DOSEN PENGAMPU :
Dr. Iffah.,M.Sy
DI SUSUN OLEH :
Puji dan Syukur pemakalah persembahkan kepada Allah swt, karena berkat
karunia-Nya yang begitu besar telah dianugerahkan, sehingga makalah ini dapat
selesai dengan judul Pengantar Hukum Indonesia.Makalah ini merupakan bahan
untuk mata kuliah Pengantar Hukum Indonesia.
Saran dan kritik dari pembaca, pada akhirnya merupakan hal penting bagi
kesempurnaan makalah ini, karena pemakalah yakin, bahwa masih banyak
kekurangan-kekurangan di dalamnya.Terima kasih, penulis ucapkan kepada
pembacapembac.
Pemakalah
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar belakang............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Istilah Dan Pengertian Pengantar Hukum Indonesia ( PHI )................................................6
B. Hubungan Interkoneksitas Historis PHI Dan PIH..................................................................7
1. Hubungan Hukum.............................................................................................................9
2. Teori Hukum.....................................................................................................................10
3. Aliran-aliran Hukum Dalam Masyarakat....................................................................11
C. Objek kajian dan Ruang lingkup PHI....................................................................................13
BAB III................................................................................................................................................14
Penutup..............................................................................................................................................14
A. Kesimpulan...............................................................................................................................14
B. Saran.........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
4
diciptakan mempunyai sasaran yang hendak dicapai atau yang disebut juga dengan
tujuan hukum. Tujuan dari hukum, yaitu pada intinya menciptakan tatanan
masyarakat yang tertib, aman, tentram dan adanya keseimbangan dalam kehidupan
bermasyarakat. Dengan adanya aturan-aturan atau norma hukum yang berada
dimasyarakat yang diperlukan guna mengatur kepentingan masyarakat, agar
kepentingan-kepentingan tersebut tidak berbenturan, maka diperlukan adanya
sistem hukum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Istilah Dan Pengertian Pengantar Hukum
Indonesia ( PHI )?
2. Hubungan Interkoneksitas Historis PHI Dan PIH?
3. Objek kajian dan Ruang Lingkup PHI?
5
BAB II
PEMBAHASAN
1
Satjipto Rahardjo
2
J.B. Daliyo (1996 ) pengantar ilmu hukum pt. Gramedia pustaka utama
6
Kata “tata hukum” adalah terjemahan dari kata recht orde (Bahasa Belanda) yang
berarti memberikan tempat yang sebenarnya kepada hukum 3. Selama adanya
pergaulan hidup manusia, hukum selalu diperlukan untuk mengatur kehidupan
manusia agar ada keteriban di dalam masyarakat. Hukum yang berlaku dalam
masyarakat sudah tentu akan dapat diberlakukan dengan baik apa bila disusun
dalam suatu tatanan. Dimaksud dengan susunan hukum ini adalah “memberikan
tempat yang sebenarnya” dengan menyusun dengan baik dan tertib aturan-aturan
hukum itu dalam suatu susunan yang disebut dengan “tata hukum”. Dengan
demikian maka tata hukum itu dapat diartikan sebagai suatu susunan hukum yang
memberikan tempat yang sebenarnya pada aturan-aturan hukum itu untuk
terciptanya ketertiban di dalam masyarakat. Tata hukum yang berlaku pada suatu
tempat dan waktu tertentu disebut dengan hukum positif atau ius constitutum.
Sedangkan hukum hukum yang akan berlaku atau hukum yang dicita-citakan
disebut ius constituendum.
a. PHI (Pengantar Ilmu Hukum), dalam Bahasa Belanda disebut Inleiding tot het
Positiefrecht van Indonesie, atau di dalam bahasa Inggris Introduction Indonesian of
Law atau Introduction Indonesian Positive Law, adalah mata kuliah yang
mempelajari hukum positif yang berlaku secara khusus di Indonesia. Artinya PHI
menguraikan secara analisis dan deskriptif mengenai tatanan hukum dan aturan-
aturan hukum, lembaga-lembaga hukum di Indonesia yang meliputi latar belakang
sejarahnya, positif berlakunya, apakah sesuai dengan asas-asas hukum dan teori-
teori hukum positif (dogmatik hukum).
b. PIH (Pengantar Ilmu Hukum), dalam bahasa Belanda disebut Inleiding tot de
Rechtswetenschap (bahasa Belanda) atau di dalam bahasa Inggris Introduction of
Jurisprudence atau Introduction Science of Law, merupakan mata kuliah pengantar
guna memperkenalkan dasar-dasar ajaran hukum umum (algemeine rechtslehre).
Maksud dasar-dasar ajaran hukum ini meliputi pengertian, konsep-konesp dasar,
teori-teori tentang pembentukannya, falsafahnya, dan lain sebagainya yang dibahas
secara umum. Kesimpulannya, PIH membahas atau mempelajari dasar-dasar dari
ilmu hukum secara umum atau yang berlaku secara universal, misalnya mengenai
pengertianpengertian, konsep-konsep dasar dan teori-teori hukum, serta sejarah
terbentuknya hukum dan lembaga-lembaga hukum dari sudut pandang falsafah
3
R.Abdoel Djamali, 2014, pengantar hukum indonesia PT Raja Grafindo Pesada .Jakarta
7
kemasyarakatan. Sedangkan PHI mempelajari konsep-konsep, pengertian-
pengertian dasar dan sejarah hukum serta teori hukum positif Indonesia. 4
Ketertiban dalam masyarakat diatus dalam beberapa norma, yaitu kaidah sosial:
a. Norma agama, sumbernya kitab suci, tujuannya supaya menjadi manusia
yang beriman, sanksinya apabila dilanggar akan mendapat dosa.
b. Norma kesusilaan, sumbernya hati nurani, tujuannya agar menjadi orang
yang berbudi baik, sanksinya apabila dilanggar akan menimbulkan rasa
penyesalan.
c. Norma kesopanan, sumbernya pergaulan, tujuannya supaya dapat hidup
bersama secara damai,
d. sanksinya apabila dilanggar, maka akan dikucilkan.
e. Norma hukum, sumbernya pemerintah, tujuannya supaya tercipta
ketertiban, sanksinya bersifat tegas.
Hubungan antara norma agama dengan norma hukum:
Jika manusia mematuhi norma agama, maka angka pelanggaran bisa
dikurangi, jadi masyarakat akan tertib, tertib adalah tujuan norma hukum. Dan
sebaliknya, bila norma agama sudah dilanggar, maka kelak norma hukum sudah
pasti akan dilanggar. Ketikanorma hukum dilanggar, maka akan mendapat sanksi
yang tegas, misalnya penjara. Sehingga akan ada efek jera lalu bertaubat.
Karena di LP diajarkan berbagai keterampilan, salah satunya agama. Jadi,
norma hukum mendukung tujuan norma agama, yaitu membuat pribadi yg
religious.
Hukum terdapat dimana saja antara lain:
4
Umar Said Sugiarto,2016. Pengantar Hukum sinar Grafika cetakan ke empat jakarta h
8
a. Hukum terdapat diseluruh dunia asal ada masyarakat. Hukum ada dimana
saja pada setiap waktu dan setiap bangsa.
b. Hukum terdapat diseluruh dunia asal ada kehidupan manusia.
c. Menurut ahli sosiologi dan antropologi budaya megahasilkan bukti-bukti
bahwa hukum ada dimana saja, dimana ada masyarakat disana terdapat
hukum, tidak terdapat batas modern atau batas primitif.
Peran hukum dalam masyarakat
Mengenai manusia sebagai makhluk, menurut Aristoteles manusia adalah
Zonpoloticon artinya makhluk yang selalu ingin hidup bersama atau
bermasyarakat. Oleh karenanya tiang anggota masyarakat punya hubungan
antara satu dengan yang lain.
1. Hubungan Hukum
Hubungan hukum adalah hubungan antara 2 subjek atau lebih dimana hak
dan kewajiban suatu pihak bertemu dengan hak dan kewajiban pihak
lain.Peranan hukum ada 2 yaitu:
a. Menyelesaikan perselisihan
b. Melakukan suatu kegiatan
9
3) Teori kedaulatan negara, Menurut teori ini, hukum harus ditaati karena
negara mempunyai kekuasaan yang mutlak sehingga negara bisa
memaksakan kehendak kepada rakyatnya tersebut.
4) Teori kedaulatan hukum, Menurut teori ini, hukum harus ditaati karena
hukum itu sesuai dengan perasaan hukum sebagian besar anggota
masyarakat (hukum itu dianggap cocok). Setiap orang itu mempunyai
perasaan hukum buktinya ia bisa membedakan mana yang adil mana
yang tidak adil.
5) Teori mahzab hukum alam atau kodrat alam, Menurut teori ini, hukum
adalah suatu aliran yang menelaah hukum dengan bertitik tolak dari
keadilan yang mutlak, artinya bahwa keadilan tidak boleh diganggu.
b. Menurut para Ahli:
2) Menurut Utrech
Orang mentaati hukum karena bermacam-macam sebab:
Karena orang merasakan bahwa peraturan itu dirasakan sebagai
hukum mereka benar-benar berkepentingan akan berlakunya
hukum tersebut.
Karena harus menerimanya supaya ada rasa ketentraman karena
kalau ada melanggarnya akan terkena sanksi.
Karena ada masyarakat yang menghendaki.
Karena adanya paksaan sosial.
Hukum ditaati orang karena hukum itu bersifat memaksa, dapat
dilihat dari pernyataan sarjana.
5
10
Menurutnya hukum adalah keseluruhan ketentuan-ketentuan hidup
yang bersifat memaksa.
b. Aliran Rechtslehre
Adalah yang bertolak belakang dengan aliran legisme.Dan mengatakan
bahwa hukum hanya terdapat diluar undang-undang.Hakim memutus
berdasarkan keyakinan hakim.Satu-satunya sumber hukum adalah
yurisprudensi.
c. Aliran Rechtvinding
Adalah sumber hukum ada beberapa macam:
1) Undang-Undang
2) Putusan hakim
3) Kejaksaan
4) Tata negara
5) Doktrin
a) Tujuan Hukum
Adapun tujuan pokok hukum antara lain:
a. Menciptakan tatanan masyarakat yang tertib.
b. Menciptakan keseimbangan dan ketertiban.
c. Dengan tercapainya ketertiban dalam masyarakat diharapkan keputusan
manusia akan terlindungi. Dalam mencapai tujuannya hukum bertugas
membagi hak dan kewajiban membagi hak dan kewajiban antar
perorangan dalam masyarakat membagi wewenang dan mengatur
memecahkan masalah hukum serta memelihara masalah hukum.
d. Pendapat para sarjana lainnya. Tujuan hukum adalah untuk kedamaian,
keadilan, dan untuk kebaikan, dan untuk kepastian hukum.
11
b. Teori utility, Menurut teori ini hukum bertujuan semata-mata mewujudkan
yang berfaedah, hukum bertujuan menjamin adanya kebahagiaan pada
orang sebanyak-banyaknya.
c. Teori dogmatik, Menurut teori ini tujuan hukum adalah semata-mata untuk
mencipatakan kepastian hukum.
d. Teori campuran, Menurut teori ini tujuan hukum adalah untuk ketertiban.
Tujuan lain adalah hargai keadilan yang berbeda-beda isi menurut
keadilan dan zamannya.
b) Sanksi Hukum
Hukuman ditujukan kepada seseorang yang melanggar hukum atau dengan
kata lain adalah reaksi dari masyarakat berbeda dengan sanksi sosial, sanksi
hukum diatur oleh hukum baik mengenal ruang lingkup cara pelaksanaan
tahanan berat ringan hukuman, upaya yang tersedia bagi tersangka untuk
mebuktikan kesalahan untuk menangkis tujuan yang menuju padanya.Sanksi
hukum bentuk perwujudan yang jelas dari kekuasaan negara dalam
pelaksanaan untuk ditaatinya hukum. Bentuk perwujudan jelas dari sanksi
hukum tampak dalam hukum pidana dalam perkara pidana. Si tersangka
berhadapan dengan negara sebagai pengemban kepentingan umum yang
diwakili oleh penuntut umum dalam negara hukum penerapan sanksi hukum
itu dilaksanakan menurut tata cara yang dituang dalam KUHP (hukum
materiil), KUHAP (hukum formil)Dalam menjalankan haknya untuk
memaksakan ditaatinya hukum tetap memperhatikan hak terdakwa sebagai
warga negara dan manusia (penjelmaan sila peri kemanusiaan). 6
c) Penegakan Hukum
Penegakan hukum harus memuat rasa keadilan, rasa kegunaan.Perlindunga
kepentingan manusia harus dilaksanakan.Pelaksaaan hukum dapat
berlangsung secara normal, damai tetapi dapat tetapi dapat juga terjadi
pelanggaran hukum.
Apabila terjadi juga pelanggaran hokum maka hukum yang dilanggar itu harus
ditegakan.Melalui, penegakan hukum inilah hukum ini menjadi kenyataan.
Ada 3 unsur yang perlu diperhatikan untuk penegakan hukum ini:
a. Kepastian hukum
b. Kemanfaatan hukum
c. Keadilan hukum
4. Penafsiran Hukum
12
memeriksa untuk mengadili suatu perkara dengan alasan dengan dalih tidak ada
Undang-Undang yang tidak jelas7. Melainkan wajib untuk memeriksa dan
mengadilinya.Ketentuan ini dimaksudkan agar masyarakat terjadi keadilan tidak
ditinggalkan dengan perselisihan-perselisihan yang tidak diselesaikan sehingga
berada dalam ketidakpastian hukum dan keadilan .
13
3. sanki-sanki apa saja yang diderita oleh seseorang bila orang tersebut melanggar
peraturan hukum yang berlaku.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
14
PHI adalah kepanjangan kata dari Pengantar Hukum Indonesia. Ada tiga kata
dalam istilah ini, yakni “pengantar”, “hukum”, dan “Indonesia”. Kata pengantar
mempunyai pengertian sebagai mengantarkan kepada tujuan tertentu, atau dapat
pula dimaknai sebagai memperkenalkan yang di dalam bahasa Belanda disebut
inleideing, atau di dalam bahasa Inggris disebut introduction..
B. Saran
Adapun saran dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
Hukum dibuat atau diciptakan mempunyai sasaran yang hendak dicapai atau yang
disebut juga dengan tujuan hukum.Tujuan dari hukum, yaitu pada intinya
menciptakan tatanan masyarakat yang tertib, aman, tentram dan adanya
keseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya aturan-aturan atau
norma hukum yang berada dimasyarakat yang diperlukan guna mengatur
kepentingan masyarakat, agar kepentingan-kepentingan tersebut tidak berbenturan,
maka diperlukan adanya sistem hukum..
DAFTAR PUSTAKA
15
Undang-Undang Republik Indonesia No 49 Tahun 2009 tentang Peradilan Umum
Curzon. (1979). Ilmu Hukum Objeknya Hukum.
Daliyo J.B. (1996). Pengantar Ilmu Hukum. PT Gramedia Pustaka Utama.
Kamus Perpustakaan Hukum Indonesia
Ultrect. E, dan Djidjang Saleh Moch. (2013). Pengantar Ilmu Hukum.
Ultrect. E, dan Djidjang Saleh Moch. (1953). Pengantar Hukum Indonesia
16