Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
DOSEN PENGAMPU :
Disusun Oleh :
Kelompok : 2
Kelas : DP2A
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat yang
diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan yang berupa makalah dengan judul Surat Setoran Pajak.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penyusun
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan kami yang telah membimbing kami dalam
menyusun makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, kami berharap supaya makalah yang telah kami
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................1
1.3 TUJUAN PENULISAN...........................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
2.1 Pengertian Surat Setoran Pajak (SSP) ................................................................3
2.1.1 Tarif PPh Penilaian Kembali Aktiva Tetap...................................................4
2.1.2 Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan untuk Tujuan Perpajakan......7
2.1.3 Pengukuran Aktiva Tetap Berdasarkan PSAK Berbasis IFRS........................9
2.2 PENGGABUNGAN USAHA (MERGER)................................................................14
2.2.1 Dua Metode Pencatatan untuk Merger Perusahaan................................16
2.2.2 Aspek Pajak Merger Perusahaan..............................................................17
2.3 MENUNDA BIAYA PENYUSUTAN......................................................................18
BAB III...............................................................................................................................20
PENUTUP..........................................................................................................................20
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................20
3.2 SARAN..............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya, pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang
terhutan oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan perundang-undangan dengan tidak
mendapatkan prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran umum yang berhubungan dengan tugas negara untuk
menyelenggarakan pemerintahan. Menyadari peran perpajakan di negara kita yang sangat
besar yaitu hamper 80% dan sumber penerimaan negara Indonesia dari sektor pajak.
Mengingat pentingnya peranan pajak yang begitu besar, pemerintah sekarang ini
sedang menggalakkan gerakan sadar dan peduli pajak, yang mendorong masyarakat agar mau
dan mampu berpartisipasi secara aktif mendukung program yang sedang gencar disosialisakin
tersebut terutama dalam hal pemenuhan hak dan kewajiban perpajakan Wajib Pajak.
Setiap perusahaan yang ada, baik perusahaan jasa, perdagangan maupun industri
sekalipun yang memenuhi kriteria sebagai Wajib Pajak menurut ketentuan perpajakan tidak
terlepas dari kewajiban untuk membayar pajak. Salah satu kewajiban perpajakan yang harus
dilaksanakan Wajib Pajak yang ada di Indonesia adalah terlebih dahulu mendaftarkan diri
kepada KPP yang ditunjuk untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak, yang kemudian
Wajib Pajak harus memenuhi kewajiban selanjutnya yaitu mengisi serta menyampaikan SPT
maupun SSP baik itu Pajak Penghasilan maupun Pajak Pertambahan Nilai.
Sebagai perwujudan dari self assessment system, perhitungan dan pelaporan pajak
untuk setiap masa pajak wajib dilakukan oleh Wajib Pajak, baik itu Wajib Pajak Orang
Pribadi, Wajib Pajak Pengusaha dan Wajib Pajak Badan. Sebagai sarana pemahanan yang
lebih mendalam bagi Wajib Pajak mengenai arti pentingnya pembayar pajak, maka pada
makalah ini disampaikan tentang prosedur pengisian Surat Setoran Pajak, beserta batas waktu
pembayaran dan penyetoran kepada Kantor Pelayanan Pajak beserta sanksi yang mungkin
diberikan oleh fiskus (Pemerintah) kepada Wajib Pajak.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Kantor Pos.
2. Bank Badan Usaha Milik Negara.
3. Bank Badan Usaha Milik Daerah.
4. Tempat pembayaran lainnya yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan
Contoh : Bank Swasta tertentu (Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BNI).
Bank tempat pembayaran pajak disebut juga dengan nama Bank Persepsi
KETETAPAN PAJAK
Wajib pajak dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk mengangsur atau
menunda pembayaran pajak yang masih harus dibayar dalam Surat Tagihan Pajak, Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan Surat
KeputusanPembetulan, Surat Keputusan Keberatan,Putusan Banding, serta Putusan
Peninjauan Kembali, yag menyebabkan jumlah pajak yang terutang bertambah, serta Pajak
Penghasilan Pasal 29, kepada Direktur Jendral Pajak.
Permohonan harus diajukan paling lama 9 hari kerja sebelum saat jatuh tempo
pembayaran utang pajak berakhir disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung
permohonan. Wajib pajak yang mengajukan permohonan pengangsuran atau penundaan
pembayaran pajak harus memberikanjaminan yang dapat berupa gransi bank, surat/dokumen
bukti kepemilikan barang bergerak,penanggungan utang oleh pihak ketiga,sertifikat tanah,
atau sertifikat deposito.
Direktur Jendral pajak menerbitkan surat keputusan atas permohonan tersebut berupa
menerima seluruhnya,menerima sebagian, atau menolak.
Surat keputusan ditertibkan paling lama 7 hari kerja setelah tanggal diterimanya
permohonan. Apabila jangka 7 hari kerja telah terlampaui dan Direktur Jendral Pajak tidak
menerbitkan suatu keputusan, permohonan disetujui sesuai dengan permohonan Wajib Pajak,
dan keputusan persetujuan pengangsuran pembayaran pajak atau keputusan persetujuan
penundaan pembayaran pajak harus diterbitkan paling lama 5 hari kerja setelah jangka 7 hari
kerja tersebut berakhir.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Surat Setoran Pajak adalah Bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah
dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara
melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan. Fungsi surat setoran pajak
sebagai bukti pembayaran pajak apabila telah mendapatkan validasi.
Jangka waktu atau penyetoran pajak ada tiga, yang pertama pembayaran masa, kedua
pembayaran pajak karena adanya STP,SKPKB,SKPKBT,SKP,SKK, dan putusan banding,
ketiga pembayaran kekurangan pajak setelah berakhirnya Tahun Pajak atau bagian Tahun
Pajak. Dalam pembayaran masa, batas waktu pembayaran dan penyetoran pajak yang
terutang untuk suatu saat atau Masa Pajak adalah tidak boleh melebihi 15 hari setelah saat
terutangnya pajak atau Masa pajak berakhir.
B. SARAN
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih ada banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang KUP (Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan).