Dosen Pengampu
Disusun Oleh :
1. Muhammad Arif
2. Muhammad Maimun Najjah
3. Setyo Bhekti Yunus S
FAKULTAS SYARI’AH
2021
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT
karena atas kehendaknya makalah ini dapat terselesaikan pada waktunya.
Makalahyang berjudul “Ilmu Hukum Sebagai Pengertian Hukum” diselesaikan
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum. Kami
mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini semoga makalah ini bermanfaat. Kami mengetahui bahwa
manusia mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal karena kesempurnaan hanya
miliknya-Nya. Oleh karena itu kami memohon agar Bapak dosen dan juga
pembaca dapat memakluminya. Kami mengharapkan makalah ini . Demikian
makalah ini kami buat, kami ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
i
KATAPENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2
A. Pengertian Ilmu Hukum............................................................................................3
B. Asas Dasar Hukum.................................................................................................5
C. Tujuan dan Fungsi Hukum....................................................................................7
D. Subjek dan Objek Hukum......................................................................................9
BAB III PENUTUP........................................................................................................10
A. Kesimpulan.............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kedudukan Pengantar Ilmu Hukum merupakan dasar bagi mata
kuliah lanjutan tentang ilmu pengetahuan dari berbagai bidang
hukum. Sedangkan kedudukan dalam kurikulum fakultas hukum
atau jurusan hukum adalah sebagai mata kuliah keahlian dan
keilmuan. Selain itu juga pengantar ilmu hukum juga berfungsi
pedagogis, yakni menumbuhkan sikap adil dan membangkitkan
minat dengan penuh kesungguhan mempelajari hukum. Karena
ilmu hukum juga menjadi pedoman bagi setiap aspek dalam
pengembangan ilmu hukum di Indonesia.
Penulis sadari sejak awal bahwa mengkaji dasar dan konsep
Ilmu Hukum tidaklah mudah. Oleh karena pembelajaran mengenai
ilmu hukum sangatlah kompleks dan komprehensif. Di kalangan
penstudi hukum dunia, PIH kerapkali disebut Encyclopaedia
Hukum, yaitu mata kuliah pokok atau dasar dalam mempelajari
ilmu hukum. Dapat pula dikatakan bahwa PIH merupakan dasar
untuk pelajaran lebih lanjut dalam studi hukum yang mempelajari
pengertian-pengertian dasar, gambaran dasar tentang sendi-sendi
utama ilmu hukum.
Mempelajari Ilmu Hukum sangatlah penting, karena Hukum
secara subtantif mempunyai fungsi untuk memberikan
perlindungan terhadap kepentingan manusia. Oleh karena itu
hukum harus diajarkan sekaligus diimplementasikan secara baik
agar kepentingan manusia tersebut dapat terlindungi. Melalui
penegakan hukum yang baik akan berimbas pada tatanan
masyarakat yang baik. Dalam menegakkan hukum ada tiga unsur
yang selalu harus diperhatikan: kepastian hukum
(Rechtssicherheit), kemanfaatan (Zweckmassigkeit) dan keadilan
(Gerechtigkeit).
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hukum?
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Ilmu hukum dalam arti luas, yaitu ilmu yang mencakup dsan
membicarakan segala hal yang berhubungan dengan hukum
yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang segala
hal dan semua seluk-beluk mengenai hukum (Satjipto
Rahardjo).
b. Ilmu hukum dalam arti sempit, yaitu ilmu yang mempelajari
makna objektif tata hukum positif yang disebut dogmatik hukum
(ajaran hukum) (Radbruch)
1
Dudu Duswara Machmudin, pengantar ilmu hukum. Cit., h. 3-4
3
Ilmu hukum sangatlah luas tidak bertepi karena fenomena
hukum bersifat universal, diantaranya mencakup:
4
B. Asas Dasar Hukum
A. Tujuan Hukum
5
Soedjono Dirdjosisworo, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: Rajagrafindo, 2009).
6
Apakah yang merupakan tujuan hukum? Dalam fungsinya
sebagai perlindungan kepentingan manusia hukum mempunyai
tujuan. Hukum mempunyai sasaran yang hendak dicapai. Adapun
tujuan pokok hukum adalah menciptakan tatanan masyarakat yang
tertib, menciptakan ketertiban dan keseimbangan. Dengan
tercapainya ketertiban di dalam masyarakat diharapkan kepentingan
manusia akan terlindungi.6
Beberapa pendapat para pakar mendefinisikan tujuan hukum, di
antaranya adalah :
9
rechtspersoon.7
a. Manusia / Orang
7
Titik Triwulan Tutik, Pengantar Ilmu Hukum. (Jakarta: Prestasi Pustakaraya. 2006), h. 50-
54.
8
Ibid., h. 51.
10
• Berjiwa sehat & berakal sehat
• Sakit ingatan
• Kurang cerdas
11
(pernah) menikah. Bertahun-tahun batas usia dewasa tersebut di ikuti
oleh seluruh ahli hukum di Indonesia. Sehingga, jika terdapat tanah
dan bangunan yang terdaftar atas nama seorang anak yang belum
berusia 21 tahun, maka untuk melakukan tindakan jual – beli atas
tanah dan bangunan tersebut dibutuhkan izin/ penetapan dari
Pengadilan negeri setempat.
Demikian pula untuk melakukan tindakan pendirian suatu
PT/CV/FARMA/YAYASAN, jika salah seorang pendirinya adalah
seseorang yang belum berusia 21 tahun, harus diwakili oleh salah satu
orang tuanya.
Namun, sejak tanggal 6 Oktober 2004 dengan diundangkannya
UU No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, terdapat pergeseran
dalam menentukan usia dewasa. Dalam pasal 39 ayat 1 disebutkan
bahwa, Penghadap harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Badan Hukum
9
Zainuddin Ali, Filsafat Hukum. (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 33
10
Ibid. h. 35.
13
hubungan hukum.11
Badan hukum sebagai subyek hukum dapat bertindak hukum
(melakukan perbuatan hukum) seperti manusia. Dengan demikian,
badan hukum sebagai pembawa hak dan tidak berjiwa dapat
melalukan sebagai pembawa hak manusia seperti dapat melakukan
persetujuan-persetujuan dan memiliki kekayaan yang sama sekali
terlepas dari kekayaan anggota-anggotanya, oleh karena itu badan
hukum dapat bertindak dengan perantara pengurus-pengurusnya.
Meijers menyatakan Badan Hukum itu adalah meliputi yang
menjadi pendukung hak dan kewajiban. Begitu juga pendapat
Logemann, dan E. Utrecht.12 Yang menjadi penting bagi pergaulan
hukum ialah Badan Hukum itu mempunyai kekayaan (vermogen)
yang sama sekali terpisah dari kekayaan anggotanya, yaitu dalam hal
Badan Hukum itu berupa korporasi. Hak dan kewajiban Badan
Hukum sama sekali terpisah dari hak dan kewajiban anggotanya. Bagi
bidang perekonomian, terutama lapangan perdagangan, gejala ini
sangat penting.13
Dalam pada itu R. Rochmat Soemitro mengatakan, Badan Hukum
(rechtspersoon) ialah suatu badan yang dapat mempunyai harta, hak
serta kewajiban seperti orang pribadi.
Badan hukum (rechts persoon) merupakan badan-badan
perkumpulan yakni orang-orang (persoon) yang diciptakan oleh
hukum. Badan hukum sebagai subyek hukum dapat bertindak hukum
(melakukan perbuatan hukum) seperti manusia. Dengan demikian,
badan hukum sebagai pembawa hak dan tidak berjiwa dapat
melalukan sebagai pembawa hak manusia seperti dapat melakukan
11
Soejono Dirdjosisworo, Pengantar Ilmu Hukum. (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2008), h. 128
12
Chidir Ali, Badan Hukum (Bandung : Penerbit P.T. Alumni, 2005), h. 18.
13
Chidir Ali, Badan Hukum (Bandung : Penerbit P.T. Alumni, 2005), h. 18.
14
persetujuan-persetujuan dan memiliki kekayaan yang sama sekali
terlepas dari kekayaan anggota-anggotanya, oleh karena itu badan
hukum dapat bertindak dengan perantara pengurus-pengurusnya.
Misalnya suatu perkumpulan dapat dimintakan pengesahan sebagai
badan hukum dengan cara :
d. mempunyai pengurus;
18
contohnya ternak.
- Benda bergerak karena ketentuan undang-undang, menurut
pasal 511 KUH Perdata adalah hak-hak atas benda bergerak,
misalnya hak memungut hasil (Uruchtgebruik) atas benda-
benda bergerak, hak pakai (Gebruik) atas benda bergerak, dan
saham- saham perseroan terbatas.
19
• Benda Berwujud
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu Hukum terbagi dalam 2 pengertian :
a. Ilmu hukum dalam arti luas, yaitu ilmu yang mencakup dsan
membicarakan segala hal yang berhubungan dengan hukum
yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang segala
hal dan semua seluk-beluk mengenai hukum (Satjipto
Rahardjo).
b. Ilmu hukum dalam arti sempit, yaitu ilmu yang mempelajari
makna objektif tata hukum positif yang disebut dogmatik hukum
(ajaran hukum) (Radbruch)
Hukum mempunyai sasaran yang hendak dicapai. Adapun tujuan
20
pokok hukum adalah menciptakan tatanan masyarakat yang tertib,
menciptakan ketertiban dan keseimbangan. Dengan tercapainya
ketertiban di dalam masyarakat diharapkan kepentingan manusia akan
terlindungi
DAFTAR PUSTAKA
21