Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Pengertian Hukum dan Hukum Ekonomi

Untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Aspek Hukum Dalam Ekonomi

Dosen Pengampu : Dr. Putra Halomoan, S,S. M.H

Oleh :

Kelompok I

Ismail Pulungan (1940200250)

Yusnita Adelina Nst (1940200274)

Leli Khairani (1940200289)

EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY
PADANGSIDIMPUAN
2022

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

A. Latar Belakang .....................................................................................


B. Rumusan Masalah ................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................

A. Pengertian Hukum ................................................................................


B. Sumber-Sumber Hukum & Tujuan Hukum .........................................
C. Hukum Ekonomi ..................................................................................

BAB III PENUTUP ........................................................................................

A. Kesimpulan ..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam melakukan berbagai aktivitas dalam ruang lingkup Hukum
terdapat juga aspek-aspek Ekonomi. Tak dapat dipungkiri bahwa Ekonomi
adalah bagian yang berperan penting dalam berbagai pengelolaan dan
penindustrian dunia Hukum. Untuk dapat dipahami tentang hukum dalam
perekonomian, maka perlu untuk lebih mempelajari tentang pengertian
hukum dan hukum ekonomi. Dalam kesempatan ini akan dibahas hal
tersebut lewat makalah saya saat ini.
Peranan hukum dalam pembangunan ekonomi dan modernisasi
masih saja diperdebatkan. Perdebatan ini merupakan sebagian dari
perdebatan yang lebih luas, tentang peranan hukum di dalam masyarakat.
Lembaga hukum adalah salah satu di antara lembaga/pranata-pranata
sosial, seperti juga halnya keluarga, agama, ekonomi, perang atau lainnya.
Hukum bagaimanapun sangat dibutuhkan untuk mengatur
kehidupan bermasyarakat di dalam segala aspeknya, apakah itu kehidupan
sosial, kehidupan politik, budaya, pendidikan apalagi yang tak kalah
pentingnya adalah fungsinya atau peranannya dalam mengatur kegiatan
ekonomi.
Dalam kegiatan ekonomi inilah justru hukum sangat diperlukan
karena sumber-sumber ekonomi yang terbatas disatu pihak dan tidak
terbatasnya permintaan atau kebutuhan akan sumber ekonomi dilain pihak
sehingga konflik antara sesama warga dalam memperebutkan sumber-
sumber ekonomi tersebut akan sering terjadi.
Namun demikian berdasarkan pengalaman umat manusia sendiri,
peranan hukum tersebut haruslah terukur sehingga tidak mematikan
inisiatif dan daya kreasi manusia yang menjadi daya dorong utama dalam
pembangunan ekonomi. Oleh karenanya timbul pertanyaan sampai sejauh
mana hukum harus berperan, dengan cara bagaiamana hukum itu harusnya
berperanan dan kepada siapa hukum itu mendelegasikan peranannya
dalam kegiatan nyata dari peri kehidupan ekonomi warganya.
Hal yang terakhir ini perlu diperjelas karena hukum itu sendiri
merupakan adagium yang abstrak meskipun dinyatakan dalam simbol-
simbol bahasa yang lebih dapat bersifat aktif dan nyata bila dilakukan oleh
suatu institusi atau lembaga yang ditunjuknya.
Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas
manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan,
berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu

3
pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan
global. Dalam pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai
luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat,
mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moral dan
etikanya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Hukum ?
2. Apakah yang dimaksud dengan Hukum Ekonomi ?
3. Apa yang menjadi sumber-sumber hukum ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum
Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang
dibuat dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga
ketertiban, keadilan, mencegah terjadinya kekacauan.1
Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa adanya kepastian
hukum dalam masyarakat. Oleh sebab itu setiap masyarat berhak untuk
memperoleh pembelaan didepan hukum. Hukum dapat diartikan sebagai
sebuah peraturan atau ketetapan/ ketentuan yang tertulis ataupun yang
tidak tertulis untuk mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan
sangsi untuk orang yang melanggar hukum.2
Arti hukum dirumuskan bukan untuk membatasi atau memberi
definisi hukum. Karena memberi definisi hukum adalah hal yang sukar
sekali, seperti yang dinyatakan Van Apeldorn yang menyebut pendapat
Kant, bahwa batasan tentang hukum masih senantiasa dicari dan belum
didapatkan. Kesukaran ini karena hukum mencakup aneka macam segi dan
aspek, serta karena luasnya ruang lingkup (scope) hukum disamping itu
sebenarnya pun diberbagai bidang.3
Hukum dalam arti Ilmu Hukum, berarti tentang kaidah, atau
normwissenschaft atau sallenwissenschaft, yaitu ilmu yang menelaah
hukum sebagai kaidah, atau sistem kaidah-kaidah, dengan dogmatik
hukum dan sistematik hukum. 4

1
DR. Soedjono Dirdjosisworo, S.H., Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
hal. 25
2
ARIANTO, Satya, Memahami Hukum: Dari Kontruksi Sampai Implementasi/editor, Satya
Arianto, Ninuk Triyanti, Jakarta: Rajawali, hal. 128
3
DR. Soedjono Dirdjosisworo, S.H., Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
hal. 25
4
DR. Soedjono Dirdjosisworo, S.H., Pengantar Ilmu Hukum, hal. 42

5
Hukum dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Hukum berdasarkan Bentuknya: Hukum tertulis dan Hukum tidak
tertulis.
2. Hukum berdasarkan Wilayah berlakunya: Hukum local, Hukum
nasional dan Hukum Internasional.
3. Hukum berdasarkan Fungsinya: Hukum Materil dan Hukum Formal.
4. Hukum berdasarkan Waktunya: Ius Constitutum, Ius Constituendum,
Lex naturalis/ Hukum Alam.
5. Hukum Berdasarkan Isinya: Hukum Publik, Hukum Antar waktu dan
Hukum Private. Hukum Publik sendiri dibagi menjadi Hukum Tata
Negara, Hukum Administrasi Negara, Hukum Pidana dan Hukum
Acara. Sedangkan Hukum Privat dibagi menjadi Hukum Pribadi,
Hukum Keluarga, Hukum Kekayaan, dan Hukum Waris.
6. Hukum Berdasarkan Pribadi: Hukum satu golongan, Hukum semua
golongan dan Hukum Antar golongan.
7. Hukum Berdasarkan Wujudnya: Hukum Obyektif dan Hukum
Subyektif.
8. Hukum Berdasarkan Sifatnya: Hukum yang memaksa dan Hukum
yang mengatur.5

Demikian yang dapat saya sampaikan tentang Pengertian Hukum


semoga informasi diatas dapat bermanfaat.6

Prof. Achmad Ali mengatakan, Hukum adalah seperangkat kaidah atau


aturan yang tersusun dalam suatu sistem, yang menentukan apa yang boleh
dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh manusia sebagai warga
masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, yang bersumber dari
masyarakat sendiri maupun dari sumber lain, yang diakui berlakunya oleh
otoritas tertinggi dalam masyarakat tersebut, serta benar-benar
diberlakukan oleh warga masyarakat (sebagai suatu keseluruhan) dalam

5
KAN Kansil, C.S.T. Pengantar Ilmu Hukum Jilid 1, Jakarta: Balai Pustaka, hal. 167
6
KAN Kansil, C.S.T. Pengantar Ilmu Hukum Jilid 1, hal. 167

6
kehidupannya dan jika kaidah tersebut dilanggar akan memberikan
kewenangan bagi otoritas tertinggi untuk menjatuhkan sanksi yang
sifatnya eksternal.7

J.C.T. Simorangkir, SH & Woerjono Sastroparnoto mengatakan


bahwa, hukum adalah peraturan yang bersifat memaksa dan menentukan
tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh
badan-badan resmi yang berwajib dimana pelanggaran terhadap peraturan
tersebut akan mengakibatkan hukuman yang tertentu.8

Aristoteles mengatakan bahwa, Hukum adalah sesuatu yang sangat


berbeda daripada sekedar mengatur dan mengekspresikan bentuk dari
konstitusi dan hukum berfungsi untuk mengatur tingkah laku para hakim
dan putusannya di pengadilan untuk menjatuhkan hukuman terhadap
pelanggar.9

Karl Von Savigny mengatakan bahwa, Hukum adalah aturan yang


tebentuk melalui kebiasaan dan perasaan kerakyatan, yaitu melalui
pengoperasian kekuasaan secara diam-diam. Hukum berakar pada sejarah
manusia, dimana akarnya dihidupkan oleh kesadaran, keyakinan dan
kebiasaan warga masyarakat.10

Pospisil mengatakan bahwa, Hukum adalah aturan-aturan tingkah laku


yang dibuat menjadi kewajiban melalui sanksi-sanksi yang dijatuhkan
terhadap setiap pelanggaran dan kejahatan melalui suatu otoritas
pengendalian.11

Leon Duguit mengatakan bahwa, Hukum adalah Seluruh aturan


tingkah laku anggota suatu masyarakat, dimana aturan tersebut daya
penggunaannya pada saat tertentu diindahkan/diikuti oleh anggota

7
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum Jilid 1, Jakarta: Balai Pustaka, hal. 10
8
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum, hal.11
9
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum, hal.11
10
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum, hal.14
11
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum, hal.14

7
masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama dan jika ada yang
melanggar, maka akan menimbulkan reaksi bersama terhadap seseorang
atau beberapa orang yang melakukan pelanggaran itu.12

B. Sumber-Sumber Hukum dan Tujuan Hukum


1. Sumber Hukum
Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-
aturan yang mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan-aturan itu
dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi
pelanggarnya.13
Para ahli membedakan sumber hukum ke dalam 2 bagian, yaitu
Sumber hukum dalam arti material dan sumber hukum dalam arti
formal.14
a. Sumber Hukum dalam arti material, yaitu: suatu keyakinan/
perasaan hukum individu dan pendapat umum yang menentukan isi
hukum. Dengan demikian keyakinan/ perasaan hukum individu
(selaku anggota masyarakat) dan juga pendapat umum yang
merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan
hukum. Kemudian dapat ditinjau lagi dari berbagai sudut, misalnya
dari suduk ekonomi, sejarah, sosiologo, filsafat dan sebagainya.15
b. Sedangkan sumber hukum dalam arti Formal, yaitu: bentuk atau
kenyataan dimana kita dapat menemukan hukum yang berlaku.
Jadi karena bentuknya itulah yang menyebabkan hukum berlaku
umum, diketahui, dan ditaati.16
Adapun yang termasuk sumber hukum dalam arti formal adalah :
a. Undang-undang, keputusan bagian hukum yang dilibatkan
masyarakat dalam bentuk uandang-undang.

12
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum, hal.9
13
R. Soeroso, S.H. Pengantar ilmu hukum, Jakarta: Sinar Grafika hal. 117
14
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum, hal. 19
15
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum, hal.19
16
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum Jilid 1, Jakarta: Balai Pustaka, hal.20

8
b. Kebiasaan atau hukum tak tertulis (adat) kebiasaan yang lazim
dilakukan masyarakat
c. Yurisprudensi (keputusan-keputusan Hakim)
d. Traktat (treaty) perjanjian nasional.
e. Doktrin (pendapat ahli hukum)17

2. Tujuan Hukum
Tujuan hukum menjamin kepastian hokum, ada beberapa pendapat
dari para ahli hukum sebagai berikut.18
a. Aristoteles Teori Etis Buku The Ethics of Aristoteles Tujuan hukum
semata-mata mencapai keadilan. Artinya, memberikan kepada
setiap orang, apa yang menjadi haknya. Disebut teori etis karena isi
hukum semata-mata ditentukan oleh kesadaran etis mengenai apa
yang adil dan apa yang tidak adil. Dalam bukunya ”Rhetorica”
mencetus teorinya bahwa, tujuan hukum menghendaki keadilan
semata-mata dan isi dari pada hukum ditentukan oleh kesadaran
etis mengenai apa yang dikatakan adil dan apa yang tidak adil.19

b. Jeremy Bentham Teori Utilitis Hukum bertujuan untuk mencapai


kemanfaatan. Artinya hukum bertujuan menjamin kebahagiaan
bagi sebanyak-banyaknya orang/masyarakat.20

c. Geny, mengatakan bahwa Hukum bertujuan untuk mencapai


keadilan, dan sebagai unsur keadilan adalah ”kepentingan daya
guna dan kemanfaatan”.21

d. Van Apeldorn Tujuan hukum ialah mengatur pergaulan hidup


manusia secara damai. Hukum menghendaki perdamaian.

17
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum, hal.20
18
R. Soeroso, S.H. Pengantar ilmu hukum, Jakarta: Sinar Grafika hal. 58
19
R. Soeroso, S.H. Pengantar ilmu hukum, hal. 58
20
R. Soeroso, S.H. Pengantar ilmu hukum, Jakarta: Sinar Grafika hal. 118
21
R. Soeroso, S.H. Pengantar ilmu hukum, hal. 119

9
Perdamaian di antara manusia dipertahankan oleh hukum dengan
melindungi kepentingan-kepentingan hukum manusia seperti:
kehormatan, kemerdekaan jiwa, harta benda dari pihak-pihak yang
merugikan.22

e. Prof Subekti S.H. Tujuan hukum adalah menyelenggarakan


keadilan dan ketertiban sebagai syarat untuk mendatangkan
kemakmuran dan kebahagiaan.23 Keadilan selalu mengandung
unsur “pengahrgaan”, “penilaian” atau “pertimbangan” dan karena
itu ia lazim dilambangkan dengan suatu nerasa “keadilan”. Dari
mana asalnya Keadilan itu? Keadilan, menurut Prof. Subekti, S.H,
berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, tetapi seorang manusia diberi
kecakapan atau kemampuan untuk meraba atau merasakan keadaan
yang dinamakan adil.24

f. Purnadi dan Soerjono Soekanto Tujuan hukum adalah kedaimaian


hidup manusia yang meliputi ketertiban ekstern antarpribadi dan
ketenangan intern pribadi.25

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat ditarik


kesimpulan bahwa tujuan hukum adalah memenuhi rasa keadilan,
membawa kemanfaatan bagi masyarakat dan harus mampu menjamin
kepastian hukum.26

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan hukum adalah


sebagai berikut :

a. Mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan pada masyarakat;


b. Menciptakan keadilan dan ketertiban;

22
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum Jilid 1, Jakarta: Balai Pustaka, hal. 15
23
R. Soeroso, S.H. Pengantar Ilmu Ekonomi, hal.57
24
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum, hal.14-15
25
Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pengantar Ilmu Hukum Jilid 1, Jakarta: Balai Pustaka, hal.20
26
Yulies Tiena Masriani, Pengantar Hukum Indonesia. Yang menerbitkan PT Sinar Grafika:
Jakarta, hal. 54

10
c. Menciptakan pergaulan hidup antaranggota masyarakat;
d. Menjamin kebahagiaan sebanyak-banyaknya pada masyarakat;
e. Memberi petunjuk dalam pergaulan masyarakat.27

Selain memiliki tujuan, hukum juga memiliki fungsi dasar, yaitu:

a. melindungi masyarakat dari ancaman bahaya (fungsi


perlindungan);
b. menjaga dan memberikan keadilan bagi manusia (fungsi keadilan);
c. digunakan untuk arah dan acuan, tujuan, serta pelaksanaan
pembangunan (fungsi pembangunan).28

C. Hukum Ekonomi
1. Pengertian Hukum Ekonomi menururt Para Ahli
Pengertian Hukum Ekonomi menurut pendapat Sunaryati
Hartono adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan putusan-putusan
hukum yang secara khusus mengatur kegiatan dan kehidupan ekonomi
di Indonesia.29
Menurut Soedarto, Pengertian Hukum Ekonomi ialah
keseluruhan peraturan, khususnya yang telah dibuat oleh pemerintah
atau badan pemerintah, baik itu secara langsung maupun tidak
langsung bertujuan untuk mempengaruhi perbandingan ekonomi di
pasar-pasar, yang terwujud dalam perundangan perekonomian. Dalam
perundangan itu diatur kehidupan ekonomi dari negara termasuk
rakyatnya.30
Rochmat Soemitro mengungkapkan bahwa Pengertian Hukum
Ekonomi merupakan sebagian dari keseluruhan norma yang dibuat
oleh pemerintah atau penguasa sebagai satu personifikasi dari

27
Yulies Tiena Masriani, Pengantar Hukum Indonesia, hal. 54
28
Yulies Tiena Masriani, Pengantar Hukum Indonesia, hal. 55
29
Elsi Kartika, S.H., M.H., Hukum dalam Ekonomi, Jakarta: PT Grafindo, hal. 4
30
Elsi Kartika, S.H., M.H., Hukum dalam Ekonomi, hal.5

11
masyarakat yang mengatur kehidupan kepentingan ekonomi
masyarakat yang saling berhadapan.31
Dari pengertian hukum ekonomi yang disampaikan para pakar
diatas, dapat disimpulkan bahwa Pengertian Hukum Ekonomi adalah
keseluruhan kaidah hukum yang mengatur dan mempengaruhi segala
sesuatu yang berkaitan dengan dan kehidupan perekonomian nasional
negara, baik kaidah hukum yang bersifat privat maupun publik, tertulis
dan tidak tertulis, yang mengatur kegiatan dan kehidupan
perekonomian nasional negara.32
Lahirnya hukum ekonomi disebabkan oleh semakin pesatnya
pertumbuhan dan perkembangan perekonomian. Dalam hal ini, hukum
berfungsi membatasi dan mengatur kegiatan-kegiatan ekonomi dengan
harapan pembangunan perekonomian tidak mengabaikan hak-hak dan
kepentingan masyarakat.33
Sebagai negara kesejahteraan, maka pemerintah berkewajiban
untuk melindungi hak-hak dan kepentingan masyarakat, pada
umumnya dituangkan dalam bentuk hukum formal. Hukum formal ini
pulalah yang akan mewujudkan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai
dalam pembangunan ekonomi.34
Dengan demikian segala kegiatan ekonomi akan diatur oleh
hukum formal tersebut sebagai sarana untuk merealisir kebijaksanaan-
kebijaksanaan pembangunan ekonomi yang pada gilirannya akan
meningkatkan taraf hidup dan kecerdasan bangsa indonesia.35
Ada yang berpendapat bahwa hukum ekonomi hanya meliputi
kaidah-kaidah hukum publik yang merupakan pengarahan pemerintah
dalam kehidupan ekonomi nasional. Sebaliknya ada pandangan bahwa

31
Elsi Kartika, S.H., M.H., Hukum dalam Ekonomi, hal.5
32
Elsi Kartika, S.H., M.H., Hukum dalam Ekonomi, Jakarta: PT Grafindo, hal. 5
33
Elsi Kartika, S.H., M.H., Hukum dalam Ekonomi, hal.5
34
Elsi Kartika, S.H., M.H., Hukum dalam Ekonomi, hal.5
35
Elsi Kartika, S.H., M.H., Hukum dalam Ekonomi, hal.6

12
hukum ekonomi mencakup semua kaidah yang bersifat perdata
maupun publik yang mengatur kehidupan ekonomi.36
Selanjutnya masih terdapat perbedaan pendapat berkenaan
dengan kedudukan hukum ekonomi sebagai cabang ilmu hukum.
Kemudian ada juga berpendapat hukum ekonomi sebagai cabang ilmu
hukum yang berdiri sendiri dan ada yang menganggap sebagai istilah
pengelompokkan belaka.37
Dari berbagai pengertian hukum ekonomi yang telah
disampaikan oleh para ahli tersebut, bisa disimpulkan jika inti dari
hukum ekonomi ini ialah seluruh kaidah hukum yang mempengaruhi
dan mengatur segala hal yang mempunyai keterkaitan dengan
kehidupan perekonomian nasional sebuah negara, entah kaidah hukum
yang sifatnya privat, ataupun publik, secara tertulis atau pun tidak
tertulis.38
Semua aturan ini akan mengatur berbagai kehidupan dan
kegiatan perekonomian nasional negara. Munculnya hukum ekonomi
ini dipicu semakin pesatnya pertumbuhan serta perkembangan
perekonomian nasional dan internasional. Di dalam hal ini, hukum
memiliki fungsi untuk membatasi serta mengatur berbagai macam
kegiatan ekonomi dengan harapan agar pembangunan perekonomian
tidak mengabaikan kepentingan atau pun hak yang dimiliki oleh
masyarakat.39

36
Elsi Kartika, S.H., M.H., Hukum dalam Ekonomi, hal.6
37
Elsi Kartika, S.H., M.H., Hukum dalam Ekonomi, hal.6
38
Elsi Kartika, S.H., M.H., Hukum dalam Ekonomi, Jakarta: PT Grafindo, hal. 6
39
Elsi Kartika, S.H., M.H., Hukum dalam Ekonomi, hal.6

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hukum adalah sesuatu yang indah, ia hanyalah alat. Karena
renanya agar alat ini ada artinya, harus ada yang menggunakan alat ini,
yaitu para petugas penegak hukum, dan warga masyarakat di mana hukum
ini berlaku. Dan para pelaksana ini memegang peran penting, dalam
mewarnai hukum ini mencapai tujuannya mengayomi masyarakat dengan
merujukan keadilan sejati. The singer but not the song, berlaku dalam
upaya dan proses penegakan hukum.
Pengertian Ekonomi yaitu satu diantara bagian pengetahuan sosial
yang mengulas serta pelajari mengenai aktivitas manusia terkait segera
dengan distribusi, mengkonsumsi serta produksi pada barang serta
layanan.
Pengertian Hukum Ekonomi adalah keseluruhan kaidah hukum
yang mengatur dan mempengaruhi segala sesuatu yang berkaitan dengan
dan kehidupan perekonomian nasional negara, baik kaidah hukum yang
bersifat privat maupun publik, tertulis dan tidak tertulis, yang mengatur
kegiatan dan kehidupan perekonomian nasional negara.

14
DAFTAR PUSTAKA

ARIANTO, Satya, Memahami Hukum: Dari Kontruksi Sampai Implementasi/editor,


Satya Arianto, Ninuk Triyanti. Jakarta: Rajawali Pers, 2012

Dr, Masyhuri, Ekonomi Mikro, UIN-Malang Press, 2007

DIRJOSISWORO, Sujono, Pengantar Ilmu Hukum prakata oleh Soebekti, Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada, 2003

KAN Kansil, C.S.T. Pengantar Ilmu Hukum Jilid 1, Jakarta: Balai Pustaka, 1992

NICHOLSON Walter, Mikro Ekonomi Intermediate Edisi Kelima-Jilid 1, Jakarta Barat:


Binarupa Aksara, 1995

SOEROSO, R. Pengantar ilmu hukum. Jakarta: Sinar Grafika, 2005

TODARO, Michael P, Pembangunan Ekonomi/penerjemah, Haris Munandar. Jakarta:


Bumi Aksara, 2000

Yulies Tiena Masriani,Pengantar Hukum Indonesia. Yang menerbitkan PT Sinar Grafika:


Jakarta, 2004

15

Anda mungkin juga menyukai