Pengantar Ilmu Hukum atau disebut PIH merupakan ilmu yang mengantarkan dan
memperkenalkan sendi-sendi dasar dari hukum. Sendi-sendi dasar yang menjadi fokus
PIH dalam kajiannya berknsentrasi pada ilmu hukum namun tetap bersinggungan dengan
teori hukum dan filsafat hukum. Ruang lingkup PIH sangat luas, oleh karena itu
pengkajian terhadap hukum dalam berbagai aspeknya perlu dilakukan pendekatan secara
PIH sebagai cabang ilmu pengetahuan harus memperhatikan prasyarat pokok, yaitu logis,
sistematis dan metodis sehingga dapat diuji kebenarannya. Hal ini disebabkan dalam ilmu
hukum terdapat ”ratio scripta”, yaitu suatu penggambaran terhadap sesuatu gejala hukum
- rasional (logis)
Istilah ilmu hukum yang kita pergunakan ini adalah terjemahan dari Rechtswetenschap
Jurisprudence (Inggris).
Istilah Rechtswetenschap dan Rechtswissenschaft menunjuk pada pengertian ilmu tentang
hukum atau ilmu yang mempelajari hukum atau ilmu yang objek kajiannya adalah
hukum. Sedangkan istilah Jurisprudenz dalam bahasa Jerman berarti ilmu hukum dalam
arti yang sempit. Sementara istilah Jurisprudence ( Inggris), berasal dari bahasa latin
juris yang berarti hukum dan prudence yang berarti pengetahuan. Jadi jurisprudence
Sutjipto rahardjo menegemukakan pendapat bahwa ilmu hukum itu mencakup dan
membicarakan segala hal yang berhubungan dengan hukum. Menurut Bernard Arief
Sidharta, pengertian yang dikemukakan oleh Satjipto hampir sama dengan pengertian
teori hukum dalam arti luas dan teori hukm dalam arti sempit yang digunakan oleh
Bruggink, hal tersebut diperkuat dengan kalimat ” dalam bahasa Inggris ia disebut
jurisprudence”.
Sementara Radbruch menggunakan istilah ilmu hukum dalam arti sempit segabai ilmu
yang mempelajari makna objetif tata hukum positif, yang disebut sebagai Dogmatika
Hukum dan dikatakannya sebagai Ilmu Hukum dalam arti strict atau Legal science
proper.
Seperti cabang ilmu lainnya, Ilmu Hukum juga mempunyai objek, yaitu hukum. Sutjipto
Rahardjo telah menyusun suatu daftar masalah yang bisa dimasukkan ke dalam tujuan
ia melakukannya.
hukum.
7. Mempelajari tentang perkembangan hukum : apakah hukum itu sejak dahulu sama
dengan yang kita kenal sekarang ini? Bagaimana sesungguhnya hukum itu
Bagaimana hubungan atua perkaitan antara hukm dengan sub-sub sisterm lain
10. Apabila ilmu hukum itu memang bisa disebut sebagai ilmu, bagaimanakah sifat-
10. Hukum sebagai seni ( perwujudan rasa/ estetika untuk mencapai harmonisasi)
Hukumnya sendiri maksudnya hukum yang tercipta didalam, oleh dan untuk
masyarakat itu sendiri dalam sistem hubungan tadi. Hubungan dapat berupa relasi
2. Subyek hukum : setiap pihak sebagai pendukung hak dan kewajiban. Sedangkan
perantara.
dimana suatu hubungan hukum hak-hak dan kewajiban yang timbul memberi kehendak
Teori harta bertujuan mengatakan bahwa kekayaan badan hukum itu tidak terdiri dari
Pribadi hukum menurut teori kenyataan yuridis, badan hukum merupakan suatu realitas
Teori harta kekayaan bersama, menyatakan bahwa badan hukum merupakan suatu
kumpulan yang mempunyai harta bersama dari pengurusnya, oleh karena itu mereka
Badan hukum menurut teori organ, yaitu suatu organisme yang riel yang hidup dan
3. Hak dan Kewajiban : diartikan sebagai peranan . hak dan kewajiban dibedakan
menjadi dua yaitu, hak dan kewajiban searah dan hak dan kewajiban jamak arah
(banyak arah).
4. Peristiwa hukum : Peristiwa yang akibatnya diatur oleh hukum, atau setiap
a. Keadaan (omstandigheid)
Alamiah: siang-malam
Kejiwaan : Normal-abnormal
- sikap tindak/ perilaku lainnya : jual-beli dalam hukumadat (zaakswaarneming ide Pasal
1354 KUHPerdata.
masyarakat yang diberi kualitatif oleh hukum sebagai hubungan hukum sebagai
ikatan hak dan kewajiban bagi masing- masing pihak yang melakukan.
6. Obyek hukum: segala sesuatu yang menjadi obyek dari hubungan hukum.
3. Unsur-unsur Hukum (Gegevens van het recht)
Unsur-unsur hukum ( gegevens van het recht) terdiri dari unsur idiel dan riel.
Unsur Idiel, karena hal ini terletak dalam biadan yang dangat abstrak yang tidak dapat
diraba dengan panca indera namun kehadirannya dapat diraakan, ada di setiap pribadi
yang terdiri dari cipta ( logika), karsa (etika) dan rasa (hati nurani).
Cipta, harus diasah , landasannya adalah logika, aspeknya kognitif (mempunyai metodik,
Karsa, harus diasuh, landasanyya adalah etika aseknya psikomotorik, menimbulkan asas
keserasian.
Rasa, harus diasih, landasannya hati nurani, aspeknya afektif, menimbulkan keindahan.
Karsa, (etika) dan Rasa (estetika), menghasilkan nilai, asas (menjadi obyek kajian ilmu
tentang kaidah).
Unsur Riel (manusia, Alam dan Kebudayaan), Unsur ini mencakup aspek ekstern-sosial
dalam pergaulan hidup dalam masyarakat akan melahirkan ilmu tentang kenyataan.
4. Bahan-Bahan Hukum
Menurut Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji dalam buku penelitian hukum normatif
3. Bahan Hukum Tersier ( Pelengkap), ialah bahan yang memberikan petunjuk dan
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder. Seperti kamus hukum,