Oleh:
Dosen Pembimbing:
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
1. Latar Belakang................................................................................. 1
PENUTUP ................................................................................................. 13
1. Kesimpulan ...................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perilaku kita diatur oleh aktivitas hukum. Setiap perbuatan hukum adalah
perbuatan yang dapat dipertanggung secara hukum dan diakui oleh Negara.
Hukum adalah suatu pedoman, aturan, mengikat dan diakui oleh Negara yang
membatasi segala tindakan manusia agar manusia memiliki norma yang baik
sehingga terciptanya suatu keamanan, kesejahteraan dalam bermasyarakat.2
1
Advendi Simangunsong dan Elsi Kartika Sari. 2004. Hukum Dalam Ekonomi. Jakarta. PT
Gramedia Widiasarana Indonesia. Hal.4
2
Soerono, Pengantar Ilmu Ekonomi, Jakarta: Sinar Grafika, hal:2.
3
Soerono, Pengantar Ilmu Ekonomi, Jakarta: hal:2.
1
1
permintaan atau kebutuhan akan sumber ekonomi dilain pihak sehingga konflik
antara sesama warga dalam memperebutkan sumber-sumber ekonomi tersebut akan
sering terjadi.
2. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum
Arti hukum secara etimologi yaitu kata hukum berasal dari bahasa Arab
dan merupakan bentuk tunggal. Kata jamaknya adalah “Alkas” yang
selanjutnya diambil alih dalam bahasa Indonesia menjadi “Hukum”. Di
dalam pengertian hukum terkandung pengertian bertalian erat dengan
pengertian yang dapat melakukan paksaan.
Secara umum kita dapat melihat bahwa hukum merupakan seluruh aturan
tingkah laku berupa norma/kaidah baik tertulis yang dapat mengatur dan
menciptakan tata tertib dalam masyarakat yang harus ditaati oleh setiap
anggota masyarakatnya berdasarkan keyakinan dan kekuasaan hukum itu.
Beberapa pendapat para ahli hukum yang telah memerikan definisi yang
antara lain sebagai berikut.4
1. Menurut E. Utrecht Hukum adalah himpunan petunjuk hidup
(perintah atau larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu
masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat dan
jika dilanggar dapat menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah
dari masyarakat itu.
2. Menurut Satjipto Rahardjo Hukum adalah karya manusia berupa
norma-norma yang berisikan petunjuk-petunjuk tingkah laku.
Hukum merupakan pencerminan dari kehendak manusia tentang
bagaimana seharusnya masyarakat dibina dan kemana harus
diarahkan. Oleh karena itu pertama-tama,hukum mengandung
rekaman dari ide-ide yang dipilih oleh masyarakat tempat hukum
diciptakan. Ide-ide tersebut berupa ide mengenai keadilan. 5
4
Soerono, Pengantar Ilmu Ekonomi, hal:3.
5
Ibid, hal:4
3
3. Menurut J.C.T. Simorangkir dan Woerjono Hukum adalah
peraturan-peraturan bersifat memaksa yang dibuat oleh badan-badan
resmi yang berwajib, yang menentukan tingkah laku manusia dalam
lingkungan masyarakat, pelanggaran terhadap peraturan-peeraturan
tadi berakibat diambilnya tindakan hukuman.
4. Menurut Sudikno Martokusumo Kaidah hukum merupakan
ketentuan atau pedoman tentang apa yang seharusnya dilakukan.
Pada hakikatnya kaidah hukum merupakan perumusan pendapat
atau pandangan tentang bagaimana seharusnya seseorang bertingkah
laku. Sebagai pedoman kaidah hukum bersifat umum dan pasif.6
5. Menurut Borst hukum adalah keseluruhan peraturan bagi kelakuan
atau perbuatan manusia di dalam masyarakat ,yang pelaksanaannya
dapat dipaksakan dan bertujuan mendapatkan tata atau keadilan.7
B. 1) Tujuan Hukum
7
Arrasjid Chainur, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, hal:20.
8
Ibid, hal:39.
9
Soerono, Pengantar Ilmu Ekonomi, hal:56.
4
mengabdi pada tujuan negara yang intinya ialah mendatangkan
kemakmuran dan kebahagiaan rakyatnya. Pengabdian tersebut
dilakukan dengan cara menyelenggarakan keadilan dan ketertiban.
c) Prof. Mr. Dr. L.J. Apeldoorn Menyatakan bahwa tujuan hukum adalah
mengatur tata terti dalam masyarakat secara damai dan adil. 10
d) Aristoteles Dalam bukunya Ethica Nicomachea dan Rhetorica
mengatakan hukum mempunyai tugas yang suci yakni memberi
kepada setiap orang apa yang berhak diterima. Anggapan itu
berdasarkan etika dan Aristoteles berpendapat bahwa hukum bertugas
hanya membuat keadilan.
2) Sumber-sumber Hukum
10
Soerono, Pengantar Ilmu Ekonomi, hal:56.
11
Ibid, hal:57.
12
Arrasjid Chainur, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, hal:48.
5
masyarakat) dan juga pendapat umum yang merupakan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi pembentukan hukum.13
1) Sumber Hukum Menurut Ahli Sejarah
Ahli sejarah memakai perkataan sumber hukum dalam dua arti.
1. Dalam arti sumber pengenalan hukum yakni semua tulisan,
dokumen, inskripsi, dan seagainya. Dari sumber tersebut
kita dapat belajar mengenal hukum suatu bangsa pada
suatu waktu misalnya undang-undang, keputusan-
keputusan hakim, piagam-piagam yang memuat perbuatan
hukum, atau tulisan-tulisan ahli hukum.
13
Arrasjid Chainur, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, hal:48
14
Ibid, hal:49
15
Yulies Tiena Masrina, Pengantar Hukum Indonesia, Jakarta: PT. Sinar Grafika, hal:45.
16
Yulies Tiena Masrina, Pengantar Hukum Indonesia, hal:45.
6
3) Sumber Hukum Menurut Ahli Sosiologis
Menurut ahli sosiologis, sumber hukum ialah faktor-faktor yang
menentukan isi hukum yang positif, misalnya keadaan ekonomis,
pandangan agama, atau saat-saat psikologis. Penyelidikan tentag
faktor-faktor tersebut meminta kerja sama dari berbagai ilmu
pengetahuan, lebih-lebih kerja sama antar sejarah (sejarah hukum,
17
agama, dan ekonomi), psikologis, dan ilmu filsafat.
4) Sumber Hukum Menurut Ahli Ekonomi
Bagi seorang ekonomi maka yang menjadi sumber hukumnya
ialah apa yang tampak di lapangan dagang maka penghidupan
ekonomis. Misalnya seelum pemerintah membuat peraturan yang
bertujuan membatasi persaingan di lapangan dagang maka ahli
ekonomi harus memgetahui apa yang dirasa pasti dan tidak dirasa
pasti mengenai persaingan itu.
5) Sumber Hukum Menurut Ahli Agama
Sumber hukum agi seorang ahli agama (Ulama, pendeta, teolog)
tentu bereda dari kebanyakan orang. Bagi golongan ahli agama,
yang menjadi dasar hukum yang paling hakiki ialah kita suci
(Alquran dan hadis, Injil, Taurad, dan Zabur).
Dari pandangan para ahli tersebut dapat kita tarik kesimpilan
bahwa apa yang dimaksud dengan sumber hukum dalam arti kata
materiil, ialah segala apa yang merupakan perasaan hukum,
keyakinan hukum, dan pendapat umum yang ada pada
masyarakat.18
17
Yulies Tiena Masrina, Pengantar Hukum Indonesia, hal:45.
18
Arrasjid Chainur, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, hal:50.
7
6) Sumber-Sumber Hukum Dalam Arti Formal
a. Undang-undang
Menurut Prof. Buys, dalam ilmu pengetahuan hukum, undang-
undang dapat dibedakan dalam dua arti yaitu sebagai berikut:
1. Undang-undang dalam arti mareriil
Yang dimaksud deengan undang-undang dalam arti kata
materiil, ialah setiap keputusan pemerintah yang menurut
isinya mengikat langsung setiap penduduk (sesuatu daerah).
Berdasarkan teori Buys tersebut maka setiap keputusan
pemerintah dapat dikatakan sebagai undang-undang yang
jika ditinjau dari segi isinya ataupun materinya dapat
mengikat setiap penduduk yang dikenainya (dalam arti kata
materiil).
2. Undang-undang dalam arti kata formal
Yang dimaksud dengan undang-undang dalam arti kata
formal ialah keputusan pemerintah yang merupakan undang-
undang karena cara terjadinya.19
10
8
b. Kebiasaan atau hukum tak tertulis
Bertitik tolak pada keyakinan berpendapat bahwa undang-
undang yang berlaku secara positif dan dapat memenuhi segala
kebutuhan hukum dalam kehidupan masyarakat. Tatanan
kebiasaan merupakan tatanan yang norma-normanya sangat
dekat dengan kenyataan kehidupan sehari-hari.
9
lainnya. Perjanjian tersebut berdarkan asas Pacta Sunt Servanda,
yang bearti bahwa perjanjian itu mengikat pihak-pihak yang
mengadakannya, atau setiap perjanjian harus di taati dan
ditepati. Traktat adalah perjanjian yang diadakan di antara dua
negara atau lebih dan sifatnya mengikat negara serta warga
negara- warga negara dari negara-negara yang mengadakan
perjanjian itu.21
C. Pengertian Ekonomi dan Hukum Ekonomi
1. Pengertian Ekonomi
Menurut M. Manulang, ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang
mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran
(kemakmuran suatu keadaan dimana manusia dapat memenuhi
kebutuhannya, baik barang-barang maupun jasa).
21
Arrasjid Chainur, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, hal:78.
22
Sari Kartika Elsi dan Simanunsong Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, hal:4.
10
a). Aspek mengatur usaha-usaha pembangunan ekonomi dalam arti
peningkatan kehidupan ekonomi secara keseluruhan.
b). Aspek mengatur usaha-usaha pembagian hasil pembangunan
ekonomi secara merata di antara seluruh lapisan masyarakat sehingga
setiap warga negara indonesia dapat menikmati hasil pembangunan
ekonomi sesuai dengan sumbangannya dalam usaha pembangunan
ekonomi tersebut.
Hukum ekonomi Indonesia dapat dibedakan menjadi 2 yakni
hukum ekonomi pembangunan dan hukum ekonomi sosial.
a) Hukum Ekonomi pembangunan
Hukum ekonomi pembangunan adalah yang meliputi pengaturan
dan pemikiran hukum mengenai cara-cara peningkatan dan
pengembangan kehidupan ekonomi Indonesia secara nasional.
b) Hukum Ekonomi Sosial
23
Sari Kartika Elsi dan Simanunsong Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, hal:5.
24
Masyhuri, Ekonomi Mikro, UIN-Malang Press, hal:8.
11
Atas dasar itu, hukum ekonomi menjadi tersebar dalam berbagai peraturan
perundang-undangan yang bersumber pada pancasila dan UUD 1945.25
25
Masyhuri, Ekonomi Mikro,hal:8.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum kita dapat melihat bahwa hukum merupakan seluruh aturan tingkah
laku berupa norma/kaidah baik tertulis yang dapat mengatur dan menciptakan tata
tertib dalam masyarakat yang harus ditaati oleh setiap anggota masyarakatnya
berdasarkan keyakinan dan kekuasaan hukum itu.
Norma adalah suatu kriteria bagi orang lain untuk menerima atau menolak perilaku
seseorang. Sementara itu di dalam kehidupan bermasyarakat norma yang berlaku
adalah norma yang ditetapkan dilingkungan masyarakat sebagai aturan yang
mempengaruhi tingkah laku manusia, yaitu norma agama, norma kesusilaan, norma
kesopanan, dan norma hukum.
13
Menurut M. Manulang, ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari
masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu
keadaan dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya, baik barang-barang
maupun jasa).
14
DAFTAR PUSTAKA
Advendi Simangunsong Dan Elsi Kartika Sari. 2004. Hukum Dalam Ekonomi.
Jakarta. PT
Gramedia Widiasarana Indonesia. Hal.4
Soerono, Pengantar Ilmu Ekonomi, Jakarta: Sinar Grafika, Hal:2
Sari Kartika Elsi Dan Simanunsong Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, Jakarta:
Grasindo, 2007.
15