Disusun oleh
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur, senantiasa Kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena
dengan rahmat serta karunia-Nya lah Kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan lancar. Tak lupa semoga sholawat dan salam semoga tetap tercurah dan
terlimpahkan kepada tauladan umat, pembawa umat dari zaman kejahiliyahan ke
zaman terang benderang, Nabi Muhammad SAW.
Suatu kebahagiaan bagi Kami bahwasanya pada kesempatan ini Kami dapat
menyelesaikan karya yang berupa makalah dengan judul “Sistem Hukum di
Indonesia”. Karya ini disusun sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah SAISTEM
Hukum Indonesia.
Demikianlah makalah ini Kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan,
Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan sebelumnya Kami mengucapkan
terimakasih.
Hormat Kami,
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................3
1.1 Latar Belakang................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................3
1.3 Tujuan.............................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................6
3.1 Pengertian Sistem Hukum...............................................................................6
3.2 Sejarah Perubahan Sistem hukum di Indonesia..............................................6
3.3 Perkembangan Sistem Hukum Indonesia berdasarkan pemikiran Filsuf
Hukum........................................................................................................................7
BAB IV KONDISI DAN HARAPAN........................................................................10
BAB V PENUTUP......................................................................................................13
5.1 Kesimpulan...................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
4
negara tersebut. Adapun sistem hukum yang dimaksud adalah Civil Law,
Common Law, Hukum Islam, Hukum Sosialis, Hukum AsiaTimur Jauh
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud sistem hukum
2. Untuk mengetahui sistem hukum di Indonesia
3. Untuk mengetahui perkembangan sistem hukum Indonesia berdasarkan
pemikiran filsuf hukum
BAB II
LANDASAN TEORI
5
6
edangkan definisi sistem menurut C. West Churman yang juga dicitasi oleh Bachsan
Mustafa4, adalah seperangkat komponen yang bekerja sama untuk mencapai suatu
tujuan umum (system are made up of sets of component that work together for the
overal objective of the whole).
Dengan demikian sistem adalah seperangkat komponen atau unsur yang menyusun
sesuatu sehingga menjadi berfungsi atau tercapai tujuan dari sesuatu tersebut.
Bilamana sesuatu itu adalah hukum maka sistem disini meliputi seperangkat
komponen atau unsur yang meliputi hukum tersebut. L.M. Friedmann misalnya
menyebut unsur-unsur yang melingkupi hukum itu ada 3 yaitu substansi, struktur dan
budaya dari hukum tersebut.
B. PENGERTIAN HUKUM
1. Definisi Hukum
Beberapa abad yang lalu seorang ahli filsafat yang bernama Cicero mengatakan, “Ubi
Societas Ibi Ius” artinya, dimana ada masyarakat maka di situ ada hukum. Pernyataan
ini sangat tepat sekali karena adanya hukum itu adalah berfungsi sebagai kaidah atau
7
norma dalam masyarakat. Kaidah atau norma itu adalah patokan-patokan mengenai
perilaku yang dianggap pantas.5 Kaidah berguna untuk menyelaraskan tiap
kepentingan anggota masyarakat. Sehingga di masyarakat tidak akan terjadi benturan
kepentingan antara anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya.
a. kaidah agama, kaidah kesusilaan dan kaidah kesopanan belum cukup melindungi
kepentingan-kepentingan manusia dalam masyarakat sebab ketiga kaidah ini tidak
mempunyai sanksi yang tegas dan dapat dipaksakan;
b. kaidah agama, kaidah kesusilaan dan kaidah kesopanan belum mengatur secara
keseluruhan kepentingan-kepentingan manusia seperti kepentingan manusia dalam
bidang pertanahan, kehutanan, kelautan, udara dan lain-lain.
Oleh karena itu, diperlukan satu kaidah lagi yang dapat menjawab dua kelemahan di
atas. Kaidah tersebut adalah kaidah hukum.
Kaidah hukum juga mengisi kelemahan ketiga kaidah tadi yaitu dengan jalan
berusaha mengatur seluruh peri kehidupan yang berhubungan dengan manusia
sebagai anggota masyarakat maupun sebagai individu. Contohnya, hukum mulai
mengatur dari manusia itu dilahirkan sampai meninggal dunia. Hukum juga mengatur
8
Sehingga di dalam masyarakat yang komplek kepentingannya, maka hukum pun akan
turut mengimbanginya. Dengan demikian pendapat Cicero berabad-abad yang lalu itu
adalah benar, karena hanya dalam masyarakat hukum itu berada/diperlukan. Ingat
cerita Robinson Crosso yang hidup sendirian di sebuah pulau yang jelas tidak
memerlukan hukum karena tidak mungkin kepentingannya bertabrakan dengan
kepentingan orang lain.
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Sistem Hukum
Sistem adalah suatu kesatuan susunan, dimana masing – masing unsur yang
ada didalamnya tidak diperhatikan hakikatnya, tetapi dilihat menurut fungsinya
terhadap keseluruhan kesamaan susunan tersebut. Sedangkan hukum merupakan
kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi, dengan tujuan
mewujudkan ketertiban dalam pergaulan manusia.
9
10
Aparat penegak hukumnya yang tidak menjunjung tinggi nilai keadilan tetapi
mereka lebih menjunjung tinggi nilai uang. Aparat penegak hukum di negara kita ini
masih sangat gampang tergiur oleh rupiah. Budaya suap menyuap sudah sangat
dilestarikan dengan baik oleh orang-orang dinegara kita ini , khususnya dari para
kalangan kelas atas yang segalanya bisa dilakukan dengan uang.
13
14
ada 3 (tiga) komponen utama yang menjadi pilar tercapainya tujuan hukum (keadilan,
kepastian, kemanfaatan) diantaranya: struktur hukum (aparat penegak hukum),
substansi hukum (peraturan perundang-undangan), Kultur hukum (budaya sadar
hukum masyarakat).
Harapan saya sebagai penulis para pejabat, politisi, penegak hukum dan juga
masyarakat memiliki ruang hati dan waktu untuk merenungi sindiran dan segala
bentuk strategi untuk memperbaiki penagakan hukum kita. Sebab apabila tidak ada
komitmen dan tekad bersama dari semua pihak, tentu penegakan hukum yang baik
hanya akan ada di negara ini.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sistem hukum merupakan suatu proses atau rangkaian hukum yang
melibatkan berbagai alat kelengkapan hukum dan berbagai unsur yang terdapat
di dalamnya, mulai dari hukum itu dibuat, diterapkan dan dipertahankan.Adapun
penggolongan hukum berdasarkan wujud, berdasarkan wilayah, berdasarkan
waktu, berdasarkan pribadi yang diaturnya,isi masalah,serta tugas dan fungsi
yang diaturnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
17