Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

SISTEM HUKUM INDONESIA


“PENGERTIAN,UNSUR,TUJUAN,FUNGSI DAN PEMBAGIAN
HUKUM”

Dosen Pengampu:

Efren Nova, SH, MH

Disusun Oleh:

Adinda Arman (2310861014)


Aisyah Chairani (2310862045)
Najwa Zhalila Harmoyo (2310862024)
Sania Ramadhani (2310863039)
Zahra Aliffa Ghany (2310863036)
Azalia Putri Maharani (2310863045)
Zeri Kurniawan Putra (2310862042)

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ANDALAS KOTA
PADANG
2024

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena atas
berkat dan rahmat-Nya lah makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Sistem Hukum Indonesia. Penulisan makalah ini melibatkan berbagai
pihak terkait yang membantu penulis dalam penyempurnaan penulisan.
Berdasarkan hal-hal tersebut, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak yang terlibat didalamnya.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa pada makalah ini
masih terdapat kesalahan baik dari segi metodelogi penulisan, isi, dan literatur
penulisan makalah ini.

Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun untuk
penyempurnaan penulisan makalah ini dan makalah berikutnya. Demikian
penulisan makalah ini dibuat dengan sebenar-benarnya, diharapkan dapat memberi
manfaat dan inspirasi bagi siapapun yang membacanya. Kami minta maaf jika
terdapat kekurangan serta kesalahan pada makalah ini, saran yang diberikan kami
ucapkan terimakasih.

Padang, 21 Februari 2024

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................2

DAFTAR ISI ............................................................................................................3

BAB I .......................................................................................................................4

PENDAHULUAN ...................................................................................................4

1.1 Latar Belakang .......................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................5

1.3 Tujuan ....................................................................................................5

BAB II......................................................................................................................5

PEMBAHASAN ......................................................................................................5

2.1 Pengertian Hukum .................................................................................5

2.2 Pengertian Hukum Secara Etimologi dan Para Ahli ..............................6

2.3 Unsur-Unsur Hukum..............................................................................7

2.4 Tujuan dan Fungsi Hukum .....................................................................8

2.5 Pembagian Hukum .................................................................................9

BAB III ..................................................................................................................13

PENUTUP .............................................................................................................13

3.1 Kesimpulan ..........................................................................................13

3.2 Saran ....................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Hukum adalah keseluruhan aturan atau asas diterapkan pada kehidupan


bersama, yang mengatur perilaku dimana hal itu dapat ditegakkan dengan
hukuman. Dalam tindakan pengaturannya, hukum menyesuaikan kepentingan
individu dengan kepentingan individu Perusahaan dengan sebaik-baiknya
Sejak masyarakat itu sendiri Individu yang menyebabkan interaksi akan selalu
demikian adanya pertentangan atau ketegangan antara kepentingan dan
kepentingan individu Individu dengan kepentingan masyarakat.

Hukum beradaptasi sebaik mungkin terhadap ketegangan atau konflik.


kemajuan umat Hal ini tercermin dari sifat taat hukum warganya Semakin
tinggi ketaatan Legislasi sipil negara, kehidupan sosial yang lebih sistematis.
Sebaliknya, ketika kepatuhan hukum warga suatu negara rendah, itu sah hukum
alam. Sangat penting untuk mematuhi hukum negara yang digunakan
masyarakat sebagai panduan untuk aturan yang harus diikuti. Karena Indonesia
adalah negara hukum, tidak ada dalam kehidupan masyarakat terlepas dari
aturan yang berlaku, dan aturan dan peraturan tertulis tidak tertulis
Aturanaturan ini harus dipatuhi dengan ketat. Aturan Hal ini untuk menciptakan
ketertiban dalam masyarakat Oleh karena itu, sanksi atau hukuman harus
dijatuhkan kepada mereka yang melanggar aturan diberikan.

Negara Indonesia adalah negara hukum (Pasal 1(3) UUD 1945), tetapi
banyak warga negaranya yang melanggar hukum atau peraturan tersebut
peraturan yang disepakati, banyak aturan yang ditetapkan dan diterapkan di
masyarakat masih dilanggar Oleh karena itu, pemahaman dan pengetahuan
harus lebih ditingkatkan masyarakat Indonesia terhadap hukum yang berlaku di
Indonesia.

4
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada,penulis menemukan beberapa rumusan


masalah yaitu;

1. Apa definisi hukum?


2. Apa pengertian hukum secara etimologi dan pengertian hukum
menurut para ahli?
3. Apa saja unsur-unsur hukum?
4. Apa saja tujuan dan fungsi hukum?
5. Bagaimana pembagian hukum?

1.3 Tujuan

1. Memahami definisi hukum


2. Memahami pengertian hukum secara etimologi dan para ahli
3. Mengetahui apa saja unsur-unsur hukum
4. Mengetahui tujuan dan fungsi hukum
5. Mengetahui pembagian hukum

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hukum

Hukum adalah ketentuan-ketentuan yang menjadi peraturan hidup suatu


masyarakat yang bersifat kendalikan, mencegah, mengikat, memaksa. Dinyatakan
atau dianggap sebagai peraturan yang mengikat bagi sebagian atau seluruh anggota
masyarakat tertentu, dengan tujuan untuk mengadakan suatu tata yang dikehendaki
oleh penguasa tersebut.

Hukum adalah seperangkat aturan yang berisi aturan wajib atau larangan
untuk menciptakan ruang yang aman, tertib, tenang dan tenteram dan Ada sanksi
bagi siapa saja yang melanggarnya.

5
2.2 Pengertian Hukum Secara Etimologi dan Para Ahli

• Pengertian Hukum Secara Etimologi

1. Hukum

Sebuah kata hukum berasal dari bahasa arab dan merupakan bentuk tunggal
yang jamak “Alkas” yang kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia
menjadi “hukum”. Dalam pengertian hukum, ada istilah yang terkait erat
konsep paksaan.

2. Recht

Recht berasal “Rectum” (Latin) berarti tuntunan atau tuntunan atau Pemerintah.
Kata rex dikaitkan dengan dubur, yaitu orng yang tugasnya adalah memberikan
petunjuk atau aturan. Rex juga bisa diartikan "Raja" dengan resimen berarti
kerajaan.

3. Ius

Kata Ius (Latin) dari bahasa latin luber yang berarti hukum, berarti mengatur
atau mengatur Kata aturan dan aturan termasuk dan berasal dari Selanjutnya,
istilah Ius berkaitan erat dengan Ius titia atau keadilan.

• Pengertian Hukum Menurut Para Ahli

1. Satjipto Rahardjo, Hukum adalah pekerjaan Manusia berupa standar


dengan petunjuk cara berperilaku merupakan cerminan dari kehendak
manusia sebagaimana mestinya masyarakat seperti apa yang akan
dibangun dan kemana arahnya.
2. J.C.T Simorangkir dan Woerjono Sastropramto, Hukum adalah
peraturan-peraturan bersifat memaksa yang dibuat oleh badanbadan
resmi yang berwajib, yang menentukan tingkah laku manusia dalam
lingkungan masyarakat, pelanggaran terhadap peraturan-peraturan tafi
berakibat diambilnya tindakan hukuman.

6
3. Sudikno Mertokusumo, Hukum adalah ketentuan atau pedoman tentang
apa yang seharusnya dilakukan. Pada hakikatnya kaidah hukum
merupakan perumusan pendapat atau pandangan tentang bagaimana
seharusnya seseorang bertingkah laku.Sebagai pedoman kaidah hukum
bersifat umum dan pasif.
4. Soedjono Dirdjosisworo, Hukum adalah gejala social, ia harus
berkembang di dalam kehidupan manusia bersama. Ia tampil dalam
menyerasikan pertemuan antara kebutuhan dan kepentingan warga
masyarakat, baik yang sesuai maupun yang saing bertentangan.
5. Soerjono Soekanto dan Purnadi Purbacaraka Menjelaskan pengertian
yang diberikan oleh masyarakat terhadap hukum.

2.3 Unsur-Unsur Hukum

1. Peraturan tentang tingkah laku manusia

Hukum berfungsi untuk mengatur bagaimana manusia harus bertingkah


laku di masyarakat. Secara jelas, hukum menjabarkan tentang hal apa saja
yang boleh dan tidak boleh dilakukan masyarakat. Tujuannya supaya
lingkungan masyarakat dapat tertib, aman, dan nyaman. Contohnya
peraturan tentang pentingnya menggunakan helm saat berkendara motor.
Jika peraturan ini dilanggar, maka keselamatan diri akan terancam dan bisa
mendapat sanksi tegas dari pihak polisi.

2. Peraturan dibuat oleh pihak atau badan resmi yang berwenang

Dalam hal ini, tidak semua orang bisa membuat hukum. Karena
pembuatannya melalui proses kajian mendalam yang hanya bisa dilakukan
oleh para ahli serta badan resmi yang memiliki wewenang atau kewajiban.

3. Peraturan bersifat memaksa

Salah satu sifat hukum ialah adanya paksaan. Artinya hukum memaksa
semua orang tanpa kecuali, untuk mematuhi peraturan yang ada. Hukum
dibuat tidak hanya untuk ditaati golongan tertentu saja, tetapi oleh semua

7
warga negara. Hukum juga tidak memandang suku, agama atau ras tertentu.
Tujuan dari sifat paksaan ini ialah untuk memberi peraturan yang baku
kepada masyarakat.

4. Sanksi pelanggaran bersifat tegas

Jika ada masyarakat yang melanggar atau tidak menaati peraturan hukum,
mereka akan diberikan sanksi yang sesuai dengan peraturan tersebut. Sanksi
ini bersifat nyata dan pasti dirasakan bagi mereka yang melanggar.
Tujuannya supaya orang yang melanggar tidak mengulangi kesalahannya
dan mau taat menjalani peraturannya. Contohnya jika tidak menggunakan
helm saat naik motor, maka akan dikenakan sanksi tilang.

2.4 Tujuan dan Fungsi Hukum

• Tujuan hukum

Hukum bertujuan untuk menciptakan sebuah keadilan dengan menuju kepada


sebuah peraturan yang adil. Kemudian, tujuan hukum memiliki sebuah teori
mengenai sebuah hukum yaitu :

1. Teori etis

Tujuan hukum adalah untuk mewujudkan sebuah keadilan

2. Teori utilitas

Jeremy Benthan menyatakan tjuan hukum adalah untuk mewujudkan apa yang
berfaedah atau berguna (delmatig) bagi orang agar dapat mewujudkan kebahagiaan
sebanyak-banyaknya bagi semua orang

3. Teori pengayoman

Tujuan hukum adalah untuk mengayomi manusia yang berarti melindungi manusia
dalam arti aktif ( meliputi berbagai usaha untuk menciptakan kondisi manusia yang
manusiawi dan memanusiakan diri) dan pasif mencegah tindakan sewenang-
wenang dan pelanggaran hak.

Hukum bertujuan untuk peraturan meciptakan sebuah peraturan yang adil


yang didalamnya terdapat keseimbangan diantara kepentingan-kepentingan yang

8
dilindungi sehingga menjamin semua orang dapat memperoleh sebanyak mungkin
apa yang menjadi bagiannya (haknya). Artinya hukum pada intinya adalah memberi
keadilan, kepastian, dan kemanfataan.

• Fungsi hukum

Dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia yang demokratis setiap


masyarakat hendaknya taat terhadap semua hukum yang terlaku berlaku. Hal ini
disebabkan karena hukum memiliki fungsi sebagai :

1. Alat ketertiban dan keteraturan masyarakat


2. Sarana mewujudkan keadilan sosial
3. Alat penggerak pembangungan nasional
4. Alat kritikan
5. Sarana penyelesaian sangketa atau pertikaian
6. Tool of social
7. Simbol
8. Alat politik

Kesimpulannya tujuan dan fungsi hukum merupakan dua hal yang sangat
berkaitan untuk mencapai kesetaraan hak dan perdamaian bagi bangsa dan negara
Indonesia. Kita sebagai bangsa negara Indonesia hendaknya meningkatkan
kesadaran diri untuk melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya sebagai warga
negara agar dapat mencapai kepentingan-kepentingan yang menjadi haknya dengan
baik.

2.5 Pembagian Hukum

Hukum dapat diklasifikasikan berdasarkan kriterianya sebagai berikut:

1. Berdasarkan sifatnya, hukum dibedakan menjadi:


a. Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang sifatnya wajib untuk ditaati
dan tidak bisa dikesampingkan. Contoh dari hukum ini yaitu sanksi
hukuman yang diberikan apabila seseorang melakukan pelanggaran.
b. Hukum yang mengatur, yaitu hukum yang hanya berupa keharusan.
Contoh dari hukum ini adalah tentang persyaratan untuk menjadi
anggota DPR, apabila syarat tersebut tidak terpenuhi, maka tidak
diperkenankan untuk menjadi anggota DPR.

9
2. Berdasarkan isinya, hukum dapat dibedakan menjadi:
a. Hukum publik, adalah hukum yang mengatur mengenai kepentingan
orang banyak, antarnegara dengan perseorangan atau hubungan negara
dengan alat perlengkapannya. Contoh: hukum administrasi negara,
hukum tata negara, dan sebagainya.
b. Hukum privat, adalah hukum yang mengatur hubungan seseorang
dengan orang lain yang hanya berfokus pada kepentingan perseorangan.
Contoh: hukum dagang, hukum perdata, dan sebagainya.

3. Berdasarkan bentuknya, hukum dapat dibedakan menjadi:


a. Hukum tertulis (statute law/written law), adalah hukum yang tertulis
jelas dalam bentuk peraturan perundang-undangan.
b. Hukum tidak tertulis (unstatutery law/unwritten law), adalah hukum
yang muncul dalam keyakinan masyarakat. Walaupun tidak tertulis,
hukum ini harus ditaati oleh masyarakat. Pada umumnya hukum ini
disebut sebagai hukum adat/hukum kebiasaan,

4. Berdasarkan waktu berlakunya, hukum dapat dibedakan menjadi:


a. Hukum yang berlaku pada masa dan wilayah tertentu, yang disebut ius
constitutum.
b. Hukum yang diharapkan akan berlakudi masa yang akan datang, yang
disebut ius constituendum.
c. Hukum yang berlaku bagi siapa saja, dimana saja, dan kapan saja, yang
disebut hukum alam.

5. Berdasarkan tempat berlakunya, hukum dapat dibedakan menjadi:


a. Hukum nasional, yaitu peraturan/hukum yang hanya berlaku dalam
suatu negara.
b. Hukum internasional, yaitu hukum/aturan yang mengatur hubungan
antarnegara.
c. Hukum asing, yaitu peraturan/hukum yang berlaku hanya di negara
asing.

10
d. Hukum agama, hukum yang hanya berlaku bagi penganut agama yang
bersangkutan. Contoh: hukum islam, hanya berlaku bagi orang yang
beragama islam.

6. Berdasarkan cara mempertahankannya, hukum dapat dibedakan menjadi:


a. Hukum materiil, yaitu hukum yang mengatur mengenai kepentingan
dan hubungan yang berbentuk perintah dan larangan, mengatur
hubungan antarindividu, dan mengatur bagaimana hak dan kewajiban
seorang warga negara, dan sebagainya. Contoh: KUHP dan
KUHPerdata, hukum tata usaha, hukum dagang, dan sebagainya.
b. Hukum formal, yaitu hukum yang mengatur proses hukum materiil itu
dilaksanakan. Hukum formal juga dikenal dengan hukum acara.
Contoh: hukum acara pidana, hukum acara perdata, dan sebagainya.

7. Berdasarkan wujudnya, hukum dapat dibedakan menjadi:


a. Hukum objektif, adalah hukum/peraturan yang berada dalam suatu negara
yang bersifat umum dan tidak memperhatikan orang atau golongan
tertentu. Hukum ini hanya menyebut bahwa peraturan hukum saya yang
mengatur hubungan hukum antara dua orang atau lebih.
b. Hukum Subjektif, adalah hukum yang muncul dari hukum objektif dan
berlaku kepada seseorang tertentu atau lebih. Hal tersebut disebut sebagai
Hak.

8. Berdasarkan luas berlakunya, hukum dibedakan menjadi:


a. Hukum umum, adalah aturan yang beralaku pada umumnya. Hukum
umum disebut juga “ius generale”.
b. Hukum khusus, adalah hukum yang berlaku hanya pada hal-hal
tertentu. Hukum khusus juga disebut sebagai “Ius Speciale”

9. Berdasarkan Sumbernya
a. Hukum Undang-Undang, adalah aturan/hukum yang terdapat dalam
hukum perundangan.
b. Hukum adat, adalah aturan yang terdapat pada peraturan kebiasaan.
c. Hukum trakta adalah hukum yang ditetapkan oleh beberapa negara di
dalam perjanjian dalam negara.

11
d. Hukum yurisprudensi adalah hukum yang dibentuk karena putusan
hakim.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hukum adalah ketentuan-ketentuan yang menjadi peraturan hidup suatu


masyarakat yang bersifat kendalikan, mencegah, mengikat, memaksa. Dinyatakan
atau dianggap sebagai peraturan yang mengikat bagi sebagian atau seluruh anggota
masyarakat tertentu, dengan tujuan untuk mengadakan suatu tata yang dikehendaki
oleh penguasa tersebut.

Menurut Satjipto Rahardjo, Hukum adalah pekerjaan Manusia berupa


standar dengan petunjuk cara berperilaku merupakan cerminan dari kehendak
manusia sebagaimana mestinya masyarakat seperti apa yang akan dibangun dan

Unsur-unsur Hukum;

- Peraturan tentang tingkah laku manusia


- Peraturan dibuat oleh pihak atau badan resmi yang berwenang
- Peraturan bersifat memaksa
- Sanksi pelanggaran bersifat tegas

3.2 Saran

Dengan diselesaikannya makalah ini, kami mengharapkan para pembaca


untuk dapat memahami materi yang kami bahas pada makalah ini serta bisa berguna
untuk kehidupan sehari-hari para pembaca. Semoga makalah ini dapat diterima dan
dapat bermanfaat bagi pembacanya. Makalah ini jauh dari kata sempurna, jika ada
kritik dan saran akan kami terima dengan senang hati. Sekian terimakasih.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Fence M. Wantu, SH, MH (2015) PENGANTAR ILMU HUKUM

Sugandhi, SH.,M.S., (1981) KUHP dan Penjelasannya, Usaha Nasional, Surabaya.

Dr. Yati Nurhayati, S.H., M.H. (2020) Pengantar Ilmu Hukum

Lubis, A. E. N., & Fahmi, F. D. (2021). Pengenalan dan Definisi Hukum Secara
Umum (Literature Review Etika). Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 2(6), 768-789

Syamsuddin, R., & Aris, I. (2014). Merajut hukum di Indonesia.


Mitra Wacana Media.

Pipin syarifin, pengantar ilmu hukum, (Bandung: CV. PUSTAKA SETIA, 1999)
230-234

Lubis, A. E. (n.d.). PENGENALAN DAN DEFINISI HUKUM SECARA UMUM.


Jurnal Ilmu Manajemen Terapan Volume 2, Issue 6, Juli 2021 , 768-788.

Raharjo, Handri. (2018). Sistem Hukum Indonesia : Ketentuan-ketentuan Hukum


Indonesia dan Hubungannya dengan Hukum Internasional.

14

Anda mungkin juga menyukai