Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

HUKUM EKONOMI DAN BISNIS SERTA HUBUNGANNYA


DENGAN ISLAM

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Aspek Hukum Dalam Ekonomi
Dosen : Ali
Disusun Oleh :

PROGRAM STUDI MANAJEN DAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM DR KHEZ MUTTAQIEN
2024

KELASA KAYAWAN A
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan kecerdasan akal dan pikiran untuk menyelesaikan penyusunan

makalah ini, yang berjudul Hukum Ekonomi Dan Bisnis Serta Hubungannya

Dengan Islam. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah

Aspek Hukum Dalam Ekonomi , Program Studi Manajemen dan Akutansi

Universitas KHEZ Muttaqien.

Selesainya penyusunan makalah ini merupakan hasil kerja yang didukung

oleh banyak pihak, semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan semua

pihak yang membantu penulis menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari ketidaksempurnaan atas laporan penyusunan makalah

ini, penulis sangat menghargai kritik dan saran yang membangun. Semoga

makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangsih

pemikiran kepada pembaca, khususnya mahasiswa Universitas KHEZ Muttaqien.


Daftar isi

KATA PENGANTAR.............................................................................................1

Daftar isi...................................................................................................................2

BAB I.......................................................................................................................3

PENDAHULUAN....................................................................................................3

1.1 Latar Belakang............................................................................................3

II.Rumusan Masalah.........................................................................................5

Bab II........................................................................................................................6

Pembahasan..............................................................................................................6

2.1 Pengertian Hukum.......................................................................................6

2.2 Sumber-Sumber Hukum Dan Tujuan Hukum.............................................9

2.3 Kodifikasi Hukum.....................................................................................13

2.4 Subjek dan Objek Hukum.........................................................................13

2.5 Kaidah / Norma.........................................................................................19

2.6 Pengertian ekonomi dan hukum ekonomi.................................................23

Bab III....................................................................................................................32

PENUTUP..............................................................................................................32

Kesimpulan.....................................................................................................32

Daftar Pustaka........................................................................................................33
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam melakukan berbagai aktivitas dalam ruang lingkup Hukum terdapat

juga aspek-aspek Ekonomi. Tak dapat dipungkiri bahwa Ekonomi adalah bagian

yang berperan penting dalam berbagai pengelolaan dan penindustrian dunia

Hukum. Untuk dapat dipahami tentang hukum dalam perekonomian, maka perlu

untuk lebih mempelajari tentang pengertian hukum dan hukum ekonomi. Dalam

kesempatan ini akan dibahas hal tersebut lewat makalah saya saat ini.

Peranan hukum dalam pembangunan ekonomi dan modernisasi masih saja

diperdebatkan. Perdebatan ini merupakan sebagian dari perdebatan yang lebih

luas, tentang peranan hukum di dalam masyarakat. Lembaga hukum adalah salah

satu di antara lembaga/pranata-pranata sosial, seperti juga halnya keluarga,

agama, ekonomi, perang atau lainnya.

Hukum bagaimanapun sangat dibutuhkan untuk mengatur kehidupan

bermasyarakat di dalam segala aspeknya, apakah itu kehidupan sosial, kehidupan

politik, budaya, pendidikan apalagi yang tak kalah pentingnya adalah fungsinya

atau peranannya dalam mengatur kegiatan ekonomi.

Dalam kegiatan ekonomi inilah justru hukum sangat diperlukan karena

sumber-sumber ekonomi yang terbatas disatu pihak dan tidak terbatasnya

permintaan atau kebutuhan akan sumber ekonomi dilain pihak sehingga konflik
antara sesama warga dalam memperebutkan sumber-sumber ekonomi tersebut

akan sering terjadi.

Namun demikian berdasarkan pengalaman umat manusia sendiri, peranan

hukum tersebut haruslah terukur sehingga tidak mematikan inisiatif dan daya

kreasi manusia yang menjadi daya dorong utama dalam pembangunan ekonomi.

Oleh karenanya timbul pertanyaan sampai sejauh mana hukum harus berperan,

dengan cara bagaiamana hukum itu harusnya berperanan dan kepada siapa hukum

itu mendelegasikan peranannya dalam kegiatan nyata dari peri kehidupan

ekonomi warganya.

Hal yang terakhir ini perlu diperjelas karena hukum itu sendiri merupakan

adagium yang abstrak meskipun dinyatakan dalam simbol-simbol bahasa yang

lebih dapat bersifat aktif dan nyata bila dilakukan oleh suatu institusi atau

lembaga yang ditunjuknya.

Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia

dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan

kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalam

pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal

untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan,

sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moral dan etikanya.


II.Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Hukum ?

2.Apakah yang dimaksud dengan Hukum Ekonomi ?

3.Apa yang menjadi sumber-sumber hukum?


Bab II

Pembahasan

2.1 Pengertian Hukum

Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat

dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban,

keadilan, mencegah terjadinya kekacauan.

Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa adanya kepastian hukum

dalam masyarakat. Oleh sebab itu setiap masyarat berhak untuk memperoleh

pembelaan didepan hukum. Hukum dapat diartikan sebagai sebuah peraturan atau

ketetapan/ ketentuan yang tertulis ataupun yang tidak tertulis untuk mengatur

kehidupan masyarakat dan menyediakan sangsi untuk orang yang melanggar

hukum.

Arti hukum dirumuskan bukan untuk membatasi atau memberi definisi

hukum. Karena memberi definisi hukum adalah hal yang sukar sekali, seperti

yang dinyatakan Van Apeldorn yang menyebut pendapat Kant, bahwa batasan

tentang hukum masih senantiasa dicari dan belum didapatkan. Kesukaran ini

karena hukum mencakup aneka macam segi dan aspek, serta karena luasnya ruang

lingkup (scope) hukum disamping itu sebenarnya pun diberbagai bidang

Hukum dalam arti Ilmu Hukum, berarti tentang kaidah, atau

normwissenschaft atau sallenwissenschaft, yaitu ilmu yang menelaah hukum

7
sebagai kaidah, atau sistem kaidah-kaidah, dengan dogmatik hukum dan

sistematik hukum.

Hukum dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Hukum berdasarkan Bentuknya: Hukum tertulis dan Hukum tidak tertulis.

2. Hukum berdasarkan Wilayah berlakunya: Hukum local, Hukum nasional dan

Hukum Internasional.

3. Hukum berdasarkan Fungsinya: Hukum Materil dan Hukum Formal.

4. Hukum berdasarkan Waktunya: Ius Constitutum, Ius Constituendum, Lex

naturalis/ Hukum Alam.

5. Hukum Berdasarkan Isinya: Hukum Publik, Hukum Antar waktu dan Hukum

Private. Hukum Publik sendiri dibagi menjadi Hukum Tata Negara, Hukum

Administrasi Negara, Hukum Pidana dan Hukum Acara. Sedangkan Hukum

Privat dibagi menjadi Hukum Pribadi, Hukum Keluarga, Hukum Kekayaan,

dan Hukum Waris.

6. Hukum Berdasarkan Pribadi: Hukum satu golongan, Hukum semua golongan

dan Hukum Antar golongan.

7. Hukum Berdasarkan Wujudnya: Hukum Obyektif dan Hukum Subyektif.

8. Hukum Berdasarkan Sifatnya: Hukum yang memaksa dan Hukum yang

mengatur.

8
Pengertian Hukum menurut Para Ahli

Prof. Achmad Ali mengatakan, Hukum adalah seperangkat kaidah atau

aturan yang tersusun dalam suatu sistem, yang menentukan apa yang boleh dan

apa yang tidak boleh dilakukan oleh manusia sebagai warga masyarakat dalam

kehidupan bermasyarakat, yang bersumber dari masyarakat sendiri maupun dari

sumber lain, yang diakui berlakunya oleh otoritas tertinggi dalam masyarakat

tersebut, serta benar-benar diberlakukan oleh warga masyarakat (sebagai suatu

keseluruhan) dalam kehidupannya dan jika kaidah tersebut dilanggar akan

memberikan kewenangan bagi otoritas tertinggi untuk menjatuhkan sanksi yang

sifatnya eksternal.

J.C.T. Simorangkir, SH & Woerjono Sastroparnoto mengatakan bahwa,

hukum adalah peraturan yang bersifat memaksa dan menentukan tingkah laku

manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang

berwajib dimana pelanggaran terhadap peraturan tersebut akan mengakibatkan

hukuman yang tertentu.

Aristoteles mengatakan bahwa, Hukum adalah sesuatu yang sangat

berbeda daripada sekedar mengatur dan mengekspresikan bentuk dari konstitusi

dan hukum berfungsi untuk mengatur tingkah laku para hakim dan putusannya di

pengadilan untuk menjatuhkan hukuman terhadap pelanggar.

Karl Von Savigny mengatakan bahwa, Hukum adalah aturan yang

tebentuk melalui kebiasaan dan perasaan kerakyatan, yaitu melalui pengoperasian

9
kekuasaan secara diam-diam. Hukum berakar pada sejarah manusia, dimana

akarnya dihidupkan oleh kesadaran, keyakinan dan kebiasaan warga masyarakat.

Pospisil mengatakan bahwa, Hukum adalah aturan-aturan tingkah laku

yang dibuat menjadi kewajiban melalui sanksi-sanksi yang dijatuhkan terhadap

setiap pelanggaran dan kejahatan melalui suatu otoritas pengendalian.

Leon Duguit mengatakan bahwa, Hukum adalah Seluruh aturan tingkah

laku anggota suatu masyarakat, dimana aturan tersebut daya penggunaannya pada

saat tertentu diindahkan/diikuti oleh anggota masyarakat sebagai jaminan dari

kepentingan bersama dan jika ada yang melanggar, maka akan menimbulkan

reaksi bersama terhadap seseorang atau beberapa orang yang melakukan

pelanggaran itu.

2.2 Sumber-Sumber Hukum Dan Tujuan Hukum

1. Sumber Hukum

Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan

yang mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan-aturan itu dilanggar akan

menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya.

Para ahli membedakan sumber hukum ke dalam 2 bagian, yaitu Sumber

hukum dalam arti material dan sumber hukum dalam arti formal.

a. Sumber Hukum dalam arti material, yaitu: suatu keyakinan/ perasaan hukum

individu dan pendapat umum yang menentukan isi hukum. Dengan demikian

keyakinan/ perasaan hukum individu (selaku anggota masyarakat) dan juga

10
pendapat umum yang merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

pembentukan hukum. Kemudian dapat ditinjau lagi dari berbagai sudut,

misalnya dari suduk ekonomi, sejarah, sosiologo, filsafat dan sebagainya.

b. sumber hukum dalam arti Formal, yaitu: bentuk atau kenyataan dimana kita

dapat menemukan hukum yang berlaku. Jadi karena bentuknya itulah yang

menyebabkan hukum berlaku umum, diketahui, dan ditaati.

Adapun yang termasuk sumber hukum dalam arti formal adalah :

 Undang-undang, keputusan bagian hukum yang dilibatkan masyarakat dalam

bentuk uandang-undang.

 Kebiasaan atau hukum tak tertulis (adat) kebiasaan yang lazim dilakukan

masyarakat

 Yurisprudensi (keputusan-keputusan Hakim)

 raktat (treaty) perjanjian nasional.

 Doktrin (pendapat ahli hukum)

2. Tujuan Hukum

Tujuan hukum menjamin kepastian hUkum, ada beberapa pendapat dari para ahli

hukum sebagai berikut.

a. Aristoteles Teori Etis Buku The Ethics of Aristoteles Tujuan hukum semata-

mata mencapai keadilan. Artinya, memberikan kepada setiap orang, apa yang

menjadi haknya. Disebut teori etis karena isi hukum semata-mata ditentukan

11
oleh kesadaran etis mengenai apa yang adil dan apa yang tidak adil. Dalam

bukunya ”Rhetorica” mencetus teorinya bahwa, tujuan hukum menghendaki

keadilan semata-mata dan isi dari pada hukum ditentukan oleh kesadaran etis

mengenai apa yang dikatakan adil dan apa yang tidak adil.

b. Jeremy Bentham Teori Utilitis Hukum bertujuan untuk mencapai

kemanfaatan. Artinya hukum bertujuan menjamin kebahagiaan bagi

sebanyak-banyaknya orang/masyarakat.

c. Geny, mengatakan bahwa Hukum bertujuan untuk mencapai keadilan, dan

sebagai unsur keadilan adalah ”kepentingan daya guna dan kemanfaatan”

d. Van Apeldorn Tujuan hukum ialah mengatur pergaulan hidup manusia secara

damai. Hukum menghendaki perdamaian. Perdamaian di antara manusia

dipertahankan oleh hukum dengan melindungi kepentingan-kepentingan

hukum manusia seperti: kehormatan, kemerdekaan jiwa, harta benda dari

pihak-pihak yang merugikan.

e. Prof Subekti S.H. Tujuan hukum adalah menyelenggarakan keadilan dan

ketertiban sebagai syarat untuk mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan.

Keadilan selalu mengandung unsur “pengahrgaan”, “penilaian” atau

“pertimbangan” dan karena itu ia lazim dilambangkan dengan suatu nerasa

“keadilan”. Dari mana asalnya Keadilan itu? Keadilan, menurut Prof. Subekti,

S.H, berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, tetapi seorang manusia diberi

kecakapan atau kemampuan untuk meraba atau merasakan keadaan yang

dinamakan adil.

12
f. Purnadi dan Soerjono Soekanto Tujuan hukum adalah kedaimaian hidup

manusia yang meliputi ketertiban ekstern antarpribadi dan ketenangan intern

pribadi.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa tujuan hukum adalah memenuhi rasa keadilan, membawa kemanfaatan

bagi masyarakat dan harus mampu menjamin kepastian hukum. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa tujuan hukum adalah sebagai berikut :

1. Mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan pada masyarakat;

2. Menciptakan keadilan dan ketertiban;

3. Menciptakan pergaulan hidup antaranggota masyarakat

4. Menjamin kebahagiaan sebanyak-banyaknya pada masyarakat

5. Memberi petunjuk dalam pergaulan masyarakat.

Selain memiliki tujuan, hukum juga memiliki fungsi dasar, yaitu:

1. melindungi masyarakat dari ancaman bahaya (fungsi perlindungan);

2. menjaga dan memberikan keadilan bagi manusia (fungsi keadilan);

3. digunakan untuk arah dan acuan, tujuan, serta pelaksanaan pembangunan

(fungsi pembangunan).

13
2.3 Kodifikasi Hukum

Kodifikasi adalah pembukuan jenis-jenis hukum tertentu dalam suatu

kitab undang-undang secara sistematis dan lengkap. Hukum yang berlaku

dinegara lain yang diadopsi oleh negara kita sendiri.

Tujuan daripada kodifikasi hukum adalah agar dapat suatu rechtseenheid

(kesatuan hukum) dan suatu rechts-zakerheid (kepastian hukum). Yang dianggap

sebagai suatu kodifikasi nasional pertama adalah Code Civil Prancis atau Code

Napoleon. Untuk dapat memenuhi syarat sebuah hukum tertulis sudah

dikodifikasikan haruslah memenuhi unsur-unsur kodifikasi hukum yaitu :

1.Jenis-jenis hukum tertentu, misalnya : Hukum Perdata, Hukum Pidana, dan lain-

lain.

2.Sistematis.

3.Lengkap.

2.4 Subjek dan Objek Hukum

1. Pengertian Subjek Hukum

Subjek hukum adalah setiap makhluk yang berwenang untuk memiliki,

memperoleh, dan menggunakan hak-hak kewajiban dalam lalu lintas hukum.

2. Jenis Subjek Hukum

Subjek hukum terdiri dari dua jenis yaitu manusia biasa dan badan hukum.

14
a. Manusia Biasa

Manusia biasa (natuurlijke persoon) manusia sebagai Subjek hukum telah

mempunyai hak dan mampu menjalankan haknya dan dijamin oleh hukum yang

berlaku dalam hal itu menurut pasal 1 KUH Perdata menyatakan bahwa

menikmati hak kewarganegaraan tidak tergantung pada hak kewarganegaraan.

Setiap manusia pribadi (natuurlijke persoon) sesuai dengan hukum

dianggap cakap bertindak sebagai Subjek hukum kecuali dalam Undang-Undang

dinyatakan tidak cakap seperti halnya dalam hukum telah dibedakan dari segi

perbuatan-perbuatan hukum adalah sebagai berikut :

1. Cakap melakukan perbuatan hukum adalah orang dewasa menurut hukum

(telah berusia 21 tahun dan berakal sehat).

2. Tidak cakap melakukan perbuatan hukum berdasarkan pasal 1330 KUH

perdata tentang orang yang tidak cakap untuk membuat perjanjian .

3. Orang-orang yang belum dewasa (belum mencapai usia 21 tahun).

4. Orang ditaruh dibawah pengampuan (curatele) yang terjadi karena gangguan

jiwa pemabuk atau pemboros.

5. Orang wanita dalm perkawinan yang berstatus sebagai istri.

b. Badan Hukum

Badan hukum (rechts persoon) merupakan badan-badan perkumpulan

yakni orang-orang (persoon) yang diciptakan oleh hukum.

15
Badan hukum sebagai Subjek hukum dapat bertindak hukum (melakukan

perbuatan hukum) seperti manusia dengan demikian, badan hukum sebagai

pembawa hak dan tidak berjiwa dapat melalukan sebagai pembawa hak manusia

seperti dapat melakukan persetujuan-persetujuan dan memiliki kekayaan yang

sama sekali terlepas dari kekayaan anggota-anggotanya, oleh karena itu badan

hukum dapat bertindak dengan perantara pengurus-pengurusnya.

Misalnya suatu perkumpulan dapat dimintakan pengesahan sebagai badan hukum

dengan cara:

1. Didirikan dengan akta notaris.

2. Didaftarkan di kantor Panitera Pengadilan Negara setempat.

3. Dimintakan pengesahan Anggaran Dasar (AD) kepada Menteri Kehakiman

dan HAM, sedangkan khusus untuk badan hukum dana pensiun pengesahan

anggaran dasarnya dilakukan Menteri Keuangan.

4. Diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia.

Badan hukum dibedakan dalam 2 bentuk yaitu :

1. Badan Hukum Publik (Publiek Rechts Persoon)

Badan Hukum Publik (Publiek Rechts Persoon) adalah badan hukum yang

didirikan berdasarkan publik untuk yang menyangkut kepentingan publik atau

orang banyak atau negara umumnya.

16
Dengan demikian badan hukum publik merupakan badan hukum negara

yang dibentuk oleh yang berkuasa berdasarkan perundang-undangan yang

dijalankan secara fungsional oleh eksekutif (Pemerintah) atau badan pengurus

yang diberikan tugas untuk itu, seperti Negara Republik Indonesia, Pemerintah

Daerah tingkat I dan II, Bank Indonesia dan Perusahaan Negara.

2. Badan Hukum Privat (Privat Recths Persoon)

Badan Hukum Privat (Privat Recths Persoon) adalah badan hukum yang

didirikan berdasarkan hukum sipil atau perdata yang menyangkut kepentingan

banyak orang di dalam badan hukum itu.

Dengan demikian badan hukum privat merupakan badan hukum swasta

yang didirikan orang untuk tujuan tertentu yakni keuntungan, sosial, pendidikan,

ilmu pengetahuan, dan lain-lain menurut hukum yang berlaku secara sah misalnya

perseroan terbatas, koperasi, yayasan, badan amal.

1. Pengertian Objek Hukum

Objek hukum menurut pasal 499 KUH Perdata, yakni benda. Benda adalah

segala sesuatu yang berguna bagi Subjek hukum atau segala sesuatu yang menjadi

pokok permasalahan dan kepentingan bagi para Subjek hukum atau segala sesuatu

yang dapat menjadi Objek hak milik.

2. Jenis Objek Hukum

Kemudian berdasarkan pasal 503-504 KUH Perdata disebutkan bahwa

benda dapat dibagi menjadi 2, yakni benda yang bersifat kebendaan

17
(Materiekegoderen), dan benda yang bersifat tidak kebendaan

(Immateriekegoderan).

1. Benda yang bersifat kebendaan (Materiekegoderen)

Benda yang bersifat kebendaan (Materiekegoderen) adalah suatu benda

yang sifatnya dapat dilihat, diraba, dirasakan dengan panca indera, terdiri dari

benda berubah / berwujud, meliputi:

a. Benda bergerak / tidak tetap, berupa benda yang dapat dihabiskan dan benda

yang tidak dapat dihabiskan. Dibedakan menjadi sebagai berikut :

 Benda bergerak karena sifatnya, menurut pasal 509 KUH Perdata adalah

benda yang dapat dipindahkan, misalnya meja, kursi, dan yang dapat berpindah

sendiri contohnya ternak.

Benda bergerak karena ketentuan undang-undang, menurut pasal 511 KUH

Perdata adalah hak-hak atas benda bergerak, misalnya hak memungut hasil

(Uruchtgebruik) atas benda-benda bergerak, hak pakai (Gebruik) atas benda

bergerak, dan saham-saham perseroan terbatas.

b. Benda tidak bergerak

Benda tidak bergerak dapat dibedakan menjadi sebagai berikut :

 Benda tidak bergerak karena sifatnya, yakni tanah dan segala sesuatu yang

melekat diatasnya, misalnya pohon, tumbuh-tumbuhan, area, dan patung.

18
Benda tidak bergerak karena tujuannya yakni mesin alat-alat yang dipakai

dalam pabrik. Mesin senebar benda bergerak, tetapi yang oleh pemakainya

dihubungkan atau dikaitkan pada bergerak yang merupakan benda pokok.

Benda tidak bergerak karena ketentuan undang-undang, ini berwujud hak-

hak atas benda-benda yang tidak bergerak misalnya hak memungut hasil atas

benda yang tidak dapat bergerak, hak pakai atas benda tidak bergerak dan hipotik.

Dengan demikian, membedakan benda bergerak dan tidak bergerak ini penting,

artinya karena berhubungan dengan 4 hal yakni :

 Pemilikan (Bezit)

Pemilikan (Bezit) yakni dalam hal benda bergerak berlaku azas yang

tercantum dalam pasal 1977 KUH Perdata, yaitu berzitter dari barang bergerak

adalah pemilik (eigenaar) dari barang tersebut. Sedangkan untuk barang tidak

bergerak tidak demikian halnya.

 Penyerahan (Levering)

Penyerahan (Levering) yakni terhadap benda bergerak dapat dilakukan

penyerahan secara nyata (hand by hand) atau dari tangan ke tangan, sedangkan

untuk benda tidak bergerak dilakukan balik nama.

 Daluwarsa (Verjaring)

Daluwarsa (Verjaring) yakni untuk benda-benda bergerak tidak mengenal

daluwarsa, sebab bezit di sini sama dengan pemilikan (eigendom) atas benda

19
bergerak tersebut sedangkan untuk benda-benda tidak bergerak mengenal adanya

daluwarsa.

 Pembebanan (Bezwaring)

Pembebanan (Bezwaring) yakni tehadap benda bergerak

dilakukan pand (gadai, fidusia) sedangkan untuk benda tidak bergerak dengan

hipotik adalah hak tanggungan untuk tanah serta benda-benda selain tanah

digunakan fidusia.

2. Benda yang bersifat tidak kebendaan (Immateriekegoderen)

Benda yang bersifat tidak kebendaan (Immateriegoderen) adalah suatu

benda yang dirasakan oleh panca indera saja (tidak dapat dilihat) dan kemudian

dapat direalisasikan menjadi suatu kenyataan, contohnya merk perusahaan, paten,

dan ciptaan musik / lagu.

2.5 Kaidah / Norma

A.Pengertian Norma dan Kaidah

Norma adalah petunjuk hidup,yaitu petunjuk bagaimana kita berbuat,

bertingkah laku didalam masyarakat. dengan demikian norma atau kaidah tersebut

berisi perintah atau larangan,setiap orang hendaknya menaati norma atau kaidah

itu agar dapat hidup tenteram dan damai. Hukum merupakan seperangkat norma

atau kaidah, dan kaidah itu bermacam-macam, tetapi tetap sebagai satu kesatuan.

karena kaidah itu berisi perintah atau larangan maka sudah selayaknya kaidah

20
yang merupakan petunjuk hidup tersebut mempunyai sifat yang memaksa yang

merupakan ciri norma hukum

B.Hakikat Kaidah

Didalam masyarakat terdapat berbagai macam kepentingan bersama

mengharuskan adanya ketertiban dalam kehidupan masyarakat. sebagaimana yang

telah disebutkan sebelumnya agar dapat memenuhi kebutuhannya dengan

aman,tenteram dan damai diperlukan satu tata. tata yang berwujud aturan yang

menjadi pedoman tingkah laku manusia dalam pergaulan hidupnya.

Dalam sistem hukum Barat yang berasal dari hukum Romawi itu, dikenal

tiga norma atau kaidah yakni :

1. Impere (perintah)

2. Prohibere (larangan)

3. Permittere (yang dibolehkan).

Dalam sistem hukum Islam ada lima macam kaidah atau norma hukum

yang dirangkum dalam istilah al-ahkam al-khamsah. Kelima kaidah itu adalah[ R.

Soeroso, S.H. Pengantar ilmu hukum, hal.219]:

1. Fard (kewajiban)

2. sunnat (anjuran)

3. ja’iz atau mubah ibahah (kebolehan )

21
4. makruh (celaan)

5. haram (larangan).

Demikianlah dalam garis-garis besarnya telah dibandingkan ketiga system

hukum yang berlaku sekarang ditanah air kita. Di dalam kehidupan masyarakat

Indonesia sekarang, ketiga sistem hukum tersebut tumbuh dan berkembang.

Ketiga-tiganya telah saling pengaruh mempengaruhi dalam konsep dan

pengertian.

Berbagai konsep dan pengertian yang berasal dari hukum Islam dan

hukum Barat telah ditafsirkan menurut perasaan dan kesadaran hukum yang

terdapat dalam hukum adat. Karena itu, ketiga sistem hukum tersebut perlu

dipelajari dengan seksama, khususnya tentang hukum Islam dan hukum adat yang

berlaku ditanah air. Menurut sifatnya kaidah hukum terbagi 2 yaitu :

1. Hukum yang imperative, maksudnya kaidah hukum itu bersifat:

a. priori harus ditaati

b. bersifat mengikat

c. memaksa.

2. Hukum yang fakultatif maksudnya ialah hukum itu tidak secara priori

mengikat. Kaidah fakultatif bersifat sebagai pelengkap. Ada 4 macam norma

yaitu

1. Norma Agama

22
Norma Agama adalah peraturan hidup yang berisi pengertian-pengertian,

perintah-perintah, larangan-larangan dan anjuran-anjuran yang berasal dari Tuhan

yang merupakan tuntunan hidup ke arah atau jalan yang benar.

2. Norma Kesusilaan

Norma Kesusilaan adalah peraturan hidup yang dianggap sebagai suara

hati. Peraturan ini berisi suara batin yang diakui oleh sebagian orang sebagai

pedoman dalam sikap dan perbuatannya.

3. Norma Kesopanan

Norma Kesopanan adalah peraturan hidup yang muncul dari hubungan

sosial antar individu. Tiap golongan masyarakat tertentu dapat menetapkan

peraturan tertentu mengenai kesopanan.

4. Norma Hukum

Norma Hukum adalah peraturan-peraturan hidup yang diakui oleh negara dan

harus dilaksanakan di tiap-tiap daerah dalam negara tersebut. Dapat diartikan

bahwa norma hukum ini mengikat tiap warganegara dalam wilayah negara

tersebut.[ R. Soeroso, S.H. Pengantar ilmu hukum, hal. 155]

23
2.6 Pengertian ekonomi dan hukum ekonomi

1. Pengertian Ekonomi

Arti dalam Pengertian Ekonomi, menurut bhs datang dari bhs Yunani

yakni Oikos bermakna keluarga atau rumah tangga sedang Nomos bermakna

aturan atau peraturan. Sedang menurut istilah yakni manajemen rumah tangga

atau aturan rumah tangga.

Pengertian Ekonomi yaitu satu diantara bagian pengetahuan sosial yang

mengulas serta pelajari mengenai aktivitas manusia terkait segera dengan

distribusi, mengkonsumsi serta produksi pada barang serta layanan.

Bidang studi pembangunan ekonomi adalah suatu cabang yang paling

baru, paling menggairahkan dan menantang dari disiplin ilmu yang lebih luas

yaitu ilmu ekonomi (economics) dan politik ekonomi (pilitical economy). Pada

intinya, permasalahan ekonomi yang senantiasa dihadapi oleh manusia sebagai

makhluk sosial serta makhluk ekonomi yaitu jumlah keperluan manusia tak

terbatas sedang jumlah alat pemuas keperluan manusia terbatas. Ada banyak

aspek yang memengaruhi jumlah keperluan seorang tidak sama dengan jumlah

keperluan orang lain, yakni diantaranya :

1.Aspek fisik

2.Aspek moral

3.Aspek pendidikan

24
4.Aspek ekonomi

5.Aspek sosial budaya

Jika mengulas tentang Pengertian Ekonomi, secara automatis bakal

mengulas mengenai ilmu ekonomi di mana ilmu ekonomi adalah satu

pengetahuan kajian yang mengulas serta pelajari mengenai ekonomi tersebut.

Pada umumnya, pengetahuan ekonomi dibagi jadi dua yakni pengetahuan

ekonomi makro serta pengetahuan ekonomi mikro.

Metodologi dalam Pengertian Ekonomi memakai cara kuantitatif yakni

ada gerakan duit atau duit digunakann sebagai alat tukar-menukar dalam orang-

orang. Ekonomi mengkombinasi pengetahuan statistik, pengetahuan matematika

serta teori ekonomi.

Dalam kehidupan keseharian, ekonomi begitu dibutuhkan dalam penuhi

keperluan, oleh karena itu ekonomi adalah satu diantara ilmu yang begitu utama

dalam kehidupan manusia. Diluar itu, ekonomi sebagai alat untuk mengukur

tingkat perkembangan dalam satu negara, apakah kondisi ekonomi yang baik atau

makin lebih buruk.

Pada umumnya, bisa disebutkan kalau Pengertian Ekonomi yaitu satu

bagian kajian ilmu yang terkait mengenai pengurusan sumber daya material

individu, masyarakat, serta negara untuk tingkatkan kesejahteraan kehidupan

manusia. Oleh karena itu, ekonomi adalah satu diantara ilmu yang terkait

mengenai aksi serta tingkah laku manusia dalam memenuhi keperluan hidupnya

25
yang berkembang dengan sumber daya yang ada lewat aktivitas mengkonsumsi,

produksi serta distribusi

Pengeertian Ekonomi menurut Para Ahli :

J. S, ekonomi yaitu satu diantara sains praktikal mengenai penagihan serta

pengeluaran.

Adam Smith ekonomi yaitu penyelidikan yang terkait mengenai kondisi serta

sebab terdapatnya kekayaan negara

Abraham Maslow ekonomi yaitu satu diantara bagian kajian yang coba

merampungkan permasalahan kepentingan azas manusia lewat penggemblengan

semua sumber ekonomi yang ada dengan berdasar pada prinsip serta teori dalam

satu system ekonomi yang dikira efisien serta efektif.

Paul A. Samuelson, ekonomi yaitu langkah yang dikerjakan manusia serta

kelompoknya untuk memakai sumber-sumber yang terbatas untuk peroleh

beragam komoditi serta mendistribusikan oleh orang-orang untuk dikonsumsi.

Ilmu Ekonomi adalah satu bagian pengetahuan yang pelajari tentang

perilaku manusia yang membuat sebagian pilihan dengan memakai sumber

terbatas dan mengenai cara-cara ataupun pertimbangan yang baik itu guna peroleh

barang atau layanan sebagai alat pemuas keperluan manusia yang condong relatif

tidak terbatas. Barang serta layanan juga bakal selekasnya didistribusikan atau

diarahkan sebagai mengkonsumsi pada saat saat ini serta saat mendatang.

26
Bentuk Analisa Ilmu Ekonomi:

1. Ekonomi Deskriptif, yaitu satu diantara corak analisa Pengetahuan Ekonomi

yang mendeskripsikan mengenai kondisi yang secara riil dalam bentuk

perekonomian. Dalam soal ini sebagai peran pokoknya yakni sebagai

pengumpul serta penyedia beragam info dengan cara kenyataan yang

relevansi tentang beberapa masalah ekonomi.

2. Teori ekonomi di sini memperlihatkan untuk memberi pandangan tentang

tingkah laku yang terkait dengan bentuk pada aktivitas Ilmu Ekonomi dan

berbentuk ramalan yang mendalami mengenai peristiwa serta momen bila

satu kondisi itu yang dipengaruhinya itu mengalami sedikit serta bahkan juga

banyak mengalami pergantian.

3. Sebagai pekerjaan utama teori ekonomi yaitu untuk memberi satu

ketidaknyataan dari fakta yang berlangsung dalam satu perekonomian serta

fakta ini mempunyai karakter yang kompleks, oleh karena itu diperlukan satu

bentuk kesederhanaan serta keabstrakan yang bisa diliat serta dituangkan

dalam teori itu.

4. Ekonomi terapan umum di kenal dengan sebutan ekonomi kebijakan,

ekonomi ini ditujukan lewat pengambilan beberapa rencana dalam teori

ekonomi serta coba dalam terapannya merujuk pada kebijakan ekonomi

walau demikian tetap harus memerhatikan data beserta kenyataannya oleh

ekonomi deskritif.

27
Maksud Kebijakan Pengetahuan Ekonomi, yakni :

1. Wujudkan pencapaian harga yang stabil

2. Menangani beragam permasalahan pengangguran

3. Membuat perkembangan ekonomi yang pesat

4. Membuat distribusi pendapatan yang stabil serta rata dengan cara keseluruhan

Penggolongan pelaku ekonomi dalam satu perekonomian Indonesia, yakni seperti

berikut :

1. Rumah Tangga Produksi

Rumah tangga produksi ini dikatakan sebagai perusahaan, yang dimaknai

sebagai tempat berlangsungnya satu produksi serta sebagai bentuk organisasi yang

didirikan untuk menghasilkan barang serta layanan yang benar-benar diperlukan

oleh orang-orang. Adapun sebagai peran perusahaan yaitu seperti berikut :

a. Dari sisi produsen yakni untuk menghasilkan barang serta jasa

b. Dari sisi para pemakai aspek produksi yakni untuk memakai aspek produksi.

c. Dari sisi mitra sisi pembangunan yakni untuk mendukung pemerintah dalam

lakukan aktivitas pembangunan.

2. Rumah Tangga Konsumsi

28
Ini adalah sisi dari pelaku ekonomi yang paling kecil. Rumah tangga

konsumsi adalah sang penyedia layanan. Aspek produksi ini dari rumah tangga

yang bakal digunakan untuk perusahaan dalam membuahkan barang atau layanan.

Pemakaian barang serta layanan yang sudah dipakai oleh rumah tangga

mengkonsumsi ini didapat untuk penuhi keperluan.

3. Pemerintahan

Kepada pihak ini merangkum mengenai seluruh instansi atau tubuh

pemerintahan baik pusat ataupun daerah yang meliputi tanggung jawab serta

peran dalam mengatur perekonomian Indonesia. Pemerintah di sini juga selalu

aktif untuk kegiata ekonomi yang sehubungan segera pada perusahaan negara.

Sebagai pelaku ekonomi jadi sebagai perannya yakni :

a. Sebagai segi pengatur yakni menerangkan untuk mengatur semua bentuk

perekonomian negara hingga bisa membuat ekonomi yang stabil. Dengan hal

tersebut orang-orang akan tidak alami kerugian. Lantaran bertindak sebagai

pengatur jadi terdiri jadi dua sisi dalam perekonomian, yakni Pengatur

ekonomi secara langsung serta pengatur ekonomi otomatis.

b. Sebagai segi customer bahwa ini memperlihatkan sebagai bentuk dari

pemakai kebutuhan akan barang serta layanan dalam menggerakkan

pekerjaan.

c. Sebagai segi produsen yakni dengan menerangkan sebagai penghasil barang

atau layanan yang segera lewat pada BUMN serta BUMD. Sebagai segi

orang-orang luar negeri ini tunjukkan kalau peranannya yaitu untuk

29
pertukaran tenaga kerja, sebagai bentuk perdagangan, penanaman modal serta

sebagai pemberi utang atau pertolongan.

2. Hukum Ekonomi

Pengertian Hukum Ekonomi menururt Para Ahli

Pengertian Hukum Ekonomi menurut pendapat Sunaryati Hartono adalah

keseluruhan kaidah-kaidah dan putusan-putusan hukum yang secara khusus

mengatur kegiatan dan kehidupan ekonomi di Indonesia.

Menurut Soedarto, Pengertian Hukum Ekonomi ialah keseluruhan

peraturan, khususnya yang telah dibuat oleh pemerintah atau badan pemerintah,

baik itu secara langsung maupun tidak langsung bertujuan untuk mempengaruhi

perbandingan ekonomi di pasar-pasar, yang terwujud dalam perundangan

perekonomian. Dalam perundangan itu diatur kehidupan ekonomi dari negara

termasuk rakyatnya.

Rochmat Soemitro mengungkapkan bahwa Pengertian Hukum Ekonomi

merupakan sebagian dari keseluruhan norma yang dibuat oleh pemerintah atau

penguasa sebagai satu personifikasi dari masyarakat yang mengatur kehidupan

kepentingan ekonomi masyarakat yang saling berhadapan.

Dari pengertian hukum ekonomi yang disampaikan para pakar diatas,

dapat disimpulkan bahwa Pengertian Hukum Ekonomi adalah keseluruhan kaidah

hukum yang mengatur dan mempengaruhi segala sesuatu yang berkaitan dengan

dan kehidupan perekonomian nasional negara, baik kaidah hukum yang bersifat

30
privat maupun publik, tertulis dan tidak tertulis, yang mengatur kegiatan dan

kehidupan perekonomian nasional negara.

Lahirnya hukum ekonomi disebabkan oleh semakin pesatnya pertumbuhan

dan perkembangan perekonomian. Dalam hal ini, hukum berfungsi membatasi

dan mengatur kegiatan-kegiatan ekonomi dengan harapan pembangunan

perekonomian tidak mengabaikan hak-hak dan kepentingan masyarakat.

Sebagai negara kesejahteraan, maka pemerintah berkewajiban untuk

melindungi hak-hak dan kepentingan masyarakat, pada umumnya dituangkan

dalam bentuk hukum formal. Hukum formal ini pulalah yang akan mewujudkan

sasaran dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan ekonomi.

Dengan demikian segala kegiatan ekonomi akan diatur oleh hukum formal

tersebut sebagai sarana untuk merealisir kebijaksanaan-kebijaksanaan

pembangunan ekonomi yang pada gilirannya akan meningkatkan taraf hidup dan

kecerdasan bangsa indonesia.

Ada yang berpendapat bahwa hukum ekonomi hanya meliputi kaidah-

kaidah hukum publik yang merupakan pengarahan pemerintah dalam kehidupan

ekonomi nasional. Sebaliknya ada pandangan bahwa hukum ekonomi mencakup

semua kaidah yang bersifat perdata maupun publik yang mengatur kehidupan

ekonomi. Selanjutnya masih terdapat perbedaan pendapat berkenaan dengan

kedudukan hukum ekonomi sebagai cabang ilmu hukum. Kemudian ada juga

berpendapat hukum ekonomi sebagai cabang ilmu hukum yang berdiri sendiri dan

ada yang menganggap sebagai istilah pengelompokkan belaka.

31
Dari berbagai pengertian hukum ekonomi yang telah disampaikan oleh

para ahli tersebut, bisa disimpulkan jika inti dari hukum ekonomi ini ialah seluruh

kaidah hukum yang mempengaruhi dan mengatur segala hal yang mempunyai

keterkaitan dengan kehidupan perekonomian nasional sebuah negara, entah kaidah

hukum yang sifatnya privat, ataupun publik, secara tertulis atau pun tidak tertulis.

Semua aturan ini akan mengatur berbagai kehidupan dan kegiatan

perekonomian nasional negara. Munculnya hukum ekonomi ini dipicu semakin

pesatnya pertumbuhan serta perkembangan perekonomian nasional dan

internasional. Di dalam hal ini, hukum memiliki fungsi untuk membatasi serta

mengatur berbagai macam kegiatan ekonomi dengan harapan agar pembangunan

perekonomian tidak mengabaikan kepentingan atau pun hak yang dimiliki oleh

masyarakat.

32
Bab III

PENUTUP

Kesimpulan

Hukum adalah sesuatu yang indah, ia hanyalah alat. Karena renanya agar

alat ini ada artinya, harus ada yang menggunakan alat ini, yaitu para petugas

penegak hukum, dan warga masyarakat di mana hukum ini berlaku. Dan para

pelaksana ini memegang peran penting, dalam mewarnai hukum ini mencapai

tujuannya mengayomi masyarakat dengan merujukan keadilan sejati. The singer

but not the song, berlaku dalam upaya dan proses penegakan hukum.

Pengertian Ekonomi yaitu satu diantara bagian pengetahuan sosial yang mengulas

serta pelajari mengenai aktivitas manusia terkait segera dengan distribusi,

mengkonsumsi serta produksi pada barang serta layanan.

Pengertian Hukum Ekonomi adalah keseluruhan kaidah hukum yang mengatur

dan mempengaruhi segala sesuatu yang berkaitan dengan dan kehidupan

perekonomian nasional negara, baik kaidah hukum yang bersifat privat maupun

publik, tertulis dan tidak tertulis, yang mengatur kegiatan dan kehidupan

perekonomian nasional negara.

33
Daftar Pustaka

ARIANTO, Satya, Memahami Hukum: Dari Kontruksi Sampai

Implementasi/editor, Satya Arianto, Ninuk Triyanti. Jakarta: Rajawali Pers, 2012

Dr, Masyhuri, Ekonomi Mikro, UIN-Malang Press, 2007

DIRJOSISWORO, Sujono, Pengantar Ilmu Hukum prakata oleh Soebekti,

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003

KAN Kansil, C.S.T. Pengantar Ilmu Hukum Jilid 1, Jakarta: Balai Pustaka, 1992

NICHOLSON Walter, Mikro Ekonomi Intermediate Edisi Kelima-Jilid 1, Jakarta

Barat: Binarupa Aksara, 1995

SOEROSO, R. Pengantar ilmu hukum. Jakarta: Sinar Grafika, 2005

TODARO, Michael P, Pembangunan Ekonomi/penerjemah, Haris Munandar.

Jakarta: Bumi Aksara, 2000

Yulies Tiena Masriani,Pengantar Hukum Indonesia. Yang menerbitkan PT Sinar

Grafika: Jakarta, 2004

https://alumni.stekom.ac.id/artikel/apa-saja-prinsip-prinsip-etika-dalam-berbisnis

https://www.google.com/search?

q=hubungan+hukum+ekonomi+dan+islam+dengan+hukum+nasional

https://ekonomi.bisnis.com/

34
https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_ekonomi

https://www.academia.edu/

https://www.academia.edu/90159059/

Hukum_Ekonomi_Atau_Hukum_Dan_Ekonomi_

35

Anda mungkin juga menyukai