Anda di halaman 1dari 10

ISTILAH DAN PENGERTIAN UMUM DALAM PAJAK DAN

HAK DAN KEWAJIBAN WAJIB PAJAK DAN FISCUS PAJAK

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur

Mata Kuliah : Hukum Pajak

Prodi : HES

Dosen Pengampu : Edi Tristanto M,H

Oleh :

Erika Azkal Azkia. ( 21.02.4084)

Sekolah Tinggi Agama Islam Brebes


(STAIB)
Al-Hasaniyyah Kedawon Tahun 2023

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada dosen mata kuliah” Hukum Pajak “yang telah memberikan
tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga
makalah ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.

Kedawon, 8 November 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG....................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH................................................................3
C. TUJUAN PENULISAN...................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian KUP.............................................................................4
B. Hak Dan Kewajiban Wajib Pajak Dan Fiscus............................4
1.Hak Hak wajib pajak ................................................................4
2. Kewajiban Wajib pajak ...........................................................5
3.Hak hak fiscus ............................................................................5
4.Kewajiban fiscus.........................................................................6
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN...........................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................9

2i
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang mewajibkan warganya untuk
membayar pajak.Mengenai timbulnya utang pajak terdapat perbedaan pendapat
atau persepsi dikalangan ahlihukum pajak karena sudut pandang yang
dijadikan sebagai pokok bahasan yang berbeda pula. Perbedaan pendapat atau
persepsi mengenai timbulnya utang pajak dikategorikansebagai salah satu
sumber hukum pajak yang berada pada tataran doktrin di kalangan ahlihukum
pajak sepanjang pendapattersebut diterima sebagai suatu perkembangan positif
di bidang perpajakan. Dan untuk pelunasan pajak tidak semua pembayaran
dibayar dalam bentuk uang, tetapi ada bentuk lain berupa perbuatan hukum
yang diperkenankan dalamhukum pajak. Dengan demikian pembayaran selain
menggunakan uang bukan pelanggaranhukum karena diperkenankan oleh
undang-undang pajak

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian KUP?
2. Bagaimana Hak Dan Kewajiban Wajib Pajak Dan Fiscus?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mempelajari tentang Kedudukan Hukum Pemerintah
2. Mengetahui Kedudukan Pemerintah Dalam Hukum Publik

3ii
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian KUP

Pengertian KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) adalah Hukum
Formalyang berisikan peraturan-peraturan mengenai tata cara pelaksanaan
pemungutan pajak olehnegara. Pelaksanaan pemungutan pajak oleh negara
meliputi tata cara Wajib Pajak memenuhihak dan kewajiban
perpajakannya.Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan ini mengacu pada
kebijakan pokok sebagai berikut:
1)Meningkatkan efisiensi pemungutan pajak dalam rangka mendukung
penerimaannegara,
2)Meningkatkan pelayanan, kepastian hukum dan keadilan bagi masyarakat
gunameningkatkan daya saing dalam bidang penanaman modal, dengan tetap
mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah,
3)Menyelesaikan tuntutan perkembangan sosial ekonomi masyarakat serta
perkembangan di bidang teknologi informasi,
4)Meningkatkan keseimbangan antara hak dan kewajiban,
5)Menyederhanakan prosedur administrasi perpajakan,
6)Meningkatkan penerapan prinsip self assessment secara akuntabel dan
konsisten, dan
7)Mendukung iklim usaha ke arah yang lebih kondusif dan kompetitif.

B.. Hak Dan Kewajiban Wajib Pajak Dan Fiscus

1. Hak-hak wajib pajak


1.Mengajukan surat keberatan dan surat banding.

4
2.Menerima tanda bukti pemasukan SPT.
3.Melakukan pembetulan SPT yang telah dimasukkan.
4.Mengajukan permohonan penundaaan penyampaian SPT.
5.Mengajukan permohonan penundaan atau pengangsuran pembayaran pajak
6.Mengajukan permohonan perhitungan pajak yang dikenakan dalam surat
ketetapan pajak.
7.Meminta pengembalian kelebihan pembayaran pajak.
8.Mengajukan permohonan penghapusan dan pengurangan sanksi, serta
pembetulansurat ketetapan pajak yang salah.
9.Memberi kuasa kepada orang untuk melaksanakan kewajiban pajaknya.
10.Meminta bukti pemotongan atau pemungutan pajak.
11.Mengajukan keberatan dan banding.

2. Kewajiban wajib pajak


1.Mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP
2.Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP
3.Menghitung dan membayar sendiri pajak dengan benar.
4.Mengisi dengan benar SPT (SPT diambil sendiri) dan memasukkan ke kantor
pelayanan pajak dalam batas waktu yang telah ditentukan
5.Menyelenggarakan pembukuan/pencatatan.
6.Jika diperiksa wajib:
a)Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen
yangmenjadi dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan dengan
penghasilanyang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas wajib pajak atau
objek yangterutang pajak.
b)Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yangdipandang
perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan.
7.Apabila dalam waktu mengungkapkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen
sertaketerangan yang diminta, wajib pajak terikat oleh suatu kewajiban untuk
merahasiakan, maka kewajiban untuk merahasiakan itu ditiadakan oleh
permintaanuntuk keperluan pemeriksaan.

5
3.Hak-hak fiscus:
Menurut UU No. 28 Tahun 2007, yang menjadi wewenang fiskus adalah:
a. Memberikan penyuluhan kepada wajib pajak.Penyuluhan diberikan kepada
masyarakat dalam rangka pembinaan kesadaranwajib pajak.
b.Melakukan penelitian dan pemeriksaan dengan asas praduga tak
bersalah,meliputi:
- Verifikasi lapangan maupun di kantor
- Pemeriksaan lapangan
c. Menindak lanjuti hasil verifikasi atau penelitian dengan menerbitkan
suratketetapan pajak sebagai sanksi administrasi berupa :
- STP – SKPBT – SKPLB
- SKPB – SKPN
d. Melakukan penyidikan
e. Penagihan pajak
Penagihan pajak dengan surat paksa diatur dalam UU No. 19 tahun 2000
f. Hak mendahului
Dari hasil lelang yang dilakukan, fiskus mendapat prioritas utama untuk
pembayaran kredit pajak, jika ada sisanya baru untuk kreditor lainnya.
g. Hak mengurangi dan menghapus sanksiWajib pajak mengajukan permohonan
tertulis dalam jangka waktu3 bulan, laluKPP menerbitkan surat keputusan dalam
jangka 12 bulan, lewat dari 12 bulantidak ada jawaban dianggap dikabulkan
keberatan wajib pajak.

4.Kewajiban fiscus
Secara umum terdapat dua macam kewajiban fiskus sehubungan dengan
perpajakan ini, yaitu:
a. Kewajiban Umum, yaitu melayani kebutuhan wajib pajak secara umum :
- Melayani wajib pajak dalam pendaftaran sebagai wjib pajak (untuk mendapatkan
NPWP).
- Melayani wajib pajak dalam mengisi SPT PPh tahunan, PPh masa, SPTPPN
masa.

6
- Melayani wajib pajak dalam menyampaikan SPT PPh tahunan, PPH masa,SPT
PPN masa, sekaligus memberi tanda terima
- Melayani wajib pajak dalam mengajukan keberatan/ banding
- Melayani wajib pajak dalam menyampaikan permohonan restitusi baik
Pphmaupun PPN
- Melayani wajib pajak dalam mengajukan kompensasi
- Melayani wajib pajak dalam mengajukan permohonan cicilan atastunggakan
- Melayani wajib pajak dalam mengajukan pembetulan atas SPT yang
telahdisampaikan.
- Kewajiban menerbitkan surat-surat keputusan berkenaan dengan :
> Permohonan restitusi dan keberatan dalam waktu 12 bulan setelahtanggal surat
permohonan
> Penerapan norma perhitungan
> Izin penggunaan pembukuan dalam bahasa asing
b. Kewajiban Khusus (bagi pejabat KPP termasuk penyidik pajak)Tidak
meberitahukan kepada yang tidak berhak segala sesutau yang diketahuiatau
diberitahukan kepadanya oleh wajib pajak dalam rangka jabatan atau
pekerjaannya untuk menjalankan peraturan perundangan perpajakan (rahasia
jabatan)

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jadi Kesimpulannya Pengertian KUP (Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan) adalah Hukum Formalyang berisikan peraturan-
peraturan mengenai tata cara pelaksanaan pemungutan pajak olehnegara.
Pelaksanaan pemungutan pajak oleh negara meliputi tata cara Wajib Pajak
memenuhihak dan kewajiban perpajakannya.Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan ini mengacu pada kebijakan pokok sebagai berikut:

1)Meningkatkan efisiensi pemungutan pajak dalam rangka mendukung


penerimaannegara,
2)Meningkatkan pelayanan, kepastian hukum dan keadilan bagi
masyarakat gunameningkatkan daya saing dalam bidang penanaman
modal, dengan tetap mendukung pengembangan usaha kecil dan
menengah,

8
.

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Mardiasmo, M.B.A., A.K., 2018, “Perpajakan”


R. Santoso Brotodihardjo, 1993, “Pengantar Ilmu Hukum Pajak”, PT Eresco,
Bandung, 1993,hlm. 2.

Wirmie Eka Putra, S. M., & Kamadie Sumanda S, S. (2016). Modul Ajar
Pengantar
Perpajakan. Jambi:Salim Media Indonesia (Anggota IKAPI

Anda mungkin juga menyukai