Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Sistem Hukum Indonesia yang
di ampu oleh:
Disusun oleh:
E1051211019
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya,
saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Mengenal Sistem Hukum di Indonesia”
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah
Sistem Hukum Indonesia. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang
sistem Hukum Indonesia bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Pak Nurwijanto, S.H, M.Si selaku dosen
pengampu Mata Kuliah Sistem Hukum Indonesia. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada diri sendiri dan orang tua yang turut serta membantu dalam memberikan doa dan
dukungan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
NIM. E1051211019
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….... i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...... ii
BAB 1
PENDAHULUAN…………………………………………………………………...…...… 1
BAB 2
PEMBAHASAN………………………………………………………………………….… 2
BAB 3
PENUTUP……………………………………………………………………………….… 10
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….……. 10
3.2 Saran………………………………………………………………………...………. 10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….......………. 11
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Kehidupan manusia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus dijalani
oleh setiap manusia berdasarkan aturan kehidpan yang lazim disebut norma. Norma adalah
istilah yang sering digunakan untuk menyebut segala sesuatu yang bersifat mengatur kehidupan
manusia.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
Secara umum sebuah kaidah atau norma (hukum) pada hakikaynya merupakan
patokan, panduan, dan pedoman bagi manusia untuk hidup dan bertingkah laku dalam
kehidupan bermasyarakat. Berikut beberapa penegertian hukum menurut para ahli, yaitu:
Hukum adalah himpunan peraturan hidup yang bersifat memaksa, berisikan perintah,
larangan, atau izin berbuat atau tidak berbuat sesuatu, serta dengan maksud mengatur tata tertib
dalam kehidupan masyarakat.
c. Menurut S. M. Amin
Hukum adalah sekumpulan aturan yang tersusun berdasarkan norma yang harus
dipatuhi. Bagi yang melanggar, akan dikenai sanksi. Adapun tujuan dibentuknya hukum, yaitu
mengatur kehidupan dalam bermasyarakat agar tercipta lingkungan yang damai, tentram dan
aman.
Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai tujuan sebuah hukum, yaitu:
b. Teori Utilitas, tujuan hukum adalah untuk mewujudkan apa yang berfaedah atau berguna
bagi orang, yakni mewujudkan kebahagiaan sebanyak-banyaknya bagi semua orang;
c. Teori Penganyoman, tujuan hukum adalah untuk memberikan penganyoman atau untuk
menganyomi manusia yang berarti melindungi manusia dalam arti aktif (meliputi pelbagai
usaha untuk menciptakan kondisi masyarakat yang manusiawi serta mendorong manusia
untuk terus-menerus memanusikan diri) dan pasif (mencegah tindakan sewenang-wenang
dan pelanggaran hak).
Tujuan hukum Negara Republik Indonesia menurut hukm positif tertuang dalam
alinea keempat UUD 1945. Hukum mempertahankan perdamaian dengan menimbang
kepentingan-kepentingan yang saling bertentangan secara teliti dan mengadakan
keseimbangan di antaranya. Hukum hanya dapat mencapai tujuan mengatur pergaulan hodup
secara damai jika ia menuju peraturan yang adil, artinya di dalam peraturan itu terdapat
keseimbangan antara kepentingan-kepentingan yang dilindungi, sehingga menjamin orang
untuk memperoleh sebanyak mungkin apa yang menjad bagiannya. Dengan demikian, maka
tujuan hukum pada intinya adalah memberikan keadilan, kepastian, dan kemanfaatan.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, setiap orang harus taat terhadap hukum,
hal ini dikarenakan hukum memiliki fungsi sebagai berikut:
d. Alat kritik;
3
e. Sarana penyelesaian sengeketa atau pertikaian.
Fungsi hukum yang telah disebutkan di atas dapat dikatakan sebagai fungsi hukum
klasik, sebab saat ini fungsi hukum sudah bergeser, yakni menjadi hukum sebagai sarana
rekayasa sosial, yaitu mengubah perilaku masyarakat (sosial, ekonomi, dan politik) dari pola
lama menuju ke pola baru.
Hukum dapat diartikan sebagai suatu ketetapan baik tertulis maupun tidak tertulis
untuk mengatur kehidupan bermasyarakat. Dalam menentukan hukum yang berlaku,
diperlukan perangkat-perangkat khusus. Perangkat tersebut dikenal dengan sumber hukum.
Dalam buku Pengantar Hukum Indonesia oleh Sugianto, sumber hukum diartikan
sebagai sesuatu yang dapat menimbulkan aturan-aturan hukum dan mempunyai kekuaan
mengikat. Segala sesuatu yang menimbulkan terciptanya hukum adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi timbulnya hukum dan dari mana berasalnya isi norma hukum. Dapat
dikatakan bahwa sumber hukum adalah asal mula dari hukum.
Dalam buku Mengenal Hukum Suatu Pengantar oleh Sudikno, sumber hukum terbagi
menjadi dua, yaitu sumber hukum materiil dan sumber hukum formal. Adapun, tulisan ini akan
membahas tentang sumber hukum formal. Sumber hukum formal merupakan sumber hukum
di mana suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum. Singkatnya, peraturan resmi dan formal
merupakan sumber dari terbentuknya hukum.
a. Pancasila
Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum mengandung arti bahwa Pancasila
berkedudukan sebagai ideologi hukum Indonesia. Kumpulan nilai-nilai yang harus berada di
belakang keseluruhan hukum Indonesia. Asas-asas yang harus diikuti sebagai petunjuk dalam
mengadakan pilihan hukum di Indonesia.
Sebagai hukum dasar tertulis, UUD 1945 mengandung sejumlah norma dan aturan-
aturan dasar serta paling pokok yang harus ditaati oleh seluruh elemen bangsa, khususnya
para penyelanggara negara.
4
c. Undang-Undang
Peraturan negara yang dibentik oleh alat perlengkapan negara yang berwenang dan
mengikat masyarakat.
Perjanjian antarnegara atau perjanjian yang dibuat oleh dua negara atau lebih
mengenai persoalan-persoalan tertentu yang menjadi kepentingan negara yang bersangkutan.
Pendapat dari para pakar ahli hukum yang terkenal di bidangnya dan diakui
wibawanya di lingkungan dunia ilmu hukum, sehingga pandangannya sering digunakan
orang untuk memberi dasar ilmiah dari atau bagi keputusan-keputusan hukum yang diambil.
a. Hukum Kepidanaan
Hukum kepidanaan adalah sistem aturan yang mengatur semua perbuatan yang tidak
boleh dilakukan (yang dilarang untuk dilakukan) oleh setiap warga negara Indonesia disertai
sanksi yang tegas bagi setiap pelanggar aturan pidana tersebut serta tata cara yang harus dilalui
bagi para pihak yang berkompeten dalam penegakannya.
1) Hukum Pidana
Hukum pidana yang akan dibahas adalah hukum pidana material, yaitu hukum pidana
yang dilihat dari isinya bersifat mengatur secara rinci (detail) terhadap semua perbuatan yang
dilarang bagi setiap orang atau kalangan tertentu. Sumber hukum pidana (material) yangpaling
utama adalah Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), yang terdiri atas 3 buku. Buku
pertama berisi tentang aturan umum, yang cakupan isinya tentang: Batas berlakunya hukum
pidana di Indonesia, Pidana, Alasan Penghapus Pengurangan serta Pemberatan Pidana,
Percobaan, Penyertaan dalam Tindak Pidana, Alasan Pengajuan atau Penarikam Kembali
Pengaduan, Hapusnya Kewenangan Penuntutan Pidana serta Istilah-Istilah yang digunakan
dalam KUHP. Buku kedua berisi tentang hal ikhwal kejahatan, sedangkan buku ketiga berisi
tentang pelanggaran.
5
2) Hukum Acara Pidana
Hukum acara pidana adalah hukum pidana yang mengatur tata cara menegakkan hukum
pidana material. Artinya, apabila terjadi pelanggaran hukum pidana material, maka
penegakkannya menggunakan hukum pidana formal. Istilah yang lazim hukum digunakan
untuk hukum ini adalah ‘Hukum Acara Pidana’, yakni hukum yang mengatur tentang
bagaimana para penegak hukum serta masyarakat (yang terpaksa berurusan pidana) bercara di
muka pengadilan pidana.
b. Hukum Keperdataan
Hukum keperdataan adalah sistem aturan yang mengatur tentang berbagai hubungan
manusia konteks kedudukannya sebagai individu terhadap individu yang lain.
1) Hukum Perdata
Hukum perdata adalah hukum atau sistem aturan yang mengatur tentang hak dan
kewajiban orang dan badan hukum sebagai perluasan dari konsep subjek hukum yang satu
terhadap yang lain baik dalam hubungan keluarga maupun dalam hubungan masyarakat.
Dalam disiplin ilmu hukum sering dipisahkan adanya dua jenis hukum yang berlaku di
Indonesia, yakni hukum perdata tertulis (yang berasal dari hukum perdata Eropa) dan hukum
perdata tak tertulis (yang berasal dari hukum adat).
Hukum perdata formal atau yang lebih dikenal hukum acara perdata adalah hukum yang
mengatur tentang tata cara penegakan hukum perdata material atau dengan istilah lain, hukum
yang mengatur tentang tata cara beracara di muka pengadilan (perdata).
c. Hukum Kenegaraan
Hukum kenegaraan adalah sistem aturan yang mengatur tata cara penyelenggaraan
kehidupan bernegara. Dengan bahasa lain hukum kenegaraan adalah hukum politik dalam arti
‘hukum yang mengatur tata cara kehidupan politik suatu negara’. Dalam perkembangan hukum
saat sekarang ini, hukum kenegaraan sering disebut dengan hukum politik.
6
1) Hukum Tata Negara
Hukum tata negara adalah istilah yang sering digunakan oleh para ahli hukum untuk
menyebut sistem aturan yang mengatur tentang status, bentuk serta mekanisme
penyelenggaraan negara.
Hukum tata pemerintahan adalah sistem aturan yang pada dasarnya merupakan
konsekuensi lebih lanjut atas diaturnya hukum tata negara, yaitu mengatur hal ihkwal
pelaksanaan atas kehidupan bernegara, yang meliputi aturan tentang bagaimana para aparat
lembaga-lembaga negara tersebut menjalankan tugas pemerintahan.
d. Hukum Internasional
e. Hukum Agraria
Dari subjek dan objeknya, hukum agraria bisa dimasukkan ke dalam hukum tata
pemerintahan karena pelaksanaan dan penegakannya dilakukan oleh pemerintah dan bahkan
oleh negara. Akan tetapi karena posisi hukum agraria dalam perkembangan hukum serta dalam
kehidupan manusia Indonesia sedemikian penting, maka pembahasannya dilakukan tersendiri.
Hukum agraria menjadi sangat penting untuk dibahas tersendiri karena tanah sebagai objek
aturan menempati posisi utama atau sentral bagi orang Indonesia yang memilik sifat agraris,
yang menempatkan tanah dengan segala hal yang berkaitan dengannya sebagai pusat
kehidupan manusia Indonesia.
f. Hukum Adat
Hukum adat adalah sistem aturan berlaku dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang
berasal adat kebiasaan, yang secara turun temurun dihormati dan ditaati oleh masyarat sebagai
tradisi bangsa Indonesia.
Berlakunya hukum adat di Indoneisa diakui secara implisit oleh UUD 1945 melalui
penjelasan umum, yang menyebutkan bahwa: “Undang-Undang Dasar adalah hukum dasar
7
yang tertulis, sedangkan di sampingnya Undang-Undang Dasar itu berlaku juga hukum dasar
yang tidak tertulis ialah aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik
penyelenggaran negara meskipun tidak tertulis.”
Hukum sebagai sistem norma yang berlaku bagi masyarakat Indonesia, senantiasa
dihadapkan pada perubahan sosial yang sedemikian dinamis seiring dengan perubahan
kehidupan masyarakat, baik dalam konteks kehidupan individual, sosial maupun politik
bernegara. Pikiran bahwa hukum harus peka terhadap perkembangan masyarakat dan bahwa
hukum harus disesuaikan atau menyesuaikan diri dengan keadaan yang telah berubah,
sesungguhnya terdapat dalam alam pikiran manusia Indonesia (Mochtar Kusumaatmadja,
1976:6).
Penegakan hukum merupakan salah satu persoalan yang serius bagi bangsa Indonesia.
Penegakan hukum sebagai usaha semua kekuatan bangsa, menjadi kewajiban kolektif semua
komponen bangsa (dan ini sekaligus merupakan ralat bahwa hukum hanya boleh ditegakkan
oleh golongan-golongan tertentu saja) antara lain:
a) Aparatur negara yang memang ditugaskan dan diarahkan untuk itu seperti polisi, hakim, dan
jaksa, yang dalam dunia hukum disebut secara ideal sebagai the three musketers atau tiga
pendekar hukum, yang mempunyai fungsi penegakan dengan sifat berbeda-beda akan tetapi
bermuara pada terciptanya hukum yang adil, tertib, dan bermanfaat bagi semua manusia.
b) Pengacara yang memiliki fungsi advokasi dan mediasi bagi masyarakat baik yang bekerja
secara individual ataupun yang bergabung secara kolektif melalui lembaga-lembaga bantuan
hukum, yang menjadi penuntun masyarakat yang awam huum, agar dalam proses peradilan
8
tetap diperlakukan sebagai manusia yang memiliki kehormatan, hak, dan kewajiban, sehingga
putusan hakim akan mengacu pada kebenaran, keadilan yang dilandasi penghormatan manusia
atas manusia.
c) Para eksekutif yang bertebaran di berbagai lahan pengabdian sejak dari pegawai pemerintah
yang memiliki beraneka fungsi dan tugas kewajiban sampai kepada para penyelenggara yang
memiliki kekuasaan politik (legislatif).
d) Masyarakat pengguna jasa hukum yang kadang-kadang secara ironi menjadi masyarakat
pencari keadilan.
9
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara sistematik berarti hukum dilihat sebagai suatu kesatuan, yang unsur-unsur, sub-
sistem atau elemen-elemennya saling berkaitan, saling pengaruh memengaruhi, serta saling
memperkuat atau memperlemah anata satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.
Sumber hukum Indonesia yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang,
Traktat atau Treaty, dan Doktrin atau Pendapat Para Ahli Hukum.
Sebagai suatu sistem, hukum Indonesia terdiri atas sub-sistem atau elemen-elemen
hukum yang beraneka, antara lain hukum kepidanaan (hukum pidana dan hukum acara pidana),
hukum keperdataan (hukum perdata dan hukum acara perdata), hukum kenegaraan (hukum tata
negara dan hukum tata pemerintahan), hukum internasional, hukum agraria, dan hukum adat.
3.2 Saran
Besar harapan saya makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena
keterbatasan pengetahuan dan referensi, maka penulis mengharapkan agar lebih membaca
buku-buku ilmiah dan sumber lainnya yang berkaitan dengan sistem hukum di Indonesia.
Saya sadar bahwa masih banyak kekurangan yang saya miliki, baik dari tulisan maupun
pembahasan yang saya paparkan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
selalu saya harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
https://penerbitbukudeepublish.com/materi/pengertian-hukum-menurut-ahli/
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5913262/5-sumber-hukum-formal-yang-digunakan-
di-indonesia
https://e-
jurnal.peraturan.go.id/index.php/jli/article/download/411/291#:~:text=Sebagai%20hukum%2
0dasar%20tertulis%2C%20UUD,1945%20merupakan%20sumber%20hukum%20tertulis
https://bpip.go.id/berita/1035/859/pancasila-sebagai-sumber-dari-segala-sumber-hukum-apa-
artinya.html#:~:text=Adapun%20fungsi%20Pancasila%20sebagai%20sumber,mengadakan%
20pilihan%20hukum%20di%20Indonesia
11