Anda di halaman 1dari 29

PENGANTAR

ILMU HUKUM
WAHYU ERNANINGSIH, S.H., M.H.
PUTU SAMAWATI, S.H., M.H.
VERA NOVIANTI, S.H., M.HUM.
M. SYAHRI RAMADHAN S. S.H., M.H.
SILABUS
Pengantar Ilmu Hukum

I. PENGANTAR II. DISIPLIN HUKUM

a. Sejarah a.Macam/Jenis
b. Istilah Disiplin Hukum
c.Pengertian/Arti PIH b. Sifat Disiplin
Hukum
d. Definisi Hukum
c. Letak PIH dalam
e. Tujuan
Disiplin Hukum
f.Pendekatan thd
ilmu hukum
g. Pengertian Hukum
LANJUTAN SILABUS

III.SUMBER IV.ILMU TENTANG


HUKUM & KAIDAH:
BAHAN HUKUM a. Proses Terjadinya Kaidah
b. Kaidah Abstrak dan
a. Sumber Hukum Kaidah Konkrit
dalam Arti
c. Kaidah Hukum dan
Formal Kaidah Etika lainnya
b. Sumber Hukum d. Isi Kaidah
dalam Arti e. Sifat Kaidah; Fungsi dan
Material Tujuan
c. Bahan Hukum f. Perumusan Kaidah
(Bahan Hukum g. Penyimpangan Kaidah
Primer, Sekunder h. Essensialia Kaidah

dan Tersier) i. Pernyataan Kaidah


Hukum
j. Tanda-Tanda Penyataan
Kaidah Hukum
k. Keberlakuan Hukum
l. Lingkup Laku Kaidah
Hukum
LANJUTAN SILABUS

V. ILMU TENTANG VI. ILMUTENTANG


PENGERTIAN : KENYATAAN
a. Masyarakat Hukum a. Sejarah Hukum
b. Subyek Hukum b. Sosiologi Hukum
c. Hak dan Kewajiban c. Antropologi
d. Obyek Hukum Hukum
e. Peristiwa Hukum d. Psikologi Hukum
f. Hubungan e.Perbandingan
Hukum,l;\]] Hukum
LANJUTAN SILABUS

VII.PARADIGMA VIII.PENAFSIRAN
HUKUM
a. Pengertian/ Definisi
Hukum
b.Pengertian-
pengertian Dasar
c.Pembagian dan
Sumber Hukum
d.Pembidangan
Hukum
Sejarah PIH

SEJARAH

Enzyklopaedia der Rechtswissenschaft

Einfuhrung in die Rechtswissenschaft (Akhir


Abad ke 19)

Encyclopaedie der Rechtswissenschaft

Inleiding tot de rechtswetenschap (1920)


Hoger Onderwijs Wet (UU PT di Belanda)

Inleiding tot de Rechtswetenschap


Indonesia 1924 dengan di dirikannya Rechts
Hoge School (STH) di Batavia

STIH/UGM (1946) Pengantar Ilmu Hukum


RUANG LINGKUP PIH

 Ilmu Tentang Kaidah (normwissenschaft atau


Sollenwissenschaft)  Ilmu yang menelaah
hukum sebagai kaidah atau sistem kaidah-kaidah
dengan dogmatik hukum dan sistematik hukum

 Ilmu Pengertian (Begriffenwissenschaft)  ilmu


tentang pengertian-pengertian pokok dalam
hukum seperti subyek hukum, hak dan kewajiban,
peristiwa hukum, hubungan hukum dan obyek
hukum

 Ilmu Kenyataan (Tatsachenwissenschaft) atau


seinwissenschaft  menyoroti hukum sebagai
perilaku sikap tindak, yang antara lain mencakup
sosiologi hukum, antropologi hukum, psikologi
hukum, perbandingan hukum dan sejarah hukum.
Pengertian

Pengantar  Inleiding
Memperkena
 Introductionlkan

Pengantar Ilmu Hukum


Mempelajari Dasar dasar atau Sendi-sendi
hukum dalam mengantarkan seseorang yang
mau belajar hukum ke arah hukum yang
sebenarnya

Pengantar Ilmu Hukum


memperkenalkan atau menggambarkan
ilmu hukum secara keseluruhan dalam
garis besar.
PENGANTAR ILMU DALAM ARTI
LUAS

PENGANTAR ILMU HUKUM DALAM ARTI


LUAS DIARTIKAN

PENGANTAR ILMU HUKUM (GENERAL


THEORY OF LAW) DALAM ARTI
SEMPIT
 PENGANTAR HUKUM INDONESIA (IUS
POSIVITUS, IUS CONSTITUTUM,
STELLIGRECHT)
Obyek PIH : Hukum sebagai suatu
gejala dalam kehidupan manusia
dimanapun di dunia ini dan dari masa
kapanpun. Hukum sebagai gejala
universal bukan lokal atau regional

Tujuan : memperoleh pengetahuan


tentang segala hal dan semua seluk
beluk mengenai hukum.
Cross : segala pengetahuan hukum yang
mempelajari hukum dalam segala bentuk dan
manifestasinya

Kepustakaan hukum : Jurisprudence  Jus, Juris,


hukum atau hak. Prudence, melihat kedepan
atau mempunyai keahlian.

Curzon : Suatu ilmu pengetahuan yang mencakup


dan membicarakan segala hal yang
berhubungan dengan hukum

Holmes : Sekedar hukum dalam segala seginya


yang paling umum, setiap usaha untuk
mengembalikan suatu kasus kepada suatu
peraturan. Dlm bahasa Inggris dibatasi sebagai
aturan-aturan yang paling luas dan konsep yang
paling fundamental.
ISTILAH HUKUM
(DONALD ALBERT DAN FRANS
MARAMIS)
• INGGRIS: LAW
PRIVATE LAW (HUKUM PERDATA)
CRIMINAL LAW (HUKUM PIDANA)
CONSTITUTIONAL LAW (HK.TATA
NEGARA/HTN
• BELANDA: RECHT
PRIVAATRECHT (HUKUM PERDATA)
STRAFRECHT (HUKUM PIDANA)
STAATRECHT (HUKUM TATA
NEGARA/HTN)
• PRANCIS: DROIT
DROIT CIVIL (HUKUM PERDATA)
DROIT PENALE (HUKUM PIDANA)
DROIT CONSTITUTIONNEL
(HK.TATA NEGARA)
BISA BERARTI HAK. DROITS DE L’HOMME (HAM
Lanjutan Istilah Hukum

RECHT (JERMAN)

DIRITO (ITALI)
LANJUTAN ISTILAH HUKUM

• LATIN:
JUS = HUKUM ATAU HAK
LEX = PERATURAN.
EX : LEX SCRIPTA (PERATURAN TERTULIS)

• ARAB:
Ketentuan
HUKM (S) Keputusan
AHKAM (P) Undang undang
Peraturan
APA ARTI HUKUM???

MENGAPA HUKUM SULIT


DIDEFINISIKAN?

PENDAPAT LJ. VAN APELDOORN (Donald


Albert dan Frans Maramis)

HUKUM SULIT DIDEFINISIKAN


KARENA HUKUM SANGAT
LUAS DAN BANYAK SEGINYA
(ASPEK).
Mengapa Hukum Sulit di definisikan

1. Hukum Mempunyai Ruang Lingkup


yang Luas, karena hukum ada disetiap
bidang kehidupan

 Bidang politik, yang mengkaji tentang


kekuasaan negara,
 Bidang ekonomi, yang secara garis besar
adl produksi, konsumsi, dan distribusi,
 Bidang sosial : bidang diluar bidang
politik dan bidang ekonomi.
setiap bidang kehidupan tersebut
memerlukan pengaturan hukum agar
setiap bidang kehidupan tersebut bisa
mencapai keadilan, kedamaian, dan
kemakmuran.
Lanjutan arti Hukum

2. Hukum Mempunyai banyak ASPEK


(SEGI/DIMENSI/ MATRA/
SUDUT),
Multi dimensi manusia

4 (empat Aspek Hukum) terdiri dari:


 Aspek Nilai
 Aspek Asas
 Aspek Norma/ Kaedah
 Aspek Prilaku/ Sikap Tindak
Mn. Waluyadi Hukum sulit didefinisikan
dikarenakan:

1. Hukum itu banyak segi dan meliputi segala


larangan;
bahwa tidak ada manusia yang
kepentingannya tidak tersentuh oleh
keberadaan hukum.
Artinya hukum tidak hanya akan membicarakan
tentang segala sesuatu yang diperbolehkan
atau tidak diperbolehkan, akan tetapi segala
sesuatu yang menurut kepatutan
dianggap sebagai hal yang tidak patut, juga
akan dilarang oleh hukum untuk dilakukannya.
Sementara pengertian apakah sesuatu itu patut
atau tidak, akan sangat luas cakupannya. Untuk
kedua hal ini dapat disederhanakan bahwa hukum
akan meliputi segala larangan (Psl 362, 503
KUHP ttg ketertiban umum, Psl 1320 KUHPerdata
ttg syarat sah perjanjian, Psl 2 UUPerkawinan
dst).
Lanjutan mengapa hukum sulit
didefinisikan

2. Hukum tidak dapat ditangkap oleh


pancaindera dan abstrak; Meskipun hukum tidak
dapat dilihat dan ditangkap oleh pancaindra manusia,
namun bukan berarti identik dengan keberadaan
sebuah angin.
 Sebab dalam situasi tertentu, hukum dapat menjelma
melalui sederetan pasal-pasal/undang-undang
(Ontwikkeldeleek) maupun berwujud sebagai
aparat penegak hukum (The Man in the Street)
dengan sarana dan prasarana yang dapat dijadikan
tempat bersidang. Jadi, keabstrakan dalam hukum
adalah tinjauan falsafah. Keberadaan sederetan
pasal-pasal dalam undang-undang ada yang bersifat
umum dan adapula yang bersifat khusus, dalam arti
langsung menyentuh masyarakat dalam
menyelesaikan kasus-kasus tertentu.
Efektivitas hukum ditentukan oleh 5
faktor
Yaitu (Soerjono Soekanto)

1. HUKUMnya,

2. PENEGAK HUKUMnya,

3. FASILITAS/ Sarana
Prasarana

4. KESADARAN HUKUM
Masyarakat dan

5. BUDAYA HUKUM.
Lanjutan sulitnya hukum
didefinisikan
3. Hukum itu bersifat universal;
Pemahaman hukum yang bersifat universal,
akan melahirkan hukum positif (ius
constitutum).
Mengapa?
Karena setiap manusia mempunyai
berbagai kepentingan yang antara
satu dengan lainnya tidak selalu
sama, sehingga apabila ada perselisihan
tentang kepentingan tsb diperlukan
hukum yang lebih spesifik untuk
menyelesaikannya. Kenyataannyaa tidak
satu hukum pun yang keberadaannya
dapat diterima oleh seluruh manusia di
dunia.
Oleh karena itu, biasanya hukum yang dibuat
oleh sekelompok orang tertentu pada saat
tertentu, hanya akan berlaku bagi orang
tersebut dan diwilayahnya. (wilayah
keberadaan pembuat UU)
Lanjutan sulitnya hukum
didefinisikan
Thomas Aquino berfikir alternatif tentang
hukum yang bersifat universal melalui
HUKUM ALAM (LEX NATURALIS) dan
mengatakan bahwa universalisasi hukum
hanya terbatas pada nilai-nilai yang
terdapat didalamnya, seperti;

 berbuat baik
 jauhi kejahatan,
 berbuatlah menurut akal sehat,
cintailah orang lain sebagaimana
engkau mencintai dirimu sendiri , dll
PURNADI PURBACARAKA (DALAM DUDU 2000)
BAHWA HUKUM ITU BERSIFAT ABSTRAK,
BANYAK SEGINYA DAN LUAS
CAKRAWALANYA, SEHINGGA TIDAK
MUNGKIN MENYATUKAN DALAM SATU
RUMUSAN SECARA MEMUASKAN.

MAKA TEPATLAH YANG DIKATAKAN IMMANUEL


KANT , “Noch suchen die Juristen eine Definition
zu ihren Begriffe von Recht”. LEMAIRE DALAM
BUKUNYA BERJUDUL Het recht in Indonesie
“HUKUM ITU BANYAK SEGINYA DAN
MELIPUTI SEGALA LAPANGAN. OLEH
SEBAB ITU ORANG TIDAK MUNGKIN
MEMBUAT SUATU DEFINISI APA
SEBENARNYA HUKUM ITU”

I KISCH, GUSTAV RADBRUCH DAN WALTER


BURCKHARDT BERPENDAPAT, “
HUKUM ITU TIDAK DAPAT DITANGKAP
PANCAINDERA, MAKA SUKAR MEMBUAT
SUATU DEFINISI HUKUM YANG
MEMUASKAN UMUM.
4. Hukum bersifat kontinyu; Hukum bukanlah
suatu hal yang statis, hukum dari waktu ke waktu
senantiasa mengalami perubahan (Otje Salman,
1993).

5. Lingkup berlakunya hukum sangat luas;


berkaitan dengan hak asasi manusia yang merupakan
hak dasar dengan segala dimensinya yang berlaku
sejak lahir sampai mati, maka hukum mengatur hak
manusia sejak sebelum manusia lahir.

6. Tidak semua hukum mempunyai sanksi; bahwa


hukum itu ada yang bersanksi ada yang tidak
bersanksi. Yang dimaksud dengan sanksi hukum
adalah akibat yang ditimbulkan oleh hukum yang
dikarenakan adanya perbuatan hukum yang bersifat
nestapa.
Hukum adalah kumpulan-kumpulan
peraturan yang terdiri dari norma dan
sanksi (SM Sari Amin).

Hukum adalah keseluruhan kaidah-kaidah


dan asas- asas yang mengatur pergaulan
hidup manusia dalam masyarakat, yang
meliputi lembaga-lembaga (institusi) dan
proses-proses yang diperlukan untuk
mewujudkan hukum itu dalam kenyataan
(Muchtar Kusumaatmadja).
PIH sebagai cabang Ilmu Pengetahuan
harus memperhatikan persyaratan
pokok, yaitu Logis, Sistematis, dan
Metodis sehingga ilmu hukum dapat
diuji kebenarannya.

Hal ini disebabkan dalam hukum terdapat


“RATIO SCRIPTA” yaitu suatu
penggambaran terhadap sesuatu
gejala hukum melalui alur berfikir
secara RASIONAL (LOGIS), oleh
karena itu harus didukung suatu
PEMAPARAN YANG RUNTUT
(SISTEMATIS) dan melalui
PENDEKATAN TERTENTU
(METODIS).
OLEH KARENA ITU, HAKIKAT ILMU
HUKUM ADALAH INTER-
DISIPLINER KARENA ILMU
HUKUM BERSINGGUNGAN
DENGAN ILMU-ILMU LAINNYA.

FRIEDRICH CARL VON SAVIGNY


MENGATAKAN: “HUKUM
MERUPAKAN KEHIDUPAN
MANUSIA ITU SENDIRI” (DAS
RECHT IST DAS LEBEN DER
MENSCHEN SELBT).
ILMU INTERDISIP
HUKUM LINER

POLITIK, BERKAI
ANTROPO
TAN
LOGI,
EKONOMI, DENGA
SOSIAL,DL N ILMU
L LAIN
Pengertian Hukum yang
diberikan oleh Masyarakat

Menurut Guru Besar Filsafat Hukum UI


“Prof. Purnadi Purbatjaraka”, arti hukum
yang diberikan oleh masyarakat antara lain :
1.Hukum sebagai ilmu pengetahuan
2.Hukum sebagai sistem ajaran/ disiplin
3.Hukum sebagai sikap tindak yang ajeg
4.Hukum sebagai keputusan penguasa
5.Hukum sebagai proses pemerintahan
6.Hukum sebagai kaedah/ norma
7.Hukum sebagai petugas hukum
8.Hukum sebagai jalinan nilai
9.Hukum sebagai tata hukum
10.Hukum sebagai seni

Anda mungkin juga menyukai