Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEPSI PENGANTAR HUKUM INDONESIA


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PHI atas Dosen pengampu Bu
Nurpahsary,S.Sy

Ditulis Oleh :
ALVIN SIAM HOE (217420100536)
JUAN SILITONGA (217420100539)

PROGRAM STUDI
ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA PANGKALAN BUN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
Karunia, Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang
berjudul “Konsepsi pengantar hukum Indonesia” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pengantar Hukum Indonesia dari Ibu Nurpahsary,S.Sy. Selain itu makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan tentang konsepsi pengantar hukum Indoneia
Kami dari kelompok 11 berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan,
namun saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi
pengetikan maupun segi penyusunan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan saya terima dengan
senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa memberikan informasi bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini kami ucapkan
terima kasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………..………………i


DAFTAR ISI ……………………………………………………….…………...ii
BAB I ……………………………………………………………...……………1
PENDAHULUAN ………………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………….1,1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………….1,2
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………...1,3
BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………………………..2
2.1 URAIAN KONSEPSI PENGANTAR HUKUM INDONESIA………….……..........................2,1
2.2 OBYEK, TUJUAN DAN FUNGSI PEMBELAJARAN MATERI PENGANTAR HUKUM
INDONESIA........................................................................................ ………………………………2,2

2.3 HUBUNGAN PHI DAN PIH..................................................................................................2.3


BAB III
KESIMPULAN………………………………………………………………3
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….3,1

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu kenyataan hidup bahwa manusia itu tidak sendiri. Manusia hidup berdampingan,
bahkan berkelompok-kelompok dan sering mengadakan hubungan antarsesamanya. Hubungan
itu terjadi berkenaan dengan kebutuhan hidupnya yang tidak mungkin selalu dapat dipenuhi
sendiri. Kebutuhan hidup manusia bermacam-macam. Pemenuhan kebutuhan hidup tergantung
dari hasil yang diperoleh melalui daya upaya yang dilakukan. Setiap waktu manusia ingin
memenuhi kebutuhannya dengan baik. Ka lau dalam saat yang bersamaan dua manusia ingin
memenuhi kebutuhan yang sama dengan hanya satu objek kebutuhan, se dangkan keduanya
tidak mau mengalah, bentrokan dapat terjadi. Suatu bentrokan akan terjadi juga kalau dalam
suatu hubungan, antara manusia satu dan manusia lain ada yang tidak memenuhi kewajiban.

Hal-hal semacam itu sebenarnya merupakan akibat dari ting kah laku manusia yang ingin
bebas. Suatu kebebasan dalam. bertingkah-laku tidak selamanya akan menghasilkan sesuatu
yang baik. Apalagi kalau kebebasan tingkah-laku seseorang tidak dapat diterima oleh
kelompok sosialnya. Oleh karena itu, untuk menciptakan keteraturan dalam suatu kelompok
sosial, baik da lam situasi kebersamaan maupun dalam situasi sosial diperlukan ketentuan-
ketentuan. Ketentuan itu untuk membatasi kebebasan tingkah laku itu. Ketentuan-ketentuan
yang diperlukan adalah ketentuan yang timbul dari dalam pergaulan hidup atas dasar
kesadaran; dan biasanya dinamakan hukum. Jadi, hukum adalah ketentuan-ketentuan yang
timbul dari pergaulan hidup manusia Hal itu timbul berdasarkan rasa kesadaran manusia itu
sendin, sebagai gejala-gejala sosial. Gejala-gejala sosial itu merupakan hasil dari pengukuran
baik tentang tingkah-laku manusia dalam pergaulan hidupnya.

Hukum sebagai norma mempunyai ciri kekhususan, yaitu hendak melindungi, mengatur,
dan memberikan keseimbangan dalam menjaga kepentingan umum. Pelanggaran ketentuan
hukum dalam arti merugikan, melalaikan atau mengganggu keseimbangan kepentingan umum
dapat menimbulkan reaksi dari masyarakat. Reaksi yang diberikan berupa pengembalian
ketidakseimbangan yang dilakukan dengan mengambil tindakan terhadap pelang garnya.
Pengembalian ketidakseimbangan bagi suatu kelompok sosial yang teratur dilakukan oleh
petugas yang berwenang dengan memberikan hukuman. Ketentuan-ketentuan yang
diberlakukan kepada seseorang yang melalaikan atau mengganggu keseim bangan kepentingan
umum adalah ketentuan hukum yang berlaku dalam kehidupan kelompok sosial saat itu, bukan

1
ketentuan hukum masa lalu yang sudah tidak berlaku atau yang sedang direncanakan
berlakunya. Dengan kata lain, bahwa aturan-aturan hukum yang berlaku itu merupakan hukum
positif. Hukum positif yang sering juga disebut ius constitutum ialah ketentuan-ketentuan
hukum yang berlaku pada suatu saat, waktu, dan tempat tertentu.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana uraian tentang konsepsi pengantar hukum Indonesia secara umum?
2. Apa yang menjadi objek, tujuan, dan fungsi dalam mempelajari materi pengantar
hukum Indonesia?
3. Apa hubungan Pengantar hukum indonesia (PHI) dan Pengantar Ilmu Hukum (PIH)

1.3 Tujuan
1. Memberi gambaran umum mengenai hukum atau bidang hukum yang berlaku di
Indonesia
2. Memahami objek, tujuan, dan fungsi dalam pembelajaran materi pengantar hukum
Indonesia
3. Mengetahui hubungan secara umum mata kuliah Pengantar Hukum Indonesia dan
Pengantar Ilmu Hukum

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 URAIAN KONSEPSI PENGANTAR HUKUM INDONESIA
A. Pengantar Hukum Indonesia merupakan basis atau mata kuliah dasar yang tidak bisa
ditinggalkan oleh seseorang yang ingin mempelajari keseluruhan hukum positif di Indonesia.
Pengantar Hukum Indonesia (PHI) terdiri dari kata Pengantar dan Hukum Indonesia. Pengantar
berarti membawa ke tempat yang dituju mempelajari masalah-masalah dan cabang-cabang
hukum di Indonesia.
Oleh karena itu, Pengantar Hukum Indonesia (PHI) adalah mata kuliah dasar yang
mempelajari keseluruhan hukum positif Indonesia sebagai suatu sistem hukum yang sedang
berlaku di Indonesia dalam garis besarnya. Dengan demikian, objek dari Pengantar Hukum
Indonesia adalah hukum positif Indonesia. Fungsinya adalah mengantarkan setiap mahasiswa
atau orang yang akan mempelajari hukum positif Indonesia. Pengantar Hukum Indonesia ini
bertujuan untuk memberikan pengantar kepada setiap orang yang baru mulai mempelajari
hukum Indonesia. Penjelasan yang diberikan dalam materi pengantar hukum Indonesia tidak
hanya mengenai tata hukumnya, namun juga aspek sejarahnya. Hal ini berkaitan dengan
banyaknya literatur pelajaran hukum sebagai pengantar yang hanya menyajikan aspek tata
hukumnya saja, sedangkan aspek sejarahnya diuraikan tersendiri sehingga menimbulkan
kesulitan bagi mereka yang baru mulai mempelajari hukum Indonesia untuk merangkai paduan
dalam berpikir sistematis. Selain itu, sejarah hukum Indonesia memiliki fungsi penting, yaitu
sebagai pegangan dalam studi hukum lebih lanjut sehingga dalam pembentukan hukum
nasional yang menyeluruh dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Pengantar hukum
indonesia memberika gambaran tentang hukum yang pernah dan sedang berlaku di indonesia
selain itu juga menguraikan tentang asas-asas dan apa yang menjadi dasar berlakunya hukum
yang bersangkutan oleh karena itu buku ini menguraikan dasar-dasar, asas-asas, sejarah hukum
yang pernah dan sedang berlaku di Indonesia khususnya hukum tentang : Pokok-Pokok Hukum
Perdata dan Hukum Perdata Internasional, Pokok-Pokok Hukum Dagang, Hukum
Ketenagakerjaan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri , Pokok-Pokok
Hukum Agraria, Pokok-Pokok Hukum Pidana, Pokok-Pokok Hukum Internasional, Pokok-
Pokok Hukum Pajak, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara, Pokok-Pokok Hukum Tata Usaha
Negara, Pokok-Pokok Hukum Adat dan Hukum Islam dan Pokok-Pokok Hukum Acara
Pengantar ilmu hukum indonesia memberika gambaran tentang hukum yang pernah dan sedang
berlaku di indonesia selain itu juga menguraikan tentang asas-asas dan apa yang menjadi dasar

4
berlakunya hukum yang bersangkutan oleh karena itu buku ini menguraikan dasar-dasar, asas-
asas, sejarah hukum yang pernah dan sedang berlaku di Indonesia khususnya hukum tentang :
Pokok-Pokok Hukum Perdata dan Hukum Perdata Internasional, Pokok-Pokok Hukum
Dagang, Hukum Ketenagakerjaan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri ,
Pokok-Pokok Hukum Agraria, Pokok-Pokok Hukum Pidana, Pokok-Pokok Hukum
Internasional, Pokok-Pokok Hukum Pajak, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara, Pokok-Pokok
Hukum Tata Usaha Negara, Pokok-Pokok Hukum Adat dan Hukum Islam dan Pokok-Pokok
Hukum Acara.

2.2 OBYEK, TUJUAN, DAN FUNGSI PEMBELAJARAN MATERI


PENGANTAR HUKUM INDONESIA

Obyek studi Pengantar Hukum Indonesia menurut para pakar hukum adalah “hukum”
yang berlaku sekarang (ius constitutum) di Indonesia. Seperti yang telah dijelaskan pada
tulisan sebelumnya, bahwa dalam PHI juga membahas tentang sejarah pemberlakuan hukum,
prinsip dan kaidah-kaidah hukum di Indonesia. Hukum positif itu ada disetiap negara dengan
istilah yang berbeda-beda yang tujuannya juga sama yaitu mengatur kehidupan
masyarakatnya. Hukum positif diIndonesia antara lain adalah UUD, UU, Peraturan
pemerintah, dll.
Pengantar hukum Indonesia adalah mata kuliah yang berobyekan hukum yang sekarang
berlaku di Indonesia, atau mata kuliah yang berobyekan hukum positif di Indonesia. Adapun
tujuan mempelajari hukum di Indonesia adalah agar dapat diketahui tentang.
1. Macam-macam hukum di Indonesia
perbuatan-perbuatan apa yang diharuskan, diwajibkan, dilarang, serta yang diperbolehkan
menurut hukum Indonesia
2. Kedudukan, hak, dan kewajiban bagi setiap orang dalam bermasyarakat dan bernegara
menurut hukum Indonesia
3. Macam-macam lembaga penyelenggara negara di Indonesia dalam bidang legislatif,
eksekutif, yudikatif, dan lembaga-lembaga lainnya
4. Prosedur di dalam melaksanakan hukum (acara peradilan dan prosedur birokrasi dalam
negara) menurut hukum positif Indonesia.
Dengan mempelajari hukum Indonesia (Hukum Positif Indonesia), dapat diketahui perbuatan
atau tindakan apa yang memiliki akibat hukum dan perbuatan melawan hukum, juga bagaimana

5
kedudukan seseorang dalam masyarakat, apa kewajiban dan wewenangnya menurut hukum
Indonesia.

2.3 HUBUNGAN PENGANTAR HUKUM INDONESIA (PHI) DAN


PENGANTAR ILMU HUKUM (PIH)
PHI maupun PIH sama-sama merupakan pengantar untuk mempelajari hukum, dan
merupakan mata kuliah dasar yang wajib dikuasai oleh setiap mahasiswa Fakultas
Hukum. PHI merupakan singkatan dari Pengantar Hukum Indonesia. Di beberapa
universitas, ada Fakultas Hukum yang menggunakan istilah PHI dengan PTHI, yang
merupakan singkatan dari Pengantar Tata Hukum Indonesia. Sementara itu, PIH adalah
Pengantar Ilmu Hukum. Sekilas istilah PHI dan PIH nampaknya sama, namun sebenarnya
berbeda.
Perbedaan mendasar antara PHI dan PIH terletak pada objeknya. Objek PHI adalah
peraturan-peraturan hukum yang sedang berlaku di Indonesia saat ini (hukum positif
Indonesia). Dari istilahnya, nampak jelas bahwa PHI (Pengantar Hukum Indonesia)
terbatas hanya khusus mempelajari hukum yang berlaku di suatu tempat (dalam hal ini
Indonesia), serta terikat pada waktu tertentu (dalam hal ini hanya hukum yang sedang
berlaku saat ini saja). PHI merupakan pengantar untuk mempelajari bidang-bidang /
aturan / ketentuan / tata hukum yang berlaku di Indonesia.
Berbeda dengan PHI, objek PIH (Pengantar Ilmu Hukum) lebih luas, yaitu hukum
pada umumnya yang tidak terbatas pada tempat dan waktu (cakupannya lebih luas dan
umum). PIH merupakan pengantar untuk memahami arti hukum, permasalahan-
permasalahan di bidang hukum, asas-asas hukum, maupun memberikan gambaran atau
dasar mengenai sendi-sendi utama dari hukum itu sendiri.

6
BAB III
KESIMPULAN
Pengantar Hukum Indonesia merupakan basis atau mata kuliah dasar yang tidak bisa
ditinggalkan oleh seseorang yang ingin mempelajari keseluruhan hukum positif di Indonesia.
Pengantar Hukum Indonesia (PHI) terdiri dari kata Pengantar dan Hukum Indonesia. Pengantar
berarti membawa ke tempat yang dituju mempelajari masalah-masalah dan cabang-cabang
hukum di Indonesia. Obyek studi Pengantar Hukum Indonesia menurut para pakar hukum
adalah “hukum” yang berlaku sekarang (ius constitutum) di Indonesia. Seperti yang telah
dijelaskan pada tulisan sebelumnya, bahwa dalam PHI juga membahas tentang sejarah
pemberlakuan hukum, prinsip dan kaidah-kaidah hukum di Indonesia. Ada beberapa tujuan
dari pembelajaran PHI seperti perbuatan-perbuatan apa yang diharuskan, diwajibkan, dilarang,
serta yang diperbolehkan menurut hukum Indonesia, prosedur di dalam melaksanakan hukum
(acara peradilan dan prosedur birokrasi dalam negara) menurut hukum positif Indonesia, dll.

7
DAFTAR PUSTAKA

-Buku Pengantar Hukum Indonesia edisi revisi karya R. Abdoel Djamali


-Buku Ajar Pengantar Hukum Indonesia karya Sri Hajati
- http://repositori.uin-alauddin.ac.id/16911/

Anda mungkin juga menyukai