Anda di halaman 1dari 17

PEMERIKSAAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA (PREPAID EXPENSES)

DAN PAJAK DIBAYAR DIMUKA (PREPAID TAXES)


(Kelompok 12)

Penyusun
Nama Kelompok : 1. Hidayatulloh (1613031038)
2. Mutiara Insani (1613031044)
3. RA Amalia JP (1613031018)

Mata Kuliah : Auditing


Dosen : Drs. Pujiati, M.Pd.
Suroto, S.Pd.,M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.


Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat limpahan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nyalah makalah Auditing yang berjudul “Pemeriksaan Biaya
Dibayar Dimuka (Prepaid Expenses) dan Pajak Dibayar Dimuka (Prepaid Taxes)”
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.

Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Auditing agar
penyusun maupun pembaca dapat memperluas ilmu tentang bagaimana
pemeriksaan biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar dimuka dalam materi tersebut
dan juga untuk meningkatkan kualitas diri sebagai mahasiswa yang sedang
mempelajari tentang Auditing di Universitas Lampung.

Akhirnya penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang


telah membantu baik moril maupun materil, semoga makalah ini dapat berguna
untuk pembaca sekalian. Tak lupa pula tentunya penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.

Wassalamualaikum wr. wb.

Bandarlampung, Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1

1.3 Tujuan Masalah ................................................................................. 1


1.4 Manfaat ............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sifat dan Contoh Biaya Dibayar Dimuka dan Pajak Dibayar Dimuka
........................................................................................................... 3
2.2 Tujuan Pemeriksaan (Audit Objective) Biaya dan Pajak Dibayar
Dimuka .............................................................................................. 4
2.3 Prosedur Pemeriksaan Biaya dan Pajak Dibayar Dimuka yang
Disarankan ........................................................................................ 6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 12
3.2 Saran ................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Biaya dibayar muka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang akan
digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang. Pajak dibayar di muka
adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bulan atau dipotong/dipungut
oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit pajak di akhir tahun
(untuk pajak penghasilan) atau di akhir bulan (untuk PPN). Pemeriksaan biaya
dibayar dimuka dan pajak dibayar dimuka juga mempunyai tujuan dan prosedur
pemeriksaan yang dilakukan secara tersendiri.

Oleh karena itu, penulis menulis makalah yang berjudul “Pemeriksaan Biaya
Dibayar di Muka dan Pajak Dibayar di Muka“. Semoga makalah ini berguna bagi
para pembaca dan terutama bagi penulis.

2.1 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud sifat dan contoh biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar
dimuka?
2. Apa tujuan pemeriksaan (Audit Objective) biaya dan pajak dibayar dimuka?
3. Bagaimana prosedur pemeriksaan biaya dan pajak dibayar dimuka yang
disarankan?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang sifat dan contoh biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar
dimuka.
2. Mengetahui tentang tujuan pemeriksaan (Audit Objective) biaya dan pajak
dibayar dimuka.
3. Mengetahui tentang prosedur pemeriksaan biaya dan pajak dibayar dimuka
yang disarankan.
1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah mahasiswa dapat mengetahui dan memahami
tentang materi ini dalam mata kuliah Auditing. Serta menambah wawasan
mahasiswa agar lebih menguasai secara lebih mendalam dan tuntas dalam mata
kuliah tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sifat dan Contoh Biaya Dibayar Di Muka Dan Pajak Dibayar Di Muka

Keduanya mempunyai manfaat kurang atau sama dengan satu tahun, sehingga
dikelompokkan sebagai harta lancar (current assets).

Menurut Standar Akuntansi Keuangan :

a. Biaya dibayar muka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang akan
digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang.
b. Bagian dari biaya dibayar di muka yang akan memberikan manfaat untuk
beberapa periode kegiatan diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar.

Contoh dari perkiraan-perkiraan yang biasa digolongkan sebagai biaya dibayar di


muka adalah :

 Premi asuransi (prepaid insurance)


 Sewa dibayar di muka untuk masa satu tahun yang akan datang (prepaid
rent)
 Biaya lain-lain dibayar di muka (prepaid others), misalnya: biaya iklan di
radio, televisi yang berdasarkan kontrak, barang-barang untuk promosi
(hadiah berupa gantungan kunci, payung)

Pajak dibayar di muka adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bulan atau
dipotong/dipungut oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit pajak
di akhir tahun (untuk pajak penghasilan) atau di akhir bulan (untuk PPN).

Contoh dari pajak dibayar di Muka adalah:

a) PPh 22 (dari import barang).


b) PPh 23 (dari bunga, dividen, royalty, mamagement fee).
c) PPh 25 (setoran masa pajak penghasilan).
d) PPN Masukan (Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut oleh pengguna kena
pajak pada waktu perusahaan membeli barang atau jasa kena pajak).

3
2.2 Tujuan Pemeriksaan Biaya Dibayar Di Muka Dan Pajak Dibayar Di
Muka

1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas
biaya dan pajak dibayar di muka.
2. Untuk memeriksa apakah biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun
berikutnya sudah dicatat sebagai biaya dibayar di muka.
3. Untuk memeriksa apakah biaya dibayar di muka yang mempunyai
kegunaan untuk tahun berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai biaya
tahun berjalan.
4. Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh bukti
setoran/pemungutan pajak yang sah dan lengkap sehingga bisa
diperhitungkan sebagai kredit pajak pada akhir periode.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar di muka
dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia (paybudi)/ PSAK.

Penjelasan atas tujuan pemeriksaan :

1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas
biaya dan pajak dibayar di muka.
Jika akuntan publik dapat meyakinkan dirinya bahwa internal control atas
biaya dan pajak dibayar di muka berjalan efektif maka luasnya
pemeriksaan dalam melakukan substantive test dapat dipersempit.
Beberapa ciri internal control yang baik atas biaya dan pajak dibayar di
muka adalah :
a. Setiap pengeluaran untuk biaya dan pajak dibayar di muka
diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang.
b. Setiap pengeluaran untuk biaya dan pajak dibayar di muka
didukung oleh bukti-bukti yang sah dan lengkap. Misalnya : polis
asuransi,perjanjian sewa menyewa (lease agreement), kontrak
untuk advertensi Surat Setoran Pajak (SSP), faktur pajak masukan,
bukti pemotongan PPh 22, 23, dll.

2. Untuk memeriksa apakah biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun


berikutnya sudah dicatat sebagai biaya dibayar di muka.

4
Maksudnya adalah auditor harus memeriksa apakah bagian yang belum
expired (mempunyai kegunaan untuk periode yang akan datang) tidak
dibebankan sebagai biaya, tetapi dicatat sebagai biaya dibayar di muka.

3. Untuk memeriksa apakah biaya dibayar di muka yang mempunyai


kegunaan untuk tahun berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai biaya
tahun berjalan.
Maksudnya adalah auditor harus memeriksa apakah bagian yang expired
(masa manfaatnya sudah berlalu) sudah dibebankan sebagai biaya tahun
berjalan.

4. Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh bukti


setoran/pemungutan pajak yang sah dan lengkap sehingga bisa
diperhitungkan sebagai kredit pajak pada akhir periode.
Untuk bisa diperhitungkan sebagai kredit pajak, perusahaan harus
mempunyai bukti pendukung sebagai berikut :
PPh 22 : bukti pemungutan dari bank devisa dan PIUD (Pemberitahuan
Import Untuk Dipakai)
PPh 23 : bukti pemotongan dari perusahaan yang membayar dividen, sewa,
royalty atau bank yang membayar bungan deposito/jasa giro.
PPh 25 : SSP
PPN Masukan : faktur pajak dari pengusaha kena pajak.

5. Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar di muka


dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia (paybudi)/ PSAK.
Biasanya biaya dibayar di muka yang mempunyai masa manfaat kurang
dari atau sama dengan satu tahun disajikan sebagai harta lancar, sedangkan
yang masa manfaatnya lebih dari sat tahun disajikan sebagai aktiva tak
lancar.

5
Sedangkan pajak dibayar di muka bisa disajikan sebagai harta lancar atau
di offset dengan utang pajak yang sejenis (pajak penghasilan badan atau
pajak pertambahan nilai).

2.3 Prosedur Pemeriksaan Biaya Dan Pajak Dibayar Di Muka Yang


Disarankan

Prosedur pemeriksaan dibagi atas prosedur compliance test dan prosedur


subtantive test. Pembahasan prosedur pemeriksaan untuk substantive test akan
dibagi dalam beberapa bagian, yaitu sewa dibayar di muka, premi asuransi dibayar
di muka, biaya advertensi dibayar di muka dan pajak dibayar di muka.

Dalam praktiknya, prosedur pemeriksaan yang dibahas di sini harus disesuaikan


dengan kondisi perusahaan yang diaudit.

Prosedur Pemeriksaan Untuk Compliance Test :

1. Pelajari dan evaluasi internal control atas pajak yang dibayar di muka:
a) Dalam hal ini internal control questionnaires yang dipergunakan
tercakup dalam internal control questionnaires atas pengeluaran kas dan
bank :
 Apakah setiap pembayaran yang menyangkut pajak dibayar di
muka didukung oleh bukti-bukti sah dan lengkap.
 Apakah pembayaran tersebut diotorisasi oleh pejabat perusahaan
yang berwenang.
 Apakah bukti setoran pajak, faktur pajak masukan, bukti
pemotongan pajak oleh pihak ketiga di file dengan baik dan rapi.
 Apakah lease agreement, insurance policy di file dengan baik dan
rapi.
b) Lakukan test transaksi ( compliance test ) atas biaya dan pajak dibayar
di muka. Yang digunakan sebagai sample biasanya adalah bukti
pengeluaran kas dan bank dan sample cukup dipilih secara random.

6
2. Tarik kesimpulan mengenai internal control atas biaya dan pajak dibayar
di muka.
Jika dari test transaksi auditor tidak menemukan sesuatu kesalahan, maka
auditor bisa menyimpulkan bahwa internal control atas pajak dibayar di
muka berjalan efektif. Karena itu subtantive test atas perkiraan pajak
dibayar di muka bisa di persempit.

Prosedur Pemeriksaan Subtantive Sewa Dibayar di Muka ( Prepaid Rent)

1. Minta rincian (schedule) prepaid rent per tanggal neraca.


2. Check ketelitian perhitungan mathematic (mathematical accuracy).
3. Cocokkan saldo prepaid rent per tanggal neraca dengan saldo buku
besar (general ledger) prepaid rent.
4. Cocokkan saldo awal prepaid rent dengan kertas kerja pemeriksaan
tahun lalu.
5. Lakukkan vouching untuk pembayaran prepaid rent di tahun berjalan
dan pemeriksaan lease agreement ( jika sudah dilakukan di compaliance
test, refer ke kertas kerja compliance test ).
6. Tie-upltie-in (cocokkan) total yang dibebankan sebagai biaya sewa ke
buku besar biaya sewa.
Dalam hal ada biaya sewa yang langsung dibebankan ke perkiraan biaya
sewa ( tanpa melalui prepaid rent ), jumlah biaya sewa di buku besar
akan terlihat lebih besar.
7. Buat usulan audit adjustment jika diperlukan.

Prosedur Pemeriksaan Substantive Premi Asuransi Dibayar di Muka


(Prepaid Insurance)

1. Minta rincian prepaid insurance per tanggal neraca.


2. Check mathematical accuracy.
3. Cocokkan saldo prepaid insurance per tanggal neraca dengan saldo buku
besar (general ledger) prepaid insurance.
4. Cocokkan saldo awal prepaid insurance dengan kertas kerja pemeriksaan
tahun lalu.

7
5. Lakukkan vouching untuk pembayaran premi asuransi di tahun berjalan,
perhatikan apakah ada discount untuk pembayaran tersebut.
6. Periksa polis asuransi dan cocokkan data dalam polis asuransi dengan
rincian prepaid insurance.
7. Tie-up total yang dibebankan sebagai biaya asuransi ke buku besar biaya
asuransi.
8. Periksa apakah nilai pertanggungan ( insurance coverage ) cukup atau
tidak dalam arti tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
9. Perhatikan apakah di dalam polis asuransi terdapat BANKER’S
CLAUSE, maksudnya apakah dalam polis asuransi tersebut ada salah satu
pasal yang menyebutkan bahwa kalau terjadi klaim, karena yang
diasuransikan terbakar atau hilang, maka ganti rugi harus dibayarkan
kepada bank.
10. Buat usulan audit adjustment jika diperlukan.

Prosedur Pemeriksaan Substantive Prepaid Advertising :

1. Minta rincian prepaid Advertising per tanggal neraca.


2. Check footing dan cocokkan saldo akhir prepaid advertising ke buku besar
dan saldo awal ke kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.
3. Periksa bukti pembayaran dan surat perjanjian ( untuk iklan di tv/radio/bill
board ) dan bukti pembelian ( untuk barang-barang souvenir ).
4. Periksa kebenaran pembebanan ke biaya; untuk barang-barang souvenir
harus dilakukan stock opname ( perhitungan fisik ) pada akhir tahun.

Prosedur Pemeriksaan Subtantive Prepaid Taxes :

1. Minta rincian prepaid taxes pertanggal neraca (rincian bisa per jenis
pajak atau di campur).
2. Check footing dan cocokan saldonya dengan buku besar.
3. Untuk pajak penghasilan, bandingkan angka prepaid taxes di rincian
dengan SPT PPH Badan.

8
4. Untuk Pajak Pertambahan nilai (PPN Masukan), bandingkan angka
prepaid taxes di rincian dengan SPT Masa (SPM)

Di dalam top schedule biasanya si auditor harus mencantumkan kesimpulan dari


hasil pemeriksaan atas perkiraan tersebut, apakah menurut pendapat auditor,
perkiraan tersebut disajikan secara wajar atau tidak.

9
EXHIBHIT 12-1

Contoh kertas kerja Compliance test untuk biaya dan pajak di bayar di
Muka.

Tanggal No. Keterangan Jumlah No. Otoritas Kelengkapan Perhitungan


Bukti Perkiraan Bukti Matematis
Pendukung
3-1-2002 BB/15/1/02 Pembayaran Rp 60.000.000 235   
sewa untuk (Prepaid
Rumah Rent)
direksi

2-4-2002 BB/06/IV/ Perpanjangan Rp 120.000.000 235   


02 Sewa gedung (Prepaid
kantor Rent)

2-5-2002 BB/07/V/0 Premi Rp 4.800.000 236   


2 Asuransi (Prepaid
Untuk Mobil Insurance)
Direksi

2-7-2002 BB/13/VII/ Premi Rp 6.000.000 236   


02 Asuransi (Prepaid
untuk Insurance)
Gedung

10-7- BB/25/VII/ PPh 25 bulan Rp 1.500.000 237   


2002 02 Juni 02 (Prepaid
Tax )

13-7- BB/34/VII/ Pembayaran Rp 10.000.000 238   


2002 02 untuk (Prepaid
barang- Others)
barang
Promosi

10
Dibuat oleh : Direview Client : PT ABC Periode : Index :
oleh :
Tanggal : Tanggal : Schedule : Tes Transaksi 31/12/2002 B5-1

Contoh Top Schedule – prepaid Taxes and Expenses

WP Per Book Adjustment Per Audit Saldo


Ref. 31/12/02 DR CR 31-12-02 31-12-01
Prepaid Rent G1 Rp. 60.000.000 - - Rp. 60.000.000 Rp. 30.000.000
Prepaid Insurance G2 Rp. 4.600.000 - - Rp. 4.600.000 Rp. 4.600.000
Prepaid Adversiting G3 Rp. 5.000.000 - - Rp. 5.900.000 Rp. 2.000.000
Prepaid Taxes G4 Rp. 21.900.000 - - Rp. 21.900.000 Rp. 40.000.000
Rp. 91.500.000 - - Rp. 91.500.000 Rp. 40.100.000
^ ^ ^

To WBS

^ Checked footing

Kesimpulan pemeriksaan :

Berdasarkan prosedur pemeriksaan yang telah dilakukan atas


Perkiraan-perkiraan prepaid taxes expenses, kami tidak
Menemukan adanya kesalahan pencatatan, sehingga menurut
Pendapat kami, saldo perkiraan prepaid taxes and expenses
Sudah disajikan secara wajar, sesuai dengan prinsip akuntansi
Yang berlaku umum di Indonesia (Paybudy)/PSAK

Dibuat Oleh : Direview : Client : PT ABC Periode : Index :

Tanggal : Tanggal : Schedule : Prepaid 31/12/2002 G


Taxes and Expenses

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Biaya dibayar muka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang akan
digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang. Pajak dibayar di muka
adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bulan atau dipotong/dipungut
oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit pajak di akhir tahun
(untuk pajak penghasilan) atau di akhir bulan (untuk PPN). Disamping itu,
perusahaan tetap harus melakukan pemeriksaan terhadap biaya dibayar di muka dan
pajak dibayar di muka sesuai dengan prosedur pemeriksaan biaya dibayar di muka
dan pajak dibayar di muka yang berlaku. Dimana tujuan dari pemeriksaan biaya
dibayar di muka dan pajak dibayar di muka adalah sebagai berikut :

1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas
biaya dan pajak dibayar di muka.
2. Untuk memeriksa apakah biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun
berikutnya sudah dicatat sebagai biaya dibayar di muka.
3. Untuk memeriksa apakah biaya dibayar di muka yang mempunyai
kegunaan untuk tahun berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai biaya
tahun berjalan.
4. Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh bukti
setoran/pemungutan pajak yang sah dan lengkap sehingga bisa
diperhitungkan sebagai kredit pajak pada akhir periode.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar di muka
dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia (paybudi)/ PSAK.

3.2 Saran
Setelah disusunnya makalah mengenai diharapkan dapat menambah wawasan dan
bisa lebih memahami khususnya dimata kuliah Auditing. Dari penyusunan makalah
ini penulis menyadari banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.Oleh karena

12
itu, kami sebagai penyusun berharap agar dari semua pihak dapat memberikan
kritik dan saran untuk melengkapi kekurangan yang ada.

13
DAFTAR PUSTAKA

Agoes Sukrisno (2004). AUDITING: Pemeriksaan Akuntan oleh Kntor Akuntan


Publik Jilid 1. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta.
IAI-Kompartemen Akuntan Publik. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Per 1
Januari 2001. Jakarta: Salemba Empat.
IAI. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

14

Anda mungkin juga menyukai