- PENGANTAR :
/memperkenalkan ilmu hukum ; dari kata pengantar ini maka PIH merupakan
- ILMU HUKUM :
banyaknya pengertian)
dan manivestasinya ;
- Satjipto Rahardjo :
- Purnadi Purbacaraka:
c) Ilmu tentang kenyataan : Ilmu yang menyoroti hukum sebagai perikelakuan/ sikap tindak.
- Secara singkat dapat dikatakan bahwa ilmu hukum adalah suatu pengetahuan yang objek
nya adalah hukum, yang khusus mengajarkan perihal hukum dalam segala bentuk dan
manifestasinya,
Curzon : Ilmu yang mencakup dan membicarakan segala hal yang berhubungan dengan
hukum (masalahnya luas)
- Ilmu hukum tidak hanya membicarakan tentang peraturan perundang undangan saja melainkan
juga filsafat nya, perkembangan nya sampai sekarang, fungsi fungsi hukum. Dengan demikian subjek
ilmu hukum adalah hukum sebagai suatu fenomena dalam kehidupan manusia dimana dan kapan
saja/Universal
➢ Ilmu yang akan mempelajari seluk beluk mengenai hukum hukum sebagai ilmu kaidah,
ilmu pengertian, dan ilmu kenyataan
J. Van Apeldoorn:
- Sosiologi hukum
- Sejarah hukum
- Perbandingan hukum
Lemaire:
- Sosiologi hukum
- Perbandingan hukum
Sejarah hukum
Bellefroid:
- Dogmatik hukum
- Sejarah hukum
- Perbandingan hukum
- Politik hukum
- Sosiologi hukum
- Sejarah hukum
- Perbandingan hukum
Sosiologi Hukum:
- Mempelajari dan menyelidiki yang ada sangkut pautnya antara hukum dengan gejala
gejala masyarakat. Menyelidiki secara timbal balik pengaruh hukum terhadap
masarakat dan sebaliknya ( menyelidiki gejala gejala masyarakat yang saling
mempengaruhi)
- Tugas utama sosiologi hukum adalah menyelidiki apa yang seharusnya menjadi
tugas hukum dalam masyarakat.
Perbandingan Hukum
- Membanding bandingkan sistem hukum positip dari bangsa yang satu dengan bansa
yang lain, untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dalam sistem hukum dari
berbagai negara di dunia serta mencari sebab sebab nya
Sejarah Hukum
- Mempelajari dan menyelidiki hukum ditinjau dari segi sejarahnya , untuk mendapat
pengertian yang mendalam dari suatu pelaturan hukum yang berlaku sekarang di
suatu negara.
Politik Hukum
- Ilmu yang berusaha memberikan pengertian secara ilmiah tetang asas, dasar dan
pengertian pengertian hukum yang terdapat dalam suatu sistem hukum (SH,
Objek ,Peristiwa,Perbuatan Hukum, BH)
Atropologi Hukum
- Cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari pola pola sengketa dan penyelesaian
nya dalam masyarakat (pendekatan secara menyeluruh yang dilakukan terhadap
manusia)
- Ilmu yang mempelajari hukum hukum yang sedang berlaku di suatu negara tertentu
( hukum positif/Iusconstitutum
- Pengertian PIH
- PIH pada hakikat nya merupakan dasar dari pengetahuan hukum yang
di dalam nya tertanam pengertian pengertian dasar yang menjadi akar dari ilmu
pengetahuan hukum
2. Memperkenalkan ilmu hukum yaitu pengetahuan yang mempelajari seluk beluk dari pada
hukum dalam segala bentuk dan manifestasinya
3. Merupakan dasar dalam rangka mempelajari hukum. Tampa memahami PIH secara tuntas
tidak akan dapat di peroleh pengertian yang baik tentang ilmu hukum. ( PIH merupakan
basic leervak)
Hakikat PIH
1. PIH merupakan Mata pelajaran yang menjadi pengantar dan penunjuk jalan bagi siapa pun
yang ingin mempelajari ilmu hukum, yang ternyata sangat luas ruang lingkup nya.
2. PIH memberikan dan menanamkan pengertian dasar mengenai arti, permasalahan dan
persoalan persoalan di bidang hukum sehingga merupakan mata pelajaran utamayang harus
di kuasai oleh mereka yang ingin mendalami ilmu hukum
3. PIH memberikan gambaran gambaran dan dasar yang jelas mengenai sendi sendi utama
hukum
4. Karena PIH merupakan mata pelajaran dasar maka bagi mereka yang ingin mempelajari
ilmu hukum harus menguasai PIH lebih dahulu.
Pengertian PHI
> Pelajaran Dasar yang mempelajari Hukum Positif Indonesia sebagai suatu sistim hukum
yang sedang berlaku di Indonesia misalnya : H. Perdata, H.Pidana, H. Acara Per/Pid, HTN,
HAN, H.Agraria
PIH : Hukum pada umumnya/universal, tidak dibatasi waktu dan tempat tertentu
PHI : Dibatasi Waktu dan Tempat, H. Positif Indonesia, Hukum yang sedang berlaku di
Indonesia saat ini
- Memandang hukum dalam bentuk dan segala manifestasinya seperti : apakah hukum,
tujuan hukum, suber hukum, pengolongan dan klasifikasi hukum, dll
- Merupakan ilmu yang menelaah hukum sebagai kaidah/ sistem kaidah dengan dokmatik/
sistematik hukum sehingga dapat di pahami dengan jelas tentang hukum sebagia ilmu
kaidah.
- Ilmu tentang pengertian pengertian pokok dalam hukum (SH, objek, peristiwa hukum, hak
dan kewajiban).
- Ilmu yang menyoroti hukum sebagai sebagai sikap tindak/prikelakuan seperti antaralain
dipelajari dalam sosiologi, antropologi, perbandingan hukum
- - Para sarjana telah lama mencari suatu batasan/definisi tentang hukum, tapi belum
ada yang dapat memberikan suatu definisi yang tepat dan lengkap.
- - Immanuel Kant (Jerman) Kurang lebih 200 th yang lalu pernah menulis :
- Apeldoorn :
Lemaire , Utrecht :
Hukum sulit didefinisikan secara tepat karena hukum mempunyai segi dan
bentuk yang sangat banyak. Tapi hukum sangat penting bagi kehidupan manusia, karena
hukum mengatur hubungan hubungan antara sesama manusia/anggota masyarakat .
- Hukum :
Kata hukum berasal dari bahasa Arab Alkas. Dalam pengertian hukum terkandung
pengertian yang bertalian erat dengan paksaan.
- Recht
Recht berasal dari Rectum (latin yang berarti bimbingan atau pemerintahan.
Recht mengandung pengertian kewibawan dan hukum/ Recht itu di taati orang
secara sukarela. Dengan perkataan lain Recht dapat diartikan hukum yang mempunyai dua
unsur penting yaitu kewibawaan dan keadilan.
- IUS
jadi Ius berati hukum yang bertalian erat dengan keadilan yang mempunyai 3 unsur:
wibawa, keadilan, dan kedamaian
- LEX
Lex ( latin) berasal dari kata Lesere yang berarti mengumpulkan orang orang untuk di
beri perintah.
Lex yang berarti hukum sangat erat hubungan nya dengan perintah dan wibawa .
Kesimpulan :
- Prof v Kan :
- Prof v Apeldoorn :
• Orang terpelajar tapi awaw/ ontwikkelde leek : hukum adalah sama dengan rentetan pasal
pasal yang ada dalam UU ( hukum sama dengan UU)
• The man in the street : hukum sama dengan polisi, jaksa, hakim/ gedung pengadilan .
Menurut Apeldoorn hukum adalah peraturan peraturan perhubungan hidup antara manusia
Immanuel Kant :
• Keseluruhan syarat-syarat
• Agar kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak
bebas orang lain.
Drs. E. Utrecht :
S.M. Amin, SH :
• Kumpulan peraturan-peraturan.
- MH Tirtaamidjaja, SH :
• Unsur-Unsur Hukum
• c. Bersifat memaksa ;
• Sifat Hukum
Disiplin Hukum
- Disiplin hukum adalah sistem ajaran mengeai kenyataan atau gejala gejala hukum yang ada
dan hidup ti tengah masyarakat, yang berusaha menentukan apakah yang harus dan patut di
lakukan dalam menhadapi kenyataan kenyataan tersebut
• Ilmu hukum : ilmu yang berusaha menelaah hukum dalam segala bentuk dan manifestasinya
• Politik hukum : ilmu hukum yang mempelajari hukum untuk mencapai tujuan hukum yang di
cita citakan oleh masyarakat ( mencari, menerapkan nilai nilai yang cocok bagi masyarakat)
• Filsafat hukum : ilmu pengetahuan hukum yang mempelajari hakekat, dasar dasar kekuatan
yang mengikat dari hukum
• Filsafat hukum : ilmu pengetahuan hukum yang mempelajari hakekat, dasar dasar kekuatan
yang mengikat dari hukum
• Filsafat hukum mempelajari hukum lebih mendalam ( menyelidiki apakah hukum itu
sebenarnya, apakah sebab nya orang mentaati hukum , apakah sebenarnya tujuan hukum
sebenarnya, apakah hukum itu adil atau tidak )
ARISTOTELES (Filsuf Yunani) : Manusia adalah mahluk sosial /”zoon Politicon”, manusia adalah
mahluk yang selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan manusia yang lain, suka bermasyarakat.
-Merupakan suatu kehidupan bersama yang terorganisir untuk mencapai tujuan bersama
-Terbentuk bila ada dua orang/lebih, hidup bersama, sehingga menimbulkan berbagai
hubungan yang mengakibatkan saling kenal dan saling mempengaruhi
KESIMPULAN :
- Tidak ada manusia yang hidup seorang diri lepas dari kehidupan bersama. Manusia
tidak mungkin berdiri di luar atau tanpa masyarakat. Sebaliknya masyarakat tidak mungkin ada
tanpa manusia.
2. * BENTUK MASYARAKAT
- Masyarakat Teratur yaitu : masyarakat yang diatur dengan tujuan tertentu (perkumpulan
olah raga).Masyarakat teratur yang terjadi dengan sendirinya , tidak dengan sengaja dibentuk,
tapi masyarakat itu ada karena kesamaan kepentingan (penonton bioskop, penonton sepakbola
dsb)
- Masyarakat tidak teratur, masyarakat yang terjadi dengan sendirinya tanpa dibentuk
(orang2 di pasar).
- Masyarakat teritorial
- Masyarakat genealogis
- Keluarga luas (angotanya lebih luas dari keluarga inti meliputi orang tua, saudara
saudara sekandung/sepupu, paman/bibi, dan sanak saudara lain nya yang ada
hubungan darah)
- Suku bangsa
- Bangsa
- Persoalan ketaatan terhadap hukum ini telah menimbulkan berbagai teori dan aliran
pendapat mashab-mashab dalam ilmu pengetahuan hukum:
Mashab hukum alam adalah suatu aliran yang menelaah hukum dengan bertitik tolak dari
keadilan yang mutlak/ tidak boleh di ganggu
- Hukum alam adalah hukum yang tidak tergantung pada pandangan manusia, berlaku kapan
saja, dimana saja, bagi siapa saja , dan jelas bagi semua manusia tanpa ada yang menjelaskan
nya.
- Ajaran hukum alam di kemukakan antara lain oleh Aristoteles, Thomas Aquino, Hugo de
Groot
b. Hukum yang asli yaitu hukum yang tidak tergatung dari pandangan manusia tentang buruk
dan baik.
Menurut Aristoteles :
Hukum alam itu adalah hukum yang oleh orang-orang yang berfikir sehat dirasakan sebagai
selaras dengan kodrat manusia. (ad b)
Thomas Aquino :
Hukum alam itu ada, yaitu dalm hukum abadi yang merupakan ratio ketuhanan.
Segala kejadian di alam dunia ini dikemudikan/diatur oleh suatu “Hukum Abadi” (Lex aeterna)
yang menjadi dasar kekuasaan dari semua peraturan lainnya. Lex eterna ini merupakan
kehendak dan fikiran Tuhan yang menciptakan dunia ini.
Dari akalnya itu manusia berkeinginan untuk hidup secara damai dalam masyarakat
yang teratur sehinga dapat dibedakan antara manusia dengan makluk lain nya karena
makluk lain itu tidak mempunyai akal.
Isi Hukum Alam menurut De Groot di per oleh dari akal manusia.
Menurut Saviqny, Hukum harus dipandang sebagai suatu penjelmaan dari jiwa/rohani
suatu bangsa selalu ada hubungan yang erat antara hukum dengan kepribadian suatu
bangsa.Hukum bukan diciptakan oleh orang, tapi hukum ini timbul sendiri di tengah
-tengah rakyat/penjelmaan dari kehendak rakyat. Jadi hukum itu merupakan suatu
rangkaian kesatuan dan tak terpisahkan dari sejarah suatu bangsa. Oleh karena itu hukum
senantiasa berubah-ubah menurut tempat dan waktu (Hukum alam berlaku abadi)
- Karena peraturan per UU tersebut ditetapkan oleh penguasa Negara, maka menurut teori
ini para penguasa Negara mendapatkan kuasa dari Tuhan (merupakan wakil Tuhan).
4. Teori kedaulatan rakyat (Jean Jacques RoosseaU)
- Negara bersandar atas kemauan rakyat, demikian pula semua peraturan per UU adalah
penjelmaan kemauan rakyat. Jadi hukum adalah kemauan orang banyak.
- Menurut teori ini kekuasaan hukum tidak dapat didasarkan atas kemauan rakyat tapi
hukum ditaati karena Negara yang menghendakinya.
- Hukum adalah kehendak Negara dan Negara mempunyai kekuasaan/kekuatan yang tak
terbatas.
- Orang taat pada hukum karena ia merasa wajib mentaati sebagai perintah Negara.
- Hukum hanyalah apa apa yang memenuhi rasa keadilan dari orang banyak. Suatu
peraturan yang tidak sesuai dengan rasa keadilan orang banyak, tidak mengikat.
- Hukum berasal dari perasaan hukum yang ada pada sebagian besar anggota
masyarakat,
- Menurut Kranenburg, yang menjadi sumber hukum adalah kesadaran hukum orang.
- Kesadaran berfungsi karena adanya dalil yang nyata/riil bahwa setiap orang akan
menerima keuntungan atau mendapat kerugian sesuai dasar-dasar yang telah di tetapkan
terlebih dahulu
- Jadi menurut ajaran ini hukum ditaati karena selain memenuhi rasa keadilan orang banyak,
Juga mampu
Selain aliran-aliran/mahzab tersebut, dan terlepas dari pada adanya sanksi, menurut
Utrecht secara sadar/tidak, pada umumnya orang mentaati hukum karena:
- masyarakat menghendakinya.
- Karena ada sanksi sosial (orang merasa malu kalau di sebut asosial)
Aliran/ Mashab dalam pemikiran tentang hukum yang penting karena mewarnai
praktek hukum/ berpengaruh luas dalam penyelengaraan hukum lebih lanjut antara lain :
1. Aliran Legisme/Positivisme
Aliran Legisme/Positivisme
- Aliran ini berpendapat bahwa satu satu nya sumberhukum adalah undang undang di luar
undang undang tidak ada hukum
- Dalam aliran Legisme hakim hanya merupakan sub sumtie authomaat dan pemutusan
perkara hanya di dasarkan pada UU saja
- Aliran ini diangap suatu usaha yang baik karena menghasilkan kesatuan dan kepastian
hukum sehinga banyak yang mengikuti jejak Prancis antara lain Belanda, Belgia, Jerman, dan
Swis.
- Ternyata setelah berjalan lebih kurang 50 tahun aliran legisme menunjukan kekurangan
kekurangan nya.
- Aliran Freie Rechtslehre merupakan aliran bebas yang hukum nya tidak di buat badan
legislatip dan menyatakan bahwa hukum terdapat di luar UU.
- Berbeda dengan Legisme dimana hakim terikat sekali pada UU maka dalam aliran Freie
Rechtslehre hakim bebas menentukan / menciptakan hukum, dengan melaksanakan UU
atau tidak
- Aliran Rechtsvinding tetap berpegang pada undang undang tetapi tidak seketat Legisme
karena hakim juga mempunyai kebebasan
- Tapi kebebasan ini tidak seperti kebebasan yang di anut Freie R hakim mempunyai
kebebasan yang terikat dan keterikatan yang bebas. Tugas hakim berupaya untuk
menyelaraskan UU dengan tuntutan jaman, dengan hal hal yang konkrit yang terjadi dalam
masyarakat
- Kebebasan yang terikat dan keterikatan yang bebas tercermin pada kewenangan hakim di
dalam penapsiran UU, mengkonstruksi hukum dan memberikan ungkapan ungkapan a
contrario
- Kebebasan yang terikat dan keterikatan yang bebas berarti bahwa hakim dalam
menapsirkan atau menambah UU tidak boleh sewenag wenang.
- Logemann : hakim harus tunduk pada kehendak pembuat UU dalam arti kehendak seperti
yang di ketahui dan tercantum dalam pelaturan perundang undangan YBS
- Hakim di dalam memutuskan suatu perkara berpegang pada UU dan hukum lain nya yang
berlaku di dalam masyarakat secara bebas dan terikat
- Tindakan hakim tersebut dilindungi oleh hukum berlandaskan pasal 20 AB dan 22 AB.
- Sebagai anggota masyarakat, manusia selalu melakukan hubungan dan perbuatan perbuatan
hukum ( manusia adalah zoonpoliticon)
Hukum mengatur seluruh kehidupan manusia sejak lahir sampai meninggal dunia ( mengatur
kehidupan manusia selama hidup di dunia)
Peranan Hukum
- Hukum mempunyai peranan yang penting agar masyarakat dapat hidup aman, tentram dan
damai
- Manusia adalah zoon politicon.
- Anggota masyarakat setiap saat pasti mengadakan hubungan dengan anggota masyarakat
yang lain.
- Masing masing anggota masyarakat mempunyai kepentingan sendiri sendiri, sehingga dapat
menimbulkan pertentangan satu dengan yang lain.
- Perlu ada aturan aturan untuk menghindarkan pertentangan pertentangan tsb, perlu ada
aturan hukum.
- Oleh karena itu selama ada masyarakat (kecil/besar) selalu di ikuti hukum
Ubi Societas ibi ius = dimana ada masyarakat disitu ada hukum
Fungsi Hukum
- Hukum mempunyai fungsi menertibkan dan mengatur pergaulan manusia dalam masyarakat
serta menyelesaikan masalah masalah yang timbul.
a. Alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat, hukum merupakan petunjuk bagi
berkehidupan bermasyarakat
c. Pengerak pembangunan : daya mengikat dan memaksa dari hukum dapat di daya gunakan
untuk mengerakan pembangunan. Hukum di jadikan alat untuk membawa masyaraka ke
arah/ maju
d. fungsi kritis hukum : yaitu daya kerja hukum tidak semata mata melakukan pengawasan
terhadap aparatur pengawasan, aparatur pemerintahan juga aparatur penegak hukum
- Keterampilan dan kecekatan para penegak hukum dalam menerapkan hukum yang berlaku.
TUJUAN HUKUM
• Keadilan menyangkut :
• Yaitu penilaian terhadap suatu tindakan dengan mengkajinya dengan suatu norma yang
menurut pandangan subjektif (subjektif untuk keputusan kelompok/golongan) melebihi
norma-norma yang lain, dan
• Isi keadilan ditentukan secara Historis dan selalu berubah menurut waktu dan tempat,
sehingga tidak mudah untuk menentukan isi keadilan
Teori Keadilan
. Bentham (Teori Utilities ) :Hukum bertujuan hanya untuk mewujudkan apa yang
bermanfaat/berfaidah bagi manusia, menjamin kebahagiaan yang terbesar bagi manusia.
Mr JHP Bellfroid : Isi hukum harus di tentukan menurut 2 asas yaitu asas keadilan dan
faedah
Mochtar Kusumaatmadja (Teori Campuran):Tujuan pokok dan pertama dari hukum adalah
ketertiban dan tercapainya keadilan.
. Prof. Van Apeldoorn : Mengatur pergaulan hidup manusia secara damai, dan adil,
hukum bertujuan menciptakan perdamaian.
Prof. Van Kan :Hukum bertujuan menjaga kepentingan setiap orang supaya kepentingan –
kepentingan tersebut tidak diganggu. Tujuan hukum menjamin kepastian hukum.
Wirjono P :Tujuan hukum adalah untuk mengadakankeselamatan,kebahagian, dan
ketertiban dalam masyarakat
Prof. Soebekti :
• Hukum itu mengabdi pada tujuan negara yaitu mewujudkan kemakmuran dan kebahagian
rakyat. Pengabdian itu dilakukan dengan melaksanakan keadilan dan ketertiban
Tujuan hukum menurut mukum positif kita menjamin adanya keadilan , kemanfaatan dan
kepastian hukum
Algemeene Regels
Menurut teori etis hukum mempunyai tugas suci dan luhur yaitu keadilan, dengan
memberikan kepada tiap tiap orang apa yang berhak yang dia terima sehinga perlu
ada aturan aturan tersendiri untuk tiap tiap kasus (akan menimbulkan banyak sekali
aturan aturan khusus)
• Hal ini berarti hukum bersifat menyamaratakan / setiap orang di angap sama
• Penerapan pelaturan pelaturan umum pada kasus kasus yang konkrit di serahkan
pada hakim
• Dengan demikian pelaturan pelaturan umum harus di susun dengan demikian rupa
sehingga hakim mempunyai kesempatan untuk melakukan penafsiran di pengadilan
Contoh :
B. PENEMUAN HUKUM
- UU (sebagaimana kaedah pada umumnya) adalah untuk melindungi kepentingan manusia;
- Oleh karena itu UU harus dilaksanakan/ditegakkan;
- Untuk itu UU harus diketahui orang dan harus jelas; (setiap UU ada penjelasannya)
- Tapi walaupun UU sudah jelas, UU tidak mungkin lengkap dan tuntas. (kegiatan manusia selalu
berkembang)
- Selain itu ketentuan UU bersifat Abstrak dan pasif. Abstrak karena umum sifatnya dan pasif
karena tidak akan menimbulkan akibat hukum kalau tidak terjadi peristiwa yang konkrit.
- Dalam hal terjadi pelanggaran UU, hakim harus melaksanakan / menegakkan UU
- Pasal 20 AB (Algemene Bepalingen) jo pasal 4 (1) UU No 48/2009: “ Hakim harus mengadili
berdasarkan UU”
- Pasal 22 AB jo pasal 10 (1) UU No. 48/2009 tentang Kekuasaan Kehakiman:
“Mewajibkan hakim/pengadilan untuk tidak boleh menolak mengadili perkara yang diajukan
kepadanya dengan alasan UU yang mengaturnya tidak lengkap atau tidak jelas (Asas non
Liquet) “
- Untuk mengatasinya Pasal 5 (1) UU No. 48/2009 : “Hakim sebagai penegak hukum dan
keadilan wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup dalam
masyarakat.”
- Hakim harus memiliki kemampuan dan keaktifan untuk dapat menemukan hukumnya
(Rechtvinding)
Penafsiran hukum
Pengertian :
• Penafsiran /interpretasi hukum adalah mencari dan menetapkan pengertian atas dalil dalil
yang tercantum dalam UU sesuai dengan yang di kehendaki/dimaksud pembuat UU
• Penafsiran/interpretasi hukum adalah sarana /alat untuk mengetahui makna/arti suatu
peraturan per undang undangan.
6. Interpretasi ekstentif
Penafsiran dengan cara memperluas arti/istilah/kata-kata yang terdapat dalam UU sehingga
suatu peristiwa dapat masukan kedalamnya (misalnya listrik=benda).
7. Penafsiran Otentik/Resmi/Sahih
Yaitu penafsiran pasti terhadap arti kata-kata sebagaimana diberikan pembuat UU. Sebagian
sarjana berpendapat penafsiran otentik tidak termasuk dalam ajaran tentang interprestasi,
karena penafsiran otentik adalah penjelasan yang diberikan oleh UU dan termuat/terdapat
dalam teks UU itu sendiri, bukan dalam Tambahan LN (misalnya pasal 97 KUHP kata
“sehari” sama dengan 24 jam).
8. Penafsiran Perbandingan/komparatif
Penafsiran dengan jalan memperbandingkan untuk di cari kejelasan mengenai suatu
ketentuan UU misal nya antara hukum lama dengan hukum positif, antara hukum nasional
dengan hukum asing, terutama hukum yang timbul dari perjanjian internasional.
Metode penafsiran mana yang harus di gunakan hakim/ cara penerapan metode
• Pembuat UU tidak menentukan suatu sistem tertentu yang harus di jadikan pedoman.
• Hakim akan menjatuhkan pilihan nya berdasarkan pertimbangan metode yang paling
meyakinkan dan yang hasil nya paling memuaskan. Pemilihan metode interprestasi
merupakan otonomi hakim.
• Metode metode interprestasi sring di gunakan secara bersama sama/campur aduk.
• Dalam setiap interprestasi biasanya terdapat unsur unsur gramatikal, historis, sistematis,
dan sosiologis.
Prof Utrecht menyebutnya “memenuhi ruangan kosong yang ada dalam sistem UU”.
Kekosongan dapat di timbulkan oleh hal hal :
a. Kelanjutan dari suatu hal yang diatur atau di sebut dalam suatu UU tidak/ belum di
selesaikan secara legislatif
b. Akibat dari hal yang di atur/di sebut dalam UU tidak/belum ditampung secara legislatip
c. UU membuat rumusan yang meragukan
d. Disengaja/tidak di sengaja di timbulkan oleh UU
Kesimpulannya: suatu UU dalam kenyataan nya senantiasa terbelakang jika dibandingkan
dengan kejadian kejadian yang baru dalam perkembangan masyarakat. Dalam hal ini untuk mengisi
kekosongan dalam sistem perundang undangan dapat dilakukan dengan metode
argumentasi/konstruksi hukum.
Konstruksi hukum
yaitu membentuk suatu pengertian baru yang lebih tinggi, dan dengan mempergunakan kata kata
yang sesingkat singkatnya dan dapat mencakup pengertian yang lebih luas lagi (psl 1576 KUHPer).
• Untuk mencapai apa yang dikatakan adil di dalam penanganan suatu perkara hakim sering
menyelesaikan suatu perkara dengan suatu aturan tersendiri. Dengan demikian hakim
menyempurnakan sistem hukum yang bersangkutan dengan memenuhi ruang kosong dalam
per uu ( penghalusan hukum)
• Penghalusan hukum ialah memperlakukan hukum sedemikian rupa/secara halus sehingga
seolah olah tidak ada pihak yang di salahkan
• Penghalusan hukum dilakukan dengan cara mempersempit berlakunya suatu pasal (kebalikan
dari analogi).
c. Argumentum a Contrario
- Kadang-kadang suatu peristiwa tidak secara khusus diatur oleh UU, tapi kebalikanya dari
peristiwa tersebut diatur oleh UU.
- Suatu penafsiran yang memberikan perlawanan pengertian antara peristiwa konkrit yang
dihadapi dengan peristiwa yang diatur dalam UU (misal pasal 34 KUHP)
- Pada argumentum a Contrario, titik berat diletakan pada ketidaksamaan peristiwa (dalam hal
ketidaksamaan ada kemiripan)
- Berfikir secara argumentum a contrario adalah kebalikan dari cara analogi.
1. Menurut isinya :
a. Hukum Publik :
Hukum yang mengatur kepentingan umum dan mengatur hubungan penguasa/ Negara dengan
alat-alat perlengkapanya, atau mengatur hubungan antara Negara dengan warga Negaranya.
(Hukum pidana, HTN, HTUN, Hukum public International).
b. Hukum Privat/Hukum Sipil :
Hukum yang mengatur hubungan-hubungan hukum antar perorangan > titk beratnya pada
kepentingan perseorangan (Hukum perdata, Hukum dagang).
Perbedaan :
Hukum Publik :
- Salah satu pihaknya adalah Negara/penguasa;
- Sifatnya memaksa ;
- Tujuan Hukum Publik adalah melindungi kepentingan Umum.
Hukum Privat :
- Kedua belah pihak adalah perorangan;
- Pada umumnya bersifat pelengkap;
- Tujuannya melindungi kepentingan perorangan/individu.
2. Menurut Bentuknya :
a. Hukum Tertulis;
> ciri dari hukum Modern
1. Sudah dikodifikasikan
2. Belum dikodifikasikan
b. Hukum Tidak Tertulis / kebiasaan / adat> Hukum yang masih hidup dalam keyakinan masyarakat,
ditaati, walaupun tidak tertulis.
7. Menurut Sumbernya :
a. Hukum Undang-Undang
b. Hukum Traktat
c. Hukum Kebiasaan
d. Hukum Yurisprudensi
8. Menurut Wujudnya :
a. Hukum Objektif
Hukum yang berlaku umum, yang mengatur hubungah hokum antara orang dengan orang.
b. Hukum Subjektif
Hak yang timbul dari hukum objektif dari orang-orang tertentu.
UUD’ 45
Memuat hukum dasar tertulis negara, merupakan hukum dasar dalam peraturan per UU/
Sumber Hukum tertinggi bagi pembentukan peraturan perundang undangan.
Miriam Budiardjo :
UUD 45 mempunyai kedudukan yang istimewa dibanding dengan UU lain nya :
• UUD dibentuk menurut suatu cara istimewa berbeda dengan pembentukan UU bisasa
• UUD di buat secara istimewa karena itu di anggap sesuatu yang luhur
• UUD adalah piagam yang menyatakan cita cita bangsa Indonesia dan merupakan dasar
organisasi kenegaraan bangsa
• UUD memuat garis besar tentang dasar dasar dan tujuan Negara.
Tap MPR
UU/PERPU :
- UU dibentuk oleh DPR bersama Presiden untuk melaksanakan ketentuan UUD’ 45.
- PERPU ditetapkan oleh Presiden dalam hal/ikhwal kegentingan yang memaksa, dengan
ketentuan harus diajukan ke DPR dalam persidangan yang berikut.
PP
Dibuat oleh Pemerintah untuk melaksanakan perintah UU.
PERPRES
Dibuat oleh Presiden, berisi materi yang diperintahkan oleh UU atau untuk melaksanakan PP.
PERDA
Merupakan peraturan untuk melaksanakan aturan hukum diatasnya dan menampung kondisi khusus
dari daerah ybs; PERDA dibentuk oleh DPRD dengan persetujuan bersama Kepala Daerah :
- PERDA Provinsi dibentuk oleh DPRD Prop/Tk.I bersama Gubernur.
- Perda Kabupaten/Kota dibuat DPRD. Kabupaten/Kota bersama Bupati/Wali Kota
- Peraturan Desa/Setingkat, dibuat oleh Badan Perwakilan Desa bersama Kepala Desa/ Nama
lainnya.
Selain itu ada jenis- jenis peraturan per UU yang lain yang diakui keberadaannya dan mempunyai
kekuatan hukum yang mengikat.
1. Asas
- Aturan Hukum yang lebih rendah, tidak boleh bertentangan dengan aturan hukum yang lebih
tinggi.
2. Kebiasaan/Custom
-Merupakan sumber hukum yang tertua;
-Merupakan tindakan menurut pola tingkah laku yang tetap/ajeg/lazim. Perbuatan yang dilakukan
berulang ulang (dalam hal yang sama).
- Perbuatan tersebut diterima oleh masyarakat.
- Kebiasaan yang baik dan di terima masyarakat yang kemudian di berikan sanksi akan menjelma
menjadi hukum kebiasaaan.
- Kebiasaan tidak merupakan sumber hukum kecuali UU menetapkan demikian (diakui
Pemerintah/Negara).
4. Yurisprudensi/Keputusan-Keputusan Hakim
- Keputusan – keputusan hakim yang dipakai sebagai dasar pertimbangan oleh hakim yang
lain, untuk mengadili perkara yang serupa.
- Seorang hakim mempergunakan putusan hakim lain karena pertimbangan :
1) Psikologis: keputusan hakim mempunyai kekuatan hukum (keputusan hakim MA, PT)
2) Pendapat yang sama.
Macam – macam Yurisprudensi;
1. Yurisprudensi Tetap
Keputusan hakim yang berulangkali digunakan kembali pada kasus-kasus yang
serupa.Karena putusan tersebut selalu digunakan kembali maka dikatakanlah yurisprudensi
merupakan Sumber Hukum.
2. Yurisprudensi Tidak Tetap
Putusan putusan hakim yang belum masuk menjadi yurisprudensi tetap > jadi belum
menjadi SH.
Asas-asas Yurisprudensi :
1. Asas precedent:
Hakim terikat pada keputusan dari hakim yang terdahulu yang sama derajatnya atau yang lebih
tinggi (Inggris, Amerika)
2. Asas bebas:
Kebalikan dari Asas precedent. Hakim tidak terikat pada keputusan hakim terdahulu (Hakim
bebas).
Indonesia menggunakan kedua Asas tersebut yaitu Asas bebas untuk peradilan barat dan Asas
precedent bagi peradilan adat.
5. DOKTRIN
- Pendapat para Sarjana Hukum yang terkemukayang besar pengaruhnya terhadap hakim dalam
mengambil keputusannya.
- Doktrin adalah pendapat para Sarjana Hukum yang merupakan sumber hukum tempat hakim dapat
menemukan hukumnya (Prof. Sudikno)
- Jadi untuk menjadi Sumber Hukum Formil, Doktrin harus memenuhi syarat yaitu
telah menjelma menjadi putusan hakim.
Sumber Hukum menurut sistem Common law, hanya Yurisprudensi/Judge mad law (Inggris).
Dikenal adanya Ignorance Of law is no excuse (tidak tahu hukum bukan merupakan alasan pemaaf).