“HUKUM PAJAK”
DISUSUN OLEH :
NIM : 181010200380
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PAMULANG
Salah satu potensi pendapatan negara Republik Indonesia terbesar substansial saat
ini adalah Pajak. Dengan pajak Indonesia untuk membiayai semua kegiatan
tersebut di bidang pendidikan, kesehatan dan pembangunan infrastruktur
fasisilitas, dan sebagainya. Peningkatan penerimaan pajak ditekankan pada
Pemerintah. Hukum Perpajakan Peraturan dan regulasi masih di bawah
pengawasan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan
pelaksanaan operasional oleh Direktur Jenderal Pajak baik dari segi hukum formil
maupun materil. Untuk Atas melihat penerimaan ini, maka dibentuklah Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (KUP). Yang artinya dengan lahirnya kebijakan tersebut, maka Wajib
Pajak bisa lebih taat, dan rasa keadilan memiliki akuntabilitas yang tinggi. Ini
secara tidak langsung dapat meningkatkan keadaan pendapatan dan kewenangan
untuk menegakkan hukum.
Kata Kunci : Perpajakan, KUP, Wajib Pajak
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK ....................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3. Tujuan Pembahasan ............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
A. Pengertian-Pengertian Dalam Ketentuan Umum ............................. 3
B. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ................................................ 5
C. Ketetapan Pajak .............................................................................. 6
D. Kewajiban Pembukuan/Pencatatan, dan Pemeriksaan Pajak ............ 7
E. Keberatan, Banding, dan Imbalan Bunga ......................................... 9
F. Penagihan Pajak dengan Surat Paksa ............................................. 10
BAB III PENUTUP
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
yang berjudul “Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan” dapat terselesaikan
pada waktu yang ditentukan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen
terkait untuk matakuliah Hukum Pajak atas bimbingan dan arahannya sehingga
tulisan ini dapat terselesaikan
Penulis sadar masih banyak kekurangan didalam penyusunan tulisan ini, karena
keterbatasan pengetahuan penulis. Untuk itu penulis begitu mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan tulisan ini.
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara yang berdasarkan
Undang-Undang sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa
secara langsung. Pemungutan pajak yang dilakukan berdasarkan dengan
norma-norma hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang dan juga
jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja ketentuan umum dan tata cara dari pada perpajakan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Adanya sistem, mekanisme, dan tata cara pelaksanaan hak dan kewajiban
perpajakan yang sederhana menjadi ciri dan corak dalam perubahan undang-
undang pajak ini dengan tetap menganut self assesment system. Perubahan
dimaksud berhubungan dengan peningkatan keseimbangan hak dan kewajiban
bagi wajib pajak sehingga masyarakat Wajib Pajak dapat melaksanakan hak
dan kewajiban perpajakannya dengan lebih baik.
3
Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan antara lain
sebagai berikut :
1. Pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-
undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat
2. Wajib Pajak adalah orang pribadi/badan, meliputi pembayaran pajak,
dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
3. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha yang meliputi : perseroan terbatas,
perseroan komanditer, badan usaha milik negara atau milik daerah
dengan nama dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana
pensiun, persekutuan, perkumpulan yayasan, organisasi massa dsb
4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan
kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang
dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak
dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya
5. Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak
untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang
dalam suatu jangka waktu tertentu sebagaimana ditentukan dalam
undang-undang ini
6. Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 tahun kalender kecuali bila Wajib
Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun
kalender
7. Bagian Tahun Pajak adalah bagian dari jangka waktu 1 tahun pajak
8. Pajak yang Terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat,
dalam bagian tahun pajak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan
4
9. Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan
untuk melaporkan perhitungan dan atau/pembayaran pajak, objek dan
atau/bukan objek pajak, dan atau/harta dan kewajiban sesuai dengan
peraturan perundang-undangan perpajakan
10. Surat Pemberitahuan Masa adalah surat pemberitahuan untuk suatu
masa pajak
11. Surat Pemberitahuan Tahunan adalah surat pemberitahuan untuk
suatu tahu pajak atau bagian tahun pajak
12. Surat Setoran Pajak adalah bukti pembayaran atau penyetoran
pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah
dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui tempat pembayaran
yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.
NPWP adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana
administrasi perpajakan yang digunakan sebagai tanda pengenal diri atau
identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
Oleh karena itu, kepada setiap Wajib Pajak hanya diberikan satu NPWP yang
berfunsi :
Wajib Pajak yang telah terdaftar adalah Wajib Pajak yang telah terdaftar
dalam tata usaha Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan telah diberikan NPWP
yang terdiri atas 15 digit; yaitu 9 digit pertama merupakan kode Wajib Pajak
dan 6 digit berikutnya merupakan kode administrasi pajak.
5
3. Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak Secara Jabatan
C. Ketetapan Pajak
1. Surat Ketetapan Pajak
6
2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) ini adalah surat ketetapan
pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak,
jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi,
dan jumlah pajak yang masih harus dibayar. Menyimak Pasal 13 Undang-
Undang KUP dan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2007
tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Perpajakan berdasarkan
Undang-Undang Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
menyatakan kewenangan Direktur Jenderal Pajak untuk dapat menerbitkan
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dalam ha terdapat pajak yang tidak ada
atau kurang dibayar, dalam jangka waktu 5 tahun setelah saat terutangnya
pajak atau berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak, atau tahun pajak.
7
terdapat perbedaan antara pemeriksaan pada Wajib Pajak tertentu
dibandingkan dengan wajib pajak lainnya.
1. Kewajiban Pembukuan
b. diselenggarakan di Indonesia;
d. menggunakan satuan mata uang rupiah dan mata uang asing yang di
izinkan oleh menteri keuangan;
e. disusun dalam bahasa Indonesia atau bahasa asing yang izinkan oleh
menteri keuangan
2. Kewajiban Pencatatan
8
4. Penyelenggaraan Pembukuan Dengan Menggunakan Bahasa Asing dan
Satuan Mata Uang Selain Rupiah
5. Penyelenggaraan Pembukuan
6. Persyaratan Administratif Penyelenggaraan Pembukuan Dengan Bahasa
Asing dan Mata Uang Asing
7. Kewajiban Perpajakan
Kewajiban perpajakan yang harus dipenuhi oleh wajib pajak terutama
pembayaran PPh Pasal 25 dan Pasal 29 Undang-Undang PPh.
1. Keberatan
9
2. Banding
10
5. Surat Penagihan Seketika dan Sekaligus
8. Hak Mendahulu
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
1. Setiap orang/badan wajib untuk melakukan Wajib Pajak yang dimana syarat
awalnya ialah dengan adanya Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
12
DAFTAR PUSTAKA
Rusjdi, Muhammad. 2007. KUP Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Indeks. Jakarta
https://www.academia.edu/35745487/KETENTUAN_UMUM_DAN_TATA_CA
RA_PERPAJAKAN
13