Anda di halaman 1dari 9

WEWENANG DAN KEWAJIBAN FISKUS

Makalah

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan


mata kuliah perpajakan 1 D3 Akuntansi

Disusun Oleh:
1. 2019011001 Abdul Aziz Maulana
2. 2019011004 Alin Rahmawati
3. 2019011007 Dian Mei Rosita
4. 2019011005 Irwan Wahyudi
Politeknik Stibisnis
Jl. AR. Hakim No.71, Mangkukusuman, Kec. Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa
Tengah 52131
2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya ,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
tugas mata kuliah perpajakan. Laporan ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak, diantaranya:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya.
2. Bapak Husni Mubarok selaku dosen pengampu mata kuliah perpajakan.
3. Teman-teman semua yang telah membantu.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mohon saran dan kritikan yang membangun, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
Politeknik Stibisnis serta teman-teman atau para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada
kesalahan dan kekurangan, terimakasih.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
BAB III PENUTUP....................................................................................................................9
Kesimpulan.............................................................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Baru-baru ini pemerintah sedang berbenah diri dalam hal pengurusan perpajakan. Saat
ini  dikenal istilah self assignment. Setiap wajib pajak dipercayakan untuk melaporkan
kekayaannya sendiri, menghitung sendiri pajak yang dikenakan dan membayar sendiri pajak
tersebut ke Bank. Dalam hal ini bisa kita lihat bahwa pemerintah mempercayakan segala
sesuatu tentang pengrusan pembayaran pajak kepada wajib paajak itu sendiri, dan merupakan
kewajiban kita untuk menjawab kepercayaan yang telah diberikan pemerintah dengan
menyelesaikan pembayaran pajak dengan bersih, jujur, dan adil
Agar pembayaran pajak bisa bersih, jujur, dan adil harus ada lembaga yang
memeriksa/ memantaunya, maka dibentuklah fiskus. Fiskus memiliki kewajiban untuk
memberikan bimbingan, penyuluhan, dan penerangan kepada wajib pajak agar wajib pajak
mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Fiskus?
2. Apa tugas dan wewenang Fiskus?
3. Apa hak dan Kewajiban Fiskus?
1.3 Tujuan
1.Mengetahui Pengertian fiskus
2. Mengetahui tugas dan wewenang fiskus
3. Mengetahui hak dan kewajiban fiskus

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian fiskus (aparatur pajak)


Fiskus atau Aparatur Pajak atau Pejabat Pajak adalah orang atau badang yang
bertugas untuk melakukan pemungutan pajak atau iuran kepada wajib pajak. Pajak yang
dipungut oleh fiskus ini nantinya akan digunakan untuk pengeluaran rutin dan pembangunan
nasiona, serta membantu penyelenggaraan pemerintahan. Secara bahasa, fiskus berasal dari
bahasa Latin, yang artinya “keranjang berisi uang atau kantong uang”.
B. Siapa saja yang termasuk fiskus
Pejabat pajak berwenang adalah Direktur Jenderal Pajak, Direktur Jenderal Bea dan
Cukai, Gubernur, Bupati/Walikota, atau pejabat yang ditunjuk untuk melaksanakan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
C. Tugas dan wewenang fiskus (aparatur pajak)
1. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak
Fiskus pajak memiliki wewenang untuk menerbitkan Surat Ketetapan Pajak terkait
dengan penyetoran atau penagihan pajak, baik Pajak Negara (kecuali Bea Materai, Bea
Masuk, dan Cukai) ataupun pajak daerah.
2. Menerbitkan Surat Tagihan Pajak
Fiskus berwewenang untuk menerbitkan Surat Tagihan pajak, yaitu surat untuk
melakukan penagihan pajak atau sanksi administrasi dan atau denda kepada wajib pajak.
Surat Tagihan Pajak ini sifatnya memaksa dan wajib pajak tidak dapat mengajukan
keberatan.
3. Menerbitkan Keputusan
Keputusan yang diterbitkan oleh Fiskus yang berwenang dapat berupa pengelolaan
Pajak Negara atau Pajak Daerah khususnya terkait Pajak Penghasilan (PPh), Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
4. Melakukan Pemeriksaan
Pemeriksaan yang dimaksud disini adalah serangkaian kegiatan untuk mencari,
mengumpulkan, mengolah data, dan atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan dan atau untuk tujuan lain dengan tujuan melaksakanan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5
5. Melakukan Penyegelan
Penyegelan dilakukan oleh petugas pajak untuk mengamankan atau mencegah
hilangnya buku, catatan, dokumen yang berhubungan dengan ketentuan perpajakan.
Penyegelan hanya dilakukan kepada wajib pajak terkait dengan Pajak Penghasilan (PPh),
Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. Penyegelan
biasanya dilakukan karena wajib pajak tidak mematuhi ketentuan perpajakan yang berlaku.
6. Mengangkat Pejabat Untuk Melaksanakan Peraturan Perundang-Undangan
Perpajakan
Pengangkatan pejabat ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan
memantapkan pelaksanaan kegiatan perpajakan. Pejabat yang diangkat adalah petugas pajak
dan jurusita pajak. Petugas pajak yang diangkat boleh berasal dari dalam atau luar lingkungan
Direktorat Jenderal Pajak. Sedangkan Jurusita Pajak adalah pelaksana penagihan pajak
kepada wajib pajak termasuk penagihan seketika dan sekaligus, pemberitahuan surat paksa,
penyidaan,dan penyanderaan.
D. Hak dan kewajiban fiskus (aparatur pajak)
1. Hak Fiskus
1. Menerbitkan NPWP dan NPPKP secara jabatan:
Sesuai dengan self assessment system, apabila WP atau Pengusaha Kena Pajak
tidak melakukan kewajibannya untuk mendaftarkan diri dan atau melaporkan
usahanya ke kantor pajak, maka DJP berhak untuk menerbitkan NPWP/NPPKP
secara jabatan.
Hal ini dilakukan apabila berdasarkan data yang diperoleh oleh kantor pajak
ternyata Wajib Pajak atau pengusaha kena pajak telah memenuhi syarat untuk
memperoleh NPWP dan dikukuhkan sebagai PKP.
2. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak:
Kantor Pelayanan Pajak (KPP)  berhak menerbitkan surat ketetapan pajak
(berupa STP, SKPKB, SKPKBT, SPPT) sebagai dasar hukum besarnya penetapan
pajak yang harus dibayar WP.
3. Menerbitkan Surat Paksa dan Melaksanakan Penyitaan:
Dalam hal WP tidak melunasi utang pajak setelah jatuh tempo pembayaran,
fiskus berhak untuk menerbitkan surat paksa dalam waktu yang ditentukan. Apabila
dalam waktu tsb WP belum juga melunasi, maksa fiskus menindaklanjutinya dengan
melaksanakan penyitaan.

6
4. Melakukan Pemeriksaan dan Penyegelan:
Fiskus melakukan pemeriksaan dalam rangka menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain. Sedangkan penyegelan terhadap tempat
atau ruangan dilakukan untuk mengamankan atau mencegah hilangnya pembukuan,
catatan atau dokumen yang diperlukan.
5. Menghapuskan atau Mengurangkan Sanksi Administrasi
Pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi dilakukan apabila Surat
Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Pengurangan/Pembatalan Ketetapan Pajak
yang tidak benar atau Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan
Peninjauan Kembali, yang mengakibatkan pajak yang masih harus dibayar berkurang
atau dibatalkan.
6. Melakukan Penyidikan :
Penyidikan dilakukan apabila WP diduga melakukan tindak pidana
perpajakan. Penyidikan ini dilaksanakan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
yang ada di DJP. Apabila terbukti melakukan tindak pidana perpajakan, maka akan
dibawa ke pengadilan untuk ditindaklanjuti
7. Melakukan Pencegahan:
Hak melakukan pencegahan terhadap WP untuk pergi ke luar negeri.
Pencegahan dilakukan apabila WP mempunyai utang pajak sekurang-kurangnya Rp
100 juta dan diragukan itikad baiknya dalam melunasi utang pajaknya.
8. Melakukan Penyanderaan
Hak melakukan penyanderaan terhadap WP atau Penanggung Pajak di tempat
tertentu. Penyanderaan dilakukan apabila WP atau Penanggung Pajak mempunyai
utang pajak sekurang-kurangnya Rp 100 juta dan diragukan itikad baiknya dalam
melunasi utang pajaknya.
2. Kewajiban Fiskus
a. Kewajiban Umum Fiskus
Fiskus memiliki kewajiban umum untuk memberikan bimbingan, penyuluhan, dan
penerangan kepada wajib pajak agar wajib pajak mempunyai pengetahuan dan keterampilan
untuk melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku.

7
b. Kewajiban Khusus Fiskus

 Menerbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sementara dalam waktu tiga hari
setelah formulir pendaftaran diterima.
 Menerbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dalam jangka waktu tiga bulan
setelah formulir pendaftaran diterima.
 Menerbitkan surat keputusan atas pengukuhan pengusaha kena pajak (sebagai wajib
pajak pertambahan nilai), dalam jangka waktu tujuh hari sejak formulir pendaftaran
diterima.
 Menerbitkan surat keputusan kelebihan pajak dalam jangka waktu satu bulan setelah
tanggal diajukannya surat keputusan kelebihan pajak oleh wajib pajak.
 Menerbitkan surat perintah untuk membayar kelebihan pajak dalam jangka waktu satu
bulan setelah diajukannya surat keputusan kelebihan pembayaran pajak.
 Menerbitkan surat keputusan angsuran/penundaan pembayaran pajak dalam jangka
waktu tiga bulan untuk angsuran/penundaan surat ketetapan pajak, surat ketetapan
pajak tambahan, serta surat pemberitahuan pajak dan dalamwaktu sepuluh hari untuk
pengurangan angsuran pajak penghasilan.
 Memberikan keputusan atas keberatan yang diajukan oleh wajib pajak dalam waktu
tiga bulan sejak diterimanya surat permohonan keberatan.
 Memberikan keputusan atas pengurangan/penghapusan bunga, denda, serta kenaikan
dan pengurangan/pembatalan terkait ketetap pajak dalam waktu tiga bulan sejak
tanggal penerimaan permohonan.
 Merahasikan data/informasi mengenai wajib pajak yang telah disampaikan. 

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Fiskus atau Aparatur Pajak atau Pejabat Pajak adalah orang atau badan yang bertugas
untuk melakukan pemungutan pajak atau iuran kepada wajib pajak. Fiskus memiliki
kewajiban untuk memberikan bimbingan, penyuluhan, dan penerangan kepada wajib pajak
agar wajib pajak mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan kewajiban
perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai