HUKUM PIDANA
Dosen pengampu
DISUSUN OLEH:
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan YANG MAHA ESA. Karena atas
Makalah ini disusun sebagai tugas saya untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Hukum pidana dari Bpk SURIANSYAH, SH., MH & RUSLI EFENDI, SH.,
M.Si. Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang
Saya berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun saya
menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan saya terima
dengan senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bisa
kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini saya ucapkan terima
kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
3.1. Kesimpulan.............................................................................................3.1
3.2. Saran.......................................................................................................3.2
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................3.3
BAB 1
PENDAHULUAN
Pengertian pajak menurut Prof. Dr. P.J.A Adriani adalah iuran kepada negara
warga negara yang harus dibayarkan kepada negara. Negara mempunyai tugas
pajak, artinya pajak merupakan kewajiban warga negara untuk membiayai rumah
tangga negara.
Indonesia adalah negara hukum, oleh karena itu segala sesuatu harus berdasarkan
pada hukum. Sejalan dengan hal ini dalam hal perpajakan, harus ada hukum yang
peraturan yang mengatur hubungan hukum antara pemerintah dan wajib pajak,
tentang siapa; dalam hal apa dikenai pajak; timbulnya kewajiban pajak; cara
Dasar 1945. Sebagai negara yang sedang berkembang yang masih dalam tahap
pembiayaan yang cukup besar dan pengelolaan dana yang efisien. Dana itu dapat
diperoleh dari sektor perpajakan atau dengan kata lain dari pajak yang dibayar
oleh seluruh wajib pajak, dengan demikian dapat diketahui bahwa pembangunan
yang ada di negara kita adalah dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
merugikan kepentingan umum, baik itu yang dilakukan oleh pegawai perpajakan,
wajib pajak, kuasa wajib pajak dan yang lainnya. Berangkat dari hal ini, penyusun
PEMBAHASAN
Definisi tindak pidana perpajakan secara jelas dapat dilihat pada penjelasan Pasal
Yang dimaksud dengan “tindak pidana perpajakan” adalah informasi yang tidak
menyampaikan surat pemberitahuan, tetapi yang isinya tidak benar atau tidak
lengkap atau melampirkan keterangan keterangan yang tidak benar sehingga dapat
menimbulkan kerugian pada negara dan kejahatan lain yang diatur dalam undang-
Definisi Tindak pidana di bidang perpajakan lainnya adalah suatu perbuatan yang
yang mengatur tindak pidana pajak terdapat dalam hukum pidana pajak yang
perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan
lingkungan Ditjen.
bentuk tax avoidance, memang dimungkinkan atau dalam hal ini tidak
Direktorat Jendral Pajak tidak bisa berbuat apa-apa melakukan penuntutan secara
negara dari sektor pajak. Praktek tax avoidance ini sebenarnya suatu dilema bagi
pemerintah, karena wajib pajak melakukan pengurangan jumlah pajak yang harus
yang berlaku.
Penghindaran pajak terjadi sebelum SKP keluar. Dalam penghindaran pajak ini,
kadang dengan jelas menafsirkan undang-undang tidak sesuai dengan maksud dan
yaitu:
Contoh :
dari plastik.
Secara moral, hal ini tidak tercela karena tidak ada orang yang akan menganggap
orang yang menghindari pajak. Malah, orang yang mengurangi, atau malah tidak
rendah. Contoh:
modalnya di Indonesia Timur. Namun, pindah lokasi tidak semudah itu dilakukan
SDM, SDA, serta fasilitas-fasilitar yang menunjang usaha mereka. Hal ini harus
sesuai dengan kentungan yang akan mereka dapatkan dan keringanan pajak yang
mereka peroleh. Biasanya, hal ini jarang terjadi. Yang terjadi hanya pada
pengusaha yang baru membuka usaha, atau perusahaan yang akan membuka
cabang baru. Mereka membuka cabang baru di tempat yang tarif pajaknya lebih
rendah. Hal ini tidak tercela karena merupakan hak asasi setiap orang untuk
Di Indonesia, untuk pegawai diberi tunjangan beras (in natura). Menurut undang-
undang yang berlaku, hal ini tidak boleh dibebankan sebagai biaya.
penyaluran tunjangan ini. Perusahaan memberi uang kepada yayasan, dan yayasan
menyalurkannya ke pegawai dalam bentuk beras. Jadi, pegawai tetap dapat beras
dan hal itu dibebankan sebagai biaya sehingga pajaknya berkurang. Dalam
dimanfaatkan oleh perusahaan agar jumlah pajak yang dibayar oleh perusahaan
perusahaan tidak membayar sesuatu (pajak) yang semestinya tidak harus dibayar,
membayar pajak dengan jumlah yang ‘paling sedikit’ namun tetap dilakukan
dengan cara yang elegan dan tidak menyalahi ketentuan yang berlaku.
lain tidak.
kembali.
keras harus hilang begitu saja hanya karena pajak yang tinggi.
d. Sistem administrasi perpajakan yang buruk. Penerapan sistem
Dilihat dari tingkatan kesalahan, maka tindak pidana perpajakan meliputi tindak
pidana pelanggaran dan tindak pidana kejahatan. Tindak pidana lainnya adalah:
NPPKP
3. Wakil, kuasa, dan pegawai dari wajib pajak (PKP) termasuk mereka
yang dilakukan penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan
bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta
menemukan tersangkanya.
mendapatkan bukti permulaan tentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana
berupa keterangan, tulisan, atau benda yang dapat memberikan petunjuk adanya
dugaan kuat bahwa sedang atau telah terjadi suatu tindak pidana di bidang
perpajakan yang dilakukan oleh siapa saja yang dapat menimbulkan kerugian
penyidikan, yang dapat dilaksanakan baik untuk seluruh jenis pajak maupun satu
jenis pajak. Pemeriksaan bukti permulaan dilakukan oleh kantor wilayah atau
dapat diketahui tindak lanjut yang akan dilakukan. Pejabat Pegawai Negeri Sipil
jelas
dibawa
bidang perpajakan
i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa
j. Menghentikan penyidikan
perundang-undangan.
penyidikan yang ditandatangani oleh Dirjen Pajak atau Kepala kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak. Apabila dianggap perlu maka penyidik pajak dapat
meminta bantuan penegak hukum lainnya apabila perkara yang ditangani begitu
Umum apabila memulai penyidikan dan wajib menyampaikan hasil atau laporan
penyidikannya kepada Jaksa penuntut umum, hal ini berdasarkan ketentuan pasal
pejabat Polisi Negara Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan yang diatur
(enam) bulan sejak tanggal surat permintaan. Hal ini diatur dalam
Wajib Pajak:
a. Melunasi utang pajak yang tidak atau kurang dibayar atau yang
kali jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar, atau yang tidak
seharusnya dikembalikan.
Salah satu bagian dari Hukum Administrasi Negara atau Hukum Tata Usaha
negara adalah Hukum Pajak. Tetapi di antara para ahli hukum berpendapat bahwa
Hukum Pajak merupakan ilmu yang berdiri sendiri sejajar dengan ilmu hukum
yang lain. Pendapat ini didasarkan pada asumsi bahwa hukum pajak di samping
pelanggaran atau kejahatan pada umunya. Bahkan kejahatan pajak yang tergolong
korupsi merupakan ekstra ordinary crime (kejahatan yang luar biasa) yang
dapat masuk ranah hukum pidana tetap ada perbedaan khusus sebagimana
pendapat Van der Poel. Perbedaannya terdapat pada fakta bahwa hukum pajak
sama tetapi sejarah pertumbuhannya berbeda. Menurut Van der Poel, setengah
dianggap hal sepele, tetapi perkembangan hukum saat sekarang sesuai dengan
teori dan filsafat, tidak lagi membedakan “pencurian” terhadap kekayaan negara
pajak yang demikian maka perlu pemrintah menetapkan peraturan pajak dengan
Tata Cara Perpajakan terdapat beberapa aspek pidana dalam perpajakan, yaitu :
tahun).
Denda (1-2 kali jumlah pajak terhutang yang tidak atau kurang
Pokok
dibayar).
kompensasi).
berlaku juga bagi wakil, kuasa, pegawai dari Wajib Pajak, atau
Penyertaan
melakukan,
yang menganjurkan, atau yang membantu melakukan tindak
Penjelasan :
Sanksi Pidana dalam bidang perpajakan dibagi dalam beberapa kategori yaitu:
1. Delik Kealpaan Oleh Wajib Pajak. “Setiap orang yang karena kealpaannya:
kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling
banyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar,
atau dipidana kurungan paling singkat 3 (tiga) bulan atau paling lama 1
(satu) tahun.
a. Dipidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 6 tahun dan
denda paling sedikit 2 kali dan paling banyak 4 kali jumlah pajak terutang
yang tidak atau kurang bayar setiap orang yang dengan sengaja sehingga
yang sebenarnya
lain
pajak, bukti pemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak yang tidak
Kena Pajak dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan paling lama 6 (enam) tahun serta denda paling sedikit 2 (dua) kali
(enam) kali jumlah pajak dalam faktur pajak, bukti pemungutan pajak,
lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak
3 Tahun 1971 jo. UU No. 20 Tahun 2001 dimasukkan dalam kategori Tindak
Pidana Korupsi).
asli dan tidak palsu atau yang sah. Barangsiapa dengan maksud
penjara paling lama enam tahun. (2) Diancam dengan pidana yang
menimbulkan kerugian.
pidana denda paling banyak sembilan ribu rupiah. (2) Jika kejahatan
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Definisi Tindak pidana di bidang perpajakan lainnya adalah suatu perbuatan yang
Suatu skema memperkecil pajak yang terutang dengan cara melanggar ketentuan
perpajakan (illegal)
e. Wakil, kuasa, dan pegawai dari wajib pajak (PKP) termasuk mereka yang
administrasi, dan pihak ketiga lainnya yang mempunyai hubungan dengan wajib
yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan yang
dilaksanakan baik untuk seluruh jenis pajak maupun satu jenis pajak.
Setelah itu berdasarkan hasil pemeriksaan bukti permulaan maka dapat diketahui
Umum apabila memulai penyidikan dan wajib menyampaikan hasil atau laporan
sanksinya yang menjamin ditaatinya oleh khalayak ramai. Juga dalam peraturan–
peraturan pajak terdapat sanksi – sanksi yang bersifat umum dan khusus, antara
9) Melakukan akal tipu pada TNI dan keadaan khusus, pasal 388 KUHP
oleh wajib pajak dalam dua jenis yaitu tindak pidana pelanggaran dan tindak
pidana kejahatan.
a) Tindak Pidana Pelanggaran. Pelanggaran sering dipadankan dengan
kejahatan yang ringan, ancaman pidana bagi pelaku pelanggaran lebih ringan bila
kurungan selama-lamanya satu tahun atau denda sebesar dua kali jumlah pajak
yang terhutang. Dalam UU No. 16 Tahun 2000 perubahan kedua dari UU No. 6
Tahun 1983 dan UU No.9 tahun 1994 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan prinsip – prinsip ancaman pidana pelanggaran ini pun dengan nyata –
nyata dimuat
benar atau tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar;
pidana kurungan paling lama 1 ( satu ) tahun dan atau denda paling lama 2 ( dua )
berat karena ancaman pidananya memang jauh lebih berat dibandingkan dengan
pelanggaran. Ancaman pidana untuk palaku kejahatan ini adalah pidana penjara
selama-lamanya tiga tahun dan atau denda setinggi-tingginya empat kali jumlah
pajak yang terhutang yang kurang atau tidak dibayar, serta bagi pelaku
pengulangan kejahatan ( residive) ancaman pidana dilipatkan dua, dengan
ketentuan belum lewat waktu satu tahun. Adapun ketentuan tersebut ada dalam :
(enam) tahun dan denda paling tinggi (empat) kali jumlah pajak terutang
(satu) tahun, terhitung sejak selesainya menjalani pidana penjara yang dijatuhkan.
iii) Setiap orang yang melakukan percobaan untuk melakukan tindak pidana.
Dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 ( dua ) tahun dan denda paling
tinggi 4 ( empat ) kali jumlah restitusi yang dimohonkan dan atau kompensasi
ii. Pasal 41 tentang Sanksi Bagi Pejabat. Pejabat yang karena kealpaannya
34, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 ( satu ) tahun dan denda
paling banyak Rp. 4.000.000,- ( empat juta rupiah); pejabat yang dengan sengaja
10.000.000.
iii. Pasal 41A tentang Sanksi Bagi Pihak ke tiga. Setiap orang yang menurut
pasal 35 undang – undang ini wajib memberi keterangan atau bukti yang diminta
tetapi dengan sengaja tidak memberi keterangan atau bukti, atau memberi
keterangan atau bukti yang tidak benar, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 1 ( satu ) tahun dan denda paling banyak Rp.10.000.000,- ( sepuluh juta
rupiah ).
iv. Pasal 41B tentang Sanksi Bagi Pihak ke tiga. Setiap orang yang dengan
perpajakan , dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 ( tiga ) tahun dan
problem sosial yang dinamakan kejahatan dapat dilakukan dengan berbagai cara.
melalui rezim anti money laundering didasarkan modus opzet pelaku dengan
3.2. Saran
Perlunya aturan hukum yang jelas mengenai Tindak Pidana di bidang perpajakan
dan ketentuan itu dituangkan secara jelas pada UU Perpajakan. Dan, perlunya
peningkatan Sumber Daya Manusia pada aparat penegak hukum sehingga vonis
Refika Aditama. Harini, Sri, 2006, Pengantar Hukum Indonesia, Bogor: Ghalia
Indonesia.
Eresco.
Suandy, Erly, 2002, Hukum Pajak, Yogyakarta: Salemba Empat. Sutedi, Adrian,