Oleh :
Kelompok I
EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY
PADANGSIDIMPUAN
2022
1
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ..........................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melakukan berbagai aktivitas dalam ruang lingkup Hukum
terdapat juga aspek-aspek Ekonomi. Tak dapat dipungkiri bahwa Ekonomi
adalah bagian yang berperan penting dalam berbagai pengelolaan dan
penindustrian dunia Hukum. Untuk dapat dipahami tentang hukum dalam
perekonomian, maka perlu untuk lebih mempelajari tentang pengertian
hukum dan hukum ekonomi. Dalam kesempatan ini akan dibahas hal
tersebut lewat makalah saya saat ini.
Peranan hukum dalam pembangunan ekonomi dan modernisasi
masih saja diperdebatkan. Perdebatan ini merupakan sebagian dari
perdebatan yang lebih luas, tentang peranan hukum di dalam masyarakat.
Lembaga hukum adalah salah satu di antara lembaga/pranata-pranata
sosial, seperti juga halnya keluarga, agama, ekonomi, perang atau lainnya.
Hukum bagaimanapun sangat dibutuhkan untuk mengatur
kehidupan bermasyarakat di dalam segala aspeknya, apakah itu kehidupan
sosial, kehidupan politik, budaya, pendidikan apalagi yang tak kalah
pentingnya adalah fungsinya atau peranannya dalam mengatur kegiatan
ekonomi.
Dalam kegiatan ekonomi inilah justru hukum sangat diperlukan
karena sumber-sumber ekonomi yang terbatas disatu pihak dan tidak
terbatasnya permintaan atau kebutuhan akan sumber ekonomi dilain pihak
sehingga konflik antara sesama warga dalam memperebutkan sumber-
sumber ekonomi tersebut akan sering terjadi.
Namun demikian berdasarkan pengalaman umat manusia sendiri,
peranan hukum tersebut haruslah terukur sehingga tidak mematikan
inisiatif dan daya kreasi manusia yang menjadi daya dorong utama dalam
pembangunan ekonomi. Oleh karenanya timbul pertanyaan sampai sejauh
mana hukum harus berperan, dengan cara bagaiamana hukum itu harusnya
berperanan dan kepada siapa hukum itu mendelegasikan peranannya
dalam kegiatan nyata dari peri kehidupan ekonomi warganya.
Hal yang terakhir ini perlu diperjelas karena hukum itu sendiri
merupakan adagium yang abstrak meskipun dinyatakan dalam simbol-
simbol bahasa yang lebih dapat bersifat aktif dan nyata bila dilakukan oleh
suatu institusi atau lembaga yang ditunjuknya.
Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas
manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan,
berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu
3
pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan
global. Dalam pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai
luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat,
mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moral dan
etikanya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Hukum ?
2. Apakah yang dimaksud dengan Hukum Ekonomi ?
3. Apa yang menjadi sumber-sumber hukum ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum
Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang
dibuat dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga
ketertiban, keadilan, mencegah terjadinya kekacauan.1
Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa adanya kepastian
hukum dalam masyarakat. Oleh sebab itu setiap masyarat berhak untuk
memperoleh pembelaan didepan hukum. Hukum dapat diartikan sebagai
sebuah peraturan atau ketetapan/ ketentuan yang tertulis ataupun yang
tidak tertulis untuk mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan
sangsi untuk orang yang melanggar hukum.2
Arti hukum dirumuskan bukan untuk membatasi atau memberi
definisi hukum. Karena memberi definisi hukum adalah hal yang sukar
sekali, seperti yang dinyatakan Van Apeldorn yang menyebut pendapat
Kant, bahwa batasan tentang hukum masih senantiasa dicari dan belum
didapatkan. Kesukaran ini karena hukum mencakup aneka macam segi dan
aspek, serta karena luasnya ruang lingkup (scope) hukum disamping itu
sebenarnya pun diberbagai bidang.3
Hukum dalam arti Ilmu Hukum, berarti tentang kaidah, atau
normwissenschaft atau sallenwissenschaft, yaitu ilmu yang menelaah
hukum sebagai kaidah, atau sistem kaidah-kaidah, dengan dogmatik
hukum dan sistematik hukum. 4
1
DR. Soedjono Dirdjosisworo, S.H., Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
hal. 25
2
ARIANTO, Satya, Memahami Hukum: Dari Kontruksi Sampai Implementasi/editor, Satya
Arianto, Ninuk Triyanti, Jakarta: Rajawali, hal. 128
3
DR. Soedjono Dirdjosisworo, S.H., Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
hal. 25
4
DR. Soedjono Dirdjosisworo, S.H., Pengantar Ilmu Hukum, hal. 42
5
Hukum dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Hukum berdasarkan Bentuknya: Hukum tertulis dan Hukum tidak
tertulis.
2. Hukum berdasarkan Wilayah berlakunya: Hukum local, Hukum
nasional dan Hukum Internasional.
3. Hukum berdasarkan Fungsinya: Hukum Materil dan Hukum Formal.
4. Hukum berdasarkan Waktunya: Ius Constitutum, Ius Constituendum,
Lex naturalis/ Hukum Alam.
5. Hukum Berdasarkan Isinya: Hukum Publik, Hukum Antar waktu dan
Hukum Private. Hukum Publik sendiri dibagi menjadi Hukum Tata
Negara, Hukum Administrasi Negara, Hukum Pidana dan Hukum
Acara. Sedangkan Hukum Privat dibagi menjadi Hukum Pribadi,
Hukum Keluarga, Hukum Kekayaan, dan Hukum Waris.
6. Hukum Berdasarkan Pribadi: Hukum satu golongan, Hukum semua
golongan dan Hukum Antar golongan.
7. Hukum Berdasarkan Wujudnya: Hukum Obyektif dan Hukum
Subyektif.
8. Hukum Berdasarkan Sifatnya: Hukum yang memaksa dan Hukum
yang mengatur.5
5
KAN Kansil, C.S.T. Pengantar Ilmu Hukum Jilid 1, Jakarta: Balai Pustaka, hal. 167
6
KAN Kansil, C.S.T. Pengantar Ilmu Hukum Jilid 1, hal. 167
6
kehidupannya dan jika kaidah tersebut dilanggar akan memberikan
kewenangan bagi otoritas tertinggi untuk menjatuhkan sanksi yang
sifatnya eksternal.7
7
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum Jilid 1, Jakarta: Balai Pustaka, hal. 10
8
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum, hal.11
9
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum, hal.11
10
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum, hal.14
11
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum, hal.14
7
masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama dan jika ada yang
melanggar, maka akan menimbulkan reaksi bersama terhadap seseorang
atau beberapa orang yang melakukan pelanggaran itu.12
12
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum, hal.9
13
R. Soeroso, S.H. Pengantar ilmu hukum, Jakarta: Sinar Grafika hal. 117
14
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum, hal. 19
15
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum, hal.19
16
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum Jilid 1, Jakarta: Balai Pustaka, hal.20
8
b. Kebiasaan atau hukum tak tertulis (adat) kebiasaan yang lazim
dilakukan masyarakat
c. Yurisprudensi (keputusan-keputusan Hakim)
d. Traktat (treaty) perjanjian nasional.
e. Doktrin (pendapat ahli hukum)17
2. Tujuan Hukum
Tujuan hukum menjamin kepastian hokum, ada beberapa pendapat
dari para ahli hukum sebagai berikut.18
a. Aristoteles Teori Etis Buku The Ethics of Aristoteles Tujuan hukum
semata-mata mencapai keadilan. Artinya, memberikan kepada
setiap orang, apa yang menjadi haknya. Disebut teori etis karena isi
hukum semata-mata ditentukan oleh kesadaran etis mengenai apa
yang adil dan apa yang tidak adil. Dalam bukunya ”Rhetorica”
mencetus teorinya bahwa, tujuan hukum menghendaki keadilan
semata-mata dan isi dari pada hukum ditentukan oleh kesadaran
etis mengenai apa yang dikatakan adil dan apa yang tidak adil.19
17
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum, hal.20
18
R. Soeroso, S.H. Pengantar ilmu hukum, Jakarta: Sinar Grafika hal. 58
19
R. Soeroso, S.H. Pengantar ilmu hukum, hal. 58
20
R. Soeroso, S.H. Pengantar ilmu hukum, Jakarta: Sinar Grafika hal. 118
21
R. Soeroso, S.H. Pengantar ilmu hukum, hal. 119
9
Perdamaian di antara manusia dipertahankan oleh hukum dengan
melindungi kepentingan-kepentingan hukum manusia seperti:
kehormatan, kemerdekaan jiwa, harta benda dari pihak-pihak yang
merugikan.22
22
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum Jilid 1, Jakarta: Balai Pustaka, hal. 15
23
R. Soeroso, S.H. Pengantar Ilmu Ekonomi, hal.57
24
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum, hal.14-15
25
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum Jilid 1, Jakarta: Balai Pustaka, hal.20
26
Yulies Tiena Masriani, Pengantar Hukum Indonesia. Yang menerbitkan PT Sinar Grafika:
Jakarta, hal. 54
10
c. Menciptakan pergaulan hidup antaranggota masyarakat;
d. Menjamin kebahagiaan sebanyak-banyaknya pada masyarakat;
e. Memberi petunjuk dalam pergaulan masyarakat.27
C. Hukum Ekonomi
1. Pengertian Hukum Ekonomi menururt Para Ahli
Pengertian Hukum Ekonomi menurut pendapat Sunaryati
Hartono adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan putusan-putusan
hukum yang secara khusus mengatur kegiatan dan kehidupan ekonomi
di Indonesia.29
Menurut Soedarto, Pengertian Hukum Ekonomi ialah
keseluruhan peraturan, khususnya yang telah dibuat oleh pemerintah
atau badan pemerintah, baik itu secara langsung maupun tidak
langsung bertujuan untuk mempengaruhi perbandingan ekonomi di
pasar-pasar, yang terwujud dalam perundangan perekonomian. Dalam
perundangan itu diatur kehidupan ekonomi dari negara termasuk
rakyatnya.30
Rochmat Soemitro mengungkapkan bahwa Pengertian Hukum
Ekonomi merupakan sebagian dari keseluruhan norma yang dibuat
oleh pemerintah atau penguasa sebagai satu personifikasi dari
27
Yulies Tiena Masriani, Pengantar Hukum Indonesia, hal. 54
28
Yulies Tiena Masriani, Pengantar Hukum Indonesia, hal. 55
29
Elsi Kartika, S.H., M.H., Hukum dalam Ekonomi, Jakarta: PT Grafindo, hal. 4
30
Elsi Kartika, S.H., M.H., Hukum dalam Ekonomi, hal.5
11
masyarakat yang mengatur kehidupan kepentingan ekonomi
masyarakat yang saling berhadapan.31
Dari pengertian hukum ekonomi yang disampaikan para pakar
diatas, dapat disimpulkan bahwa Pengertian Hukum Ekonomi adalah
keseluruhan kaidah hukum yang mengatur dan mempengaruhi segala
sesuatu yang berkaitan dengan dan kehidupan perekonomian nasional
negara, baik kaidah hukum yang bersifat privat maupun publik, tertulis
dan tidak tertulis, yang mengatur kegiatan dan kehidupan
perekonomian nasional negara.32
Lahirnya hukum ekonomi disebabkan oleh semakin pesatnya
pertumbuhan dan perkembangan perekonomian. Dalam hal ini, hukum
berfungsi membatasi dan mengatur kegiatan-kegiatan ekonomi dengan
harapan pembangunan perekonomian tidak mengabaikan hak-hak dan
kepentingan masyarakat.33
Sebagai negara kesejahteraan, maka pemerintah berkewajiban
untuk melindungi hak-hak dan kepentingan masyarakat, pada
umumnya dituangkan dalam bentuk hukum formal. Hukum formal ini
pulalah yang akan mewujudkan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai
dalam pembangunan ekonomi.34
Dengan demikian segala kegiatan ekonomi akan diatur oleh
hukum formal tersebut sebagai sarana untuk merealisir kebijaksanaan-
kebijaksanaan pembangunan ekonomi yang pada gilirannya akan
meningkatkan taraf hidup dan kecerdasan bangsa indonesia.35
Ada yang berpendapat bahwa hukum ekonomi hanya meliputi
kaidah-kaidah hukum publik yang merupakan pengarahan pemerintah
dalam kehidupan ekonomi nasional. Sebaliknya ada pandangan bahwa
31
Elsi Kartika, S.H., M.H., Hukum dalam Ekonomi, hal.5
32
Elsi Kartika, S.H., M.H., Hukum dalam Ekonomi, Jakarta: PT Grafindo, hal. 5
33
Elsi Kartika, S.H., M.H., Hukum dalam Ekonomi, hal.5
34
Elsi Kartika, S.H., M.H., Hukum dalam Ekonomi, hal.5
35
Elsi Kartika, S.H., M.H., Hukum dalam Ekonomi, hal.6
12
hukum ekonomi mencakup semua kaidah yang bersifat perdata
maupun publik yang mengatur kehidupan ekonomi.36
Selanjutnya masih terdapat perbedaan pendapat berkenaan
dengan kedudukan hukum ekonomi sebagai cabang ilmu hukum.
Kemudian ada juga berpendapat hukum ekonomi sebagai cabang ilmu
hukum yang berdiri sendiri dan ada yang menganggap sebagai istilah
pengelompokkan belaka.37
Dari berbagai pengertian hukum ekonomi yang telah
disampaikan oleh para ahli tersebut, bisa disimpulkan jika inti dari
hukum ekonomi ini ialah seluruh kaidah hukum yang mempengaruhi
dan mengatur segala hal yang mempunyai keterkaitan dengan
kehidupan perekonomian nasional sebuah negara, entah kaidah hukum
yang sifatnya privat, ataupun publik, secara tertulis atau pun tidak
tertulis.38
Semua aturan ini akan mengatur berbagai kehidupan dan
kegiatan perekonomian nasional negara. Munculnya hukum ekonomi
ini dipicu semakin pesatnya pertumbuhan serta perkembangan
perekonomian nasional dan internasional. Di dalam hal ini, hukum
memiliki fungsi untuk membatasi serta mengatur berbagai macam
kegiatan ekonomi dengan harapan agar pembangunan perekonomian
tidak mengabaikan kepentingan atau pun hak yang dimiliki oleh
masyarakat.39
36
Elsi Kartika, S.H., M.H., Hukum dalam Ekonomi, hal.6
37
Elsi Kartika, S.H., M.H., Hukum dalam Ekonomi, hal.6
38
Elsi Kartika, S.H., M.H., Hukum dalam Ekonomi, Jakarta: PT Grafindo, hal. 6
39
Elsi Kartika, S.H., M.H., Hukum dalam Ekonomi, hal.6
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum adalah sesuatu yang indah, ia hanyalah alat. Karena
renanya agar alat ini ada artinya, harus ada yang menggunakan alat ini,
yaitu para petugas penegak hukum, dan warga masyarakat di mana hukum
ini berlaku. Dan para pelaksana ini memegang peran penting, dalam
mewarnai hukum ini mencapai tujuannya mengayomi masyarakat dengan
merujukan keadilan sejati. The singer but not the song, berlaku dalam
upaya dan proses penegakan hukum.
Pengertian Ekonomi yaitu satu diantara bagian pengetahuan sosial
yang mengulas serta pelajari mengenai aktivitas manusia terkait segera
dengan distribusi, mengkonsumsi serta produksi pada barang serta
layanan.
Pengertian Hukum Ekonomi adalah keseluruhan kaidah hukum
yang mengatur dan mempengaruhi segala sesuatu yang berkaitan dengan
dan kehidupan perekonomian nasional negara, baik kaidah hukum yang
bersifat privat maupun publik, tertulis dan tidak tertulis, yang mengatur
kegiatan dan kehidupan perekonomian nasional negara.
14
DAFTAR PUSTAKA
KAN Kansil, C.S.T. Pengantar Ilmu Hukum Jilid 1, Jakarta: Balai Pustaka, 1992
15