Anda di halaman 1dari 10

PENGERTIAN, SEJARAH, PERAN, FUNGSI DAN METODE

PENDEKATAN DALAM MEMPELAJARI PIH ( PENGANTAR


ILMU HUKUM )

Makalah ini buat untuk memenuhi tugas PIH

Dosen Pengajar :

Huzaimah Al-Anshori, S.HI., MH

Disusun Oleh :

IVA NIKMATUL KHUSNA (931108518)

SANDY WAHYU SUGIANTO (931108618)

MUHAMMAD EKHA NAZARUDDIN (931102414)

JURUSAN AHWAL AL-SYAKHSIYAH

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

KEDIRI

2018
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, pemakalah panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufiq dan hidayahNya, sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah
pada mata kuliah “Pengantar Ilmu Hukum” dengan Judul “Pengertian,Sejarah,Peran, Fungsi
Dan Metode Pendekatan Dalam Mempelajari Pih (Pengantar Ilmu Hukum)” tepat pada
waktunya. Dengan pembuatan makalah ini, diharapkan dapat memahami mengenai
Pengertian,Sejarah,Peran, Fungsi Dan Metode Pendekatan Dalam Mempelajari Pih (Pengantar
Ilmu Hukum)

Tiada harapan sedikitpun dari pemakalah kecuali makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
mahasiswa-mahasiswi IAIN KEDIRI. Tidak ada gading yang tak retak, sehingga ketika pembaca
menemukan kesalahan-kesalahan dalam makalah harap dimaklumi.

Semoga makalah ini benar-benar bermanfaat dan semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
dan memudahkan kita dalam usaha mencari ilmu, dan memberi pahala yang setimpal pula bagi
kita semua. Amin.

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman, kebudayaan manusia
mengalami perkembangan pula. Termasuk perkembangan Hukum. Peradaban yang semakin
berkembang membuat kehidupan manusia sangat membutuhkan aturan yang dapat
membatasi prilaku manusia sendiri yang telah banyak menyimpang seiring dengan
perkembangan pemikiran manusia yang semakin maju.

Aturan atau hukum tersebut mengalami perubahan dan terus mengalami perubahan yang
disesuaikan dengan kemajuan zaman. Untuk itu, suatu negara hukum sangat perlu
mengadakan pembangunan terutama di bidang hukum. Mengenai pembangunan hukum ini
tidaklah mudah dilakukan. Hal ini disebabkan pembangunan hukum tersebut tidak boleh
bertentangan dengan tertib hukum yang lain.

Demikin untuk mempermudah kita dalam memahami hukum yang satu dengan hukum
yang lainnya, maka patutlah kita mempelajari Pengantar Ilmu Hukum segai pintu segalah
hukum. Yang terjadi pada masa lampau sampai sekarang dari segalah bidang Hukum itu
sendiri.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian Pengantar Ilmu Hukum ?
2. Bagaimana sejarah Pengantar Ilmu Hukum ?
3. Bagaimana peran dan fungsi Pengantar Ilmu Hukum ?
4. Bagaimana metode pendekatan dalam mempelajari Pengantar Ilmu Hukum ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa itu Pengantar Ilmu Hukum
2. Untuk mengetahuin sejarah Pengantar Ilmu Hukum
3. Untuk mengetahui peran dan fungsi Pengangar Ilmu Hukum
4. Untuk mengetahui metode pendekatan dalam mempelajari Pengantar Ilmu Hukum

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TENTANG ILMU PENGANTAR ILMU HUKUM

1. PENGERTIAN DARI SEGI PENGANTAR

P.I.H terdiri dari kata pengantar dan ilmu Hukum. Bila dikehendaki ilmu hukum
dapat dipecah lagi menjadi ilmu dan hukum.

Mengantar yang berasal dari perkataan “Penganatar” berarti membawa ke tempat


yang dituju. Dalam Bahasa asing juga diartikan “Inleiding” ( Belanda ) dan
“Introduction” ( Inggris ) yang berarti memperkenalkan, dalam hal ini yang
diperkenalkan ialah ilmu hukum. Bertitik tolak dari kata Pengantar inilah maka P.I.H
merupakan basis leervak/mata pelajaran dasar yang tidak boleh ditinggalkan oleh
mereka yang ingin mempelajari masalah dan cabang-cabang ilmu hukum.1

2. PENGERTIAN DARI SEGI ILMU HUKUM

Mengenai arti dan apakah yang dimaksud dengan ilmu hukum dapat diikuti
pendapat berbagai pakar hukum, antara lain :

a. Menurut Satjipto Rahardjo Ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan yang berusaha
menelaah hukum. Ilmu hukum mencakup dan membicarakan segala hal yang
berhubungan dengan hukum. Ilmu hukum objeknya hukum itu sendiri. Demikian
luasnya masalah yang dicakup oleh ilmu ini, sehingga sempat memancing pendapat
orang untuk mengatakan bahwa “batas-batasnya tidak bisa ditentukan” (Curzon,
1979 : v).2

b. Cross, memberikan definisi, bahwa “ilmu hukum adalah segala pengetahuan hukum
yang mempelajari hukum dalam segala bentuk dan manifestasinya.

c. Ilmu hukum dalam perpustakaan hukum dikenal juga nama “Jurisprudence” yang
berasal dari kata “Jus”, “Juris” yang artinya hukum atau hak. “Prudence” berarti
melihat ke depan atau mempunyai keahlian, dan arti umum dari Jurisprudence adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari hukum. ( Satjipto Raharjo 1982:10 )

d. Curzon, berpendapat bahwa “ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan yang mencakup
dan membicarakan segala hal yang berhubungan dengan hukum. ( Satjipto Rahardjo
1982:3 ). Dalam Bahasa Inggrisnya disebut “Jurisprudence”

e. Purnadi purbacaraka dan soerjono soekanto dalam bukunya “perihal kaidah hukum” (
1982:10 ) menyebutkan bahwa ilmu hukum mencakup :

1
R. Soeroso, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2004),3
2
Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, )
4
1) Ilmu tentang kaidah atau “normwissenschaft” atau “sollenwissenschaft”, yaitu
ilmu yang menelaah hukum sebagai kaidah atau sistem kaidah-kaidah dengan
dogmatic hukum dan sistematik hukum.

2) Ilmu pengertian, yakni ilmu tentang pengertian-pengertian pokok dalam hukum


seperti misalnya subyek hukum, hak dan kewajiban, peristiwa hukum, hubungan
hukum dan obyek hukum.

3) Ilmu tentang kenyataan atau Tatsachenwissenschaft atau Seinwissenschaft yang


menyoroti hukum sebagai perikelakuan setiap tindakan, yang antara lainnya
mencakup sosiologi hukum, antropologi hukum, psikologi hukum, perbandingan
hukum, dan sejarah hukum.

f. Ilmu pengetahuan hukum disebut juga sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari
kaidah-kaidah hidup manusia, supaya saksi-saksi dapat dikenakan oleh penguasa.

g. Demikian pula ada yang mengatakan bahwa ilmu pengetahuan hukum adalah suatu
ilmu yang berusaha menjelaskan tentang keadaan, inti dan maksud tujuan dari
bagian-bagian penting dari hukum serta pertalian antara berbagai bagian tersebuit
dengan ilmu pengetahuan hukum.

h. Dari uraian diatas dapat dikatakan secara singkat, bahwa ilmu hukum adalah suatu
pengetahuan yang obyeknya adalah hukum dan yang khusus mengajarkan perihal
hukum dalam segala bentuk dan manifestasinya, ilmu hukum sebagai ilmu kaidah,
ilmu hukum sebagai ilmu pengertian dan ilmu hukum sebagai ilmu kenyataan.3

B. SEJARAH SINGKAT PENGANTAR ILMU HUKUM

1. Istilah pengantar ilmu tidak tercipta begitu saja, tetapi mempunyai sejarahnya sendiri.
Pengantar ilmu hukum berasal daraai terjemah Bahasa Belanda. “Inleiding tot de
rechtswetenschap”. Istilah ini dipakai pada tahun 1920 yaitu dumasukkan dalam Hoger
Onderwijs Wet, atau undang-undang Perguruan Tinggi di negeri Belanda.

2. Inleiding tot de rechtswetenschap ini adalah sebagai penganti dari istilah “Encyclopaedie
der rechtsweetnschap” yaitu suatu istilah yang semula dipergunakan di negeri Belanda.

3. Sebenarnya istilah Inleding tot de rechtswetenschap itu sendiri merupakan terjemah dari
“Einfuhrung in die Rechtswissenschaft” suatu istilah yang dipergunakan di Jerman pada
akhir abad 19 dan permulaan abad ke 20.

4. Di Indonesia sendiri Inleiding tot de rechtswetenschap telah dikenal sejak tahun 1924
dengan didirikannya Rechts Hoge School ( Sekolah Tinggi Hukum ) di Batavia ( Jakarta )
di mana dimasukkn dalam kurikulumnya.

5. Sedangkan istilah pengantar ilmu hukum , dipergunakan untuk pertama kalinya di


Perguruan Tinggi/Univsitas Gajah Mada yang berdiri pada tanggal 3 Maret 1946. Tetapi
3
R. Soeroso, Pengantar..., (Jakarta: Sinar Grafika, 2004),3
5
sebenarnya jauh sebelum itu tepatnya pada tahun 1942, istilah pengantar imu hukum
sudah dipelajari berbagai terjemah dari Unleinding tot de Rechtswetwnschap dan sampai
sekarang dijadikan mata kuiah dasar di setiap perguruan tinggi diseluruh Indonesia.4

C. PERAN DAN FUNGSI PENGANTAR ILMU HUKUM

1. PERAN PENGANTAR ILMU HUKUM

a. Memberikan introduksi atau memperkenalkan segala masalah yang berhubungan


dengan hukum

b. Berusaha untuk menjelaskan tentang keadaan, inti, maksud dan tujuan dari bagian-
bagian yang penting dari pada hukum serta bertalian anatara berbagai bagian
tersebut dengan ilmu pengetahuan hukum

c. Memperkenalkan ilmu hukum, yaitu pengetahuan yang mempelajari segala seluk-


beluk dari pada hukum dalam segala bentuk dan manifestasinya

d. Merupakan dasar dalam rangka studi hukum. Tanpa memahami pengantar ilmu
hukum secara tuntas dan saksama tidak akan dapat diperoleh pengertian yang baik
tentang berbagai cabang ilmu hukum. Dengan demikian sudah tepatlah apabila
pengantar ilmu hukum juga dinamakan “basis leervak” atau mata kuliah dasar dari
pada pelajaran hukum.

e. Mengkualifikasikan mata pelajaran, pengetahuan, pembukaan, kea rah ilmu

2. FUNGSI PENGANTAR ILMU HUKUM

a. PIH memberikan introduksi atau memperkenalkan segala masalah yang berhubungan


dengan hukum.

b. Pengantar ilmu hukum berusaha untuk menjelaskan tentang keadaan, inti, maksud
dan tujuan dari bagian-bagian penting dari pada hukum serta bertalian antara
berbagai bagian tersebut dengan ilmu pengetahuan hukum.

c. PIH memperkenalkan ilmu hukum, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala
seluk beluk dari pada hukum dalam segala bentuk manifestasinya.

d. Pengantar ilmu hukum merupakan dasar dalam rangka studi hukum. Tanpa
memahami pengantar ilmu hukum secara tuntas dan saksama tidak akan dapat
diperoleh pengertian yang baik tentang berbagai cabang ilmu hukum. Dengan
demikian sudah tepatlah apabila pengantar ilmu hukum juga dinamakan “basis
leervak” atau mata kuliah dasar dari pelajaran hukum.

e. PIH mengkualifikasikan mata pelajaran, pendahuluan, pembukaan kea rah ilmu


pengetahuan hukum pada tingkat persiapan.5

4
R. Soeroso, Pengantar..., (Jakarta: Sinar Grafika, 2004),8
6
3. BUKTI-BUKTI PENTINGNYA PERAN DAN FUNGSI PENGANTAR ILMU
HUKUM

Bukti-bukti bahwa PIH mempunyai fungsi dan peran yang sangat penting bagi
mereka yang ingin mempelajari ilmu hukum, dapat dilihat dari berbagai segi berikit ini :

a. Dari segi sejarahnya PIH diajarkam di Perguruan Tinggi di berbagai negara. Di


Jerman PIH diajarkan sebagai “Einfuhrung in die Rechtswissenschaft”. Onderwijs
Wet ( umdang-undang perguruan tinggi ) di negara Belanda pada tahun 1920
memasukkan Pengantar Ilmu Hukium di Perguruan Tinggi Hukum dengan istilah
“Inleiding tot de Rechtswetenschap” sebagai pengganti dari “Encyclopaedia der
rechtswetenschap”.

b. Di Indonesia Inleiding tot rechtswetenschap dijadikan kurikulum oleh Recht Hoge


School ( Sekolah Tinggi Hukum ) yang didirikan di Batavia ( Jakarta ) pada tahun
1924.

c. Pada waktu Universitas Gaja Mada berdiri pada tanggal 3 Maret 1946 untuk pertama
kalinya dipergunakan istilah Pengantar Ilmu Hukum yang merupakan terjemah dari
Inleiding tot de rechtswetenschap dan sampai sekarang dijadikan mata kuliah dasar
di semua perguruan tinggi.

d. Adanya surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan tanggal 30 desember


1973 No. 0198/U/1973 yang intinya menyebutkan, bahwa di tingkat permulaan
Fakultas Hukum Negeri maupun Swasta, mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum ini
harus dicantumkan dalam kurikulumnya sebagai satu-satunya mata kuliah yang
langsung berhubunhan dengam ilmu hukum.

e. Menurut keputusan kopertis ( Koordinator Perguruan Tinggi Swasta ), Pengantar


Ilmu Hukum merupakan mata kuliah Ujian Negara.

f. Dalam rangka sistem kredit semester ( SKS ), mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum
bobot SKSnya ( 4 SKS ), lebih besar dari cabang ilmu lainnya.6

D. METODE PENDEKATAN DALAM MEMPELAJARI PENGANTAR ILMU


HUKUM

P.I.H sebagai mata pelajaran dasar memerlukan metode pendekatan tersendiri. Pengantar
Ilmu Hukum adalah sarana memperkenalkan ilmu hukum. Sebagai sarana pengenalan maka
P.I.H menunjukkan ilmu hukum secara keseluruhan, untuk kemudian apabila telah
dikuasainya dilanjutkan dengan mempelajari cabang-cabang hukum.

5
http://www.ensikloblogia.com/2016/08/pengertian-pengantar-ilmu-hukum.html, diakses pada tanggal 16
September 2018, pukul 17.19
6
R. Soeroso, Pengantar ..., (Jakarta: Sinar Grafika, 2004),9
7
Pengantar Ilmu Hukum mempelajari hukum dari segi ilmiahnya secara sentral dan
universal. Dikatakan universal karena pandangannya adalah kepada hukum yang berlaku
kapan saja dan di mana saja, tidak dibatasi dengan negara (wilayah).

Dengan demikian Pengantar Ilmu Hukum mempelajari secara menyeluruh, secara umum
dan mendatar (“in de ruimte”), sedangkan cabang-cabang hukum dipelajari secara
mendalam (“in de diepte”) atau dengan perkataan lain Pengantar Ilmu Hukum menyelidiki
pengertian-pengertian dasar dan asas-asas dari hukum secara menyeluruh
( “grondbeginselen van het recht in het algemeen”) sedangkan cabang-cabang hukum
tersebut menyelidiki pengertian dan asas hukum yang bersifat khusus.

Dengan menghubungkan pengetahuan ringkas mengenai keseluruhan acara dengan


pengetahuan mendalam tentang tiap-tiap bagian dari acara itu saling isi mengisi dan akan
didapat suatu perpaduan pengetahuan yang benar-benar lengkap seperti yang pernah ditulis
oleh v,d Vlught (1925) ; “Overzichtelijk weten en feitenkennis, zij maken pas om beun
elkander bereikbaar en van nut”

Tetapi hubungan baik antara ke du acara pendekatan itu menjadi personal yang vicious
atau lingkaran setan yang menimbulkan pertanyaan dari mana kita harus memulai
mempelajari Pengantar Ilmu Hukum. (A Sanusi 1977:44)

Dari segi lain, belajar tentang Pengantar Ilmu Hukum berjalan seret dan kurang menarik,
karena yang dibicarakan adalah ilmu hukum secara global dan jarang ditemui di dalam
praktik, dan tidak seperti cabang ilmu hukum lainnya seperti ilmu hukum pidana, hukum
perdata, dan lain sebagainnya, sehingga bagi Dosen Pengantar Ilmu Hukum diperlukan
persyaratan khusus. (A Sanusi 1977:4)7

BAB III

PENUTUP
7
R. Soeroso, Pengantar ..., (Jakarta: Sinar Grafika, 2004),13
8
A. KESIMPULAN

P.I.H terdiri dari kata pengantar dan ilmu Hukum. Bila dikehendaki ilmu hukum dapat
dipecah lagi menjadi ilmu dan hukum. Mengantar yang berasal dari perkataan “Penganatar”
berarti membawa ke tempat yang dituju. Dalam Bahasa asing juga diartikan “Inleiding”
( Belanda ) dan “Introduction” ( Inggris ) yang berarti memperkenalkan, dalam hal ini yang
diperkenalkan ialah ilmu hukum. Bertitik tolak dari kata Pengantar inilah maka P.I.H
merupakan basis leervak/mata pelajaran dasar yang tidak boleh ditinggalkan oleh mereka
yang ingin mempelajari masalah dan cabang-cabang ilmu hokum.

Istilah pengantar ilmu hukum , dipergunakan untuk pertama kalinya di Perguruan


Tinggi/Univsitas Gajah Mada yang berdiri pada tanggal 3 Maret 1946. Tetapi sebenarnya
jauh sebelum itu tepatnya pada tahun 1942, istilah pengantar imu hukum sudah dipelajari
berbagai terjemah dari Unleinding tot de Rechtswetwnschap dan sampai sekarang dijadikan
mata kuiah dasar di setiap perguruan tinggi diseluruh Indonesia.

Peran Dan Fungsi Pengantar Ilmu Hukum Pengantar ilmu hukum merupakan dasar dalam
rangka studi hukum. Tanpa memahami pengantar ilmu hukum secara tuntas dan saksama
tidak akan dapat diperoleh pengertian yang baik tentang berbagai cabang ilmu hukum.
Dengan demikian sudah tepatlah apabila pengantar ilmu hukum juga dinamakan “basis
leervak” atau mata kuliah dasar dari pelajaran hukum.

P.I.H sebagai mata pelajaran dasar memerlukan metode pendekatan tersendiri. Pengantar
Ilmu Hukum adalah sarana memperkenalkan ilmu hukum. Sebagai sarana pengenalan maka
P.I.H menunjukkan ilmu hukum secara keseluruhan, untuk kemudian apabila telah
dikuasainya dilanjutkan dengan mempelajari cabang-cabang hokum. Dari segi lain, belajar
tentang Pengantar Ilmu Hukum berjalan seret dan kurang menarik, karena yang dibicarakan
adalah ilmu hukum secara global dan jarang ditemui di dalam praktik, dan tidak seperti
cabang ilmu hukum lainnya seperti ilmu hukum pidana, hukum perdata, dan lain
sebagainnya, sehingga bagi Dosen Pengantar Ilmu Hukum diperlukan persyaratan khusus.
(A Sanusi 1977:4)

DAFTAR PUSTAKA

R. Soeroso. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Sinar Grafika. 2004.

9
Kansil. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

http://www.ensikloblogia.com/2016/08/pengertian-pengantar-ilmu-hukum.html, diakses pada


tanggal 16 September 2018, pukul 17.19

10

Anda mungkin juga menyukai