Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BAGAIMANA MENGIMPLEMENTASIKAN PERANAN PIH SEBAGAI


DASAR KETERKAITAN DENGAN CABANG ILMU HUKUM LAINNYA

DISUSUN OLEH :
HUBLES SAMIANO
223020601262

DOSEN PENGAMPU :
AHMAD SETIAWAN, S.H., M.H.
NIP. 196108151984031002

JURUSAN ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Saya panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada
halangan dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Pak Ahmad Setiawan, S.H., M.H.
sebagai dosen pengampu mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan saya. Maka dari itu saya sebagai penyusun makalah ini sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang
ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Palangka Raya, 2 November 2022

Hubles Samiano

2
DAFTAR ISI

JUDUL ...................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 3
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................ 4
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
C. Pembatasan dan Tujuan Pembahasan ................................................................. 5
BAB 2 PEMBAHASAN ......................................................................................... 6
1. Jelaskan Dengan Singkat Ruang Lingkup PIH ................................................... 6
2. Jelaskan Arti dan Definisi Hukum ...................................................................... 7
3. Tujuan dan Fungsi Hukum ................................................................................ . 8
4. Jelaskan Norma Hukum dan Norma Sosial ........................................................ 9
5. Jelaskan Hukum Objektif dan Hukum Subjektif .............................................. 10
6. Jelaskan Sumber-Sumber Hukum ..................................................................... 11
7. Jelaskan Teori-Teori Hukum............................................................................. 12
8. Jelaskan Penemuan dan Penafsiran Hukum ...................................................... 12
9. Jelaskan Sistem Hukum dan Politik Hukum ..................................................... 13
10.Jelaskan Lapangan Hukum di Indonesia ........................................................... 14
BAB 3 PENUTUP ................................................................................................. 15
A. Kesimpulan................................................................................................ ……15
B. Saran .......................................................................................................... ……15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hukum merupakan keseluruhan aturan maupun kaidah yang berlaku dalam suatu kehidupan
bersama yang mengatur mengenai tingkah laku dimana dalam pelaksanaannya dapat dipaksakan
dengan hadirnya suatu sanksi.1 Hukum mengatur hubungan hukum yang terdiri dari ikatan-ikatan
antara individu dan masyarakat dan antara individu itu sendiri yang mana tercermin dalam hak
dan kewajiban. Dalam usahanya mengatur, hukum menyesuaikan kepentingan perorangan dengan
kepentingan masyarakat dengan sebaik-baiknya. Mengingat bahwa masyarakat itu sendiri dari
individu-individu yang menyebabkan terjadinya interaksi, maka akan selalu terjadi konflik atau
ketegangan antara kepentingan perorangan dan kepentingan perorangan dengan kepentingan
masyarakat. Hukum berusaha menampung ketegangan atau konflik itu sebaik-baiknya. Hukum
yang dituangkan dalam bentuk norma dibuat untuk dipatuhi, sehingga jika suatu norma dilanggar
maka akan dikenakan sanksi. Konsekuensi yang timbul dari pemberlakuan sanksi ini ialah
jaminan dari pemerintah ataupun pihak yang berwajib untuk memberikan rasa aman bagi warga
negara sehingga jika terdapat warga negara yang merasa dirinya berada dalam keadaan yang tidak
aman maka pemerintah ataupun pihak yang berwajib harus memberikan perlindungan hukum
yang adil bagi warga negara tersebut. John Rawls menyatakan bahwa hukum menjadi adil bila
benar-benar dalam penerapannya sesuai dengan jiwa dari tata hukum positif. Sebab yang menjadi
tujuan yang hendak dicapai dari hukum ialah keadilan. Maka dari itulah pentingnya hukum untuk
dipelajari oleh kaum pelajar diIndonesia guna untuk memperluas wawasan para pelajar
diIndonesia mengenai hukum dan juga harapannya agar masalah keadilan yang ada diIndonesia
dapat terselesaikan, maka dari itu adannya pembelajaran mengenai dasar ilmu hukum yang
dituangkan dalam Pengantar Ilmu Hukum kerap kali dinamakan "Encyclopedia Hukum" dalam
dunia studi hukum, yaitu matakuliah dasar yang merupakan pengantar (introduction atau
inleiding) dalam mempelajari ilmu hukum. Dapat pula dikatakan bahwa PIH merupakan dasar
untuk pelajaran lebih lanjut dalam studi hukum yang mempelajari pengertian-pengertian dasar,
atau gambaran dasar tentang sendi-sendi utama ilmu hukum. Istilah Pengantar Ilmu Hukum (yang
biasa disingkat PIH) pertama kali lahir dan dipergunakan di Indonesia sejak berdirinya Universitas
Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta tanggal 13 Maret 1946. Istilah Pengantar Ilmu Hukum
merupakah terjemahan dari bahasa Belanda Inleiding tot de Rechtswetenschap yang telah

4
digunakan di Indonesia sejak tahun 1942, pada saat di Jakarta didirikan Recht Hoge School. Istilah
Pengantar Ilmu Hukum pada dasar nya mengandung beberapa gambaran, antara lain :
➢ Memberikan suatu pandangan umum secara ringkas mengenai seluruh Ilmu Pengetahuan
Hukum.
➢ Memberikan suatu pandangan mengenai kedudukan ilmu hukum disamping ilmu-ilmu yang
lain.
➢ Menjelaskan mengenai pengertian-pengertian dasar asas dan penggolongan cabang-cabang
hukum.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis mengajukan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Jelaskan dengan singkat ruang lingkup PIH?
2. Jelaskan arti dan Definisi Hukum?
3. Tujuan dan Fungsi Hukum?
4. Jelaskan Norma Hukum dan Norma Sosial?
5. Jelaskan Hukum Objektif dan Hukum Subjektif?
6. Jelaskan Sumber-sumber Hukum?
7. Jelaskan Teori-teori Hukum?
8. Jelaskan Penemuan dan Penafsiran Hukum?
9. Jelaskan Sistem Hukum dan Politik Hukum?
10. Jelaskan Lapangan Hukum diIndonesia?

C. PEMBATASAN DAN TUJUAN PEMBAHASAN


Penentuan ruang lingkup dan pembahasan yang akan dibahas oleh penulis pada makalah ini
lebih difokuskan ke arah pengertian, penjelasan, fungsi, dan contoh-contoh hukum secara umum
dari segi teori dan fakta dilapangan, yang bertujuan untuk membuat para pembaca untuk dapat
lebih memahami hukum dalam arti yang luas secara baik dan benar.

5
BAB 2
PEMBAHASAN

1. PENJELASAN SINGKAT TENTANG RUANG LINGKUP PIH


Pengantar Ilmu Hukum memperkenalkan segala masalah yang berhubungan dengan hukum.
Selain berperan penting dalam proses pembelajaran dan pemahaman ilmu hukum pada dasarnya,
Pengantar Ilmu Hukum juga menjelaskan bagian-bagian dari hukum seperti arti, tujuan, norma
atau kaidah, sumber, penggolongan, penemuan, sistem, dan politik hukum. Tidak hanya bagian
dari hukum, melainkan jenis-jenis hukum yang berlaku di Indonesia.
Istilah Pengantar Ilmu Hukum pertama kali digunakan di Indonesia, yaitu ketika Perguruan
Tinggi Gajah Mada didirikan di Yogyakarta pada 13 Maret 1946. Istilah ini merupakan terjemahan
langsung dari mata kuliah Inleiding tot de Rechtswetenschap, yang diberikan di Rechtshoge School
(RHS) atau Sekolah Tinggi Hukum di Batavia pada zaman Hindia Belanda, yang didirikan pada
tahun 1924. Istilah ini pun sebetulnya terdapat juga dalam Hoger Onderwijswet 1920 atau Undang-
Undang Perguruan Tinggi Negeri Belanda yang menggantikan istilah Encyclopaedie der
Rechtswetenschap, yang berasal dari istilah Jerman Einfüchrung in die Rechtswissenschaft.
Selanjutnya, istilah Pengantar Ilmu Hukum selanjutnya ikut digunakan oleh Perguruan Tinggi
lainnya di Indonesia. Universitas Indonesia mulai menggunakan istilah Pengantar Ilmu Hukum
pada tahun 1950, lalu Universitas Padjadjaran mulai menggunakan istilah Pengantar Ilmu Hukum
pada tahun 1957.
Mata Kuliah Pengantar Ilmu Hukum (PIH) merupakan mata kuliah pengantar, artinya mata
kuliah ini bermaksud memberikan pengertian umum, asas pokok dan kerangka dasar dari Ilmu
Hukum. PIH adalah sebagai dasar dari pengetahuan hukum yang mengandung pengertian-
pengertian dasar yang menjadi akar dari ilmu hukum.2 PIH berasal dari kata Inleiding yang artinya
memperkenalkan. PIH memperkenalkan mengenai bahasa hukum dan pengantar hukum. PIH
merupakan landasan utama/dasar untuk mengenal ilmu hukum.
➢ Pengertian Ilmu Hukum menurut pendapat dua orang ahli
Menurut subekti, Hukum itu mengabdi kepada tujuan negara yang dalam pokoknya ialah
mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan rakyatnya dalam rangka melayani tujuan negara
tersebut hukum menyelenggarakan keadilan dan ketertiban sebagai syarat tercapainya
kemakmuran dan kebahagiaan. Menurut J.Van Kan dan J.H Beekhuis, hukum adalah suatu

6
rumpuan kaidah-kaidah yang bersifat memaksa atau dengan perkataan lain, suatu rumpuan
pergaulan hidup yang bersifat memaksa.

2. ARTI DAN DEFINISI HUKUM


Dalam kehidupan bermasyarakat, ada peraturan berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan
kesepakatan bersama. Hukum dibuat dengan tujuan mengatur dan menjaga ketertiban, keadilan
sehingga kekacauan bisa terkendali atau dicegah. Setiap negara memiliki peraturan hukum yang
berbeda-beda, termasuk negara Indonesia. Sesuai dengan pasa 1 ayat 3, Indonesia merupakan
negara hukum dan setiap warga negara Indonesia harus mematuhi aturan hukum yang berlaku di
Indonesia.
Hukum adalah undang-undang yang dibuat dan ditegakkan melalui lembaga sosial atau
pemerintah untuk mengatur perilaku masyarakat. Hukum yang ditegakkan oleh negara dapat
dibuat oleh legislatif kelompok atau oleh seorang legislator tunggal, yang menghasilkan undang-
undang; oleh eksekutif melalui keputusan dan peraturan; atau ditetapkan oleh hakim melalui
preseden. Seseorang juga bisa membuat kontrak yang mengikat secara hukum, termasuk perjanjian
arbitrase yang mengadopsi cara-cara alternatif untuk menyelesaikan perselisihan dengan litigasi
pengadilan standar.
Didalam hukum terdapat kaidah-kaidah yang terkadung didalam hukum tersebut, Kaidah
merupakan ukuran atau patokan pedoman seseorang untuk bertindak. Kaidah hukum
merupakan kaidah yang memiliki sanksi tegas, yang mengatur interaksi atau hubungan antar
individu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Artinya, jika hukum dilanggar, maka
akan ada paksaan yang berwujud ancaman.
Ciri-ciri kaidah hukum :
➢ Menciptakan keseimbangan antara kepentingan.
➢ Mengatur perbuatan manusia yang sifatnya adalah lahiriah.
➢ Kaidah hukum adalah kaidah yang dijalankan oleh badan yang diakui oleh masyarakat.
➢ Tujuan utama dari kaidah hukum adalah untuk menciptakan ketertiban dan ketenteraman.

7
3. TUJUAN DAN FUNGSI HUKUM
Masyarakat adalah pelaku, bukan alat atau objek yang mempunyai kepentingan dan tuntutan yang
diharapkan bisa dilaksanakan dengan baik. Berikut adalah tujuan dari hukum :
a) Kaidah hukum memiliki tujuan untuk melindungi kepentingan manusia dari bahaya yang
mengancam.
b) Mengatur hubungan antara sesama manusia agar tercipta ketertiban dan diharapkan bisa
mencegah terjadinya konflik di antara manusia.
c) Hukum melindungi kepentingan manusia baik secara individu ataupun kelompok. Pada
dasarnya manusia adalah makhluk yang juga membutuhkan perlindungan kepentingan agar
kepentingannya bisa terlindungi dari ancaman sekelilingnya.
d) Hukum memiliki tujuan untuk mewujudkan kebahagiaan yang sebesar-besarnya untuk semua
orang. Tidak hanya memberi nafkah hidup, tapi juga memberi makan yang berlimpah,
perlindungan dan mencapai kebersamaan.
e) Hukum menjadi sarana untuk memelihara dan menjamin ketertiban.
Berdasarkan beberapa macam tujuan hukum seperti yang tertera diatas, dapat kita ketahui bahwa
hukum memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
a) Sebagai sarana pengendali sosial. sebuah sistem yang menerapkan aturan-aturan mengenai
perilaku yang benar.
b) Sebagai sarana untuk mengadakan perubahan pada masyarakat.
c) Sebagai alat ketertiban dan keteraturan masyarakat.
d) Sebagai sarana dalam mewujudkan keadilan sosial.
e) Sebagai sarana dalam pergerakan pembangunan.
f) Sebagai fungsi kritis, melakukan pengawasan baik pada aparatur pengawas, aparatur pelaksana
dan aparatur penegak hukum.
g) Sebagai alat untuk mengikat anggota dalam masyarakat sehingga kelompok jadi semakin erat
eksistensinya.
h) Sebagai alat untuk membersihkan masyarakat dari kasus yang mengganggu masyarakat dengan
cara memberikan sanksi baik pidana, perdata, administrasi dan sanksi masyarakat.
i) Sebagai alat untuk melakukan alokasi kewenangan dan putusan terhadap badan pemerintahan.
j) Sebagai alat stimulasi sosial. Hukum bukan alat yang hanya digunakan untuk mengontrol
masyarakat, namun juga meletakan dasar-dasar hukum yang bisa menstimulasi dan
memfasilitasi interaksi di antara masyarakat dengan tertib dan adil.

8
4. NORMA HUKUM DAN NORMA SOSIAL
Terdapat keterkaitan antara norma hukum dan norma sosial, Norma sosial merupakan
kebiasaan umum atau aturanyang menjadi perdoman perilaku yang ada di tengah-tengah kelompok
masyarakat. Agar hubungan antarmanusia dalam suatu masyarakat terlaksana sesuai yang
diharapkan, maka diciptakan norma-norma yang memiliki kekuatan mengikat. Norma sosial
berkembang melalui interaksi sosial dalam bentuk sosialisasi hingga menjadi Lembaga sosial.
Berdasarkan tingkatan daya ikat, terdapat empat norma yang berlaku dimasyarakat beserta
sanksinya, yaitu :
➢ Norma Cara
Norma cara terlihat pada perbuatan individu dalam masyarakat. Bila melakukan
penyimpangan pada norma cara, sanksi yang akan diberikan berupa celaan. Contohnya,
membuang sampah sembarangan akan mendapat celaan karena melakukan Tindakan yang
tidak sesuai padatempatnya.
➢ Norma Kebiasaan
Norma kebiasaan merupakan perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan bentuk
yang sama. Jika ada orang yang melakukan pelaggaran norma kebiasaan, sanksi yang
diberikan berupa teguran.
➢ Norma Tata Kelakuan
Norma Tata Kelakuan merupakan norma yang terjadi karena norma kebiasaan yang diterima
sebagai patokan atau norma pengatur kelakuan ditengah-tengah masyarakat. Bagi pelanggar
norma tata kelakuan kana dikenakan sanksi tegas. Seperti, seorang pelajar yang melanggar
tata tertib sekolah akan mendapatkan sanksi atas pelanggarannya.
➢ Norma Adat Istiadat
Tata kelakuan mencerminkan kekuatan pola kelakuan masyarakat yang mengikat para
anggotanya. Bagi anggota msayarakat yang melanggar akan mendapatkan sanksi sesuai
dengan adatnya masing-masing.
Dilangsir dari situs Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, norma
hukum berasal dari pertauran yang dibuat negara melalui Lembaga kebudayaan berwenang. Isi
dalam norma hukum bersifat mengikat masyarakat. Norma hukum diberlakukan untuk
memastikan adanya keadilan yang diterima setiap orang dan menciptakan kehidupan masyarakat
yang tertib, aman, rukun, serta damai.

9
Selain bersifat memaksa, norma hukum juga tertulis, sehingga jika ada yang melanggar
maka akan mendapatkan hukuman atau sanksi yang tegas sesuai peraturan yang ada. Contoh
norma hukum adalah keharusan masyarakat untuk mentaati peraturan lalu lintas.

5. HUKUM OBJEKTIF DAN HUKUM SUBJEKTIF


Hukum objektif merupakan kaidah hukum dalam suatu negara yang diberlakukan secara
umum tanpa pandang bulu atau hanya mengikat pihak tertentu saja. Hal ini berarti hukum wajib
dipatuhi dan dijalankan oleh setiap warga negara, baik pemerintah, dan masyarakat umum. Jika
tidak dipatuhi, maka sanksi akan diberikan kepada mereka yang melanggar.
Indonesia memiliki sejumlah hukum objektif yang digunakan untuk mengatur kehidupan
masyarakat. Tujuannya agar kenyamanan, ketertiban serta keamanan bisa tercapai dan
berlangsung secara terus menerus.
Contoh Hukum Objektif ialah :
1. Hukum Perdata
Hukum ini mengatur ranah hak, kewajiban serta hubungan antar manusia. Contohnya hukum
yang mengatur masalah warisan, sengketa lahan atau tanah, dan lain-lain.
2. Hukum Pidana
Hukum ini mengatur perbuatan apa saja yang tergolong dalam ranah pidana beserta sanksinya.
Indonesia menggunakan KUHP atau Kitab Undang-Undang Hukum Pidana sebagai pedoman
dasar Hukum Pidana.
3. Hukum Dagang
Hukum ini mengatur hubungan antar berbagai pihak dalam bidang perdagangan. Hukum ini
sangat berkaitan dengan hak serta kewajiban pelaku ekonomi. Contohnya perizinan pendirian
badan usaha, pembayaran pajak, dan lain sebagainya.
Hukum Subjektif merupakan kaidah hukum yang timbul dari hukum objektif. Hukum ini
berlaku terhadap perseorangan atau lebih. Ada Sebagian yang menyebut hukum subjektif sebagai
hak. Namun, ada pula yang mengartikannya sebagai hak dan kewajiban yang muncul karena
keterlibatan terhadap peristiwa hukum, perbuatan hukum serta hubungan hukum yang telah
diatur sebelumnya oleh hukum objektif. Jika hak dan kewajiban ridak dipenuhi, maka hal ini bisa
menyebabkan terjadinya penyimpangan terhadap hukum objektif. Contohnya cidera janji sewa
menyewa tanah atau lahan, yang mana merupakan bentuk hukum perdata(hukum objektif).

10
6. SUMBER-SUMBER HUKUM
Sumber hukum pada umumnya dibagi menjadi 2 yaitu sumber hukum formil dan sumber
hukum materil. Sumber hukum dalam arti formil.sumber hukum dengan bentuk tertentu yang
merupakan dasar berlakunya hukum scara formiljadi sumber hukum formil merupakan dasar
kekuatan mengikatnya peraturan-peraturan agar ditaati oleh masyarakat maupun oleh penegak
hukum.
Sumber hukum formil adalah sumber hukum dari mana secara langsung dapat dibentuk
hukum yang akan mengikat masyarakatnya. Dinamai dengan sumber hukum formal karena
semata-mata mengingat cara untuk mana timbul hukum positif, dan bentuk dalam mana timbul
hukum positif, dengan tidak lagi mempersoalkan asal-usul dari isi aturan-aturan hukum
tersebut.Sumber-sumber hukum formal membentuk pandangan-pandangan hukum menjadi
aturan-aturan hukum, membentuk hukum sebagai kekuasaan yang mengikat. Jadi sumber hukum
formal ini merupakan sebab dari berlakunya aturan-aturan hukum.
Yang termasuk ke dalam sumber hukum formil yaitu :
a) Undang-Undang
b) Kebiasaan
c) Traktat atau Perjanjian Internasional
d) Yurisprudensi
e) Doktrin

Pengertian Hukum Materil adalah menerangkan perbuatan-perbuatan apa yang dapat dihukum
serta hukuman-hukuman apa yang dapat dijatuhkan. Hukum materil menentukan isi sesuatu
perjanjian, sesuatu perhubungan atau sesuatu perbuatan.Dalam pengertian hukum materil
perhatian ditujukan kepada isi peraturan.Sedangkan pengertian Hukum Formil menunjukkan cara
mempertahankan atau menjalankan peraturan-peraturan itu dan dalam perselisihan maka hukum
formil itu menunjukkan cara menyelesaikan di muka hakim. Sumber hukum Materil ialah sumber
hukum yang dilihat dari segi isinya, misalnya : KUHP segi materilnya adalah pidana umum,
kejahatan dan pelanggaran. KUHPerdata mengatur masalah orang sebagai subjek hukum, benda
sebagai objek, perikatan, perjanjian, pembuktian dan daluarsa.

11
7. TEORI-TEORI HUKUM
Teori hukum adalah ilmu yang mempelajari pengetian-pengertian pokok dan sistem dari
hukum. Pengertian-pengertian pokok seperti itu misalnya subjek hukum, perbuatan hukum, dan
lain-lain yang memiliki pengertian yang bersifat umum dan teknis. Menurut teori hukum,
bahwasanya hukum memainkan peranan yang penting dalam suatu masyarakat, dan bahkan
mempunyai multifungsi untuk kebaikan masyarakat, demi mencapai keadilan, kepastian hukum,
ketertiban, kemanfaatan, dan lain-lain tujuan hukum. Akan tetapi, keadaaan sebaliknya dapat
terjadi bahkan sering terjadi, dimana penguasa negara menggunakan hukum sebagai alat untuk
menekan masyarakat, agar masyarakat dapat dihalau ketempat yang diinginkan oleh penguasa
Negara.
Teori ini menganggap bahwa tujuan hukum adalah untuk mencapai keadilan. Lebih lanjut,
teori ini mengajarkan bahwa hukum bertujuan semata-mata untuk mencapai keadilan dan hukum
yang dibuat harus diterapkan secara adil untuk seluruh masyarakat agar masyarakat merasa
terlindungi. Teori hukum sebagai sarana pembaharuan dalam masyarakat adalah untuk
mengarahkan masyarakat ke arah yang lebih baik agar terciptanya ketertiban dalam masyarakat.
Teori Penafsiran Ronal Dwarkim adalah Hukum sebagai integritas, yang merupakan kesatuan
dari tiga nilai yang sangat berkaitan yaitu justice, fairness dan procedural due process yang terkait
satu sama lain sehingga bisa menghasilkan keputusan yang berbobot dari sisi hukum maupun
moral.

8. PENEMUAN DAN PENAFSIRAN HUKUM


Penemuan hukum atau bisa disebut juga sebagai Penafsiran hukum (interpretasi) adalah
sebuah pendekatan pada penemuan hukum dalam hal peraturannya ada tetapi tidak jelas untuk
dapat diterapkan pada peristiwanya. Sebaliknya dapat terjadi juga hakim harus memeriksa dan
mengadili perkara yang tidak ada peraturannya yang khusus. Di sini hakim menghadapi
kekosongan atau ketidak-lengkapan undang-undang yang harus diisi atau dilengkapi, sebab hakim
tidak boleh menolak memeriksa dan mengadili perkara dengan dalih tidak ada hukumnya atau
tidaklengkap hukumnya. Hakim menemukan hukum itu untuk mengisi kekosongan hukum
tersebut.
Penafsiran merupakan kegiatan yang sangat penting dalam hukum. Penafsiran merupakan
metode untuk memahami makna yang terkandung dalam teks-teks hukum untuk dipakai dalam
menyelesaikan kasus-kasus atau mengambil keputusan atas hal-hal yang dihadapi secara konkrit.

12
9. SISTEM HUKUM DAN POLITIK HUKUM
Sistem hukum adalah suatu kesatuan hukum yang terdiri dari berbagai macam unsur interaksi
antara individu yang satu dengan yang lainnya dan saling bekerja sama dengan tujuan untuk
kesatuan tersebut. Sistem hukum bisa juga disebut sebagai seperangkat lembaga (hukum),
prosedur, dan aturan-aturan hukum yang beroperasi).
Dalam hukum, terdiri dari beberapa komponen didalam sistem hukum yaitu antara lain :
a) Masyarakat Hukum
Masyarakat hukum merupakan himpunan kesatuan-kesatuan hukum, baik itu individu
maupun kelompok, sekaligus tempat-tempat hukum untuk diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
b) Budaya Hukum
Budaya hukum terdiri dari pemikiran-pemikiran manusia dalam usahanya untuk mengatur
kehidupan.
c) Filsafat Hukum
Filsafat hukum berisi mengenai formulasi nilai tentang langkah serta cara pengaturan
kehidupan manusia.
d) Ilmu Hukum
Ilmu hukum dapat dikatakan sebagai media komunikasi mengenai suatu teori dan praktik
hukum sekaligus media pengembangan teori, desain, dan konsep hukum.
e) Konsep Hukum
Konsep hukum dapat dikatakan sebagai suatu formulasi kebijaksanaan hukum yang kemudian
ditetapkan oleh suatu masyarakat hukum.
f) Pembentukan Hukum
Pembentukan hukum merupakan bagian proses hukum yang meliputi lembaga aparatur serta
saran pembentukan hukum.
g) Penerapan Hukum
Penerapan hukum merupakan proses kelanjutan dari proses pembentukan hukum, diantaranya
meliputi lembaga, aparatur, saran, prosedur, dan penerapan hukum.
h) Evaluasi Hukum
Evaluasi hukum dapat dikatakan sebagai suatu proses pengujian kesesuaian di antara hasil
penerapan hukum dan undang-undang ataupun tujuan hukum yang telah dirumuskan
sebelumnya. Friedman menyatakan bahwa sistem hukum terdiri atas tiga komponen, yaitu
struktur (legal structur), substansi (legal substancy), dan Budaya (legal cultur).

13
Dalam sebuah sistem hukum, terbagi kedalam lima jenis-jenis hukum berdasarkan
sumbernya, yakni hukum undang-undang, hukum kebiasaan, hukum traktat, hukum yurisprudensi,
dan ilmu hukum. Berdasarkan bentuknya, hukum terbagi menjadi dua, yakni hukum tertulis dan
tidak tertulis: Hukum tertulis ialah hukum yang dicantumkan atau ditulis dalam perundang-
undangan. Ada 2 jenis-jenis hukum berdasarkan isinya, yakni hukum publik dan hukum privat.
Terdapat juga Politik Hukum dan Pembinaan Hukum Nasional. Politik hukum adalah
kebijakan penyelenggarara yang bersifat mendasar dalam menentukan arah, bentuk maupun isi
dari hukum yang akan dibentuk dan tentang apa yang akan dijadikan kriteria untuk menghukum
sesuatu. T.M. Radhie: Politik hukum adalah pernyataan kehendak penguasa negara mengenai
hukum yang berlaku di wilayahnya dan mengenai arah kemana hukum hendak dikembangkan
Hukum nasional adalah Hukum nasional ialah hukum yang berlaku secara eksklusif dalam
wilayah suatu negara berdaulat. Hukum internasional banyak dipengaruhi oleh hukum nasional,
oleh karena itu hubungan antara mereka satu dengan yang lainnya harus ditaati
Hukum nasional adalah jenis hukum yang berlaku di dalam wilayah negara tertentu. Hukum
nasional harus dilaksanakan oleh warga negara tersebut. Hukum internasional adalah jenis hukum
yang berguna untuk mengatur hubungan hukum antar negara di dalam hubungan internasional.

10. LAPANGAN HUKUM DI INDONESIA


Menurut pasal 102 UUDS 1950 disebutkan beberapa lapangan hukum yang berlaku di
Indonesia antara lain: Hukum Perdata, Hukum Dagang, Hukum Pidana Sipil, Hukum Pidana
Militer, Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana.

14
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari rangkaian dan analisa diatas, dimana telah dijelaskan awal mulanya hukum di Indonesia,
kemudian perbedaan dan hubungan antara PIH dan PHI,yang dimana kedua-duanya adalah mata
kuliah yang mempunyai hubunganerat. Hubungan yang erat itu, dapat mengantar bagi yang
mempelajarinya padasuatu kesimpulan, bahwa PIH menelaah hukum secara luas, tetapi PIH
secarakhusus mempelajari hukum yang sedang, atau akan diberlakukan pada waktutertentu di
Indonesia.
Hakikat subjek dan objek hukum begitu penting bagi peninjauan fungsihukum sendiri. Hukum
juga sangat penting di masyarakat karena tujuanhukum sendirii tidak hanya melindungi
kepentingan masyarakat namunmewujudkan masyarakat yang terlindungi kepastian hukum
sehinggaterwujud masyarakat yang aman, damai, dan Sentosa.

B. SARAN
Kita sebagai manusia yang normal dan berakal, hendaknya patuh dan tunduk pada hukum.
Kita jangan merasa terhimpit dengan adanya hukum. Hukum tidak bakalan mencekik terhadap
orang yang sadar akan ketentraman dan kedamaian walaupun hukum itu bagaikan penguasa yang
bersifat memaksa.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ardiarmandanu.com/2020/11/pengertian-peran-dan-fungsi-pengantar.html
https://www.viva.co.id/berita/nasional/1401380-apa-yang-dimaksud-dengan-kaidah-hukum-ini-
pengertian-dan-
bentuknya#:~:text=Kaidah%20hukum%20merupakan%20kaidah%20yang,ada%20paksaan%20yang
%20berwujud%20ancaman.
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-hukum/
https://www.kompas.com/skola/read/2022/06/27/160000969/perbedaan-norma-hukum-dan-norma-
sosial-
lainnya?page=all#:~:text=Norma%20hukum%20memiliki%20aturan%20pasti,sosial%20merupakan
%20kesepakatan%20kelompok%20masyarakat.
http://eriton.staff.unja.ac.id/2022/03/24/hukum-objektif-dan-hukum-subjektif/
https://www.kompas.com/skola/read/2021/03/16/133119669/penggolongan-hukum-menurut-
wujudnya?page=all
https://www.google.com/search?q=sumber-sumber+hukum&oq=sumber-
sumber+hukum&aqs=chrome..69i57j0i512l9.5097j1j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://ditjenpp.kemenkumham.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=849:penemu
an-hukum-oleh-hakim-rechtvinding&catid=108&Itemid=161
http://pkbh.uad.ac.id/hukum-dan-politik/
https://rechtsvinding.bphn.go.id/ejournal/index.php/jrv/article/view/65/0
https://www.studocu.com/id/document/universitas-sriwijaya/pengantar-ilmu-hukum-dan-pengantar-
tata-hukum-indonesia/lapangan-lapangan-hukum/21876372

16

Anda mungkin juga menyukai