Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGANTAR HUKUM EKONOMI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas


Pada Mata Kuliah Aspek Hukum Ekonomi
Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu

Oleh:

Nama : Nurul Maghfirah


NIM : 18.3.12.0171
Nama : Mahilda Mardin
NIM : 18.3.12.0184
Nama : Moh Farhan
NIM : 18.3.12.0182
Nama : Rahmatia
NIM : 18.3.12.0197

Dosen Pembimbing:

Amin Khoironi S.Sy., M.H

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALU
TAHUN 2021\2022

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1. Latar Belakang................................................................................. 1

2. Rumusan Masalah .......................................................................... 2

3. Tujuan dan Manfaat ......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................... 3

1. Pengertian Pengertian Hukum ......................................................... 3

2. Tujuan Hukum dan Sumber-sumber Hukum ................................... 4

3. Pengertian Ekonomi dan Hukum Ekonomi ..................................... 10

PENUTUP ................................................................................................. 13

1. Kesimpulan ...................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Lahirnya hukum ekonomi disebabkan oleh semakin pesatnya pertumbuhan


dan perkembangan perekonomian. Di seluruh dunia hukum yang berfungsi
mengatur dan membatasi kegiatan-kegiatan ekonomi dengan harapan
pembangunan perekonomian tidak mengabaikan hak-hak kepentingan
masyarakat.1

Perilaku kita diatur oleh aktivitas hukum. Setiap perbuatan hukum adalah
perbuatan yang dapat dipertanggung secara hukum dan diakui oleh Negara.
Hukum adalah suatu pedoman, aturan, mengikat dan diakui oleh Negara yang
membatasi segala tindakan manusia agar manusia memiliki norma yang baik
sehingga terciptanya suatu keamanan, kesejahteraan dalam bermasyarakat.2

Bukan hukum sosial saja yang gencar diperbincangkan. Dalam urusan


perekonomian Negara juga menetapkan suatu aturan atau hukum yang mengikat,
mengatur segala tindakan perekonomian di suatu Negara sehingga dapat
terkontrolnya sistem ekonomi.3

Hukum bagaimanapun sangat dibutuhkan untuk mengatur kehidupan


bermasyarakat di dalam segala aspeknya, apakah itu kehidupan sosial, kehidupan
politik, budaya, pendidikan apalagi yang tak kalah pentingnya adalah fungsinya
atau peranannya dalam mengatur kegiatan ekonomi.

Dalam kegiatan ekonomi inilah justru hukum sangat diperlukan karena


sumber-sumber ekonomi yang terbatas disatu pihak dan tidak terbatasnya

1
Advendi Simangunsong dan Elsi Kartika Sari. 2004. Hukum Dalam Ekonomi. Jakarta. PT
Gramedia Widiasarana Indonesia. Hal.4
2
Soerono, Pengantar Ilmu Ekonomi, Jakarta: Sinar Grafika, hal:2.
3
Soerono, Pengantar Ilmu Ekonomi, Jakarta: hal:2.
1

1
permintaan atau kebutuhan akan sumber ekonomi dilain pihak sehingga konflik
antara sesama warga dalam memperebutkan sumber-sumber ekonomi tersebut akan
sering terjadi.

2. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Hukum ?


2. Apakah Tujuan Hukum dan Sumber-sumber Hukum ?
3. Bagaimana Pengertian Ekonomi dan Hukum Ekonomi ?

3. Tujuan dan Manfaat


1. Memahami Pengertian Hukum
2. Memahami Tujuan Hukum dan Sumber-sumber Hukum
3. Memahami Pengertian Ekonomi dan Hukum Ekonomi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum
Arti hukum secara etimologi yaitu kata hukum berasal dari bahasa Arab
dan merupakan bentuk tunggal. Kata jamaknya adalah “Alkas” yang
selanjutnya diambil alih dalam bahasa Indonesia menjadi “Hukum”. Di
dalam pengertian hukum terkandung pengertian bertalian erat dengan
pengertian yang dapat melakukan paksaan.
Secara umum kita dapat melihat bahwa hukum merupakan seluruh aturan
tingkah laku berupa norma/kaidah baik tertulis yang dapat mengatur dan
menciptakan tata tertib dalam masyarakat yang harus ditaati oleh setiap
anggota masyarakatnya berdasarkan keyakinan dan kekuasaan hukum itu.
Beberapa pendapat para ahli hukum yang telah memerikan definisi yang
antara lain sebagai berikut.4
1. Menurut E. Utrecht Hukum adalah himpunan petunjuk hidup
(perintah atau larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu
masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat dan
jika dilanggar dapat menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah
dari masyarakat itu.
2. Menurut Satjipto Rahardjo Hukum adalah karya manusia berupa
norma-norma yang berisikan petunjuk-petunjuk tingkah laku.
Hukum merupakan pencerminan dari kehendak manusia tentang
bagaimana seharusnya masyarakat dibina dan kemana harus
diarahkan. Oleh karena itu pertama-tama,hukum mengandung
rekaman dari ide-ide yang dipilih oleh masyarakat tempat hukum
diciptakan. Ide-ide tersebut berupa ide mengenai keadilan. 5

4
Soerono, Pengantar Ilmu Ekonomi, hal:3.
5
Ibid, hal:4

3
3. Menurut J.C.T. Simorangkir dan Woerjono Hukum adalah
peraturan-peraturan bersifat memaksa yang dibuat oleh badan-badan
resmi yang berwajib, yang menentukan tingkah laku manusia dalam
lingkungan masyarakat, pelanggaran terhadap peraturan-peeraturan
tadi berakibat diambilnya tindakan hukuman.
4. Menurut Sudikno Martokusumo Kaidah hukum merupakan
ketentuan atau pedoman tentang apa yang seharusnya dilakukan.
Pada hakikatnya kaidah hukum merupakan perumusan pendapat
atau pandangan tentang bagaimana seharusnya seseorang bertingkah
laku. Sebagai pedoman kaidah hukum bersifat umum dan pasif.6
5. Menurut Borst hukum adalah keseluruhan peraturan bagi kelakuan
atau perbuatan manusia di dalam masyarakat ,yang pelaksanaannya
dapat dipaksakan dan bertujuan mendapatkan tata atau keadilan.7

Dari beberapa definisi tentang hukum tersebut, tampaklah bahwa


hukum meliputi kehidupan manusia dalam pergaulan masyarakat yang
menyangkut hidup dan kehidupan manusia agar hidup teratur, serta
merupakan pedoman atau patokan sikap tindakan atau perilaku yang
pantas dalam pergaulan hidup antar manusia. 8

B. 1) Tujuan Hukum

Pendapat berabagai ahli dan sarjana mengenai tujuan hukum sebagai


berikut:

a) Dr.Wirjono Prodjodikoro. SH. Dalam bukunya “Perbuatan Melanggar


Hukum” mengemukakan bahwa tujuan hukum adalah mengadakan
keselamatan, keahagiaan dan tata tertib dalam masyarakat.9
b) Prof. Subekti, SH. Dalam bukunya “Dasar-dasar Hukum dan
Pengadilan”, Prof. Subekti, SH. Mengemukakan bahwa hukum itu

7
Arrasjid Chainur, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, hal:20.
8
Ibid, hal:39.
9
Soerono, Pengantar Ilmu Ekonomi, hal:56.

4
mengabdi pada tujuan negara yang intinya ialah mendatangkan
kemakmuran dan kebahagiaan rakyatnya. Pengabdian tersebut
dilakukan dengan cara menyelenggarakan keadilan dan ketertiban.
c) Prof. Mr. Dr. L.J. Apeldoorn Menyatakan bahwa tujuan hukum adalah
mengatur tata terti dalam masyarakat secara damai dan adil. 10
d) Aristoteles Dalam bukunya Ethica Nicomachea dan Rhetorica
mengatakan hukum mempunyai tugas yang suci yakni memberi
kepada setiap orang apa yang berhak diterima. Anggapan itu
berdasarkan etika dan Aristoteles berpendapat bahwa hukum bertugas
hanya membuat keadilan.

Berdasarkan teor-teori tentang tujuan hukum seagaimana yang telah


diuraikan maka dapat di lihat bahwa apabila tujuan hukum semata-mata
hanya untuk mewujudkan keadilan saja maka tidak seimbang hingga akan
bertentangan dengan kenyataan. 11

2) Sumber-sumber Hukum

Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan


yang mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan-aturan itu dilanggar
akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya. Yang
di maksud dengan segala sesuatu adalah faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap timbulnya hukum, faktor-faktor yang merupakan sumber-sumber
kekuatan berlakunya hukum secara formal.12

a) Sumber-sumber Hukum Dalam Arti Kata Materiil


Sumber Hukum dalam arti material, yaitu: suatu keyakinan/ perasaan
hukum individu dan pendapat umum yang menentukan isi hukum.
Dengan demikian keyakinan/ perasaan hukum individu (selaku anggota

10
Soerono, Pengantar Ilmu Ekonomi, hal:56.
11
Ibid, hal:57.
12
Arrasjid Chainur, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, hal:48.

5
masyarakat) dan juga pendapat umum yang merupakan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi pembentukan hukum.13
1) Sumber Hukum Menurut Ahli Sejarah
Ahli sejarah memakai perkataan sumber hukum dalam dua arti.
1. Dalam arti sumber pengenalan hukum yakni semua tulisan,
dokumen, inskripsi, dan seagainya. Dari sumber tersebut
kita dapat belajar mengenal hukum suatu bangsa pada
suatu waktu misalnya undang-undang, keputusan-
keputusan hakim, piagam-piagam yang memuat perbuatan
hukum, atau tulisan-tulisan ahli hukum.

Dengan melihat dan mempergunakan dokumen-dokumen,


surat-surat, dan keterangan yang lain yang memuat undang-
undang dan yang memungkinkan dia mengetahui hukum yang
berlaku masa sekarang (positif).14

2) Sumber Hukum Menurut Ahli Filsafat


1. Ukuran yang harus dipakai untuk menjadi hukum agar
dapat mengetahui apakah suatu hukum merupakan hukum
yang adil? Oleh para filosof, keadilan sangat
dipertimbangkan secara mendalam. 15
2. Dengan melihat kekuatan mengingat dalam hukum.
Dengan mengingat pertanyaan apa sebab kita taat pada
hukum? Dalam hal ini banyak faktor yang
mengikatvhingga orang mentaati hukum, misalnya karena
hukum berasal dari tuhan, perjanjian masyarakat,
kekuasaan dan lain-lain.16

13
Arrasjid Chainur, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, hal:48
14
Ibid, hal:49
15
Yulies Tiena Masrina, Pengantar Hukum Indonesia, Jakarta: PT. Sinar Grafika, hal:45.
16
Yulies Tiena Masrina, Pengantar Hukum Indonesia, hal:45.

6
3) Sumber Hukum Menurut Ahli Sosiologis
Menurut ahli sosiologis, sumber hukum ialah faktor-faktor yang
menentukan isi hukum yang positif, misalnya keadaan ekonomis,
pandangan agama, atau saat-saat psikologis. Penyelidikan tentag
faktor-faktor tersebut meminta kerja sama dari berbagai ilmu
pengetahuan, lebih-lebih kerja sama antar sejarah (sejarah hukum,
17
agama, dan ekonomi), psikologis, dan ilmu filsafat.
4) Sumber Hukum Menurut Ahli Ekonomi
Bagi seorang ekonomi maka yang menjadi sumber hukumnya
ialah apa yang tampak di lapangan dagang maka penghidupan
ekonomis. Misalnya seelum pemerintah membuat peraturan yang
bertujuan membatasi persaingan di lapangan dagang maka ahli
ekonomi harus memgetahui apa yang dirasa pasti dan tidak dirasa
pasti mengenai persaingan itu.
5) Sumber Hukum Menurut Ahli Agama
Sumber hukum agi seorang ahli agama (Ulama, pendeta, teolog)
tentu bereda dari kebanyakan orang. Bagi golongan ahli agama,
yang menjadi dasar hukum yang paling hakiki ialah kita suci
(Alquran dan hadis, Injil, Taurad, dan Zabur).
Dari pandangan para ahli tersebut dapat kita tarik kesimpilan
bahwa apa yang dimaksud dengan sumber hukum dalam arti kata
materiil, ialah segala apa yang merupakan perasaan hukum,
keyakinan hukum, dan pendapat umum yang ada pada
masyarakat.18

17
Yulies Tiena Masrina, Pengantar Hukum Indonesia, hal:45.
18
Arrasjid Chainur, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, hal:50.

7
6) Sumber-Sumber Hukum Dalam Arti Formal

Sedangkan sumber hukum dalam arti Formal, yaitu: bentuk atau


kenyataan dimana kita dapat menemukan hukum yang berlaku. Jadi
karena bentuknya itulah yang menyebabkan hukum berlaku umum,
diketahui, dan ditaati.

Adapun yang termasuk sumber hukum dalam arti formal adalah :

a. Undang-undang
Menurut Prof. Buys, dalam ilmu pengetahuan hukum, undang-
undang dapat dibedakan dalam dua arti yaitu sebagai berikut:
1. Undang-undang dalam arti mareriil
Yang dimaksud deengan undang-undang dalam arti kata
materiil, ialah setiap keputusan pemerintah yang menurut
isinya mengikat langsung setiap penduduk (sesuatu daerah).
Berdasarkan teori Buys tersebut maka setiap keputusan
pemerintah dapat dikatakan sebagai undang-undang yang
jika ditinjau dari segi isinya ataupun materinya dapat
mengikat setiap penduduk yang dikenainya (dalam arti kata
materiil).
2. Undang-undang dalam arti kata formal
Yang dimaksud dengan undang-undang dalam arti kata
formal ialah keputusan pemerintah yang merupakan undang-
undang karena cara terjadinya.19

19 Arrasjid Chainur, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, hal:62

10

8
b. Kebiasaan atau hukum tak tertulis
Bertitik tolak pada keyakinan berpendapat bahwa undang-
undang yang berlaku secara positif dan dapat memenuhi segala
kebutuhan hukum dalam kehidupan masyarakat. Tatanan
kebiasaan merupakan tatanan yang norma-normanya sangat
dekat dengan kenyataan kehidupan sehari-hari.

c. Yurisprudensi (keputusan-keputusan Hakim)


Anggapan yang menyatakan bahwa sumber hukum satu-
satunya adalah undang-undang dan diluar undang-undang tiada
hukum, ternyata anggapan itu pada saat sekarang telah
ditinggalkan orang. Anggapan itu mempunyai kelemahan-
kelemahan, diantaranya banyak perkara yang tidak diatur, tidak
lengkap, dan tidak sempurna memberikan aturan-aturan dalam
perkara yang dihadapi hakim tersebut.
Undang-undang tidak selamanya mampu memenuhi segala
sesuatu yang menyangkut kebutuhan hukum dalam masyarakat.
Oleh karena itu, wajarlah timbul pandangan yang mengatakan
bahwa diluar undang-undang masih banyak kebutuhan akan
pembentukan hukum yang lain, yang sesuai dengan
perkembangan masyarakat. Dalam hal ini kebutuhan dalam
pembentukan hukum, di samping kebiasaan-kebiasaan yang ada
dalam masyarakat, dapat pula dilakukan oleh hakim. 20
d. Traktat (treaty)
Di dalam pergaulan dunia negara-negara selalu saling
berhubungan dan mengikat perjanjian antara satu dengan yang

20 Arrasjid Chainur, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, hal:80.

9
lainnya. Perjanjian tersebut berdarkan asas Pacta Sunt Servanda,
yang bearti bahwa perjanjian itu mengikat pihak-pihak yang
mengadakannya, atau setiap perjanjian harus di taati dan
ditepati. Traktat adalah perjanjian yang diadakan di antara dua
negara atau lebih dan sifatnya mengikat negara serta warga
negara- warga negara dari negara-negara yang mengadakan
perjanjian itu.21
C. Pengertian Ekonomi dan Hukum Ekonomi
1. Pengertian Ekonomi
Menurut M. Manulang, ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang
mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran
(kemakmuran suatu keadaan dimana manusia dapat memenuhi
kebutuhannya, baik barang-barang maupun jasa).

Jika mengulas tentang Pengertian Ekonomi, secara automatis bakal


mengulas mengenai ilmu ekonomi di mana ilmu ekonomi adalah satu
pengetahuan kajian yang mengulas serta pelajari mengenai ekonomi
tersebut. Pada umumnya, pengetahuan ekonomi dibagi jadi dua yakni
pengetahuan ekonomi makro serta pengetahuan ekonomi mikro.
2. Pengertian Hukum Ekonomi
Hukum ekonomi lahir disebabkan oleh semakin pesatnya
pertumbuhan dan perkembangan perekonomian. Di seluruh dunia
hukum berfungsih untuk mengatur dan membatasi kegiatan-kegiatan
ekonomi kegiatan-kegiatan ekonomi dengan harapan pembangunan
perekonomian tidak mengabaikan hak-hak dan kepentingan masyarakat.
Sunaryati Hartono mengatakan bahwa hukum ekonomi adalah
penjabaran hukum ekonomi pembangunan dan hukum ekonomi sosial
sehingga hukum ekonomi tersebut mempunyai dua aspek berikut. 22

21
Arrasjid Chainur, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, hal:78.
22
Sari Kartika Elsi dan Simanunsong Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, hal:4.

10
a). Aspek mengatur usaha-usaha pembangunan ekonomi dalam arti
peningkatan kehidupan ekonomi secara keseluruhan.
b). Aspek mengatur usaha-usaha pembagian hasil pembangunan
ekonomi secara merata di antara seluruh lapisan masyarakat sehingga
setiap warga negara indonesia dapat menikmati hasil pembangunan
ekonomi sesuai dengan sumbangannya dalam usaha pembangunan
ekonomi tersebut.
Hukum ekonomi Indonesia dapat dibedakan menjadi 2 yakni
hukum ekonomi pembangunan dan hukum ekonomi sosial.
a) Hukum Ekonomi pembangunan
Hukum ekonomi pembangunan adalah yang meliputi pengaturan
dan pemikiran hukum mengenai cara-cara peningkatan dan
pengembangan kehidupan ekonomi Indonesia secara nasional.
b) Hukum Ekonomi Sosial

Hukum ekonomi sosial adalah yang menyangkut pengaturan pemikiran


hukum mengenai cara-cara pembagian hasil pembangunan ekonomi nasional
secara adil dan merata dalam martabat kemanusiaan (hak asasi manusia)
manusia indonesia. 23

Selain itu, Rochmat Soemitro memberikan definisi hukum ekonomi,


Menurutnya , hukum ekonomi ialah sebagian dari keseluruhan norma yang
dibuat oleh pemerintah atau penguasa sebagai satu personifikasi dari
masyarakat yang mengatur kehidupan kepentingan ekonomi masyarakat
yang saling berhadapan.24

Sunaryati Hartono berpendapat dan menyatakan bahwa hukum ekonomi


indonesia adalah keseluruhan kaidh-kaidah dan keputusan-keputusan hukum
yang secara khusus mengatur kegiatan dan kehidupan ekonomi diindonesia.

23
Sari Kartika Elsi dan Simanunsong Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, hal:5.
24
Masyhuri, Ekonomi Mikro, UIN-Malang Press, hal:8.

11
Atas dasar itu, hukum ekonomi menjadi tersebar dalam berbagai peraturan
perundang-undangan yang bersumber pada pancasila dan UUD 1945.25

1. Asas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME,


2. Asas manfaat,
3. Asas demokrasi pancasila,
4. Asas adil dan merata
5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dalam perikehidupan,
6. Asas hukum
7. Asas kemandirian,
8. Asas keuangan,
9. Asas ilmu pengetahuan,
10. Asas kebersamaan, kekurangan, keseimbangan, dan kesinambungan
dalam kemakmuran rakyat,
11. Asas pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan, dan
12. Asas kemandirian yang berwawasan kenegaraan.

25
Masyhuri, Ekonomi Mikro,hal:8.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Secara umum kita dapat melihat bahwa hukum merupakan seluruh aturan tingkah
laku berupa norma/kaidah baik tertulis yang dapat mengatur dan menciptakan tata
tertib dalam masyarakat yang harus ditaati oleh setiap anggota masyarakatnya
berdasarkan keyakinan dan kekuasaan hukum itu.

Dalam bukunya “Dasar-dasar Hukum dan Pengadilan”, Prof. Subekti, SH.


Mengemukakan bahwa hukum itu mengabdi pada tujuan negara yang intinya ialah
mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan rakyatnya. Pengabdian tersebut
dilakukan dengan cara menyelenggarakan keadilan dan ketertiban.

Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang


mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan-aturan itu dilanggar akan
menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya.

a) Sumber-sumber Hukum Dalam Arti Kata Materiil


Yaitu: suatu keyakinan/perasaan hukum individu dan pandapat umum
yang menentukan pendapat umum.
b) Sumber-Sumber Hukum Dalam Arti Formal
Yaitu: bentuk atau kenyataan dimana kita dapat menemukan hukum
yang berlaku.

Norma adalah suatu kriteria bagi orang lain untuk menerima atau menolak perilaku
seseorang. Sementara itu di dalam kehidupan bermasyarakat norma yang berlaku
adalah norma yang ditetapkan dilingkungan masyarakat sebagai aturan yang
mempengaruhi tingkah laku manusia, yaitu norma agama, norma kesusilaan, norma
kesopanan, dan norma hukum.

13
Menurut M. Manulang, ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari
masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu
keadaan dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya, baik barang-barang
maupun jasa).

Selain itu, Rochmat Soemitro memberikan definisi hukum ekonomi, Menurutnya ,


hukum ekonomi ialah sebagian dari keseluruhan norma yang dibuat oleh
pemerintah atau penguasa sebagai satu personifikasi dari masyarakat yang
mengatur kehidupan kepentingan ekonomi masyarakat yang saling berhadapan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Advendi Simangunsong Dan Elsi Kartika Sari. 2004. Hukum Dalam Ekonomi.
Jakarta. PT
Gramedia Widiasarana Indonesia. Hal.4
Soerono, Pengantar Ilmu Ekonomi, Jakarta: Sinar Grafika, Hal:2

Soerono, Pengantar Ilmu Ekonomi, Hal:3.

Arrasjid Chainur, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2004.

Dr, Masyhuri, Ekonomi Mikro, UIN-Malang Press, 2007.

Soerono, Pengantar Ilmu Ekonomi, Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

Sari Kartika Elsi Dan Simanunsong Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, Jakarta:
Grasindo, 2007.

Yulies Tiena Masriani, Pengantar Hukum Indonesia. Yang Menerbitkan PT Sinar


Grafika: Jakarta, 2004.

15

Anda mungkin juga menyukai