Periksa footing dan cross footingnya
4. Vouch penambahan serta pengurangan aset tetap.
5. Periksa fisik aset tetap.
6. Periksa bukti pemilikan aset tetap.
7. Pelajari dan periksa capitalization policy dan depreciation policy.
8. Buat analisis tentang perkiraan repair & maintenance.
9. Periksa apakah aset tetap itu sudah diasuransikan.
10. Tes perhitungan penyusutan.
11. Periksa notulen rapat.
12. Periksa komitmen perusahaan.
13. Periksa penambahan.
14. Periksa leasing.
15. Periksa apakah ada aset yang dijadikan agunan di bank.
16. Periksa penyajian dalam laporan keuangan
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN

Biaya dibayar bayar dimuka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang
akandigunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang.
Prosedur Pemeriksaan Biaya Dan Pajak Dibayar Di Muka Yang Disarankan ada 5 yaitu:
1. Prosedur Pemeriksaan untuk compliance test
2. Prosedur Pemeriksaan Substantive Sewa Dibayar di Muka (Prepaid rent)
3. Prosedur Pemeriksaan Substantive Premi Asuransi Dibayar di Muka (Prepaid insurance)
4. Prosedur Pemeriksaan Substantive Prepaid Advertising
5. Prosedur Pemeriksaan Substantive Prepaid Taxes

Aset tetap adalah aset berwujud yang Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa, untukdisewakan ke pihak lain, atau untuk tujuan administratif
Fixed Assets Atau Aset Yang Bisa Dibedakan Menjadi :
1. Fixed tangible assets (tanah, gedung, natura resources).
2. Fixed intangible assets (hak paten, hak cipta, goodwill, dll)

B.SARAN

Mahasiswa di masyarakat luas harus lebih memahami bagaimana ketentuan-ketentuan


mengenai aktiva tetap agar tidak terjadi kesalahan pada pemahaman terhadap aktiva tetap.

Auditor harus mengaudit sesuai dengan prosedur audit agar tidak terjadi kesalahan dalam
pengauditan,akuntan harus memahami dengan baik bagaimana pencatatan aktiva tetap yang
baik dan benar agar tidak terjadi salah pencatatan dalam transaksi keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

Sukrisno, A. (2017). Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai