Anggota:
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunianya sehingga kami dapat
merangkai makalah tentang Sanksi Pajak ini.
Kelompok 6
II
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................3
II
BAB I
PENDAHULUAN
Sanksi pajak ada karena entitas wajib pajak baik pribadi maupun
badan melanggar aturan perpajakan sesuai dengan ketentuan umum
perpajakan yang tertuang dalam Undang-Undang. Beberapa pelanggaran
yang sering dilakukan oleh entitas wajib pajak antara lain lupa membayar
dan melaporkan pajak, menunda pembayaran pajak, dan telat
menyampaikan SPT Pajak.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
II
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sanksi Perpajakan
Secara umum, ada 2 jenis sanksi perpajakan yaitu sanksi administratif dan
sanksi pidana.
a) Sanksi Administrasi
1. Sanksi Administrasi Berupa Denda
2. Sanksi Administrasi Berupa Bunga
3. Sanksi Administrasi Berupa Kenaikan
b) Sanksi Pidana
1. Denda Pidana
2. Pidana Kurungan
3. Pidana Penjara
C. Pengertian Fiskus
Fiskus atau yang bisa disebut juga dengan Aparatur Pajak atau
Pejabat Pajak. Fiskus merupakan orang ataupun badan yang memiliki
tugas untuk dapat melakukan pemungutan pajak atau iuran terhadap
Wajib Pajak.
II
Istilah fiskus ini juga kerap kali disangkut pautkan dengan petugas
Direktorat Jenderal Pajak (DJP), dimana memang para petugas pajak yang
berada dibawah naungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) merupakan
pihak yang diberikan wewenang oleh Undang-Undang (UU) untuk dapat
melaksanakan dan juga menjalankan hal-hal yang berkaitan dengan
pemungutan pajak.
Surat ini merupakan surat yang digunakan oleh pejabat pajak untuk
dapat melakukan penagihan pajak atau sanksi administrasi dan denda
kepada Wajib Pajak. Surat Tagihan Pajak ini bersifat memaksa dan Wajib
Pajak tidak memiliki kewenangan untuk mengajukan keberatan.
II
3. Menerbitkan Keputusan
4. Melakukan Pemeriksaan
5. Melakukan Penyegelan
II
Petugas Pajak dan juga Jurusita Pajak. Petugas Pajak yang diangkat
adalah berasal dari dari dalam maupun luar Direktorat Jenderal Pajak
(DJP).
E. Hak Fiskus
F. Fungsi Pembinaan
Pembinaan pengadilan pajak dalam Pasal 5 ayat (1) dan (2) UU No.
14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak menyatakan “Pembinaan teknis
peradilan bagi Pengadilan Pajak dilakukan oleh Mahkamah Agung” dan
pembinaan organisasi, administrasi dan keuangan bagi pengadilan pajak
dilakukan oleh Departemen Keuangan. Dengan demikian, pengadilan
pajak memiliki dua instansi pembina, yakni Mahkamah Agung dan
Kementerian Keuangan. Kondisi ini tentu saja dapat mempengaruhi
independensi Pengadilan Pajak.
II
Kehakiman pasal 21 ayat (1) yang menyatakan “Organisasi, administrasi,
dan finansial Mahkamah Agung dan badan peradilan yang ada
dibawahnya, berada dibawah kekuasaan Mahkamah Agung”.
G. Fungsi Pengawasan
II
8. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-07/PJ/2020
tentang Kebijakan Pengawasan dan Pemeriksaan dalam Rangka
Perluasan Basis Data (SE-07/PJ/2020).
II
4. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-14/PJ/2019
tentang Tata Cara Ekstensifikasi;
5. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-18/PJ/2019
tentang Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan Intelijen Perpajakan
dan Pengamatan;
6. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-11/PJ/2020
tentang Kegiatan Pengumpulan Data Lapangan dan Penjaminan
Kualitas Data dalam Rangka Perluasan Basis Pajak;
7. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-39/PJ/2021
tentang Implementasi Compliance Risk Management dan
Business Intelligence; dan
8. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-02/PJ/2022
tentang pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
48/PMK.03/2021 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pelaporan, dan
Pendataan Objek Pajak Pajak Bumi dan Bangunan.
II
BAB III
A. Kesimpulan
Fiskus atau yang bisa disebut juga dengan Aparatur Pajak atau
Pejabat Pajak. Fiskus merupakan orang ataupun badan yang memiliki
tugas untuk dapat melakukan pemungutan pajak atau iuran terhadap
Wajib Pajak.
Pajak yang dipungut dan dikelola oleh fiskus ini akan digunakan
untuk pengeluaran rutin atau belanja negara dan dapat membantu untuk
pembangunan nasional, serta penyelenggaraan pemerintahan.
II
Dari hasil survey kepuasan pelanggan diketahui bahwa fungsi
bimbingan, konsultasi, dan pembinaan kepada Wajib Pajak belum
dirasakan optimal sehingga perlu dilakukan konsolidasi internal yang
konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat mewujudkan pelayanan
prima.
II
DAFTAR PUSTAKA
https://www.rusdionoconsulting.com/jenis-jenis-sanksi-pajak-yang-wajib-
anda-ketahui/
https://www.rusdionoconsulting.com/jenis-jenis-sanksi-pajak-yang-wajib-
anda-ketahui/
II