Penyusun
Nama Kelompok : 1. Hidayatulloh (1613031038)
2. Mutiara Insani (1613031044)
3. RA Amalia JP (1613031018)
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Auditing agar
penyusun maupun pembaca dapat memperluas ilmu tentang bagaimana
pemeriksaan biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar dimuka dalam materi tersebut
dan juga untuk meningkatkan kualitas diri sebagai mahasiswa yang sedang
mempelajari tentang Auditing di Universitas Lampung.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sifat dan Contoh Biaya Dibayar Dimuka dan Pajak Dibayar Dimuka
........................................................................................................... 3
2.2 Tujuan Pemeriksaan (Audit Objective) Biaya dan Pajak Dibayar
Dimuka .............................................................................................. 4
2.3 Prosedur Pemeriksaan Biaya dan Pajak Dibayar Dimuka yang
Disarankan ........................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Biaya dibayar muka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang akan
digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang. Pajak dibayar di muka
adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bulan atau dipotong/dipungut
oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit pajak di akhir tahun
(untuk pajak penghasilan) atau di akhir bulan (untuk PPN). Pemeriksaan biaya
dibayar dimuka dan pajak dibayar dimuka juga mempunyai tujuan dan prosedur
pemeriksaan yang dilakukan secara tersendiri.
Oleh karena itu, penulis menulis makalah yang berjudul “Pemeriksaan Biaya
Dibayar di Muka dan Pajak Dibayar di Muka“. Semoga makalah ini berguna bagi
para pembaca dan terutama bagi penulis.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang sifat dan contoh biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar
dimuka.
2. Mengetahui tentang tujuan pemeriksaan (Audit Objective) biaya dan pajak
dibayar dimuka.
3. Mengetahui tentang prosedur pemeriksaan biaya dan pajak dibayar dimuka
yang disarankan.
1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah mahasiswa dapat mengetahui dan memahami
tentang materi ini dalam mata kuliah Auditing. Serta menambah wawasan
mahasiswa agar lebih menguasai secara lebih mendalam dan tuntas dalam mata
kuliah tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sifat dan Contoh Biaya Dibayar Di Muka Dan Pajak Dibayar Di Muka
Keduanya mempunyai manfaat kurang atau sama dengan satu tahun, sehingga
dikelompokkan sebagai harta lancar (current assets).
a. Biaya dibayar muka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang akan
digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang.
b. Bagian dari biaya dibayar di muka yang akan memberikan manfaat untuk
beberapa periode kegiatan diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar.
Pajak dibayar di muka adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bulan atau
dipotong/dipungut oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit pajak
di akhir tahun (untuk pajak penghasilan) atau di akhir bulan (untuk PPN).
3
2.2 Tujuan Pemeriksaan Biaya Dibayar Di Muka Dan Pajak Dibayar Di
Muka
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas
biaya dan pajak dibayar di muka.
2. Untuk memeriksa apakah biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun
berikutnya sudah dicatat sebagai biaya dibayar di muka.
3. Untuk memeriksa apakah biaya dibayar di muka yang mempunyai
kegunaan untuk tahun berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai biaya
tahun berjalan.
4. Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh bukti
setoran/pemungutan pajak yang sah dan lengkap sehingga bisa
diperhitungkan sebagai kredit pajak pada akhir periode.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar di muka
dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia (paybudi)/ PSAK.
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas
biaya dan pajak dibayar di muka.
Jika akuntan publik dapat meyakinkan dirinya bahwa internal control atas
biaya dan pajak dibayar di muka berjalan efektif maka luasnya
pemeriksaan dalam melakukan substantive test dapat dipersempit.
Beberapa ciri internal control yang baik atas biaya dan pajak dibayar di
muka adalah :
a. Setiap pengeluaran untuk biaya dan pajak dibayar di muka
diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang.
b. Setiap pengeluaran untuk biaya dan pajak dibayar di muka
didukung oleh bukti-bukti yang sah dan lengkap. Misalnya : polis
asuransi,perjanjian sewa menyewa (lease agreement), kontrak
untuk advertensi Surat Setoran Pajak (SSP), faktur pajak masukan,
bukti pemotongan PPh 22, 23, dll.
4
Maksudnya adalah auditor harus memeriksa apakah bagian yang belum
expired (mempunyai kegunaan untuk periode yang akan datang) tidak
dibebankan sebagai biaya, tetapi dicatat sebagai biaya dibayar di muka.
5
Sedangkan pajak dibayar di muka bisa disajikan sebagai harta lancar atau
di offset dengan utang pajak yang sejenis (pajak penghasilan badan atau
pajak pertambahan nilai).
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas pajak yang dibayar di muka:
a) Dalam hal ini internal control questionnaires yang dipergunakan
tercakup dalam internal control questionnaires atas pengeluaran kas dan
bank :
Apakah setiap pembayaran yang menyangkut pajak dibayar di
muka didukung oleh bukti-bukti sah dan lengkap.
Apakah pembayaran tersebut diotorisasi oleh pejabat perusahaan
yang berwenang.
Apakah bukti setoran pajak, faktur pajak masukan, bukti
pemotongan pajak oleh pihak ketiga di file dengan baik dan rapi.
Apakah lease agreement, insurance policy di file dengan baik dan
rapi.
b) Lakukan test transaksi ( compliance test ) atas biaya dan pajak dibayar
di muka. Yang digunakan sebagai sample biasanya adalah bukti
pengeluaran kas dan bank dan sample cukup dipilih secara random.
6
2. Tarik kesimpulan mengenai internal control atas biaya dan pajak dibayar
di muka.
Jika dari test transaksi auditor tidak menemukan sesuatu kesalahan, maka
auditor bisa menyimpulkan bahwa internal control atas pajak dibayar di
muka berjalan efektif. Karena itu subtantive test atas perkiraan pajak
dibayar di muka bisa di persempit.
7
5. Lakukkan vouching untuk pembayaran premi asuransi di tahun berjalan,
perhatikan apakah ada discount untuk pembayaran tersebut.
6. Periksa polis asuransi dan cocokkan data dalam polis asuransi dengan
rincian prepaid insurance.
7. Tie-up total yang dibebankan sebagai biaya asuransi ke buku besar biaya
asuransi.
8. Periksa apakah nilai pertanggungan ( insurance coverage ) cukup atau
tidak dalam arti tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
9. Perhatikan apakah di dalam polis asuransi terdapat BANKER’S
CLAUSE, maksudnya apakah dalam polis asuransi tersebut ada salah satu
pasal yang menyebutkan bahwa kalau terjadi klaim, karena yang
diasuransikan terbakar atau hilang, maka ganti rugi harus dibayarkan
kepada bank.
10. Buat usulan audit adjustment jika diperlukan.
1. Minta rincian prepaid taxes pertanggal neraca (rincian bisa per jenis
pajak atau di campur).
2. Check footing dan cocokan saldonya dengan buku besar.
3. Untuk pajak penghasilan, bandingkan angka prepaid taxes di rincian
dengan SPT PPH Badan.
8
4. Untuk Pajak Pertambahan nilai (PPN Masukan), bandingkan angka
prepaid taxes di rincian dengan SPT Masa (SPM)
9
EXHIBHIT 12-1
Contoh kertas kerja Compliance test untuk biaya dan pajak di bayar di
Muka.
10
Dibuat oleh : Direview Client : PT ABC Periode : Index :
oleh :
Tanggal : Tanggal : Schedule : Tes Transaksi 31/12/2002 B5-1
To WBS
^ Checked footing
Kesimpulan pemeriksaan :
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biaya dibayar muka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang akan
digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang. Pajak dibayar di muka
adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bulan atau dipotong/dipungut
oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit pajak di akhir tahun
(untuk pajak penghasilan) atau di akhir bulan (untuk PPN). Disamping itu,
perusahaan tetap harus melakukan pemeriksaan terhadap biaya dibayar di muka dan
pajak dibayar di muka sesuai dengan prosedur pemeriksaan biaya dibayar di muka
dan pajak dibayar di muka yang berlaku. Dimana tujuan dari pemeriksaan biaya
dibayar di muka dan pajak dibayar di muka adalah sebagai berikut :
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas
biaya dan pajak dibayar di muka.
2. Untuk memeriksa apakah biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun
berikutnya sudah dicatat sebagai biaya dibayar di muka.
3. Untuk memeriksa apakah biaya dibayar di muka yang mempunyai
kegunaan untuk tahun berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai biaya
tahun berjalan.
4. Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh bukti
setoran/pemungutan pajak yang sah dan lengkap sehingga bisa
diperhitungkan sebagai kredit pajak pada akhir periode.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar di muka
dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia (paybudi)/ PSAK.
3.2 Saran
Setelah disusunnya makalah mengenai diharapkan dapat menambah wawasan dan
bisa lebih memahami khususnya dimata kuliah Auditing. Dari penyusunan makalah
ini penulis menyadari banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.Oleh karena
12
itu, kami sebagai penyusun berharap agar dari semua pihak dapat memberikan
kritik dan saran untuk melengkapi kekurangan yang ada.
13
DAFTAR PUSTAKA
14