Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Assurance & Audit 1
FAKULTAS EKONOMI
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kekuatan dan kemampuan sehingga makalah yang berjudul “Pemeriksaan Biaya Dibayar
Dimuka Dan Pajak Dibayar Di Muka” ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga
senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya, keluarganya, dan
sekalian umatnya hingga akhir zaman.
Dengan segala kemampuan penulis yang terbatas, makalah ini mencoba menguraikan
tentang definisi pemeriksaan, prosedur pemeriksaan, serta contoh kasus yang sesuai dengan
judul makalah ini. Dengan adanya makalah ini berharap sedikit dapat memberikan dan
membantu para pembaca dan penulis sendiri untuk memahami tentang Pemeriksaan Biaya
Dibayar Dimuka Dan Pajak Dibayar Di Muka.
Penulis menyadari bahwa dalam penulis Makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, Penulis mohon saran dan kritiknya yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan Makalah ini dengan harapan untuk memperbaiki Makalah. Mudah-mudahan
Makalah ini dapat berguna khususnya bagi Penulis dan umumnya bagi para pembaca.
Kami ucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah memberikan masukan
perbaikan dalam proses penyusunan makalah ini, sehingga Makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kertas Kerja Prosedur Pemeriksaan Complaince Test Dibayar Di Muka ............... 6
Tabel 2. Kertas Kerja Prosedur Pemeriksaan Sewa Dibayar Di Muka ................................. 9
Tabel 3. Kertas Kerja Prosedur Pemeriksaan Prepaid Insurance ........................................ 11
Tabel 4. Prosedur Pemeriksaan Substantive Prepaid Taxes ................................................ 13
Tabel 5. Top Schedule-Prepaid Taxes and Expenses .......................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Maka dari itu, penulis mencoba untuk membuat makalah yang berjudul “Prosedur Pemeriksaan
Biaya dan Pajak Dibayar Di Muka”. Semoga makalah ini berguna untuk dijadikan sebagai
bahan referensi maupun panduan untuk para pembaca terutama penulis.
1
1.3. Tujuan
1. Memenuhi tugas mata kuliah akutansi perpajakan?
2. Mampu menjelaskan sifat biaya dan pajak dibayar di muka?
3. Mampu menjelaskan tujuan pemeriksaaan biaya dan pajak dibayar di muka?
4. Mampu menjelaskan proseduri pemeriksaan complaince test?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sifat dan Contoh Biaya Dibayar Di Muka dan Pajak Dibayar Di Muka.
Keduanya mempunyai manfaat kurang atau sama dengan satu tahun, sehingga
dikelempokan sebagai harta lancer (current asset).
o Biaya dibayar di muka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang akan
digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang.
o Bagian dari biaya dibayar di muka yang akan memberikan manfaat untuk beberapa
periode kegiatan yang diklasifikasikan sebagai asset tak lancar.
Contoh dari perkiraan-perkiraaan yang biasa digolongkan sebagai Biaya Dibayar Di Muka
adalah:
Pajak dibayar di muka adalah Pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bulan atau
dipotong/dipungut oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit pajak di akhir
tahun (untuk pajak penghasilan) atau di akhir bulan (untuk PPN). Dimana contoh dari pajak
dibayar dimuka yaitu seperti,
3
o PPh 25 (setoran masa pajak penghasilan)
o PPN masukan (Pajak pertambahan nilai yang dipungut oleh pengusaha kena pajak pada
waktu perusahaan membeli barang atau jasa kena pajak)
2.2. Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Biaya dan Pajak Dibayar di Muka.
Pemeriksaan terhadap beban dibayar di muka perlu dilakukan dengan tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas biaya dan pajak
dibayar di muka. Jika akuntan publik dapat meyakinkan dirinya bahwa internal control
atas biaya dan pajak dibayar di muka berjalan efektif maka luasnya pemeriksaan dalam
melakukan substantive test dapat dipersempit.
Beberapa ciri internal control yang baik atas biaya dan pajak dibayar di muka adalah:
o Setiap pengeluaran untuk biaya dan pajak dibayar di muka diotorisasi oleh pejabat
perusahaan yang berwenang.
o Setiap pengeluaran untuk biaya dan pajak dibayar di muka didukung oleh bukti-
bukti yang sah dan lengkap. Misalnya: polis asuransi, perjanjian sewa menyewa
(lease agreement), kontrak untuk advertensi Surat Setoran Pajak (SSP), faktur
pajak masukan, bukti pemotongan PPh 22, 23, dll.
2. Untuk memeriksa apakah biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun berikutnya
sudah dicatat sebagai biaya dibayar di muka. Auditor harus memeriksa apakah bagian
yang belum expired (mempunyai kegunaan untuk periode yang akan datang) tidak
dibebankan sebagai biaya, tetapi dicatat sebagai biaya dibayar di muka.
3. Untuk memeriksa apakah biaya dibayar di muka yang mempunyai kegunaan untuk
tahun berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai biaya tahun berjalan. Auditor harus
memeriksa apakah bagian yang expired (masa manfaatnya sudah berlalu) sudah
dibebankan sebagai biaya tahun berjalan.
4. Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh bukti
setoran/pemungutan pajak yang sah dan lengkap sehingga bisa diperhitungkan sebagai
kredit pajak pada akhir periode. Auditor perlu melakukan pemeriksaan atas bukti-bukti
pendukung pembayaran pajak, memeriksa keabsahan dari bukti tersebut.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar di muka dalam laporan
keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
(paybudi)/ PSAK.
4
Biasanya biaya dibayar di muka yang mempunyai masa manfaat kurang dari atau sama
dengan satu tahun disajikan sebagai harta lancar, sedangkan yang masa manfaatnya
lebih dari satu tahun disajikan sebagai aktiva tak lancar. Sedangkan pajak dibayar di
muka bisa disajikan sebagai harta lancar atau di offset dengan utang pajak yang sejenis
(pajak penghasilan badan atau pajak pertambahan nilai).
Untuk melakukan prosedur pemeriksaan compliance test pada biaya dan pajak dibayar di
muka dapat menggunakan langkah-langkah berikut ini,
1. Pelajari dan evaluasi Internal control atas Biaya pajak Dibayar di muka:
a. Dalam hal ini internal control questionnaires yang digunakan tercakup dalam
internal control questionnaires atas pengeluaran kas dan setara kas:
o Apakah setiap pembayaran yang menyangkut biaya dan pajak dibayar
dimuka didukung oleh bukti-bukti yang sah dan lengkap.
o Apakah pembayaran tersebut diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang
berwenang.
o Apakah bukti setoran pajak, faktur pajak masukan, bukti pemotongan pajak
oleh pihak ketiga di file dengan baik dan rapi.
o Apakah lease agreement, insurance policy di file dengan baik dan rapi.
b. Lakukan tes transaksi (compliance test) atas biaya dan pajak di bayar di muka.
Yang digunakan sebagai sample biasanya adalah bukti pengeluaran kas dan bank
dan sampel cukup dipilih secara acak.
2. Tarik kesimpulan mengenai internal control atas biaya dan pajak dibayar di muka. Jika
dari tes transaksi auditor tidak menemukan suatu kesalahan, maka auditor dapat
menyimpukan bahwa internal control atas biaya dan pajak dibayar di muka berjalan
5
efektif. Karena itu substansive test atas perkiraan biaya dan pajak dibayar di muka bisa
di persempit.
Di bawah ini adalah contoh kertas kerja prosedur pemeriksaan untuk compliance test
pada perusahaan PT. ABC,
Sumber: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik Tahun 2012 Halaman
263
6
Dari Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa Kelengkapan Dokumen Pendukung (support
documents), Kebenaran perhitungan matematis (footing, cross footing extension), Otorisasi
dari pejabat perusahaan yang berwenang telah dipenuhi dimana hasil pengecekan atau
pemeriksaannya ditunjukan oleh tanda ceklis “√”.
Pada prosedur pemeriksaan substantive test yang harus diperhatikan antara lain:
Jika pada waktu melakukan substantive test, auditor menemukan kesalahan-kesalahan, harus
dipertimbangkan apakah kesalahan tersebut jumlahnya material atau tidak. Jika kesalahannyan
material, auditor harus mengusulkan audit adjustment secara tertulis (dalam bentuk daftar audit
adjustment). Jika usulan adjustment tidak disetujui klien, dan auditor yakin usulan adjustment
tersebut benar, maka auditor tidak boleh memberikan unqualified opinion.
Untuk kesalahan yang jumlahnya tidak material (immaterial), auditor tetap perlu mengajukan
usulan adjustment, tetapi tidak perlu dipaksakan karena tidak akan mempengaruhi opini publik.
Dalam melakukan substantive test, auditor perlu membuat kertas kerja dalam bentuk Working
Balance Sheet, Working Profit and Loss, Top Schedule and Supporting Schedule.
7
4. Cocokkan saldo awal prepaid rent dengan kertas kerja pemeriksaan tahun lalu
5. Lakukan vourching untuk pembayaran prepaid rent di tahun berjalan dan periksa lease
agreement (jika sudah dilakukan di compliance test, refer ke kertas kerja compliance
test).
6. Tie-up/tie-in (cocokkan) total yang dibebankan sebagai biaya sewa ke buku besar biaya
sewa.
Dalam hal ada biaya sewa yang langsung dibebankan ke perkiraan biaya sewa (tanpa
melalui prepaid rent), jumlah biaya sewa di buku besar akan terlihat lebih besar.
7. Buat usulan audit adjustment jika diperlukan
Kertas kerja yang digunakan pada prosedur pemeriksaan substantive test yaitu dalam bentuk
Supporting Schedule. Supporting Schedule ini berisi data-data yang akan mendukung Top
Schedule untuk itu antara Top Schedule dan Supporting Schedule harus dilakukan cross index.
Dalam Supporting Schedule harus dicantumkan Sifat Perkiraan, prosedur audit yang dilakukan
beserta tick mark, audit adjustment yang diusulkan auditor. Dimana Standart tick mark yang
biasa digunakan pada Supporting Schedule adalah:
1. Footing, ditempatkan dibawah angka total dan ditandai oleh symbol “^”.
2. Cross Footing, ditempatkan di samping kanan angka total sama dengan Footing Cross
Footing ditandai symbol “^”.
3. Dicocokan dengan general ledger, diletakkan disamping kanan angka dengan symbol
“L”.
4. Dicocokan dengan subsidiary ledger, diletakkan disamping kanan angka dengan
symbol “/”.
5. Pemeriksaan dokumen-dokumen, diletakkan di samping kanan angka dengan symbol
“D”.
6. Vouching, diletakan di samping kanan angka dengan symbol “Vo”.
7. dan lain-lain
Dengan adanya Supporting Schedule ini akan menguatkan informasi keuangan dan operasional
pada saat melakukan pemeriksaan.
Berikut ini adalah Tabel Supporting Schedule Kertas Kerja Pemeriksaan Sewa Dibayar di
muka.
8
Tabel 2. Kertas Kerja Prosedur Pemeriksaan Sewa Dibayar Di Muka
NO KETERANGAN PERIODE SALDO AWAL PEMBAYARAN TAHUN 2010 SEWA PER DIBEBANKAN SEBAGIAN SALDO PREPAID RENT
TANGGAL NO. BUKTI JUMLAH BULAN BIAYA TAHUN' 10 31-12-2002
1 Rumah Direksi 1-1-2010 s/d - 3-1-2010 BB/15/1/10 Rp 60.000.000 Rp 2.500.000 Rp 30.000.000 ^ Rp 30.000.000
Jl.Angin Segar No. 19 12/31/2011
Jakarta Barat
Sumber: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik Tahun 2012 Halaman 265
9
2.5. Prosedur Pemeriksaan Substantive Premi Asuransi Di bayar Di Muka (Prepaid
Insurance)
Dalam memahami Pemeriksaan Substantive Premi Asuransi Di Bayar Di Muka,
diperlukan pemahaman tentang definisi Premi Asuransi yaitu sejumlah biaya yang wajib
dibayarkan setiap bulannya dari pihak tertanggung atas keikutsertaannya dalam asuransi.
Karena dalam melakukan pemeriksaan terhadap Premi Asuransi ini menggunakan prosedur
Subtantive test maka harus dipahami terlebih dahulu definisi dan hal apa yang harus
diperhatikan pada substantive test pada Sub 2.4. Sedangkan untuk langkah pemeriksaanya
adalah sebagai berikut,
Dibawah ini adalah Tabel yang dapat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan prosedur
Substantive Premi Asuransi Dibayar di Muka,
10
Tabel 3. Kertas Kerja Prosedur Pemeriksaan Prepaid Insurance
NO. PERUSAHAAN ASET YANG JENIS NO. POLIS PERIODE NILAI SALDO PEMBAYARAN TAHUN 2002 PREMI DI BEBANKAN SALDO
SEBAGAI PREPAID
URUT ASURANSI DIASURANSIKAN ASURANSI ASURANSI PERTANGGUNGAN 1-1-2010 TANGGGAL NO.BUKTI JUMLAH PERBULAN BIAYA TAHUN INSURANCE
2010 31-12-2010
1 AIU BMW B123 SA TPL T0079 1/1/02 s/d 30/4/02 Rp 120.000.000 Rp 1.000.000 V Rp 250.000 Rp 1.000.000 -
BMW B123 SA Vo ^
(Perpanjangan) TPL T0079 1/5/02 s/d 30/4/03 Rp 120.000.000 2-5-2010 BB/07/V/99 Rp 4.800.000 Rp 400.000 Rp 3.200.000 Rp 1.600.000
^
2 PANIN INSURANCE Gudang FIRE F00520 1/1/02 s/d 3/6/02 Rp 300.000.000 Rp 3.000.000 Rp 500.000 Rp 3.000.000 -
^
Vo
Gudang FIRE F00520 1/7/02 s/d 30/8/03 Rp 200.000.000 - 8-7-2010 BB,/13/VII/94 Rp 6.000.000 Rp 500.000 Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
(Perpanjangan) ^
Rp 4.000.000 Rp 10.800.000 Rp 10.200.000 L Rp 4.600.000
^ ^ ^ ^
to UG to UG
Sumber: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik Tahun 2012 Halaman 266
11
2.6. Prosedur Pemeriksaan Substantive Prepaid Taxes
Prepaid Taxes adalah pembayaran pendahuluan atau angsuran pajak yang dapat
diperhitungkan dalam SPT Tahunan Pajak penghasilan Badan atau Orang Pribadi untuk satu
tahun pajak. Prepaid tax dikelompokan menjadi dua kelompok utama, dibayar sendiri oleh
Wajib Pajak dan dipotong atau dipungut oleh pihak ketiga dengan alat bukti berupa bukti
pemotongan Pajak Penghasilan.
Prepaid Taxes yang disetorkan sendiri berupa setoran masa/bulanan, dikenal dengan
sebutan PPh Pasal 25. Untuk perusahaan non BUMN/D PPh pasal 25 dihitung dengan dasar
pajak Penghasilan terhutang sebelumnya dibagi 12 setelah dikurangi dengan Pajak Penghasilan
yang dipotong oleh pihak lain (PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 23). Prepaid taxes yang dipotong
atau dipungut oleh pihak lain adalah pemotongan Pajak Penghasilan atas transaks-transaksi
yang merupakan objek pemotongan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23, PPh Pasal 24 dan Pemungutan
PPh Pasal 22.
Baik pajak yang disetorkan sendiri berupa PPh Pasal 25 maupun yang dipotong atau
dipungut pihak lain berupa Pasal 21, PPh Pasal 23, PPh Pasal 24 serta dipungut oleh PPh Pasal
22 merupakan angsuran pajak dimuka dan dapat diperhitungkan pada Pajak Penghasilan Badan
atau Orang Pribadi.
1. Minta rincian prepaid taxes per tanggal neraca (rincian bisa per jenis pajak atau
dicampur)
2. Check footing dan cocokkan saldonya dengan buku besar
3. Untuk pajak penghasilan, bandingkan angka prepaid taxes di rincian dengan SPT PPh
Badan.
4. Untuk pajak pertambahan nilai (PPN masukan), bandingkan angka prepaid taxes di
rincian dengan SPT Masa (SPM).
12
Untuk pemeriksaan Prepaid Taxes ini disajikan dalam bentuk Top Schedule berikut ini,
To G
^ Checked Footing
L Cocokkan dengan buku besar
Vo Periksa bukti pemotongan dari pihak ketiga dan SSP
V Bandingkan dengan SPT PPh Badan Tahun 2010
Cocokkan dengan SPM bulan Desember 2010
DIBUAT OLEH DIREVIEW: CLIENT : PT. ABC PERIODE INDEX: KKP
Sumber: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik Tahun 2012 Halaman
267
13
Jika auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing yang
ditentukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, seperti yang terdapat dalam standar profesional
akuntan publik, dan telah mengumpulkan bahan-bahan pembuktian (audit evidence) yang
cukup untuk mendukung opininya, serta tidak menemukan adanya kesalahan material atas
penyimpanan dari SAK/ETAP/IFRS, maka auditor dapat memberikan pendapat wajar tanpa
pengecualian
Dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha,
perubahan ekuitas dan arus kas suatu entitas sesuai dengan SAK/ETAP/IFRS.
Dari semua kertas kerja prosedur pemeriksaan biaya dan pajak dibayar di muka dapat di
simpulkan bahwa saldo perkiraan-perkiraan prepaid taxes and expenses tidak ditemukan
kesalahan pencatatan karena disajikan dengan wajar sebagaimana terlampir pada Tabel berikut,
14
Tabel 5. Top Schedule-Prepaid Taxes and Expenses
WP Per Book Adjusment Per Audit Saldo
Ref 31/12/10 DR CR 31-12-10 31-12-09
Prepaid Rent G1 Rp 60.000.000 - - Rp 60.000.000 Rp 30.000.000
Prepaid Insurance G2 Rp 4.600.000 - - Rp 4.600.000 Rp 4.600.000
Prepaid Advertising G3 Rp 5.000.000 - - Rp 5.000.000 Rp 2.000.000
Prepaid Taxes G4 Rp 21.900.000 - - Rp 21.900.000 Rp 40.000.000
Rp 91.500.000 - - Rp 91.500.000 Rp 40.100.000
^ ^
to WBS
^ Checked footing
Kesimpulan Pemeriksaan:
Berdasarkan prosedur pemeriksaan yang telah
dilakukan atas perkiraan-perkiraan prepaid taxes
and expenses , kami tidak menemukan adanya
kesalahan pencatatan, sehingga menurut
pendapat kami, saldo perkiraan prepaid taxes
anda expenses sudah disajikan secara wajar,
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia (paybudi)/SAK/ETAP/IFRS
DIBUAT OLEH: DIREVIEW CLIENT: PT. ABC PERIODE INDEX-KKP
TANGGAL: 18/1/11 TANGGAL: 25/1/11 SCHEDULE: Prepaid Taxes and Expenses 31/12/2011 G
Sumber: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik Tahun 2012 Halaman
264
Di dalam Top Schedule biasanya auditor harus mencantumkan kesimpulan dari hasil
pemeriksaan atas perkiraan tersebut, apakah menurut pendapat auditor perkiraan tersebut
disajikan secara wajar atau tidak dimana ditunjukan pada kolom 1 diatas baris tanda tangan
persetujuan.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Biaya dibayar muka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang akan
digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang. Pajak dibayar di muka
adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bulan atau dipotong/dipungut
oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit pajak di akhir tahun
(untuk pajak penghasilan) atau di akhir bulan (untuk PPN). Disamping itu,
perusahaan tetap harus melakukan pemeriksaan terhadap biaya dibayar di muka
dan pajak dibayar di muka sesuai dengan prosedur pemeriksaan biaya dibayar di
muka dan pajak dibayar di muka yang berlaku. Dimana tujuan dari pemeriksaan
biaya dibayar di muka dan pajak dibayar di muka adalah sebagai berikut:
a. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas
biaya dan pajak dibayar di muka.
b. Untuk memeriksa apakah biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun
berikutnya sudah dicatat sebagai biaya dibayar di muka.
c. Untuk memeriksa apakah biaya dibayar di muka yang mempunyai kegunaan
untuk tahun berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai biaya tahun berjalan.
d. Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh bukti
setoran/pemungutan pajak yang sah dan lengkap sehingga bisa
diperhitungkan sebagai kredit pajak pada akhir periode.
e. Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar di muka dalam
laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS).
2. Ada unsur penting yang harus dipenuhi pada Prosedur Pemeriksaan Complaince
Test yaitu Kelengkapan Dokumen Pendukung (support documents), Kebenaran
perhitungan matematis (footing, cross footing extension), Otorisasi dari pejabat
perusahaan yang berwenang.
3. Pada prosedur pemeriksaan Substantive, auditor perlu membuat usulan audit
adjustment ketika menemukan kesalahan dimana kesalahan tersebut jumlahnya
16
bersifat maupun tidak. Namun auditor tidak memberikan unqualified Opinions
pada saat usulan audit adjustment ditolak oleh klien.
4. Kertas kerja pada substantive dapat dalam bentuk bentuk Working Balance Sheet,
Working Profit and Loss, Top Schedule and Supporting Schedule.
5. Pada semua proses pemeriksaan diperlukan Laporan Buku Besar (General Ledger)
dan data pemeriksaan tahun lalu.
6. Keakurasikan perhitungan matematik menjadi faktor penting untuk menilai tingkat
kewajaran.
7. Supporting Schedule harus dicantumkan Sifat Perkiraan, prosedur audit yang
dilakukan beserta tick mark, audit adjustment yang diusulkan auditor
3.2 Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan penulis atas partisipasi
para pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang sehat dan bersifat
membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Kami sadar bahwa penulis adalah manusia
biasa yang pastinya memiliki kesalahan. Oleh karena itu, dengan adanya kritik dan saran dari
pembaca, penulis bisa mengkoreksi diri dan menjadikan makalah ke depan menjadi makalah
yang lebih baik lagi dan dapat memberikan manfaat yang lebih bagi kita semua.
17
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrino. 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Edisi
keempat. Lembaga Penerbit Salemba Empat.
N, Sora. “Pengertian Premi Asuransi dan Fungsinya Serta Komponennya”. 21 Desember 2015.
http://www.pengertianku.net/2015/12/pengertian-premi-asuransi-dan-fungsinya-serta-
komponennya.html.
Supriyanto, Agus.”Pajak dan Akutansi, Terapan dan Solusi Masalah”. 30 Desember 2014.
http://allabouttaxaccounting.blogspot.com/2014/09/prepaid-tax-kredit-pajak.html?m=1
18