Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

HUKUM EKONOMI DALAM BISNIS DI INDONESIA

DISUSUN OLEH :

FENTI FITRIANI

CIB020077

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI BENGKULU

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI BENGKULU

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur saya ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Berkat

dan Rahmat-Nya saya dapat menyusun makalah yang berjudul “Hukum Ekonomi

dalam Bisnis di indonesia ” untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Bisnis.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak terlepas dari bantuan serta

bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung mau pun tidak langsung.

Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini, masih banyak

kekurangan baik dari segi bahasa maupun isi sehingga saya mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dan untuk perbaikan di

masa yang akan datang.

Akhir kata saya berharap agar makalah ilmiah tentang Hukum Bisnis ini

dapat bermanfaat. Saya mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang

mempergunakan makalah ini sebagai acuan.

Billahi fisabilil Haq fastabiqul Khairat, Wassalamu Alaikum Wr.Wb

Bengkulu, 01 Juni 2021


Fenti Fitriani

Daftar Isi

Kata pengantar ............................................................................................. i

Daftar isi ...................................................................................................... ii

Bab I

Pendahuluan ................................................................................................ 1

1.1. Latar belakang Masalah ............................................................... 1

1.1.2 Rumusan masalah ..................................................................... 1

1.1.3 Tujuan pembahasan .................................................................. 2

Bab II

Isi................................................................................................................ 3

2.1 Pengertian Hukum……………………………………………..................................... 3

2.1.1 Hukum dalam Ekonomi .............................................................. 4

2.2 Pengertian Bisnis……………………………………………....................................... 6

2.2.1 Hukum Bisnis……………………….....…………………............................ 9

2.2.2 Cara Melakukan Bisnis yang Legal .............................................

11

2.2.3 Etika dalam Bisnis……………...……………..……........................…..… 13

2.2.4 Pentingnya Hukum Bisnis ......................................................... 16

Bab III

Penutup ..................................................................................................... 18

3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 18


3.2 Saran ................................................................................................... 18

Daftar pustaka ............................................................................................

21
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di masa sekarang ini dengan semakin pesatnya perkembangan setiap bidang

kehidupan, termasuk bisnis yang kini tak hanya barang namun juga jasa, diperlukan

suatu kebutuhan untuk sadar hukum dan melihat hukum. Menurut Saleh (1990),

“Hukum merupakan pranata yang pada akhirnya menentukan bagaimana

kesejehateraan yang dicapai tersebut dapat dinikmati secara merata, bagaimana

keadilan sosial dapat diwujudkan dalam kehidupan masyarakat dan bagaimana

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membawa kebahagiaan rakyat

banyak”. Sebagai pelaku bisnis tentu tidak akan terlepas dari hukum, khususnya hukum

bisnis. Hukum bisnis bertujuan untuk memberikan kepada para pelaku bisnis berupa

keadilan, kepastian hukum, dan ketertiban dalam menjalankan kegiatan bisnis mereka.

Dengan demikian, hukum sangat berperan mengatur bisnis agar bisnis bisa berjalan

dengan lancar, tertib, dan aman, sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan akibat

adanya kegiatan bisnis tersebut.

1.2 Rumusan masalah

Dari sekian banyak macam dan jenis hukum, semua jenis kegiatan-

kegiatan perbisnis an  tentunya mempunyai aturan-aturan untuk mengatur

segala kegiatan dalam bisnis itu, demi kepentingan para pihak.

1. Apakah yang mejadi penyebab seseorang melakukan bisnis illegal dan

bagaimana cara melakukan bisnis dengan legal?


2. Apa saja hakikat penegakan hukum?

3. Bagaimana penegakan hukum?

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Mengetahui dasar yang diperlukannya hukum bagi kegiatan bisnis

2. Mengetahui kasus-kasus dalam hukum bisnis

3. Mengetahui permasalahan dalam bisnis


BAB II

ISI

2.1 Pengertian Hukum

Hukum merupakan Semua peraturan atau ketentuan tertulis maupun

tidak tertulis yang mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan sanksi

terhadap pelanggarnya . berikut pengertian hukum menurut para ahli :

a) Menurut Prof. Mr. Dr L.J Van Apeldoorn

Tidak mungkin memberikan definisi tentang apa yang dimaksud dengan

hukum.

b) Menurut Prof. Mr EM Meyers

Hukum semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan,

ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan yang menjadi

pedoman bagi penguasa – penguasa negara dalam menjalankan tugasnya.

c) Menurut Utrecht

Himpunan peraturan – peraturan (perintah dan larangan) yang mengurus

tata tertib suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.

d) Menurut Prof. Subekti SH

Hukum ini mengabdi pada tujuan negara yang dalam pokoknya ialah

mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan pada rakyatnya. Sumber

hukum ialah segala apa saja yang menimbulkan aturan – aturan yg

mempunyai kekuatan yg bersifat memaksa yaitu aturan – aturan yg kalau

dilanggar mengakibatkan sanksi yg tegas dan nyata.


Batasan Hukum menurut Prof Sri Redjeki

1. Hukum hrs mampu menjaga dan mengatur harkat & martabat manusia

2. Mengatur kehidupan manusia dengan mengatur keseimbangan

kepentingan semua pihak demi kesejahteraan nilai-nilai kemanusiaan.

Unsur – unsur Hukum :

1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat

2. Diadakan oleh badan – badan resmi yang berwajib

3. Peraturan bersifat memaksa

4. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut tegas

Ciri – ciri Hukum :

1. Adanya perintah dan atau larangan

2. Perintah dan atau larangan tersebu harus patut ditaati

Tujuan Hukum :

1. Mencapai keadilan

2. Kepastian hukum

3. Kedamaian

4. Ketertiban

5. Kesejahteraan

6. Kemakmuran

2.1.1 Hukum dalam Ekonomi

Menurut Faisal Santiago Hukum adalah satu aturan tertulis yang dibuat

oleh penguasa diperuntukkan untuk masyarakat demi terciptanya ketertiban dan

ketentraman atau dapat dikatakan yang dimaksud dengan hukum adalah sebagai
himpunan peraturan-peraturan mengurus tata tertib masyarakat, yang harus

ditaati oleh semua orang baik terkait dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

Pada dasarnya manusia harus berusaha dan berupaya untuk

mempertahankan keberlangsungan hidupnya, yaitu dengan cara melakukan

kegiatan ekonomi atau bisnis. Dalam menjalankan bisnisnya manusia dituntut

untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

Mencari keuntungan merupakan usaha yang sah-sah saja, namun yang

terpenting dalam menjalankan usaha adalah tidak menyampingkan hukum,

melanggar hukum atau sering disebut dengan istilah legal or illegal.

Aspek hukum yang menjadi dasar dari penyelenggaraan berbagai sistem

bidang kegiatan ekonomi nasional, pada hakekatnya berlandaskan dasar hukum

pasal 33 UUD 1945. Kosekuensinya adalah menjadi hak Negara untuk mengatur

perekonomian nasional, dan hak tersebut bersumber dari hukum dasar (UUD

1945).

Dengan kepastian yang adil, keadilan yang pasti dan kebergunaan itulah

hukum dapat menjamin kebebasan yang teratur dalam dinamika perkonomian.

Tanpa kepastian hukum (certainty), perekonomian tidak dapat berkembang dan

teratur, tanpa keadilan(justice), perekonomian tidak akan menumbuhkan

kebebasan yang sehat dan berkeadilan adil dan tanpa kebergunaan (utility),

perekonomian tidak akan membawa kesejahteraan dan kedamaian.

Hubungan hukum dan ekonomi berkaitan sangat erat, karena antara satu

dengan yang lainnya saling mempengaruhi. Hukum ekonomi berperan dalam

mengatur perekonomian dengan memberikan peluang-peluang kepada pihak


yang kuat dan memberikan peluang-peluang kepada pihak yang lemah dalam

rangka mencapai keadilan.

Pada dasarnya penyebab seseorang melakukan bisnis illegal adalah tentu

ingin mendapatkan keuntungan yang sangat banyak dengan modal yang sangat

lah sedikit. Mendapatkan keuntungan dengan cara pintas dan tidak adil. Pemicu

seseorang berani melakukan bisnis illegal diantaranya adalah tidak ada badan

yang mengawasi bisnisnya, lemahnya peraturan yang mengatur tentang bisnis

tersebut, keadaan yang terdesak, adanya kesempatan yang luas.


2.2. Pengertian Bisnis

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang

atau jasa kepada Konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara

historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti

"sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian,

sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Atau

bisnis dalam arti luas adalah semua aktivitas oleh komunitas pemasok barang dan

jasa. Istilah bisnis dapat merujuk pada :

 Badan usaha, yaitu kesatuan yuridis, teknis, dan ekonomis untuk mencari

keuntungan.

 Sektor pasar tertentu, seperti pasar modal.

 Seluruh aktivitas, terutama pada komunitas produsen barang dan jasa.

Selain itu bisnis juga merupakan suatu organisasi yang menjual jasa atau

barang kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya, untuk

memperoleh laba. Yang dengan Modal sedikit-dikitnya mendapatkan untung yang

sebesar-besarnya . Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang

dan jasa, mencari profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen. Dalam dunia

perekonomian, bisnis memiliki karakteristik yakni sbb :

1. Lembaga atau intuisi atau organisasi sosial dan ekonomi

2. Berhubungan dengan berbagai barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan

manusia.

3. Mencari laba, profit atau keuntungan

4. Menentukan harga yang sesuai


5. Akan ada kemungkinan mengalami kerugian

Terdapat beberapa pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan bisnis. Pihak-pihak

dimaksud adalah :

 Pemilik (owner/employer), yaitu pemilik usaha.

 Kreditor (creditor), yaitu pihak yang memberikan pinjaman modal ke pemilik

perusahaan, bisa perorangan ataupun perusahaan.

 Karyawan (employee), yaitu orang yang bekerja pada pemilik usaha.

 Pemasok (supplier), yaitu orang atau perusahaan yang menjual bahan yang

akan diolah perusahaan lain menjadi produk siap jual.

 Pelanggan (customer), yaitu orang yang membutuhkan barang hasil

produksi (konsumen).

Fungsi bisnis ialah untuk menciptakan suatu produk atau jasa dengan cara :

 Fungsi produksi atau mengubah bentuk (form utility). 

 Fungsi distribusi atau memindahkan tempat produk tersebut (place utility).

 Fungsi penjualan atau mengubah kepemilikan (possesive utility).

 Fungsi pemasaran atau menunda waktu penggunaan (time utility).

Fungsi utama bisnis menurut Steinhoff adalah

 Mencari bahan mentah (acquiring raw material).

 Mengubah barang mentah menjadi barang jadi ( manufacturing raw

materials into product).


 Menyalurkan barang yang sudah jadi tersebut ke tangan konsumen

(distributing product to consumers). 

Manfaat bisnis ialah :

 Memperoleh keuntungan

 Kesempatan untuk menjadi bos bagi diri sendiri

 Menggaji diri sendiri

 Atur waktu anda sendiri

 Masa depan yang lebih cerah

Tujuan Bisnis

Tujuan utama dari bisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan atau laba.

Namun begitu, masih terdapat tujuan lain kenapa seseorang atau organisasi

mengadakan bisnis. Tujuan lain dari bisnis tersebut diantaranya adalah :

1. Profit

2. Pengadaan barang atau jasa

3. Kesejahteraan pemilik faktor produksi dan masyarakat

4. Full employment

5. Eksistensi perusahaan dalam jangka panjang

6. Kemajuan atau pertumbuhan

7. Prestise dan prestasi

8. Pemanfaatan faktor produksi.

9. Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

10. Menunjukkan eksistensi suatu perusahaan dalam jangka panjang.


2.2.1 Hukum Bisnis

Sistem perekonomian dan kegiatan bisnis yang sehat seringkali

bergantung pada sistem perdagangan/bisnis/usaha yang sehat sehingga

masyarakat membutuhkan seperangkat aturan yang dengan pasti dapat

diberlakukan untuk menjamin terjadinya sistem perdagangan/bisnis tersebut.

Aturan-aturan hukum itu dibutuhkan karena :

1. Pihak-pihak yang terlibat dalam persetujuan bisnis itu membutuhkan sesuatu

yang lebih daripada sekadar janji serta iktikad baik saja.

2. Adanya kebutuhan untuk menciptkan upaya-upaya hukum yang dapat

digunakan seandainya salah satu pihak tidak melaksanakan kewajibannya,

tidak memenuhi janjinya.

Istilah hukum bisnis sebagai terjemahan dari istilah “ business law”.

Hukum Bisnis (Business Law) = hukum yang berkenaan dengan suatu bisnis.

Dengan kata lain hukum binis adalah suatu perangkat kaidah hukum (termasuk

enforcement-nya) yang mengatur tentang tatacara pelaksanaan urusan atau

kegiatan dagang, industri atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi

atau pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan uang dari para

entrepreneur dalam risiko tertentu dengan usaha tertentu dengan motif (dari

entrepreneur tersebut) adalah untuk mendapatkan keuntungan.

Menurut DR. Johannes Ibrahim, SH, M.Hum, dkk, dalam bukunya HUKUM

BISNIS : dalam persepsi manusia modern, “hukum bisnis adalah seperangkat

kaidah-kaidah hukum yang diadakan untuk mengatur serta menyelesaikan


pesoalan-pesoalan yang timbul dalam aktivitas antar manusia khususnya dalam

bidang perdagangan”

Berdasarkan hal diatas sangatlah terlihat bahwa hukum sangat penting

dalam dunia ekonomi/bisnis sebagai alat pengatur bisnis tersebut. Kemajuan

suatu ekonomi/bisnis tidak akan berarti kalau kemajuan tidak berdampak pada

kesejahteraan dan keadilan yang dinikmati secara merata oleh rakyat. Negara

harus menjamin semua itu. Agar tidak ada terjadi pengusaha kuat menindas

pengusaha lemah, yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin,

sehingga tidak ada keseimbangan dalam tatanan kehidupan masyarakat.

Disinilah peran hukum membatasi hal tersebut. Maka dibuat perangkat hukum

yang mengatur dibidang bisnis tersebut (hukum bisnis).

Dengan telah dibuatnya hukum bisnis tersebut (peraturan perundang-

undangan) imbasnya adalah hukum bisnis tersebut harus diketahui/dipelajari

oleh pelaku bisnis sehingga bisnisnya berjalan sesuai dengan koridor hukum dan

tidak mempraktikkan bisnis yang bisa merugikan masyarakat luas (monopoli dan

persaingan usaha tidak sehat). Bagaimanapun juga adanya pertumbuhan

ekonomi yang sangat pesat serta kompleks melahirkan berbagai bentuk

kerjasama bisnis. Kerjasama bisnis yang terjadi sangat beraneka ragam

tergantung pada bidang bisnis apa yang sedang dijalankan. Keanekaragaman

kerjasama bisnis ini tentu saja melahirkan masalah serta tantangan baru karena

hukum harus siap untuk dapat mengantisipasi setiap perkembangan yang

muncul.
2.2.2 Cara Melakukan Bisnis yang Legal

A. Menganalisis Jenis Usaha Terkait

Anda harus memastikan bahwa usaha yang Anda dirikan adalah jenis usaha

yang Anda minati. Hal itu akan lebih baik apabila ditunjang dengan

keahlian dan pengalaman Anda di jenis usaha tersebut. Lakukan

analisis Break Event Point untuk menentukan potensi yang ada dalam

jenis usaha Anda. Setelah itu jabarkan rencana usaha Anda secara detail

(Sales forecast, analisa arus kas,etc). Setelah itu susun rencana

pemasaran yang akan Anda lakukan untuk memasarkan usaha Anda

tersebut.

B. Rencanakan Bisnis Anda dengan Menyusun Konsep yang Sesuai

Jika Anda akan mencari pendanaan dari luar, rencana usaha/business plan

proposal adalah sebuah kebutuhan. Jika Anda akan membiayai usaha itu

sendiri, rencana usaha juga akan membantu Anda mengetahui berapa

banyak uang yang Anda akan butuhkan untuk memulai, apa yang perlu

untuk dilakukan kapan, dan di mana Anda tuju.

C. Siapkan Modal

Modal merupakan faktor penting dalam memulai usaha sendiri. Banyak

orang ingin memulai usaha, namun tak mempunyai modal sehingga

tidak jalan. Modal dapat dihasilkan dari : modal sendiri dari hasil

menabung, mencari modal dari investor, atau meminjan uang dari bank,

dan sistem partnership. Selain modal awal, Anda juga harus memiliki

minimal tiga bulan dari  anggaran keluarga Anda dalam bank. Anda juga
dapat memulai bisnis tanpa modal dengan menjadi reseller (pengecer)

dari suatu produk atau barang.

D.  Jadikanlah usaha Anda sebagai usaha yang Legal dan diakui

hukum

 Tentukan struktur hukum untuk usaha Anda

 Pilih nama yang baik bagi usaha Anda

 Daftarkan nama usaha Anda kepada Ditjen HKI sebagai merek dagang

resmi dan sah di mata hukum

 Siapkan dokumen-dokumen organisasi

 Uruslah surat-surat perijinan usaha, seperti Akta Pendirian perusahaan,

Nama Perusahaan, Hak atas nama perusahaan, Pengakuan dan

pengesahan

E. Perluas Networking Anda

Networking dapat menjadi landasan untuk kelangsungan usaha Anda. Anda

dapat bergabung dengan komunitas yang terkait dengan jenis usaha

Anda. Hal ini dapat Anda lakukan sebelum Anda memulai usaha sendiri,

sehingga pada saat Anda mulai memasarkan produk/jasa yang Anda

tawarkan, Anda telah memiliki networking yang luas.

2.2.3 Etika dalam bisnis

1. Kejujuran – Jujur Ketika Berkomunikasi atau Bersikap

Kejujuran merupakan salah satu poin penting untuk

menyukseskan usaha sekaligus membangun kepercayaan klien. Anda wajib


bersikap jujur dalam segala hal, mulai dari sekadar memberikan informasi

hingga ketika menganalisa kekurang perusahaan yang dipimpin.

2. Integritas

Seorang pimpinan perusahaan mendapatkan kepercayaan orang

lain karena ia memiliki integritas. Integritas sendiri diartikan sebagai

konsistensi dan sinkronisasi antara pemikiran, perkataan, dan perbuatan.

Meski demikian, membangun integritas tidaklah semudah bayangan karena

seringkali Anda harus berhadapan dengan berbagai kepentingan lain yang

mungkin berseberangan dengan kepercayaan.

Dalam hal ini, seseorang dikatakan sebagai pemimpin yang baik

jika ia mampu bertahan dan tidak mengorbankan prinsip yang dipercaya

hanya karena mendapat tekanan dari pihak lain.

3. Memenuhi Janji Serta Komitmen yang Dibuat

Seorang pebisnis diapat dipercaya karena ia mau dan mempu

berusaha memenuhi segala janji dan komitmen yang perna dibuat. Anda

tidak boleh sembarangan membuat janji, namun ketika diucapkan langsung

berkomitmen untuk memenuhinya dengan baik.

4. Loyalitas

Loyalitas adalah hal yang sangat diperlukan aga bisnis dapat

berjalan dengan baik tanpa menimbulkan konflik. Keloyalan dapat

ditunjukkan dengan bekerja sesuai dengan visi dan misi perusahaan serta

tidak mencampurkan urusan kantor dengan masalah pribadi. Anda juga

dapat menunjukkan loyalitas dengan memberikan seluruh kemampuan

demi perkembangan perusahaan kea rah yang lebih baik.


5. Keadilan

Keadilan menjadi salah satu hal fundamental yang harus dimiliki

setiap pebisnis sukses. Mereka tidak menggunakan kedudukan atau

kekuatan yang dimiliki untuk bersikap otoriter maupun seenaknya sendiri.

Mereka mampu bersikap adil pada setiap karyawan, menoleransi

perbedaan, berpikiran terbuka, mengakui jika melakukan kesalahan,

bahkan tak segan mengubah prinsip atau keputusan jika diperlukan.

6. Kepedulian

Seorang pebisnis harus menjadi pribadi yang menunjukkan

kepedulian, simpatik, dan baik hati. Anda harus memahami konsep bahwa

keputusan dalam berbisnis tidak hanya berpengaruh bagi perusahaan,

namun juga seluruh karyawan dan staf yang terlibat didalanya. Seorang

pemimpin harus mampu memberikan keputusan yang memiliki sedikit

dampak negated dan memiliki paling banyak dampak positif.

7. Penghargaan

Anda harus menjadi pribadi yang menghargai orang lain jika ingin

menjadi pebisnis sukses. Anda juga harus bersikap profesional dengan

tidak membedakan perlakuan kepada orang lain berdasarkan jenis kelamin,

ras, agama, maupun kewarganegaraan. Hal ini penting dilakukan bukan

hanya untuk kebaikan perusahaan, namun juga agar lingkungan kantor

tetap kondusif.
8. Mematuhi Aturan

Dunia bisnis tentu memiliki berbagai aturan yang telah ditetapkan

secara tertulis maupun tidak tertulis. Patuhilah seluruh aturan tersebut agar

dapat menjadi pebisnis yang disegani banyak pihak.

9. Jiwa Kepemimpinan

Seorang pebisnis harus memiliki jiwa kepemimpinan yang baik

dengan menyadari tanggung jawab yang dipikul. Anda juga harus bisa

memotivasi seluruh bawahan agar dapat bekerja dan menampilkan

performa terbaik.

10. Menjaga Reputasi

Seorang pebisnis harus memiliki kemampuan membangun dan

melindungi nama baik perusahaan beserta seluruh hal yang berada di

dalamnya. Hal inilah yang menjadi kunci datangnya konsumen karena

percaya bahwa perusahaan Anda dapat memenuhi segala kebutuhannya.

2.2.4. PENTINGNYA HUKUM BISNIS BAGI PELAKU BISNIS.

Pada saat ini aktivitas bisnis berkembang begitu pesatnya dan terus

merambah ke berbagai bidang, baik menyangkut barang maupun jasa.

Bisnis merupakan salah satu pilar penopang dalam upaya mendukung

perkembangan ekonomi dan pembangunan.

Dalam melakukan bisnis tidak mungkin pelaku bisnis terlepas dari hukum

karena hukum sangat berperan mengatur bisnis agar bisnis bisa berjalan

dengan lancar, tertib, aman sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan
akibat adanya kegiatan bisnis tersebut, contoh hukum bisnis adalah

undang-undang perlindungan konsumen (UU No. 8 tahun 1999).

Dalam undang-undang perlindungan konsumen dalam pasal disebut

diatur tentang kewajiban pengusaha mencantumkan lebel halal dan

kadaluarsa pada setiap produk yang ia keluarkan. Dengan kewajiban

tersebut konsumen terlindungi kesehatannya karena ada jaminan

perlindungan jika produk sudah daluarsa. Begitu juga dengan konsumen

umat islam adanya lebel halal akan terjamin dari mengkonsumsi produk

haram. Contoh-contoh hukum yang mengatur dibidang bisnis, hukum

perusahaan (PT, CV, Firma), kepailitan, pasar modal, penanaman modal

PMA/PMDN, kepailitan, likuidasi, merger, akuisisi, perkreditan, pembiayaan,

jaminan hutang, surat berharga, hukum ketenagakerjaan/perburuhan, hak

kekayaan intelektual, hukum perjanjian (jual beli/transaksi dagang), hukum

perbankan, hukum pengangkutan, hukum investasi, hukum teknologi,

perlindungan konsumen, hukum anti monopoli, keagenan, distribusi,

asuransi, perpajakan, penyelesaian sengketa bisnis, perdagangan

internasional/WTO, kewajiban pembukuan, dan lain-lain.

Dengan demikian jelas aturan-aturan hukum tesebut diatas sangat

dibutuhkan dalam dunia bisnis karena :

 Pihak-pihak yang terlibat dalam persetujuan/perjanjian bisnis itu

membutuhkan sesuatu yang lebih daripada sekadar janji serta itikad

baik saja.
 Adanya kebutuhan untuk menciptakan upaya-upaya hukum yang dapat

digunakan seandainya salah satu pihak tidak melaksanakan

kewajibannya, tidak memenuhi janjinya.

Untuk itu pemahaman hukum bisnis pada saat ini dirasakan semakin

penting, baik oleh pelaku bisnis dan kalangan pembelajar hukum, praktisi

hukum maupun pemerintah sebagai pembuat regulasi kebijakan yang

berkaitan dengan dunia usaha. Hal ini tidak terlepas dari semakin intens

dan dinamisnya aktifitas bisnis dalam berbagai sektor serta mengglobalnya

sistem perekonomian.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hukum dan ekonomi berkaitan sangat erat satu sama lain. Hukum ekonomi dan

bisnis yang memadai akan menunjang pembangunan ekonomi, kerenan melalui hukum

ekonomi dan bisnis nasyarakat dibentuk atau diarahkan untuk mencapai tujuan

pembangunan ekonomi. Menjalani bisnis sebaiknya dengan tetap mematuhi hukum Karena

disamping tidak akan mendapatkan hukuman tentunya dapat juga berdampak baik juga

bagi orang lain yang berkaitan dengan bisnis tersebut. Tidak hanya mencari keuntungan

instan semata. Menjalani bisnis tentu juga harus dengan etika-etika dalam bisnis yang baik.

Hukum bisnis yaitu suatu perangkat kaidah hukum yang mengatur tentang tata cara

pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industry atau keuangan yang dihubungkan

dengan produksi atau pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan uang dari para

entrepreneur dalam resiko tertentu dengan usaha tertentu untuk mendapatkan

keuntungan tertentu. Dalam kegiatan-kegiatan bisnis, hukum jelas diperlukan demi

kepentingan  Para pihak Agar terwujud watak dan perilaku aktivitas dibidang bisnis yang

berkeadilan, wajar, sehat dan dinamis (yang dijamin oleh kepastian hukum). Dan hukum

bisnis tersebut harus diketahui/dipelajari oleh pelaku bisnis sehingga bisnisnya berjalan

sesuai dengan koridor hukum dan tidak mempraktikkan bisnis yang bisa merugikan

masyarakat luas (monopoli dan persaingan usaha tidak sehat).

3.2 Saran

Menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya

saya akan lebih fokus dan detail menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-

sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.


Saran yang ingin saya berikan terhadap pembahasan makalah diatas, harap kurangilah

berbisnis dengan cara illegal karena dapat merugikan banyak orang walaupun semuanya

bisa diperoleh dengan cara instant. Dalam semua kegiatan bisnis, semestinya semua

pelaku-pelaku bisnis telah menguasai aturan-aturan yang mengatur tentang kegiatan bisnis

tersebut atau yang dinamakan dengan hukum bisnis dan juga harus memahami manfaat

dan tujuan dari hukum bisnis itu sendiri demi terwujudnya hak dan kewajiban para pihak

secara hukum ataupun dalam koridor hukum yang berlaku


DAFTAR PUSTAKA

Definisi hukum bisnis, “shandyhumam.blogspot.com/2012/05/definisi-hukum-


bisnis.html”

Head, John w.1997. Pengantar Hukum Ekonomi . Jakarta : Philips

Badrulzaman, Mariam Darus. 2011. Aneka Hukum Bisnis, Bandung: PT Alumni

Asyhadie, Zaeni. 2016. Hukum Bisnis Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia , Jakarta:
Rajawali Pers

https://libera.id/blogs/hukum-bisnis/

https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=Hukum+Ekonomi

https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=Pengertian+bisnis

https://legalstudies71.blogspot.com/2019/10/pengertian-bisnis-karakteristik-jenis.html

Abdul R. Saliman, 2005, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan, Teori dan Contoh Kasus ,
Prenada Media Group, Jakarta.

Ahmadi Miru, Sutarman Yodo, 2015, Hukum Peerlindungan Konsumen, Grafindo


Persada, Jakarta.

Muhammad, Abdulkadir, 2010, Hukum Perusahaan Indonesia, Citra Aditya Bakti ,


Bandung.

Anda mungkin juga menyukai