Anda di halaman 1dari 22

AKUNTANSI

PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang membeli bahan baku kemudian


mengolahnya hingga menjadi produk jadi yang siap pakai, dan menjual kepada konsumen
yang membutuhkannya. Contohnya produsen pakaian mengolah kain menjadi kemeja dan
menjualnya kepada masyarakat.
Ciri-ciri perusahaan Manufaktur :
1. Kegiatannya memproses barang mentah menjadi produk jadi.
2. Pendapatannya berasal dari penjualan produk.
3. Terdapat Harga pokok Penjualan untuk menentukan laba/rugi.
4. Biaya produksi terdiri dari Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, dan Biaya Overhead
Pabrik.

Perbedaan Perusahaan Dagang dan Manufaktur


Keterangan Perusahaan Dagang Perusahaan Manufaktur
Aktivitas Menjual dan membeli barang Mengolah bahan baku menjadi
dagangan barang jadi dan menjual.
Persediaan Bahan baku
Barang dagangan Barang dalam proses
Barang jadi
Laporan laba rugi Pendapatan Pendapatan
Beban pokok penjualan Beban pokok produksi
Beban operasional (Beban Beban pokok penjualan
penjualan dan beban adminitrasi Beban operasional (Beban
umum) penjualan dan beban adminitrasi
umum)

Kegiatan khusus dalam perusahaan manufaktur adalah pengolahan bahan baku menjadi
barang jadi. Kegiatan ini sering disebut proses produksi. Kegiatan produksi, apabila
digambarkan akan nampak seperti di bawah ini:

Hal-hal yang sangat erat dengan akuntansi perusahaan manufaktur meliputi:


1. Persediaan

Persediaan merupakan material yang terpenting untuk proses produksi. Ia terdiri dari 3
macam yakni bahan mentah, bahan penolong/ setengah jadi, barang jadi.
2. Biaya Pabrikasi
Biaya pabrikasi dipakai untuk proses seperti menyelesaikan barang yang masih sebagian
selesai di awal periode, barang-barang yang dimasukkan dalam proses produksi periode itu,
dan barang-barang yang baru dapat diselesaikan sebagian di akhir periode. Ada 3 biaya dalam
hal ini yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
(BOP).
3. Biaya Produksi

Biaya produksi ialah biaya yang dimasukkan selama proses produksi.


4. Harga Pokok Produksi (COGM/ Cost of Goods Manufactured)

COGM merupakan biaya yang telah diselesaikan dalam proses produksi. COGM ini
dihasilkan dari biaya pabrikasi yang ditambahkan dengan persediaan dalam proses awal dan
dikurangi dengan persediaan dalam proses akhir.

Pada perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari 3 jenis :


 Persediaan Bahan Baku (Raw Materials Inventory)
Bahan-bahan utama yang akan diolah melalui proses produksi menjadi barang jadi.
 Persediaan Barang Dalam Proses (Work in Process)
Bahan baku yang telah diolah dalam proses produksi, tetapi pengerjaannya belum selesai.
 Persediaan Barang Jadi (Finished Goods Inventory)
Barang-barang yang telah selesai diproduksi, tetapi belum dijual.

Penggolongan Biaya

 Penggolongan biaya berdasarkan fungsi-fungsi pokok dalam perusahaan


a) Biaya Produksi
yaitu biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan proses pengolahan bahan baku menjadi
produk yang siap untuk dijual. Biaya ini dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu Biaya Bahan
Baku, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Overhead Pabrik.
a. Biaya Bahan Baku
Merupakan jumlah rupiah (biaya) yang melekat pada bahan baku yang
dimasukkan dalam produksi (cost of raw material used). Biaya bahan baku ini
terdiri atas semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh
bahan baku sampai bahan baku siap diproduksi. Harga bahan baku, ongkos
angkut pembelian bahan baku, potongan dan retur merupakan elemen yang
membentuk biaya bahan baku.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Costs)
Merupakan biaya yang melekat pada atau berkaitan dengan tenaga kerja langsung.
Yang membentuk biaya tenaga kerja langsung biasanya tidak hanya gaji atau
upah saja tetapi termasuk pengeluaran lain yang berkaitan dengan tenaga kerja
(labor-related costs) misalnya uang lembur, tunjangan, iuran pensiun dan
sebagainya.
c. Biaya Overhead Pabrik (Manufacturing Overhead Costs)
Merupakan jumlah rupiah yang melekat pada fasilitas fisik dan penunjang dalam
memproduksi barang. Yang termasuk dalam biaya overhead pabrik ini adalah
antara lain :
Biaya tenaga kerja tidak langsung
Depresiasi mesin dan perlengkapannya
Biaya bahan penolong/pembantu
Bahan habis pakai pabrik
Listrik dan air yang digunakan dalam pabrik
Asuransi untuk fasilitas fisik pabrik
b) Biaya Pemasaran
Yaitu biaya dalam rangka penjualan produk selesai sampai dengan pengumpulan piutang
menjadi kas. Meliputi biaya untuk melaksanakan :
(1) fungsi penjualan;
(2)fungsi pergudangan produk selesai;
(3) fungsi pengepakan dan pengiriman;
(4) fungsi advertensi;
(5) fungsi pemberian kredit dan pengumpulan piutang;
(6) fungsi faktur atau administrasi penjualan.
Contohnya Biaya Promosi, gaji karyawan bagian penjualan, komisi penjualan, dsb.
c) Biaya Administrasi dan Umum
Yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum. Biaya ini terjadi
dalam rangka penentuan kebijaksanaan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan perusahaan
secara keseluruhan. Termasuk dalam biaya ini gaji pimpinan tertinggi perusahaan, personalia,
sekretariat, akuntansi, hubungan masyarakan, keamanan dan sebagainya. Contohnya gaji
direksi, gaji pegawai bagian administrasi kantor, biaya perlengkapan kantor, dsb.

 Penggolongan biaya berdasarkan hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai


Biaya produksi dikelompokkan menjadi dua yaitu :
 Biaya Produksi Langsung.
 Biaya Produksi Tidak Langsung.

Biaya Produksi Langsung


adalah biaya produksi yang dapat secara langsung diperhitungkan sebagai harga pokok
produk, dengan kata lain dapat langsung dibebankan kepada produk. Jadi biaya produksi
langsung dapat dengan mudah ditelusuri melekatnya pada produk. Biaya produksi langsung
terdiri atas :
1) Biaya Bahan Langsung yaitu semua bahan yang membentuk suatu kesatuan yang
tidak terpisahkan dari produk. Biaya ini melekat langsung pada harga pokok produk.
Contoh dari biaya bahan langsung adalah papan kayu yang dipakai untuk membuat
kursi, tanah liat untuk pembuatan genting, dll.
2) Biaya Tenaga Kerja Langsung yaitu upah karyawan yang secara fisik berhubungan
langsung dengan pembuatan produk. Biaya ini juga dapat langsung diperhitungkan
sebagai harga pokok produk. Contohnya adalah upah tukang dalam pembuatan meja,
upah tukang jahit pada perusahaan garmen, dll.

Biaya Produksi Tidak Langsung atau Biaya Overhead Pabrik (BOP)


adalah biaya-biaya yang diperlukan dalam pembuatan produk selain biaya bahan langsung
dan biaya tenaga kerja langsung. Yang termasuk BOP antara lain :
1) Bahan penolong, yaitu bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan produk yang
penggunaannya relative kecil atau terlalu sulit untuk diperlakukan sebagai bahan
langsung. Contoh perekat dan tinta koreksi pada perusahaan percetakan.
2) Tenaga kerja tidak langsung, yaitu gaji dan upah tenaga kerja yang secara fisik tidak
langsung berhubungan dengan pembuatan produk. Misalnya gaji pengawas bagian
produksi, gaji manager produksi, gaji panjaga pabrik, dll.
3) Biaya produksi tidak langsung lainnya misalnya biaya perlengkapan pabrik, biaya
penerangan pabrik, biaya penyusutan mesin dan gedung pabrik, dll.
Note:
Biaya Bahan Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung= Biaya Primer (Prime Cost)
Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya OverheadPabrik = Biaya Konversi (Conversion Cost)
 Penggolongan biaya berdasarkan hubungannya dengan volume kegiatan
Berdasarkan hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya digolongkan menjadi 3
golongan :
1) Biaya Tetap/Konstan yaitu biaya yang sampai tingkat kegiatan tertentu jumlahnya tetap, tidak
dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan. Misalnya biaya penyusutan aktiva tetap, pajak
bumi dan bangunan, biaya sewa dan asuransi, dll.
2) Biaya Variabel yaitu biaya yang jumlahnya berubah sebanding (proporsional) dengan
perubahan volume kegiatan. Misalnya biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung,
biaya bahan bakar, dll.
3) Biaya semi variabel yaitu biaya-biaya yang mempunyai unsur-unsur tetap dan variabel, maka
biaya ini sering disebut Biaya Campuran (Mixed Cost). Misalnya biaya pengawasan, biaya
pemeriksaan, jasa bagian kalkulasi, biaya pemeliharaan dan perbaikan mesin, dll.

 Penggolongan biaya berdasarkan jangka waktu manfaatnya


Untuk kepentingan perhitungan laba rugi dan penentuan harga pokok produk secara teliti,
biaya digolongkan berdasarkan hubungannya dengan periode pembebanannnya.
Penggolongannya ialah :
1) Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), adalah pangeluaran yang manfaatnya dinikmati
lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran modal pada saat terjadinya dicatat sebagai
aktiva dan dibebankan kepada periode-periode akuntansi selama usia manfaatnya dengan cara
mengalokasikan sebagian dari harga perolehannya. Contoh: pembelian gedung, tanah,
peralatan, dll.
2) Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure) adalah pengeluaran yang manfaatnya hanya
dinikmati dalam periode akuntansi saat terjadinya pengeluaran. Pengeluaran pendapatan pada
periode terjadinya merupakan beban yang dipertemukan dengan penghasilan yang diperoleh
pada periode yang bersangkutan. Contoh : pembayaran gaji administrasi kantor, gaji akuntan,
rekening listrik dan telepon, komisi penjualan, dll.

HARGA POKOK PRODUKSI (COST OF GOODS MANUFACTURED)


Biaya barang yang telah diselesaikan selama suatu periode :
HPP = Biaya Pabrik + Persediaan dalam proses awal – persediaan dalam proses akhir
periode.

Perhitungan Harga Pokok Produksi


PT. XXX
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
untuk tahun berakhir
Pemakaian Bahan Baku :
Persediaan Bahan Baku, 1 Januari 20xx xxx
Pembelian Bahan Baku xxx +
Persediaan Bahan Baku tersedia untuk produksi xxx
Persediaan Bahan Baku, 31 Desember 20xx (xxx) +
Total Pemakaian Bahan Baku xxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya Overhead Pabrik :
Biaya Bahan Penolong xxx
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung xxx
Biaya Penyusutan Pabrik xxx
Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Pabrik xxx
Biaya Gaji Pabrik xxx
Biaya listrik, air, telephon pabrik xxx
Biaya Perlengkapan Pabrik xxx
Biaya Asuransi Pabrik xxx
Biaya Amortisasi Pabrik xxx
Biaya Pabrikasi lain-lain xxx +
b xxx +
Total Biaya Pabrik xxx
Persediaan dalam proses, 1 Januari 20xx xxx +
Total Biaya Produksi xxx
Persediaan dalam proses, 31 Desember 20xx (xxx)
Harga Pokok Produksi xxx

Akuntansi Perusahaan Manufaktur


siklus akuntansi meliputi tahap pencatatan dan tahap pengikhtisaran yang terdiri dari:

Tahap pencatatan
1. Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi
2. Pencatatan dalam jurnal
3. Pemindahanbukuan ( posting ) ke buku besar

Tahap pengikhtisaran
4. Pembuatan neraca saldo
5. Pembuatan neraca lajur dan jurnal penyelesaian
6. Penyusunan laporan keuangan
7. Pembuatan jurnal penutup
8. Pembuatan neraca saldo penutup
9. Pembuatan jurnal balik

Laporan keuangan
Laporan keuangan perusahaan manufaktur terdiri dari :
1. Laporan Harga Pokok produksi
2. Laporan Laba Rugi
3. Neraca
4. Laporan Perubahan Ekuitas
5. Laporan Arus Kas

Laporan Harga Pokok Produksi


Harga Pokok Produksi adalah biaya produksi barang yang telah diselesaikan selama suatu
periode. Harga pokok produksi terdiri dari biaya produksi ditambah persediaan barang dalam
proses awal dikurangi persediaan barang dalam proses akhir periode.
Laporan harga pokok produksi adalah laporan yang menjelaskan tentang pengeluaran –
pengeluaran selama proses produksi untuk suatu periode tertentu.

Laporan Laba Rugi


Dalam perusahaan manufaktur akun pembelian barang diganti dengan harga pokok produksi.

Jurnal-jurnal yang digunakan perusahaan manufaktur :


a. Jurnal pembelian bahan baku dan bahan penolong
Persediaan Bahan Baku (D)
Persediaan Bahan Penolong (D)
Kas/Hutang Dagang (K)
b. Jurnal pemakaian bahan baku
Persediaan Barang Dalam Proses (D)
Persediaan Bahan Baku (K)
c. Jurnal pembayaran gaji
Biaya Gaji (D)
Kas (K)
d. Jurnal mencatat harga pokok penjualan
Harga Pokok Penjualan (D)
Persediaan Produk Selesai (K)
e. Jurnal pemakaian bahan penolong
Biaya Overhead Pabrik (D)
Persediaan Bahan Penolong (K)
f. Jurnal distribusi biaya gaji dan upah langsung
Persediaan Barang Dalam Proses (D)
Biaya Gaji Dan Upah (K)
g. Jurnal distribusi biaya gaji tidak langsung
Biaya Overhead Pabrik (D)
Kas (K)
h. Jurnal pembebanan biaya overhead pabrik (penyusutan)
Biaya Overhead Pabrik (D)
Akumulasi Penyusutan (K)
i. Jurnal pembebanan biaya overhead pabrik ke dalam biaya produksi
Persediaan Barang Dalam Proses (D)
Biaya Overhead Pabrik (K)
j. Jurnal pemindahan harga pokok produk selesai
Persediaan Produk Selesai (D)
Persediaan Barang Dalam Proses (K)
k. Jurnal penjualan atau penyerahan produk ke pesanan
Kas/Piutang Dagang (D)
Penjualan (K)
l. Pembayaran biaya pemasaran dan biaya administrasi
Biaya Iklan (D)
Biaya Administrasi Umum (D)
Kas (K)

Ayat Jurnal Penyesuaian :


1. Persediaan Bahan Baku
Ikhtisar Produksi xxx
Persediaan bahan baku, awal xxx
Persediaan bahan baku, akhir xxx
Ikhtisar Produksi xxx

2. Persediaan Barang Dalam Proses


Ikhtisar Produksi xxx
Persediaan barang dalam proses xxx
Persediaa barang dalam proses xxx
Ikhtisar Produksi xxx
3. Persediaan Barang Jadi
Ikhtisar Laba Rugi xxx
Persediaan Barang Jadi xxx
Persediaan Barang Jadi xxx
Ikhtisar Laba Rugi xxx

1. Pencatatan Biaya Bahan Baku

Berikut jurnal umum transaksi yang berhubungan dengan persediaan bahan baku.
Jurnal pembelian bahan baku :
Pembelian bahan baku ………………….. Rp. xxxxx Rp. -
Kas/utang dagang ………………. Rp. - Rp. xxxxx

Jurnal pembayara beban angkut pembelian bahan baku.


Beban angkut masuk …………………… Rp. xxxxx Rp. -
Kas ……………………………... Rp. - Rp. xxxxx

Jurnal retur pembelian bahan baku :


Kas/utang dagang ……………………... Rp. xxxxx Rp. -
Retur pembelian ………………... Rbp. - Rp. xxxxx

Ayat jurnal penyesuaian pada akhir bulan/periode.


a. Memindah saldo akun persediaan bahan baku awal period eke akun ikhtisar biaya produksi.
Ikhtisar biaya produksi …………. Rp. xxxxx Rp. -
Persediaan bahan baku (awal) Rp. - Rp. xxxxx
b. Mencatat saldo akun persediaan bahan baku akhir periode dengan menbuka akun ikhtisar
biaya produksi.
Persediaan bahan baku (akhir)….. Rp. xxxxx Rp. -
Ikhtisar biaya produksi … Rp. - Rp. xxxxx
Ayat jurnal penutup pada akhir periode.
a. Menutup saldo akun pembelian bahan baku dan bahan angkut masuk kea kun ikhtisar biaya
produksi :
Ikhtisar biaya produksi …………. Rp. xxxxx Rp. -
Pembelian bahan baku …. Rp. - Rp. xxxxx
Bahan angkut masuk …… Rp. - Rp. xxxxx
b. Menutup saldo akun retur pembelian dan potongan pembelian kea kun ikhtisar biaya produksi
:
Retur pembelian ……………….. Rp. xxxxx Rp. -
Potongan pembelian …………… Rp. xxxxx Rp. -
Ikhtisar biaya produksi Rp. - Rp. xxxxx

Contoh :
Data persediaan bahan baku yang dimiliki oleh suatu perusahaan manufaktur yang dalam
mencatat persediaan bahan baku menggunakan sistem periodik pada bulan Desember 2008
sebagai berikut.
a. Persediaan bahan baku, 1 Desember ……………………. Rp. 6.000.000,00
b. Pembelian bahan baku secara kredit bulan Desember ….. Rp. 56.300.000,00
c. Persediaan bahan baku, 31 Desember ………………….. Rp. 8.500.000,00

Berdasarkan data di atas jurnal umum yang dikerjakan adalah.


Jurnal umum selama Desember
Pembelian bahan baku ……………………………Rp. 56.300.000,00 Rp. -
Utang Dagang …………………………… Rp. - Rp. 56.300.000,00

Ayat jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember.


Memindah saldo akan persediaan bahan baku awal periode ke akun ikhtisar biaya produksi.
Ikhtisar biaya produksi ……………………………. Rp. 6.000.000,00 Rp. -
Persediaan bahan baku (awal) …………… Rp - Rp. 6.000.000,00
Mencatat saldo akun persediaan bahan baku akhir periode dengan membuka akun ikhtisar
biaya produksi.
Persediaan bahan baku (akhir) …………………… Rp. 8.500.000,00 Rp. -
Ikhtisar biaya produksi …………………... Rp. - Rp. 8.500.000,00

Ayat jurnal penutup tanggal 31 Desember.


Menutup saldo akun pembelian bahan baku ke akun ikhtisar biaya produksi.
Ikhtisar biaya produksi …………………………... Rp. 56.300.000,00 Rp. -
Pembelian bahan baku …………………… Rp. - Rp. 56.300.000,00

2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung.

Berdasarkan fungsi pokok perusahaan manufaktur, tenaga kerja dikelompokkan menjadi tiga
yaitu tenaga kerja bagian produksi, tenaga kerja bagian toko,dan tenaga kerja bagian kantor.
Tenaga bagian produksi dibagi lagi menjadi dua, yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja
tidak langsung. Berikut pencatatan terhadap biaya tenaga kerja pada perusahaan manufaktur.
Mencatat terjadinya gaji dan upah.
Gaji dan upah …………………………………….. Rp. xxxxx Rp. -
Utang pajak ……………………………… Rp. - Rp. xxxxx
Utang gaji dan upah …….……………….. Rp - Rp. xxxxx
Mencatat pembayaran utang gaji dan upah kepada karyawan :
Utang gaji dan upah ……………………………… Rp. xxxxx Rp. -
Kas ……………………………………….. Rp. - Rp. xxxxx
Mencatat pembayaran PPh karyawan ke kas Negara:
Utang pajak………………………………………. Rp. xxxxx Rp. -
Kas ………………………………………. Rp. - Rp. xxxxx
Mencatat alokasi gaji dan upah:
Biaya tenaga kerja langsung ……………………. Rp. xxxxx Rp. -
Biaya tenaga kerja tak langsung ………………... Rp. xxxxx Rp. -
Beban pemasaran ……………………………….. Rp. xxxxx Rp. -
Beban adm.dan umum …………………………. Rp. xxxxx Rp. -
Gaji dan upah …………………………… Rp. - Rp. xxxxx

Untuk memahami pencatatan biaya tenaga kerja, simak berikut ini.


Berdasarkan rekapitulasi gaji dan upah bagian akuntansi (pemegang buku jurnal dan buku
besar)akan mencatat dalam jurnal umum. Berikut rekapitulasi daftar gaji dan upah PT
Sejahtera bulan Desember 2008.

PT SEJAHTERA
Rekapitulasi Daftar Gaji dan Upah
Bulan Desember 2008
Gaji dan Upah Gaji dan Upah
Jenis Gaji dan Upah PPh Pasal 21
Kotor Bersih

Upah Langsung 10.000.000,00 500.000,00 9.500.000,00


Upah tak Langsung 5.000.000,00 250.000,00 4.750.000,00
Gaji bagian Penjualan 9.000.000,00 450.000,00 8.550.000,00
Gaji bagian administrasi dan 10.000.000,00 500.000,00 9.500.000,00
umum

34.000.000,00 1.700.000,00 32.300.000,00

Berdasarkan rekapitulasi daftar gaji dan upah, pencatatan biaya tenaga kerja pada suatu
perusahaan manufaktur sistem periodic sebagai berikut.
Jurnal umum yang diperlukan
Mencatat terjadinya gaji dan upah
Gaji dan upah Rp. 34.000.000,00 Rp. -
Utang Pajak Rp. - Rp. 1.700.000,00
Utang gaji dan upah Rp. - Rp. 32.300.000,00

Mencatat pembayaran utang gaji dan upah kepada karyawan:


Utang gaji dan upah Rp. 32.300.000,00 Rp. -
Kas Rp. - Rp.32.3000.000,00

Mencatat pembayaran PPh karyawan ke kas Negara:


Utang Pajak Rp. 1.700.000,00 Rp. -
Kas Rp. - Rp. 1.700.000,00

Mencatat alokasi gaji dan upah:


Biaya tenaga kerja langsung Rp. 10.000.000,00 Rp. -
Biaya tenaga kerja tak langsung Rp. 5.000.000,00 Rp. -
Beban pemasaran Rp. 9.000.000,00 Rp. -
Beban adm. dan umum Rp. 10.000.000,00 Rp. -
Gaji dan upah Rp. - Rp. 34.000.000,00

Ayat jurnal penutup tanggal 31 Desember


Penutup saldo akun biaya tenaga kerja ke akun ikhtisar biaya produksi.
Ikhtisar biaya produksi Rp. 15.000.000,00 Rp. -
Biaya tenaga kerja langsung Rp. - Rp. 10.000.000,00
Biaya tenaga kerja tak langsung Rp. - Rp. 5.000.000,00

3. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik

Pencatatan terhadap biaya overhead pabrik sebagai berikut.


a. Mencatat pembayaran biaya produksi tak langsung, misalnya pembayaran biaya reparasi
mesin dan upah tak langsung.
Biaya reparasi mesin Rp. xxxxx Rp. -
Upah tak langsung Rp. xxxxx Rp. -
Kas Rp. - Rp. xxxxx

b. Membuat ayat jurnal penyesuaian akhir periode:


1.) Penyesuaian pemakaian bahan pembantu.
Biaya bahan pembantu Rp. xxxxx Rp. -
Persediaan bahan pembantu Rp. - Rp.xxxxx
2.) Penyesuaian pemakaian perlengkapan pabrik:
Biaya perlengkapan pabrik Rp. xxxxx Rp. -
Persediaan perlengkapan pabrik Rp. - Rp. xxxxx
3.) Penyesuaian penyusutan aktivitas tetap pabrik.
Biaya penyusutan mesin Rp. xxxxx Rp. -
Biaya penyusutan gedung pabrik Rp. xxxxx Rp. -
Akum. Penyusutan mesin Rp. - Rp. xxxxx
Akum. Penyusutan gedung pabrik Rp. - Rp. xxxxx
4.) Membuat ayat jurnal penutup akhir periode
Ikhtisar biaya produksi Rp. xxxxx Rp. -
Biaya reparasi mesin Rp. - Rp. xxxxx
Upah tak langsung Rp. - Rp. xxxxx
Biaya bahan pembantu Rp. - Rp. xxxxx
Biaya perlengkapan pabrik Rp. - Rp. xxxxx
Biaya penyusutan mesin Rp. - Rp. xxxxx
Biaya penyusutan gedung pabrik Rp - Rp. xxxxx

Untuk memahami pencatatan biaya overhead pabrik, simak contoh berikut ini :
Biaya overhead pabrik yang terjadi pada suatu pabrik selama Desember 2008 sebagai berikut.
Des 5 Membayar biaya reparasi mesin sebesar Rp. 1.600.000,00
Des 8 Membayar beban listrik gedung pabrik sebesar Rp. 1.000.000,00
Des 31 BOP yang terjadi akhir bulan 31 Desember 2008 adalah
Ø Pemakaian bahan pembantu sebesar Rp. 600.000,00
Ø Biaya penyusutan mesin sebesar Rp. 400.000,00
Ø Biaya penyusutan gedung pabrik sebesar Rp. 500.000,00

Jurnal umum yang dikerjakan atas transaksi diatas


Des 5 Biaya reparasi mesin Rp. 1.600.000,00 Rp. -
Kas Rp. - Rp. 1.600.000,00
Des 8 Beban listrik gudang pabrik Rp. 1.000.000,00 Rp. -
Kas Rp. - Rp. 1.000.000,00

Ayat jurnal penyesuaian penyesuaian tanggal 31 Desember 2008


Des 31 Biaya bahan pembantu Rp. 600.000,00 Rp. -
Persediaan bahan pembantu Rp. - Rp. 600.000,00
Des 31 Beban penyusutan mesin Rp. 400.000,00 Rp. -
Akumulasi peny. Mesin Rp. - Rp. 400.000,00
Des 31 Beban penyusutan gedung pabrik Rp. 500.000,00 Rp. -
Akumulasi peny.gedung pabrik Rp. - Rp. 500.000,00

Ayat jurnal penutup tanggal 31 Desember 2008


Menutup saldo akun unsure biaya overhead pabrik ke akun ikhtisar biaya produksi
Des 31 ikhtisar biaya produksi Rp. 3.700.000,00 Rp. -
Biaya reparasi mesin Rp. - Rp. 1.200.000,00
Beban listrik gedung pabrik Rp. - Rp. 1.000.000,00
Biaya beban pembantu Rp. - Rp. 600.000,00
Biaya penyusutan mesin Rp. - Rp. 400.000,00
Beban peny. gedung pabrik Rp. - Rp. 500.000,00

4. Pencatatan Harga Pokok Persediaan Barang dalam Proses

Persediaan barang dalam proses adalah sebagian barang yang belum selesai
dikerjakan yang telah menyerap bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
Apabila dari awal periode akun persediaan barang dalam proses terdapat saldo, maka
pada awal periode tersebut terdapat barang yang belum selesai diproses. Barang yang belum
selesai diproses awal periode akan dilanjutkan diproses menjadi barang jadi pada periode
selanjutnya. Nilai persediaan barang dalam proses akhir periode dapat diketahui setelah
dilakukan pemeriksaan dan perhitungan fisik produk di bagian produksi pada akhir periode.
Dalam sistem periodik, saldo persediaan barang dalam proses akhir periode dicatat
dengan membuat ayat jurnal penyesuaian. Untuk membuat ayat jurnal penyesuaian akun
persediaan barang dalam proses dengan membuka akun ikhtisar biaya produksi.
Berikut ayat jurnal penyesuaian akun persediaan barang dalam proses.
a. Biaya produksi Memindah saldo akun persediaan BDP awal periode ke akun ikhtisar.
Des 31 Iktisar biaya produksi Rp. xxxxx Rp. -
Persediaan BDP Rp. - Rp. xxxxx
b. Mencatat saldo akun persediaan BDP akhir periode dengan membuka akun ikhtisar
biaya produksi.
Des 31 Persediaan BDP Rp. xxxxx Rp. -
Ikhtisar biaya produksi Rp. - Rp. xxxxx

Untuk memahami pencatatan barang yang belum selesai dikerjakan dalam sistem pencatatan
periodic, perhatikan contoh penyelesaian transaksi berikut ini.
Diketahui data persediaan barang dalam proses tanggal 1 Desember 2008 sebesar Rp.
14.300.000,00. Menurut informasi dari bagian produksi bahwa persediaan barang dalam
proses 31 Desember 2008 sebesar Rp. 10.200.000,00.
Berdasarkan data di atas, ayat jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2008 adalah:

a. Memindah saldo akun persediaan BDP awal period eke akun ikhtisar biaya produksi.
Des 31 Ikhtisar biaya produksi Rp. 14.300.000,00 Rp. -
Persediaan BDP Rp. - Rp. 14.300.000,00
b. Mencatat saldo akun persediaan BDP akhir periode dengan membuka akun ikhtisar
biaya produksi.
Des 31 Persediaan BDP Rp. 10.200.000,00 Rp. -
Ikhtisar biaya produksi Rp. - Rp. 10.200.000,00

5. Pencatatan Harga Pokok Persediaan Barang Jadi

Persediaan barang jadi adalah jurnal biaya yang terjadi untuk menghasilkan unit
produksi yang telah selesai dikerjakan, namun belum terjual. Dalam sistem pencatatan
periodik, produk yang sudah selesai dikerjakan tidak disertai dengan pencatatan di bagian
jurnal. Jadi, saldo akun persediaan barang jadi masih sebesar saldo awal periode. Oleh karena
itu, pada akhir periode diperlukan penyesuaian. Untuk membuat ayat jurnal penyesuaian
saldo akun persediaan barang jadi pada akhir periode dengan membuka akun ikhtisar laba
rugi. Nilai persediaan barang jadi akhir periode dapat diketahui setelah dilakukan
pemeriksaan dan perhitungan fisik persediaan barang jadi di gudang barang jadi.
Berikut ini jurnal penyesuaian persediaan barang jadi.
Memindah saldo akun persediaan barang jadi awal periode ke ikhtisar laba rugi.
Des 31 Ikhtisar laba rugi Rp. xxxxx Rp. -
Persediaan barang jadi Rp. - Rp. Xxxxx

Mencatat saldo akun persediaan barang jadi akhir periode dengan membuka akun
ikhtisar laba rugi.
Des 31 Persediaan barang jadi Rp. xxxxx Rp. -
Ikhtisar laba rugi Rp. - Rp. xxxxx

Untuk memahami pencatatan persediaan barang jadi dalam sistem periodik,


perhatikan contoh penyelesaian transaksi berikut ini.
Diketahui data persediaan barang jadi tanggal 1 Desember 2008 sebesar Rp.
53.500.000,00. Menurut informasi dari bagian gudang barang jadi bahwa persediaan barang
jadi tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp. 34.000.000,00.
Berdasarkan data di atas, ayat jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2008 adalah.
Memindah saldo akun persediaan barang jadi awal period eke akun ikhtisar laba rugi’
Des 31 Ikhtisar laba rugi Rp. 53.500.000,00 Rp. -
Persediaan barang jadi Rp. - Rp. 53.500.000,00
Mencatat saldo akun persediaan barang jadi akhir periode dengan membuka akun
ikhtisar laba rugi.
Des 31 Persediaan barang jadi Rp 34.000.000,00 Rp. -
Ikhtisar laba rugi Rp. - Rp. 34.000.000,00
Contoh Soal- Soal Akuntansi Perusahaan Manufaktur

Soal 1.
Persediaan barang dalam proses awal Rp. 40.000,- Persediaan bahan baku awal Rp. 60.000,-
Pembelian Bahan Baku Rp. 750.000,- sedangkan bahan baku tersedia dipakai sebanyak Rp.
810.000,- jumlah pemakaian bahan baku Rp. 785.000,- BTKL Rp. 500.000,-
Biaya TKTL Rp. 220.000,- bahan penolong Rp. 50.000,- BOP lain-lain Rp. 50.000,- biaya
asuransi mesin Rp. 12.000,- biaya sewa gedung pabrik Rp. 160.000,- dan biaya depresiasi
mesin pabrik Rp. 50.000,- sedangkan persediaan barang dalam proses akhir periode Rp.
30.000,-
Hitunglah besarnya Harga Pokok Produksinya.

Jawab:
Persediaan Barang Dalam Proses Awal Rp. 40.000
Pemakaian Bahan baku:
Persediaan bahan baku awal Rp. 60.000
Pembelian bahan baku Rp. 750.000+
Bahan baku tersedia dipakai Rp. 810.000
Persediaan bahan baku akhir Rp. 25.000-
Pemakaian bahan baku Rp. 785.000
Biaya TKL Rp. 500.000
BOP :
BTKTL Rp. 220.000
Biaya Bahan Penolong Rp. 50.000
BOP lainnya Rp. 50.000
Biaya Asuransi Mesin Rp. 12.000
Biaya sewa gedung pabrik Rp. 160.000
Biaya penyusutan Mesin pabrik Rp. 50.000+
Rp. 542.000+
Biaya Produksi Rp.1.827.000+
Barang Siap Digunakan Rp.1.867.000
Persediaan Barang Dalam Proses Akhir Rp. 30.000-
Harga Pokok Produksi Rp.1.837.000
==========
Soal 2.
PT BSI memiliki Persediaan bahan baku awal tahun atau 1 Januari 2010 Rp. 1.000.000,-
Pembelian bahan baku selama tahun 2010 Rp. 10.000.000 sedangkan persediaan akhir bahan
baku per 31 desember 2010 Rp. 500.000
Pertanyaan:
a. Hitunglah pemakaian bahan baku selama tahun 2010
b. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan bahan baku.

Jawab:
a. Biaya pemakaian bahan baku
Persediaan bahan baku 1 Januari 2010 Rp. 1.000.000
Pembelian selama 2010 Rp. 10.000.000+
Bahan baku siap untuk dipakai Rp. 11.000.000
Persediaan bahan baku per 31 desember 2010 Rp. 500.000-
Biaya Pemakaian bahan baku tahun 2010 Rp. 10.500.000

b. Jurnal pembelian bahan baku


Pembelian Bahan Baku Rp. 10.000.000
Kas/utang Rp. 10.000.000

Jurnal pemindahan pembelian bahan baku ke persediaan bahan baku pada akhir
periode (AJP)
Persediaan bahan baku Rp. 10.000.000
Pembelian Rp. 10.000.000

Jurnal pemakaian bahan baku (AJP)


Persediaan barang DP Rp. 10.500.000
Persediaan bahan baku Rp. 10.500.000

Soal 3.
PT. BSI mengeluarkan biaya TKL selama 2010 sebesar Rp. 5.000.000
Buatlah jurnal pencatatan yang berhubungan dengan BTKL

Jawab:
Pada saat membayar BTKL
Biaya gaji/upah Rp. 5.000.000
Kas Rp. 5.000.000

Pada saat akhir periode melalui AJP dipindahkan persediaan BDP


Persediaan BDP Rp. 5.000.000
Biaya gaji/upah Rp. 5.000.000
Soal 4.
PT. BSI membayar persekot asuransi mesin pabrik Rp. 40.000 untuk masa 2 tahun, BTKTL
Rp. 500.000 yang belum dibayar per 31 desember 2010 Rp. 50.000,- Biaya bahan penolong
Rp. 100.000, biaya sewa gedung Rp. 400.000 80% dibebankan pabrik yang 20% dibebankan
biaya kantor, BOP lainnya Rp. 25.000, Biaya penyusutan mesin pabrik 10% dari harga
perolehan Rp. 1.000.000
Buatlah pencatatan yang dilakukan PT BSI berhubungan dengan BOP

Jawab:
Pada Saat pembayaran
a. Porsekot asuransi Rp.40.000
Kas Rp. 40.000

b. BTKTL Rp.500.000
Kas Rp. 500.000

c. Biaya sewa gedung Rp. 400.000


Kas Rp. 400.000

d. BOP lain2 Rp. 25.000


Kas Rp. 25.000

Jurnal AJP pembebanan ke masing-masing jenis biaya

1. Asuransi ½ x Rp. 40.000 = Rp. 20.000


Biaya Asuransi mesin pabrik Rp. 20.000
Porsekot asuransi mesin pabrik Rp. 20.000

2. Biaya TK yang belum dibayar Rp. 50.000


BTKTL Rp. 50.000
Hutang BTKTL Rp. 50.000

3. Pembebanan Biaya BP Rp. 100.000


Biaya BP Rp. 100.000
Persediaan BP Rp. 100.000

4. Biaya sewa gedung pabrik 80% x Rp. 400.000 = Rp. 320.000


Biaya sewa gedung kantor Rp. 80.000
Biaya sewa gedung pabrik Rp. 320.000
Biaya sewa gedung Rp. 400.000

5. Biaya penyusutan mesin 10% x Rp. 1.000.000 = Rp. 100.000


Biaya penyusutan mesin pabrik Rp. 100.000
Akumulasi penyusutan mesin pabrik Rp. 100.000

6. BOP Rp. 1.115.000


Biaya BP Rp. 100.000
BTKTL Rp. 550.000
Biaya asuransi mesin pabrik Rp. 20.000
BOP lain-lain Rp. 25.000
Biaya penyusutan mesin pabrik Rp. 100.000
Biaya sewa gedung pabrik Rp. 320.000
7. Persediaan barang dalam proses Rp. 1.115.000
BOP Rp. 1.115.000

Soal 5.
Dari data soal diatas jika persediaan awal barang dalam proses Rp. 80.000 dan persediaan
akhir barang dalam proses Rp. 60.000 hitunglah Harga Pokok Produksinya

Jawab
Persediaan awal barang dalam proses Rp. 80.000
Biaya barang dalam proses Rp.16.615.000 +
Rp.16.695.000
Persediaan akhir barang dalam proses Rp. 60.000 -
Harga Pokok Produksi Rp.16.635.000
============

Soal 6.
Pada data PT. BSI diatas jika ditambahkan jumlah persediaan awal barang jadi per 1 januari
2010 Rp. 200.000 dan persediaan akhir 31 Desember 2010 untuk barang jadi Rp. 100.000.
Hitunglah Harga Pokok Penjualannya

Jawab:
Persediaan awal barang jadi 1 januari 2010 Rp. 200.000
Harga Pokok Produksi Rp.16.635.000+
Rp.16.835.000
Persediaan akhir barang jadi 31 desember 2010 Rp. 100.000 -
Harga Pokok Penjualan Rp.16.735.000
===========
Soal Kasus Untuk Neraca Lajur Perusahaan Manufaktur
Data Keuangan untuk Neraca Saldo per 31 desember 2010 PT. BSI adalah sebagai berikut:
Kas Rp. 100.000
Persediaan bahan baku Rp. 120.000
Persediaan barang dalam proses Rp. 80.000
Persediaan barang jadi Rp. 200.000
Porskot asuransi Rp. 48.000
Mesin pabrik Rp. 1.000.000
Perabot kantor Rp. 200.000
Pembelian bahan baku Rp. 1.500.000
Biaya BTKL Rp. 1.000.000
BTKTL Rp. 400.000
Pemakaian Bahan penolong Rp. 100.000
Biaya sewa gedung Rp. 400.000
BOP lain2 Rp. 100.000
Biaya administrasi kantor Rp. 200.000
Akumulasi penyusutan mesin pabrik Rp. 100.000
Akumulasi penyusutan perabot kantor Rp. 40.000
Modal saham Rp. 1.000.000
Laba ditahan Rp. 308.000
Penjualan Rp. 4.000.000
Jumlah Rp. 5.448.000 Rp. 5.448.000
=========== =============

Data Untuk AJP adalah sebagai berikut:


1. Porskot asuransi untuk mesin pabrik selama dua tahun . asuransi sampai dengan 31 desember
2011 dan dibayar per 1 januari 2010
2. Biaya tenaga kerja tidak langsung yang belum dibayarkan sebanyak Rp. 40.000
3. Sewa gedung untuk beban pabrik sebanyak 80% dan beban kantor 20%
4. Mesin pabrik disusutkan 10% per tahun dan perabot 5% .masing2 harga perolehan dianggap
tidak memiliki nilai residu.
5. Persediaan bahan baku 31desember 2010 senilai Rp. 50.000, persediaan barang dalam proses
Rp. 60.000 dan persediaan barang jadi Rp. 100.000

Dari data diatas buatlah Ayat Jurnal Penyesuaian, Work Sheet atau neraca lajur, harga pokok
produksi, harga pokok penjualan, rugi laba, neraca dan laporan laba ditahan per 31 Desember
2010.

Jawab:
Ayat Jurnal Penyesuaian:
1. Biaya Asuransi mesin pabrik Rp. 24.000
Porskot/uang muka asuransi Rp. 24.000

2. Biaya TKTL Rp. 40.000


Hutang BTKTL Rp. 40.000
3. Biaya sewa gedung pabrik Rp. 320.000
Biaya sewa gedung kantor Rp. 80.000
Biaya sewa gedng Rp. 400.000

4. Biaya penyusutan mesin pabrik Rp. 100.000


Ak.Penyusutan mesin pabrik Rp. 100.000

5. Biaya penyusutan perabot kantor Rp. 10.000


Ak. Penyusutan perabot kantor Rp. 10.000

6. Persediaan bahan baku Rp. 1.500.000


Pembelian bahan baku Rp.1.500.000

7. Biaya Overhead Pabrik Rp. 1.084.000


BTKTL Rp. 440.000
Biaya Bahan penolong Rp. 100.000
BOP lain2 Rp. 100.000
Biaya Asuransi mesin pabrik Rp. 24.000
Biaya sewa gedung Rp. 320.000
Biaya Penyusutan Mesin Pabrik Rp. 100.000

8. Persediaan barang dalam proses Rp. 1.570.000


Persediaan bahan baku Rp. 1.570.000

9. Persediaan Barang Dalam Proses Rp. 1.000.000


BTKL Rp. 1.000.000

10. Persediaan Barang Dalam Proses Rp. 1.084.000


BOP Rp. 1.084.000

11. Persediaan Barang Jadi Rp. 3.674.000


Persediaan Barang Dalam Proses Rp. 3.674.000

12. HPP Rp. 3.774.000


Persediaan Barang Jadi Rp. 3.774.000
PT.BSI
Neraca Lajur (Work Sheet)
Periode tahun 2010
Nama Rekening NERACA SALDO AJP NSSD
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
Kas 100000 100000
Persd Bahan Baku 120000 1500000(6) 1570000 (8) 50000
Persd Barang Dalam Proses 80000 1570000(8) 3674000(11) 60000
1000000(9)
1084000(10)
Persediaan Barang Jadi 200000 3674000(11) 3774000(12) 100000
Porskot Asuransi. 48000 24000(1) 24000
Mesin Pabrik 1000000 1000000
Ak. Peny Mesin Pabrik 100000 100000(4) 200000
Perabot Kantor 200000 200000
Ak Peny. Perabot Kantor 40000 10000(5) 50000
Modal Saham 1000000 1000000
Laba Ditahan 308000 308000
Penjualan 4000000 4000000
Pembelian Bahan Baku 1500000 1500000(6)
BTKL 1000000 1000000(9)
BTKTL 400000 440000(7)
Biaya Bahan Penolong 100000 100000(7)
Biaya Sewa Gedung 400000 400000(3)
BOP lain2 100000 100000(7)
Biaya adm kantor 200000 200000
Total 5.448.000 5.448.000
Biaya Asuransi mesin pabrik 24000(1) 24000(7)
TKTL Terhutang 40000(2) 40000
Biaya Sewa Gedung pabrik 320000(3) 320000(7)
Biaya sewa gedung kantor 80000(3) 80000
Biaya Peny mesin Pabrik 100000(4) 100000(7)
Biaya Peny Perabot kantor 10000(5) 10000
BOP 1084000(7) 1084000(10)
HPP 3774000(12) 3774000
14.260.000 14.260.000 5.598.000 5.598.000
Nama Rekening RUGI LABA NERACA
Debit Kredit Debit Kredit
Kas 100000
Persd Bahan Baku 50000
Persd Barang Dalam Proses 60000
Persediaan Barang Jadi 100000
Porskot Asuransi. 24000
Mesin Pabrik 1000000
Ak. Peny Mesin Pabrik 200000
Perabot Kantor 200000
Ak Peny. Perabot Kantor 50000
Modal Saham 1000000
Laba Ditahan 308000
Penjualan 40000000
Pembelian Bahan Baku
BTKL
BTKTL
Biaya Bahan Penolong
Biaya Sewa Gedung
BOP lain2
Biaya adm kantor 200.000
Total
Biaya Asuransi mesin pabrik
TKTL Terhutang 40000
Biaya Sewa Gedung pabrik
Biaya sewa gedung kantor 80.000
Biaya Peny mesin Pabrik
Biaya Peny Perabot kantor 10.000
BOP
HPP 3.774.000
4.064.000 4.000.000 1.534.000 1.598.000
64.000 64.000
4.064.000 4.064.000 1.598.000 1.598.000

PT. BSI
Laporan Harga Pokok Produksi
Periode 31 Desember 2010
------------------------------------------------------------------------------------------------
--
Persediaan Barang Dalam Proses Awal Rp. 80.000
Pemakaian Bahan baku:
Persediaan bahan baku awal Rp . 120.000
Pembelian bahan baku Rp. 1.500.000+
Bahan baku tersedia dipakai Rp. 1.620.000
Persediaan bahan baku akhir Rp. 50.000-
Pemakaian bahan baku Rp. 1.570.000
Biaya TKL Rp. 1.000.000
BOP:
BTKTL Rp. 440.000
Biaya Bahan Penolong Rp. 100.000
BOP lainnya Rp. 100.000
Biaya Asuransi Mesin Rp. 24.000
Biaya sewa gedung pabrik Rp. 320.000
Biaya penyusutan Mesin pabrik Rp. 100.000+
Rp 1.084.000+
Biaya Produksi Rp. 3.734.000
Persediaan barang dalam proses akhir Rp. 60.000-
Harga Pokok Produksi Rp. 3.674.000

PT.BSI
Laporan Perhitungan Rugi Laba
Periode 31 Desember 2010
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Penjualan Rp. 4.000.000
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Barang jadi awal Rp. 200.000
Harga Pokok Produksi Rp. 3.674.000+
Rp. 3.874.000
Persediaan Barang jadi akhir Rp. 100.000-
Harga Pokok Penjualan Rp. 3.774.000-
Laba Kotor Rp. 226.000
Biaya Operasional:
Biaya Administrasi Kantor Rp. 200.000
Biaya Sewa Gedung Kantor Rp. 80.000
Biaya Penyusutan Perabot kantor Rp. 10.000+
Rp. 290.000-
Rugi Operasional Rp. 64.000
===========
PT.BSI
Neraca
Per 31 Desember 2010
------------------------------------------------------------------------------------------------
--
Aktva Lancar:
Kas Rp. 100.000
Persediaan:
Persediaan Bahan Baku Rp. 50.000
Persediaan BDP Rp. 60.000
Persediaan Barang Jadi Rp. 100.000+
Rp. 210.000
Porsekot asurasi Rp. 24.000+
Jumlah Aktiva Lancar Rp. 334.000

Aktiva Tetap:
Mesin Pabrik Rp. 1.000.000
Ak. Peny Mesin pabrik Rp. 200.000-
Rp. 800.000
Perabot Kantor Rp. 200.000
Ak. Peny Perabot kantor Rp. 50.000-
Rp. 150.000+
Jumlah aktiva Tetap Rp950.000+
Jumlah Akiva Rp1.284.000
==========
Hutang lancar:
Hutang Biaya TKTL Rp. 40.000
Modal:
Modal Saham Rp. 1.000.000
Laba Ditahan Rp. 244.000+
Jumlah Modal Rp. 1.244.000+
Jumlah Pasiva Rp. 1.284.000
============

PT.BSI
Laporan Laba Ditahan
Per 31 Desember 2010
------------------------------------------------------------------------------------------------
--
Laba Ditahan 1 Januari 2010 Rp. 308.000
Rugi Tahun Berjalan Rp. 64.000-
Laba Ditahan 31 Desember 2010 Rp. 244.000
==============

Anda mungkin juga menyukai