Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“PENGANTAR HUKUM INDONESIA”

DISUSUN OLEH :
LUSIANA MARDALENA GEE
BP 2310003820022

DOSEN PENGAMPU :
NETRIVIANTI, S.H, M.H

MATA KULIAH PENGANTAR HUKUM INDONESIA


JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS EKASAKTI AAI
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT
Tuhan Yang Maha Esa, yang hingga saat ini masih memberikan nikmat iman dan
Kesehatan, sehingga penulis diberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah
tentang “ Pengantar Hukum Indonesia”. Makalah ini ditulis untuk memenuhi syarat
nilai Mata Kuliah Pengantar Hukum Indonesia.
Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya
kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu penulisan selama
proses penyelesaian tugas makalah ini hingga selesai. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada Ibu NETRIVIANTI, S.H,M.H selaku dosen pengampu Mata
Kuliah Pengantar Hukum Indonesia atas bimbingan dan tugas yang diberikan.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai Pengantar Hukum Indonesia.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna serta kesalahan yang penulis yakini diluar batas kemampuan penulis.
Maka dari itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.

Padang, 7 November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

A. Pengantar Hukum Indonesia .......................................................... 3-4

B. Tujuan Mempelajari Pengantar Hukum Indonesia ........................ 5-6

C. Pembidangan Hukum ..................................................................... 6-11

D. Macam Hukum Positif Indonesia ................................................... 11-14

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 15

A. Kesimpulan .................................................................................... 15-16

B. Saran .................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 17

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tata hukum adalah susunan hukum yang berasal mula dari istilah
bahasa Belanda yang disebut dengan “recht orde”.Artinya memberikan tempat
yang sebenarnya kepada hukum, yang mana susunan hukum terdiridari aturan
aturan hukum yang tertata sedemikian rupa sehingga orang dengan mudah
menemukannya bila suatu ketika ia membutuhkannya untuk menyelesaikan
peristiwa hukum yang terjadi. Perkembangan masyarakat tentu diikuti oleh
perkembangan aturan-aturan hukum yang mengatur pergaulan hidup masyarakat,
sehingga tata hukum pun selalu berubah-ubah mengikuti irama perkembangan
kondisi sosial masyarakat.

Demikian pula tata hukum Indonesia, aturan-aturan dalam tata hukum


Indonesia saling berhubungan dan saling menentukan, Maka tata hukum Indonesia
adalah tata hukum yang ditetapkan oleh pemerintah negara Indonesia yang terdiri
atas aturan-aturan hukum yang disusun sedemikian rupa dan memiliki hubungan
antara aturan satu dengan yang lainnya dan saling menentukan.

Hukum sebagai norma mempunyai ciri kekhususan, yaitu hendak melindungi,


mengatur, dan memberikan keseimbangan dalam menjaga kepentingan umum.
Sesuai dengan tujuannya untuk mencapai tata tertib demi keadilan, aturan-aturan
hukum akan berkembang sejalan dengan perkembangan pergaulan hidup manusia.
Perkembangan aturan-aturan hukum itu dalam pelaksanaannya menunjukkan
adanya pergantian hukum yang berlaku (hukum positif). Hal itu karena sudah tidak
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga diperlukan aturan-aturan baru yang
sejenis dan akan menggantikan hukum yang lama. Karena masih direncanakan
berlakunya maka disebut hukum yang direncanakan (Ius Constituendum). Aturan
hukum baru sebagai hukum positif dan aturan hukum lama yang sudah tidak
berlaku lagi, kedua-duanya dalam hukum disebut “tata hukum”. Tata hukum ini
sepanjang zaman akan selalu ada serta bertambah selama ada kehidupan dan
perkembangan hidup manusia.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pengantar Hukum Indonesia?
2. Apa tujuan mempelajari Pengantar Hukum Indonesia?
3. Apa saja pembidangan hukum?
4. Apa saja hukum positif Indonesia dan pengertiannya?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Pengantar Hukum Indonesia.
2. Mengetahui tujuan mempelajari Pengantar Hukum Indonesia.
3. Untuk mengetahui pembidangan hukum.
4. Mengetahui hukum positif Indonesia serta pengertiannya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengantar Hukum Indonesia


Pengantar ilmu hukum membahas pengertian-pengertian dasar, konsep-
konsep, abstraksi-abstraksi dan generalisasi serta teori-teori hukum yang
diperlukan di dalam penerapannya. Pengantar ilmu hukum secara prinsip
memperkenalkan hukum sebagai suatu kesatuan yang totalistik, integral dan
komprehensif. Pengantar ilmu hukum Indonesia menurut. Achmad Sanusi,
adalah hukum yang berlaku sekarang ini di Indonesia, oleh karenanya
pembahasan Pengantar Hukum Indonesia haruslah menjelaskan seluruh hukum
yang berlaku di Indonesia berdasarkan postifiteit berlakunya.
Pengertian Pengantar Hukum Indonesia tersusun dari kata “pengantar”,
“hukum”, dan “Indonesia”. Istilah “pengantar” berarti pendahuluan; prakata;
pengiring. Dari pengertian istilah kata tersebut, maka dapat ditemukan bahwa
hubungan yang dimaksud ialah adanya keterkaitan yang menyambung antara
satu dengan lainnya yang bersifat saling melengkapi satu sama lainnya.
Sehingga Pengantar Hukum Indonesia sebenarnya dipergunakan untuk
mengantarkan setiap orang yang ingin mempelajari aturan-aturan yang sedang
berlaku di Indonesia (Hartono Hadisoeprapto, 1988).
William Lemaire membagi hukum berdasarkan waktu berlakunya menjadi
dua jenis, yaitu Ius Constitutum dan Ius Constituendum. Hukum positif atau
dikenal dengan istilah lus Constitutum yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi
suatu masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu. Singkatnya, hukum yang
berlaku bagi suatu masyarakat pada suatu waktu, dalam suatu tempat tertentu.
Objek dari ilmu hukum positif berbeda dengan hukum ilmu pasti atau ilmu
alam. Hukum positif sebagai sebuah perangkat kaidah untuk masyarakat
manusia, ini diatur oleh metode keilmuan humaniora, bukan diatur oleh metode
keilmuan ilmu pasti (alam). Hukum positif yaitu hukum yang mengatur perilaku
manusia yang merupakan bukan benda mati tetapi makhluk hidup yang
memiliki pikiran serta kemampuan membedakan hal yang baik dan hal yang

3
buruk (etika). Hukum positif jika dikaitkan dengan etika maka juga
berhubungan dengan moral. Maksudnya bahwa hukum positif juga memiliki
hubungan yang erat dengan moral dan norma yang ada dalam masyarakat.
Beberapa ahli menamakan hukum positif itu sebagai "tata hukum". Tata
hukum sendiri berasal dari kata bahasa belanda. Dalam Bahasa Belanda, "rechts
orde" ialah susunan hukum, artinya memberikan tempat yang sebenarnya
kepada hukum. Maksud dari "memberikan tempat yang sebenarnya yaitu
menyusun dengan baik dan tertib aturan-aturan hukum dalam pergaulan hidup.
Itu dilakukan supaya ketentuan yang berlaku, dengan mudah dapat diketahui
dan digunakan untuk menyelesaikan setiap terjadi peristiwa hukum.
Sudiman Kartohadiprodjo menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan.
"Tata Hukum di Indonesia yaitu hukum yang sekarang berlaku di Indonesia,
berlaku berarti yang memberi akibat hukum kepada peristiwaperistiwa dalam
pergaulan hidup pada saat ini dan tidak pada pergaulan hidup yang telah lampau
dan tidak pada pergaulan yang dicita-citakan Hukum positif disebut "Ius
Constitutum sebagai lawan dari Ius Constituendum" yaitu hukum yang dicita-
citakan Kusumadi Pudjosewojo berpendapat bahwa tiap-tiap bangsa
mempunyai tata hukum sendiri Bangsa Indonesia mempunyai tata hukum
sendiri yaitu tata hukum Indonesia.
Pengantar Ilmu Hukum dengan Pengantar Ilmu Hukum Indonesia
merupakan dua mata kuliah yang memiliki hubungan yang erat. Adapun
hubungan antara Pengantar Ilmu Hukum dengan Pengantar Ilmu Hukum
Indonesia yaitu, keduanya merupakan mata kuliah dasar keahliaan yang
mempelajari atau menyelidiki hukum sebagai ilmu. Pengantar Ilmu Hukum
merupakan dasar atau penunjang dalam mempelajari Pengantar Ilmu Hukum
Indonesia. Artinya, Pengantar Ilmu Hukum harus lebih dahulu dipelajari
sebelum mempelajari Pengantar Ilmu Hukum Indonesia.

4
B. Tujuan Mempelajari Pengantar Hukum Indonesia
Tujuan mempelajari pengantar hukum Indonesia adalah agar mengerti dan
memahami sistematika dan susunan hukum yang berlaku di Indonesia termasuk
mempertahankan, memelihara, dan melaksanakan tata tertib di kalangan
anggota masyarakat dan peraturan-peraturan yang diadakan oleh negara.
Dengan mempelajari hukum Indonesia (Hukum Positif Indonesia), dapat
diketahui perbuatan atau tindakan apa yang memiliki akibat hukum dan
perbuatan melawan hukum, juga bagaimana kedudukan seseorang dalam
masyarakat, apa kewajiban dan wewenangnya menurut hukum Indonesia.
C.S.T. Kansil pun turut menjelaskan mengenai apa itu tujuan hukum.
Menurutnya, untuk menjamin kelangsungan keseimbangan dalam hubungan
antara anggota masyarakat, diperlukan peraturan hukum, di mana setiap
pelanggar hukum akan dikenai sanksi hukuman. Tujuan hukum adalah
menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat dan hukum itu harus
bersendikan pada keadilan, yaitu asas keadilan dari masyarakat.
Selain itu, tujuan hukum adalah menjaga dan mencegah agar setiap orang
tidak menjadi hakim atas dirinya sendiri (eigenrichting is verboden), tidak
mengadili dan menjatuhi hukuman terhadap setiap pelanggaran hukum terhadap
dirinya. Namun tiap perkara, harus diselesaikan melalui proses pengadilan
dengan perantaraan hakim.
Objek studi PHI adalah "hukum" yang berlaku sekarang di Indonesia atau
hukum positif Indonesia. Adapun tujuan mempelajari pengantar hukum
Indonesia menurut Umar Said, ialah ingin mengetahui :
1. macam-macam hukum (bentuk, isi) yang berlaku di Indonesia
2. perbuatan-perbuatan apa yang yang dilarang dan yang diharuskan serta yang
diperbolehkan menurut hukum Indonesia
3. kedudukan, hak dan kewajiban setiap orang dalam masyarakat dan negara
menurut hukum Indonesia
4. macam-macam lembaga atau institusi pembentuk atau pembuat dan
pelaksana atau penegak hukum menurut hukum Indonesia

5
5. prosedur hukum (acara peradilan dan birokrasi hukum/pemerintahan)
apabila menghadapi masalah hukum dengan setiap orang dan para
pelaksana hukum Indonesia. Dalam hal ini yang ingin diketahui adalah
bilamana terjadi sengketa hukum atau penyelesaian sengketa hukum di
pengadilan maupun di luar pengadilan menurut hukum positif Indonesia.
C. Pembidangan Hukum
Pembidangan menurut bahasa adalah pengelompokan berdasarkan lapangan
(lingkungan, pekerjaan, pengetahuan, dan sebagainya) yang sama, dan
pemisahan atas bidang-bidang lain.
Adapun Istilah lain dari pembidangan hukum merupakan suatu proses
klasifikasi hukum, lapangan hukum, penggolongan hukum. Sehingga,
Pembidangan hukum adalah pengelompokan/pembukuan jenis-jenis hukum
tertentu dalam kitab undang-undang secara sistematis dan lengkap.
Di Indonesia banyak sekali aturan berupa hukum, sehingga kita hampir sulit
membedakan pembagian hukum-hukum tersebut. Namun dengan penelusuran
yang baik, kita akan menjelaskan dengan penguraian secara rinci.

1. Berdasarkan Sifatnya
 Hukum bersifat Memaksa adalah hukum yang dalamkeadaan
bagaimanapun juga harus dan mempunyai kekuasaan mutlak.
 Hukum bersifat Mengatur adalah hukum yang keberadaannya
dikesampingkan apabila pihak pihak yang bersangkutan telah membuat
peraturan sendiri dalam bentuk perjanjian
2. Berdasarkan Fungsinya
Adapun berdasarkan fungsinya, maka hukum terdiri dari:
 Untuk menyelesaikan pertikaian
 Memberikan jaminan dan kepastian Hukum
 Menata kehidupan masyarakat agar terib dalam pergaulan hidup
 Memelihara dan mempertahankan aturan tata tertib dalam msyarakat
 Menciptakan rasa tanggung jawab terhadap perbuatan anggota
masyarakat dan penguasa
6
3. Berdasarkan Isinya
 Hukum Publik adalah hukum negara artinya hukum yang mengatur
hubungan semua warga negara atau hubungan antara negera dengan
perseorangan warga negara). Hukum ini biasanya hukum pidana,hukum
yang mengatur semua warga Negara.
 Hukum Privat adalah hukum Sipil artinya hukum yang mengatur
hubungan antara orang yang satu dengan yang lain dengan menitik
beratkan pada kepentinagn pihak tertentu.hukum ini biasanya hukum
perdata,hukum yang mengatur hubungan pihak tertentu misalya
perjanjian dalam problem jual beli.
4. Berdasarkan Waktu Berlakunya
 Ius Contitutum (Hukum Positif), yaitu hukum yang berlaku bagi seluruh
warga negara dalam suatu waktu tertentu dan di dalam suatu tempat
tertentu.hukum ini diterapan pada system hukum di Indonesia.
 Ius Constituendum, yaitu hukum yang diharapkan berlaku di masa yang
akan datang.
 Hukum Asasi (Hukum), yaitu hukum yang berlaku di dalam segala
waktu dan tempat di dalam belahan dunia. Hukum tersebut berlaku
untuk masa yang tidak dapat ditentukan dan tidak mengenal batas waktu
terhadap siapapun juga di seluruh dunia.
5. Berdasarkan Wujudnya
 Hukum Objektif adalah hukum dalam suatu Negara yang berlaku umum
dan tidak mengenai orang atau golongan tertentu.Hukum ini hanya
menyebut mengenai peraturan hukum saja yang mengatur hubungan dua
orang atau lebih.
 Hukum Subyekyif adalah hukum yang timbul dari hukum odyektif dan
berlaku terhadap seorang tertentu atau lebih.hukum subyektif disebut
“hak”.
6. Berdasarkan Bentuknya
 Hukum Tertulis adalah hukum yang dibuat oleh badan resmi atau oleh
penguasa dan melaliu prosedur yang jelas. Hukum ini biasanya di
7
cantumkan dalam berbagai peraturan per-UU.
 Hukum Tidak Tertulis adalah hukum yang masih hidup dalam
keyakinan masyarakat,tatapi tidak tertulis namun berlaku ditaati seperti
per-UU
7. Berdasarkan Sumber
Jika berdasarkan sumber maka hukum terdiri dari:
 Hukum undang-undang, yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan
perundangan yang ditujukan bagi warga di dalam suatu negara dan
bentuknya tertulis..
 Hukum kebiasaan(Adat), yaitu hukum yang terletak di dalam peraturan
kebiasaan(adat) yang terdapat pada daerah-daerah tertentu dan
bentuknya tidak tertulis.
 Hukum Traktat, yaitu hukum yang ditetapkan oleh negara-negara di
dalam suatu perjanjian yang telah disetujui oleh negara-negara yang
mengikuti perjanjian(traktat).
 Hukum Jurispudensi, yaitu hukum yang terbentuk karena keputusan
hakim.
8. Berdasarkan Ruang
 Hukum Lokal.Yaitu hukum yang hanya berlaku di daerah tertentu saja
(hukumadat Manggarai-Flores, hukum adat Batak, Jawa, Minangkabau,
dan sebagainya).
 Hukum Nasional. Yaitu hukum yang berlaku di negara tertentu (hukum
Indonesia, Malaysia, Mesir ,dan sebagainya).
 Hukum Internasional. Yaitu hukum yang mengatur hubungan antara dua
negara atau lebih (hukum perang, hukum perdata internasional, dan
sebagainya)
9. Berdasarkan Isi Yang Diaturnya
Berdasarkan isi masalah yang diaturnya,hukum dapat dibedakan
menjadihukum publik dan hukum privat.
 Hukum Publik
Hukum Publik Yaitu hukum yang mengatur hubungan antara warga
8
negara dan negara yang menyangkut kepentingan umum. Dalam arti
formal, hukum publik mencakup Hukum Tata Negara,Hukum
Administrasi Negara,Hukum Pidana,dan Hukum Acara.
 Hukum Tata Negara, mempelajari negara tertent,seperti bentuk
negara, bentuk pemerintahan, hak-hak asasi warga negara, alat-alat
perlengkapan negara. Singkatnya mempelajari hal-hal yang bersifat
mendasar dari negara.
 Hukum Administrasi Negara adalah seperangkat peraturan yang
mengatur cara bekerja alat perlengkapan negara, termasuk cara
melaksanakan kekuasaan dan wewenang yang dimiliki oleh setiap
organ negara. Singkatnya, mempelajari hal-hal yang bersifat teknis
dari negara.
 Hukum Pidana adalah hukum yang megatur pelanggaran dan
kejahatan-kejahatan terhadap kepentingan umumyang diancam
dengar. sanksi pidana tertentu. Dalam KUHP (Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana pelanggaran (overtredingen) adalah
perbuatan yang melanggar (ringan dengan ancaman
denda.Sedangkan kejahatan (misdrijven) adalah perbuatan. yang
melanggar (berat) seperti pencurian, penganiayaan, pembunuhan,
dan sebagainya.

Sedangkan menurut Sudarsono, pada prinsipnya Hukum Pidana adalah


yang mengatur tentang kejahatan dan pelanggaran terhadap
kepentingan umum dan perbuatan tersebut diancam dengan pidana
yang merupakan suatu penderitaan

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana antara lain :

 Buku I Tentang Ketentuan Umum (Pasal 1-103).


 Buku II Tentang Kejahatan (Pasal 104-488).
 Buku III Tentang Pelanggaran (Pasal 489-569).

9
Dan juga ada beberapa Undang-undang yang mengatur tindak pidana
khusus yang dibuat setelah kemerdekaan antara lain :

 UU No. 8 Drt Tahun 1955 Tentang tindak Pidana Imigrasi


 UU No. 9 Tahun 1967 Tentang Norkoba
 UU No. 16 Tahun Tahun 2003 Tentang Anti Terorisme, dan lain
sebagainya
 Hukum Acara, disebut juga hukum formal (Pidana dan
Perdata), adalah seperangkat aturan yang berisi tata cara
menyelesaikan,melaksanakan atau mempertahankan hukum
material.Di dalam Kitab Undang-Undang Hukur.- Acara
Pidana (KUHAP) No. 8/1981 diatur tata cara penangkapan,
penahanan, penyitaan, dan penuntutan. Selain itu juga diatur
siapa-siapa yang berhak melakukan penyitaan,penyelidikan,
pengadilan yang berwenang, dan sebagainya.
 Hukum Privat
Hukum Privat (hukum perdata), Adalah hukum yang mengatur
kepentingan perorangan. Negara, pribadi, atau sipil. Sumber pokok
hukum perdata adalah Buergelijik Wetboek (BW). Dalam arti luas
hukum privat (perdata) mencakup juga Hukum Dagang dan Hukum
Adat.
Hukum Perdata dapat dibagi sebagai berikut:
 Hukum Perorangan, adalah himpunan peraturan yang mengatur
manusia sebagai subjek hukum dan tentang kecakapannya memiliki
hak-hak serta bertindak sendiri dalam melaksanakan hak-haknya
itu. Manusia dan BadanHukum (PT, CV, Firma, dan sebagainya)
merupakan “pembawa hak” atau sebagai “subjek hukum”.
 Hukum keluarga, adalah hukum yang memuat serangkaian
peraturanyang timbul dari pergaulan hidup dan keluarga (terjadi
karena perkawinan yang melahirkan anak).

10
 Hukum Kekayaan. Adalah peraturan-peraturan hukum yang
mengatur hak dan kewajiban manusia yang dapat dinilai dengan
uang. Hukum kekayaan mengatur benda (segala barang dan hak
yang dapat menjadi milik orang atau objek hak milik) dan hak-hak
yang dapat dimiliki atas benda
 Hukum Waris. Hukum yang mengatur kedudukan hukum harta
kekayaan seseorangsetelah ia meninggal,terutama berpindahnya
harta kekayaan itu kepadaorang lain. Hukum waris mengatur
pembagian harta peninggalan, ahliwaris, urutan penerima
warisan,hibah serta wasiat.

KUHPerdata terdiri dari 4 bagian yaitu :

 Buku 1 tentang Orang / Van Personnenrecht


 Buku 2 tentang Benda / Zaakenrecht
 Buku 3 tentang Perikatan / Verbintenessenrecht
 Buku 4 tentang Daluwarsa dan Pembuktian / Verjaring en Bewijs
D. Macam Hukum Positif Indonesia
1. Hukum Pidana
Hukum pidana adalah hukum yang mengatur tentang pelanggaran
dan kejahatan terhadap kepentingan umum. pelanggaran dan kejahatan
tersebut diancam dengan hukuman yang merupakan penderitaan atau
siksaan bagi yang bersangkutan. Berdasarkan defenisi di atas, dapat diambil
satu kesimpulan bahwa hukum pidana itu bukan suatu hukum yang
mengandung normanorma yang baru, melainkan hanya mengatur tentang
pelanggaranpelanggaran dan kejahatan-kejahatan terhadap norma-norma
hukum yang mengenai kepentingan umum. Sehingga segala peraturan-
peraturan yang mengatur tentang pelanggaran (overtreadingen), kejahatan
(misdrijven), dan sebagainya yang diatur oleh hukum pidana dan dimuat
dalam satu kitab undang-undang yang disebut KUHP.
Tujuan hukum pidana ada dua macam, yaitu untuk
menakutnakuti setiap orang agar tidak melakukan perbuatan pidana (fungsi
11
preventif/pencegahan) serta untuk mendidik orang yang telah melakukan
perbuatan pidana agar menjadi orang yang baik dan dapat diterima kembali
dalam masyarakat (fungsi represif)/kekerasan. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa tujuan hukum pidana adalah untuk melindungi masyarakat. Apabila
seseorang takut untuk melakukan perbuatan tidak baik karena takut
dihukum, semua orang dalam masyarakat akan tentram dan aman.
2. Hukum Perdata
Hukum perdata dalam arti luas meliputi semua hukum “Privat
Materiel” yaitu segala hukum pokok yang mengatur kepentingan-
kepentingan perseorangan (Subekti). Sedangkan menurut Soedikno
Mertokusumo, hukum Perdata adalah hukum antar perseorangan yang
mengatur hak dan kewajiban perorangan yang satu terhadap yang lain di
dalam hubungan keluarga dan di dalam pergaulan masyarakat,
pelaksanaannyadiserahkan masingmasing pihak.
Dari defenisi diatas dapatlah disimpulkan, bahwa yang dimaksud
dengan hukum perdata adalah “hukum yang mengatur mengenai hubungan
antara hak dan kewajiban orang/ badan hukum yang satu dengan yang lain
di dalam pergaulan hidup masyarakat, dengan menitik beratkan pada
kepentingan perseorangan”.
3. Hukum Tata Negara
Dalam bahasa Belanda hukum tata negara disebut Staatsrecht, tetapi
dalam bahasa Jerman sering digunakan istilah Verfassungsrecht. Menurut
van Vollen Hoven, hukum tata negara mengatur semua masyarakat atas dan
masyarakat bawahan menurut tingkat-tingkatannya masing-masing,
menentukan wilayah atau lingkungan rakyatnya sendiri-sendiri, dan
menentukan badan-badan dalam lingkungan masyarakat hukum yang
bersangkutan beserta fungsinya masing-masing, serta menentukan pula
susunan dan kewenangan masing masing badan-badan yang dimaksud.

12
Oleh karena itu Hukum Tata Negara adalah hukum atau sekumpulan
peraturan yang mengatur organisasi negara, hubungan antar perlengkapan
negara tersebut secara hierarki maupun horizontal, wilayah negara,
kedudukan warganegara serta hak-hak asasinya. Dengan demikian, pada
prinsipnya Hukum Tata Negara adalah keseluruhan peraturan atau norma
hukum yang mengatur tentang dasar dan tujuan negara, bentuk negara,
bentuk pemerintahan, sistem pemerintahan dan pembagian tugas kekuasaan
organisasi negara serta kewenangannya. Atau dapat dikemukakan bahwa
hukum tata negara mengatur tentang kewajiban dan kewenangan lembaga-
lembaga negara yang diatur dalam konstitusi suatu negara dalam
hubungannya dengan warga negara.
4. Hukum Administrasi Negara
Ada beberapa istilah untuk penyebutan hukum administrasi negara.
Kata “administratiefrecht“ yang diterjemahkan menjadi “hukum
administrasi negara” , “hukum tata usaha negara”, ”hukum tata
pemerintahan”. Demikian lah para ahli hukum menerjemahkan istilah
Belanda tersebut dengan bermacam-macam pengertian, baru setelah
dikeluarkannya UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara, baru dipergunakan istilah hukum tata usaha negara. Hukum
Administrasi Negara atau Hukum Tata Usaha Negara adalah keseluruhan
aturan-aturan tentang cara bagaimana alat-alat perlengkapan pemerintahan
dan badan-badan kenegaraan serta majelis-majelis pengadilan khusus
diserahi pengadilan tata usaha negara (JHP Bellroid).
Sedangkan menurut Utrecht, Hukum Administrasi Negara adalah
hukum yang menguji hubungan hukum istimewa yang bila diadakan akan
memungkinkan para pejabat administrasi negara melakukan tugas mereka
yang khusus. Berdasarkan rumusan para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan Hukum Administrasi Negara adalah hukum
yang mengatur dan mengikat alat administrasi negara dalam menjalankan
wewenang yang menjadi tugasnya. Selaku alat administrasi negara dalam
melayani warga negara harus senantiasa memperhatikan kepentingan warga
13
negara. Hukum Administrasi Negara sangat penting dan dibutuhkan dalam
penyelenggaraan kekuasaan negara oleh administrasi negara. Keberadaan
Hukum Administrasi Negara berperan mengatur wewenang, tugas dan
fungsi administrasi negara, disamping itu juga berperan untuk membatasi
kekuasaan yang diselenggarakan oleh administrasi negara.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengantar Hukum Indonesia berarti memperkenalkan secara umum atau
secara garis besar dasar-dasar hukum yang berlaku sekarang di Indonesia
kepada siapa saja yang ingin mengetahui dan mempelajari hukum Indonesia.
Pengantar Hukum Indonesia merupakan mata kuliah dasar (basis leervak) dan
prasyarat untuk mempelajari cabang-cabang ilmu hukum yang lebih khusus dan
lebih luas. Istilah "Hukum Indonesia" yang dimaksud adalah hukum yang
berlaku di negara Indonesia pada waktu sekarang. Hukum yang berlaku pada
waktu sekarang di suatu tempat atau wilayah tertentu disebut "Hukum Positif",
artinya hukum yang berlaku untuk masyarakat tertentu dan dalam waktu
tertentu. Hukum positif juga disebut Ius Constitutum, artinya hukum yang sudah
ditetapkan untuk diberlakukan saat ini pada suatu tempat atau negara tertentu.
Tujuan mempelajari pengantar hukum Indonesia adalah agar mengerti dan
memahami sistematika dan susunan hukum yang berlaku di Indonesia termasuk
mempertahankan, memelihara, dan melaksanakan tata tertib di kalangan
anggota masyarakat dan peraturan-peraturan yang diadakan oleh negara.
Dari banyaknya hukum positif yang berlaku dan diterapkan di dunia,
terdapat 4 macam hukum yang sangat familier dan menjadi hukum pokok dalam
supremasi hukum di Indonesia. Keempat macam hukum itu adalah, Hukum
Pidana, Hukum Perdata, Hukum Tata Negara, dan Hukum Administrasi Negara.
Hukum Pidana adalah hukum yang mengatur tentang
pelanggaranpelanggaran dan kejahatan-kejahatan terhadap norma-norma
hukum yang mengenai kepentingan publik. Hukum Perdata adalah hukum yang
mengatur mengenai hubungan antara hak dan kewajiban orang atau badan
hukum yang satu dengan yang lain di dalam pergaulan hidup masyarakat,
dengan menitik beratkan pada kepentingan perseorangan. Hukum Tata Negara
adalah keseluruhan peraturan yang mengatur tentang dasar dan tujuan negara,
bentuk negara, bentuk pemerintahan, sistem pemerintahan dan pembagian tugas
15
kekuasaan organisasi negara serta kewenangannya. Sedangkan Hukum
Administrasi Negara adalah hukum yang mengatur dan mengikat alat
administrasi negara dalam menjalankan wewenang yang menjadi tugasnya.
B. Saran
Sudah sepatutnya kita sebagai manusia yang diciptakan berilmu dan berakal
untuk senantiasa menaati hukum. Aturan yang telah dibukukan dan berlaku
memang belumlah sempurna, sehingga perlu kiranya kita sebagai manusia
untuk terus mengkritisi dan memperbaharui hukum yang ada agar dapat
menjadi payung yang senantiasa menjaga keharmonisan dalam hidup
bermasyarakat. Terlepas dari ketidaksempurnaan hukum yang terjadi akibat
perkembangan zaman, tentu sudah menjadi kewajiban kita pula menjadi
pengawal supremasi hukum di Indonesia.
Kerap menjadi pemandangan sehari-hari di hadapan kita bahwa hukum
tidak berjalan semestinya. Hukum kerap kali dipermainkan dan bahkan
digunakan sebagai “alat” politik. Maka sebagai generasi bangsa sudah menjadi
kewajiban kita untuk tidak menutup mata dan terus introspeksi diri untuk
mengembalikan marwah dan martabat hukum. Kita harus mulai menegakkan
hukum dari hal-hal terkecil dalam kehidupan kita. Salah satu caranya yaitu
dengan menguasai ilmu Pengantar Hukum Indonesia sebagai bekal kita dalam
menghadapi dunia hukum.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://organisasi.co.id/pembidangan-hukum-dengan-8-jenis-di-indonesia/

Djamali, R. A. (1984). Pengantar Hukum Indonesia. Depok: Raja Grafindo


Persada.

Manullang, H. (2019). Pengantar Hukum Indonesia. Medan: Media Perintis.

Oktaviera, B. A. (2022, Maret). Pemahaman Singkat tentang Fungsi Hukum dan


Tujuan Hukum. Retrieved Januari 6, 2023, from www.hukumonline.com:
https://www.hukumonline.com/klinik/a/pemahaman-singkat-tentangfungsi-
hukum-dan-tujuan-hukum-lt623030c1270b7

Sugiarto, U. S. (2021). Pengantar Hukum Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika

17

Anda mungkin juga menyukai