OLEH :
KELOMPOK 2
ZALVIRA APRILIA PUTRI 20610149
DESTA ANGGRAINI 20610184
NIKEN SHANDRA ANGELLITA 20610144
ADELIA VERONIKA 20610142
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan cara meningkatkan
pelayanan publik. Namun permasalahan pajak di Indonesia terus berlangsung,
padahal pajak merupakan kewajiban masyarakat sebagai warga negara, tetapi
masih banyak warga negara yang tidak membayar pajak. Bahkan banyak wajib
pajak tidak melakukan pembayaran pajak. Hal ini jelas merugikan negara.
Masalah kepatuhan wajib pajak adalah masalah penting di seluruh
dunia, baik negara maju maupun negara berkembang. Karena jika wajib pajak
tidak patuh maka akan menimbulkan keinginan untuk melakukan tindakan
penghindaran, pengelakan penyelundupan, dan pelalaian pajak, yang pada
akhirnya tindakan tersebut akan menyebabkan penerimaan pajak negara akan
berkurang.
Pelaksanaan Pemungutan pajak suatu negara memerlukan suatu sistem
yang telah disetujui masyarakat melalui perwakilannya didewan perwakilan,
dengan menghasilkan suatu peraturan perundang-undangan yang menjadi
dasar pelaksanaan perpajakan bagi fiskus maupun maupum bagi wajib pajak.
Sistem pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia berdasarkan peraturan
perundang – undangan perpajakan menuntut wajib pajak untuk turut aktif
dalam pemenuhan kewajiban pepajakannya. Sistem pemungutan yang berlaku
adalah Self Assesment System, dimana segala pemenuhan kewajiban
perpajakan di lakukan sepenuhnya oleh wajib pajak, fiskus hanya melakukan
pengawasan melalui prosedurpemeriksaan.
Self Assesment System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang
memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya
pajak yang terutang.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 Tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan yaitu wajib pajak diberikan kepercayaan
untuk menghitung dan membayar sendiri pajak yang terutang sehingga dengan
1
cara ini kejujuran dari wajib pajak sangat diperlukan dalam rangka
pemungutan pajak. Wajib pajak disini harus mendaftarkan diri terlebih dahulu
pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP).
Manfaat diterapkannya Sistem Self Assesment System ini disatu sisi
bernilai positif, yaitu mencerdaskan wajib pajak dalam menghitung,
melaporkan dan membayar pajak yang terutang secara sendiri pada Kantor
Pelayanan Pajak (KPP).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana Ketentuan Umum dan Tata Cara perpajakan ?
2. Bagaimana Kwajiban Pajak ?
3. Apa saja Hak-Hak Wajib pajak ?
4. Bagaimana Pengertian Fungsi NPWP dan PKP ?
5. Bagaimana Surat Keterangan Pajak ?
6. Bagaimana Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) ?
7. Bagaimana Kelebihan Pembayaran Pajak bagi Wajib dengan Kriteria
tertentu ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Kewajiban Pajak
Pajak adalah pungutan wajib dari rakyat untuk negara. Setiap sen uang
pajak yang dibayarkan rakyat akan masuk dalam pos pendapatan negara dari
sektor pajak. Penggunaannya untuk membiayai belanja pemerintah pusat
maupun daerah demi kesejahteraan masyarakat. Uang pajak digunakan untuk
kepentingan umum, bukan untuk kepentingan pribadi. Pajak merupakan salah
satu sumber dana pemerintah untuk mendanai pembangunan di pusat dan
daerah, seperti membangun fasilitas umum, membiayai anggaran kesehatan
dan pendidikan, dan kegiatan produktif lain. Pemungutan pajak dapat
dipaksakan karena dilaksanakan berdasarkan undang-undang.
1. Kewajiban Wajib Pajak
Di samping berhak melakukan berbagai hal di atas, Wajib Pajak juga harus
mematuhi berbagai kewajiban perpajakan. Berikut ini di antaranya:
a. Kewajiban mendaftarkan diri
Salah satu hak dan kewajiban Wajib Pajak yang utama adalah
mendaftarkan diri untuk mendapat Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP). Hal ini bisa dilakukan di KP2KP atau KPP. Bisa juga secara
online melalui ereg.pajak.go.id atau aplikasi pajak online AyoPajak
yang telah diawasi Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
b. Kewajiban memberi data
Data yang dimaksud adalah informasi orang pribadi atau badan yang
dapat menunjukkan kegiatan/usaha, penghasilan dan/atau kekayaan,
peredaran usaha, termasuk informasi terkait transaksi keuangan dan
lalu lintas devisa, nasabah debitur, kartu kredit, hingga laporan
keuangan dan/atau laporan kegiatan usaha yang disampaikan kepada
instansi lain di luar Ditjen Pajak.
c. Kewajiban pembayaran, pelaporan, pemungutan/pemotongan pajak
Wajib Pajak harus menghitung, membayar, dan melaporkan pajak
terutangnya sendiri. Anda bisa melakukan hal ini secara mudah dan
praktis melalui platform AyoPajak.
4
d. Kewajiban pemeriksaan
Contoh kewajiban yang dimaksud adalah memenuhi panggilan untuk
menghadiri pemeriksaan, memberikan izin untuk memasuki ruangan
atau tempat yang dinilai perlu, dan memberikan keterangan jika
dibutuhkan.
5
mengirimkan surat permohonan ke Kepala Kantor Pajak Pratama (KPP)
atau melalui Surat Pemberitahuan (SP).
4. Hak pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak
Bagi Anda yang termasuk Wajib Pajak patuh, maka berhak mendapat
pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak dalam waktu
minimal satu bulan untuk PPN dan tiga bulan untuk PPh terhitung sejak
surat permohonan diterima Ditjen Pajak.
5. Hak untuk pengangsuran atau penundaan pembayaran
Pada kondisi-kondisi tertentu, Wajib Pajak bisa meminta permohonan
pengangsuran atau penundaan untuk membayar pajak sesuai dengan
ketentuan peraturan perpajakan di Indonesia.
6. Hak kerahasiaan
Hak dan kewajiban Wajib Pajak juga menyangkut perlindungan
kerahasiaan atas semua informasi yang Anda sampaikan kepada Ditjen
Pajak terkait kepentingan perpajakan. Hal-hal yang dilindungi mencakup
data dari pihak ketiga yang sifatnya rahasia.
7. Hak pengurangan pajak bumi dan bangunan (PBB)
Apabila terjadi kondisi tertentu, misalnya kerusakan bumi dan bangunan
akibat bencana alam, Wajib Pajak berhak mengajukan pengurangan pajak
terutang PBB.
8. Hak penundaan pelaporan SPT tahunan
Wajib Pajak dapat mengajukan perpanjangan atau penundaan
penyampaian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi maupun PPh badan dengan
alasan atau kondisi tertentu.
9. Hak pembebasan pajak
Wajib Pajak berhak mengajukan permohonan pembebasan pemungutan
atau pemotongan Pajak Penghasilan dengan alasan atau kondisi tertentu.
10. Hak pengurangan PPh Pasal 25
Wajib Pajak dapat meminta permohonan pengurangan jumlah angsuran
PPh Pasal 25 dengan kondisi tertentu.
11. Hak mendapatkan insentif perpajakan
6
Sejumlah kegiatan atau Barang Kena Pajak (BKP) berhak atas fasilitas
pembebasan PPN, di antaranya buku-buku, pesawat udara, kereta api,
kapal laut, serta perlengkapan TNI/Polri yang diimpor atau diserahkan di
area pabean oleh Wajib Pajak tertentu.
12. Hak mendapatkan pajak ditanggung pemerintah
Khusus pelaksanaan proyek pemerintah yang dibiayai menggunakan hibah
atau dana pinjaman luar negeri, PPh terutang atas penghasilan konsultan,
kontraktor, dan supplier utama ditanggung pemerintah.
7
b. Fungsi NPWP
Selain sebagai kewajiban, ternyata ada beberapa fungsi NPWP yang
dapat memudahkan kegiatan sehari-hari Anda, yaitu:
1. Menghindarkan Diri Dari Denda
Pertama, fungsi NPWP adalah agar Anda tidak terkena denda
karena tidak membayar pajak. Dengan memiliki NPWP, maka
Anda akan rutin membayar pajak, sehingga tidak terlambat dan
mendapat sanksi denda.
2. Mempermudah Pengajuan Kredit
Kedua, fungsi NPWP adalah sebagai salah satu syarat pengajuan
kredit kepada bank atau lembaga keuangan. Dengan demikian,
pihak bank bisa melihat rekam jejak nasabahnya dalam membayar
kewajiban pajaknya. Bila Anda telah memiliki NPWP, maka
proses pengajuan kredit lebih mudah.
Hampir seluruh aktivitas kredit membutuhkan syarat NPWP, mulai
dari kredit kepemilikan rumah (KPR), kredit tanpa agunan (KTA),
kredit kendaraan bermotor, kartu kredit, dan sejenisnya.
3. Membuat Surat Izin Usaha
Berikutnya, fungsi NPWP adalah membantu para pelaku usaha
dalam membuat Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Di
Indonesia, setiap bisnis diwajibkan membayar pajak. Sehingga jika
sebuah entitas usaha diketahui tidak memiliki NPWP, maka proses
legalitasnya akan terhambat.
4. Membuat Rekening Bank
Selanjutnya, fungsi NPWP adalah untuk membuka rekening bank,
sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi BI.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/27/PBI/2012
pasal 14 ayat 1 huruf a menyatakan bahwa calon nasabah dengan
potensi beneficial owner wajib menyerahkan NPWP sebagai
bentuk pencegahan tindakan pencucian uang dan pendanaan teroris
oleh bank umum.
5. Syarat Pencairan Dana dari Negara
8
Terakhir, fungsi NPWP adalah membantu Anda dalam mencairkan
dana dari proyek negara. Misalnya proyek negara seperti lelang
mengharuskan pesertanya memiliki NPWP. Syarat ini juga diatur
dalam Peraturan Dirjen Pajak yang mewajibkan peserta
lelang/tender mempunyai NPWP. Hal ini dilakukan pemerintah
sebagai upaya menjaring Wajib Pajak lebih banyak lagi.
9
4. Kirim Formulir Pajak ke KPP
Kemudian untuk mengirim formulir ke KPP, Anda cukup scan
semua persyaratan seperti formulir registrasi, Surat Keterangan
Terdaftar Sementara serta dokumen pendukung lain. Apabila sudah
di scan keseluruhan, tinggal unggah satu per satu dokumen
persyaratan ke website registrasi.
5. NPWP Elektronik Dikirim ke Alamat Anda
Pada tahap berikutnya, apabila seluruh dokumen sudah diunggah,
Anda tinggal meninjau status pendaftaran melalui website
resminya atau bisa juga lewat email yang sudah terdaftar.
Nantinya, bila ada keterangan status ditolak berarti dokumennya
perlu diperbaiki. Sedangkan jika disetujui, maka NPWP akan
dikirimkan ke alamat Anda.
Selain dapat dicetak fisik, laman resmi Direktorat Jenderal Pajak
(DJP) menyebutkan bahwa ada tambahan fitur pengiriman NPWP
elektronik yaitu lewat email wajib pajak.
Fitur pengiriman NPWP lewat email ada pada bagian menu
informasi DJP Online, sehingga ketika membutuhkan NPWP
elektronik, wajib pajak tinggal memeriksa salinan melalui email.
Cara Cek Nomor NPWP Elektronik
Jika sudah pernah mendaftar NPWP secara online, maka Anda juga
bisa cek nomor NPWP pribadi, salah satunya lewat situs resmi.
Berikut cara cek nomor NPWP elektronik secara online:
a. Buka situs ereg.pajak.go.id
b. Isi kolom NPWP secara lengkap dan benar, lalu tidak lama
berselang akan menuju ke kolom e-mail anda dan silahkan
tunggu beberapa saat.
c. Jika nomor NPWP anda masih aktif, kolom nama akan
mendeteksi dan mengeluarkan data pemiliknya.
d. Jika nomor NPWP dinyatakan tidak aktif, anda juga harus
melakukan hal yang sama seperti sebelumnya, yakni langsung
datang ke kantor pajak terdekat untuk meminta konfirmasi.
10
d. Penghapusan NPWP
Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dilakukan terhadap
Wajib Pajak yang sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif
dan/atau objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan. Penghapusan Nomor Pokok
Wajib Pajak dapat dilakukan: atas permohonan Wajib Pajak atau
secara jabatan.
Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak atas permohonan Wajib
Pajak atau secara jabatan dilakukan berdasarkan hasil Pemeriksaan
atau hasil Penelitian administrasi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan di bidang perpajakan .
Pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dilakukan oleh
Direktur Jenderal Pajak terhadap, Pengusaha Kena Pajak dengan status
Wajib Pajak Non Efektif, Pengusaha Kena Pajak yang tidak
diketahui keberadaan dan/atau kegiatan usahanya
Pencabutan pengukuhan PKP atas permohonan PKP atau secara
jabatan dilakukan berdasarkan hasil Pemeriksaan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan
yang mengatur mengenai tata cara Pemeriksaan atau tata cara
Penelitian administrasi.
11
mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha
perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud.
b. Fungsi PKP
PKP untuk para pengusaha memiliki beberapa fungsi antara lain :
Pengawasan hak dan kewajiban PKP di bidang PPN dan PPnBM.
Identitas PKP yang bersangkutan.
Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai & Pajak
Penjualan Barang Mewah (PPnBM).
12
Pencabutan pengukuhan PKP berdasarkan permohonan PKP,
dapat dilakukan dengan cara elektronik atau manual. Pencabutan PKP
dengan cara elektronik dilakukan dengan mengisi dan menyampaikan
formulir pencabutan pengukuhan PKP pada aplikasi e-Registration
yang tersedia pada laman Direktorat Jenderal Pajak di
www.pajak.go.id. dan juga mengunggah softcopy dokumen yang
disyaratkan. Sedangkan pencabutan pengukuhan PKP dengan cara
manual, pengusaha mengisi dan menandatangani formulir pencabutan
pengukuhan PKP kemudian melampirkan hardcopy dokumen yang
disyaratkan dan permohonan disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) tempat pengusaha terdaftar.
Sedangkan pencabutan pengukuhan PKP secara jabatan
dilakukan berdasarkan pemeriksaan atau hasil verifikasi dilakukan
apabila terdapat data dan informasi perpajakan yang dimiliki atau
diperoleh Direktur Jenderal Pajak yang menunjukkan bahwa
Pengusaha Kena Pajak tidak memenuhi persyaratan subjektif dan/atau
objektif.
KPP akan menerbitkan keputusan dalam jangka waktu paling
lama enam bulan sejak tanggal bukti penerimaan surat. Apabila dalam
jangka waktu enam bulan KPP tidak menerbitkan keputusan,
permohonan PKP dianggap dikabulkan dan KPP menerbitkan surat
pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dalam jangka waktu
paling lama satu bulan.
13
Masih berlaku
Jenis Pajak
Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai
14
ditentukan dalam Surat Teguran.
Asal tahu saja, jangka waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Masa
paling lambat 20 hari setelah akhir masa pajak, Surat Pemberitahuan
Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) Wajib Pajak (WP) pribadi paling
lama 3 bulan setelah akhir tahun pajak, sementara SPT PPh WP badan
paling lama 4 bulan setelah akhir tahun pajak.
3. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
(PPnBM) ternyata tidak seharusnya dikenai tarif 0%.
4. Apabila kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 tentang
pembukuan atau Pasal 29 tentang pemeriksaan tidak dipenuhi sehingga
tidak dapat diketahui besarnya pajak yang terutang.
5. Apabila kepada Wajib pajak diterbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak
dan/atau dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak secara jabatan.
15
2. Tambahan bayar denda berupa kenaikan sebesar 50% dari pajak
penghasilan yang tidak atau kurang bayar dalam satu tahun pajak.
3. Tambahan bayar denda berupa kenaikan sebesar 100% dari pajak
penghasilan yang tidak atau kurang dipotong, dipungut, disetor, dan
dipotong atau dipungut tetapi tidak atau kurang disetor.
4. Tambahan bayar denda berupa kenaikan sebesar 100% dari Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa, serta Pajak Penjualan atas Barang
Mewah yang tidak atau kurang dibayar.
Denda sebesar 50% dan 100% sebagaimana tertuang dalam poin 2, 3, dan
4 dikenakan kepada WP yang tidak menyampaikan surat pemberitahuan
pajak sesuai tenggat waktu yang ditentukan, PPN dan PPnBM yang tidak
seharusnya dikenai tarif 0%, serta WP yang tidak melakukan pembukuan
atau belum diperiksa kepatuhannya oleh DJP.
Catatan: Meski SKPKB PT Murni terbit lebih dari dua tahun sejak
berakhirnya tahun pajak terutang, namun besaran bunga yang dikenakan atas
kekurangan tersebut tetap dikalikan 24 bulan atau dua tahun saja karena
hitungan ini merupakan sanksi maksimal.
16
Bila SKPKB PT Murni terkait penghasilan kena pajaknya terbit pada tahun
2007, maka perhitungan denda kena pajaknya adalah sebagai berikut:
Pajak yang kurang dibayar Rp 20.000.000
Bunga 12 bulan (12×2%xRp20.000.000) Rp 4.800.000 (+)
Jumlah pajak yang masih harus dibayar Rp 24.800.000
PPN 2.626
15.861 7.309 10.082
OP PPH 12.808
4.549 4.243 5.991
PPN
89 17 48 8
Mekanisme Pengembalian
Mekanisme pengajuan Pengembalian Pendahuluan adalah sebagai berikut:
Wajib Pajak Kriteria Tertentu
17
Wajib Pajak Persyaratan Tertentu
PKP Beresiko Rendah
JANGKA WAKTU
Penerbitan SKPPKP atau Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Diberikan
Pengembalian Pendahuluan:
1. WP Kriteria Tertentu:
a. PPh : 3 bulan
b. PPN : 1 bulan
sejak tanggal diterimanya permohonan.
2. WP Persyaratan Tertentu:
a. PPh OP : 15 hari kerja
b. PPh Badan : 1 bulan
c. PPN : 1 bulan
sejak tanggal diterimanya permohonan.
3. PKP Berisiko Rendah : 1 bulan sejak tanggal diterimanya permohonan
SKPPKP sampai dengan SKPKPP: 1 bulan sejak SKPPKP
diterbitkan
SKPKPP sampai dengan SPMKP: 5 hari kerja sejak SKPKPP
diterbitkan
Transfer ke rekening WP: kurang lebih 2 hari kerja sejak SPMKP
diterbitkan
Ketentuan Lain
Jumlah kelebihan pembayaran pajak pada SKPPKP tidak sama
dengan jumlah dalam permohonan, Anda dapat mengajukan kembali
permohonan Pengembalian Pendahuluan atas selisihnya melalui surat
tersendiri. Namun jika Anda tidak meminta pengembalian atas selisih
kelebihan pembayaran pajak yang belum dikembalikan, Anda dapat
melakukan pembetulan SPT.
Jika Anda menyampaikan SPT Tahunan PPh maupun SPT Masa
PPN yang menyatakan lebih bayar tetapi tidak disertai permohonan
Pengembalian Pendahuluan, sehingga tidak diterbitkan SKPPKP, maka
akan ditindaklanjuti dengan prosedur pemeriksaan.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
“Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan” adalah UU No. 6 tahun
1983, sebagaimana telah diubah dengan UU No. 9 tahun 1994, dengan UU
No. 16 tahun 2000, terakhir dengan UU No. 28 tahun 2007. Undang-undang
tentang “Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan” dilandasi falsafah
Pancasila dan UUD 1945. UU No. 28 tahun 2007 pada dasarnya mengatur hak
dan kewajiban Wajib Pajak, wewenang dan kewajiban aparat pemungut pajak,
serta sanksi perpajakan.
Pajak adalah pungutan wajib dari rakyat untuk negara. Setiap sen uang
pajak yang dibayarkan rakyat akan masuk dalam pos pendapatan negara dari
sektor pajak. Penggunaannya untuk membiayai belanja pemerintah pusat
maupun daerah demi kesejahteraan masyarakat. Uang pajak digunakan untuk
kepentingan umum, bukan untuk kepentingan pribadi. Pajak merupakan salah
satu sumber dana pemerintah untuk mendanai pembangunan di pusat dan
daerah, seperti membangun fasilitas umum, membiayai anggaran kesehatan
dan pendidikan, dan kegiatan produktif lain.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.
19
DAFTAR PUSTAKA
20